Anda di halaman 1dari 25

ANGGARAN DASAR

DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS

Sekretariat: Gedung PFN Ruang Editing Room 10


Jalan Otto Iskandardinata No. 125 127 Jakarta 13330
Telepon 0812 8632 1777, 0821 2353 8787, Email: infogpkn@gmail.com
Website : www.gpkn.org Facebook: Gerakan Pemuda Kepulauan Nias-GPKN, Twitter: @InfoGPKN
ANGGARAN DASAR

GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS (GPKN)

PEMBUKAAN

Bahwasanya dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda atau


pemuda memiliki peranan yang sangat penting dalam memainkan peran
kepeloporannya, khususnya dalam mencentuskan ide-ide pembaharuan yang
didasari pada militansi dan idealisme, seperti pada tahun 1908 yang dikenal dengan
momentum Kebangkitan Nasional, tahun 1928 lahirnya Sumpah Pemuda, tahun
1945 merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tahun 1966 lahirnya
Orde Baru, tahun 1973 terbentuk KNPI melalui Deklarasi Pemuda Indonesia serta
tahun 1998 dengan semangat juang yang kritis, dinamis dan rasional dalam
menegakkan demokrasi, keadilan dan supremasi hukum yang membawa pada
lahirnya era reformasi.

Bahwasanya generasi muda merupakan ahli waris penerus perlu mempersiapkan


diri sejak dini menjadi kader-kader bangsa yang siap mengisi kemerdekaan
Indonesia dengan karya nyata dalam rangka mempercepat pembangunan nasional
demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Menyadari hal ini generasi muda Kepulauan Nias dengan di dasari semangat
persatuan dan kesatuan, mendirikan sebuah wadah perjuangan bersama bernama
GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS yang digagas oleh Tobias Duha bersama
pemuda lainnya dari berbagai Kabupaten/Kota diwilayah Kepulauan Nias antara lain
Kabupaten Nias Terima Harefa, Yustina Zandroto, Kabupaten Nias Selatan Kris
Harianto Dachi, Ebitwand Buulolo, Kristiurman Mendrofa, Kornelius Halawa, Kota
Gunung Sitoli Oktavianus Zebua, Bruno Adolf Richard Telaumbanua, Juliana Lombu,
Kabupaten Nias Utara Situjuh Nazara, Ingatan Zalukhu, Besokhi Waruwu, Dian
Ariesta Harefa dan Kabupaten Nias Barat Putri Miseri Gulo, Arianus Waruwu,
Martinus Hia, Peringatan Gulo

Gerakan Pemuda Kepulauan Nias mempunyai Visi Generasi yang siap berkontribusi
nyata bagi pembangunan Kepulauan Nias dan Misi Mewujudkan generasi yang
peduli dengan masa depan Kepulauan Nias yang di dasari dengan semangat juang
bersama demi tercapainya keberhasilan pembangunan dalam segala bidang.

Agar terwujudnya Visi dan Misi di atas dengan di dasari rasa tanggung jawab
penuh yang di sertai semangat persatuan dan kesatuan, maka atas berkat dan
rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda Kepulauan Nias dengan ini
menetapkan ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN
PEMUDA KEPULAUAN NIAS sebagai berikut:
BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Organisasi ini bernama Gerakan Pemuda Kepulauan Nias yang selanjutnya disingkat
GPKN
2. GPKN didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 2012 untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan
3. Pusat Organisasi GPKN berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB II

ASAS, DASAR, DAN LANDASAN PERJUANGAN

Pasal 2
Asas

GPKN berasakan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

Pasal 3
Dasar

Dasar pembentukan GPKN adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan, Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1986, Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 5 tahun 1986 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1990.

Pasal 4
Landasan Perjuangan

Landasan perjuangan GPKN adalah Keilmuan, Kebenaran, Keadilan, Kesetaraan dan


Kesejahteraan.

BAB III

STATUS, SIFAT DAN WAWASAN

Pasal 5
Status
Status GPKN adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda atau dikenal dengan istilah OKP
Pasal 6
Sifat
Organisasi GPKN bersifat:

1. GPKN bersifat mandiri, dan tidak terkait pada salah satu organisasi kemasyarakatan
atau organisasi politik apapun.
2. GPKN terbuka bagi para pemuda Kepulauan Nias secara perorangan

Pasal 7
Wawasan

GPKN berwawasan kebangsaaan Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika

BAB IV

TUJUAN, FUNGSI DAN UPAYA

Pasal 8
Tujuan

Organisasi GPKN bertujuan untuk :


1. Menghimpun Pemuda Kepulauan Nias dimanapun berada untuk bersatu dalam wadah
organisasi kemasyarakatan pemuda Kepulauan Nias bernama GPKN
2. Mendorong dan meningkatkan peran para anggotanya sebagai pemikir dan penggerak
dalam rangka melanjutkan perjuangan dan semangat membangun demi tercapainya
kepentingan dan tujuan pembangunan di Kepulauan Nias secara khusus.
3. Memberikan sumbangan pemikiran positif yang bertujuan untuk meningkatkan
pembangunan di Kepulauan Nias

