PEMBUKAAN
Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda memiliki peranan yang
sangat strategis dalam mencetuskan ide – ide pembaharuan yang didasari pada militansi
dan idealisme sebagaimana dibuktikan pada tahun 1908 dengan momentum
Kebangkitan Nasional, tahun 1928 dengan lahirnya Sumpah Pemuda, tahun 1945 dengan
usaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tahun 1973 terbentuk
KNPI melalui deklarasi pemuda, serta tahun 1998 dengan semangat kejuangan yang
kritis, dinamis dan rasional untuk menegakan demokrasi, keadilan dan supremasi hukum
yang berakumulasi secara sinergik dengan lahirnya era reformasi.
Kaum muda sebagai sumber insani dan ahli waris serta penerus cita-cita bangsa, perlu
mempersiapkan dan membina diri menjadi kader-kader bangsa, agar dapat menjadi
generasi penerus yang berpandangan rasional, berbudi pekerti luhur, dan memiliki
keterampilan serta bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik.
Generasi muda Indonesia sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, memiliki tanggung
jawab moral untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran kaum muda sebagai
suatu bangsa yang berdasarkan Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, ikut serta mengisi kemerdekaan dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempercepat pembangunan nasional demi
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Sadar sepenuhnya akan panggilan sejarah, potensi, peranan, dan tanggung jawab kaum
muda, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda Indonesia
dengan ini menetapkan ANGGARAN DASAR KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA
sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Azas
Pasal 3
Tujuan
BAB III
KEDAULATAN
Pasal 4
Kedaulatan KNPI berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres.
BAB IV
STATUS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
Status
Pasal 7
Fungsi
BAB V
USAHA
Pasal 8
Berdasarkan azas, tujuan, status, sifat dan fungsinya maka KNPI sebagai wadah
berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP memiliki usaha sebagai
berikut :
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 9
BAB VII
ORGANISASI DAN KEDUDUKAN
Pasal 10
Kekuasaan
Kekuasaan dipegang oleh Kongres KNPI, Musyawarah Daerah KNPI Provinsi, Musyawarah
Daerah KNPI Kabupaten/Kota, Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI.
Pasal 11
Hirarki dan Kedudukan Organisasi
1. Ditingkat Nasional terdiri dari ; Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Dewan
Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI);
2. Ditingkat Provinsi terdiri dari ; Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Provinsi dan Dewan
Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi;
3. Ditingkat Kabupaten/Kota terdiri dari ; Majelis Pemuda Indonesia (MPI)
Kabupaten/Kota dan Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia
(DPD KNPI) Kabupaten/Kota.
4. Ditingkat Kecamatan/Distrik terdiri dari ; Majelis Pemuda Indonesia (MPI)
Kecamatan/Distrik dan Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik Komite Nasional
Pemuda Indonesia (DPK KNPI) Kecamatan/Distrik.
Pasal 12
Kepemimpinan
Pasal 13
Majelis Pemuda Indonesia
Pasal 14
Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri
1. Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri adalah badan Koordinasi DPP KNPI di Luar
Negeri.
2. Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri dibentuk untuk mengkoordinir Pemuda warga
Negara Indonesia yang berdomisili dan beraktifitas di luar negeri.
3. Masa jabatan Pengurus Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri disesuaikan dengan
masa jabatan Dewan Pengurus Pusat KNPI.
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 15
Permusyawaratan
1. Permusyawaratan:
a. Kongres;
b. Kongres Luar Biasa disingkat KLB;
c. Rapat Pimpinan Paripurna Nasional disingkat Rapimpurnas;
d. Rapat Kerja Nasional disingkat Rakernas;
e. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi disingkat MUSDA KNPI Provinsi;
f. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi disingkat Musdalub KNPI Provinsi;
g. Rapat Pimpinan Paripurna Daerah Provinsi disingkat Rapimpurda KNPI Provinsi;
h. Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi disingkat Rakerda KNPI Provinsi;
i. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota disingkat Musda KNPI
Kabupaten/Kota;
j. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota disingkat Musdalub KNPI
Kabupaten/Kota;
k. Rapat Pimpinan Paripurna Daerah Kabupaten/Kota disingkat Rapimpurda KNPI
Kabupaten/Kota;
l. Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota disingkat Rakerda KNPI
Kabupaten/Kota;
m. Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI disingkat Muscam/Musdis KNPI;
n. Musyawarah Kecamatan/Distrik Luar Biasa KNPI disingkat
Muscamlub/Musdislub KNPI;
o. Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI disingkat Rakercam/Rakerdis KNPI;
p. Rapat Kerja Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri disingkat Raker BP KNPI LN;
q. Dewan Pengurus di semua tingkatan dapat melaksanakan rapat koordinasi/
konsultasi.
Pasal 16
Rapat - Rapat
Pasal 17
Kongres
1. Dalam keadaan luar biasa, Kongres dapat diadakan menyimpang dari ketentuan
pasal 17 ayat (3) dan dinamakan Kongres Luar Biasa Pemuda/KNPI
2. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila terjadi pelanggaran terhadap AD/ART
oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI;
3. Kongres Luar Biasa diadakan atas permintaan secara tertulis dari:
a. Lebih dari setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Tingkat Nasional yang berhimpun, dan;
b. Lebih dari setengah jumlah Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi.
