Anda di halaman 1dari 6

PPKN

Rangkuman dibuat berdasarkan materi kisi-kisi dan tidak berdasar dari buku paket, untuk
pemahaman lebih lanjut pelajari di buku paket.

Bhinneka Tunggal Ika


Kedudukan bangsa Indonesia dalam konteks masyarakat global
Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki populasi serta luas wilayah yang
cukup bsar di Asia Tenggara. Aspek-aspek yang dapat menggambarkan kedudukan Indonesia
dalam konteks masyarakat global adalah
1. Secara potensi ekonomi yang dimiliki, Indonesia adalah salah satu ekonomi terbesar
di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun
terakhir. Negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak,
gas, batu bara, dan tambang lainnya. Selain itu, Indonesia juga merupakan pasar
konsumen yang besar dengan pertumbuhan kelas menengah yang kuat. Hal ini
menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan-
perusahaan global.
2. Secara keragaman budaya yang dimiliki Indonesia, dengan lebih dari 300
kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa daerah. Warisan budaya Indonesia,
termasuk seni, tarian, musik, dan tradisi, telah diakui secara global. Hal ini
memberikan Indonesia posisi yang kuat dalam mempromosikan budaya dan
pariwisata, serta memperkuat hubungan antarbangsa.
Dalam memanfaatkan keragaman budaya tersebut terdapat beberapa kolaborasi budaya
yang sekiranya dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam masyarakt global
a. Pemahaman dan penghargaan antarbdaya yang diperoleh dari kolaborasi budaya
memungkinkan individu dan kelompok untuk saling memahami dan menghargai
perbedaan budaya. Ini membantu membangun toleransi, mengurangi prasangka, dan
mendorong dialog antarbudaya yang positif.
b. Inovasi dan kreativitas yang diperoleh dari kolaborasi budaya dapat memunculkan
inovasi dan kreativitas baru. Ketika berbagai tradisi, perspektif, dan ide-ide budaya
saling berinteraksi, mereka dapat menghasilkan gagasan-gagasan baru dalam seni,
musik, desain, teknologi, dan bidang lainnya.
c. Pertumbuhan ekonomi juga menjadi salah satu aspek yang sangat bisa bertumbuh.
Melalui pertukaran budaya, negara dapat memperluas peluang perdagangan,
pariwisata, dan investasi. Budaya yang unik dan menarik dapat menjadi daya tarik
bagi wisatawan dan memajukan sektor ekonomi kreatif.
Dalam mengolaborasikan keragaman budaya Indonesia, berikut adalah beberapa cara
yang dapat dilakukan:
a. Pertukaran Budaya
b. Pendidikan Multikultural
c. Kolaborasi Seni dan Kreativitas
d. Pariwisata Budaya
e. Dialog Antarbudaya
Kearifan Budaya di Indonesia
Berbagai bentuk kearifan budaya di Indonesia dapat diinventarisasi dan dijadikan
pegangan serta dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contohnya
1. Adat dan Upacara
Indonesia memiliki beragam adat dan upacara tradisional yang mencerminkan nilai-
nilai budaya dan kearifan lokal. Misalnya, upacara adat dalam pernikahan, khitanan,
pertanian, atau upacara penghormatan terhadap leluhur. Dalam kehidupan sehari-hari,
masyarakat dapat mempertahankan dan mempraktikkan adat dan upacara tradisional
ini sebagai cara untuk menjaga identitas dan warisan budaya mereka.
2. Sistem Gotong Royong
Gotong royong adalah kearifan budaya Indonesia yang mengedepankan kerja sama
dan saling membantu dalam masyarakat. Masyarakat dapat menerapkan nilai ini
dengan berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong seperti membersihkan
lingkungan, merawat fasilitas umum, atau membantu tetangga dalam keadaan darurat.
Praktik gotong royong ini dapat memperkuat solidaritas dan kebersamaan di
masyarakat.
3. Kearifan Lokal dalam Pertanian
Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat kearifan lokal dalam praktik pertanian yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Contohnya adalah sistem pertanian berbasis
alam seperti subak di Bali atau padi ladang di Nusa Tenggara Timur. Mengadopsi dan
mempraktikkan metode pertanian yang berkelanjutan ini, seperti penggunaan pupuk
organik dan pengelolaan air yang efisien, dapat membantu menjaga ekosistem,
meningkatkan hasil pertanian, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
4. Seni dan Kriya Tradisional
Seni dan kriya tradisional Indonesia, seperti ukiran, anyaman, batik, dan tenun,
memiliki kearifan budaya yang dalam. Masyarakat dapat mempelajari, menghargai,
dan mendukung seniman dan pengrajin lokal yang menjaga warisan seni tradisional
ini. Selain itu, mempraktikkan seni dan kriya tradisional sebagai hobi atau pekerjaan
dapat mempertahankan tradisi dan mengembangkan potensi kreatif.
5. Kearifan Lingkungan
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, dan kearifan budaya yang
melibatkan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Contoh kearifan ini adalah
hukum adat yang melindungi hutan atau laut, serta praktik tradisional dalam menjaga
keseimbangan ekosistem. Masyarakat dapat menjaga kearifan lingkungan ini dengan
mengurangi penggunaan plastik, menghemat air, mendaur ulang, dan memperhatikan
dampak lingkungan dalam kegiatan sehari-hari.

