KONGRES XV PEMUDA/KNPI
NOMOR : TAP 06/KONGRES-XV/PEMUDA-KNPI/2018
Tentang
KONGRES XV PEMUDA/KNPI,
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Mengesahkan Rancangan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI
sebagaimana terlampir yang merupakan satu kesatuan tidak terpisahkan dengan ketetapan
ini.
28
Pasal 2
Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bilamana terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 21 Desember 2018
KONGRES XV PEMUDA/KNPI
PRESIDIUM SIDANG
29
LAMPIRAN :
KETETAPAN
KONGRES XV PEMUDA/KNPI
NOMOR: TAP 06/KONGRES-XV/PEMUDA-KNPI/2018
PEMBUKAAN
Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda memiliki peranan yang sangat
strategis dalam mencetuskan ide – ide pembaharuan yang didasari pada militansi dan
idealisme sebagaimana dibuktikan pada tahun 1908 dengan momentum Kebangkitan
Nasional, tahun 1928 dengan lahirnya Sumpah Pemuda, tahun 1945 dengan usaha merebut
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tahun 1973 terbentuk KNPI melalui
deklarasi pemuda, serta tahun 1998 dengan semangat kejuangan yang kritis, dinamis dan
rasional untuk menegakan demokrasi, keadilan dan supremasi hukum yang berakumulasi
secara sinergik dengan lahirnya era reformasi.
Kaum muda sebagai sumber insani dan ahli waris serta penerus cita-cita bangsa, perlu
mempersiapkan dan membina diri menjadi kader-kader bangsa, agar dapat menjadi
generasi penerus yang berpandangan rasional, berbudi pekerti luhur, dan memiliki
keterampilan serta bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik.
Generasi muda Indonesia sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, memiliki tanggung jawab
moral untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran kaum muda sebagai suatu
bangsa yang berdasarkan Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, ikut serta mengisi kemerdekaan dengan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mempercepat pembangunan nasional demi kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
Sadar sepenuhnya akan panggilan sejarah, potensi, peranan, dan tanggung jawab kaum
muda, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda Indonesia dengan
ini menetapkan ANGGARAN DASAR KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
30
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Azas
Pasal 3
Tujuan
BAB III
KEDAULATAN
Pasal 4
Kedaulatan KNPI berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres.
BAB IV
STATUS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
Status
Pasal 6
Sifat
Pasal 7
Fungsi
31
3. Sebagai wadah perjuangan pemuda Indonesia dalam rangka peningkatan derajat, taraf
hidup, status dan kesejahteraan sosial, guna mempercepat terciptanya masyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera.
BAB V
USAHA
Pasal 8
Berdasarkan azas, tujuan, status, sifat dan fungsinya maka KNPI sebagai wadah berhimpun
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP memiliki usaha sebagai berikut :
1. Membina dan menjalin komunikasi diantara berbagai komponen kepemudaan yang
tergabung dalam Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP dan jenjang
structural kepengurusan KNPI melalui serangkaian program komunikasi dan kerjasama;
2. Menggalang kerjasama antar pemuda, baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun
internasional, melalui program kepedulian dan kemitraan secara aktif terhadap
berbagai dinamika kemasyarakatan dan kepemudaan, baik yang sedang berlangsung
maupun yang akan terjadi dalam rangka menciptakan ketahanan nasional dan
perdamaian dunia;
3. Mengembangkan dan meningkatkan integritas moral, jatidiri bangsa dan semangat
patriotisme di kalangan pemuda dan masyarakat;
4. Memelihara dan mempertahankan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
melalui usaha pengembangan kualitas sumberdaya pemuda, tingkat partisipasi dalam
pembangunan, serta komunikasi diantara sesama pemuda dan potensi nasional
lainnya;
5. Melaksanakan upaya-upaya agregasi dan artikulasi terhadap berbagai aspirasi, dan
kepentingan pemuda;
6. Menggalang, mengembangkan dan memantapkan kemampuan sosial ekonomi pemuda
dalam rangka memperkokoh ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 9
BAB VII
ORGANISASI DAN KEDUDUKAN
Pasal 10
Kekuasaan
Kekuasaan dipegang oleh Kongres KNPI, Musyawarah Daerah KNPI Propinsi, Musyawarah
Daerah KNPI Kabupaten/Kota, Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI.
32
Pasal 11
Hirarki dan Kedudukan Organisasi
1. KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Dewan Pengurus Pusat Komite
Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), berkedudukan di Ibukota Negara;
2. KNPI Daerah Provinsi terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Provinsi dan Dewan
Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi,
berkedudukan di Ibukota Provinsi;
3. KNPI Daerah Kabupaten/Kota terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI)
Kabupaten/Kota dan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia
(DPD KNPI) Kabupaten/Kota, berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota;
4. Kecamatan/ Distrik KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kecamatan/
Distrik dan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik Komite Nasional Pemuda Indonesia
(DPK KNPI) Kecamatan/ Distrik berkedudukan di Ibukota Kecamatan/ Distrik.
Pasal 12
Kepemimpinan
Pasal 13
Majelis Pemuda Indonesia
Pasal 14
Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri
1. Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri adalah badan Koordinasi DPP KNPI di Luar Negeri.
2. Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri dibentuk untuk mengkoordinir Pemuda warga
Negara Indonesia yang berdomisili dan beraktifitas di luar negeri.
