OLEH :
KELOMPOK 6 :
CLEDWYN JONES THENU(P2012021)
NATHALIA T SOHUWAT(P2012024)
ANGEL C HETHARIE(P2012037)
VIVIAN LESNUSSA(P2012029)
NONRI SOLISSA(P2012025)
SELLY MUSKITA(P2012028)
AGUSTINA RAHAEL(P2012039)
ADRIATI LEKAIRUA(P2012038)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KONSEP
Adapun makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Psikososial & Budaya dalam
Keperawatan agar dapat menunjang prosaes belajar . Kami mengakui bahwa penulisan makalah
ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat di perlukan untuk
membangun dan memberikan kami sebuah masukan agar dapat menjadi lebih baik lagi di hari
esok.
Semoga makalah yang kami buat dengan sederhana ini dapat berguna bagi para pembaca
sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul------------------
Kata Pengantar...............................................................................................ii –
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar belakang.......................................................................................... 1
2. Tujuan....................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Globalisasi dan Perspektif Transkultural
2. Diversity dalam Masyarakat................................................................................ 3
3. Teori Cultur Care Leininger...................................................................... 4
4. Pengkajian Budaya................................................................................... 4
BAB 3 PENUTUP
1.Kesimpulan............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman di era globalisasi saat ini, terjadi peningkatan jumlah
penduduk baik populasi maupun variasinya. Keadaan ini memungkinkan adanya
multikultural atau variasi kultur pada setiap wilayah. Tuntutan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas pun semakin tinggi. Hal
ini menuntut setiap tenaga kesehatan profesional termasuk perawat untuk
mengetahui dan bertindak setepat mungkin dengan prespektif global dan medis
bagaimana merawat pasien dengan berbagai macam latar belakang kultural atau
budaya yang berbeda dari berbagai tempat di dunia dengan memperhatikan
namun tetap pada tujuan utama yaitu memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas. Penanganan pasien dengan latar belakang budaya disebut dengan
transkultural nursing. Tanskultural nursing adalah suatu daerah/wilayah keilmuan
budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokusnya memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kepda manusia (Leininger, 2002). Proses keperawatan transkultural
diaplikasikan untuk mengurangi konflik perbedaan budaya atau lintas budaya
antara perawat sebagai profesional dan pasien.
B. Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di
bumi
Indonesia sebagai Negara yang memiliki banyak pulau. Keanekaragaman atau
yang sering disebut dengan multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia,ataupun
kebijakan kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap
adanyakeragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam
kehidupanmasyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan politik
yang mereka anut.Keanekaragaman bangsa Indonesia dilatarbelakangi oleh jumlah
suku-suku bangsa diIndonesia yang sangat banyak, dimana setiap suku bangsa
tersebut mempunyai ciri atau karakter tersendiri, baik dalam aspek sosial maupun
budaya. Suatu semboyan yang sejak dahulu dikenal dan melekat dengan jati diri
bangsa Indonesia adalah “Bhinneka Tunggal Ika ”. Semboyan tersebut terukir
kokoh dalam cengkraman Burung Garuda yang merupakan lambang bangsa
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bhineka Tunggal Ika menunjukan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, yaitu bangsa yang mempunyai
keanekaragaman, baik dalam aspek suku bangsa, budaya, ras dan agama.
C. 2
D. -------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------yaitu bangsa yang mempunyai keanekaragaman, baik
dalam aspek suku bangsa, budaya, ras
Sudah berlangsung cukup lama. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan visi dan misi
dari seluruh bangsa Indonesia mustahil kita dapat keluar dari krisis
tersebut.Kebhinnekaan berupa sifat nyata bangsa Indonesia yang sering kita
banggakan namun sekaligus juga sering kita prihatinkan. Hal ini dikarenakan
mengatur masyarakat yang heterogen jauh lebih sulit dibandingkan dengan
mengatur masyarakat homogen. Masyarakat yang heterogen tentu mempunyai
cita-cita, keinginan dan harapan yang jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan
masyarakat homogen.Kebhinnekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman, karena
dengan adanya kebhinnekaan tersebut mudah membuat orang menjadi berbeda
pendapat yang pada akhirnya dapat lepas kendali, memiliki rasa kedaerahan atau
kesukuan yang sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi
atau persatuan dan kesatuan bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang Globalisasi dan Perspektif Transkultural!
2. Bagaimana Diversity dalam Masyarakat?
3. Bagaimana Culture Care Leininger?
4. Jelaskan tentang Pengkajian Budaya!
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan Globalisasi dan Perspektif Transkultural
2. Menjelaskan Diversity dalam Masyarakat
3. Menjelaskan Culture Care Leininger
4. Menjelaskan Pengkajian Budaya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Transkultural
Bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata trans dan culture, trans
berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung, sedangkan culture berarti
budaya.