Fungsionalisasi Pancasila
Pancasila adalah dasar filsafat negara Indonesia yang mencakup lima sila atau prinsip
dasar. Fungsionalisasi Pancasila sebagai pegangan dalam menghadapi kehidupan global dapat
memberikan arahan dan panduan bagi Indonesia dalam berinteraksi dengan komunitas
internasional dapat dijabarkan sebagai berikut
1. Toleransi dan Keragaman
Prinsip-prinsip Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa dan Persatuan Indonesia,
mendorong sikap toleransi dan penghargaan terhadap keragaman budaya, agama, dan
etnis. Dalam konteks global, Indonesia dapat menjadi contoh dalam mempromosikan
dialog antarbudaya, menghormati kebebasan beragama, dan membangun kerjasama
yang inklusif dengan negara-negara lai
2. Keadilan dan Kesejahteraan
Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia menggarisbawahi pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi
seluruh masyarakat. Dalam konteks global, Indonesia dapat berkontribusi dalam
upaya mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memperjuangkan hak asasi
manusia dan perlindungan lingkungan secara adil dan berkelanjutan.
3. Diplomasi Damai
Prinsip Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan menekankan pentingnya partisipasi rakyat dan
pengambilan keputusan yang bijaksana. Dalam konteks global, Indonesia dapat
menerapkan pendekatan diplomasi damai, berperan sebagai mediator, dan
membangun hubungan yang harmonis dengan negara-negara lain melalui dialog dan
perundingan.
4. Keberlanjutan dan Lingkungan
Pancasila tidak secara eksplisit menyebutkan perlindungan lingkungan, namun prinsip
Ketuhanan Yang Maha Esa menunjukkan pentingnya menjaga harmoni antara
manusia dan alam. Dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim dan
kelestarian lingkungan, Indonesia dapat mempraktikkan nilai-nilai kearifan lokal
dalam pengelolaan sumber daya alam, mempromosikan energi terbarukan, dan
berperan aktif dalam upaya perlindungan lingkungan global.
5. Solidaritas dan Kerjasama Internasional
Pancasila mendorong persatuan dan kesatuan Indonesia. Dalam menghadapi
tantangan global seperti krisis kemanusiaan, bencana alam, atau masalah sosial,
Indonesia dapat berperan sebagai negara yang berkomitmen untuk memberikan
bantuan dan berpartisipasi dalam kerjasama internasional untuk mencapai tujuan
bersama.