4. Kongres Luar Biasa berwenang untuk memilih dan menetapkan Ketua Umum Dewan
Pengurus Pusat KNPI pada periodisasi berjalan serta kebijakan organisasi strategis
lainnya yang dianggap penting dan mendesak.
5. Penyelenggara dan Penanggungjawab Kongres Luar Biasa adalah Dewan Pengurus
Pusat KNPI;
Pasal 19
Rapat Pimpinan Paripurna Nasional
Pasal 20
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi
Pasal 21
Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi
3. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi diselenggaran atas permintaan tertulis
dari sekurang - kurangnya:
a. Setengah tambah satu dari jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
Tingkat Provinsi yang menjadi peserta pada Musyawarah Daerah Provinsi
sebelumnya, dan;
b. Setengah tambah satu dari jumlah Dewan Pengurus KNPI Kabupaten/Kota;
4. Pelaksanaan Musdalub KNPI Provinsi dapat diselenggarakan atas persetujuan
tertulis dari DPP KNPI.
Pasal 22
Rapat Pimpinan Paripurna Daerah Provinsi
Pasal 23
Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota
1. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota adalah pemegang kekuasaan tertnggi KNPI
ditingkat Kabupaten/Kota;
2. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota merupakan musyawarah yang dihadiri
oleh utusan OKP tingkat Kabupaten/Kota yang menjadi peserta pada Musda KNPI
Provinsi, serta KNPI Tingkat Kecamatan/Distrik.
3. OKP lokal dapat menjadi peserta pada Musda Kabupaten/Kota apabila telah
memenuhi syarat keanggotaan KNPI yang akan diatur lebih lanjut dalam ART.
4. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun;
5. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota berwenang :
a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/Kota dan Laporan Majelis Pemuda Indonesia
Kabupaten/Kotamadya;
b. Menetapkan Pokok-Pokok Program Kerja KNPI Kabupaten/Kota dan Organisasi
(P2K2O) dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan Pokok-Pokok Program Kerja
Provinsi dan Organisasi (P2KPO) yang merupakan penjabaran dari Pokok-Pokok
Program Kerja Nasional dan Organisasi (P2KNO);
c. Memilih dan Menetapkan Ketua/Ketua Formatur Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/Kota;
d. Memilih dan menetapkan Anggota Formatur
e. Memilih dan menetapkan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota.
6. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota diselenggarakan dan menjadi tanggung
jawab sepenuhnya Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
7. Materi Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota disiapkan melalui Musyawarah
Pimpinan Paripurna Daerah KNPI Kabupaten/Kota.
Pasal 24
Musyawarah Daerah Luar Biasa Kabupaten/Kota
Pasal 25
Rapat Pimpinan Paripurna Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 26
Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI
Pasal 28
Rapat Kerja Nasional
Pasal 29
Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi
Pasal 30
Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 31
Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI
BAB IX
KEPENGURUSAN
Pasal 32
Dewan Pengurus Pusat
Pasal 33
Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi
1. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi dipilih oleh Formatur Musyawarah Daerah
KNPI Provinsi;
2. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI
untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;
3. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi terdiri dari Pengurus Harian dan Pengurus
Pleno;
4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil Ketua, seorang
Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa Wakil
Bendahara;
5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Komisi;
6. Jumlah Pengurus DPD KNPI Provinsi terdiri dari 60% unsur keterwakilan OKP Tingkat
Provinsi secara eksponensial, 30% unsur kesinambungan KNPI, dan 10% unsur potensi
pemuda lainnya.
Pasal 34
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 35
Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI
1. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik atau sebutan KNPI dipilih oleh Formatur
Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI
2. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah
KNPI Kabupaten/Kota untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun
3. Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik atau sebutan lain KNPI terdiri dari Pengurus
Harian dan Pengurus Pleno
4. Pengurus Harian terdiri dari seorang Ketua, beberapa Wakil Ketua, seorang
Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan beberapa Wakil
Bendahara;
5. Pengurus Pleno terdiri dari Pengurus Harian dan Anggota-anggota Bidang;
6. Jumlah Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI disesuaikan menurut potensi wilayah
masing-masing.