Pasal 9
Fungsi

Organisasi GPKN berfungsi sebagai :


1. Wadah bagi para anggotanya dalam rangka menggalang persatuan dan kesatuan
bangsa, khususnya pemuda Kepulauan Nias
2. Sebagai laboratorium kader pemuda Kepulauan Nias dalam rangka mengembangkan
potensi insaniah pemuda yang berwawasan kebangsaan, mandiri dan
bertanggungjawab guna terjaminnya proses regenerasi dan kesinambungan masa
depan bangsa.
3. Penyalur aspirasi, pemikiran atau buah pikiran para anggotanya dalam mewujudkan
keberhasilan pembangunan di Kepulauan Nias.
4. Merumuskan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat kepulauan Nias secara aktif
dan terbuka.
5. Berpartisipasi dalam usaha pembangunan serta memberikan rumusan bagi pemecahan
masalah-masalah di Kepulauan Nias.
6. Sebagai wadah perjuangan pemuda Kepulauan Nias dalam rangka peningkatan
derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial, guna mempercepat terciptanya
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
7. Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 secara benar

Pasal 10

Untuk mewujudkan tujuannya GPKN melakukan upaya-upaya :

1. Mempertahankan, mengamankan, dan melestarikan negara kesatuan Republik


Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Membudayakan semangat kejuangan dengan mengaktualisasikan jiwa, semangat dan
nilai-nilai 1945.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai spritual, intelektual, dan
profesional.
4. Membina persatuan dan kesatuan pemuda Kepulauan Nias dengan semangat
kekeluargaan, kesetiakawanan dan kegotong-royongan
5. Mengkaji, meneliti, mengembangkan dan menyebarluaskan karya-karya yang nyata
yang dapat diamalkan dan dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dalam pembangunan Kepulauan Nias.
6. Mengadakan kerja sama dan hubungan dengan organisasi lain, baik didalam maupun di
luar negeri yang melakukan kegiatan serupa, serta mengadakan tukar- menukar
informasi tentang kemajuan dan perkembangan disegala aspek kehidupan masyarakat.
7. Mengadakan seminar, diskusi, simpasium, loka karya dan program pelatihan yang
bertujuan meningkatkan kehidupan dalam segala aspek.
8. Berpartisipasi dan proaktif dalam mengikuti segala dinamika dan perkembangan
kepemudaan yang terjadi di tingkat nasional, regional dan tingkat Internasional, serta
menggalang kerjasama persahabatan dalam menciptakan perdamaian yang dinamis
dengan pemuda dunia lainnya.
9. Menggalang dan mengembangkan kedayaan pemuda dalam memperjuangkan
kepentingan pemuda dalam berbagai dimensi pembangunan Kepulauan Nias secara
khusus dan nasional pada umumnya secara adil dan bertanggungjawab dalam rangka
kehidupan sosial politik dan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
10. Mengadakan usaha lain yang sah, yang tidak bertentangan dengan AD/ART GPKN.

BAB V

KEDAULATAN

Pasal 11

Kedaulatan GPKN berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepunuhnya dalam Kongres
BAB VI

RUANG LINGKUP ORGANISASI

Pasal 12

Ruang lingkup organisasi GPKN meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB VII

KEANGGOTAAN DAN KODE ETIK ANGGOTA

Pasal 13
Keanggotaan

1. Anggota GPKN terdiri dari:

a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan
2. Ketentuan mengenai keanggotaan, hak dan kewajiaban diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga

Pasal 14
Kode Etik Anggota

Setiap anggota Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN) dalam tingkah laku dan
kehidupannya wajib mengaktualisasikan kode etiknya sebagai berikut:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Setia dan taat kepada kemurnian cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
3. Setia dan taat pada dasar dan tujuan perjuangan bangsa, Pancasila dan UUD 1945.
4. Memiliki kepedulian dan tanggung jawab untuk melaksanakan amanat dan hati nurani
rakyat.
5. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.
6. Berpikir dan berkarya guna menunjang terciptanya keadaan dan kesejahteraan rakyat.
7. Berketeladan dan jujur dalam setiap tindak dan tingkah laku.
8. Bersikap dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
9. Bertindak dan bersikap sebagai pemersatu bangsa.
BAB VIII

ATRIBUT

Pasal 15

1. GPKN mempunyai atribut yang terdiri atas Lambang, Hymne, Mars dan Bendera
Organisasi (Panji dan Pataka)
2. Ketentuan mengenai atribut di tetapkan pada awal berdirinya GPKN