Menurut kamus besar bahasa indonesia; trans berarti melintang,menembus,melintas dan
melalui. Cultur berarti kebudayaan, cara pemeliharaan, kepercayaan, nilai-nilai dan pola
prilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya,
sedangkan cultural berarti sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan. Jadi,
transkultural
dapat diartikan sebagai pertemuan kedua nilai-nilai budaya yang berbeda melalui proses
interaksi sosial. Transkultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang
berkaitan
dengan perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya. Menurut Leininger (1991).
Tujuan dari transcultural nursing adalah untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti dan
menggunakan norma pemahaman keperawatan transcultural dalam meningkatkan
kebudayaan spesifik dalam asuhan keperawatan.
b. Nilai budaya Keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau suatu tindakan
yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan
c. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan Merupakan bentuk yang optimal dalam
pemberian asuhan keperawatan
d. Etnosentris Budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang dimiliki
individu menganggap budayanya adalah yang terbaik
e. Etnis Berkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut cirri-ciri dan kebiasaan yang lazim
h. Care Fenomena yang berhubungan dengan bimbingan bantuan, dukungan perilaku pada
individu, keluarga dan kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhikebutuhan
baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia
j. Culture care Kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola
ekspresi digunakan untuk membimbing, mendukung atau member kesempatan individu,
keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat dan berkembang
bertahan hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai
Paradigma transcultural nursing (Leininger 1985) , adalah cara pandang, keyakinan, nilai-
nilai, konsep-konsep dalam asuhan keperawatan yang sesuai latar belakang budaya, terhadap
4 konsep sentral keperawatan yaitu :
a. Manusia 5 Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilainilaidan
norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan
pilihan. Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and
Davidhizar, 1995).
b. Sehat Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi
kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan,
nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara
keadaan seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan
perawat mempunyai tujuan yang samayaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam
rentang sehat-sakit yangadaptif (Andrew and Boyle, 1995).
d. Keperawatan Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktikkeperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar 6 belakang budayanya.
Asuhan keperawatan ditujukan memnadirikan individu sesuai dengan budaya klien. Strategi
yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan/mempertahankan budaya,
mengakomodasi/negoasiasi budaya dan mengubah/mengganti budaya klien (Leininger,
1991).
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan usur penting dalam keragaman
bangsa indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di akui di indonesia.
3. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti “adat sopan
santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur
sapa,ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama di bentuk dan di
kembangkan oleh masyarakat yang terdiri dari aturan-aturan yang kalo di patuhi di
harapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib dan efektif di dalam masyarakat
yang bersangkutan. Indonesia memiliki keragaman suku bangsa dimanadi setiap suku
bangsa memiliki adat tersendiri meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan
norma secara turun menurun dan berkisenambungan dari generasi ke generasi
menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam suatuisuku bangsa yang sama akan
memiliki adat dan kesopanan yang relatif sama.
4. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian yang harus di
tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di golongan tingkat ekonomi
menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan
yang tak dapat di hindari lagi.
5. Kesenjangan Sosial
Masyarakat indonesia merupakan masyarakat yang majemmuk dengan bermacam
tingkat pangkat, dan seterata sosial yang hierarkis.hal ini, dapat terlihat dan di
rasakan dengan jelas dengan adanya penggologan orang berdasarkan kasta.Hal ini
yang dapat menimbulkan kesenjangan sosialyang tidak saja dapat menyakitkan,
namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat.Tak hanya itu bahkan
menjadi sebuah pemicu perang antara etnis atau suku.
5. Culture care universality (kesatuan perawatan kultural) mengacu kepada suatu pengertian
umum yang memiliki kesamaan ataupun pemahaman yang paling dominan, pola-pola, nilai-
nilai, gaya hidup atau simbol-simbol yang dimanifestasikan diantara banyak kebudayaan
serta mereflesikan pemberian bantuan, dukungan, fasilitas atau memperoleh suatu cara yang
memumgkinkan untuk menolong oranglain (Terminlogy universality) tidak digunakan pada
suatu cara yang absolut atau suatu temuan statistik yang signifikan.
D. Pengkajian Budaya
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Dafithizar, 1995).
Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem perawatan yang
dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan keperawatan.
Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada pada”Sunrise Model” yaitu:
a. Faktor teknologi (technological factors)
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat penawaran
menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Perawat perlu mengkaji: Persepsi
sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan mencari bantuan
kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternative dan persepsi klien tentang
penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan ini.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan :
1. Keperawatan transkultural didefinisikan oleh Leininger (2002) sebagai penelitian
perbandingan budaya untuk memahami persamaan (budaya universal) dan perbedaan
(budaya tertentu) di antara kelompok manusia.
2. Tujuan keperawatan transkultural adalah bentuk pelayanan yang sama secara budaya atau
pelayanan yang sesuai pada nilai kehidupan individu dan arti yang sebenarnya.
3. Teori Culture Care Leininger terdapat care, caring, kebudayaan, cultural diversity,cultural
care universality.
4. Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger and Dafithizar, 1995). Peran
perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem perawatan yang
dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan keperawatan.
B. Saran