Anda di halaman 1dari 17

ANGGARAN DASAR

dan
ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI


UNIVERSITAS RIAU

MUKADIMAH

Menyadari peran dan keberadaan alumni perguruan tinggi dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan
negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, maka alumni Universitas Riau
terpanggil untuk mempersatukan pikiran dan langkah dalam satu wadah yang utuh, mandiri dan
berperan aktif.

Alumni Universitas Riau adalah bagian substansi dari almamater dengan semangat kekeluargaan
dan keilmuan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara berdasarkan prinsip-prinsip Tridharma
Perguruan Tinggi.

Alumni Universitas Riau dengan bekal pendidikan dan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya,
menyadari akan tanggung jawab untuk ikut serta mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur.

Menyadari akan kedudukan dan fungsi para alumni Universitas Riau kepada masyarakat dan
almamater, maka dengan rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kami para alumni
Universitas Riau bertekad melanjutkan dan mengembangkan organisasi dengan berpedoman pada
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Keluarga Alumni Universitas Riau.
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA

Pasal 1

Organisasi ini bernama Ikatan Keluarga Alumni Universitas Riau, disingkat dengan IKA UNRI.

BAB II
WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2

1. IKA UNRI didirikan di Pekanbaru pada tanggal 20 Mei 1975 untuk jangka waktu yang tidak
terbatas.
2. IKA UNRI berkedudukan di Kota Pekanbaru sebagai Pusat Almamater Universitas Riau
dengan kegiatan meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia dan Perwakilan Luar Negeri.

BAB III
AZAS, TUJUAN, SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 3
Azas

Ikatan Keluarga Alumni Universitas Riau berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945.

Pasal 4
Tujuan

Terbinanya profesionalisme keilmuan yang jujur, adil, dan berdedikasi tinggi dalam meningkatkan
pengabdian keilmuan, serta berpartisipasi dalam pembangunan Bangsa dan Negara Republik
Indonesia demi kesejahteraan umat manusia menuju masyarakat adil makmur.

Pasal 5
Sifat

IKA UNRI adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat kekeluargaan dan independen.

Pasal 6
Fungsi

IKA UNRI berfungsi sebagai wadah bagi alumni Universitas Riau guna mengembangkan profesi
dan kepribadian, memadukan seluruh potensi dan partisipasi alumni dalam membangun
almamater, daerah, bangsa dan negara.
BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 7

1. Anggota IKA UNRI adalah Alumni Universitas Riau.


2. Anggota IKA UNRI terdiri atas:
a. Anggota Biasa, terbagi dua yaitu Anggota Aktif (rutin membayar iuran anggota) dan
Anggota Pasif (tidak membayar iuran anggota).
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan.

BAB V
KEORGANISASIAN

Pasal 8
Kelembagaan

1. Tingkat Pusat disebut IKA UNRI.


2. Tingkat Fakultas disebut IKA Fakultas.
3. Tingkat Jurusan/Program Studi disebut IKA Jurusan/IKA Prodi.
4. Tingkat Wilayah disebut IKA Wilayah.
5. Tingkat Daerah disebut IKA Daerah.
6. Tingkat Cabang disebut IKA Cabang.
7. Tingkat Khusus disebut IKA Khusus.
8. Tingkat Luar Negeri disebut IKA Luar Negeri.

Pasal 9
Struktur Pengurus

1. Tingkat pusat disebut Pengurus Pusat.


2. Tingkat Fakultas disebut Pengurus Fakultas.
3. Tingkat Jurusan/Program Studi disebut Pengurus Jurusan/Prodi.
4. Tingkat Wilayah disebut Pengurus Wilayah.
5. Tingkat Daerah disebut Pengurus Daerah.
6. Tingkat Cabang disebut Pengurus Cabang.
7. Tingkat Khusus disebut Pengurus Khusus.
8. Tingkat Luar Negeri disebut Pengurus Luar Negeri.

