Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK PELAKSANAAN

HIPMI PEDULI
KONSEP : PETUNJUK PELAKSANAAN
PEMBUKAAN
Bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya
bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, maupun faktor non alam yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
Bahwa kepedulian sosial merupakan sikap positif yang harus dimiliki oleh seluruh warga Indonesia tanpa harus membeda-bedakan latar belakang suku
agama, ras, dan latar belakang profesi.
Bahwa dalam rangka melaksanakan motto Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha setiap anggota HIPMI memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam
meningkatkan kesejahteraan sosial bangsa Indonesia, termasuk juga berperan serta dalam meringankan penderitaan para korban bencana di Indonesia.
Bahwa HIPMI PEDULI merupakan wadah implementasi jiwa-jiwa kesetiakawanan sosial di Indonesia dibawah naungan Badan Pengurus Pusat Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia dan didalam kegiatannya berdasarkan UU RI Nomor: 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Anggaran Dasar
Serta Anggaran Rumah Tangga HIPMI, maka perlu disusun dan ditetapkanlah PETUNJUK PELAKSANAAN dan Petunjuk Teknis HIPMI PEDULI sebagai
pedoman organisasinya, sebagai berikut :
BAB I
UMUM
Pasal 1
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
a. Gerakan ini bernama HIPMI PEDULI atau HIPMI Care
b. Awal pembentukan Perkumpulan yang terbukti dengan tercantum nama-nama anggota tersebut didalam Akte Pendirian YAYASAN KESETIAKAWANAN
HIPMI atau HIPMI CARE FOUNDATION, Nomor : ..yang dibuat dihadapan Notaris . pada tanggal . untuk waktu yang
tidak terbatas dan merupakan salah satu Perkumpulan Golf Amatir di Indonesia.
c. Tempat kedudukan Pengurus HIPMI PEDULI PUSAT di Ibukota Negara Republik Indonesia.
Pasal 2
AZAS DAN TUJUAN
HIPMI PEDULI berazaskan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan dalam pelaksanaannya berpedoman pada Undang Undang 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana serta perundang undangan yang berlaku, bertujuan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial
di Indonesia

BAB II
SIFAT, FUNGSI DAN USAHA
Pasal 3
SIFAT
Perkumpulan bersifat mandiri, nirlaba dan terbuka bagi Anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia.
Pasal 4
FUNGSI
Fungsi HIPMI PEDULI, adalah :
a. Sebagai wadah memupuk semangat kepeduliaan sosial seluruh anggota HIPMI yang memiliki tujuan guna meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat Indonesia.
b. Sebagai wadah untuk melaksanakan sosialisasi tentang kebencanaan nasional
c. Memberikan masukan tentang sistem penanggulangan bencana di Indonesia
d. Menunjang sosialisasi organisasi HIPMI pada masyarakat umum.
Pasal 5
USAHA
Untuk mencapai tujuannya HIPMI PEDULI berusaha :
a. Menghimpun dan menyalurkan bantuan material maupun inmaterial yang bersumber dari internal maupun stakeholder HIPMI untuk diserahkan kepada
para korban bencana, dengan tujuan untuk meringankan penderitaan para korban bencana.
b. Melaksanakan sosialisasi tentang mitigasi, dan penanganan bencana di Indonesia kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya bagi pengusahapengusah muda Indonesia.
c. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Badan Nasional Penanggulan Bencana maupun stakeholder kebencanaan lainnya dalam penanganan
bencana di Indonesia

BAB III
ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN
Pasal 6
ORGANISASI
Struktur Organisasi HIPMI PEDULI disusun menurut:
a. Tingkat Nasional.
b. Tingkat Provinsi

c.