BAB IX

ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 16
Susunan Organisasi

1. GPKN disusun sebagai :

a. Tingkat Pusat
b. Tingkat Daerah/Provinsi
c. Tingkat Cabang Kabupaten/Kota

2. Khusus Wilayah Kepulauan Nias disusun sebagai berikut :

a. Tingakat Kabupaten/Kota sebagai Dewan Pengurus Daerah (DPD)


b. Tingkat Kecamatan sebagai Dewan Pengurus Cabang (DPC)

3. Pembentukan dan Pengesahan Pengurus GPKN

a. Pengurus Tingkat Pusat di bentuk dan disaksikan oleh Kongres


b. Pengurus Tingkat Daerah dibentuk oleh Konferensi Daerah (Konferda), dan disahkan
oleh Pengurus Tingkat Nasional.
c. Pengurus Tingkat Cabang dibentuk oleh Konferensi Cabang (Konfercab), dan di sah kan
oleh pengurus Tingkat Daerah
d. Lembaga dibentuk oleh pengurus Tingkat Pusat untuk melakukan tugas khusus/tertentu.

Pasal 17
Kepengurusan

1. Pengurus Tingkat Nasional terdiri dari :

a. Dewan Penasehat GPKN


b. Majelis Pemuda Kepulauan Nias Tingkat Pusat
c. Badan Pengurus Harian Pusat
2. Pengurus Tingkat Daerah terdiri dari :

a. Majelis Pemuda Kepulauan Nias Tingkat Daerah


b. Badan Pengurus Daerah

3. Pengurus Tingkat Cabang terdiri dari :

a. Majelis Pemuda Kepulauan Nias Tingkat Cabang


b. Badan Pengurus Harian Cabang

Pasal 18
Stuktur Organisasi

1. Struktur Organisasi GPKN terdiri dari Majelis Pemuda Kepulauan Nias (MPKN) dan Dewan
Pengurus.
2. MPKN merupakan forum koordinasi dan guna memberikan masukan-masukan dan
saran-saran yang konstruktif dan strategis untuk kemajuan GPKN.
3. Dewan Pengurus mempunyai hubungan hirarkhi secara vertikal dari pusat
sampai tingkat cabang
4. MPKN hanya memiliki sifat koordinasi dari masing masing tingkat kepengurusan.
5. Khusus di tingkat nasional mempunyai Dewan Penasehat GPKN yang berfungsi untuk
memberikan saran-saran dan nasehat kepada pengurus GPKN baik diminta maupun tidak
untuk kemajuan GPKN

Pasal 19
Hirarki Kepengurusan

Hirarki Kepengurusan Organisasi GPKN, sebagai berikut:


1. Ditingkat Nasional Dewan Pengurus Pusat disingkat DPP GPKN yang berkedudukan di
ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Ditingkat Provinsi Dewan Pengurus Daerah disingkat DPD GPKN yang berkedudukan di
ibukota Provinsi.
3. Ditingkat Kabupaten/Kota Dewan Pengurus Cabang disingkat DPC GPKN yang
berkedudukan di ibukota kabupaten/kota.
4. Khusus di wilayah Kepulauan Nias Kabupaten/Kota dibentuk DPD GPKN dan ditingkat
kecamatan DPC GPKN.

BAB X

PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT

Pasal 20
Permusyawaratan Dan Rapat

1. Jenis jenis permusyawaratan GPKN :


a. Kongres
b. Kongres Luar Biasa
c. Sidang Paripurna Nasional
d. Sidang Paripurna Daerah
e. Rapat Pimpinan Nasional
f. Rapat Kerja Nasional
g. Konferensi Daerah (Konferda)
h. Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub)
i. Rapat Pimpinan Daerah
j. Rapat Kerja Daerah
k. Konferensi Cabang (Konfercab)
l. Rapat Pimpinan Cabang
m. Rapat Kerja Cabang
2. Jenis jenis rapat GPKN:
a. Rapat Pleno Dewan Pengurus
b. Rapat Harian Dewan Pengurus
c. Rapat Koordinasi atau Konsultasi
d. Rapat Komisi Dewan Pengurus
e. Rapat Konsultasi DPP dengan Dewan Penaset GPKN
f. Rapat Konsultasi Dewan Pengurus dengan MPKN

BAB XI

KONGRES DAN SIDANG PARIPURNA

Pasal 21
Kongres

1. Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat nasional.


2. Kongres diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
3. Kongres berwenang:
a. Menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atas permintaan dua
pertiga jumlah Pengurus Daerah.
b. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPP GPKN.
c. Menetapkan Program Kerja Nasional dan Kebijakan Organisasi.
d. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPP GPKN, Dewan Penasehat GPKN
dan MPKN.
4. Kongres diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPP GPKN
5. Materi Kongres disiapkan melalui Rapat Pimpinan Nasional.

Pasal 22
Kongres Luar Biasa

1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara
tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah keseluruhan Dewan Pengurus
Daerah GPKN.
2. Wewenang Kongres Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada
pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pada pasal 20 ayat 3 Angggaran Dasar ini.

