Pasal 11
Kepemimpinan
1. Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Ketua dan Wakil Ketua Umum.
2. Ketua Umum dalam melaksanakan tugas dibantu Badan Pengurus Harian.
Pasal 12
Bidang kerja
Untuk melaksanakan tugas dan kewajiban serta memperlancar pelaksanaan program kerja
maka Ketua Umum membentuk bidang-bidang khusus dalam kepengurusan.
Pasal 13
Dewan Pengawas Organisasi
HIMAKUA Mempunyai Dewan Pengawas Orgasnisasi Yang Disingkat DPO.
BAB VI
LAMBANG, BENDERA DAN ATRIBUT
Pasal 14
Lambang, bendera serta atribut-atribut lainnya diatur dan ditetapkan pada MUBES
HIMAKUA.
BAB VII
ATURAN-ATURAN TAMBAHAN
Pasal 15
Aturan-aturan tambahan konstitusi organisasi HIMAKUA diatur dan dijelaskan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN
Pasal 16
Perubahan anggaran dasar dan pembubaran hanya dapat dilakukan pada MUBES dan MUIS
HIMAKUA.
BAB IX
DISIPLIN ORGANISASI
Pasal 17
Pelanggaran disiplin organisasi anggota HIMAKUA akan diatur dan dijelaskan dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART).
BAB X
PENUTUP
Pasal 18
Dengan ini ditetapkan Anggaran Dasar HIMAKUA dan dapat ditinjau kembali bila dianggap
perlu dikemudian hari.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MAHASISWA AKUAKULTUR (HIMAKUA)
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
(UNSULBAR)
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
BAB II
ASAS, BENTUK DAN SIFAT
BAB III
STATUS, PRINSIP, TUJUAN DAN FUNGSI
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Jenis Anggota
1. Anggota Tetap :
Anggota tetap adalah anggota yang telah melalui proses pengkaderan HIMAKUA.
2. Anggota Sementara :
Anggota sementara adalah yang sudah diterima dijurusan perikanan program studi
akuakultur UNSULBAR dan belum melalui proses pengkaderan HIMAKUA.
Pasal 2
Persyaratan Keanggotaan
Setiap Anggota tetap dan anggota sementara harus menyatakan kesediannya secara tertulis
untuk mengikuti dan menjalankan AD/ART serta pedoman lainnya kepada Ketua Umum.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak Anggota Tetap :
a. Menyatakan pendapat dengan lisan maupun tertulis kepada pemimpin
organisasi.
b. Meminta pendapat tentang kebijakan yang diambil oleh pimpinan organisasi.
c. Memiliki hak untuk memilih dan dipilih.
2. Kewajiban anggota tetap :
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah ditetapkan
oleh Musyawarah Besar dan keputusan yang telah dibuat oleh pemimpin organisasi
yang berdasarkan ketetapan Musyawarah Besar.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan HIMAKUA.
c. Setiap Anggota wajib membayar iuran yang dikoordinir langsung oleh masing-
masing Ketua Tingkat sebesar Rp.5.000,00/Bulan.
d. 50% untuk menunjang kegiatan dan 50% SEKRETARIAT yang
dipertanggungjawabkan di MUBES.
3. Hak Anggota sementara :
a. Menyatakan pendapat dengan lisan maupun tulisan kepada pemimpin organisasi.
b. Meminta pendapat tentang kebijakan yang diambil oleh pimpinan organisasi.
4. Kewajiban Anggota sementara :
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah ditetapkan
oleh Musyawarah Besar dan keputusan yang telah dibuat oleh pemimpin organisasi
yang berdasarkan ketetapan Musyawarah Besar.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan HIMAKUA dan HIMAPRI.
Pasal 4
Berakhirnya keanggotaan
Keanggotan berakhir apabila :
1. Menyatakan keinginannya secara tertulis kepada pimpinan organisasi.
2. Melakukan Pelanggaran yang telah merugikan dan mencemarkan nama baik
Seluruh LEMBAGA INTERNAL FAPETKAN.
