DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PEMBUKAAN
Menyadari hal ini generasi muda Kepulauan Nias dengan di dasari semangat
persatuan dan kesatuan, mendirikan sebuah wadah perjuangan bersama bernama
GERAKAN PEMUDA KEPULAUAN NIAS yang digagas oleh Tobias Duha bersama
pemuda lainnya dari berbagai Kabupaten/Kota diwilayah Kepulauan Nias antara lain
Kabupaten Nias Terima Harefa, Yustina Zandroto, Kabupaten Nias Selatan Kris
Harianto Dachi, Ebitwand Buulolo, Kristiurman Mendrofa, Kornelius Halawa, Kota
Gunung Sitoli Oktavianus Zebua, Bruno Adolf Richard Telaumbanua, Juliana Lombu,
Kabupaten Nias Utara Situjuh Nazara, Ingatan Zalukhu, Besokhi Waruwu, Dian
Ariesta Harefa dan Kabupaten Nias Barat Putri Miseri Gulo, Arianus Waruwu,
Martinus Hia, Peringatan Gulo
Gerakan Pemuda Kepulauan Nias mempunyai Visi Generasi yang siap berkontribusi
nyata bagi pembangunan Kepulauan Nias dan Misi Mewujudkan generasi yang
peduli dengan masa depan Kepulauan Nias yang di dasari dengan semangat juang
bersama demi tercapainya keberhasilan pembangunan dalam segala bidang.
Agar terwujudnya Visi dan Misi di atas dengan di dasari rasa tanggung jawab
penuh yang di sertai semangat persatuan dan kesatuan, maka atas berkat dan
rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda Kepulauan Nias dengan ini
menetapkan ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN
PEMUDA KEPULAUAN NIAS sebagai berikut:
BAB I
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Gerakan Pemuda Kepulauan Nias yang selanjutnya disingkat
GPKN
2. GPKN didirikan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 2012 untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan
3. Pusat Organisasi GPKN berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia
BAB II
Pasal 2
Asas
Pasal 3
Dasar
Dasar pembentukan GPKN adalah Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi
Kemasyarakatan, Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1986, Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 5 tahun 1986 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1990.
Pasal 4
Landasan Perjuangan
BAB III
Pasal 5
Status
Status GPKN adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda atau dikenal dengan istilah OKP
Pasal 6
Sifat
Organisasi GPKN bersifat:
1. GPKN bersifat mandiri, dan tidak terkait pada salah satu organisasi kemasyarakatan
atau organisasi politik apapun.
2. GPKN terbuka bagi para pemuda Kepulauan Nias secara perorangan
Pasal 7
Wawasan
BAB IV
Pasal 8
Tujuan
Pasal 9
Fungsi
Pasal 10
BAB V
KEDAULATAN
Pasal 11
Kedaulatan GPKN berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepunuhnya dalam Kongres
BAB VI
Pasal 12
Ruang lingkup organisasi GPKN meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
BAB VII
Pasal 13
Keanggotaan
a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan
2. Ketentuan mengenai keanggotaan, hak dan kewajiaban diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 14
Kode Etik Anggota
Setiap anggota Gerakan Pemuda Kepulauan Nias (GPKN) dalam tingkah laku dan
kehidupannya wajib mengaktualisasikan kode etiknya sebagai berikut:
ATRIBUT
Pasal 15
1. GPKN mempunyai atribut yang terdiri atas Lambang, Hymne, Mars dan Bendera
Organisasi (Panji dan Pataka)
2. Ketentuan mengenai atribut di tetapkan pada awal berdirinya GPKN
BAB IX
Pasal 16
Susunan Organisasi
a. Tingkat Pusat
b. Tingkat Daerah/Provinsi
c. Tingkat Cabang Kabupaten/Kota
Pasal 17
Kepengurusan
Pasal 18
Stuktur Organisasi
1. Struktur Organisasi GPKN terdiri dari Majelis Pemuda Kepulauan Nias (MPKN) dan Dewan
Pengurus.
2. MPKN merupakan forum koordinasi dan guna memberikan masukan-masukan dan
saran-saran yang konstruktif dan strategis untuk kemajuan GPKN.
3. Dewan Pengurus mempunyai hubungan hirarkhi secara vertikal dari pusat
sampai tingkat cabang
4. MPKN hanya memiliki sifat koordinasi dari masing masing tingkat kepengurusan.
5. Khusus di tingkat nasional mempunyai Dewan Penasehat GPKN yang berfungsi untuk
memberikan saran-saran dan nasehat kepada pengurus GPKN baik diminta maupun tidak
untuk kemajuan GPKN
Pasal 19
Hirarki Kepengurusan
BAB X
Pasal 20
Permusyawaratan Dan Rapat
BAB XI
Pasal 21
Kongres
Pasal 22
Kongres Luar Biasa
1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara
tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah keseluruhan Dewan Pengurus
Daerah GPKN.