Pasal 10
Struktur Kekuasaan

1. Di tingkat pusat keputusan tertinggi dipegang oleh Kongres.


2. Di tingkat fakultas keputusan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Besar Fakultas.
3. Di tingkat Jurusan/Program Studi keputusan tertinggi dipegang oleh Musyawarah
Jurusan/Program Studi.
4. Di tingkat Wilayah keputusan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Besar Wilayah.
5. Di tingkat Daerah keputusan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Besar Daerah.
6. Di tingkat Cabang keputusan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Cabang.
7. Di tingkat Khusus keputusan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Besar Khusus.
8. Di tingkat Luar Negeri keputusan tertinggi dipegang oleh Musyawarah Besar Luar Negeri.
Pasal 11
Keputusan

Keputusan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat, apabila cara musyawarah ini tidak
mencapai mufakat, putusan diambil atas dasar suara terbanyak.

BAB VI
DEWAN PENASIHAT DAN DEWAN PERTIMBANGAN ALUMNI

Pasal 12

1. Di tingkat Pusat, Fakultas, Wilayah, Daerah, Khusus, Luar Negeri, Jurusan/Prodi dan Cabang
dapat dibentuk Dewan Penasihat dan Dewan Pertimbangan Alumni sesuai dengan kebutuhan.
2. Dewan Penasihat adalah orang yang dipilih berdasarkan kapasitas personal atau jabatan di
sebuah kelembagaan akademik dan jabatan pemerintahan sesuai tingkatan di kelembagaan
IKA yang berfungsi memberikan nasihat kepada pengurus IKA sesuai tingkatan masing-
masing dalam rangka pelaksanaan berbagai kebijakan, pengendalian, pengawasan, dan
koordinasi yang perlu disikapi oleh pengurus.
3. Dewan Pertimbangan adalah orang yang memiliki kapasitas dan dianggap cakap yang
ditunjuk oleh pengurus IKA di setiap tingkatan yang berfungsi memberikan pendapat, usul,
dan saran dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan/profesi kepada pengurus.

BAB VII
USAHA-USAHA

Pasal 13

IKA UNRI dalam mencapai tujuan kemandirian ekonomi dapat membentuk unit usaha yang tidak
bertentangan dengan AD/ART, norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII
HUBUNGAN KELEMBAGAAN

Pasal 14

Hubungan antara IKA UNRI dengan Civitas Akademika Universitas Riau diselenggarakan
berdasarkan azas kekeluargaan, kesetaraan dan kemitraaan dengan tetap saling menghormati
eksistensi masing-masing.
BAB IX
KEKAYAAN

Pasal 15
Kekayaan Organisasi diperoleh dari:
1. Iuran Anggota, terdiri dari iuran Wajib dan iuran Sukarela.
2. Sumbangan yang tidak mengikat.
3. Usaha lain yang sah dan halal.

BAB X
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 16
1. Atribut organisasi meliputi lambang, stempel, pataka, bendera, papan nama, hymne dan mars.
2. Penggunaan atribut organisasi selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
DAN PEMBUBARAN

Pasal 17
Perubahan Anggaran Dasar

Perubahan anggaran dasar IKA UNRI hanya dapat dilakukan dalam rapat organisasi tertinggi
yakni kongres.

Pasal 18
Pembubaran

Pembubaran IKA UNRI hanya dapat dilakukan oleh Kongres, yang khusus dilakukan untuk itu.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB 1
PENGERTIAN