Kasus-Kasus
Kebhinekaan merupakan salah satu kekayaan dan identitas penting bagi Indonesia.
Namun, ada beberapa kasus yang berpotensi mengancam kebhinekaan jika tidak ditangani
dengan baik. Beberapa contoh kasus yang memiliki potensi menghancurkan kebhinekaan.
1. Konflik Etnis dan Agama
Konflik antar-etnis atau antar-agama dapat mengancam kebhinekaan. Ketegangan
yang timbul akibat perbedaan identitas etnis atau agama dapat memicu konflik sosial
yang serius, jika tidak ditangani dengan baik. Kasus seperti kerusuhan etnis atau
bentrokan agama harus ditangani dengan tegas dan adil untuk memastikan
perlindungan dan keselamatan semua kelompok masyarakat.
2. Intoleransi dan Diskriminasi
Tindakan intoleransi dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas atau kelompok
dengan keyakinan yang berbeda dapat merusak kebhinekaan. Perlakuan yang tidak
adil, penolakan, atau pelecehan terhadap kelompok minoritas dapat menciptakan
ketegangan sosial dan menghancurkan ikatan sosial yang ada.
3. Sentimen SARA
Sentimen dan retorika berbau SARA dapat memicu konflik yang merusak
kebhinekaan. Pernyataan atau tindakan yang merendahkan atau menghasut terhadap
kelompok berdasarkan suku, agama, ras, atau antargolongan dapat memperbesar
kesenjangan sosial dan memicu ketegangan yang serius di masyarakat.
4. Ektremisme Ideologi
Adanya kelompok-kelompok ekstremis yang mempromosikan ideologi yang
mengancam kebebasan, harmoni, dan kesetaraan dapat menghancurkan kebhinekaan.
Ekstremisme ideologi yang memicu kekerasan atau tindakan terorisme dapat
memecah belah masyarakat dan merusak kerukunan yang ada.
5. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Ketimpangan sosial dan ekonomi yang signifikan dapat menyebabkan ketegangan
dalam masyarakat. Jika kesenjangan ekonomi dan sosial tidak dikurangi, hal ini dapat
menciptakan ketidakpuasan dan ketidakadilan yang merongrong ikatan sosial dan
mengancam kebhinekaan.

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Sengketa Blok Ambalat
Sengketa batas wilayah Blok Ambalat adalah salah satu sengketa internasional yang
melibatkan Indonesia dan Malaysia. Sengketa ini berkaitan dengan klaim kedaulatan dan
batas wilayah di sekitar blok migas Ambalat, yang terletak di Laut Natuna, di perairan timur
laut Kalimantan.
Sengketa ini memiliki beberapa relevansi dengan konsep sengketa internasional secara
umum.
1. Klaim Wilayah Dan Kedaulatan
Sengketa ini menimbulkan pertanyaan tentang klaim kedaulatan dan batas wilayah di
wilayah perairan yang tumpang tindih antara Indonesia dan Malaysia. Konsep
kedaulatan negara atas wilayahnya dan penentuan batas-batas wilayah menjadi isu
sentral dalam penyelesaian sengketa ini.
2. Sistem Hukum Internasional
Penyelesaian sengketa internasional sering melibatkan penggunaan dan interpretasi
hukum internasional. Baik Indonesia maupun Malaysia dapat merujuk pada asas-asas
hukum internasional, seperti Konvensi Hukum Laut PBB, dalam memperkuat
argumen mereka terkait klaim wilayah dan batas-batas maritim.
3. Diplomasi dan Negosiasi
Penyelesaian sengketa internasional sering melibatkan upaya diplomasi dan negosiasi
antara negara-negara yang terlibat. Melalui dialog dan perundingan, pihak-pihak yang
bersengketa dapat mencari solusi yang saling menguntungkan dan menghindari
eskalasi konflik.
4. Peranan Organisasi Internasional
Dalam beberapa sengketa internasional, organisasi internasional seperti PBB atau
ASEAN dapat berperan sebagai mediator atau fasilitator dalam proses penyelesaian
sengketa. Organisasi-organisasi ini dapat membantu mendorong dialog, memberikan
saran, atau menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif.

