Anda di halaman 1dari 19

ANGGARAN DASAR

DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MAHASISWA MALUKU - MALUKU UTARA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HIPMALUT UMI
MAKASSAR
ANGGARAN DASAR (AD)
HIMPUNAN MAHASISWA MALUKU - MALUKU UTARA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
( HIPMALUT - UMI)
MAKASSAR

MUKADIMAH

Mahasiswa sebagai bagian dari bangsa Indonesia berkewajiban mengisi


kemerdekaan dengan melakukan proses-proses pengenalan diri, untuk melakoni setiap
fase perubahan dalam rangka mengisi kemerdekaan.
Mahasiswa Maluku & Maluku Utara Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar
yang notabene merupakan bagian integral dari seluruh Mahasiswa Indonesia menyadarai
akan hak, kewajiban, posisi, peran dan cita-citanya dalam dharma bhaktinya kepada
Tanah Air dan Bangsa dengan cara belajar, bekerja, berkarya dan berjuang.
Atas dasar inilah maka kami yang tergabung dan terorganisir dalam wadah
organisasi Himpunan Mahasiswa Maluku & Maluku Utara Universitas Muslim Indonesia
(HIPMALUT – UMI) Makassar, dengan segenap kemurnian hati dan kapasitas intelektual
yang berkesusilaan dan berperikemanusiaan mencoba memproses diri dalam bingkai
keilmuan untuk melakukan kerja-kerja organisasi menurut Anggaran Dasar (AD) /
Anggaran Rumah Tangga (ART) sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Maluku – Maluku Universitas Muslim
Indonesia Makassar yang kemudian disingkat HIPMALUT - UMI Makassar.

Pasal 2
Waktu
Organisasi ini didirikan dan sekaligus dideklarasikan pada tanggal 5 Januari 2008 di
Benteng Somba Opu Makassar untuk waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Tempat
Organisasi ini bertempat dan berdomisili di Kota Makassar.
BAB II
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 4
Tujuan
Tujuan HIPMALUT - UMI Makassar :
1. Terwujudnya insan mahasiswa dalam arti yang seluas-luasnya.
2. Terwujudnya Mahasiswa Maluku dan Maluku Utara UMI Makassar, yang bertaqwa
kepada Allah SWT dan Muhammad Rasulullah SAW, berdaulat dan memiliki wawasan
yang luas, kecendekiawan dan integritas kepribadian serta kepedulian sosial.

Pasal 5
Fungsi
Fungsi HIPMALUT - UMI Makassar :
1. Menjalin dan mempererat ikatan silaturahmi dan rasa persaudaraan (ukhuwah) di
antara sesama Mahasiswa Maluku dan Maluku Utara UMI Makassar.
2. Untuk membina kepribadian dan pemersatu serta pemberdayaan Mahasiswa Maluku
dan Maluku Utara UMI Makassar.
3. Sarana pengembangan-pengembangan keilmuan dan kecendiakawan Mahasiswa
Maluku dan Maluku Utara UMI Makassar.
4. Wahana Pengembangan visi dan misi pergerakan Mahasiswa Maluku dan Maluku
Utara UMI Makassar.

BAB III
SIFAT DAN AZAS
Pasal 6
Sifat
Organisasi HIPMALUT - UMI Makassar ini bersifat Religius, Independen, Intelektual dan
Demokratis.

Pasal 7
Azas
Organisasi HIPMALUT - UMI Makassar ini berazas ISLAM.

BAB IV
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 8
Alat kelengkapan Organisasi HIPMALUT - UMI Makassar ini terdiri dari :
1. Musyawarah Besar (MUBES) anggota HIPMALUT - UMI Makassar adalah forum
pengambilan keputusan tertinggi dalam tatanan kehidupan organisasi HIPMALUT - UMI
Makassar.
2. Majelis Pertimbangan Dan Kontrol Organisasi (MPKO) adalah Lembaga Konsultasi
Organisasi.
3. Dewan Pelindung dan Pembina Organisasi (DPPO) adalah lembaga pelindung
organisasi.
4. Badan Pengurus Organisasi (BPO) adalah lembaga pelaksana kerja-kerja
organisasi/eksekutif.