Pasal 1
Definisi Alumni, Almamater dan IKA

1. Alumni UNRI adalah mereka yang telah menyelesaikan studi mulai dari jenjang Diploma (D1,
D2, D3), sampai Sarjana (S1, S2 dan S3) di Universitas Riau.
2. Almamater adalah Universitas Riau, dengan Pusat Almamater berlokasi di Kota Pekanbaru,
Propinsi Riau.
3. IKA UNRI adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi organisasi
di tingkat universitas yang merupakan gabungan dari IKA Fakultas, IKA Jurursan/Prodi, IKA
Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus dan IKA Luar Negeri, berkedudukan sesuai dengan lokasi
pusat almamater.
4. IKA Fakultas adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi
organisasi di tingkat fakultas yang merupakan gabungan dari IKA Jurusan/Prodi.
5. IKA Jurusan/Prodi adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi
organisasi di tingkat Jurusan/Prodi.
6. IKA Wilayah adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi
organisasi di tingkat provinsi di luar Provinsi Riau.
7. IKA Daerah adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi organisasi
di tingkat Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
8. IKA Cabang adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi
organisasi di tingkat Kabupaten/Kota di luar Provinsi Riau.
9. IKA Khusus adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi
organisasi di tingkat perusahaan.
10. IKA Luar Negeri adalah lembaga tempat berkumpul alumni dan pusat pelaksana tertinggi
organisasi di luar negeri.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2

1. Anggota Biasa adalah anggota yang menamatkan jenjang studi di Universitas Riau, seperti
Pasal 1 Ayat 1 dimanapun berada.
2. Anggota Luar Biasa adalah anggota yang pernah kuliah di Universitas Riau namun tidak
menamatkan studi di Universitas Riau dengan mengajukan permohonan untuk menjadi
Anggota Luar Biasa dan disahkan oleh Pengurus Pusat.
3. Anggota Kehormatan adalah mereka yang berjasa dalam organisasi IKA UNRI dan
Almamater yang diangkat dan disahkan oleh Pengurus Pusat serta menyatakan bersedia
mematuhi AD/ART IKA UNRI.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 3
Hak Anggota

1. Anggota Aktif mempunyai hak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan
secara lisan atau tertulis kepada Pengurus IKA sesuai tingkatan masing-masing serta
mempunyai hak untuk memilih dan dipilih menjadi Pengurus IKA di tingkatan masing-masing.
2. Anggota Luar Biasa dan Kehormatan mempunyai hak mengajukan saran atau usul dan
pertanyaan secara lisan atau tertulis kepada Pengurus IKA di tingkatan masing-masing serta
dapat dipilih menjadi Anggota Dewan Penasihat dan Dewan Pertimbangan.
3. Setiap Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan berhak mendapatkan
Kartu Tanda Anggota IKA UNRI.

Pasal 4
Kewajiban Anggota

1. Membayar iuran anggota, yang besaran nominalnya diatur dalam Peraturan Organisasi, sesuai
dengan amanat kongres.
2. Iuran bagi Calon Anggota Biasa dilakukan pada saat wisuda, sementara iuran Anggota Biasa,
Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan diatur dalam Peraturan Organisasi.
3. Menjaga nama baik IKA UNRI.
4. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan IKA UNRI.

Pasal 5
Masa Berakhir Keanggotaan

Keanggotaan akan berakhir karena :


1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri bagi Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan.

BAB IV
KELEMBAGAAN

Pasal 6

9. IKA UNRI adalah kelembagaan alumni di tingkat universitas yang dibentuk oleh IKA
Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus dan IKA Luar Negeri.
10. IKA Fakultas adalah kelembagaan alumni di tingkat fakultas yang masih aktif yang dibentuk
oleh IKA Jurusan/Prodi.
11. IKA Jurusan/IKA Prodi adalah kelembagaan alumni di tingkat Jurusan/Prodi yang masih aktif
yang dibentuk perwakilan angkatan.
12. IKA Wilayah adalah kelembagaan alumni di tingkat Provinsi di luar Provinsi Riau yang
dibentuk oleh IKA Cabang.
13. IKA Daerah adalah kelembagaan alumni di tingkat Kabupaten/Kota dalam Provinsi Riau,
kecuali di Kota Pekanbaru.
14. IKA Cabang adalah kelembagaan alumni di tingkat Kabupaten/Kota di luar Provinsi Riau.
15. IKA Khusus adalah kelembagaan alumni di tingkat perusahaan multinasional dan wilayah
operasionalnya lintas kabupaten/kota dan provinsi.
16. IKA Luar Negeri adalah kelembagaan alumni di masing-masing.
Pasal 7

Khusus untuk Fakultas dan Jurusan/Prodi yang sudah tidak aktif dapat dibentuk IKA Fakultas
Khusus dan IKA Jurusan/Prodi Khusus.