BAB XI
MAJELIS PEMUDA INDONESIA
Pasal 36
Majelis Pemuda Indonesia
1. Majelis Pemuda Indonesia bekerja secara kolektif dan bertugas penyelenggarakan
pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus
KNPI sesuai tingkatannya masing-masing;
2. Pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian Majelis Pemuda Indonesia,
sebagaimana dimaksud ayat (1) diselenggarakan secara tertulis, obyektif, rasional
dan disampaikan langsung kepada Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya dan
atau disampaikan melalui forum permusyawaratan dan rapat-rapat;
3. Anggota Majelis Pemuda Indonesia mencakup tokoh-tokoh pemuda, mantan Dewan
Pengurus KNPI serta para Ketua Umum OKP (ex-officio) sesuai tingkatannya;
4. Majelis Pemuda Indonesia dibentuk disemua tingkatan Dewan Pengurus KNPI, terdiri
dari:
a. Majelis Pemuda Indonesia ditingkat Nasional;
b. Majelis Pemuda Indonesia Provinsi ditingkat Provinsi;
c. Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota ditingkat Kabupaten/Kota;
d. Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/ Distrik ditingkat Kecamatan/ Distrik
BAB XI
BADAN DAN LEMBAGA
Pasal 37
Pasal 38
KNPI memiliki Lambang, Lagu dan atribut-atribut lainnya, yang diatur dalam ART KNPI.
BAB XIV
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 39
1. Keuangan dan harta benda KNPI di semua tingkatan, dikelola dengan prinsip
transparansi, bertanggungjawab, efektif, efisien dan berkesinambungan.
2. Keuangan dan Harta benda KNPI di semua tingkatan diperoleh dari uang pangkal
anggota, iuran dan sumbangan, Bantuan Perseorangan dan atau Instansi serta
usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 40
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Kongres dan atau Kongres
Luar Biasa yang diadakan khusus untuk itu.
BAB XVI
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 41
1. Pembubaran organisasi KNPI hanya dapat dilakukan melalui Kongres atau Kongres
Luar Biasa yang diadakan khusus untuk maksud itu;
2. Untuk melakukan pembubaran organisasi KNPI, Kongres atau Kongres Luar Biasa
harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah OKP Tingkat
Nasional yang berhimpun di KNPI dan 2/3 (dua pertiga) dari Jumlah DPD KNPI
Tingkat Provinsi;
3. Pengalihan kekayaan organisasi setelah organisasi dibubarkan, ditentukan lebih
lanjut oleh Kongres atau Kongres Luar Biasa sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini.
BAB XVII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 42
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga;
2. Hal-hal yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini.
BAB XVIII
PENUTUP
Pasal 43
1. Anggaran Dasar ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran Dasar
yang ditetapkan dalam Kongres XV Pemuda/KNPI pada tanggal 18-22 Desember 2018
di Bogor, Jawa Barat,dan akan disempurnakan kembali pada Kongres XVI
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA
HASIL KONGRES XV PEMUDA/KNPI BOGOR- JAWA BARAT
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Syarat-Syarat Keanggotaan
5. OKP Tingkat Nasional dan OKP Lokal yang tidak tunduk dan patuh terhadap AD/ART
KNPI, maka akan diturunkan status keberhimpunannya dan atau dikeluarkan dari
keberhimpunan KNPI.
6. OKP yang berhimpun dalam KNPI sesuai tingkatannya, wajib dilakukan verifikasi
tentang pemenuhan syarat-syarat keanggotaannya oleh tim khusus yang dibentuk
Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
sebelum pelaksanaan Kongres/ Musyawarah Daerah KNPI Provinsi/Musyawarah
Daerah Kabupaten/Kota/ Musyawarah Kecamatan/Distrik;
7. OKP yang berakhir masa bakti kepengurusannya sesuai Surat Keputusan internal
organisasinya, dan sudah melampaui waktu minimal 1 (satu) tahun tetapi tidak
melaksanakan Kongres/Muktamar/Munas dan atau sejenis permusyawaratan
lainnya disemua tingkatan, maka keanggotaannya dicabut untuk sementara waktu
oleh Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya, sampai batas waktu syarat-syarat
dimaksud dipenuhi;
8. OKP yang diterima sebagai anggota keberhimpunan KNPI, dalam mengikuti
musyawarah, rapat-rapat dan forum pengambilan keputusan KNPI lainnya, untuk
pertama kalinya berstatus Undangan, dan untuk kedua kalinya sebagai Peninjau
dan setelah melalui verifikasi kelayakan persyaratan dapat menjadi Peserta yang
memiliki hak suara dan hak bicara pada Kongres/Musyawarah Daerah berikutnya;
9. OKP yang tidak memenuhi syarat-syarat keanggotaan keberhimpunan KNPI, hanya
berstatus sebagai Undangan dalam musyawarah, rapat-rapat dan forum
pengambilan keputusan KNPI lainnya.
Pasal 2
Pengesahan Anggota
1. Anggota yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Pasal 1 (satu) Anggaran
Rumah Tangga dapat untuk disahkan.
2. Pengesahan anggota dilakukan dengan jalan:
a. Bagi calon anggota di Tingkat Pusat, disahkan oleh Dewan Pengurus Pusat
KNPI;
b. Bagi calon anggota di Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
c. Bagi calon anggota di tingkat Kabupaten/Kota, disahkan oleh Dewan Pengurus
Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
d. Bagi calon anggota di Tingkat Kecamatan/ Distrik, disahkan oleh Dewan
Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban Anggota
Pasal 4
Pembinaan Keanggotaan /OKP
BAB II
PERMUSYAWARATAN
Pasal 5
Kongres
1. Kongres dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta Undangan DPP KNPI.
2. Peserta Kongres KNPI adalah :
a. Dewan Pengurus Pusat KNPI;
b. Majelis Pemuda Indonesia Pusat
c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
d. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang
telah memenuhi syarat sesuai dengan BAB I, Pasal 1 ART.