Pasal 23
Konferensi Daerah

1. Konferensi Daerah (Konferda) adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat DPD.
2. Konferda diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
3. Konferda berwenang:
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPD GPKN.
b. Menetapkan Program Kerja dan Kebijakan Organisasi ditingkat Daerah.
c. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPD GPKN, MPKN tingkat Daerah dan
disahkan oleh DPP GPKN.
4. Konferda diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPD GPKN
5. Materi Konferda disiapkan melalui Rapat Pimpinan Daerah.

Pasal 24
Konferensi Daerah Luar Biasa

1. Konferensi Daerah Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan
secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah keseluruhan Dewan
Pengurus Cabang GPKN.
2. Wewenang Konferensi Daerah Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada
pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pada pasal 22 ayat 3 Angggaran Dasar ini.

Pasal 25
Konferensi Cabang

1. Konferensi Cabang (Konfercab) adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat DPC.
2. Konfercab diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
3. Konfercab berwenang:
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPC GPKN.
b. Menetapkan Program Kerja dan Kebijakan Organisasi ditingkat Daerah.
c. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPC GPKN, MPKN tingkat Cabang
dan disahkan oleh DPD GPKN yang diteruskan kepada DPP GPKN.
4. Konfercab diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPC GPKN
6. Materi Konfercab disiapkan melalui Rapat Pimpinan Cabang.

Pasal 26
Sidang Paripurna

1. Sidang Paripurna Nasional (SIPURNAS) merupakan forum tertinggi kedua setelah Kongres,
antara Pengurus Tingkat Daerah dengan Pengurus Tingkat Pusat.
2. Sidang Paripurna Daerah (SIPURDA) merupakan forum musyawarah tertiggi kedua setelah
Konferensi Daerah (Konferda), antara Pengurus Tingkat Cabang dan Pengurus Tingkat
Daerah.

BAB XII

TATA TERTIB DAN DISIPLIN ORGANISASI

Pasal 27
Tata Tertib
Guna menunjang disiplin organisasi, maka ditertibkan peraturan-peraturan Organisasi yang
akan ditetapkan tersendiri oleh Badan Pengurus Harian Pusat.

Pasal 28
Disiplin Organisasi

1. Apabila ada pengurus yang melakukan pelanggaran maka organisasi berhak dan
berwenang untuk melakukan proses dan pemberian sanksi terhadap yang bersangkutan.
2. Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ada yang bersifat kode administratif,
bersifat kode etik dan hukum
3. Hal yang berkaitan dengan sanksi yang bersifat administratif dan hukum akan di atur dalam
Peraturan Organisasi (PO)

BAB XIII

KEUANGAN ORGANISASI

Pasal 29

Harta kekayaan organisasi diperoleh dari:

1. Uang pangkal dan iuran anggota


2. Sumbangan yang tidak mengikat
3. Pendapatan lain yang sah yang tidak bertentangan dengan AD/ART

Pasal 30

1. Semua harta kekayaan organisasi (harta bergerak dan tidak bergerak) adalah milik
organisasi.
2. Harta kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah milik Organisasi GPKN
3. Pertanggung jawaban kekayaan organisasi sesuai tingkatannya secara transparan dan
wajib di ketahui setiap Dewan Pengurus.
BAB XIV

HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Pasal 31

1. GPKN dapat mengadakan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan lainnya


sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART, Peraturan Organisasi dan perundang
undangan yang berlaku.
2. GPKN memandang bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota maupun Organisasi Masyarakat Kepulauan Nias yang ada di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mitra kerja strategis yang dapat
berisnergi bersama-sama untuk memajukan masyarakat Kepulauan Nias secara
keseluruhan.
3. GPKN wajib menyampaikan saran positip bahkan kritik baik pemerintah pusat, daerah
bahkan pemerintah yang ada di Kepulauan Nias secara khusus yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat Kepulauan Nias

BAB XV

PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 32

Pembubaran GPKN hanya dapat dilakukan:

1. Melalui Sidang Istimewa Pimpinan Nasional yang khusus diadakan / dilakukan untuk hal
itu dan dihadiri oleh 2/3 seluruh pengurus aktif.
2. Keputusan seluruh anggota Dewan Pendiri Organisasi GPKN

BAB XVI

PERATURAN PERALIHAN

Pasal 33

1. GPKN didirikan oleh Penggagas dan Pendiri yang nama-namanya tertuang dalam
Pembukan Anggaran Dasar.
2. Dewan Pendiri dapat dibentuk sewaktu-waktu, tugas dan wewenang akan di atur pada saat
terbentuk.
BAB. XVII

PENUTUP

Pasal 34

1. Hal hal yang belum tertuang dan diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
2. Anggaran Dasar ini disahkan dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA

Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN)