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Keanggotaan HIPMALUT - UMI Makassar adalah seluruh Mahasiswa Maluku dan Maluku
Utara yang menempuh studi di Universitas Muslim Indonesia Makassar dan telah
mengikuti pengkaderan bagi angkatan 2008 dan seterusnya yang dilakukan oleh
Himpunan Mahasiswa Maluku – Maluku Utara UMI Makassar,

BAB VI
KEUANGAN
Pasal 10
Sumber dana keuangan terdiri dari :
1. Dana rutin anggota
2. Dana dari lembaga atau instansi pemerintah atau swasta yang halal dan tidak
mengikat.
3. Usaha-usaha yang sah, halal dan sesuai dengan sifat, azas dan tujuan organisasi.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 11
Anggaran Dasar (AD) HIPMALUT - UMI Makassar hanya dapat di ubah oleh/dalam forum
MUBES.

BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 12
HIPMALUT - UMI Makassar hanya dapat dibubarkan dalam forum MUBES berdasarkan
kesepakatan dari ½ + 1 dari jumlah seluruh Fakultas di UMI.
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 13
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar HIPMALUT - UMI Makassar ini akan di
tentukan dalam anggaran rumah tangga HIPMALUT - UMI Makassar.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
HIMPUNAN MAHASISWA MALUKU - MALUKU UTARA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
( HIPMALUT - UMI)
MAKASSAR

BAB I
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 1
Kewajiban Anggota
Kewajiban Anggota adalah :
1. Menjaga dan memelihara nama baik organisasi.
2. Setiap anggota HIPMALUT - UMI Makassar berkewajiban menjunjung tinggi dan
mentaati segala ketentuan AD/ART serta segala peraturan yang berlaku.

Pasal 2
Hak Anggota
Adapun hak anggota adalah :
1. Berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul dan pertanyaan baik secara lisan
maupun tulisan.
2. Berhak mendapatkan segala fasilitas yang berkaitan dengan kesejahteraan anggota.
3. Berhak memiliki hak memilih dan dipilih.
4. Berhak untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan organisasi

BAB II
Hilangnya Hak Anggota
Pasal 3
Hilangnya hak keanggotaan, apabila :
1. Anggota yang bersangkutan meninggal dunia.
2. Anggota yang bersangkutan tidak lagi berstatus sebagai seorang mahasiswa pada
Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar atau sudah wisuda.
3. Anggota yang telah menyelesaikan studi (Yudisium) dinyatakan sebagai alumni
HIPMALUT - UMI Makassar.

BAB III
MUSYAWARAH BESAR (MUBES)
Pasal 4
Sistem Kerja
Sistem kerja Musyawarah Besar (MUBES) adalah kolektif kolegial yakni kesepakatan-
kesepakatan yang diambil berdasarkan kesepahaman bersama.
Pasal 5
Tugas dan Wewenang Musyawarah
Tugas dan Wewenang Musyawarah Besar (MUBES) adalah :
1. Menetapkan dan mengesahkan AD/ART.
2. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).
3. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban kinerja pengurus yang akan didemisioner.
4. Memilih dan menetapkan satu orang formateur (Ketua Umum).
5. Memilih dan menetapkan Majelis Pertimbangan dan Kontrol Organisasi (MPKO).
6. Memilih dan menetapkan Dewan Pelindung dan Pembina Organisasi (DPPO).

Pasal 6
Hak dan Kewajiban Musyawarah Besar (MUBES)
Hak dan Kewajiban Musyawarah Besar (MUBES) organisasi adalah :
1. Berhak mengubah, membentuk dan menetapkan AD/ART.
2. Berhak membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan untuk dapat melaksanakan
tugas dan wewenang.

BAB IV
KETUA UMUM
Pasal 7
Ketua Umum :
1. Ketua umum dipilih oleh anggota dalam forum Musyawarah Besar (MUBES).
2. Ketua umum tidak berhak mengatasnamakan organisasi untuk mengeluarkan
keputusan apapun kecuali keputusan itu adalah hasil rapat bersama pengurus.
3. Formateur ( Ketua Umum ) terpilih hasil MUBES, mempunyai hak prerogatif untuk
menyusun sendiri kabinet atau struktur kepengurusannya.