3. Peninjau Kongres KNPI terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang
telah ditetapkan dalam Rapimpurnas;
b. Utusan Badan Perwakilan KNPI Luar Negeri
c. Utusan Badan dan Lembaga DPP KNPI
d. Utusan Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota
4. Undangan Kongres KNPI terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Tingkat Nasional yang
untuk pertama kalinya mengikuti Kongres.
b. Utusan Majelis Pemuda Indonesia Provinsi
c. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI
5. Peserta Kongres memiliki hak bicara, hak memilih dan dipilih, masing-masing secara
kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara.
6. Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara dan tidak memiliki hak memilih dan
dipilih;
7. Rancangan Materi Kongres ditetapkan melalui Rapat Pimpinan Paripurna Nasional;
8. Rekomendasi Tuan Rumah Kongres di usulkan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD)
KNPI Provinsi.
9. Sidang-sidang Kongres dipandu oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI dan Presidium
Sidang Kongres yang terpilih;
10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat KNPI diterima oleh
Kongres, maka Dewan Pengurus Pusat KNPI dinyatakan demisioner.
Pasal 6
Kongres Luar Biasa
1. Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila dipandang perlu atas permintaan
secara tertulis lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Organisasi Kemasyarakatan
Pemuda yang berhimpun serta Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi yang
memenuhi pasal 18 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar KNPI;
2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Kongres Luar Biasa berlaku sama dengan yang
diatur pada pelaksanaan Kongres sebagaimana diatur pasal 17 Ayat 4 Anggaran
Dasar KNPI
Pasal 7
Rapat Pimpinan Paripurna Nasional
Pasal 8
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi
1. Musyawarah Daerah KNPI Provinsi dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta
Undangan DPD KNPI Provinsi.
2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi adalah :
a. Utusan Dewan Pengurus Pusat KNPI;
b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
c. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota
d. Majelis Pemuda Indonesia Provinsi;
e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Provinsi dan OKP lokal .
3. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Provinsi terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Provinsi dan OKP lokal yang telah ditetapkan dalam Rapimpurda KNPI Provinsi;
b. Utusan Badan dan Lembaga DPD KNPI Provinsi
c. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik
4. Undangan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi KNPI terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Provinsi dan OKP lokal yang telah ditetapkan didalam Rapimpurda KNPI
Provinsi.
b. Utusan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota
c. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI
5. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi memiliki hak bicara, hak memilih dan
dipilih, masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara;
6. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Provinsi hanya memiliki hak bicara dan tidak
memiliki hak memilih dan dipilih;
7. Rancangan Materi Musyawarah Daerah KNPI Provinsi ditetapkan melalui Rapat
Pimpinan Daerah Provinsi;
8. Rekomendasi Tuan Rumah Musyawarah Daerah KNPI Provinsi di usulkan oleh Dewan
Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kabupaten/Kota.
9. Sidang-sidang Musyawarah Daerah KNPI Provinsi dipandu oleh Dewan Pengurus
Daerah KNPI Provinsi dan Presidium Sidang Musyawarah Daerah KNPI Provinsi yang
terpilih;
10. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi
diterima oleh Musyawarah Daerah KNPI Provinsi, maka Dewan Pengurus Daerah
KNPI Provins dinyatakan demisioner.
Pasal 9
Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Provinsi dapat diadakan apabila dipandang
perlu atas permintaan secara tertulis lebih dari ½ (setengah) Organisasi
kemasyarakatan Pemuda yang berhimpun ditingkat Provinsi serta Dewan Pengurus
Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI
Provinsi,berlaku sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Musyawarah Daerah
KNPI Provinsi sebagaimana diatur pada pasal 8 Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 10
Rapat Pimpinan Daerah Provinsi
Pasal 11
Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota
1. Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota dihadiri oleh Peserta dan Peninjau serta
Undangan KNPI Kabupaten/Kota.
2. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota adalah :
a. Utusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi ;
b. Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
c. Utusan Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI
d. Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kabupaten/Kota;
e. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota dan OKP lokal.
3. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota dan OKP lokal yang telah ditetapkan dalam Rapimpurda KNPI
Kabupaten Kota.
b. Utusan Badan dan Lembaga DPD KNPI Kabupaten/Kota.
4. Undangan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota KNPI terdiri dari :
a. Utusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota dan OKP lokal yang telah ditetapkan dalam Rapimpurda KNPI
Kabupaten Kota.
5. Peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota memiliki hak bicara, hak
memilih dan dipilih, masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu)
suara;
6. Peninjau Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota hanya memiliki hak bicara dan
tidak memiliki hak memilih dan dipilih;
7. Rancangan Materi Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota ditetapkan melalui
Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota;
8. Sidang-sidang Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota dipandu oleh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dan Presidium Sidang Musyawarah Daerah
KNPI Kabupaten/Kota yang terpilih;
9. Setelah Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/Kota diterima oleh Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota, maka
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dinyatakan demisioner.