2. Wewenang Kongres Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada
pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pada pasal 20 ayat 3 Angggaran Dasar ini.
Pasal 23
Konferensi Daerah
1. Konferensi Daerah (Konferda) adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat DPD.
2. Konferda diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
3. Konferda berwenang:
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPD GPKN.
b. Menetapkan Program Kerja dan Kebijakan Organisasi ditingkat Daerah.
c. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPD GPKN, MPKN tingkat Daerah dan
disahkan oleh DPP GPKN.
4. Konferda diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPD GPKN
5. Materi Konferda disiapkan melalui Rapat Pimpinan Daerah.
Pasal 24
Konferensi Daerah Luar Biasa
1. Konferensi Daerah Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan
secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah keseluruhan Dewan
Pengurus Cabang GPKN.
2. Wewenang Konferensi Daerah Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur pada
pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pada pasal 22 ayat 3 Angggaran Dasar ini.
Pasal 25
Konferensi Cabang
1. Konferensi Cabang (Konfercab) adalah pemegang kekuasaan tertinggi GPKN ditingkat DPC.
2. Konfercab diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun.
3. Konfercab berwenang:
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) DPC GPKN.
b. Menetapkan Program Kerja dan Kebijakan Organisasi ditingkat Daerah.
c. Memilih dan menetapkan komposisi pengurus DPC GPKN, MPKN tingkat Cabang
dan disahkan oleh DPD GPKN yang diteruskan kepada DPP GPKN.
4. Konfercab diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya DPC GPKN
6. Materi Konfercab disiapkan melalui Rapat Pimpinan Cabang.
Pasal 26
Sidang Paripurna
1. Sidang Paripurna Nasional (SIPURNAS) merupakan forum tertinggi kedua setelah Kongres,
antara Pengurus Tingkat Daerah dengan Pengurus Tingkat Pusat.
2. Sidang Paripurna Daerah (SIPURDA) merupakan forum musyawarah tertiggi kedua setelah
Konferensi Daerah (Konferda), antara Pengurus Tingkat Cabang dan Pengurus Tingkat
Daerah.
BAB XII
Pasal 27
Tata Tertib
Guna menunjang disiplin organisasi, maka ditertibkan peraturan-peraturan Organisasi yang
akan ditetapkan tersendiri oleh Badan Pengurus Harian Pusat.
Pasal 28
Disiplin Organisasi
1. Apabila ada pengurus yang melakukan pelanggaran maka organisasi berhak dan
berwenang untuk melakukan proses dan pemberian sanksi terhadap yang bersangkutan.
2. Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ada yang bersifat kode administratif,
bersifat kode etik dan hukum
3. Hal yang berkaitan dengan sanksi yang bersifat administratif dan hukum akan di atur dalam
Peraturan Organisasi (PO)
BAB XIII
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 29
Pasal 30
1. Semua harta kekayaan organisasi (harta bergerak dan tidak bergerak) adalah milik
organisasi.
2. Harta kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah milik Organisasi GPKN
3. Pertanggung jawaban kekayaan organisasi sesuai tingkatannya secara transparan dan
wajib di ketahui setiap Dewan Pengurus.
BAB XIV
Pasal 31
BAB XV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 32
1. Melalui Sidang Istimewa Pimpinan Nasional yang khusus diadakan / dilakukan untuk hal
itu dan dihadiri oleh 2/3 seluruh pengurus aktif.
2. Keputusan seluruh anggota Dewan Pendiri Organisasi GPKN
BAB XVI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 33
1. GPKN didirikan oleh Penggagas dan Pendiri yang nama-namanya tertuang dalam
Pembukan Anggaran Dasar.
2. Dewan Pendiri dapat dibentuk sewaktu-waktu, tugas dan wewenang akan di atur pada saat
terbentuk.
BAB. XVII
PENUTUP
Pasal 34
1. Hal hal yang belum tertuang dan diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
2. Anggaran Dasar ini disahkan dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
Pasal 1
1. GPKN adalah organisasi sosial yang lahir dari semangat pemuda Kepulauan Nias dan
berjuang ditengah-tengah masyarakat untuk kesejahteraan, keadilan, kemakmuran dan
keselamatan serta kebesaran Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. GPKN adalah organisasi sosial yang rela berjuang dan berkorban tanpa pamrih untuk
kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kepulauan Nias secara khusus.