BAB V
STRUKTUR PENGURUS

Pasal 8
Struktur Pengurus Pusat IKA UNRI

1. Pengurus Pusat IKA UNRI dipimpin oleh seorang Ketua Umum.


2. Ketua Umum dipilih dalam Kongres dengan masa jabatan maksimal 2 (dua) periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus Pusat adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus Pusat adalah 4 tahun.
5. Ketua Umum dibantu oleh Ketua Harian, Ketua-Ketua, Sekretaris Umum, Sekretaris-
Sekretaris, Bendahara Umum dan Bendahara-Bendahara.
6. Jumlah Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Ketua Harian, Ketua-Ketua, Sekretaris Umum, Sekretaris-Sekretaris, Bendahara Umum dan
Bendahara-Bendahara ditunjuk oleh Formatur.

Pasal 9
Struktur Pengurus IKA Fakultas

1. Pengurus IKA Fakultas dipimpin oleh seorang Ketua.


2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) dengan masa jabatan maksimal 2 (dua)
periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus IKA Fakultas adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus IKA Fakultas adalah 4 tahun.
5. Ketua (dapat dibantu oleh Ketua Harian) dibantu Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil
Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara.
6. Jumlah Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara-Wakil Bendahara ditunjuk oleh Formatur.

Pasal 10
Struktur Pengurus IKA Jurusan/Prodi

1. Pengurus IKA Jurusan/Prodi dipimpin oleh seorang Ketua.


2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Jurusan/Prodi dengan masa jabatan maksimal 2 (dua)
periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus IKA Jurusan/Prodi adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus IKA Jurusan/Prodi adalah 4 tahun.
5. Ketua dibantu Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris,
Bendahara dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara.
6. Jumlah Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara-Wakil Bendahara ditunjuk oleh Formatur.
Pasal 11
Struktur Pengurus IKA Wilayah

1. Pengurus IKA Wilayah dipimpin oleh seorang Ketua.


2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) dengan masa jabatan maksimal 2 (dua)
periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus IKA Wilayah adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus IKA Wilayah adalah 4 tahun.
5. Ketua dibantu Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris,
Bendahara dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara.
6. Jumlah Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara-Wakil Bendahara ditunjuk oleh Formatur.

Pasal 12
Struktur Pengurus IKA Daerah

1. Pengurus IKA Daerah dipimpin oleh seorang Ketua.


2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) dengan masa jabatan maksimal 2 (dua)
periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus IKA Daerah adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus IKA Daerah adalah 4 tahun.
5. Ketua dibantu Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris,
Bendahara dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara.
6. Jumlah Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara-Wakil Bendahara ditunjuk oleh Formatur.

Pasal 13
Struktur Pengurus IKA Cabang

1. Pengurus IKA Cabang dipimpin oleh seorang Ketua.


2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Cabang dengan masa jabatan maksimal 2 (dua) periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus IKA Cabang adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus IKA Cabang adalah 4 tahun.
5. Ketua dibantu Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris,
Bendahara dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara.
6. Jumlah Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara-Wakil Bendahara ditunjuk oleh Formatur.