Pasal 12
Musyawarah Daerah Luar Biasa KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 13
Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota
2. Peserta Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota memiliki hak bicara dan hak suara
masing-masing secara kelembagaan mempunyai hak 1 (satu) suara;
3. Peninjau dan undangan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/
Kota dan hanya memiliki hak bicara;
4. Menetapkan Peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota berdasarkan hasil
verifikasi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota.
5. Menetapkan Rancangan materi Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota yang
disiapkan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
6. Sidang-sidang Rapat Pimpinan Daerah Kabupaten/Kota dipimpin oleh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota.
Pasal 14
Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI
Pasal 15
Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI
1. Musyawarah Kecamatan/ Distrik Luar Biasa KNPI dapat diadakan apabila dipandang
perlu atas permintaan secara tertulis lebih ½ (setengah) jumlah Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda yang berhimpun di tingkat Kecamatan/Distrik.
2. Ketentuan-ketentuan lain tentang Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI berlaku
sama dengan yang diatur pada pelaksanaan Musyawarah Kecamatan/Distrik KNPI
sebagaimana diatur pada pasal 14 Anggaran Rumah Tangga.
BAB III
RAPAT-RAPAT
Pasal 16
Rapat Kerja Nasional
Pasal 17
Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi
2. Peserta Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi memiliki hak bicara dan hak suara
masing-masing secara perorangan mempunyai hak 1 (satu) suara;
3. Rancangan materi Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi disiapkan oleh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi;
4. Sidang-sidang Rapat Kerja Daerah KNPI Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus
Daerah KNPI Provinsi.
Pasal 18
Rapat Kerja Daerah KNPI Kabupaten/Kota
Pasal 18
Rapat Kerja Kecamatan/Distrik KNPI
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 19
Dewan Pengurus Pusat
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan
Pedoman Organisasi yang berlandaskan atas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan ketetapan Kongres serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan perwakilan KNPI Luar Negeri;
c. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus/Lembaga Otonom Dewan
Pengurus Pusat KNPI;
d. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah
KNPI Provinsi, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia KNPI Provinsi sesuai
dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;
e. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan
kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI
lainnya;
f. Mengambil alih kepengurusan dengan membentuk penjabat / Caretaker
Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi untuk sementara waktu apabila terjadi
Pelanggaran AD/ART KNPI pada kepengurusan DPD KNPI Provinsi;
g. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan organisasi KNPI lainnya.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Pusat KNPI, maka calon pengurus
harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat
OKP Tingkat nasional sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan
Pengurus Pusat KNPI demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI
Provinsi sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur
potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi; perseorangan sebagai unsur
potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan Pemuda
disingkat OKP Tingkat Nasional yang dibuktikan dengan Surat Keputusan
Kepengurusan Periode berjalan.
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus DPP KNPI kepada formatur Kongres terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Pusat KNPI dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi
disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Bersedia Berdomisili di Ibukota Negara, serta mempunyai waktu yang
cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat KNPI, maka
selain memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua Umum harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua Umum DPP KNPI ;
b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Pusat
KNPI dan atau Unsur Pimpinan OKP Tingkat Nasional, dibuktikan dengan
menunjukkan Surat Keputusan Kepengurusan di masing-masing lembaga;
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Kongres;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (Tiga) Dewan Pengurus
Daerah KNPI Provinsi serta sekurang-kurangnya 5 (lima) OKP Tingkat Nasional
yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Kongres KNPI;
e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi dan
Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan peserta
Kongres KNPI.
4. Komposisi Dewan Pengurus Pusat KNPI terdiri dari Ketua Umum, beberapa Ketua,
Sekretaris Jenderal, beberapa Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, dan
beberapa Wakil Bendahara Umum, serta Komisi-Komisi.
Pasal 20
Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan Program
Kerja Organisasi di tingkat KNPI Provinsi yang berlandaskan atas Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Organisasi KNPI, dan ketetapan
Musyawarah Daerah KNPI Provinsi serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya; arah
Daerah KNPI Provinsi serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Dewan Pengurus
Daerah KNPI Provinsi;
c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/ Kota, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/ Kota
sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota jika terdapat kekeliruan dalam
pelaksanaan kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman
Organisasi KNPI lainnya;
e. Mengambil alih kepengurusan dengan membentuk penjabat / Caretaker
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota untuk sementara waktu apabila
terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI pada kepengurusan DPD KNPI
Kabupaten/Kota;
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI Provinsi.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi, maka calon
pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Nasional Tingkat Provinsi sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi demisioner dan atau Dewan Pengurus Daerah
KNPI Kabupaten/Kota sebagai unsur kesinambungan, dan atau perseorangan
sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum
pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Provinsi yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus DPD KNPI Provinsi kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI Provinsi
terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Daerah KNPI Provinsi dan atau Dewan Pengurus Daerah KNPI
Kabupaten/Kota disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Berdomisili di Ibukota Provinsi, serta mempunyai waktu yang cukup dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Provinsi.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi, maka
selain memenuhi pasal 20 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua;
b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Daerah
KNPI Provinsi dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Provinsi,
dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing masing lembaga.