BAB I

NILAI NILAI DASAR ORGANISASI

Pasal 1

1. GPKN adalah organisasi sosial yang lahir dari semangat pemuda Kepulauan Nias dan
berjuang ditengah-tengah masyarakat untuk kesejahteraan, keadilan, kemakmuran dan
keselamatan serta kebesaran Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. GPKN adalah organisasi sosial yang rela berjuang dan berkorban tanpa pamrih untuk
kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kepulauan Nias secara khusus.
3. GPKN adalah organisasi sosial yang senantiasa menjalin hubungan dan kerjasama dengan
semua pihak yang menjunjung tinggi cita cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
4. GPKN adalah orgsanisasi yang membangun kepercayaan diri masyarakat dengan budaya
Indonesia serta meningkatkan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi hingga
menjadi bangsa yang modern dengan tidak meninggalkan jati diri bangsa Indonesia yang
beradab serta saling menghormati.

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 2
Syarat Syarat Keanggotaan

1. Pada hakekatnya seluruh Pemuda Kepulauan Nias adalah anggota GPKN


2. Anggota biasa adalah pemuda Kepulauan Nias yang sudah terdaftar secara sah dalam
organisasi GPKN
3. Yang dimaksud pemuda Kepulauan Nias adalah:
a. Orang yang berasal dari Kepulauan Nias
b. Orang yang lahir diseluruh daratan Kepulauan Nias dan mengakui dirinya bagian dari
masyarakat Kepulauan Nias.
c. Orang yang mempunyai garis keturunan leluhur berasal dari daratan Kepulauan Nias
4. Bersedia menerima dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Program
Kerja dan Peraturan Organisasi yang di keluarkan secara nasional.
Pasal 3
Anggota Luar Biasa

Anggota luar biasa adalah warga diluar masyarakat Kepulauan Nias yang menyatakan
bersedia mematuhi aturan organisasi dan menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga GPKN.

Pasal 4
Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan diangkat dan ditetapkan dalam Kongres atas usul Dewan Pengurus
Pusat, Dewan Pengurus Daerah dan Dewan Pengurus Cabang

Pasal 5
Hak dan Kewajiban Anggota

1. Anggota GPKN mempunyai hak:


a. Mendapatkan hak suara (dipilih dan memilih)
b. Mendapatkan hak bicara untuk mengajukan pendapat, saran dan usul.
c. Mendapat perlindungan dan pembelaaan dari GPKN
d. Menggunakan hak suara dalam rapat serta hak memilih dan dipilih sebagai pengurus
GPKN kecuali anggota kehormatan dan anggota luar biasa hanya mempunyai hak
bicara.
2. Anggota GPKN mempunyai kewajiban:
a. Tunduk dan taat terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
GPKN serta seluruh perangkat Peraturan Organisasi GPKN lainnya
b. Menjunjung tinggi nama baik serta visi misi organisasi GPKN
c. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program GPKN.

Pasal 6
Pemberhentian Keanggotaan

Berhenti sebagai anggota GPKN karena:

a. Atas permintaan diri sendiri


b. Diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagai anggota GPKN
c. Meninggal Dunia
BAB III

KEPENGURUSAN

Pasal 7
Dewan Pengurus Pusat

1. Wewenang
a. Menentukan kebijakan umum sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan Ketetapan Kongres lainnya, serta kebijakan-kebijakan GPKN lainnya.
b. Mensahkan susunan Personalia Dewan Pengurus Daerah dan MPKN tingkat
Daerah dari hasil Konferda.
c. Dapat membentuk Badan-Badan khusus maupun Lembaga
d. Membatalkan atau meluruskan atau memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Daerah karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan GPKN lainnya.
e. Menyelenggarakan Konferensi Daerah Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus
Pusat menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi di tingkat
Daerah.
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN.
2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Pusat, maka calon anggota
harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa.
b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga
GPKN
c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih.
d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPP GPKN
e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan
hukum negara.
g. Berdomisili didaerah Jabodetabek serta mempunyai waktu yang cukup dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN.
h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
kebijakan dan peraturan organisasi GPKN.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum DPP GPKN, maka selain memenuhi pasal 7
ayat 2 Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua Umum harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta.
b. Mendapat rekomendasi dukungan tertulis sekurang kurangnya satu Dewan
Pengurus Daerah.
c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan
Misi serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta
Kongres.
4. Komposisi Kepengurusan DPP GPKN terdiri dari Ketua Umum, beberapa Wakil Ketua
Umum, Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum,
beberapa Wakil Bendahara Umum, serta Departemen - Departemen yang pimpin oleh
Ketua Departemen dan beberapa Anggota Departemen.