Pasal 14
Struktur Pengurus IKA Khusus

1. Pengurus IKA Khusus dipimpin oleh seorang Ketua.


2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) dengan masa jabatan maksimal 2 (dua)
periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus IKA Khusus adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus IKA Khusus adalah 4 tahun.
5. Ketua dibantu Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris,
Bendahara dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara.
6. Jumlah Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara-Wakil Bendahara ditunjuk oleh Formatur.
Pasal 15
Struktur Pengurus IKA Luar Negeri

1. Pengurus IKA Luar Negeri dipimpin oleh seorang Ketua.


2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) dengan masa jabatan maksimal 2 (dua)
periode.
3. Yang dapat dipilih menjadi Pengurus IKA Luar Negeri adalah Anggota Aktif.
4. Masa jabatan Pengurus IKA Luar Negeri adalah 4 tahun.
5. Ketua dibantu Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris,
Bendahara dan Wakil Bendahara-Wakil Bendahara.
6. Jumlah Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Wakil Ketua-Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris-Wakil Sekretaris, Bendahara dan
Wakil Bendahara-Wakil Bendahara ditunjuk oleh Formatur.

BAB VI
STRUKTUR KEKUASAAN

Pasal 16
Kongres

1. Pengurus Pusat melaksanakan Kongres sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi


yang dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun sekali.
2. Kongres adalah musyawarah Pengurus Pusat yang dihadiri oleh Peserta kongres, yatu
Pengurus Pusat, Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus, IKA Luar
Negeri, IKA Fakultas Khusus dan seluruh Anggota Aktif terdaftar serta Peninjau.
Keikutsertaan peserta akan diatur lebih lanjut dalam Tata Tertib kongres.
3. Kongres memiliki wewenang:
a. Meminta pertanggungjawaban Pengurus Pusat IKA UNRI masa jabatannya.
b. Menetapkan AD/ART IKA UNRI.
c. Menetapkan Program kerja Pengurus Pusat dan rekomendasi.
d. Memilih Ketua Umum dan Formatur.
e. Menetapkan ketetapan-ketetapan lainnya.
4. Pelaksanaan Kongres:
a. Pimpinan Sidang Kongres dipilih dari dan oleh Peserta Kongres.
b. Kongres dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya setengah tambah 1
(satu) dari jumlah PESERTA yang terdaftar.
5. Peserta Kongres terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA
Daerah, IKA Khusus, IKA Luar Negeri, IKA Fakultas Khusus dan seluruh Anggota Aktif
terdaftar serta Peninjau dan undangan atas persetujuan Pengurus Pusat.
6. Hak peserta Kongres:
a. hak suara
b. hak bicara
7. Peserta Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara
8. Peserta yang memiliki hak suara adalah seluruh Anggota Aktif terdaftar ‘one-man-one vote’.
9. Setelah Pengesahan ketetapan pertanggungjawaban Pengurus Pusat, maka Pengurus Pusat
dinyatakan demisioner.
Pasal 17
Kongres Luar Biasa

1. Dalam keadaan luar biasa dapat diadakan Kongres Luar Biasa di luar dari ketentuan Pasal 14
Ayat 1.
2. Kongres Luar Biasa diselenggarakan jika dikehendaki oleh 2/3 dari jumlah Pengurus IKA
Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus, IKA Luar Negeri dan IKA Fakultas
Khusus yang telah mendapat pengukuhan administrasi.
3. Kongres Luar Biasa dapat dilaksanakan apabila :
a. Ketua Umum Pengurus Pusat melakukan pelanggaran terhadap AD/ART IKA UNRI , dan
atau
b. Ketua Umum Pengurus Pusat IKA UNRI melakukan tindakan pidana yang sudah
dinyatakan dengan putusan pengadilan, yang berkekuatan hukum tetap, dan atau
c. Pengurus Pusat IKA UNRI tidak melaksanakan hasil-hasil Kongres dan keputusan-
keputusan organisasi lainnya tanpa alasan yang dapat diterima dalam Rapat Kerja Pengurus
Pusat.