3. Masa jabatan Pengurus Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri disesuaikan dengan masa
jabatan Dewan Pengurus Pusat KNPI.
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 15
Permusyawaratan dan Rapat-Rapat
33
1. Jenis-jenis Permusyawaratan dan Rapat-Rapat:
a. Kongres;
b. Kongres Luar Biasa;
c. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional;
d. Rapat Kerja Nasional;
e. Musyawarah Daerah KNPI (Musda KNPI) Provinsi;
f. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI (Musdalub KNPI) Provinsi;
g. Rapat Pimpinan Daerah Provinsi;
h. Rapat Kerja Daerah KNPI (Rakerda KNPI) Provinsi;
i. Musyawarah Daerah KNPI (Musda KNPI) Kabupaten/Kota;
j. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI (Musdalub KNPI) Kabupaten/Kota;
k. Rapat Pimpinan Dearah Kabupaten/Kota;
l. Rapat Kerja Daerah KNPI (Rakerda KNPI) Kabupaten/Kota;
m. Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI (Muscam KNPI);
n. Musyawarah Luar Biasa Kecamatan/Distrik KNPI (Muslubcam KNPI);
o. Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI (Rakercam KNPI);
p. Rapat Kerja KNPI Kecamatan/Distrik;
q. Musyawarah KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri;
r. Musyawarah Luar Biasa KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri;
s. Rapat Pimpinan KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri;
t. Rapat Kerja KNPI Badan Perwakilan Luar Negeri
2. Selain jenis-jenis permusyawaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Dewan
Pengurus sesuai tingkatan, dapat mengadakan Rapat-Rapat yaitu ;
a. Rapat Pleno Dewan Pengurus;
b. Rapat Harian Dewan Pengurus;
c. Rapat Bidang Dewan Pengurus;
d. Rapat Koordinasi dan atau Konsultasi;
e. Rapat Rapat Khusus Lainnya.
Pasal 16
K o n g r es
34
Pasal 17
Kongres Luar Biasa
1. Dalam keadaan luar biasa, Kongres dapat diadakan menyimpang dari ketentuan pasal
17 ayat (3) dan dinamakan Kongres Luar Biasa Pemuda/KNPI
2. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila terjadi pelanggaran terhadap AD/ART oleh
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI;
3. Kongres Luar Biasa diadakan atas permintaan secara tertulis dari:
a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Tingkat Nasional yang berhimpun, dan;
b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi.
4. Kongres Luar Biasa berwenang untuk memilih dan menetapkan Ketua Umum Dewan
Pengurus Pusat KNPI pada periodisasi berjalan serta kebijakan organisasi strategis
lainnya yang dianggap penting dan mendesak.
5. Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI;
Pasal 18
Rapat Pimpinan Paripurna Nasional
Pasal 19
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi
1. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi adalah pemegang kekuasaan tertnggi KNPI ditingkat
Provinsi;
2. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi merupakan musyawarah utusan Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat Provinsi yang berhimpun di KNPI dan
DPD KNPI Tingkat Kabupaten/Kota.
3. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun;
4. Musyawarah Provinsi berwenang :
a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dan
Majelis Pemuda Indonesia Provinsi;
b. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja KNPI Provinsi dan Organisasi (P2KPO)
dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan Pokok-Pokok Program Kerja Nasional
dan Organisasi (P2KNO);
c. Memilih dan Menetapkan Ketua/Ketua Formatur Dewan Pengurus Daerah KNPI
Provinsi;
d. Memilih dan menetapkan Anggota Formatur
e. Memilih dan menetapkan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Provinsi.
f. Merekomendasikan waktu dan tempat tuan rumah Musyawarah Daerah KNPI
Provinsi.
35
5. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi diselenggarakan dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
6. Materi Musyawarah Daerah KNPI Provinsi disiapkan melalui Rapat Pimpinan Daerah
KNPI Provinsi.
Pasal 20
Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi
1. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat diadakan
menyimpang dari ketentuan pasal 19 ayat (3) dan dinamakan Musyawarah Daerah Luar
Biasa Pemuda/KNPI Provinsi;
2. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi dapat diadakan apabila Ketua DPD KNPI
Provinsi melanggar AD/ART KNPI;
3. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi diadakan atas permintaan tertulis dari :
a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat Provinsi
yang berhimpun, dan;
b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
c. Pelaksanaan Musdalub KNPI Provinsi dikonsultasikan kepada DPP KNPI.
4. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi berwenang untuk memilih dan
menetapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi pada Periodesasi berjalan.
Pasal 21
Rapat Pimpinan Daerah Provinsi
Pasal 22
Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 23
Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota
1. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota dapat
diadakan menyimpang dari ketentuan pasal 22 ayat (3) dan dinamakan Musyawarah
Daerah Luar Biasa Pemuda/KNPI Kabupaten/Kota
2. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota dapat diadakan apabila Ketua
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota melanggar AD/ART KNPI;
3. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota diadakan atas permintaan secara
tertulis dari :
a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda tingkat
Kabupaten/Kota yang berhimpun, dan;
b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus KNPI Kecamatan/ Distrik;
c. Pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota dikonsultasikan
kepada DPD KNPI Propinsi.
4. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota berwenang untuk memilih dan
menetapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota pada Periodesasi
berjalan.