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah daerah
KNPI Provinsi;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (Tiga) Dewan Pengurus
Daerah KNPI Kabupaten/Kota serta sekurang-kurangnya 5 (lima) OKP Nasional
Tingkat Provinsi dan atau OKP Lokal yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus
sebagai peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;
e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi
dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan
peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi.
4. Komposisi Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi terdiri dari Ketua, beberapa Wakil
Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa wakil
Bendahara, serta Komisi-Komisi.
Pasal 21
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan
Program Kerja Organisasi di tingkat Kabupaten/Kota yang berlandaskan atas
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Musyawarah Daerah
KNPI Kabupaten/Kota, serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Kabupaten/
Kota ;
c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus
Kecamatan/Distrik KNPI, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia Kecamatan/
Distrik sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota;
d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang ditempuh Dewan
Pengurus Kecamatan KNPI jika terdapat kekeliruan dalam pelaksanaan
kebijakan yang bertentangan dengan AD/ART dan Pedoman Organisasi KNPI
lainnya;
e. Mengambil alih kepengurusan dengan membentuk penjabat / Caretaker
Dewan Pengurus Daerah KNPI Kecamatan/Distrik untuk sementara waktu
apabila terjadi Pelanggaran AD/ART KNPI pada kepengurusan DPD KNPI
Kecamatan/Distrik;
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta Ketetapan Musyawarah Daerah KNPI
Kabupaten/Kota.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota, maka
calon pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat
OKP Nasional Tingkat Kabupaten/Kota sebagai unsur keterwakilan OKP, dan
atau Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota demisioner dan atau
Dewan Pengurus Kecamatan KNPI sebagai unsur kesinambungan, dan atau
perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta unsur kebutuhan organisasi;
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum
pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan
disingkat OKP Nasional Tingkat Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan SK
Kepengurusan Periode berjalan
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus DPD KNPI Kabupaten/Kota kepada formatur Musyawarah Daerah KNPI
Kabupaten/Kota terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
:
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota dan atau Dewan Pengurus
Kecamatan/Distrik KNPI disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Berdomisili di Ibukota Kabupaten/Kota, serta mempunyai waktu yang
cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI
Kabupaten/Kota.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota,
maka selain memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua;
b. Pernah atau Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus Daerah
KNPI Kabupaten/Kota dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat
Kabupaten/Kota, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing-
masing lembaga.
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah Daerah
KNPI Kabupaten/Kota;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis dari 3 (Tiga) Dewan Pengurus
Kecamatan/Distrik KNPI serta sekurang-kurangnya 5 (lima) OKP Nasional
Tingkat Provinsi dan atau OKP Lokal yang berhimpun dalam KNPI dan berstatus
sebagai peserta Musyawarah Daerah KNPI Provinsi;
e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi
dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan
peserta Musyawarah Daerah KNPI Kabupaten/Kota.
4. Komposisi Dewan Pengurus Daerah KNPI Kabupaten/Kota terdiri dari Ketua,
beberapa Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan
beberapa Wakil Bendahara, serta beberapa Biro.
Pasal 22
Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI
1. Wewenang:
a. Menentukan dan melaksanakan kebijakan Organisasi serta Menetapkan
Program Kerja Organisasi di tingkat Kecamatan yang berlandaskan atas
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketetapan Musyawarah
Kecamatan/Distrik KNPI, serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
Kecamatan/Distrik KNPI, serta kebijakan-kebijakan KNPI lainnya;
b. Membentuk dan mengkoordinir Badan-Badan Khusus ditingkat Kecamatan/
Distrik ;
c. Menetapkan dan Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah
KNPI Kecamatan, dan Anggota Majelis Pemuda Indonesia KNPI Kecamatan
sesuai dengan hasil putusan Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI;
d. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta keputusan organisasi KNPI lainnya.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI, maka calon
pengurus harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP
Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik sebagai unsur keterwakilan OKP, dan atau
Dewan Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI Demisioner sebagai unsur
kesinambungan, dan atau perseorangan sebagai unsur potensi pemuda serta
unsur kebutuhan organisasi;
b. Tidak menjabat sebagai Ketua Umum atau jabatan yang setara Ketua Umum
pada Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP Nasional Tingkat
Kecamatan/ Distrik yang dibuktikan dengan SK Kepengurusan Periode berjalan
c. Melampirkan daftar riwayat hidup bersamaan dengan Fakta Integritas Calon
Pengurus Dewan Pengurus Kecamatan KNPI kepada formatur Musyawarah
Kecamatan/Distrik KNPI terpilih;
d. Calon Pengurus yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Berakhlak mulia dan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun;
3) Pernah atau sedang menjabat dalam kepengurusan OKP dan atau Dewan
Pengurus Kecamatan/ Distrik KNPI disemua tingkatan;
4) Memiliki mobilitas, prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
tugas-tugas organisasi;
5) Tidak tercela, anti narkoba dan atau tidak pernah berbuat hal-hal yang
bertentangan dengan hukum Negara;
6) Menerima deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,
AD/ART KNPI, dan peraturan organisasi KNPI lainnya;
7) Berdomisili di Ibukota Kecamatan, serta mempunyai waktu yang cukup dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI Kecamatan/Distrik.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI, maka
selain memenuhi pasal 4 ayat 2 di atas, Calon Ketua harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Tidak melebihi 2 (dua) periode sebagai Ketua;
b. Pernah dan Sedang Menjabat Sebagai Unsur Pimpinan Dewan Pengurus
Kecamatan KNPI dan atau Unsur Pimpinan OKP Nasional Tingkat Kecamatan/
Distrik, dibuktikan dengan menunjukkan SK Kepengurusan di masing-masing
lembaga.
c. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta dalam Musyawarah
Kecamatan/ Distrik KNPI;
d. Mendapatkan rekomendasi dukungan tertulis sekurang-kurangnya 3 (tiga)
OKP Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik yang berhimpun dalam KNPI dan
berstatus sebagai peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI
Kabupaten/Kota; Nasional Tingkat Kecamatan/ Distrik yang berhimpun
dalam KNPI dan berstatus sebagai peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik
KNPI Kabupaten/Kota;.
e. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Pokok-Pokok Pikiran mengenai Visi
dan Misi serta strategi dan kebijakan dalam memajukan KNPI dihadapan
peserta Musyawarah Kecamatan/ Distrik KNPI.
4. Komposisi Dewan Pengurus Kecamatan/Distrik KNPI terdiri dari Ketua, beberapa
Wakil Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris, Bendahara, dan beberapa
Wakil Bendahara, serta beberapa Bidang.
BAB V
RAPAT – RAPAT DEWAN PENGURUS
Pasal 23
Rapat Pleno Dewan Pengurus
Pasal 24
Rapat Harian Dewan Pengurus
1. Rapat Harian Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya 2
(dua) kali dalam 1 (satu) bulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian menurut
tingkatannya.
2. Fungsi dan wewenang Rapat Harian :
a. Mengambil keputusan-keputusan mendesak organisasi yang berkaitan dengan
kebijakan organisasi;
b. Mengambil keputusan tentang perkembangan internal dan eksternal
organisasi.
Pasal 25
Rapat Bidang Dewan Pengurus
1. Rapat Bidang Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya 1
(satu) bulan sekali yang dihadiri oleh Ketua Bidang, Sekretaris Bidang, Bendahara
Bidang serta Anggota Departemen yang terkait sesuai tingkatannya;
2. Rapat Bidang Dewan Pengurus diselenggarakan untuk membahas dan
merencanakan pelaksanaan program kerja organisasi sesuai bidangnya.
Pasal 26
Rapat Koordinasi/ Konsultasi
Pasal 27
Rapat-Rapat Lainnya
BAB VI
KUORUM DAN PERSYARATAN
Pasal 28
Pasal 29
Rangkap Jabatan
Pasal 30
Pendelegasian Wewenang
Apabila Ketua Umum/Ketua berhalangan dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat
menjalankan kewajibannya untuk sementara waktu, maka salah seorang dari
Ketua/Wakil Ketua yang ditunjuk oleh Ketua Umum/Ketua untuk bertindak untuk dan
atas nama Ketua Umum/Ketua dalam jangka waktu yang ditentukan sebagai Pelaksana
Harian (Plh) Ketua Umum/Ketua.
Pasal 31
Pergantian Antar Waktu
Pasal 32
Status, Kepemimpinan dan Masa Jabatan
1. Majelis Pemuda Indonesia merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif dan
bertugas menyelenggarakan pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian
terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya masing-masing;
2. Kepemimpinan Majelis Pemuda Indonesia terdiri dari Ketua, beberapa Wakil
Ketua, Sekretaris, beberapa Wakil Sekretaris dan sejumlah anggota.
3. Dalam hal menjamin kesinambungan organisasi maka Anggota Majelis Pemuda
Indonesia dipilih oleh Formatur disemua tingkatan.
4. Untuk menjadi Anggota Majelis Pemuda Indonesia di setiap tingkatan, harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Ketua Umum/Ketua Demisioner Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatan;
b. Ketua Umum/Ketua Organisasi Kemasyarakatan Pemuda disingkat OKP yang
terdaftar dan berhimpun di KNPI.
c. Pengurus Demisioner KNPI di semua tingkatan
d. Tidak menjadi Anggota Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatan untuk yang
ketiga kali.
5. Mantan Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus KNPI di setiap tingkatan secara
langsung ditetapkan menjadi Ketua Majelis Pemuda Indonesia.