Pasal 18
Musyawarah Besar

1. Musyawarah Besar (Mubes) adalah pemegang kekuasaan tertinggi ditingkat IKA Fakultas,
IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus, IKA Luar Negeri dan IKA Fakultas Khusus yang
dilaksanakan setiap 4 (empat) tahun sekali.
2. Musyawarah Besar diselenggarakan oleh Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah,
IKA Khusus, IKA Luar Negeri dan IKA Fakultas Khusus.
3. Peserta Musyawarah Besar terdiri dari :
a. IKA Fakultas adalah anggota Pleno Pengurus IKA Fakultas dan utusan IKA-IKA
Jurusan/Prodi.
b. IKA Wilayah adalah angggota Pleno Pengurus IKA Wilayah dan utusan IKA-IKA
Cabang.
c. IKA Daerah adalah angggota Pleno Pengurus IKA Daerah dan anggota alumni yang
terdaftar.
d. IKA Khusus adalah angggota Pleno Pengurus IKA Khusus dan anggota alumni yang
terdaftar.
e. IKA Luar Negeri adalah angggota Pleno Pengurus Luar Negeri dan anggota alumni yang
terdaftar.
f. IKA Fakultas Khusus adalah anggota Pleno Pengurus IKA Fakultas Khusus dan utusan
IKA-IKA Jurusan/Prodi Khusus.
4. Kekuasaan /Wewenang Mubes :
a. Meminta pertanggungjawaban Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA
Khusus, IKA Luar Negeri dan IKA Fakultas Khusus selama masa jabatannya.
b. Menetapkan Program kerja dan rekomendasi.
c. Memilih Ketua dan Formatur
5. Pimpinan Sidang Mubes dipilih dari dan oleh Peserta Mubes.
6. Mubes dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya setengah tambah 1 (satu) dari
jumlah Pengurus dibawahnya yang telah mendapat pengukuhan adminstratif dan atau anggota
di wilayah kerja Pengurus daerah.
7. Hak peserta Mubes :
a. Hak bicara
b. Hak suara
8. Peserta Peninjau Mubes hanya memiliki hak bicara
9. Peserta yang memiliki hak suara adalah
a. Untuk Mubes IKA Fakultas adalah utusan IKA-IKA Jurusan/Prodi masing-masing 1
(satu) hak suara
b. Untuk Mubes IKA Wilayah adalah utusan IKA-IKA Cabang masing-masing 1 (satu) hak
suara
c. Untuk Mubes IKA Daerah, IKA Khusus dan IKA Luar Negeri adalah masing-masing
anggota alumni yang terdaftar
d. Untuk Mubes IKA Fakultas Khusus adalah utusan IKA-IKA Jurusan/Prodi khusus
masing-masing 1 (satu) hak suara
10. Setelah Pengesahan ketetapan pertanggungjawaban Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah,
IKA Daerah, IKA Khusus, IKA Luar Negeri dan IKA Fakultas Khusus, maka dinyatakan
demisioner.

Pasal 19
Musyawarah Besar Luar Biasa

1. Dalam keadaan luar biasa dapat diadakan Musyawarah Besar Luar Biasa di luar dari ketentuan
Pasal 17 Ayat 1.
2. Musyawarah Besar Luar Biasa IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus dan
IKA Luar Negeri diselenggarakan jika dikehendaki oleh 2/3 dari jumlah Pengurus IKA di
bawahnya yang telah mendapat pengukuhan administrasi atau 2/3 dari anggota alumni yang
terdaftar.
3. Musyawarah Besar Luar Biasa dapat dilaksanakan apabila :
a. Ketua IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus dan IKA Luar Negeri
melakukan pelanggaran terhadap AD/ART IKA UNRI , dan atau
b. Ketua IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus dan IKA Luar Negeri
melakukan tindakan pidana yang sudah dinyatakan dengan putusan pengadilan, yang
berkekuatan hukum tetap, dan atau
c. Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus dan IKA Luar Negeri
tidak melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Besar dan keputusan-keputusan organisasi
lainnya tanpa alasan yang dapat diterima dalam Rapat Kerja Pengurus IKA Fakultas, IKA
Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus dan IKA Luar Negeri

