Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN DASAR

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA
PERIODE 2016-2017
MUKADIMAH
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, bangsa Indonesia telah berhasil merebut
kemerdekaan dari kaum penjajahan, maka setiap warga berkewajiban mengisi kemerdekaan
itu dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang sehat, adil, dan makmur.
Mahasiswa sebagai warga negara yang berperan aktif dalam perjuangan dan
pergerakan kemerdekaan, sadar akan hak dan keajiban serta peran dan tanggung jawabnya
kepada umat manusia dan bangsa sebagai insan akademis yang profesional. Perjuangan
pergerakan mahasiswa akan selalu ada sebagai agen perubahan, kekuatan moral, dan bekal
massa depan untuk mengusung cita-cita perjuangan bangsa. Maka dari itu untuk mewujudkan
keinginan luhur tersebut diperlukan sebuah wadah bersama yang menampung dan
mengkordinasikan segala kegiatan mahasiswa di Universitas Bakti Indonesia, yang bertujuan
mempersatukan mahasiswa UBI dan juag sebagai wadah dalam membina mahasiswa
Universitas Bakti Indonesia menuju terwujudnya mahasiswa yang beriman dan bertakwa,
mencetak kader-kader pemimpin yang berintegritas tinggi, memadukan segenap komoetensi
mahasiswa Universitas Bakti Indonesia dan meperjuangkan aspirasi mahasiswa demi
terwujudnya stabilitas kehidupan mahasiswa Universitas Bakti Indonesia sehingga dapat
memebrikan kontribusi yang positif terhadap pembangunan negara Indonesia terutama di
lingkup Universitas Bakti Indonesia. Wadah ini adalah Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Bakti Indoneisa
Meyakini bahwa tujuan dan cita-cita mahasiswa Universitas Bakti Indonesia hanya di
dapat atas petunjuk ALLAH YME pemberi petunjuk disertai usaha-usaha terartur, terencana,
dan penuh kebijaksanaan, kami mahasisw Universitas Bakti Indonesia yang digerakkan
denga pedoman berbentuk Anggaran Dasar Anggarat Rumah Tangga sebagai berikut

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia yang
selanjutnya disebut BEM-UN-UBI

Pasal 2
BEM-UN-UBI didirikan pertama kali di Banyuwangi pada tahun 2013 sampai batas
waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
BEM-UN-UBI berkedudukan di Universitas Bakti Indonesia Cluring- Banyuwangi

BAB II
TUGAS, FUNGSI, DAN PRINSIP

Pasal 4
BEM-UN-UBI merupakan organisasi yang bertugas menjalankan kegiatan yang bersifat
lintas Mahasiswa untuk mewujudkan Visi dan Misi (BEM-UN-UBI)
Pasal 5
BEM-Universitas Bakti Indonesia memiliki fungsi:
1. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
2. Pengembangan potensi jati diri, minat, bakat, dan kegemaran, serta softskill
dan jiwa kewirausahaan mahasiswa sebagai insan akademik, calon ilmuwan
dan intelektual yang berguna bagi bangsa dan negara di masa depan
3. Pengembangan dan pelatihan ketrampilan organisasi, manajemen dan
kepemimpinan mahasiswa
4. Pembinaan dan pengembangan kader bangsa yang berpotensi dalam
melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional
5. Memelihara dan mengembangkan ilmu, teknologi dan seni yang dilandasi
oleh norma agama, norma akademik, etika, moral dan wawasan kebangsaan.
6. Sarana pengembangan dan pemeliharaan ilmu pengetahuan yang dilandasi
oleh etika, moral dan wawasan keagamaan.

Pasal 6
BEM-UN-UBI diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa
dengan memberikan peranan dan keleluasaan kepada mahasiswa dalam penyelenggaraan
kegiatan kemahasiswaan
BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 7
Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM-UN-UBI)
dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua terpilih, dengan metode pemilihan sebagai berikut:
1. Proses BEM UBI dilakukan secara keterwakilan masing-masing fakultas
dengan ketentuan lebih lanjut diatur oleh keputusan sidang pleno
2. Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM-UN-
UBI) ditetapkan dan disahkan oleh Ketua dan Wakil Ketua.
3. Struktur, tugas pokok dan fungsi BEM UBI diatur dalam peraturan organisasi

BAB IV
KEORGANISASIAN
Pasal 8

1. Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM-UN-


UBI) terdiri dari badan induk, badan otonom, dan badan semi otonom
2. Struktur badan induk memiliki hubungan garis instruksi dan koordinasi dengan
badan semi otonom.
3. Badan semi otonom dan badan otonom didirikan dan diselenggarakan atas
aspirasi mahasiswa yang dianggap perlu untuk pencapaian Visi dan Misi Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM-UN-UBI )
BAB V
PERMUSYAWARATAN
Pasal 9

1. Yang dimaksud dengan permusyawaratan adalah mekanisme pengambilan


keputusan yang memiliki ketetapan mengikat ke dalam dan ke luar organisasi
2. Permusyawaratan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia
(BEM-UN-UBI ) meliputi musyawarah, rapat, serta bentuk pertemuan lainnya

BAB VI
KEUANGAN
Pasal 10

1. Keuangan Organisasi dikelola dengan prinsip halal, transparan, akuntabel,


efektif, efisien, dan bertanggung jawab.
2. Keuangan Organisasi diperoleh dari Kemahasiswaan Rektorat,Universitas Bakti
Indonesia, Iuran Anggota, Sponsorship, dan usaha-usaha lainnya yang dikelola
Organisasi serta sumbangan lain yang dapat dipertanggung jawabkan asalnya.

BAB VII
PENJABARAN ANGGARAN DASAR
Pasal 11

Anggaran Dasar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitass Bakti Indonesia (BEM-UN-


UBI) adalah pedoman dasar dalam penyusunan kebijakan demi terselenggaranya kegiatan
organisasi yang profesional. Penjabaran serta hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran
Dasar, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 12

1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan dalam Rapat Pleno.


2. Rencana Perubahan Anggaran Dasar diusulkan oleh pengurus dan disepakati
sekurang- kurangnya setengah lebih satu dari jumlah peserta yang hadir.
3. Perubahan Anggaran Dasar berlaku sejak tanggal ditetapkan.

BAB IX
ATURAN PERALIHAN
Pasal 13

Sebelum terbentuknya kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti


Indonesia ( BEM-UN-UBI) yang baru berdasarkan Anggaran Dasar ini, maka tugas-tugas
kepengurusan dilaksanakan oleh pengurus yang telah domisioner.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA
BAB I
KEPENGURUSAN
Pasal 1

Pengurus adalah mahasiswa Universitas Bakti Indonesia yang diterima, disahkan, dan
ditetapkan sebagai Pengurus Harian oleh Surat Keputusan (SK) Ketua dan Wakil Ketua
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM-UN-UBI ).

Pasal 2
Persyaratan kepengurusan :
1. Bertaqwa kepada allah swt
2. Memiliki tanggung jawab yang tinggi
3. Tidak merangkap jabatan di puncak pengurus organisasi intra kampus
4. Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia.
5. Calon pengurus minimal semester 2, maksimal semester 8
6. Tidak sedang cuti atau dikenai skorsing.

Pasal 3
1. Masa kepengurusan adalah satu periode sejak dilantik sampai diterimanya laporan
pertanggungjawaban (LPJ) akhir.
2. Status sebagai pengurus berakhir karena:
a. Telah habis masa kepengurusannya.
b. Mengundurkan diri.
c. Meninggal dunia.
d. Diberhentikan.
e. Drop out atau tidak lagi menjadi mahasiswa Universita Bakti Indonesia.
3. Pengurus yang habis masanya bisa diperpanjang masa jabatannya sampai terpilih
kembali Ketua dan Wakil Ketua baru.

Pasal 4
Hak pengurus:
1. Memiliki hak bicara, hak suara, dan hak partisipasi.
2. Mengakses dan menggunakan fasilitas Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Bakti Indonesia( BEM-UN-UBI) untuk menjalankan
aktivitas kepengurusan.

Pasal 5
Kewajiban pengurus:
1. Menghormati AD/ART, kebijakan Ketua dan Wakil Ketua, keputusan
musyawarah serta keputusan lainnya yang mengikat kepengurusan.
2. Menjaga nama baik lembaga dan almamater.
3. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi Ketua dan Wakil Ketua terpilih.
BAB II
SANKSI KEPENGURUSAN
Pasal 6

1. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembelajaran yang


diberikan organisasi kepada pengurus.
2. Pengurus mendapat sanksi karena:
a. Melalaikan tugas organisasi.
b. Bertindak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan organisasi.
c. Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi.
d. Melakukan tindakan kriminal atau tindakan melawan hukum lainnya.
e. Melanggar kode etik organisasi.
3. Jenis sanksi:
a. Teguran lisan.
b. Peringatan tertulis.
c. Skorsing.
d. Pemberhentian.
e. Atau bentuk lain yang ditentukan di forum musyawarah.
4. Pengurus yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan di forum yang
diadakan oleh Ketua dan Wakil Ketua.

BAB III
KEORGANISASIAN
Pasal 7

1. Organisasi inti Badan Eksekutif Mahasiswa Universias Bakti Indonesia ( BEM-


UBI ) minimal terdiri dari Badan Pengurus Harian (BPH)
2. Formasi BPH sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris,dan
bendahara.
3. Dalam menjalankan aktivitasnya, BPH dibantu Pengurus Harian (PH) yang
sekurang- kurangnya mencakup urusan di Bidang Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa, Bidang Riset dan Pengembangan Ilmu Hukum, Bidang Sosial Politik
dan Pengkaderan, Bidang Pengabdian Masyarakat, Bidang Kordinasi Pendidikan
Bidang komunikasi Informasi dan Publikasi.
4. Formasi PH ditetapkan oleh Ketua dan Wakil Ketua sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
5. Selambat-lambatnya 7 hari setelah dilantik oleh rektor, personalia PH sudah harus
terbentuk.
6. Ketua dapat diberhentikan sebelum Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) apabila
tidak dapat menjalankan tugas/nonaktif atau melanggar AD/ART
7. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/nonaktif adalah:
a. Meninggal dunia.
b. Sakit yang menyebabkan tidak bisa menjalankan tugas selama 2 (dua) bulan
berturut- turut.
c. Tidak hadir dalam rapat pengurus selama 3 (tiga) kali berturut-turut.
8. Pemberhentian Ketua dilakukan melalui mekanisme:
a. Usulan dari minimal 50% (lima puluh persen) ditambah 1 (satu) PH
kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Mahasiswa (BEM U).
b. Ketetapan pemberhentian Ketua oleh BEM Universitas Bakti Indonesia
9. Usulan pemberhentian Ketua harus disampaikan secara tertulis disertai dengan
alasan, bukti, dan saksi (bila dibutuhkan), dan tanda tangan pengusul.
10. Ketua dapat mengajukan gugatan pembatalan atas putusan pemberhentiannya
kepada BEM paling lambat satu mingggu sejak putusan pemberhentiannya
ditetapkan.
11. Dalam hal pemberhentian Ketua, Wakil Ketua secara otomatis menjadi Ketua
berikutnya hingga masa jabatan berakhir.
12. Ketua dapat mereshuffle atau merombak kepengurusan
organisasi dengan membertimbangkan hal berikut:
a. Keaktifan yang bersangkutan dalam rapat organisasi.
b. Realisasi program kerja di bidang yang bersangkutan dalam 2 (dua) bulan.
c. Partisipasi yang bersangkutan dalam program kerja organisasi.

Pasal 8

1. Badan Otonom (BO) adalah organ yang dibentuk berdasarkan aspirasi dan
kebutuhan mahasiswa dengan berbasis minat, bakat, dan spesifikasi bidang
yang sama sebagai perpanjangan program untuk mencapai visi badan induk.
2. BO memiliki hubungan koordinatif dengan badan induk dalam menentukan arah
kebijakan program.
3. BO dibentuk dengan syarat:
a. Merupakan pengembangan program kerja dan/atau struktur di bawah badan
induk yang telah berjalan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut.
b. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya 40 mahasiswa.
c. Memiliki struktur BO.
d. Mendapatkan persetujuan dari Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Bakti Indonesia ( BEM-UN-UBI).
4. BO dikelola mandiri oleh anggota dan dipimpin oleh seorang Ketua.
5. Ketua BO dipilih oleh anggota yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas ( BEM-UN-UBI).
6. BO dapat dibubarkan apabila:
a. Vakum selama 1 (periode) periode kepengurusan berturut-turut.
b. Menyimpang dari AD/ART BEM – Universitas Bakti Indonesia
7. Bertanggung jawab terhadap Ketua BEM – Universitas Bakti Indonesia

Pasal 9

1. Badan Semi Otonom (BSO) adalah organ di dalam struktur yang dibentuk
kepengurusan badan induk yang memiliki fungsi spesifik untuk menunjang
pencapaian visi badan induk.
2. BSO memiliki hubungan sub-ordinatif dan koordinatif dengan badan
induk dalam menentukan arah kebijakan program.
3. BSO dipimpin oleh seorang Direktur yang diangkat dan ditetapkan oleh
Ketua BEM – Universitas Bakti Indonesia
4. BSO dapat dibentuk atau dibubarkan sesuai dengan kebutuhan badan induk.
BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 10

Hierarki permusyawaratan organisasi dari yang tertinggi adalah


a. Rapat Pleno.
b. Rapat BPH.

Pasal 11
1. Rapat Pleno merupakan rapat yang pesertanya semua pengurus organisasi
Rapat Pleno diselenggarakan minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan, yaitu Rapat Kerja dan Rapat Evaluasi.
2. Tugas Rapat Pleno adalah
a. Merumuskan program kerja.
b. Menilai pencapaian program kerja.
3. Tata tertib Rapat Pleno adalah
a. Dihadiri oleh pengurus badan induk, badan otonom, danbadan semi
otonom.
b. Pengurus badan induk, badan otonom, dan badan semi otonom
merupakan peserta penuh; undangan merupakan peserta peninjau
c. Peserta penuh memiliki hak suara, hak bicara, dan hak dipilih; peserta
peninjau memiliki hak bicara
d. Jumlah peserta peninjau ditentukan oleh pengurus badan inti
e. Pimpinan Rapat Pleno berbentuk presidium dipilih dari peserta penuh
f. Rapat Pleno dapat dinyatakan sah apabila sekurang-kurangnya dihadiri
oleh ½ dari jumlah pengurus ditambah 1 (satu)
g. Apabila ayat 3 (tiga) poin f tidak terpenuhi maka Rapat Pleno diundur
selama 2 x 30 menit dan setelah itu dinyatakan sah

Pasal 12
1. Rapat BPH merupakan rapat yang pesertanya BPH yang dibentuk oleh Ketua
dan Wakil Ketua
2. Rapat BPH diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan
3. Rapat BPH bertugas untuk membuat perencanaan dan evaluasi program kerja
4. Sekurang-kurangnya Rapat BPH dihadiri oleh ½ peserta ditambah 1 (satu)

Pasal 13
1. Rapat Pengurus Harian merupakan rapat yang pesertanya adalah Pengurus Harian
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM-UN-UBI) yang
dibentuk oleh Ketua dan Wakil Ketua.
2. Rapat Pengurus Harian diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan
3. Sekurang-kurangnya Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh ½ peserta ditambah 1
(satu )
BAB V
KEUANGAN
Pasal 14

1. Prinsip halal adalah setiap satuan dana yang diperoleh tidak berasal dan tidak
diperoleh dengan cara-cara yang bertentangan dengan nilai agama.
2. Prinsip transparansi adalah adanya keterbukaan tentang sumber dan besar
dana yang diperoleh serta kemana dan berapa besar dana yang
dialokasikan.
3. Prinsip akuntabel adalah satuan dana dapat dihitung dan dikelola secara jujur.
4. Prinsip efektif adalah setiap satuan dana yang digunakan tepat guna
dalam rangka menjalankan organisasi.
5. Prinsip efisien adalah setiap satuan dana yang digunakan tidak melebihi
kebutuhannya.
6. Prinsip bertanggungjawab adalah setiap satuan dana yang diperoleh baik
memiliki ataupun tidak memiliki bukti fisik pencatatan dapat
dipertanggungjawabkan sumber dan keluarannya secara tertulis.
7. Penarikan iuran organisasi dapat dilakukan yang besarannya ditentukan dalam
musyawarah.

BAB VI
MEKANISME PENYELENGGARAAN ORGANISASI
Pasal 15

Visi, Misi, Struktur, dan Arahan Kebijakan Organisasi diatur dalam Mekanisme
Penyelenggaraan Organisasi yang disusun oleh Ketua dan Wakil Ketua terpilih.

BAB VII
ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 16

Atribut Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM-UBI ) terdiri dari:
1. Lambang Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti Indonesia ( BEM- UBI )
yang digambarkan sebagai berikut:

2. Name Tag keanggotan Bem-UBI.


a. Terdapat Logo Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bakti
Indonesia( BEM-UN-UBI ) di dada sebelah kiri.
b. Terdapat Nama di dada sebelah kanan.
BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 17

Struktur kepengurusan organisasi berkewajiban melakukan sosialisasi Anggaran


Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) kepada mahasiswa.

Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dan diperinci dalam AD/ART akan diatur dan diperinci dalam
ketetapan organisasi.

BAB IX
PERUBAHAN DAN PENETAPAN
Pasal 19
Perubahan dan penetapan Anggaran Rumah Tangga dilakukan melalui Rapat Pleno dan
harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 peserta penuh yang hadir.

Anda mungkin juga menyukai