Pasal 8
Dewan Pengurus Daerah

1. Wewenang
a. Melaksanakan kebijakan organisasi di daerahnya dalam melaksanakan program sesuai
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan-kebijakan
GPKN lainnya.
b. Mensahkan susunan Personalia Dewan Pengurus Cabang dan MPKN tingkat Cabang
dari hasil Konfercab.
c. Membatalkan atau meluruskan atau memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Cabang karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan GPKN lainnya.
d. Menyelenggarakan Konferensi Cabang Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus Daerah
menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi di tingkat Cabang.
e. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN.
2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Daerah, maka calon anggota
harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa.
b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga
GPKN
c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih.
d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPD GPKN
e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan
hukum negara.
g. Berdomisili di wilayah dimana Pengurus Daerah berada serta mempunyai waktu yang
cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN.
h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan
dan peraturan organisasi GPKN.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua DPD GPKN, maka selain memenuhi pasal 8 ayat 2
Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua DPD harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta.
b. Mendapat rekomendasi dukungan tertulis sekurang kurangnya satu Dewan
Pengurus Cabang.
c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi
serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta Konferda.
4. Komposisi Kepengurusan DPD GPKN terdiri dari Ketua DPD, beberapa Wakil Ketua
DPD, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, beberapa Wakil Bendahara,
serta Divisi - Divisi yang pimpin oleh Ketua Divisi dan beberapa Anggota Divisi.

Pasal 9
Dewan Pengurus Cabang

1. Wewenang
a. Melaksanakan kebijakan organisasi di cabangnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta Kebijakan-Kebijakan GPKN lainnya.
b. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN.
2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Cabang, maka calon anggota
harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa.
b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga
GPKN
c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih.
d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPC GPKN
e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan
hukum negara.
g. Berdomisili di wilayah dimana Pengurus Cabang berada serta mempunyai waktu yang
cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN.
h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan
dan peraturan organisasi GPKN.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua DPC GPKN, maka selain memenuhi pasal 9 ayat 2
Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua DPD harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta.
b. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi
serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta Konfercab.
4. Komposisi Kepengurusan DPC GPKN terdiri dari Ketua DPC, beberapa Wakil Ketua
DPD, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, beberapa Wakil Bendahara,
serta Bidang - Bidang yang pimpin oleh Ketua Bidang dan beberapa Anggota Bidang.

Pasal 10

1. Untuk setiap jajaran kepengurusan di semua tingkatan perlu melihat faktor keterwakilan
dari setiap masing masing daerah wilayah Kabupaten/Kota Kepulauan Nias.
2. Jabatan Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Jenderal/Sekretaris, Bendahara Umum/Bendahara
disemua tingkatan tidak boleh dari satu Kabupaten/Kota yang sama.
3. Kepengurusan yang berkedudukan di wilayah Kepulauan Nias sebagaimana di atur pada
ayat 1 dan 2 pasal ini, hal ini tidak berlaku karena kepengurusan di bentuk secara khusus
seperti yang tercantum dalam pasal 16 ayat 2 Anggaran Dasar.
BAB IV
PERMUSYAWARATAN

Pasal 11
Kongres

1. Kongres dihadiri oleh Peserta dan Peninjau


2. Peserta Kongres adalah :
a. Dewan Pengurus Pusat
b. Dewan Pengurus Daerah GPKN
c. MPKN di tingkat Pusat
3. Peninjau Kongres adalah :
a. Dewan Penasehat GPKN
b. Dewan Pengurus Cabang GPKN
c. MPKN tingkat Daerah dan Cabang
d. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat.
4. Peserta Kongres memiliki hak bicara dan hak suara.
5. Ketentuan mengenai hak suara pada ayat (4) empat pasal ini akan diatur dalam Peraturan
Organisasi.
6. Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara.
7. Rancangan materi Kongres disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat.
8. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban diterima Peserta Kongres, maka Dewan Pengurus
Pusat dinyatakan demisioner.

Pasal 12
Kongres Luar Biasa

Kongres Luar Biasa hanya dapat dilakukan apabila dipandang perlu atas permintaan secara
tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah Dewan Pengurus Daerah.

Pasal 13
Konferensi Daerah

1. Konferensi Daerah (Konferda) dihadiri oleh Peserta dan Peninjau


2. Peserta Konferda adalah :
a. Dewan Pengurus Pusat
b. Dewan Pengurus Daerah GPKN
c. MPKN di tingkat Daerah.
d. Dewan Pengurus Cabang
3. Peninjau Konferda adalah MPKN ditingkat cabang dan undangan lainnya yang ditetapkan
oleh Dewan Pengurus Daerah.
4. Peserta Konferda memiliki hak bicara dan hak suara.
5. Ketentuan mengenai hak suara pada ayat (4) empat pasal ini akan diatur dalam Peraturan
Organisasi.
6. Peninjau Konferda hanya memiliki hak bicara
7. Rancangan materi Konferda disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.
8. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban diterima Peserta Konferda, maka Dewan Pengurus
Daerah dinyatakan demisioner.

Pasal 14
Konferensi Daerah Luar Biasa

Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) hanya dapat dilakukan apabila dipandang perlu
atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah Dewan
Pengurus Cabang.