3. GPKN adalah organisasi sosial yang senantiasa menjalin hubungan dan kerjasama dengan
semua pihak yang menjunjung tinggi cita cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
4. GPKN adalah orgsanisasi yang membangun kepercayaan diri masyarakat dengan budaya
Indonesia serta meningkatkan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi hingga
menjadi bangsa yang modern dengan tidak meninggalkan jati diri bangsa Indonesia yang
beradab serta saling menghormati.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Syarat Syarat Keanggotaan
Anggota luar biasa adalah warga diluar masyarakat Kepulauan Nias yang menyatakan
bersedia mematuhi aturan organisasi dan menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga GPKN.
Pasal 4
Anggota Kehormatan
Anggota Kehormatan diangkat dan ditetapkan dalam Kongres atas usul Dewan Pengurus
Pusat, Dewan Pengurus Daerah dan Dewan Pengurus Cabang
Pasal 5
Hak dan Kewajiban Anggota
Pasal 6
Pemberhentian Keanggotaan
KEPENGURUSAN
Pasal 7
Dewan Pengurus Pusat
1. Wewenang
a. Menentukan kebijakan umum sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan Ketetapan Kongres lainnya, serta kebijakan-kebijakan GPKN lainnya.
b. Mensahkan susunan Personalia Dewan Pengurus Daerah dan MPKN tingkat
Daerah dari hasil Konferda.
c. Dapat membentuk Badan-Badan khusus maupun Lembaga
d. Membatalkan atau meluruskan atau memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Daerah karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan GPKN lainnya.
e. Menyelenggarakan Konferensi Daerah Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus
Pusat menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi di tingkat
Daerah.
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN.
2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Pusat, maka calon anggota
harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa.
b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga
GPKN
c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih.
d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPP GPKN
e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan
hukum negara.
g. Berdomisili didaerah Jabodetabek serta mempunyai waktu yang cukup dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN.
h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
kebijakan dan peraturan organisasi GPKN.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum DPP GPKN, maka selain memenuhi pasal 7
ayat 2 Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua Umum harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta.
b. Mendapat rekomendasi dukungan tertulis sekurang kurangnya satu Dewan
Pengurus Daerah.
c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan
Misi serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta
Kongres.
4. Komposisi Kepengurusan DPP GPKN terdiri dari Ketua Umum, beberapa Wakil Ketua
Umum, Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum,
beberapa Wakil Bendahara Umum, serta Departemen - Departemen yang pimpin oleh
Ketua Departemen dan beberapa Anggota Departemen.
Pasal 8
Dewan Pengurus Daerah
1. Wewenang
a. Melaksanakan kebijakan organisasi di daerahnya dalam melaksanakan program sesuai
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan-kebijakan
GPKN lainnya.
b. Mensahkan susunan Personalia Dewan Pengurus Cabang dan MPKN tingkat Cabang
dari hasil Konfercab.
c. Membatalkan atau meluruskan atau memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Cabang karena bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan GPKN lainnya.
d. Menyelenggarakan Konferensi Cabang Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus Daerah
menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi di tingkat Cabang.
e. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN.
2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Daerah, maka calon anggota
harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa.
b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga
GPKN
c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih.
d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPD GPKN
e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan
hukum negara.
g. Berdomisili di wilayah dimana Pengurus Daerah berada serta mempunyai waktu yang
cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN.
h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan
dan peraturan organisasi GPKN.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua DPD GPKN, maka selain memenuhi pasal 8 ayat 2
Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua DPD harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta.
b. Mendapat rekomendasi dukungan tertulis sekurang kurangnya satu Dewan
Pengurus Cabang.
c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi
serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta Konferda.
4. Komposisi Kepengurusan DPD GPKN terdiri dari Ketua DPD, beberapa Wakil Ketua
DPD, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, beberapa Wakil Bendahara,
serta Divisi - Divisi yang pimpin oleh Ketua Divisi dan beberapa Anggota Divisi.
Pasal 9
Dewan Pengurus Cabang
1. Wewenang
a. Melaksanakan kebijakan organisasi di cabangnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta Kebijakan-Kebijakan GPKN lainnya.
b. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan GPKN.