3. Berhenti kuliah, Drop Out dan Meninggal Dunia
Pasal 5
Sanksi-sanksi
Anggota yang tidak memenuhi kewajiban dikenakan sanksi sebagai berikut :
1. Peringatan tertulis yang dilakukan oleh pimpinan organisasi maksimal 3 kali, jika
peringatan pertama tidak diindahkan maka satu bulan kemudian diberi peringatan
kedua, jika masih tidak diindahkan juga maka diberi peringatan ketiga satu minggu
kemudian.
2. Jika ayat (1) tidak dipenuhi maka dilakukan pembekuan keanggotaannya hingga
batas waktu yang ditentukan oleh pimpinan organisasi.
3. Keanggotaannya dicabut berdasarkan surat keputusan MUIS dan MUBES
HIMAKUA.
Pasal 6
Pembelaan dan Pencabutan sanksi-sanksi
1. Anggota yang terkena sanksi berhak membela diri pada Rapat Harian Organisasi.
2. Apabila anggota yang bersangkutan tidak menerima maka dapat mengajukan ke
forum tertinggi yaitu MUIS dan MUBES HIMAKUA.
BAB V
STRUKTUR KELENGKAPAN ORGANISASI
A. MUBES DAN KEKUASAAN
Pasal 7
MUBES
1. MUBES merupakan forum pengambil keputusan tertinggi organisasi.
2. MUBES diadakan setiap satu periode kepengurusan.
3. Peserta MUBES adalah anggota tetap dan anggota sementara.
Pasal 8
Kekuasan dan Wewenang MUBES
1. Membahas dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Membahas dan menetapkan Garis-garis Besar Haluan Kerja dan Pedoman Kerja
Organisasi.
3. Meminta laporan pertanggung jawaban Ketua Umum dan BPH HIMAKUA dalam 1
kali periode kepengurusan.
4. Menerima atau menolak laporan pertanggung jawaban Ketua Umum dan BPH
HIMAKUA.
5. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Ketua Umum.
6. Meninjau dan menetapkan kembali keanggotaan HIMAKUA bila dianggap perlu.
7. Mengeluarkan rekomendasi dan ketetapan-ketetapan lain.
Pasal 9
Musyawarah Istimewah
1. Musyawarah Istimewah merupakan forum pengambil keputusan tertinggi
organisasi.
2. Musyawarah Istimewah diadakan ketika terjadi kekosongan kepemimpinan,
pelanggaran konstitusi oleh Ketua Umum dan krisis konstitusi.
3. Peserta Musyawarah Istimewah adalah anggota tetap dan anggota sementara.
4. Dalam Musyawarah Istimewah dapat diselenggarakan atas inisiatif anggota Dewan
Pengawas Organisasi dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% + 1 Anggota.
Pasal 10
Kekuasan dan Wewenang Musyawarah Istimewah
1. Meninjau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga jika dianggap perlu.
2. Meninjau Garis-garis Besar haluan Kerja dan Pedoman Kerja Organisasi jika
dianggap perlu.
3. Meminta laporan pertanggung jawaban Ketua Umum.
4. Memberhentikan Ketua Umum dan mengangkat Pelaksana Tugas (PLT) setingkat
ketua umum jika dianggap perlu.
5. Mengeluarkan rekomendasi dan ketetapan-ketetapan lainnya.
Pasal 11
Musyawarah koordinasi (MUSKO)
1. Musyawarah Koordinasi (MUSKO) merupakan forum pengambil keputusan tertinggi
organisasi.
2. Musyawarah Koordinasi (MUSKO) diadakan ketika terjadi pelanggaran
konstitusi, pembelaan anggota, pencabutan anggota dan agenda atau kegiatan
yang bersangkutan tentang kedua HMP (Himpunan Mahasiswa Prodi) yang
dinaungi oleh himpunan mahasiswa perikanan (HIMAPRI)
3. Peserta Musyawarah koordinasi adalah anggota tetap dan anggota sementara.
4. Dalam Musyawarah Koordinasi (MUSKO) dapat diselenggarakan atas inisiatif ketua
umum Himpunan mahasiswa Perikanan (HIMAPRI) atau ketua umum Himpunan
Mahasiswa Prodi (HMP) yang dinaungi oleh Himpunan mahasiswa Perikanan
(HIMAPRI)
Pasal 12
Kekuasaan danWewenang Musyawarah Koordinasi (MUSKO)
1. Meninjau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HIMAPRI jika dianggap
perlu.