Pasal 20
Musyawarah Jurusan/Prodi

1. Musyawarah Jurusan/Prodi adalah pemegang kekuasaan tertinggi ditingkat IKA


Jurusan/Prodi
2. Musyawarah Jurusan/Prodi diselenggarakan oleh Pengurus IKA Jurusan/Prodi
3. Peserta Musyawarah Jurusan/Prodi terdiri dari perwakilan angkatan alumni yang terdaftar.
4. Wewenang Musyawarah Jurusan/Prodi :
a. Meminta pertanggungjawaban Pengurus IKA Jurusan/Prodi selama masa jabatannya.
b. Menetapkan Program kerja dan rekomendasi.
c. Memilih Ketua dan Formatur
5. Pimpinan Sidang Musyawarah Jurusan/Prodi dipilih dari dan oleh Peserta Musyawarah.
6. Musyawarah Jurusan/Prodi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya setengah
tambah 1 (satu) dari jumlah perwakilan angkatan terdaftar
7. Jika qourum Musyawarah Jurusan/Prodi tidak tercapai, maka Musyawarah Jurusan/Prodi
ditunda secepatnya 30 hari
8. Setelah dilakukan penundaan, qourum Musyawarah Jurusan/Prodi tidak tercapai, maka
Musyawarah Jurusan/Prodi dapat dilanjutkan
9. Hak peserta Musyawarah Jurusan/Prodi :
a. Hak bicara
b. Hak suara
10. Peserta Peninjau Musyawarah Jurusan/Prodi hanya memiliki hak bicara
11. Peserta yang memiliki hak suara adalah perwakilan angkatan alumni yang terdaftar dan hadir
dalam Musyawarah Jurusan/Prodi.
12. Setelah Pengesahan ketetapan pertanggungjawaban Pengurus IKA Jurusan/Prodi, maka
dinyatakan demisioner.

Pasal 21
Musyawarah Cabang

1. Musyawarah Cabang adalah pemegang kekuasaan tertinggi ditingkat IKA Cabang.


2. Musyawarah Cabang diselenggarakan oleh Pengurus IKA Cabang.
3. Peserta Musyawarah Cabang terdiri dari anggota alumni yang terdaftar.
4. Wewenang Musyawarah Cabang:
a. Meminta pertanggungjawaban Pengurus IKA Cabang selama masa jabatannya.
b. Menetapkan Program kerja dan rekomendasi.
c. Memilih Ketua dan Formatur.
5. Pimpinan Sidang Musyawarah Cabang dipilih dari dan oleh Peserta Musyawarah Cabang.
6. Musyawarah Cabang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang kurangnya setengah
tambah 1 (satu) dari jumlah anggota yang terdaftar.
7. Jika qourum Musyawarah Cabang tidak tercapai, maka Musyawarah Cabang ditunda
secepatnya 30 hari.
8. Setelah dilakukan penundaan, qourum Musyawarah Cabang tidak tercapai, maka
Musyawarah Cabang dapat dilanjutkan.
9. Hak peserta Musyawarah Cabang:
a. Hak bicara
b. Hak suara
10. Peserta Peninjau Musyawarah Cabang hanya memiliki hak bicara.
11. Peserta yang memiliki hak suara adalah anggota alumni yang terdaftar dan hadir dalam
Musyawarah Cabang.
12. Setelah Pengesahan ketetapan pertanggungjawaban Pengurus IKA Cabang, maka dinyatakan
demisioner.

Pasal 22
Pengesahan Kepengurusan

1. Pengesahan Pengurus Pusat IKA UNRI ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor
Universitas Riau.
2. Pengesahan Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus, IKA Luar
Negeri dan IKA Fakultas Khusus ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat IKA
UNRI.
3. Pengesahan Pengurus IKA Jurusan/Prodi ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus IKA
Fakultas.
4. Pengesahan Pengurus IKA Cabang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus IKA
Wilayah.
Pasal 23
Pergantian Antar Waktu

Pergantian Antar Waktu personil Pengurus IKA, Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan Alumni
ditetapkan berdasarkan hasil sidang pleno IKA terkait dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Apabila yang bersangkutan berhalangan tetap/meninggal dunia.
2. Apabila yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri dengan alasan yang dapat
diterima dan disetujui oleh Pengurus IKA terkait.
3. Apabila yang bersangkutan diberhentikan dari kepengurusan karena telah berbuat kesalahan
antara lain secara nyata melanggar AD/ART IKA UNRI, peraturan-peraturan serta keputusan-
keputusan Pengurus Pusat.
4. Apabila yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas organisasi tanpa alasan yang jelas.

BAB VII
RAPAT-RAPAT

Pasal 24
Rapat Kerja

1. Rapat Kerja Pusat diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh anggota Pleno
Pengurus dan utusan Pengurus IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus, IKA
Luar Negeri dan IKA Fakultas Khusus.
2. Rapat Kerja Fakultas diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh anggota
Pleno Pengurus dan utusan Pengurus IKA Jurusan/Prodi.
3. Rapat Kerja Jurusan/Prodi diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh
anggota Pleno Pengurus dan utusan per angkatan.
4. Rapat Kerja Wilayah diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh anggota
Pleno Pengurus dan utusan Pengurus IKA Cabang.
5. Rapat Kerja Daerah diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh anggota
Pleno Pengurus dan utusan yang ditetapkan melalui musyawarah.
6. Rapat Kerja Cabang diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh anggota
Pleno Pengurus dan utusan yang ditetapkan melalui musyawarah.
7. Rapat Kerja Khusus diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh anggota
Pleno Pengurus dan utusan yang ditetapkan melalui musyawarah.
8. Rapat Kerja Luar Negeri diselenggarakan minimal sekali dalam setahun dihadiri oleh anggota
Pleno Pengurus dan utusan yang ditetapkan melalui musyawarah.
9. Rapat Kerja Fakultas Khusus dan Jurusan/Prodi Khusus diselenggarakan minimal sekali
dalam setahun dihadiri oleh anggota Pleno Pengurus dan utusan yang ditetapkan melalui
musyawarah.

Pasal 25
Rapat Pleno

1. Rapat yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat IKA UNRI dan Pengurus IKA di seluruh
tingkatan yang dihadiri seluruh pengurus dan melibatkan Dewan Penasihat dan Dewan
Pertimbangan.
2. Rapat pleno diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Pasal 26
Rapat Harian

1. Rapat yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat IKA UNRI dan Pengurus IKA di seluruh
tingkatan yang dihadiri seluruh pengurus.
2. Rapat Harian diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
BAB VIII
USAHA USAHA

Pasal 27

1. IKA UNRI dan IKA seluruh tingkatan dapat membentuk badan-badan usaha yang bersifat
profesional.
2. Ketentuan tentang pembentukan badan-badan usaha ini diatur dalam Pedoman Organisasi.

BAB IX
PEMBUBARAN

Pasal 28

1. Pembubaran IKA UNRI hanya dapat dilakukan oleh Kongres yang khusus dilaksanakan untuk
itu.
2. Kongres pembubaran IKA UNRI harus diusulkan oleh sekurang-kurangnya setengah tambah
1 (satu) dari jumlah Anggota Aktif dan didukung 2/3 dari jumlah Pengurus Pusat, Pengurus
IKA Fakultas, IKA Wilayah, IKA Daerah, IKA Khusus, IKA Luar Negeri dan IKA Fakultas
Khusus yang telah mendapat pengukuhan administrasi serta disetujui 2/3 dari peserta Kongres
yang hadir
3. Setelah IKA UNRI dinyatakan bubar, maka dibentuk Tim Likuidasi.
4. Kekayaaan organisasi dihibahkan kepada almamater yang dilaksanakan oleh Tim Likuidasi.

BAB X
ATURAN PERALIHAN

Pasal 29

Dengan disahkannya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini, maka semua peraturan
dan ketentuan yang ada dan bertentangan atau menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga ini dinyatakan tidak berlaku.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 30

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ini.

Anda mungkin juga menyukai