Pasal 24
Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 25
Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI
Pasal 26
Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI
1. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI rapat
diadakan menyimpang dari ketentuan pasal 22 ayat (3) dan dinamakan Musyawarah
Kecamatan/ Distrik KNPI
2. Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI dapat diadakan apabila Ketua
Pengurus Kecamatan/ Distrik melanggar AD/ART KNPI;
3. Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI diadakan atas permintaan secara
tertulis dari:
a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda tingkat
Kecamatan/Distrik yang berhimpun, dan;
b. Pelaksanaan Musyawarah Kecamatan/Distrik Luar Biasa KNPI dikonsultasikan
kepada DPD KNPI Kabupaten/Kota.
4. Musyawarah Kecamatan/Distrik Luar Biasa KNPI berwenang untuk memilih Ketua
Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI pada Periodisasi berjalan.
BAB IX
RAPAT-RAPAT
Pasal 27
Rapat Kerja Nasional
Pasal 28
Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi
1. Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi diadakan untuk menjabarkan hasil-hasil Ketetapan
Musyawarah Daerah KNPI Propinsi, khususnya tentang perumusan arah dan kebijakan
serta program kerja yang akan dilaksanakan dalam satu periode masa bakti
kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi;
2. Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
satu periodisasi kepengurusan KNPI Propinsi;
38
3. Rapat Kerja Daerah KNPI Propinsi diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI
Propinsi.
Pasal 29
Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 30
Rapat Kerja Kecamatan/ Distrik KNPI
BAB X
KEPENGURUSAN
Pasal 31
Dewan Pengurus Pusat
Pasal 32
Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi
1. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dipilih oleh Formatur Musyawarah Daerah KNPI
Provinsi;
39
2. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI
untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;
3. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus
Pleno;
4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil Ketua, seorang Sekretaris,
beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara;
5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Departemen;
6. Bila dimungkinkan, dalam melaksanakan program kerjanya Dewan Pengurus Daerah
KNPI Provinsi didukung beberapa Badan-Badan Khusus atau Lembaga Otonom;
7. Jumlah Pengurus DPD KNPI Provinsi terdiri dari 50% unsur keterwakilan OKP Tingkat
Provinsi secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan KNPI, 20% unsur potensi
pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi.
Pasal 33
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 34
Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI
1. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik atau sebutan KNPI dipilih oleh Formatur
Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI
2. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah
KNPI Kabupaten/Kota untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun
3. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik atau sebutan lain KNPI terdiri dari Pengurus
Harian dan Pengurus Pleno
4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil Ketua, seorang Sekretaris,
beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa Wakil Bendahara;
5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Departemen;
6. Jumlah Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI disesuaikan menurut potensi wilayah
masing-masing.
BAB XI
MAJELIS PEMUDA INDONESIA
Pasal 35
Majelis Pemuda Indonesia
40
1. Majelis Pemuda Indonesia bekerja secara kolektif dan bertugas penyelenggarakan
pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI
sesuai tingkatannya masing-masing;
2. Pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian Majelis Pemuda Indonesia, sebagaimana
dimaksud ayat (1) diselenggarakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan
langsung kepada Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya dan atau disampaikan
melalui forum permusyawaratan dan rapat-rapat;
3. Anggota Majelis Pemuda Indonesia mencakup tokoh-tokoh pemuda, mantan Dewan
Pengurus KNPI serta para Ketua Umum OKP (ex-officio) sesuai tingkatannya;
4. Majelis Pemuda Indonesia dibentuk disemua tingkatan Dewan Pengurus KNPI, terdiri
dari:
a. Majelis Pemuda Indonesia ditingkat Nasional;
b. Majelis Pemuda Indonesia Provinsi ditingkat Provinsi;
c. Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota ditingkat Kabupaten/Kota;
d. Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/ Distrik ditingkat Kecamatan/ Distrik
BAB XII
BADAN-BADAN KHUSUS/LEMBAGA OTONOM
Pasal 36
1. Dewan Pengurus KNPI disemua tingkatan bila dimungkinkan, dapat membentuk Badan-
Badan Khusus/Lembaga-Lembaga Otonom yang disesuaikan menurut kebutuhan dalam
rangka mendukung pencapaian tujuan organisasi;
2. Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom adalah alat kelengkapan Dewan Pengurus KNPI
ditingkatan Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota yang berorientasi pada
pengembangan keahlian, minat/bakat dan profesi pemuda Indonesia yang tidak
bertentangan dengan hakikat KNPI;
3. Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom dibentuk serta disahkan oleh Dewan Pengurus
KNPI ditingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
4. Tugas dan kewajiban Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom diatur dalam ART KNPI.
BAB XIII
ATRIBUT
Pasal 37
KNPI memiliki Lambang, Lagu dan atribut-atribut lainnya, yang diatur dalam ART KNPI.
BAB XIV
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 38
1. Keuangan dan harta benda KNPI di semua tingkatan, dikelola dengan prinsip
transparansi, bertanggungjawab, efektif, efisien dan berkesinambungan.