Pasal 15
Konferensi Cabang

1. Konferensi Cabang (Konfercab) dihadiri oleh Peserta dan Peninjau


2. Peserta Konfercab adalah :
a. Dewan Pengurus Pusat
b. Dewan Pengurus Daerah GPKN
c. Dewan Pengurus Cabang
d. MPKN di tingkat Cabang
3. Peninjau Konfercab adalah undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Cabang.
4. Peserta Konfercab memiliki hak bicara dan hak suara.
5. Ketentuan mengenai hak suara pada ayat (4) empat pasal ini akan diatur dalam Peraturan
Organisasi.
6. Peninjau Konfercab hanya memiliki hak bicara
7. Rancangan materi Konferda disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.
8. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban diterima Peserta Konfercab, maka Dewan
Pengurus Cabang dinyatakan demisioner.

BAB V
RAPAT RAPAT
Pasal 16
Rapat Pimpinan Nasional

1. Peserta Rapat Pimpinan Nasional terdiri dari :


a. Dewan Pengurus Pusat
b. MPKN tingkat Pusat
c. Dewan Pengurus Daerah
2. Peserta Rapat Pimpinan Nasional memiliki hak bicara
3. Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat
4. Rancangan materi Rapat Pimpinan Nasional disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat.
5. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 17
Rapat Pimpinan Daerah

1. Peserta Rapat Pimpinan Daerah terdiri dari :


a. Dewan Pengurus Pusat
b. Dewan Pengurus Daerah
c. Dewan Pengurus Cabang
d. MPKN tingkat Daerah
2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah memiliki hak bicara.
3. Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.
4. Rancangan materi Rapat Pimpinan Daerah disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah.
5. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Daerah.

Pasal 18
Rapat Pimpinan Cabang

1. Peserta Rapat Pimpinan Cabang terdiri dari :


a. Dewan Pengurus Pusat
b. Dewan Pengurus Daerah
c. Dewan Pengurus Cabang
d. MPKN tingkat Cabang
2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah memiliki hak bicara.
3. Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Cabang.
4. Rancangan materi Rapat Pimpinan Cabang disiapkan oleh Dewan Pengurus Cabang.
5. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Cabang.

BAB VI
KUORUM DAN PERSYARATAN
Pasal 19
1. Kongres/Kongres Luar Biasa, Konferensi Daerah/Konferensi Daerah Luar Biasa,
Konferensi Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri duapertiga dari total jumlah
kepengurusan GPKN.
2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dipenuhi, maka semua jenjang
permusyawaratan di atas dapat ditunda selama dua kali 60 menit, dan jika dalam tenggang
waktu tersebut kuorum belum dapat terpenuhi, maka atas persetujuan peserta yang hadir
sidang-sidang selanjutnya dinyatakan sah
3. Ketentuan mengenai kuorum dan persyaratan Rapat Rapat diberlakukan sama dengan
yang diatur pada ayat 1 dan 2 pasal ini, terkecuali Rapat Rapat Dewan Pengurus
penundaan waktunya adalah selama dua kali.

BAB VII
RANGKAP JABATAN, PENDELEGASIAN WEWENANG
DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU

Pasal 20
Rangkap Jabatan

1. Dewan Pengurus tidak diperkenankan merangkap jabatan pada Dewan Pengurus, MPKN
baik yang lebih rendah maupun yang lebih tinggi tingkatannya.
2. Ketentuan lebih lanjut pada ayat 1 (satu) pasal ini diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 21
Pendelegasian Wewenang

Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan sementara dan atau karena sesuatu sebab tidak
dapat menjalankan kewajibannya untuk sementara waktu tertentu, maka salah seorang
Ketua/Wakil Ketua yang ditunjuk Ketua Umum/Ketua bertindak untuk dan atas nama Ketua
Umum/Ketua untuk jangka waktu yang ditentukan.

Pasal 22
Pergantian Antar Waktu

1. Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat
menjalankan dan atau menyelesaikan kewajibannya sampai masa bakti kepengurusan
berakhir, maka jabatan Ketua Umum/Ketua digantikan oleh salah seorang Wakil
Ketua Umum/Wakil Ketua yang ditetapkan dalam Rapat Pleno Dewan Pengurus yang
diagendakan untuk keperluan itu.
2. Apabila karena diberhentikan dengan alasan tidak aktif, dan atau dianggap melanggar
konstitusi, atau mengundurkan diri, maka pergantian untuk mengisi lowongan jabatan
dimaksud dilakukan dan ditetapkan melalui Rapat Pleno Dewan Pengurus dengan
mempertimbangkan secara sungguh-sungguh saran dan usulan dari Dewan Pengurus
yang mengusulkan dan atau menggantikannya.
3. Tindakan yang dilakukan Dewan Pengurus sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini
harus disampaikan secara tertulis kepada Dewan Pengurus satu tingkat diatasnya untuk
disahkan, kecuali untuk Dewan Pengurus Pusat maka pengesahannya dilakukan oleh
Ketua Umum.
4. Pengkuhan personalia pengurus yang mengisi jabatan lowong antar waktu dilakukan oleh
Ketua umum/Ketua Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dalam suatu rapat pleno yang
mengagendakan khusus untuk itu, terkecuali pergantian Ketua Umum pengukuhannya
dilakukan oleh Pimpinan Sidang melalui Rapat yang diadakan untuk itu.
5. Ketentuan lebih lanjut ayat mengenai pergantian antar waktu diatur dalam Peraturan
Organisasi GPKN.

