AD/ART merupakan ketentuan dasar dan ketentuan oprasional , visi dan misi Gerakan
Pramuka Indonesia. Pengikat persatuan dan kesatuan Gerakan Pramuka dalam prinsip,
idealisme, tindak laku, baik organisatoris, budaya suluh dan landasan gerak organisasi
Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan landasan manjemen dan pemerdayaan sumber
daya Gerakan Pramuka Indonesia.
AD/ART merupakan landasan kerja dan landasan Gerakan Pramuka dalam mewujudkan
visi dan misi Gerakan Pramuka Indonesia.
KOPPRES No.239 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, Dengan pertimbangan : Anak –
anak dan pemuda Indonesia perlu di didik untuk menjadi manusia dan warga negara
Indonesia yang berkepribadian dan berwatak luhur dst. Sesuai MPRS No.l/MPRS/1960
tentang GBHN dan Tap MPRS II/MPRS/1960 tentang garis – garis besar pembangunan
Nasional Semesta Berencana Tap pertama ‘61’ – ‘69’ mengenai pendidikan pada umumnya
dan pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan suatu organisasi Gerakan
Pendidikan Kepanduan tersebut.
Pembukaan Memuat dasar filososfi dan historis ketentuan dalam AD GP . Esistensi : Nama,
status dan tempat asal, tujuan, tugas pokok dan fungsi, dst. Organisasi : Anggota, jenjang
organisasi, kepengurusan , saka, DK, lemdik, pemeriksaan keuangan musyawarah dan
referendum pendapatan dst. Atribut Gp : Bendera, Panji, himnedan pakaian seragam serta
tanda- tanda ART , pembubaran dan perubahan AD.
1. Membentuk kader bangsa sekaligus kader pembangun yang beriman dan bertakwa
serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai keterampilan dan kecakapan
serta kecerdasan emosional sehingga dapat menjadi manusia yang berkepribadian
Indonesia, yang percaya akan kemampuannya sendiri, sanggup dan mampu membangun
dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat,
bangsa, dan Negara.
G.Alasan Penyempurnaan AD GP
Alinea 3 Pembukaan, menyesuaikan dengan pradikma baru yang menertakan kaum muda.
2. Pasal 5 AD, Ditambahkan rumusan serata membangun dunia yang lebih baik.
3. Pasal 8 AD, Saling mengatur upaya ditambahkan juga usaha yang dilakukan GP.
7. Pasal 20, (5) Pergantian pengurus terdiri dari unsur pengurus lama dan pengurus
baru.
10. Pasal 24, Bimbingan ayat 4, Mabiran yang diketuai oleh camat/kepala distrik.
11. Pasal 25, BPK ayat 3 ada 2 butir.
12. Pasal 26, Musyawara ayat 1 butir C tentang acara pokok munas.
H. Metode Kepramukaan
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia , sebagai dasar Negara Indonesia bukanlah
hanya berupa perlambangan yang kemudian hanya diabaikan begitu saja. Sebagai
masyarakat Indonesia yang hidup di tanah air sudah sewajarnya kita mengamalkan nilai –
nilai luhur di dalam Pancasila yang juga menjadi ideologi Negara. Berikut ini pengamalan
pancasila dalan kehidupan sehari – hari :
Sila pertama menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki kepercayaan dan ketakwaan
terhadap sang pencipta, Tuhan Yang Maha Esa dan terdapat enam agama resmi di
Indonesia yakni Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu. Pengamalan
pancasila yang pertama bisa dilalukan dengan: menghargai dan saling toleransi, tidak
memaksakan suatu ajaran agama ke agama lain, taat kepada sang pencipta.
Sila ketiga bisa dicerminkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalan pergaulan sehari – hari sebagai bentuk penghargaan terhadap identitas bangsa.
Seperti menggunakan bahasa Indonesia saat berbicara dengan relasi etnis yang berbeda,
dan tidak menggunakan bahasa daerah yang hanya dimengerti oleh golongannya saja juga
merupakan bentuk pengamalan sila ketiga.
Sila keempat, bermusyawarah umtuk mencapai mufakat adalah bentuk paling kongkrit
dalam pengamalan sila yang keempat. Mengutamakan kepentingan umum dibandandingkan
kepentingan pribadi juga merupakan pengamalan pancasila sila keempat.
Sila kelima, salah satu pengamalan sila kelima yang cukup mudah untuk dilakukan dalam
kegiatan sehari – hari adalah memelihara fasilitas umum sebaik – baiknya, menghargai hak
dan kewajiban yang dimiliki orang lain, membayar pajak secara rutin untuk Negara.