Rangkuman dibuat berdasarkan materi kisi-kisi dan tidak berdasar dari buku paket, untuk
pemahaman lebih lanjut pelajari di buku paket.
Fungsionalisasi Pancasila
Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia yang mencakup lima sila atau prinsip
dasar. Fungsionalisasi Pancasila sebagai pegangan dalam menghadapi kehidupan global dapat
memberikan arahan dan panduan bagi Indonesia dalam berinteraksi dengan komunitas
internasional dapat dijabarkan sebagai berikut
1. Toleransi dan Keragaman
Prinsip-prinsip Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia,
mendorong sikap toleransi dan penghargaan terhadap keragaman budaya, agama, dan
etnis. Dalam konteks global, Indonesia dapat menjadi contoh dalam mempromosikan
dialog antarbudaya, menghormati kebebasan beragama, dan membangun kerjasama
yang inklusif dengan negara-negara lai
2. Keadilan dan Kesejahteraan
Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia menggarisbawahi pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi
seluruh masyarakat. Dalam konteks global, Indonesia dapat berkontribusi dalam
upaya mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memperjuangkan hak asasi
manusia dan perlindungan lingkungan secara adil dan berkelanjutan.
3. Diplomasi Damai
Prinsip Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan menekankan pentingnya partisipasi rakyat dan
pengambilan keputusan yang bijaksana. Dalam konteks global, Indonesia dapat
menerapkan pendekatan diplomasi damai, berperan sebagai mediator, dan
membangun hubungan yang harmonis dengan negara-negara lain melalui dialog dan
perundingan.
4. Keberlanjutan dan Lingkungan
Pancasila tidak secara eksplisit menyebutkan perlindungan lingkungan, namun prinsip
Ketuhanan Yang Maha Esa menunjukkan pentingnya menjaga harmoni antara
manusia dan alam. Dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim dan
kelestarian lingkungan, Indonesia dapat mempraktikkan nilai-nilai kearifan lokal
dalam pengelolaan sumber daya alam, mempromosikan energi terbarukan, dan
berperan aktif dalam upaya perlindungan lingkungan global.
5. Solidaritas dan Kerjasama Internasional
Pancasila mendorong persatuan dan kesatuan Indonesia. Dalam menghadapi
tantangan global seperti krisis kemanusiaan, bencana alam, atau masalah sosial,
Indonesia dapat berperan sebagai negara yang berkomitmen untuk memberikan
bantuan dan berpartisipasi dalam kerjasama internasional untuk mencapai tujuan
bersama.
Kasus-Kasus
Kebhinekaan merupakan salah satu kekayaan dan identitas penting bagi Indonesia.
Namun, ada beberapa kasus yang berpotensi mengancam kebhinekaan jika tidak ditangani
dengan baik. Beberapa contoh kasus yang memiliki potensi menghancurkan kebhinekaan.
1. Konflik Etnis dan Agama
Konflik antar-etnis atau antar-agama dapat mengancam kebhinekaan. Ketegangan
yang timbul akibat perbedaan identitas etnis atau agama dapat memicu konflik sosial
yang serius, jika tidak ditangani dengan baik. Kasus seperti kerusuhan etnis atau
bentrokan agama harus ditangani dengan tegas dan adil untuk memastikan
perlindungan dan keselamatan semua kelompok masyarakat.
2. Intoleransi dan Diskriminasi
Tindakan intoleransi dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas atau kelompok
dengan keyakinan yang berbeda dapat merusak kebhinekaan. Perlakuan yang tidak
adil, penolakan, atau pelecehan terhadap kelompok minoritas dapat menciptakan
ketegangan sosial dan menghancurkan ikatan sosial yang ada.
3. Sentimen SARA
Sentimen dan retorika berbau SARA dapat memicu konflik yang merusak
kebhinekaan. Pernyataan atau tindakan yang merendahkan atau menghasut terhadap
kelompok berdasarkan suku, agama, ras, atau antargolongan dapat memperbesar
kesenjangan sosial dan memicu ketegangan yang serius di masyarakat.
4. Ektremisme Ideologi
Adanya kelompok-kelompok ekstremis yang mempromosikan ideologi yang
mengancam kebebasan, harmoni, dan kesetaraan dapat menghancurkan kebhinekaan.
Ekstremisme ideologi yang memicu kekerasan atau tindakan terorisme dapat
memecah belah masyarakat dan merusak kerukunan yang ada.
5. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Ketimpangan sosial dan ekonomi yang signifikan dapat menyebabkan ketegangan
dalam masyarakat. Jika kesenjangan ekonomi dan sosial tidak dikurangi, hal ini dapat
menciptakan ketidakpuasan dan ketidakadilan yang merongrong ikatan sosial dan
mengancam kebhinekaan.