2. Untuk dapat dipilih personalia pengurus Dewan Pengurus Cabang, maka calon anggota
harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia dan percaya kepada Tuhan yang maha esa.
b. Memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam pasal 2 Anggaran Rumah Tangga
GPKN
c. Berusia tidak lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun saat dipilih.
d. Tidak melebihi 2 (dua) periode kepengurusan di DPC GPKN
e. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi.
f. Tidak tercela dan atau tidak pernah berbuat hal - hal yang bertentangan dengan
hukum negara.
g. Berdomisili di wilayah dimana Pengurus Cabang berada serta mempunyai waktu yang
cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan DPP GPKN.
h. Bersedia menerima Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan
dan peraturan organisasi GPKN.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua DPC GPKN, maka selain memenuhi pasal 9 ayat 2
Anggaran Rumah Tangga, calon Ketua DPD harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Didukung sekurang-kurangnya 20 persen suara peserta.
b. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan Misi
serta strategi dan Kebijakan dalam memajukan GPKN dihadapan peserta Konfercab.
4. Komposisi Kepengurusan DPC GPKN terdiri dari Ketua DPC, beberapa Wakil Ketua
DPD, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, beberapa Wakil Bendahara,
serta Bidang - Bidang yang pimpin oleh Ketua Bidang dan beberapa Anggota Bidang.
Pasal 10
1. Untuk setiap jajaran kepengurusan di semua tingkatan perlu melihat faktor keterwakilan
dari setiap masing masing daerah wilayah Kabupaten/Kota Kepulauan Nias.
2. Jabatan Ketua Umum/Ketua, Sekretaris Jenderal/Sekretaris, Bendahara Umum/Bendahara
disemua tingkatan tidak boleh dari satu Kabupaten/Kota yang sama.
3. Kepengurusan yang berkedudukan di wilayah Kepulauan Nias sebagaimana di atur pada
ayat 1 dan 2 pasal ini, hal ini tidak berlaku karena kepengurusan di bentuk secara khusus
seperti yang tercantum dalam pasal 16 ayat 2 Anggaran Dasar.
BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 11
Kongres
Pasal 12
Kongres Luar Biasa
Kongres Luar Biasa hanya dapat dilakukan apabila dipandang perlu atas permintaan secara
tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah Dewan Pengurus Daerah.
Pasal 13
Konferensi Daerah
Pasal 14
Konferensi Daerah Luar Biasa
Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) hanya dapat dilakukan apabila dipandang perlu
atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya duapertiga dari jumlah Dewan
Pengurus Cabang.
Pasal 15
Konferensi Cabang
BAB V
RAPAT RAPAT
Pasal 16
Rapat Pimpinan Nasional
Pasal 17
Rapat Pimpinan Daerah
Pasal 18
Rapat Pimpinan Cabang
BAB VI
KUORUM DAN PERSYARATAN
Pasal 19
1. Kongres/Kongres Luar Biasa, Konferensi Daerah/Konferensi Daerah Luar Biasa,
Konferensi Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri duapertiga dari total jumlah
kepengurusan GPKN.
2. Apabila ketentuan dalam ayat 1 pasal ini tidak dapat dipenuhi, maka semua jenjang
permusyawaratan di atas dapat ditunda selama dua kali 60 menit, dan jika dalam tenggang
waktu tersebut kuorum belum dapat terpenuhi, maka atas persetujuan peserta yang hadir
sidang-sidang selanjutnya dinyatakan sah
3. Ketentuan mengenai kuorum dan persyaratan Rapat Rapat diberlakukan sama dengan
yang diatur pada ayat 1 dan 2 pasal ini, terkecuali Rapat Rapat Dewan Pengurus
penundaan waktunya adalah selama dua kali.
BAB VII
RANGKAP JABATAN, PENDELEGASIAN WEWENANG
DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 20
Rangkap Jabatan
1. Dewan Pengurus tidak diperkenankan merangkap jabatan pada Dewan Pengurus, MPKN
baik yang lebih rendah maupun yang lebih tinggi tingkatannya.
2. Ketentuan lebih lanjut pada ayat 1 (satu) pasal ini diatur dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 21
Pendelegasian Wewenang
Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan sementara dan atau karena sesuatu sebab tidak
dapat menjalankan kewajibannya untuk sementara waktu tertentu, maka salah seorang
Ketua/Wakil Ketua yang ditunjuk Ketua Umum/Ketua bertindak untuk dan atas nama Ketua
Umum/Ketua untuk jangka waktu yang ditentukan.
Pasal 22
Pergantian Antar Waktu
1. Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat
menjalankan dan atau menyelesaikan kewajibannya sampai masa bakti kepengurusan
berakhir, maka jabatan Ketua Umum/Ketua digantikan oleh salah seorang Wakil
Ketua Umum/Wakil Ketua yang ditetapkan dalam Rapat Pleno Dewan Pengurus yang
diagendakan untuk keperluan itu.