2. Meninjau Garis-garis Besar haluan Kerja dan Pedoman Kerja Organisasi
HIMAPRI jika dianggap perlu.
3. Mengeluarkan rekomendasi dan ketetapan-ketetapan HIMAPRI lainnya.
B. STRUKTUR PIMPINAN
Pasal 13
Pimpinan organisasi
Pimpinan organisasi adalah Ketua Umum yang dibantu Badan Pengurus Harian.
Pasal 14
Ketua Umum
1. Ketua Umum adalah pimpinan tertinggi dari organisasi.
2. Ketua Umum tidak dapat menjabat dua kali periode kepengurusan.
3. Priode Kepengurusan Ketua Umum dan Badan Pengurus Harian Selama 1 Priode
adalah 1 Tahun, sejak terbitnya SK kepengurusan.
4. Apabila Ketua Umum tidak dapat melaksanakan tugasnya secara sementara maka
dilaksanakan oleh Badan Pengurus Harian yang telah mendapat mandat dari Ketua
Umum.
5. Apabila Ketua Umum tidak dapat melaksanakan tugasnya secara tetap maka
dilakukan Musyawarah Istimewah.
6. Tatacara pemilihan Ketua Umum diatur dalam peraturan tersendiri yang ditetapkan
oleh MUBES.
Pasal 15
Tugas dan wewenang
1. Mengkoordinasi tugas-tugas administrasi organisasi.
2. Bertanggung jawab pada MUBES.
3. Menyusun Badan Pengurus Harian selambat-lambatnya 30 hari setelah MUBES.
4. Menyampaikan ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan
HIMAKUA kepada seluruh anggota.
5. Melaksanakan rapat Triwulan BPH selama periode kepengurusan berlangsung.
6. Dapat menskorsing, memecat, reshufle pengurus yang melanggar aturan organisasi
pada saat rapat Triwulan.
C. DEWAN PENGAWAS ORGANISASI (DPO)
Pasal 16
Dewan Pengawas Organisasi
1. Dewan Pengawas Organisasi adalah suatu badan yang bertugas mengawasi kerja
pimpinan organisasi yang dikoordinir oleh satu orang yang ditetapkan pada
MUBES HIMAKUA.
2. Anggota Dewan Pengawas Organisasi terdiri beberapa orang yang terpilih pada
MUBES HIMAKUA
3. Masa kerja Dewan Pengawas Organisasi satu periode kepengurusan.
4. Anggota Dewan Pengawas Organisasi ditentukan oleh peserta penuh yang hadir
pada MUBES HIMAKUA
Pasal 17
Hak dan Kewajiban DPO
Hak DPO
1. Memberikan teguran Pada Ketua Umum dan BPH HIMAKUA.
2. Memberikan Memorandum Pada Ketua Umum dan BPH HIMAKUA bila
dianggap perlu.
3. Mengundang dan meminta keterangan Ketua Umum dan BPH HIMAKUA tentang
aktivitas-aktivitas yang dilakukannya.
4. Merekomendasikan Musyawarah Istimewa (MUIS).
Kewajiban DPO
1. Mengawasi dan mengevaluasi putusan pelaksanaan ketetapan-ketetapan MUBES
yang dijalankan oleh Ketua Umum dan BPH HIMAKUA.
2. Memberikan pandangan umum lisan atau tertulis pada MUBES berikutnya.
3. Memberikan pertimbangan secara lisan dan atau tulisan kepada Ketua Umum dan
BPH HIMAKUA baik diminta maupun tidak.
4. Membuat rancangan amandemen konstitusi bila dipandang perlu untuk MUBES.
Pasal 18
Rangkap Jabatan Pengurus
1. Pengurus Inti tidak boleh merangkap jabatan pada organisasi INTERNAL
FAPETKAN maupun dalam HIMAKUA sendiri.
2. Pengurus Inti tidak boleh merangkap jabatan dalam organisasi lain Berupa jabatan
(ketua,wakil ketua,sekretaris,bendahara dan koordinator).