BAB V
PENGURUS
Pasal 8
Hak dan Kewajiban Pengurus
Adapun Hak dan Kewajiban Pengurus adalah sebagai berikut :
1. Wajib melaksanakan dan menjunjung tinggi azas, sifat dan tujuan organisasi.
2. Wajib melaksanakan segala ketetapan organisasi.
3. Berhak membuat keputusan-keputusan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan
GBHO.

Pasal 9
Susunan Kepengurusan
Adapun Susunan Kepengurusan adalah sebagai berikut :
1. Presidium, terdiri dari ketua umum, sekretaris umum, bendahara umum, dan ketua-
ketua bidang.
2. Pengurus harian, terdiri dari Presidium, ditambah dengan departemen-departemen.
3. Jumlah departemen disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
4. Seluruh pengurus (Presidium dan Pengurus Harian) bertanggungjawab kepada Ketua
Umum dan selanjutnya ketua umum bertanggungjawab kepada seluruh anggota
melalui forum MUBES.

BAB VI
PERIODE KEPENGURUSAN
Pasal 10
Satu periode kepengurusan HIPMALUT - UMI Makassar adalah selama 1 (satu) tahun dan
dihitung sejak tanggal dilantiknya pengurus.
BAB VII
MAJELIS KONSULTASI DAN KONTROL ORGANISASI ( MKKO )
Pasal 11
1. Majelis Konsultasi dan Kontrol Organisasi ( MKKO ) adalah Majelis yang berisi utusan-
utusan atau perwakilan dari setiap fakultas yang ada di lingkungan Universitas Muslim
Indonesia ( UMI ) Makassar.
2. Utusan-utusan yang duduk di MKKO adalah mereka yang dianggap senior dilihat dari
angkatan/nomor stambuk/tahun masuk UMI.
3. Utusan-utusan yang duduk di MKKO dipilih dalam forum MUBES oleh anggota
HIPMALUT pada Fakultas Masing-masing dan disahkan/ditetapkan dengan Surat
Keputusan ( SK ) MUBES.

Pasal 12
Tugas dan Wewenang MKKO
1. Memberikan konsultasi kepada pengurus, menyangkut persoalan keorganisasian.
2. Mengontrol kinerja pengurus dan dapat melakukan rapat dengar pendapat dengan
pengurus.
3. Merumuskan kebijakan yang dinilai strategis demi kemajuan dan perkembangan
organisasi.
4. MKKO mempunyai wewenang mengeluarkan surat teguran tertulis kepada pengurus
apabila pengurus dinilai melanggar AD/ART organisasi dan atau kenerja p[engurus
dinilai stagnan/vakum.
5. Apabila setelah dikeluarkan surat teguran tertulis kepada Pengurus, dan tidak
diindahkan oleh pengurus atau kinerja pengurus tidak ada perubahan ke arah yang
lebih baik, maka MMKKO berwenang mengambil langkah-langkah taktis yang dianggap
perlu demi kelangsungan hidup organisasi.
6. Setelah melakukan pembahasan secara internal untuk menindak lanjuti poin 5 di atas,
MKKO berwenang dapat melakukan Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB),
dengan syarat apabila diusulkan dan atau disetujui oleh ½ + 1 dari jumlah keseluruhan
anggota MKKO.
Pasal 13
Komposisi MKKO
1. MKKO berisi 24 ( dua puluh empat orang ) yang merupakan utusan-utusan atau
perwakilan dari setiap fakultas yang ada di lingkungan Universitas Muslim Indonesia
( UMI ) Makassar, dengan komposisi sebagai berikut :
1. Fakultas Kedokteran ( FK ) ; 2 ( dua ) orang.
2. Fakultas Kesehatan Masyarakat ( FKM ) ; 2 ( dua ) orang.
3. Fakultas Farmasi ( FF ) ; 2 ( dua ) orang.
4. Fakultas Ekonomi ( FE ) ; 2 ( dua ) orang.
5. Fakultas Teknik ( FT ) ; 2 ( dua ) orang.
6. Fakultas Hukum ( FH ) ; 2 ( dua ) orang.
7. Fakultas Teknologi Industri ( FTI ) ; 2 ( dua ) orang.
8. Fakultas Agama Islam ( FAI ) ; 2 ( dua ) orang.
9. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ( FPIK ) ; 2 ( dua ) orang.
10. Fakultas Pertanian ; 2 ( dua ) orang.
11. Fakultas Sastra ; 2 ( dua ) orang.
12. Fakultas Ilmu Komputer ( FIKOM ) ; 2 ( dua ) orang.