Tingkat Kabupaten/Kota
Pasal 7
KEANGGOTAAN

Keanggotaan dalam HIPMI PEDULI terdiri dari


a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Hak dan kewajiban anggota diatur dalam Petunjuk Teknis HIPMI PEDULI
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI, PENGURUS DAN MASA JABATAN
Pasal 9
SUSUNAN ORGANISASI
Susunan ORGANISASI terdiri atas :
1. Pengurus HIPMI PEDULI Indonesia
2. Pengurus HIPMI PEDULI BPD Provinsi
3. Pengurus HIPMI PEDULI BPC Kota/Kabupaten
Pasal 10
PENGURUS
a.

b.

Susunan Pengurus HIPMI Peduli Indonesia terdiri dari :


1. Ketua
2. Sekretaris Umum, dibantu tiga orang Wakil Sekretaris Umum
3. Bendahara Umum, dibantu tiga Wakil Bendahara Umum
4. 5 ( lima) Wakil Ketua
5. Kompartemen dan Departemen yang jumlahnya disesuaikan kebutuhan
Susunan Pengurus HIPMI Peduli BPD Provinsi terdiri dari :
1.
Ketua, dibantu lima orang Wakil Ketua
2.
Sekretaris, dibantu tiga orang Wakil Sekretaris

3.
4.

Bendahara, dibantu tiga orang Wakil Bendahara


Kompartemen dan Departemen yang jumlahnya disesuaikan kebutuhan

Pasal 11
MASA JABATAN
a.
b.

Masa jabatan Pengurus HIPMI PEDULI INDONESIA, HIPMI PEDULI PROVINSI, adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan.
Masa jabatan Pengurus maksimum 2 (dua) kali masa kerja untuk jabatan yang sama, kecuali Ketua umum HIPMI PEDULI dan Ketua HIPMI PEDULI
Provinsi.

BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 12
Musyawarah dan Rapat Perkumpulan terdiri dari :
1. Musyawarah Pengurus HIPMI PEDULI dilaksanakan di masing-masing tingkatan organisasi.
2. Tata cara diatur oleh Petunjuk Teknis
BAB VI
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 13
KEUANGAN
Keuangan Perkumpulan diperolah dari :
1. Uang Pangkal dan Iuran Anggota
2. Uang donasi atau sumbangan lain yang tidak mengikat
3. Usaha lain yang tidak bertentangan dengan Juklak dan Juknis

Pasal 14
KEKAYAAN
Kekayaan organisasi dapat berupa :
a. Uang
b. Surat berharga
c. Alat atau barang baik yang bergerak maupun tidak bergerak
d. Atribut Perkumpulan
e. Surat Legitimasi pejabat yang berwenang

BAB VII
LAMBANG DAN BENDERA
Pasal 15
Lambang dan Bendera Perkumpulan diatur dalam Juknis
BAB VIII
PERUBAHAN DAN PEMBUBARAN
Pasal 16
PERUBAHAN PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS
Perubahan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Pengurus Nasional dan atau Musyawarah Pengurus
Nasional Luar Biasa.
Pasal 17
PEMBUBARAN PERKUMPULAN
a. Pembubaran Perkumpulan pada Tingkat Nasional hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Pengurus Nasional Luar Biasa.

b. Pembubaran Perkumpulan pada Tingkat Provinsi hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Pengurus Provinsi Luar Biasa.
c. Pembubaran Perkumpulan pada Tingkat Kabupaten/Kota hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Pengurus Kabupaten/Kota Luar Biasa
d. HIPMI PEDULI Indonesia dapat dibubarkan melalui Keputusan Badan Pengurus Pusat HIPMI, jika HIPMI PEDULI INDONESIA dianggap melanggar ADART, serta Pedoman Organisasi HIPMI
BAB IX
PENUTUP
Pasal 18
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan ini akan diatur dalam Petunjuk Teknis HIPMI PEDULI

HIPMI PEDULI INDONESIA

Ketua

Sekretaris umum
Mengetahui,
Badan Pengurus Pusat
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia

RAJA SAPTA OKTOHARI

HARRY WARGANEGARA HARUN

Ketua Umum

Sekretaris Jenderal

Anda mungkin juga menyukai