BAB VI
KEUANGAN DAN ASET ORGANISASI
Pasal 19
Harta Benda
Apabila HIMAKUA telah bubar maka saldo keuangan dan inventaris kelembagaan
HIMAKUA diserahkan kepada HIMAPRI yang disepakati di MUBES atau MUIS.
BAB VII
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 20
Lambang
Lambang Himakua berbentuk
Pasal 21
Maksud
1. Bintang melambangkan menjunjung tinggi kebijaksanaan
2. Icon ikan,udang dan rumput laut melambangkan tentang sumber daya alam dibidang
akuakultur.
3. Tiga gelombang air melambangkan Tri dharma perguruan tinggi
4. Tujuh pilar melambangkan kesatupaduan historis,social,egaliter dan cultural dari
tujuh kerajaan di hulu dan tujuh kerajaan di hilir mandar Sulawesi barat.
5. Kotak-kotak melambangkan sarung sutra mandar sebagai penghargaan aspek social
dan kebudayaan Sulbar.
6. Sandeq melambangkan icon Sulawesi Barat “sekali layar berkembang pantang biduk
surut ke pantai”.
7. Bentuk perisai bundar melambangkan persatuan.
8. Warna Pada Lambang berarti :
a.Kuning : Pengetahuan dan optimisme
b. Biru navi : Sumberdaya perikanan dalam arti luas
c. Hitam : Kedalaman ilmu pengetahuan
d. Putih : Kemurnian dan kesucian dalam satu perjuangan
e. Biru : Melambangkan kejayaan
Pasal 22
Penggunaan Logo
Penggunaan logo Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) hanya dapat digunakan
untuk kegiatan yang mengatas namakan HIMAKUA, melibatkan HIMAKUA atau atas izin
Ketua Umum.
Pasal 23
Bendera
Warna bendera Himpunan Mahasiswa Akuakultur adalah biru navi.
3. PDH hanya di gunakan pada agenda yang melibatkan himakua atau mengatas
namakan himakua
Pasal 25
PDL
1. PDL berbentuk rompi, berwarna biru navi, logo himakua di bagian kiri dada, nama di
bagian kanan, nama program studi(prodi), kode angkatan dan UNIVERSITAS SULAWESI
BARAT di bagian belakang.
2. PDL digunakan oleh anggota tetap Himpunan Mahasiswa akuakultur (HIMAKUA)
Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR)
3. PDL digunakan pada saat melaksanakan kegiatan yang bersangkutan dengan
Himpunan Mahasiswa akuakultur (HIMAKUA) dan pada saat PKL dengan izin ketua umum
Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR) terkhusus anggota tetap yang tidak masuk dalam
BPH
Pasal 26
Atribut lainnya
Stempel Himakua :
Bentuk stempel mengikuti logo HIMAKUA.
Warna tinta stempel biru atau ungu
BAB VIII
Pasal 27
Pengkaderan
Pedoman pengkaderan diatur oleh ketua umum HIMAKUA dan BPH sesuai yang di sepakati
BAB IX
Pasal 28
Slogan
“Salam Akuakultur Indonesia Maju”
BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 29
1. Setiap anggota HIMAKUA wajib mengetahui isi Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga setelah ditetapkan.
2. Setiap anggota wajib mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
barang siapa yang melanggarnya akan dikenakan sanksi-sanksi organisasi
sebagaimana yang diatur dalam ketentuan tersendiri.
3. Apabila anggota atau pengurus bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik
organisasi, Ketua Umum berhak memberikan sanksi.
4. Apabila ketua umum bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik
organisasi, Dewan pengawas organisasi(DPO) harus melaksanakanMUIS dan
pemberian sanksi.
BAB XI
PERUBAHAN AD/ARTDAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 30
1. Maksud dari perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga adalah
mengkonstruksi aturan-aturan dalam konstitusi.
2. Maksud dari pembubaran adalah membubarkan organisasi secara terhormat melalui
forum kesepakatan yaitu MUBES atau MUIS.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 31
1. Anggaran Rumah Tangga ini disahkan pada MUBES HIMAKUA di mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga
akan diatur dalam ketentuan tersendiri selama tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar.