Anda di halaman 1dari 35

a

ANGGARAN DASAR
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

MUKADIMAH

Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jalan bagi umatnya sesuai dengan fitrohnya
sebagai khalifah di muka bumi dengan kewajiban mengabdikan diri semata-mata karena
kehadirat-Nya. Menurut Iradah Allah SWT kehidupan yang sesuai dengan fitrohnya adalah
paduan harmonis antara dunia dan ukhrowi, individual dan social sosial serta iman dan ilmu
dalam mencapai kehidupan bahagia dunia akhirat. Dengan tekad dan semangat yang tinggi serta
didorong dengan keinginan, maka dengan ini kami mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan sebagai generasi muda bangsa yang sadar akan hak dan kewajiban serta peran dan
tanggung jawab terhadap manusia dan bangsa bertekad memberi dharma bhakti untuk
mewujudkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusaian yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan berikut:

BAB I

NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN DAN KELEMBAGAAN

Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang yang selanjutnya disingkat BEM Fikkes Unimus.
Pasal 2
Waktu
BEM Fikkes Unimus didirikan di Semarang pada tanggal 26 april 2005 untuk waktu yang tidak
terbatas.

Pasal 3
Kedudukan
Badan Eksekutif Mahasiswa Fikkes Unimus berkedudukan di Fakultas Ilmu Keperawatan dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Pasal 4
Kelembagaan
1. Lembaga Kemahasiswaan Fikkes terdiri dari:
a. Lembaga Eksekutif
b. BSO (Badan Semi Otonom)
2. Lembaga Eksekutif terdiri dari :
a. BEM Fikkes Unimus
b. Himapersa Fikkes Unimus
c. Himadeka Fikkes Unimus
d. Himagi Fikkes Unimus
e. HMJ DIV TLM Fikkes Unimus
f. Hima DIII TLM Fikkes Unimus
g. Himatepa Fikkes Unimus
h. HMJ Kebidanan Fikkes Unimus
3. Badan Semi Otonom (BSO) tingkat fakultas terdiri dari JMKI Fikkes Unimus

Opsi fara : pengubahan nama per himpunan dan BSO dijabarkan terlebih dahulu
kemudian diberi singkatan nya
Pasal 5
Lambang

Filosofinya :
1. Bunga teratai melambangkan kesucian
2. Bulan sabit merah lambang kesehatan islam
3. Dua belas sinar hijau jati diri Muhammadiyah
4. Tujuh tangan bersambungan melambangkan sinergitas antara HMJ Fikkes Unimus
5. Warna orange pada tangan melambangkan kehangatan penuh energi
6. Tulisan warna biru tua melambangkan ketangguhan.
7. Warna dasar logo (cream) melambangkan identitas BEM Fikkes Unimus.

BAB II
DASAR, LANDASAN, ASAS, DAN AKIDAH
Pasal 6
Dasar
1. Pancasila
2. Undang-undang Dasar 1945
3. Kaidah PTM Pedoman Perguruan Tinggi Muhammadiyah BAB X Pasal 28 Ayat 2 Tahun
2012

Pasal 7
Landasan
1. Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah
2. AD/ART KM Unimus
3. UU KM Unimus

Pasal 8
Asas
Organisasi ini berasaskan sebagai berikut:
a. Keimanan dan Ketaqwaan
Bahwa setiap aktivitas organisasi ini berasaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
SWT.
b. Kesetaraan
Adanya kesetaraan dengan hak dan kewajiban serta kesetaraan antar umat beragama sesuai
dengan aturan yang berlaku.
c. Keadilan
Bahwa keberadaan organisasi ini harus dapat dirasakan secara adil oleh semua pengurus
sesuai dengan peran sertanya.
d. Manfaat
Suatu tempat dimana orang-orang berkumpul, berfikir secara rasional, sistematis, terkendali,
dan efektif serta efisien untuk mencapai tujuan bersama.

e. Kekeluargaan
Usaha untuk mencapai tujuan organisasi ini merupakan usaha Bersama antar pengurus,
mahasiswa, segenap civitas akademika Universitas Muhammadiyah Semarang, dan
masyarakat yang dilakukan dengan itikad baik secara gotong royong dan dijiwai semangat
kekeluargaan.
f. Kesadaran Hukum
Bahwa setiap kegiatan organisasi ini berdasarkan pada AD/ART serta GBHO BEM Fikkes
Unimus.

BAB III
Bentuk, Status Dan Sifat
Pasal 9
Bentuk
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Unimus berbentuk :
Eksekutif.
Pasal 10
Status
1. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Unimus merupakan
organisasi ditingkat fakultas.
2. Dalam struktur organisasi tingkat fakultas dibawah pimpinan fakultas.
3. BEM Fikkes Unimus mempunyai independensi dan otoritas tersendiri yang masih terikat
dengan ormawa KM dan universitas.
4. BEM Fikkes Unimus dapat bekerjasama dengan pengurus organisasi mahasiswa tingkat
universitas maupun ORMAWA lain yang bersifat mutualisme.
5. BEM Fikkes Unimus menaungi dan bertanggung jawab terhadap HMJ dan Badan Semi
Otonom dibawahnya.
Opsi Daffa : HMJ (menambahkan kata HMJ se-Fikkes)
Pasal 11
Sifat
BEM Fikkes bersifat :
1. Independen
2. Demokrasi
3. Egaliter
4. Transparansi
5. Dedikasi
BAB IV
Tujuan, Usaha Dan Fungsi
Pasal 12
Tujuan
1. Terwujudnya insane akademis yang berakhlakul karimah.
2. Terwujudnya insane akademis yang professional dan berdedikasi tinggi.
3. Terciptanya insane akademis yang cinta terhadap almamater dan bersedia mengemban
aspirasi mahasiswa
Opsi Rizki : kata insane di ganti menjadi insan.

Pasal 13
Usaha
1. Semua usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan dasar, landasan, asas dan akidah dalam
lembaga.
2. Membina dan memupuk erat hubungan antara civitas akademika serta manunggal dengan
almamater.
Pasal 14
Fungsi
Fungsi BEM Fikkes Unimus antara lain:
1. Menampung, menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa khususnya
mahasiswa Fikkes.
2. Menjadi acuan untuk HMJ se-Fikkes dan Badan Semi Otonom (BSO) Fikkes
3. Melakukan pengawalan terhadap kebijakan fakultas ilmu keperawatan dan kesehatan
Unimus.
4. Sebagai wadah berhimpunnya Mahasiswa Fikkes Unimus
5. Menjadi fasilitas pengembangan diri mahasiswa dalam organisasi Fikkes
6. Menjaga sinergitas dan kerukunan antar himpunan mahasiswa dan badan semi otonom di
lingkup Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

BAB V
Keuangan
Pasal 15

Sumber keuangan BEM Fikkes Unimus :


1. Dana pengembangan mahasiswa (DPM).
2. Dana yang diperoleh pada saat banggar.
3. Donatur tetap yang tidak mengikat.
4. Iuran atau dana usaha BEM Fikkes Unimus.

BAB VI
Keanggotaan, Kepengurusan,dan Tugas Pokok
Pasal 16
Keanggotaan
Keanggotaan BEM Fikkes Unimus terdiri dari mahasiswa yang tercantum dalam SK dan aktif
mengikuti kegiatan pendidikan fakultas.

Pasal 17
Kepengurusan
1. Kepengurusan kabinet terdiri dari :
a. Gubernur mahasiswa dan Wakil Gubernur mahasiswa.
b. Sekrtaris dan Bendahara
c. Anggota Departemen
2. Tata kerja kepengurusan BEM Fikkes Unimus ditentukan oleh rapat pengurus.
3. Kepengurusan BEM Fikkes Unimus disahkan oleh Gubernur Mahasiswa
4. Masa kerja Kepengurusan BEM Fikkes Unimus adalah 1 periode dan maksimal Gubernur
dan wakil gubernur 2 kali dalam memimpin.

Pasal 18
Tugas Pokok BEM Fikkes
1) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan terutama yang bersifat penalaran dan keilmuan
sesuai dengan AD/ART dan GBHO BEM Fikkes Unimus serta memberikan pendapat, usul
dan saran kepada pimpinan fakultas terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan
pencapaian tujuan pendidikan tinggi.
2) Mewakili segenap mahasiswa Fikkes baik didalam maupun diluar dengan sepengetahuan
Gurbenur atau wakil Gubernur BEM Fikkes.
Opsi Daffa : Gurbenur menjadi Gubernur
Opsi Ardelita : wakil Gubernur menjadi Wakil Gubernur
3) Mengambil kebijaksanaan dalam hal-hal yang belum diatur oleh Fakultas sepanjang tidak
menyimpang dengan AD/ART BEM Fikkes dan GBHO.

BAB VII
MUBES BEM Fikkes
Opsi Daffa : kata MUBES diganti menjadi Musyawarah Besar.
Pasal 19
MUBES BEM Fikkes merupakan forum resmi dalam pengambilan keputusan tertinggi didalam
BEM Fikkes. MUBES BEM Fikkes dihadiri oleh :
Pasal 19
Opsi Daffa : Musyawarah Besar BEM Fikkes merupakan forum resmi dalam pengambilan
keputusan tertinggi didalam BEM Fikkes, yang di singkat menjadi Mubes BEM Fikkes.
Opsi daffa : Kata MUBES menjadi Mubes.
Opsi daffa : (penambahan pasal)
Pasal 20
Peserta Mubes BEM Fikkes dihadiri oleh :
1 .Peserta penuh
Merupakan anggota BEM Fikkes Unimus dan delegasi himpunan mahasiswa se- Fikkes dan
mahasiswa non organisasi yang hadir dalam agenda mubes
2 .Peserta Peninjau
Merupakan tamu undangan dalam agenda MUBES
Opsi Daffa : (penambahan pasal)
Pasal 21
Musyawarah Luar Biasa
1. Musyawarah Luar Biasa BEM Fikkes Unimus adalah forum bersama yang dilakukan
apabila ada sesuatu hal yang dianggap perlu dan mendesak untuk di selesaikan, yang
selanjutnya di singkat menjadi Muslub BEM Fikkes Unimus.

BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 20
Pengambilan keputusan pada Mubes BEM Fikkes Unimus dilakukan dengan :
1. Musyawarah forum.
2. Jika poin 1 belum mencapai kesepakatan dilakukan lobiying.
3. Jika lobiying tidak ditemukan kesepakatan maka dilanjutkan dengan voting sekurang –
kurangnya ½ + 1 dari pesera penuh.
Opsi Rizky : lobiying menjadi lobbying
Opsi Anisa : pesera menjadi peserta

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 21
Hal-hal yang belum tercantum dalam anggaran dasar akan diatur dalam anggaran rumah tangga
atau ketentuan-ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

Bismillahirrohmanirrohim
BAB I
Inventaris dan Keuangan
Pasal 1
Inventaris
1. Inventaris adalah semua barang yang dimiliki oleh BEM Fikkes Unimus secara sah.

Pasal 2
Keuangan
1. Keuangan BEM Fikkes Unimus meliputi uang tunai dan non tunai yang dimiliki secara
sah.
2. Segala sesuatu yang menyangkut keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran harus
dibukukan dengan tanda bukti yang sah dan harus dipertanggungjawabkan.
3. Setiap permohonan dan pemasukan keuangan untuk kegiatan harus sepengetahuan
Gubernur/ Wakil Gubernur BEM Fikkes Unimus Serta bendahara BEM Fikkes Unimus
Opsi Winda : Serta huruf S besar menjadi serta huruf S kecil.
BAB II
Keanggotaan, Syarat dan Teknis
Pasal 3
Gubernur dan Wakil Gubernur
1. Gubernur dan Wakil Gubernur BEM Fikkes Unimus adalah pengurus harian tertinggi
yang dipilih melalui pemilihan umum oleh seluruh mahasiswa Fikkes Unimus .
2. Gubernur dan Wakil Gubernur BEM Fikkes Unimus dalam menjalankan tugasnya
dibantu oleh perangkat pengurus.
3. Perangkat pengurus dipilih oleh Gubernur dan Wakil Gubenur BEM Fikkes Unimus.
Opsi Anisa Safitri : Pasal 3 ayat 1 di akhir kalimat setelah Unimus langsung titik, spance di
hapus.
Pasal 4
Syarat
1. Syarat Gubernur dan Wakil Gubernur :
a. Berketuhanan Yang Maha Esa.
b. Dipilih pada pemilihan umum oleh seluruh mahasiswa Fikkes Unimus .
c. IPK minimal 2,75 dibuktikan dengan KHS terbaru.
d. Minimal semester 5 (Gubernur) dan semester 3 (Wakil gubernur).
e. Mahasiswa mahasiswi aktif Fikkes Unimus.
f. Minimal sudah mengikuti LKMM-TD.
g. Memiliki pengalaman organisasi minimal 1 periode.
h. Mempunyai Grand Desain Organisasi
i. Tidak merangkap jabatan yang dapat mengganggu kinerja Gubernur dan Wakil
Gubernur.
Opsi Ardelita : Wakil gubernur menjadi Wakil Gubernur.

Pasal 5
Teknis
1. Teknis pelaksanaan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil gubernur
a. Gubernur dan Wakil Gubernur dipilih melalui pemilihan umum oleh seluruh
mahasiswa Fikkes Unimus dan di awasi oleh bawaslu fakultas.
Opsi Rizky : Gubernur dan Wakil Gubernur dipilih melalui pemilihan umum oleh
seluruh mahasiswa Fikkes Unimus melalui Pemilu serentak dengan menyetorkan
nama Gubernur dan Wakil Gubernur kepada PJ Pemilu Fakultas.
b. Dibentuk komisi pemilihan Umum Fikkes Unimus dan diawasi oleh bawaslu fakultas.
Opsi Rizky : Dibentuk Komisi Pemilihan Umum Unimus dan diawasi oleh Bawaslu
Universitas.
c. Komisi KPU dan Bawaslu terdiri dari mahasiswa/mahasiswi aktif Fikkes diluar BEM
Fikkes Unimus.
Opsi Rizky : Komisi KPU dan Bawaslu terdiri dari mahasiswa aktif Unimus yang di
pilih melalui pendaftaran KPU Bawaslu Universitas.

Pasal 6
Keanggotaan dan Jenis-jenis Anggota
1. Pengurus BEM Fikkes Unimus adalah wakil mahasiswa Fikkes yang memenuhi
persyaratan dan terpilih dalam pemilihan anggota (Oprec) dan telah disahkan oleh
Gubernur BEM Fikkes Unimus .
2. Syarat-syarat menjadi anggota:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Seluruh mahasiswa aktif Fikkes .
c. Berdedikasi yang tinggi terhadap almamater.
d. Semester 1 - 8.
e. Sebaiknya bisa baca tulis alquran bagi yang muslim.
f. Tidak sedang menjabat ketua HMJ dan atau Ketua Ormawa KM Unimus.
3. Jenis-jenis Keanggotaan:
a. Anggota Penuh
Adalah pengurus dari BEM Fikkes Unimus dari semester 3 sampai 8 yang telah
mengikuti LKMM-TPD dan eksekutif muda yang telah melaksanakan masa
magangnya selama 3 bulan yang bertanggung jawab penuh selama satu periode.
b. Eksekutif Muda
Mahasiswa Fikkes semester 1 yang telah dipilih melalui Open recruitmen BEM
Fikkes Unimus dan belum tercantum didalam SK serta sedang menjalani masa
magang selama 3 bulan dan dapat diterima menjadi anggota penuh BEM Fikkes
Unimus sesuai kriteria yang diatur dalam SOP.
Opsi Winda : Open recruitmen menjadi open recruitment.

Pasal 7
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Hak Anggota
a. Anggota berhak mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul dengan pernyataan
lisan atau tulisan kepada badan pengurus harian.
b. Mewakili mahasiswa Fikkes Unimus dalam kegiatan dengan persetujuan Gubernur
dan / atau Wakil Gubernur BEM Fikkes Unimus.
c. Mengundurkan diri dengan persetujuan Gubernur BEM Fikkes Unimus dan wakil
gubernur BEM Fikkes Unimus dalam musyawarah bersama kepala departemen yang
bersangkutan.

2. Kewajiban anggota
a. Mentaati dan melaksanakan AD/ART BEM Fikkes Unimus serta segala ketentuan
dan peraturan organisasi lainnya.
b. Berperan aktif dalam kegiatan BEM Fikkes Unimus.
c. Membina hubungan dengan segenap civitas akademika Unimus.
d. Membantu terlaksananya peraturan/ketentuan yang dilakukan oleh Gubernur BEM
Fikkes Unimus dan Wakil Gubernur BEM Fikkes Unimus.
e. Membina dan memupuk rasa cinta almamater.

BAB III
Sanksi
Pasal 8
Sanksi Anggota
Anggota dapat dikenakan sanksi berupa:
1. Teguran secara lisan atau tertulis
2. Pencabutan hak anggota apabila 3 kali teguran tidak diindahkan.
3. Dikeluarkan dari keanggotaan apabila bertindak bertentangan dengan AD/ART BEM
Fikkes Unimus dengan ketentuan sanksi dari ayat 1 dan 2 dilakukan oleh Gubernur BEM
Fikkes Unimus dan anggota BEM Fikkes Unimus melalui musyawarah.

Pasal 9
Pemberhentian Anggota
Anggota dapat kehilangan keanggotaannya apabila:
1. Institusinya dibubarkan.
2. Mengundurkan diri dengan persetujuan Gubernur BEM Fikkes Unimus dan Wakil
Gubernur BEM Fikkes Unimus serta musyawarah bersama kepala departemen yang
bersangkutan.
3. Dikeluarkan dengan persetujuan Gubernur BEM Fikkes Unimus dan Wakil Gubernur
BEM Fikkes Unimus serta musyawarah bersama kepala departemen yang bersangkutan.
4. Telah menyelesaikan studi di Unimus .
5. Mahasiswa yang bersangkutan cuti.
6. Mendapatkan sanksi pidana yang menyebabkan hilangnya status sebagai mahasiswa.

Pasal 10
Pemberhentian Pimpinan
Pimpinan BEM Fikkes Unimus dapat kehilangan jabatannya apabila :
1. Berhalangan tetap
2. Melanggar AD/ART BEM Fikkes Unimus
3. Telah menyelesaikan studi di Unimus
4. Mengundurkan diri.
5. Mendapatkan sanksi pidana yang menyebabkan hilangnya status sebagai mahasiswa.
BAB IV
Kepengurusan
Pasal 11
Tugas
1. Gubernur BEM Fikkes Unimus.
a. Menaati dan melaksanakan AD/ART BEM Fikkes unimus.
b. Mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
c. Memimpin rapat anggota dalam menentukan kebijaksanaan.
d. Menetapkan kegiatan kemahasiswaan yang bersifat insidental (istimewa).
e. Melaporkan seluruh kegiatan BEM Fikkes Unimus kepada perwakilan mahasiswa
Fikkes pada saat Mubes BEM Fikkes Unimus.
f. Berperan aktif dalam kegiatan BEM Fikkes Unimus .
g. Menandatangani setiap proposal serta surat menyurat dalam kegiatan.
h. Gubernur BEM Fikkes Unimus bertanggung jawab kepada pimpinan fakultas dan
anggotanya.
i. Gubernur BEM Fikkes Unimus dapat membentuk dan atau membubarkan BSO dan
melantik BSO tingkat fakultas.
j. Bersama wakil gubernur menentukan struktural kepengurusan BEM Fikkes Unimus
demi terlaksana dan tercapainya visi dan misi.
k. Gubernur BEM Fikkes Unimus dapat mencabut SK/memberhentikan
kepengurusan/ketua HMJ jika ketua HMJ telah melakukan pelanggaran organisasi,
kode etik serta etika berorganisasi.
l. Gubernur BEM Fikkes Unimus memiliki hak dalam menurunkan SK dan Melantik
Kepengurusan HMJ dan BSO Fikkes Unimus.
m. Gubernur BEM Fikkes Unimus berhak mereshufle kabinet apabila diperlukan.

2. Wagub BEM Fikkes Unimus.


a. Mendampingi Gubernur BEM Fikkes Unimus dalam Memimpin dan mengelola
BEM Fikkes Unimus.
b. Bersama-sama Bertanggungjawab atas kelancaran dan ketertiban BEM Fikkes
Unimus.
c. Bertanggung jawab kepada Gubernur BEM Fikkes Unimus.
d. Apabila Gubernur berhalangan hadir untuk menjalankan tugasnya maka tugas dan
wewenang akan diberikan kepada Wakil Gubernur BEM Fikkes Unimus.
e. Bersama gubernur menentukan structural kepengurusan BEM Fikkes Unimus demi
terlaksana dan tercapainya visi dan misi.

3. Kesekretariatan
a. Melakukan pembenahan administrasi BEM Fikkes Unimus secara profesional.
b. Mengupayakan aktifitas yang mendorong terwujudnya kesekretariatan sebagai
pusat dokumentasi dan informasi organisasi.
c. Merumuskan dan menciptakan model pengelolaan mekanisme kerja
keorganisasian.
d. Melakukan pengadaan inventaris dan pengawasan secara berkala terhadap semua
aset yang di miliki BEM Fikkes Unimus.
e. Melakukan pengoordinasian sekretaris se fikkes dan BSO Fikkes Unimus.
4. Kebendaharaan
a. Menyusun anggaran rutin terhadap kebutuhan organisasi dan realisasi program
kerja.
b. Menyusun mekanisme, pengelolaan dan kontrol sistem pendanaan organisasi.
c. Melakukan pelaporan keuangan kepada seluruh anggota BEM Fikkes Unimus
setiap satu bulan sekali.
d. Melakukan pengoordinasian dengan bendahara HMJ se Fikkes dan BSO Fikkes
Unimus.

5. Departemen BEM Fikkes Unimus


1. Departemen KPSDMO (Kaderisasi, Pengembangan sumber Daya Mahasiswa
Organisasi) Unimus
a. Menyusun silabus perkaderan dan pedoman perkaderan BEM Fikkes
Unimus untuk selanjutnya dibakukan dan dibukukan untuk dijadikan sebagai
acuan dalam seluruh perkaderan yang dilakukan BEM Fikkes Unimus.
b. Meningkatkan frekuensi pelaksanaan perkaderan disetiap jenjang
pelatihan - pelatihan non formal.
c. Membuat SOP pemberian surat peringatan atau surat pemberhentian
anggota BEM Fikkes Unimus.
d. Mengevaluasi pola perkaderan dan tindak lanjut perkaderan BEM Fikkes
Unimus.
e. Melakukan upaya peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya
mahasiswa BEM Fikkes Unimus pada khususnya dan fikkes pada umumnya.

2. Departemen PSDO (pendidikan, seni dan olahraga) Unimus


a. Melakukan penyaringan bakat seni dan olahraga mahasiswa Fikkes Unimus.
b. Menyalurkan bakat mahasiswa Fikkes Unimus melalui kegiatan berbasis seni
dan olahraga.
c. Menginisiasi program pendalaman ilmu melalui program kerja berbasis
pendidikan.
d. Berkoordinasi dan atau berkolaborasi dengan bidang PSDO atau sejenisnya
bersama HMJ se Fikkes dan BSO Fikkes dalam rangka mengembangkan
keilmuan,minat,dan bakat mahasiswa Fikkes.

3. Departemen Advokasi Unimus


a. Meningkatkan hubungan dan kerja sama dengan berbagai kalangan dalam
upaya menyerap berbagai informasi yang bermuara pada peningkatan potensi
anggota.
b. Melaksanakan kegiatan yang dapat mendorong terwujudnya mahasiswa
yang berkualitas.
c. Melakukan pengawasan secara ketat terhadap proses serap aspirasi HMJ
dan BSO Fikkes.
d. Merumuskan strategi advokasi terhadap aspirasi dan kepentingan
Mahasiswa FIKKES.
e. Melakukan study kasus terhadap permasalahan yang ada dan di
konsolidasikan pihak terkait.

4. Departemen Kewirausahaan Unimus


a. Mengusahakan terwujudnya kegiatan usaha sebagai sumber dana untuk
membiayai kegiatan organisasi.
b. Menjalin kerjasama dan mencari relasi partnership dan sponsorship.
c. Menumbuhkan jiwa enterpreneur kepada anggota BEM Fikkes.

5. Departemen Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Unimus


a. Mewadahi pengamalan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
b. Mengoptimalkan pemupukan jiwa sosialis mahasiswa terhadap masyarakat.
c. Meningkatkan kepekaan mahasiswa Fikkes terhadap kondisi di lingkungan
masyarakat.

6. Departemen HUBDALU (Hubungan Dalam dan Luar) Unimus


a. Membuat jaringan kerja sama dengan berbagai ORMAWA
b. Bekerjasama dan membangun relasi lembaga-lembaga di dalam atau di luar
BEM Fikkes
c. Mengoptimalkan hubungan antara lembaga internal dan eksternal

7. Departemen INFOKOM (Informasi dan Komunikasi) Unimus


a. Optimalisasi dalam penyaluran segala bentuk informasi dari internal ke eksternal
maupun sebaliknya.
b. Memfasilitasi media informasi mahasiswa baik informasi formal maupun non
formal secara terorganisir.
c. Mengupayakan aktivasi media sosial yang informatif.
8. Departemen KASTRAT (Kajian Aksi Strategis) Unimus
a. Menganalisa dan mengambil sikap atas isu kebijakan yang beredar di masyarakat
dan juga isu kesehatan.
b. Fungsi pengembangan wacana intelektual : Melaksanakan kegiatan-kegiatan
kajian yang dapat mendorong jiwa kritis mahasiswa Fikkes.
c. Fungsi perencanaan strategi dan gerakan sebagai tindak lanjut dari kajian-kajian
yang telah dilaksanakan.
d. Melaksanakan kajian tehadap berbagai aspek pembanguan daerah dibidang AD-
ART BEM Fikkes.
e. Melakukan pengkajian secara intens tentang bentuk dan strategi peran BEM
Fikkes dan turut memberikan konstribusinya bagi pelaksanaan.

BAB V
Rapat Anggota BEM Fikkes
Pasal 12
Rapat Anggota
1. Dalam Rapat anggota Gubernur BEM Fikkes Unimus memegang kekuasaan tertinggi.
2. Rapat anggota BEM Fikkes diadakan setiap Proker yang akan dijalankannya dan Rapat
rutin yang diadakan sesuai dengan kesepakatan anggota BEM Fikkes Unimus.

Pasal 13
Wewenang Rapat Anggota
1. Merencanakan sistem Proker.
2. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja BEM Fikkes serta memberi pendapat dan
saran.
BAB VI
Mubes BEM Fikkes
Pasal 14
1. Mubes BEM Fikkes Unimus dilaksanakan satu periode dan akan diadakan Musyawarah
Luar Biasa apabila diperlukan.

Pasal 15
MUBES BEM Fikkes adalah sidang yang bertujuan :
1. Melaporkan dan menilai laporan Pertanggungjawaban Kerja satu periode.
2. Membahas dan Menetapkan AD/ART BEM Fikkes Unimus.
3. Membahas dan Menetapkan GBHO BEM Fikkes Unimus.
4. Memberikan Rekomendasi untuk periode selanjutnya.

Pasal 16
Pelaksanaan dan Peserta MUBES BEM Fikkes Unimus memiliki ketentuan antara lain:
1. MUBES BEM Fikkes dilaksanakan diakhir masa periode kepemimpinan.
2. Pelaksanaan MUBES BEM Fikkes Unimus dipimpin oleh 3 presidium sementara
dalam membahas tata tertib sidang.
3. Dilanjutkan MUBES BEM Fikkes Unimus dipimpin oleh tiga presidium tetap yang
dipilih dari peserta penuh dan peserta utusan yang hadir.
4. Persidangan dapat dibagi menjadi sidang pleno, sidang komisi, dan sidang paripurna.
5. HMJ dan BSO Fikkes mengirimkan minimal 2 dan maksimal 10 delegasi dalam
mengikuti MUBES BEM Fikkes Unimus.
6. Peserta peninjau hanya mempunyai hak bicara.
7. Penilaian Laporan Pertanggungjawaban LPJ BEM Fikkes pada akhir kepengurusan
dapat diterima, diterima bersyarat atau ditolak.

Pasal 17
Musyawarah Luar Biasa
Opsi Daffa : Muslub
Musyawarah luar biasa dapat dilakukan di tengah periode kepengurusan apabila :
Opsi daffa : Muslub dapat dilakukan di tengah periode kepengurusan apabila :
1. Meminta pertanggungjawaban Gubernur BEM Fikkes Unimus karena tidak
melaksanakan tugas dan/atau jika melanggar AD-ART BEM Fikkes Unimus.
2. Memilih dan menetapkan pejabat jika Gubernur BEM Fikkes Unimus mengundurkan
diri dan/ atau diberhentikan ditengah kepengurusan.
3. Menentukan suatu keputusan yang sifatnya penting ditengah periode.

BAB VII
ORGANISASI DIBAWAH BEM Fikkes Unimus
Pasal 18
BEM Fikkes Unimus menaungi beberapa organisasi mahasiswa antara lain :
1. JMKI Fikkes Unimus
2. Himapersa Fikkes Unimus
3. Himadeka Fikkes Unimus
4. Himagi Fikkes Unimus
5. HMJ DIV TLM Fikkes Unimus
6. Hima DIII TLM Fikkes Unimus
7. Himatepa Fikkes Unimus
8. HMJ Kebidanan Fikkes Unimus

Pasal 19
Kewajiban
BEM Fikkes memiliki kewajiban antara lain :
1. Memberikan SK Kepengurusan HMJ dan BSO Se-Fikkes diberikan yang telah
disetujui Gubernur BEM Fikkes Unimus.
2. Kepengurusan HMJ dilantik oleh Gubernur BEM Fikkes Unimus.
3. BEM Fikkes berperan penting dalam menaungi HMJ se-Fikkes dan BSO Fikkes..
4. BEM Fikkes Memiliki Kewajiban untuk Mengarahkan dan membantu HMJ serta BSO
se fikkes sesuai Kebutuhan.
5. Pengajuan proposal kegiatan disetujui oleh Gubernur BEM Fikkes sebagai lanjutan ke
Rektorat.
6. Melakukan pengawasan secara ketat terhadap proses pelaksanaan kegiatan HMJ dan
BSO Se fikkes

Pasal 20
Hak
BEM Fikkes memiliki hak antara lain :
1. BEM Fikkes Unimus berhak mengetahui setiap laporan kegiatan HMJ dan BSO
Fikkes didalam maupun diluar kampus.
2. BEM Fikkes Unimus berhak menerima proposal, LPJ dan berita acara dari setiap HMJ
dan BSO Fikkes
3. BEM Fikkes Unimus memiliki hak dalam menengahi masalah internal HMJ dan BSO
Fikkes unimus.

Pasal 21
Kewajiban HMJ dan BSO Fikkes
HMJ dan BSO Fikkes memiliki Kewajiban, antara lain :
1. Melaporkan hasil LPJ setengah serta akhir periode HMJ dan BSO Fikkes ke BEM
Fikkes Unimus.
2. Menghargai segala ketentuan BEM Fikkes Unimus.
3. Melaporkan setiap kegiatan HMJ dan BSO Fikkes di luar maupun di dalam kampus
dalam bentuk arsip proposal, LPJ dan berita acara.
4. Mengharumkan nama baik Fikkes Unimus.
5. Menyerahkan proposal, LPJ dan berita acara kegiatan yang disetujui Gubernur BEM
Fikkes Unimus.
6. Mengundang atau memberitahukan kegiatan HMJ dan BSO Fikkes kepada BEM
Fikkes dalam setiap Kegiatan HMJ Fikkes dan BSO Fikkes
7. Mentaati kode etik, norma dan etika berorganisasi.
8. Menjalani koordinasi dengan BEM Fikkes unimus.
9. HMJ dan BSO Fikkes memiliki ketentuan AD-ART dan GBHO secara otonomi.
Pasal 22
Hak HMJ dan BSO Fikkes
HMJ dan BSO Fikkes memiliki hak, antara lain :
1. Diberikan atau diturunkan SK kepengurusan HMJ dan BSO Fikkes
2. Mengkritik dan/atau memberi saran kepada BEM Fikkes Unimus.
3. Dilantik dan disahkan secara resmi oleh GUBERNUR dan/atau WAKIL GUBERNUR
BEM Fikkes Unimus.
Opsi Nanda : Penulisan GUBERNUR WAKIL GUBERNUR menjadi Gubernur Wakil
Gubernur.
4. Bekerjasama dengan BEM Fikkes Unimus.
5. Mendapatkan setiap berita acara dari kegiatan BEM Fikkes Unimus.
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)

BEM FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Bismillahirahmanirahim

A. DASAR PEMIKIRAN
Mahasiswa adalah bagian dari generasi muda Indonesia dan generasi islam, sadar akan
hak dan kewajiban kepada masyarakat, bangsa dan agama sehingga bertekad untuk
mendarmabaktikan segenap potensi yang dimiliki. Niat suci tersebut kemudian
terlembagakan dalam sebuah wadah perjuangan yang terorganisir dengan senantiasa
mengedepankan semangat kekeluargaan dalam pembangunan pribadi-pribadi yang tangguh,
mandiri, bertanggung jawab dengan tetap menjadikan Al-Qur’an dan As sunnah sebagai
pedoman hidup.
Tujuan dasar organisasi sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART) BEM Fikkes diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan
usaha-usaha yang teratur, terencana dan berkesinambungan dalam sebuah sentuhan
manajemen organisasi yang professional. Implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam
sebuah aktifitas kelembagaan merupakan penentu utama bagi tercapainya tujuan organisasi.
Oleh sebab itu kemampuan personal pengurus organisasi dalam planning, organizing,
Actuating dan Controlling (miring) sebagai sebuah bangunan system merupakan keharusan
yang harus tercipta dalam mengawal perjalanan roda organisasi.
Perumusan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) secara makro ini dilakukan
sebagai upaya memberi solusi alternatif terhadap berbagai persoalan yang sedang dihadapi.
Dengan demikian menjadi syarat mutlak bahwa proses rekayasa dalam rangka perumusan
kebijakan umum program harus dimulai dan disusun dengan senantiasa secara cermat,
cerdas dan penuh kearifan melakukan inventarisasi terhadap berbagai indikasi baik makro
maupun mikro yang mencerminkan kondisi realitas yang sedang melingkupi organisasi
sampai hari ini. Diharapkan bahwa rumusan Garis-Garis Besar Haluan Organisasi mampu
menjadi haluan yang jelas secara garis besar dalam memaksimalkan fungsi dan peran BEM
Fikkes melalui realisasi Program Kerja pada seluruh level struktur pimpinan BEM Fikkes
secara terarah, terukur, terpadu, dan berkesinambungan.
Dengan mengacu pada dasar pemikiran inilah, disusun arah penyelenggaraan roda
organisasi dalam bentuk Garis-Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), yang memuat
konsepsi penyelenggaraan organisasi secara menyeluruh untuk membangun tatanan
pencapaian tujuan organisasi, serta mewujudkan kemajuan disegala bidang yang akan
menempatkan organisasi pada jenjang kedewasaan, kokoh dan kuat, serta profesionalisme.
B. PENGERTIAN
1. GBHO adalah (merupakan) pokok-pokok kebijakan segala bidang dalam rangka
melakukan perubahan yang mengarah kepada pembaharuan peningkatan dan
penyempurnaan terhadap kultur perkaderan dan perjuangan BEM Fikkes menuju
pencapaian tujuan strategis yang ditetapkan oleh MUBES
2. GBHO merupakan haluan perkaderan dan perjuangan organisasi sebagai bentuk garis-
garis pernyataan kehendak seluruh peserta MUBES
3. GBHO merupakan serangkaian program perkaderan dan perjuangan organisasi yang
bersifat holistik, terarah,terpadu dan berkesinambungan
4. GBHO merupakan serangkaian tangga yang harus dilalui dalam mencapai tujuan
organisasi
C. LANDASAN
Penyusunan GBHO berlandaskan :
1. Landasan Konstitusional Anggaran Dasar (BEM Fikkes)
2. Landasan operasional (o besar) : Anggaran Rumah Tangga BEM Fikkes.
D. MAKSUD DAN TUJUAN
1. GBHO sebagai arahan dan pedoman bagi pengurus BEM Fikkesdalam menetapkan
pokok-pokok sasaran dan langkah perkaderan dan (Serta) perjuangan BEM Fikkes dalam
satu periode kepengurusan

E. FUNGSI
1. Memberikan arahan dalam menjalankan visi dan misi organisasi
2. Memberikan arahan tentang pokok-pokok kebijakan dan program yang akan dijadikan
pedoman bagi organisasi dalam menjalankan aktifitas (aktivitas) organisasi.

F. MODAL DASAR
Modal dasar sebagai potensi yang dimiliki BEM Fikkes dalam memaksimalkan realisasi
program kerja adalah sebagai berikut :
1. Latar belakang kelahiran (terbentuknya) BEM Fikkes dan sejarah perkembangan sebagai
organisasi mahasiswa yang menghimpun mahasiswa Fikkes yang telah memberikan
konstribusi bagi proses perjuangan mempertahankan dan mengisi BEM Fikkes bisa
sampai sekarang.
2. Status dan kedudukan BEM Fikkes berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. (BEM Fikkes)
3. Pilihan islam sebagai Asas yang dianut dalam organisasi ini merupakan totalitas konsep
nilai paripurna dan dijadikan sebagai sumber inspirasi, inovasi dan motivasi sekaligus
menjadikan tujuan akhir yang ingin dicapai dan diperjuangkan oleh seluruh anggota
BEM Fikks. (Fikkes)
4. Alumni BEM Fikkes yang tersebar diberbagai sektor baik di kampus maupun di
masyarakat yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam mendukung perjuangan
BEM Fikkes dalam mencapai tujuan.
BAB I

POKOK POKOK KEBIJAKAN

1. Bidang Garapan Keorganisasian

a. Mewujudkan tercapainya visi dan misi seluruh sub struktur


kepemimpinan, aparat (dihapuskan) dan kader organisasi agar dinamika internal
organisasi yang plural serta dinamika eksternal organisasi yang bergerak sangat cepat
tidak mengalami distrosi (distorsi) yang berpotensi melemahkan posisi BEM Fikkes
secara kelembagaan.

b. Menciptakan kultur organisasi sebagai pencerminan  dan azas (asas) islam


yang dianut dalam organisasi.
c. Diperlukan sebuah model rekayasa struktur organisasi yang dapat
mendorong seluruh proses perkaderan organisasi lebih berpihak kepada perkaderan
kepemimpinan organisasi.
d. Diperlukan sebuah manajemen organisasi yang berbasis pada riset dan
akurasi informasi.
e. Mewujudkan tatanan organisasi yang kondusif dan produktif dalam upaya
pengembangan organisasi secara totalitas.
f. Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan konstitusi serta pedoman-
pedoman pokok BEM Fikkes lainnya.
g. Mengefektifkan pelaksanaan laporan kegiatan
h. Menegakkan disiplin regenerasi kepengurusan tepat pada waktunya sesuai
dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga serta Pedoman pokok BEM Fikkes
lainnya.
i. Menyempurnakan pedoman pengurus BEM Fikkes sesuai dengan tuntutan
perkembangan internal dan eksternal organisasi.
j. Menyusun sistem pada pola rekrutmen pengurus BEM Fikkes
k. Melakukan study (studi) manajemen organisasi

BAB II

KAIDAH PELAKSANAAN

Program kerja yang secara umum dalam penjabaran pelakasanaanya harus disesuaikan
dengan situasi  dan kondisi dilingkunga (dilingkungan) pada level (tingkat) pimpinan masing-
masing. Oleh karena itu, hendaknya penjabaran pelaksanaan program kerja BEM Fikkes dalam
satu periode kepengurusan ini berarti, bila hal ini dilaksanakn (dilaksanakan) secara baik, maka
dengan sendirinya landasan positif bagi pelaksanaan program kerja pada periode-periode
selanjutnya. Sebagai konsekuensilogis,makapenyesuaian antisipatif  yang tepat tehadap
perubahan-perubahan yang terjadi sangat diperlukan sehingga pelaksanan program kerja pada
dasarnya merupakan jawaban terhadap tuntutan-tuntutan.
Untuk selanjutnya, agar rumusan program kerja ini lebih bersifat teknis dan operasional
maka dijabarkan lebih jauh dalam rapat kerja ataupun rapat koordinasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penjabaran program kerja adalah :
1. Adanya konsistensi terhadap misi (visi misi) oraganisasi
2. Adanya kesinambungan persepsi dan program organisasi
3. Adanya pertimbangan situasi, kondisi, potensi dan masalah lingkunngan
4. Adanya pertimbangan implikasi terhadap mekanisme organisasi dalam pelaksanaan program
kerja.

BAB III

PENUTUP

Garis-garis besar haluan organisasi tahun 2017-2018 2018-2019 berlaku sejak tanggal
ditetapkan sampai dengan ditetapkannya kembali garis-garis besar haluan organisasi oleh
MUBES BEM Fikkesberikutnya.
Untuk semester pertama pelaksanaan garis –garis besar haluan organisasi tahun 2009-
2011, kepada pengurus pusat diberikan kesempatan untuk melakukan langkah-langkah
persiapan, penyesuaian guna menyusun program strategis satu periode kepengurusan yang
sinkron dengan seluruh program disetiap jajaran BEM Fikkes yang produktif, sistematis,
berkesinambungan, dan terukur dalm (dalam) upaya pencapaian tujuan hakiki organisasi.
Berhasilnya pelaksanaan penyelenggaraan roda organisasi untuk mencapai cita-cita dan
tusjuan (tujuan) organisasi tergantung pada peran aktif seluruh komponen BEM Fikkes serta
pada sikap mental, tekad, serta ketaatan dan disiplin para pengurus organisasi. Sehubungan
denganitu (dengan itu), seluruh kekuatan komponen pengurus bersama dengan BEM Fikkes
menyusun program kerja menurut fungsi dan kemampuan masing-masing dalam melaksanakan
garis-garis besar haluan organisasi.
Dalam rangka melaksanakan tanggungjawab (tanggung jawab) bersama dan demi
kukuhnya persatuan dan kestuan organisasi perlu dikembangkan peran aktif kader-kader
organisasi untuk menyiapkan garis-garis besar haluan organisasi yang akan datang.
Pada akhirnya sebuah keniscayaan akan memperkuat jati diri dan kepribadian pelajar
(pelajar dihapus) mahasiswa massenrempulu (diganti Fikkes Unimus) yang bertaqwa, berilmu,
dan kreatif yang bernafaskan islam dan  bertanggun jawab (bertangung jawab) atas terwujudnya
masyarakat adil dan makmur yang diridhoi AllahSWT (Allah SWT).
REKOMENDASI AD/ART GBHO TAHUN
DEPAN

1. Pembuatan SOP tentang SP (surat


peringatan) dan pengeluaran anggota
2. Membuat RAKER SE-Fikkes dan
EVALUASI TENGAH PERIODE Fikkes
3. INFOKOM :
a. Pengaktifan kembali blog BEM Fikkes,
jika belum bisa dibuatkan blog
b. Bekerjasama dengan humas Fikkes agar
dapat membantu promosi.
c. Publikasi kegiatan HMJ se-Fikkes dalam
media sosial BEM Fikkes sebagai bentuk
sinergitas.
4. Adanya screening baca tulis al qur’an
dalam open recruitment BEM Fikkes.
5. Membuat silabus BEM Fikkes dan
pedoman perkaderan BEM Fikkes.
6. Pembuatan pengabdian masyarakat
bekerjasama dengan hmj dan mahasiswa
Fikkes.
7. Pelaksanaan Temu Kangen mengundang
dua angkatan dengan berdasarkan jumlah
yang ditentukan panitia. (tambahan
rekomendasi)
8. Mengadakan pelatihan Kangmas &
Mbakyu Fikkes. (Tambahan rekomendasi)
9. Branding proker HMJ (Tambahan
rekomendasi)
10. Pelatihan softskill dipertegas agar kader
lebih berkualitas (tambahan rekomendasi)
11. Memberikan sarana masukan/saran
untuk mahasiswa umum juga (Tambahan
rekomendasi)
12. Ada group alumni (tambahan
rekomendasi)
13. Berita acara untuk dibuat rekap dan
disimpan di drive dalam bentuk pdf
(tambahan rekomendasi)
14. Mengawal dari awal untuk pimpinan
baru agar bisa mengerti keadaan yang ada
(tambahan rekomendasi)
15. Penyampaian pembagian tugas pada saat
rapat/koordinasi agar diketahui HMJ Se-
Fikkes (tambahan rekomendasi)
16. Penyepahaman SOP yang ada dengan
HMJ Se-Fikkes (tambahan rekomendasi)
17. Lebih ditekankan tentang danus dari
awal agar dapat menambah kas BEM Fikkes
(tambahan rekomendasi)
18. Pembuatan aturan tambahan tentang
BSO (JMKI) (tambahan rekomendasi)
19. Mengadakan turnamen futsal mahasiswa
kesehatan se-jateng DIY
20. Menambahan proker lingkar kahim
kedalam proker KPSDMO
21. Membuat press release berita Fikkes
22. Adanya link aspirasi
23. Himpunan mengirimkan timeline
program kerja ke BEM Fikkes

Anda mungkin juga menyukai