2. Struktur kepengurusan MKKO diserahkan sepenuhnya kepada anggota MKKO.

BAB VIII
FORUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
Macam-Macam Forum Pengambilan Keputusan
1. Rapat Presidium adalah rapat yang dilakukan dan dihadiri oleh Presidium untuk
mengevaluasi program-program kerja dan membahas sesuatu yang bersifat urgen,
minimal dilakukan dua kali dalam satu periode kepengurusan.
2. Rapat Pengurus Harian adalah rapat yang dilakukan dan dihadiri oleh seluruh pengurus
harian dalam rangka menjalankan program-program kerja organisasi, minimal dilakukan
empat kali dalam satu periode kepengurusan.
3. Rapat anggota adalah rapat yang dilakukan dan dihadiri oleh seluruh pengurus dan
seluruh anggota dalam rangka membicarakan dan membentuk kepanitiaan suatu
kegiatan.
4. Musyawarah Besar (MUBES) adalah Furum pengambilan keputusan tertinggi dalam
organisasi yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan seluruh anggota.
5. Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB) adalah Forum pengambilan keputusan
yang dilakukan pada masa periode kepengurusan berjalan, dengan agenda-agenda
khusus/tertentu.
6. Rapat Panitia adalah rapat yang dilakukan dan dihadiri oleh seluruh anggota
kepanitiaan dari suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.

BAB IX
MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA (MUBESLUB)
Pasal 15
1. MUBESLUB hanya dapat dilakukan dan dinyatakan sah apabila diusulkan dan disetujui
oleh ½ + 1 dari jumlah anggota Majelis Konsultasi Organisasi (MKKO).
2. Sebab-sebab dilaksanakan MUBESLUB :
a. Jika Ketua Umum dinilai telah menyimpang dari AD/ART.
b. Jika dalam waktu 2 (dua) bulan setelah Formateur/Ketua Umum terpilih dan
ditetapkan dalam forum MUBES, pengurus belum dilantik.
c. Jika dalam waku 4 (empat) bulan, terhitung sejak pengurus dilantik, tidak
melaksakan satupun program kerjanya.
d. Apabila ada hal-hal yang bersifat emergency/darurat untuk merubah AD/ART.
e. Perlu dibuat suatu ketetapan dalam rangka kelangsungan hidup organisasi.

Pasal 16
Wewenang MUBESLUB :
1. Menetapkan pemecatan terhadap Ketua Umum.
2. Memilih dan menetapkan formateur/Ketua Umum yang baru.
3. Mengubah AD/ART apabila ada keperluan yang sangat mendesak demi kelangsungan
hidup organisasi.
4. Menetapkan keputusan-keputusan yang dianggap perlu dan mendesak demi
kelangsungan hidup organisasi.

BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
Pasal 17
Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah Besar
(MUBES) dan Musyawarah Besar Luar Biasa (MUBESLUB).

BAB XI
PENUTUP
Pasal 18
1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran
Dasar.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian
dalam ketetapan dan keputusan serta peraturan lain yang tidak bertentangan dengan
AD/ART.
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
HIMPUNAN MAHASIWA MALUKU DAN MALUKU UTARA
SE-UMI