2. Keuangan dan Harta benda KNPI di semua tingkatan diperoleh dari uang pangkal
anggota, iuran dan sumbangan, Bantuan Perseorangan dan atau Instansi serta usaha-
usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
BAB XV
41
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 39
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Kongres dan atau Kongres Luar
Biasa yang diadakan khusus untuk itu;
BAB XVI
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 40
1. Pembubaran organisasi KNPI hanya dapat dilakukan melalui Kongres atau Kongres Luar
Biasa yang diadakan khusus untuk maksud itu;
2. Untuk melakukan pembubaran organisasi KNPI, Kongres atau Kongres Luar Biasa harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah OKP Tingkat Nasional
yang berhimpun di KNPI dan 2/3 (dua pertiga) dari Jumlah DPD KNPI Tingkat Propinsi;
3. Pengalihan kekayaan organisasi setelah organisasi dibubarkan, ditentukan lebih lanjut
oleh Kongres atau Kongres Luar Biasa sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini.
BAB XVII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 41
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga;
2. Hal-hal yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini.
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 42
1. Anggaran Dasar ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran Dasar
yang ditetapkan dalam Kongres XV Pemuda/KNPI pada tanggal 6-9 Desember 2018 di
Banda Aceh - Aceh
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
42
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA
HASIL KONGRES XV PEMUDA/KNPI ACEH
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Syarat-Syarat Keanggotaan
1. Yang menjadi Anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
yang telah mengajukan permohonan untuk berhimpun dan terdaftar secara sah
sesuai persyaratan.
2. Persyaratan Umum OKP untuk menjadi anggota KNPI adalah :
a. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART, Pokok-pokok Program Kerja Nasional Organisasi (PPKNO), dan Peraturan
Organisasi KNPI lainnya;
b. Memiliki AD/ART organisasi, Akta Notaris Organisasi, Surat Keterangan Terdaftar
(SKT) dari pemerintah pusat, surat keterangan berdomisili di Ibu Kota Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
c. Menyerahkan struktur komposisi kepengurusan organisasi kemasyarakatan
pemuda disingkat OKP bersangkutan dari tingkat pusat sampai daerah;
d. Benar-benar adalah organisasi kepemudaan yang berorientasi kemasyarakatan
untuk tujuan pemberdayaan pemuda sebagaimana diatur dalam AD/ART OKP
bersangkutan dan atau yang mengatur secara tegas batas usia keanggotaannya
maksimal 40 tahun;
e. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP tingkat nasional yang memiliki
jenjang struktur organisasi secara vertikal, serendah-rendahnya sampai tingkat
Kabupaten/Kota;
f. OKP yang akan menjadi anggota KNPI ditetapkan didalam Rapat Pimpinan
Paripurna/ Daerah KNPI di setiap tingkatan.
3. Persyaratan khusus OKP untuk menjadi anggota keberhimpunan KNPI adalah:
a. Tingkat Nasional adalah OKP tingkat nasional yang telah memiliki jenjang
kepengurusan lebih dari ½ kepengurusan OKP tingkat propinsi yang dibuktikan
dengan Surat Keputusan Kepengurusan tingkat provinsi serta terdaftar di DPD
KNPI Provinsi; (Harus masuk di peraturan peralihan)
b. Di tingkat Propinsi adalah OKP Nasional Tingkat Propinsi yang telah terbentuk
minimal 3 (Tiga) tahun dan memiliki jenjang kepengurusan ½ tambah satu
jumlah Kabupaten/Kota di wilayah Propinsi yang dibuktikan dengan Surat
Keputusan Kepengurusan Tingkat Kabupaten/Kota Periode berjalan, serta
terdaftar di DPD KNPI Kabupaten/Kota;
c. Di tingkat Kabupaten/Kota adalah OKP Nasional tingkat Kabupaten/Kota yang
telah terbentuk minimal 3 (tiga) tahun di Kabupaten/Kota bersangkutan, yang
dibuktikan dengan Surat Keputusan kepengurusan periode berjalan[
d. Di tingkat Kecamatan/ Distrik adalah OKP Nasional tingkat Kecamatan/ Distrik
yang telah terbentuk minimal 3 (tiga) tahun di Kecamatan/Distrik bersangkutan,
yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Kepengurusan OKP Tingkat
Kabupaten/Kota; OKP Tingkat Kabupaten/Kota;
e. Periodisasi masa bakti kepengurusan OKP bersangkutan belum berakhir sesuai
dengan Surat Keputusan yang diatur oleh ketentuan masa bakti kepengurusan
organisasi yang bersangkutan;
43
f. OKP Tingkat Nasional yang tidak tunduk dan patuh terhadap AD/ART KNPI, maka
akan diturunkan status keberhimpunannya dan atau dikeluarkan dari
keberhimpunan KNPI.
4. OKP yang menjadi anggota keberhimpunan KNPI sesuai tingkatannya, wajib dilakukan
verifikasi tentang pemenuhan syarat-syarat keanggotaannya oleh tim khusus yang
dibentuk oleh Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya, selambat-lambatnya 6
(enam) bulan sebelum pelaksanaan Kongres/ Musyawarah Daerah KNPI
Provinsi/Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota/ Musyawarah Kecamatan Distrik;
5. OKP yang berakhir masa bakti kepengurusannya sesuai Surat Keputusan internal
organisasinya, dan sudah melampaui waktu minimal 1 (satu) tahun tidak
melaksanakan Kongres/Muktamar/Munas dan atau sejenis permusyawaratan lainnya
disemua tingkatan, maka keanggotaannya dicabut untuk sementara waktu oleh
Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya, sampai batas waktu syarat-syarat
dimaksud dipenuhi;
6. OKP yang dicabut keanggotaannya untuk sementara waktu tidak memiliki hak suara
dalam musyawarah dan rapat-rapat, serta forum pengambilan keputusan KNPI
lainnya sesuai tingkatannya, sampai batas waktu syarat-syarat keanggotaannya
dipenuhi;
7. OKP yang diterima sebagai anggota keberhimpunan KNPI, dalam mengikuti
musyawarah, rapat-rapat dan forum pengambilan keputusan KNPI lainnya, untuk
pertama kalinya berstatus Undangan, dan untuk kedua kalinya sebagai Peninjau dan
setelah melalui verifikasi kelayakan persyaratan dapat menjadi Peserta yang
memiliki hak suara dan hak bicara pada Kongres/Musyawarah Daerah berikutnya;
8. OKP yang tidak memenuhi syarat-syarat keanggotaan keberhimpunan KNPI, hanya
berstatus sebagai Undangan dalam musyawarah, rapat-rapat dan forum pengambilan
keputusan KNPI lainnya.
Pasal 2
Pengesahan Anggota
1. Anggota yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Pasal 1 (satu) Anggaran
Rumah Tangga dapat untuk disahkan.
2. Pengesahan anggota dilakukan dengan jalan:
a. Bagi calon anggota di Tingkat Pusat, disahkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI;
b. Bagi calon anggota di Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
c. Bagi calon anggota di tingkat Kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan Pengurus
Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
d. Bagi calon anggota di Tingkat Kecamatan, disahkan oleh Dewan Pengurus
Kecamatan/ Distrik KNPI.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban Anggota
44
a. Tunduk dan taat terhadap Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda
Indonesia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI serta seluruh
perangkat Peraturan Organisasi KNPi lainnya;
b. Menjunjung tinggi nama baik serta misi organisasi KNPI;
c. Berperan aktif dalam program kegiatan keberhimpunan;
d. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program KNPI.
Pasal 4
Pemberhentian dan Pembekuan Keanggotaan
BAB II
PERMUSYAWARATAN
Pasal 5
Kongres
1. Kongres dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan DPP KNPI.
2. Peserta Kongres KNPI adalah :
a. Dewan Pengurus Pusat KNPI;
b. Majelis Pemuda Indonesia Pusat
c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
d. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang
telah memenuhi syarat sesuai dengan BAB I, Pasal 1 ART.
3. Peninjau Kongres KNPI terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang
untuk kedua kalinya mengikuti kongres;
b. Utusan Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri
c. Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPP KNPI
d. Utusan Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota
4. Undangan Kongres KNPI terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang
untuk pertama kalinya mengikuti Kongres.
b. Utusan Majelis Pemuda Indonesia Provinsi
c. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI
5. Peserta Kongres memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih, masing-masing secara
kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara.
6. Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilih dan
dipilih;
7. Rancangan Materi Kongres ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Paripurna Nasional;
8. Rekomendasi Tuan Rumah Kongres di usulkan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI
Provinsi.
9. Sidang-sidang Kongres dipandu oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI dan Presidium Sidang
Kongres yang terpilih;
45
10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat KNPI diterima oleh
Kongres, maka Dewan Pengurus Pusat KNPI dinyatakan demisioner.
Pasal 6
Kongres Luar Biasa
1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan secara
tertulis lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang
berhimpun serta Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi yang memenuhi pasal 17 ayat 2
dan 3 Anggaran Dasar KNPI;
2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Kongres Luar Biasa berlaku sama dengan yang diatur
pada pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pasal 17 ayat 4 Anggaran Dasar KNPI
Pasal 7
Rapat Pimpinan Paripurna Nasional
Pasal 8
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi
1. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan
DPD KNPI Provinsi.
2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi adalah :
a. Utusan Dewan Pengurus Pusat KNPI;
b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota
d. Majelis Pemuda Indonesia Provinsi;
e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Provinsi .
3. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Provinsi terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Provinsi yang untuk kedua kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;
b. Utusan Badan Khusus/Lembaga Otonom DPD KNPI Provinsi
c. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik
4. Undangan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi KNPI terdiri dari :
46
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Provinsi yang untuk pertama kalinya mengikuti Musyawarah Daerah KNPI
Provinsi.
b. Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota
c. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI
5. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi memiliki hak bicara, hak memilih dan
dipilih, masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara;
6. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Provinsi hanya memiliki hak bicara dan tidak
memiliki hak memilih dan dipilih;
7. Rancangan Materi Musyawarah Daerah KNPI Provinsi ditetapkan melalui Rapat
Pimpinan Daerah Provinsi;
8. Rekomendasi Tuan Rumah Musyawarah Daerah KNPI Provinsi di usulkan oleh Dewan
Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kabupaten/Kota.
9. Sidang-sidang Musyawarah Daerah KNPI Provinsi dipandu oleh Dewan Pengurus
Daerah KNPI Provinsi dan Presidium Sidang Musyawarah Daerah KNPI Provinsi yang
terpilih;
10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi diterima
oleh Musyawarah Daerah KNPI Provinsi, maka Dewan Pengurus Daerah KNPI Provins
dinyatakan demisioner.
Pasal 9
Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi dapat diadakan apabila dipandang perlu
ataspermintaan secara tertulis lebih dari ½ (setengah) Organisasi kemasyarakatan
Pemuda yang berhimpun ditingkat Propinsi serta Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/Kota;
2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI
Provinsi,berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Musyawarah Daerah
KNPI Provinsi sebagaimana diatur pada pasal 8 Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 10
Rapat Pimpinan Daerah Provinsi
1. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta
Undangan KNPI Kabupaten/Kota.
2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota adalah :
a. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi ;
b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
c. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI
d. Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kabupaten/Kota;
e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota.
Pasal 12
Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota
48
Pasal 13
Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 14
Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI
49
9. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI
diterima oleh Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI, maka Dewan Pengurus
Kecamatan/Distrik KNPI dinyatakan demisioner.
BAB III
RAPAT-RAPAT
Pasal 15
Rapat Kerja Nasional
Pasal 16
Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi
Pasal 17
Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 18
Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 19
Dewan Pengurus Pusat
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Pedoman
Organisasi yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan
ketetapan Kongres serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan perwakilan KNPI Luar Negeri;
c. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom Dewan
Pengurus Pusat KNPI;
d. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI
Propinsi, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia KNPI Propinsi sesuai dengan
hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Propinsi;
e. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Propinsi jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan
kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI
lainnya;
f. Mengambil alih kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi untuk
sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI pada kepengurusan
DPD KNPI Propinsi;
g. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan organisasi KNPI lainnya.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Pusat KNPI, maka calon pengurus harus
memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Tingkat nasional sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan Pengurus
Pusat KNPI demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi sebagai
unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda
51
serta unsur kebutuhan organisasi; perseorangan sebagai unsur potensi pemuda
serta unsur kebutuhan organisasi;
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
disingkat OKP Tingkat Nasional yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode
berjalan.
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus DPP KNPI kepada formatur Kongres terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Pusat KNPI dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi
disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Bersedia Berdomisili di Ibukota Negara, serta mempunyai waktu yang cukup
dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI, maka selain
memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua Umum harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua Umum;
b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Pusat KNPI
dan atau Unsur Pimpinan OKP Tingkat Nasional, dibuktikan dengan menunjukkan SK
Kepengurusan di masing-masing lembaga.
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Kongres;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (tiga) Dewan Pengurus Daerah
KNPI Provinsi serta sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP Tingkat Nasional yang
berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Kongres KNPI;.
e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan
Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta
Kongres KNPI.
4. Komposisi Dewan Pengurus Pusat KNPI terdiri dari Ketua Umum, beberapa Ketua,
Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan
beberapa Wakil Bendahara Umum, serta Departemen-Departemen.
Pasal 20
Dewan Pengurus Daerah KNPI Propinsi
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Program
Kerja Organisasi di tingkat KNPI Provinsi yang berlandaskan atas Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Organisasi KNPI, dan ketetapan Musyawarah
Daerah KNPI Provinsi serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya; arah Daerah KNPI
Provinsi serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Dewan Pengurus
Daerah KNPI Provinsi;
c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/ Kota, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/ Kota sesuai
dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
52
d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota jika terdapat kekeliruan dalam
pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman
Organisasi KNPI lainnya;
e. Mengambil alih kepengurusan KNPI Kabupaten/Kota untuk sementara waktu
apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI;
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi, maka calon
pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Nasional Tingkat Provinsi sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/Kota sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai
unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum pada
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Provinsi yang
dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus DPD KNPI Provinsi kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI Provinsi
terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/Kota disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Berdomisili di Ibukota Provinsi, serta mempunyai waktu yang cukup dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Provinsi.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi, maka
selain memenuhi pasal 20 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua;
b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Daerah
KNPI Propinsi dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Provinsi, dibuktikan
dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing masing lembaga.
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah daerah KNPI
Provinsi;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (Tiga) Dewan Pengurus
Daerah KNPI Kabupaten/Kota serta sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP Nasional
Tingkat Provinsi yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;.
e. Khusus untuk Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi yang hanya memiliki 5 (lima)
sampai dengan 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota, dapat merekomendasikan lebih
dari satu orang calon.
53
f. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan
Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi.
4. Komposisi Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi terdiri dari Ketua, beberapa Wakil
Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa wakil
Bendahara, serta Departemen-Departemen.
Pasal 21
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Program
Kerja Organisasi di tingkat Kabupaten/Kota yang berlandaskan atas Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Musyawarah Daerah KNPI
Kabupaten/Kota, serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Kabupaten/ Kota ;
c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus
Kecamatan/Distrik KNPI, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/
Distrik sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Kecamatan KNPI jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan kebijakan
yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI lainnya;
e. Mengambil alih kepengurusan Dewan Pengurus Kecamatan/Disrtik KNPI untuk
sementara waktu apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI;
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI
Kabupaten/Kota.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota, maka
calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Nasional Tingkat Kabupaten/Kota sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota demisioner dan atau Dewan
Pengurus Kecamatan KNPI sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan
sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum
pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan
disingkat OKP Nasional Tingkat Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK
Kepengurusan Periode berjalan
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus DPD KNPI Kabupaten/Kota kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI
Kabupaten/Kota terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dan atau Dewan Pengurus
Kecamatan/Distrik KNPI disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
54
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Berdomisili di Ibukota Kabupaten/Kota, serta mempunyai waktu yang cukup
dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Kabupaten/Kota.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota,
maka selain memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua;
b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Daerah
KNPI Kabupaten/Kota dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing-
masing lembaga.
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah Daerah KNPI
Kabupaten/Kota;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (tiga) Dewan Pengurus
Kecamatan/ Distrik KNPI serta sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP Nasional
Tingkat Kabupaten/Kota yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai
peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;.
e. Khusus untuk Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota yang hanya memiliki
5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) Kecamatan/Distrik, dapat
merekomendasikan lebih dari satu orang calon.
e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan
Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta
Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota.
4. Komposisi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari Ketua, beberapa
Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa Wakil
Bendahara, serta Departemen-Departemen.
Pasal 22
Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Program
Kerja Organisasi di tingkat Kecamatan yang berlandaskan atas Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI,
serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya; Kecamatan/Distrik KNPI, serta
kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Kecamatan/
Distrik ;
c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kecamatan, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kecamatan sesuai
dengan hasil putusan Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI;
d. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan organisasi KNPI lainnya.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI, maka calon
pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau
Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI Demisioner sebagai unsur
kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur
kebutuhan organisasi;
55
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum pada
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat Kecamatan/
Distrik yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus Dewan Pengurus Kecamatan KNPI kepada formatur Musyawarah
Kecamatan/Distrik KNPI terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Berdomisili di Ibukota Kecamatan, serta mempunyai waktu yang cukup dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Kecamatan/Distrik.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI, maka
selain memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua;
b. Pernah dan Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus
Kecamatan KNPI dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Kecamatan/
Distrik, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing-masing
lembaga.
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah
Kecamatan/ Distrik KNPI;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis sekurang-kurangnya 6 (enam) OKP
Nasional Tingkat Kecamatan/Distrik yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus
sebagai peserta Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI Kabupaten/Kota; Nasional
Tingkat Kecamatan/ Distrik yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai
peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI Kabupaten/Kota;.
e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi
dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan
peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI.
4. Komposisi Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI terdiri dari Ketua, beberapa
Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa Wakil
Bendahara, serta Departemen-Departemen.
BAB V
RAPAT – RAPAT DEWAN PENGURUS
Pasal 23
Rapat Pleno Dewan Pengurus
1. Rapat Pleno Dewan Pengurus adalah institusi pengambilan keputusan tertinggi Dewan
Pengurus pada masing-masing tingkatannya
2. Rapat Pleno Dewan Pengurus diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu)
bulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian, Anggota-Anggota Departemen
serta Pimpinan Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom sesuai tingkatannya;
3. Fungsi dan wewenang Rapat Pleno adalah:
56
a. Mengambil kebijakan dan keputusan yang mendasar bagi organisasi dalam
bentuk Peraturan Organisasi maupun kebijakan-kebijakan strategis lainnya;
b. Membahas, mengevaluasi, dan mengkoordinir pelaksanaan hasil-hasil keputusan
Kongres/Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan, serta mengevaluasi
perkembangan pembangunan nasional dan daerah serta dampaknya bagi
perkembangan organisasi.
Pasal 24
Rapat Harian Dewan Pengurus
1. Rapat Harian Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya 2
(dua) kali dalam 1 (satu) bulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian menurut
tingkatannya.
2. Fungsi dan wewenang Rapat Harian :
a. Mengambil keputusan-keputusan mendesak organisasi yang berkaitan dengan
kebijakan organisasi;
b. Mengambil keputusan tentang perkembangan internal dan eksternal organisasi.
Pasal 25
Rapat Bidang Dewan Pengurus
Pasal 26
Rapat Koordinasi/ Konsultasi
Pasal 27
Rapat-Rapat Khusus Lainnya
Rapat-rapat Khusus lainnya dilaksanakan Dewan Pengurus adalah rapat-rapat lainnya yang
tidak termaktub dalam Bab V Anggaran Rumah Tangga ini, seperti Rapat Koordinator
Bidang Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan rapat lainnya.
BAB VI
KUORUM DAN PERSYARATAN
Pasal 28
BAB VII
RANGKAP JABATAN, PENDELEGASIAN WEWENANG DAN
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 29
Rangkap Jabatan
Pasal 30
Pendelegasian Wewenang
Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat
menjalankan kewajibannya untuk sementara waktu, maka salah seorang dari Ketua/Wakil
Ketua yang ditunjuk oleh Ketua Umum/Ketua untuk bertindak untuk dan atas nama Ketua
Umum/Ketua dalam jangka waktu yang ditentukan sebagai Pelaksana Harian (Plh) Ketua
Umum/Ketua.
Pasal 31
Pergantian Antar Waktu
BAB VIII
MAJELIS PEMUDA INDONESIA
Pasal 32
Status, Kepemimpinan dan Masa Jabatan
1. Majelis Pemuda Indonesia merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif dan
bertugas menyelenggarakan pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian terhadap
kinerja Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya masing-masing;
2. Kepemimpinan Majelis Pemuda Indonesia terdiri dari Ketua, beberapa Wakil Ketua,
Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris dan sejumlah anggota.
3. Dalam hal menjamin kesinambungan organisasi maka Anggota Majelis Pemuda
Indonesia dipilih oleh Formatur disemua tingkatan.
4. Untuk menjadi Anggota Majelis Pemuda Indonesia di setiap tingkatan, harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Ketua Umum/Ketua Demisioner Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatan;
59
b. Ketua Umum/Ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP yang
terdaftar dan berhimpun di KNPI.
c. Tidak menjadi Anggota Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatan untuk yang
ketiga kali.