2. Apabila karena diberhentikan dengan alasan tidak aktif, dan atau dianggap melanggar
konstitusi, atau mengundurkan diri, maka pergantian untuk mengisi lowongan jabatan
dimaksud dilakukan dan ditetapkan melalui Rapat Pleno Dewan Pengurus dengan
mempertimbangkan secara sungguh-sungguh saran dan usulan dari Dewan Pengurus
yang mengusulkan dan atau menggantikannya.
3. Tindakan yang dilakukan Dewan Pengurus sebagaimana dimaksud ayat 1 dan 2 pasal ini
harus disampaikan secara tertulis kepada Dewan Pengurus satu tingkat diatasnya untuk
disahkan, kecuali untuk Dewan Pengurus Pusat maka pengesahannya dilakukan oleh
Ketua Umum.
4. Pengkuhan personalia pengurus yang mengisi jabatan lowong antar waktu dilakukan oleh
Ketua umum/Ketua Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dalam suatu rapat pleno yang
mengagendakan khusus untuk itu, terkecuali pergantian Ketua Umum pengukuhannya
dilakukan oleh Pimpinan Sidang melalui Rapat yang diadakan untuk itu.
5. Ketentuan lebih lanjut ayat mengenai pergantian antar waktu diatur dalam Peraturan
Organisasi GPKN.
BAB VIII
Pasal 23
1. Majelis Pemuda Kepulauan Nias (MPKN) merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif
dan bertugas menyelenggarakan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja Dewan
Pengurus sesuai tingkatannya masing-masing.
2. MPKN dibentuk sesuai tingkatan kepengurusan GPKN, untuk tingkat Pusat dibentuk
melalui Kongres, tingkat Daerah melalui Konferda dn tingkat Cabang melalui Konfercab.
3. Anggota MPKN mencakup tokoh-tokoh pemuda, mantan Dewan Pengurus sesuai
tingkatannya.
4. Kepengurusan MPKN terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris serta sejumlah anggota.
BAB IX
BADAN DAN DEWAN PENDIRI
Pasal 24
Status
Badan Khusus GPKN adalah Badan Pembantu Dewan Pengurus dalam merealisasikan
program kerjanya yang dibentuk menurut kebutuhan oleh Dewan Pengurus menurut
tingkatannya.
Pasal 25
Tugas Dan Kewajiban
1. Badan Khusus bertugas melaksanakan program sesuai dengan fungsi dan peran serta
pembidangan masing-masing.
2. Badan Khusus mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam hal memberikan pelatihan
untuk meningkatkan keahlian profesi bagi pengurus GPKN dalam bentuk pendidikan,
pelatihan dan semacam kegiatan lainnya.
3. Pelaksana Badan Khusus bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus Pusat yang
menyangkut laporan kegiatan maupun keuangan yang di kelola.
4. Ketentuan mengenai Badan Khusus diatur lebih lanjut dalam Peratuaran Organisasi.
BAB X
Pasal 26
Pembentukan Dewan Pengurus Daerah
1. Dewan Pengurus Daerah GPKN dapat dibentuk di propinsi atas permintaan pemuda
Kepulauan Nias yang berdomisili di provinsi tersebut dan disetujui oleh Dewan Pengurus
Pusat.
2. Dewan Pengurus Daerah GPKN dapat dibentuk atas usul setengah lebih satu pengurus
aktif ditingkat pusat.
3. Khusus Kepulauan Nias setiap Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pengurus Daerah.
Pasal 27
Pembentukan Dewan Pengurus Cabang
1. Dewan Pengurus Cabang GPKN dapat dibentuk Kabupaten/Kota atas permintaan pemuda
Kepulauan Nias yang berdomisili di Kabupaten/Kota tersebut dan disetujui oleh Dewan
Pengurus Daerah dan disahkan Oleh Dewan Pengurus Pusat.
2. Dewan Pengurus Cabang GPKN dapat dibentuk atas usul setengah lebih satu dari jumlah
pengurus Daerah.
3. Khusus Kepulauan Nias setiap Kecamatan dibentuk Dewan Pengurus Cabang
BAB XI
KEUANGAN ORGANISASI
Pasal 28
Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan
1. Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan
ditetapkan melalui mekanisme permusyawaratan dan rapat-rapat GPKN.
2. Hal hal yang akan diatur dan ditetapkan tidak boleh melanggar Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga
BAB XII
PENUTUP
Pasal 30
1. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh para pendiri GPKN
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 12 Desember 2012
Oleh : Pendiri