5. Implikasi Ekonomi dan Sumber Daya Alam


Sengketa batas wilayah sering memiliki implikasi ekonomi dan sumber daya alam
yang signifikan. Blok Ambalat, sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam,
seperti minyak dan gas, memiliki relevansi ekonomi yang penting bagi kedua negara
yang terlibat. Penyelesaian sengketa ini juga dapat melibatkan pertimbangan tentang
pemanfaatan dan pembagian sumber daya alam yang adil.
Sengketa dengan Malayasia
Sengketa ini bermula pada tahun 2002 ketika pemerintah Malaysia mengeluarkan peta
administrasi yang mencakup blok Ambalat, yang sebagian wilayahnya juga diklaim oleh
Indonesia. Sejak itu, terjadi ketegangan antara kedua negara, termasuk insiden militer dan
penangkapan kapal-kapal yang terlibat dalam eksplorasi atau pengawasan di wilayah
tersebut.
Penyelesaian sengketa ini melibatkan upaya diplomasi dan negosiasi antara Indonesia dan
Malaysia. Beberapa langkah telah diambil untuk mencapai penyelesaian, termasuk
perundingan bilateral, pertemuan tingkat tinggi, dan pendekatan melalui badan-badan
regional seperti ASEAN.
Pada tahun 2017, Indonesia dan Malaysia mencapai kesepakatan untuk menghentikan konflik
di wilayah Ambalat dan mengimplementasikan pendekatan bersama dalam mengelola
sengketa. Langkah-langkah ini meliputi peningkatan komunikasi dan koordinasi antara kedua
negara, penggunaan mekanisme bilateral yang ada, serta menghindari tindakan yang dapat
memperuruk situasi.
Meskipun upaya telah dilakukan untuk mencapai penyelesaian yang memuaskan, sengketa ini
masih belum sepenuhnya diselesaikan dan perkembangannya terus dipantau. Penyelesaian
sengketa batas wilayah membutuhkan kesabaran, kerjasama, dan komitmen dari kedua negara
untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan dan menghormati kedaulatan dan
kepentingan masing-masing pihak.
Langkah-Langkah Pemerintah sebagai Wujud Cinta Kepada NKRI
1. Mempromosikan Persatuan dan Kebhinekaan
Pemerintah dapat mendorong persatuan dan kebhinekaan di antara masyarakat
Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Pemerintah dapat mengadakan kegiatan atau program yang memupuk rasa
kebangsaan, toleransi, dan saling menghormati antarwarga negara.
2. Memperkuat Kedaulatan dan Keamanan
Pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kedaulatan negara serta keamanan dan
stabilitas dalam negeri. Tindakan seperti memperkuat pertahanan, memperkuat
kepolisian, dan mengatasi ancaman terhadap keamanan nasional adalah langkah
penting dalam menunjukkan cinta kepada NKRI.
3. Pembangunan infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi
Pemerintah dapat melakukan investasi dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan jalan, jembatan,
pelabuhan, bandara, serta kebijakan ekonomi yang berpihak kepada rakyat adalah
contoh langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat NKRI.
4. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pemerintah dapat memprioritaskan sektor pendidikan dengan memberikan akses
pendidikan yang merata serta meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah
Indonesia. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas adalah langkah
penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi NKRI.
5. Menjaga Kepedulian terhadap Lingkungan
Pemerintah dapat menunjukkan cinta kepada NKRI dengan menjaga kelestarian
lingkungan dan sumber daya alam. Langkah-langkah seperti menggalakkan
pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, mengurangi polusi, serta konservasi alam
adalah contoh nyata dari kepedulian terhadap NKRI.
6. Mendorong Keadilan Sosial
Pemerintah dapat berupaya menciptakan keadilan sosial melalui kebijakan yang
mendorong pengurangan kesenjangan sosial dan ekonomi antarwilayah dan
antarkelompok masyarakat. Kebijakan redistribusi yang adil, perlindungan hak asasi
manusia, serta pemberdayaan masyarakat adalah contoh langkah yang dapat
dilakukan sebagai wujud cinta kepada NKRI

Anda mungkin juga menyukai