5. Mantan Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus KNPI demisioner secara langsung
ditetapkan oleh Ketua Umum Terpilih/Ketua Formatur bersama anggota formatur
sebagai Ketua Majelis Pemuda Indonesia di setiap tingkatan.
6. Apabila Mantan Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus KNPI demisioner sesuai
tingkatan, tidak bersedia untuk menjadi Ketua Majelis Pemuda Indonesia sesuai
tingkatannya, maka dapat menunjuk pengganti, yang akan diputuskan bersama
dengan Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus KNPI demisioner bersama Ketua
Umum/Ketua Dewan Pengurus KNPI Terpilih sesuai tingkatan dalam rapat formatur.
7. Masa Periodesasi Majelis Pemuda Indonesia mengikuti masa Periodesasi Dewan
Pengurus KNPI di setiap tingkatan.
8. Rapat-rapat Majelis Pemuda Indonesia, diundang dan difasilitasi oleh Dewan
Pengurus KNPI sesuai tingkatan.
Pasal 33
Tugas dan Kewajiban
1. Pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal
32 di atas, dilaksanakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan langsung
kepada Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan atau disampaikan melalui forum
rapat konsultasi;
2. Dalam hal Dewan Pengurus Pusat tidak dapat menyelenggarakan Kongres selama 6
(enam) bulan setelah masa baktinya berakhir, maka Pimpinan Majelis Pemuda
Indonesia dapat menyelenggarakan Kongres setelah mendapat persetujuan Rapat
Majelis Pemuda Indonesia dan dukungan tertulis sebanyak ½ + 1 dari jumlah OKP
Nasional dan DPD KNPI Provinsi;
3. Dalam hal Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan tidak
dapat menyelenggarakan Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/ Distrik dalam
jangka waktu sekurang-kurangnya dalam tempo 6 (enam) bulan setelah masa
baktinya berakhir, dan Dewan Pengurus di atas itu tidak berinisiatif melaksanakan
Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/ Distrik maka Majelis Pemuda Indonesia
sesuai tingkatannya dapat berinisiatif sebagai fasilitator/ mediator untuk
menyelenggarakan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/Kabupa
/Kabupaten/Kota/Kecamatan/ Distrik setelah mendapat persetujuan Dewan
Pengurus Pusat KNPI untuk Musyawarah Daerah Provinsi, persetujuan Dewan
Pengurus Provinsi untuk Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota, persetujuan Dewan
Pengurus Kabupaten/Kota untuk Musyawarah Kecamatan/ Distrik dan dukungan
tertulis sebanyak ½ + 1 dari jumlah OKP Nasional dan Dewan Pengurus KNPI pada
tingkatannya.
Pasal 34
Rapat – Rapat
1. Rapat Majelis Pemuda Indonesia adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya
sekali dalam 3 (tiga) bulan yang dihadiri oleh anggota Majelis Pemuda Indonesia
sesuai tingkatannya;
2. Rapat Majelis Pemuda Indonesia diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi,
dan merumuskan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI sesuai
tingkatannya serta mengambil kebijakan sesuai dengan fungsi tugasnya.
60
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 35
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
BAB X
ATRIBUT
Pasal 36
1. Lambang KNPI adalah seperti yang terdapat dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga
ini, yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi;
2. Lambang seperti tersebut pada ayat (1) dipergunakan untuk pembuatan bendera,
jaket, vandel, dan identitas KNPI;
3. Bentuk, warna, penjelasan tata cara penggunaan dan pengaturan lebih lanjut jenis
atribut seperti tersebut pada ayat (2) pasal ini, diatur dalam lampiran Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini;
4. Jenis Lagu meliputi Mars Pemuda Indonesia dan Hymne Pemuda Indonesia seperti
terdapat dalam lampiran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB XI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 37
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan
kemudian melalui Peraturan Organisasi;
2. Hal-hal yang akan diatur dan ditetapkan kemudian dalam Peraturan Organisasi, tidak
boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 38
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran
Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Kongres XV Pemuda/ KNPI pada tanggal 21
Desember 2018.
61
Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 21 Desember 2018
--------------------------------------------
KONGRES XV PEMUDA/KNPI
PRESIDIUM SIDANG
62
63
64
TATA CARA PENGGUNAAN MARS DAN HYMNE :
b. Upacara resmi yang bersifat intern organisasi KNPI, seperti Perayaan Hari Ulang
Tahun KNPI, Pembukaan dan/atau penutupan Kongres, Musyawarah Pimpinan
Paripurna/Rapat Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional/Daerah, Musyawarah-
Musyawarah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
2. Hymne dapat juga digunakan untuk mengiringi upacara pembacaan Deklarasi Pemuda
Indonesia,
3. Mars kecuali dilakukan pada upacara-upacara resmi, dapat juga digunakan untuk
upacara yang membutuhkan semangat dan gerak, seperti pada acara olahraga, gerak
jalan ataupun perlombaan-perlombaan ketangkasan lainnya.
65
LAMBANG / LOGO KNPI
Pengertian Lambang/logo :
Keterangan warna :
a. Orang : Coklat
b. Daun dan Huruf KNPI : Kuning
c. Dasar bagian bawah : Biru
d. Dasar bagian atas : Putih
e. Garis Pinggir : Hitam
66