MUQADDIMAH
Pada beberapa tahun terakhir ini muncul berbagai konsep utama yang digunakan
sebagai acuan dalam memformat sebuah organisasi sebagai sentral pergerakan dan
perubahan. Untuk itu maka landasan ideologi, visi dan misi serta manajemen operasional
organisasi menjadi sebuah syarat mutlak dalam rangka merealisasikan format suatu
organisasi yang modern.
ISLAM sebagai satu-satunya keyakinan yang telah menyatu dalam jiwa dan raga
setiap individu mahasiswa muslim asal Maluku dan Maluku Utara bukan merupakan suatu
halangan yang akan membatasi ke arah kemajuan dan kemodernan. Namun sebaliknya
ISLAM justru merupakan suatu ke-HARUS-an yang tidak boleh tidak atau WAJIB ‘AIN
sebagai satu-satunya sumber nilai dan inspirasi yang menjadi spirit dan landasan berfikir
serta bertindak dalam kerja-kerja organisasi.
Organisasi yang berbasis kemahasiswaan tidak terlepas dari konsep tri dharma
perguruan tinggi yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian Pengembangan dan
Pengabdian Kepada Masyarakat dimana nuansa ilmiah dan intelektual merupakan elan
vital pergerakan operasional dan organisasi.

BAB I
LANDASAN
Pasal 1
Landasan ideologi HIPMALUT - UMI Makassar adalah ideologi islam.

Pasal 2
Landasan konstitusi HIPMALUT - UMI Makassar adalah Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART).

BAB II
FUNGSI
Pasal 3
1. Sebagai acuan dasar bagi pelaksanan seluruh kegiatan organisasi.
2. Sebagai landasan operasional dan wadah kebijakan organisasi dalam lingkup
HIPMALUT - UMI Makassar.

BAB III
ORIENTASI
Pasal 4
Orientasi Umum
1. Semua kegiatan organisasi yang dilakukan HIPMALUT - UMI Makassar berorientasi
pada aplikasi tri dharma perguruan tinggi yaitu : pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Pasal 5
Orientasi Khusus
Orientasi kegiatan HIPMALUT - UMI Makassar secara khusus dibagi menjadi :
1. Melancarkan aktivitas HIPMALUT - UMI Makassar.
2. Mengusahakan kegiatan berorientasi pada pengembangan intelektual, profesionalisme
dan tercapainya SDM yang handal.

BAB IV
PENUTUP
Pasal 6
Ketentuan ini berlaku untuk HIPMALUT - UMI Makassar sejak tanggal ditetapkannnya dan
bila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penetapannya maka akan direfisi sesuai
dengan kesepakatan.
TATA – TERTIB MUSYAWARAH BESAR I (MUBES I)
HIMPUNAN MAHASIWA MALUKU DAN MALUKU UTARA
SE – U M I

BAB I
NAMA DAN STATUS
Pasal 1
Nama
Forum ini bernama Musyawarah Besar I HIMPUNAN MAHASIWA MALUKU DAN
MALUKU UTARA SE – UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA Makassar yang kemudian
disingkat MUBES I HIPMALUT - UMI Makassar.

Pasal 2
Status
1. MUBES I HIPMALUT - UMI Makassar adalah musyawarah yang dilakukan oleh
seluruh anggota HIPMALUT - UMI Makassar.
2. MUBES I merupakan kekuasaan tertinggi pengambilan keputusan dalam
organisasi.
3. MUBES I HIPMALUT - UMI Makassar dilaksanakan pada tanggal 05 – 06 Januari
2008 di Benteng Somba Opu Makassar.

BAB II
Pasal 3
TUGAS DAN WEWENANG
Tugas dan wewenang MUBES I – HIPMALUT - UMI Makassar :
1. Membahas dan Menetapkan Garis – Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) untuk
satu periode ke depan.
2. Membahas dan menetapkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) HIPMALUT - UMI Makassar untuk satu periode ke depan.
3. Membahas dan menetapkan rekomendasi - rekomendasi kepada pengurus orgasisasi
yang akan di bentuk untuk satu periode ke depan.
4. Memilih dan Menetapkan Fomateur (Ketua Umum) HIPMALUT - UMI Makassar untuk
satu periode ke depan.
5. Memilih dan Menetapkan Majelis Konsultasi Organisasi (MKKO) untuk satu periode ke
depan.
6. Menetapkan Dewan Pelindung dan Pembina Organisasi (DPPO).
BAB III
PESERTA
Pasal 4
1. Peserta Musyawarah Besar I HIPMALUT - UMI Makassar terdiri dari peserta penuh
dan peserta peninjau.
2. Peserta Penuh adalah Mahasiswa/i asal Maluku dan Maluku Utara yang menempuh
study di Universitas Muslim Indonesia Makassar dan telah terdaftar di panitia.
3. Peserta Peninjau adalah para undangan dan semua yang bukan perserta penuh tetapi
mendapat tanda pengenal dari panitia.

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
1. Peserta Penuh memiliki hak bicara dan hak suara. Sedangkan peserta peninjau hanya
memiliki hak bicara.
2. Kewajiban peserta penuh dan peserta peninjau :
a. Peserta penuh dan Peninjau wajib mengikuti seluruh sidang-sidang selama
Musyawarah Besar berlangsung.
b. Peserta penuh dan peninjau wajib mentaati tata tertib.

BAB IV
PIMPINAN SIDANG
Pasal 6
Musyawarah Besar HIPMALUT - UMI Makassar dipimpin oleh :
1. Pimpinan sidang sementara terdiri dari 3 orang yang diambil dari Stering Comitee dan
bertugas memimpin sidang sampai terpilihnya pimpinan sidang tetap.
2. Pimpinan sidang tetap yang selanjutnya disebut pimpinan sidang, dipilih oleh dan dari
peserta penuh terdiri dari 3 orang yang bertugas memimpin sidang pleno dan
mengantar sidang – sidang komisi.
3. Pimpinan sidang komisi yang dipilih oleh anggota komisi yang bertugas memimpin
sidang komisi.

Pasal 7
Presidium sidang Musyawarah Besar HIPMALUT - UMI Makassar mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut :
1. Pimpinan sidang sementara (SC) bertugas membuka dan mengantar jalannya
Musyawarah Besar sampai terpilihnya pimpinan sidang tetap.
2. Pimpinan sidang bertugas memimpin sidang pleno dan mengantar sidang-sidang
komisi.
3. Pimpinan sidang komisi bertugas memimpin jalannya sidang komisi.
4. Pimpinan sidang senantiasa menjaga kelancaran dan ketertiban dalam setiap
persidangan selama MUBES berlangsung.
BAB V
KOMISI – KOMISI
Pasal 8
1. Komisi MUBES HIPMALUT terdiri dari :
a. Komisi A : Bertugas membahas Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).
b. Komisi B : Bertugas membahas Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART).
c. Komisi C : Bertugas membahas Kriteria dan Mekanisme Pemilihan Formateur
(Ketua Umum).
d. Komisi D : Bertugas membahas Rekomendasi-rekomendasi.
2. Pembagian anggota komisi ditentukan oleh pimpinan sidang.
3. Perangkat komisi terdiri dari Ketua Komisi dan Sekretaris Komisi yang dipilih oleh
anggota masing-masing komisi.

BAB VI
SIDANG-SIDANG
Pasal 9
Jenis-jenis sidang MUBES HIPMALUT yaitu :
1. Sidang Pleno adalah sidang yang diikuti oleh seluruh peserta MUBES.
2. Sidang Komisi adalah sidang yang diikuti oleh anggota-anggota komisi.

BAB VII
QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 10
1. MUBES dianggap sah apabila diikuti oleh ½ + 1 dari seluruh peserta penuh.
2. Jika ayat 1 di atas tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama 2 x 10 menit, dan
setelah itu dianggap sah.
3. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ + 1 jumlah peserta
penuh yang hadir.
4. Jika ayat 3 di atas tidak terpenuhi, maka sidang di tunda 2 x 15 menit, dan setelah itu
dianggap sah.

Pasal 11
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah mufakat.
2. Apabila ayat 1 diatas tidak terpenuhi, maka dilakukan mekanisme lobying oleh 1 (satu)
orang perwakilan dari kubu-kubu yang tidak mufakat.
3. Apabila mekanisme lobying telah dilakukan dan tetap belum mencapai kata mufakat,
maka dilakukan mekanisme voting.