6. Apabila mantan Ketua Umum/Ketua Dewan Pengurus KNPI di setiap tingkatan
tidak bersedia menjadi Ketua Majelis Pemuda Indonesia maka dipilih oleh
Formatur.
7. Masa Periodesasi Majelis Pemuda Indonesia mengikuti masa Periodesasi Dewan
Pengurus KNPI di setiap tingkatan
Pasal 33
Tugas dan Kewajiban
1. Pengawasan, fasilitasi, mediasi dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal
32 di atas, dilaksanakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan
langsung kepada Dewan Pengurus sesuai tingkatannya dan atau disampaikan
melalui forum rapat konsultasi;
2. Dalam hal Dewan Pengurus Pusat KNPI tidak dapat menyelenggarakan Kongres
selama 6 (enam) bulan setelah masa baktinya berakhir, maka Pimpinan Majelis
Pemuda Indonesia dapat mengusulkan penyelenggaraan Kongres, setelah
mendapat persetujuan Rapat Majelis Pemuda Indonesia dan dukungan tertulis
sebanyak lebih dari setengah dari jumlah OKP Nasional dan DPD KNPI Provinsi;
3. Dalam hal Dewan Pengurus Daerah KNPI
Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan/Distrik tidak dapat menyelenggarakan
Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/ Distrik dalam jangka waktu
sekurang-kurangnya dalam tempo 6 (enam) bulan setelah masa baktinya berakhir,
dan Dewan Pengurus setingkat diatasnya tidak mengambil langkah organisasi
dalam melaksanakan Musyawarah Daerah/Musyawarah Kecamatan/Distrik maka
Majelis Pemuda Indonesia sesuai tingkatannya dapat berinisiatif sebagai
fasilitator/ mediator untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah/Musyawarah
Kecamatan/Distrik setelah mendapat persetujuan Dewan Pengurus Pusat KNPI
untuk Musyawarah Daerah Provinsi, persetujuan Dewan Pengurus Provinsi untuk
Musyawarah Daerah Kabupaten/Kota, persetujuan Dewan Pengurus
Kabupaten/Kota untuk Musyawarah Kecamatan/ Distrik dan dukungan tertulis
sebanyak lebih dari setengah jumlah OKP Nasional dan Dewan Pengurus KNPI pada
tingkatannya.
Pasal 34
Rapat – Rapat
1. Rapat Majelis Pemuda Indonesia adalah rapat yang diadakan sekurang kurangnya
sekali dalam 3 (tiga) bulan yang dihadiri oleh anggota Majelis Pemuda Indonesia
sesuai tingkatannya;
2. Rapat Majelis Pemuda Indonesia diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi,
dan merumuskan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus KNPI sesuai
tingkatannya serta mengambil kebijakan sesuai dengan fungsi tugasnya;
3. Rapat Majelis Pemuda Indonesia diundang dan difasilitasi oleh Dewan Pengurus
KNPI di setiap tingkatan.
BAB IX
KEUANGAN
Pasal 35
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
Pasal 36
1. Lambang KNPI adalah seperti yang terdapat dalam Lampiran Anggaran Rumah
Tangga ini, yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi;
2. Lambang seperti tersebut pada ayat (1) dipergunakan untuk pembuatan bendera,
jaket, vandel, dan identitas KNPI;
3. Bentuk, warna, penjelasan tata cara penggunaan dan pengaturan lebih lanjut jenis
atribut seperti tersebut pada ayat (2) pasal ini, diatur dalam lampiran Anggaran
Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini;
4. Jenis Lagu meliputi Mars Pemuda Indonesia dan Hymne Pemuda Indonesia seperti
terdapat dalam lampiran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB XI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 37
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan
kemudian melalui Peraturan Organisasi;
2. Hal-hal yang akan diatur dan ditetapkan kemudian dalam Peraturan Organisasi,
tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar /Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 38
1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Anggaran Dasar yang ditetapkan dalam Kongres XV Pemuda/KNPI pada tanggal 18-
22 Desember 2018 di Bogor Jawa Barat.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
KONGRES XV PEMUDA/KNPI
PRESIDIUM SIDANG
M. Syahwan Arey
Sekretaris/Anggota
3. Upacara resmi yang bersifat intern organisasi KNPI, seperti Perayaan Hari Ulang
Tahun KNPI, Pembukaan dan/atau penutupan Kongres, Musyawarah Pimpinan
Paripurna/Rapat Pimpinan Paripurna, Rapat Kerja Nasional/Daerah,
Musyawarah-Musyawarah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
Mars kecuali dilakukan pada upacara-upacara resmi, dapat juga digunakan untuk
upacara yang membutuhkan semangat dan gerak, seperti pada acara olahraga, gerak
jalan ataupun perlombaan-perlombaan ketangkasan lainnya
LAMBANG / LOGO KNPI
Pengertian Lambang/logo :
Keterangan warna :
5. Orang : Coklat
6. Daun dan Huruf KNPI : Kuning
7. Dasar bagian bawah : Biru
8. Dasar bagian atas : Putih
9. Garis Pinggir : Hitam