BAB VIII

MAJELIS PEMUDA KEPULAUAN NIAS

Pasal 23

1. Majelis Pemuda Kepulauan Nias (MPKN) merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif
dan bertugas menyelenggarakan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja Dewan
Pengurus sesuai tingkatannya masing-masing.
2. MPKN dibentuk sesuai tingkatan kepengurusan GPKN, untuk tingkat Pusat dibentuk
melalui Kongres, tingkat Daerah melalui Konferda dn tingkat Cabang melalui Konfercab.
3. Anggota MPKN mencakup tokoh-tokoh pemuda, mantan Dewan Pengurus sesuai
tingkatannya.
4. Kepengurusan MPKN terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris serta sejumlah anggota.

BAB IX
BADAN DAN DEWAN PENDIRI

Pasal 24
Status

Badan Khusus GPKN adalah Badan Pembantu Dewan Pengurus dalam merealisasikan
program kerjanya yang dibentuk menurut kebutuhan oleh Dewan Pengurus menurut
tingkatannya.

Pasal 25
Tugas Dan Kewajiban

1. Badan Khusus bertugas melaksanakan program sesuai dengan fungsi dan peran serta
pembidangan masing-masing.
2. Badan Khusus mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal memberikan pelatihan
untuk meningkatkan keahlian profesi bagi pengurus GPKN dalam bentuk pendidikan,
pelatihan dan semacam kegiatan lainnya.
3. Pelaksana Badan Khusus bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Pusat yang
menyangkut laporan kegiatan maupun keuangan yang di kelola.
4. Ketentuan mengenai Badan Khusus diatur lebih lanjut dalam Peratuaran Organisasi.
BAB X

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAERAH DAN CABANG

Pasal 26
Pembentukan Dewan Pengurus Daerah

1. Dewan Pengurus Daerah GPKN dapat dibentuk di propinsi atas permintaan pemuda
Kepulauan Nias yang berdomisili di provinsi tersebut dan disetujui oleh Dewan Pengurus
Pusat.
2. Dewan Pengurus Daerah GPKN dapat dibentuk atas usul setengah lebih satu pengurus
aktif ditingkat pusat.
3. Khusus Kepulauan Nias setiap Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pengurus Daerah.

Pasal 27
Pembentukan Dewan Pengurus Cabang

1. Dewan Pengurus Cabang GPKN dapat dibentuk Kabupaten/Kota atas permintaan pemuda
Kepulauan Nias yang berdomisili di Kabupaten/Kota tersebut dan disetujui oleh Dewan
Pengurus Daerah dan disahkan Oleh Dewan Pengurus Pusat.
2. Dewan Pengurus Cabang GPKN dapat dibentuk atas usul setengah lebih satu dari jumlah
pengurus Daerah.
3. Khusus Kepulauan Nias setiap Kecamatan dibentuk Dewan Pengurus Cabang

BAB XI
KEUANGAN ORGANISASI

Pasal 28
Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan

1. Dewan Pengurus setiap tingkatan beranggungjawab atas penggunaan dana dan


pengelolaan harta kekayaan organisasi sesuai sistem keuangan dan akutansi Indonesia.
2. Bendahara secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan laporan keuangan dalam
rapat Pleno Dewan Pengurus.
3. Untuk transparansi Keuangan Organisasi Dewan Pengurus setiap tingkatan wajib
membuka rekening atas nama organisasi GPKN.
4. Untuk setiap kegiatan apapun disetiap tingkatan, panitia yang telah ditunjuk
menyelenggarakan suatu kegiatan wajib memberikan Laporan Pertanggungjawaban
keuangan yang diterima kepada Dewan Pengurus maksimal 2 (dua) bulan setelah
terselenggaranya acara tersebut.
BAB XII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 29

1. Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan
ditetapkan melalui mekanisme permusyawaratan dan rapat-rapat GPKN.
2. Hal hal yang akan diatur dan ditetapkan tidak boleh melanggar Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga

BAB XII
PENUTUP
Pasal 30
1. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh para pendiri GPKN
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 12 Desember 2012
Oleh : Pendiri

DEWAN PENGURUS PUSAT


GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS (GPKN)

Tobias Duha, S.Kom Viktor Putra Fanolo Gulo, SE


Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Anda mungkin juga menyukai