BAB VIII
SANKSI – SANKSI
Pasal 12
1. Apabila Peserta MUBES I HIPMALUT - UMI Makassar melanggar tata tertib ini maka
akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
a. Mendapat teguran langsung dari pimpinan sidang ; 1 kali pelanggaran mendapat
teguran pertama dan 2 kali penaggaran medapat teguran kedua.
b. 3 kali pelanggaran : Dicabut hak suaranya oleh pimpinan sidang
c. 4 kali pelanggarab : Dikeluarkan dari forum dan dicabut haknya sebagai perserta
oleh pimpinan sidang.
2. Dalam hal tertentu yang bersifat emergency pimpinan sidang berhak langsung
mengambil langkah ayat 1 point c.

BAB IX
KETENTUAN – KETENTUAN UMUM
Pasal 13
Hal-hal lain yang belum di atur dalam tata tertib (tatib) ini, maka akan diatur kemudian
dengan persetujuan/kesepakatan bersama.
Pasal 14
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
KRITERIA DAN MEKANISME PEMILIHAN
FORMATEUR (KETUA UMUM) HIPMALUT

KRITERIA CALON FORMATEUR


1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Dapat membaca Al-qur’an dan dibuktikan di hadapan seluruh peserta MUBES.
4. Bersedia untuk tidak cuti atau menyelesaikan studinya selama masa kepemimpinan.
5. Tidak sedang menjabat sebagai Ketua Umum pada organisasi lain.
6. Berstambuk 2004 sampai 2005.
7. Calon Formateur (ketua umum) tidak mendaftarkan diri, tetapi dipilih oelh forum
MUBES sesuai mekanisme pemilihan yang disepakati.
8. Pernah mengikuti Latihan Kader pada organisasi mana pun (yang tidak bertentangan
dengan nilai-nilai Islam, Pancasila dan UUD 1945) dan dibuktikan dengan sertifikat
asli atau 2 orang saksi.
9. Menyatakan kesediaan menjadi formateur (Ketua Umum) dihadapan forum MUBES,
pada saat selesai pemilihan putaran pertama.
10. Apabila salah satu poin diatas tidak dipenuhi maka calon tersebut dengan sendirinya
dinyatakan gugur.

MEKANISME PEMILIHAN
I. Ketentuan Umum
1. Pemilihan Formateur (Ketua Umum) dilakukan dalam 2 (dua) Tahap. Tahap pertama
adalah Penjaringan calon dan tahap kedua adalah penentuan.
2. Baik tahap pertama maupun tahap kedua dilakukan dengan mekanisme voting
tertutup.
3. Setiap 1 (satu) orang peserta penuh, mempunyai hak 1 (satu) suara.
4. Masing-masing peserta penuh menulis satu nama calon pada kertas yang
disediakan oleh Panitia.
II. Tahap Pertama (Penjaringan Calon)
1. Calon yang memiliki jumlah suara terbanyak Pertama (1), Kedua (2) dan Ketiga (3)
dinyatakan lolos pada tahap pertama.
2. Bagi calon yang telah lolos pada tahap pertama dinyatakan sah sebagai kandidat
dan berhak mengikuti pemilihan pada tahap kedua.
III.Tahap Kedua (Penentuan)
1. Tahap kedua adalah tahap terakhir untuk memilih dan menentukan siapa kandidat
yang akhirnya terpilih sebagai formateur (Ketua Umum).
2. Pada tahap kedua, kandidat yang menyatakan mengundurkan diri, dengan
sendirinya dinyatakan gugur sebagai kandidat.
3. Apabila saat memasuki pemilihan tahap kedua, hanya tersisa 1 (satu) kandidat,
maka kandidat tersebut langsung dinyatakan sah dan ditetapkan sebagai Formateur
(Ketua Umum).
4. Pada saat memasuki pemilihan tahap kedua, apabila terdapat lebih dari satu
kandidat maka dilakukan proses pemungutan dan penghitungan suara untuk
menentukan siapa yang terpilih sebagai Formateur (ketua umum).
5. Bagi Kandidat yang memperoleh suara terbanyak, dinyatakan sah dan ditetapkan
sebagai Formateur (Ketua Umum).
REKOMENDASI
MUBES I HIPMALUT - UMI MAKASSAR
I. Internal Organisasi
1.

II. Eksternal Organisasi


1.

Anda mungkin juga menyukai