Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN DASAR

IKATAN KELUARGA MAHASISWA VOKASI INDONESIA


PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus direalisasikan dengan kegiatan


pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas
rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Mahasiswa sebagai bagian dari bangsa Indonesia berkewajiban
mengisi kemerdekaan tersebut sesuai dengan hati nurani rakyat yang mencita - citakan
terlaksananya kebenaran, keadilan sosial, dan kesejahteraan umum yang berdasarkan Pancasila
serta memenuhi amanat UUD 1945. Ikatan Keluarga Mahasiswa Vokasi Indonesia adalah
organisasi kemahasiswaan dilingkup nasional yang merupakan wadah pembinaan dan
pengabdian masyarakat yang otonom, egaliter, demokratis dan independen. Ikatan Keluarga
Mahasiswa Vokasi Indonesia sebagai bagian dari rakyat Indonesia menyadari hak, kewajiban,
posisi, dan perannya sesuai dharma bakti pada tanah air, bangsa, dan almamater dengan cara
belajar, berkarya dan berjuang. Atas dasar inilah dengan kemurnian hati, itikad baik, kedaulatan,
kebersamaan, dan kebebasan akademik yang berkesusilaan, maka mahasiswa Vokasi se-
Indonesia yang memiliki organisasi ini menyusun anggaran dasar sebagai berikut:

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Organisasi ini bernama Ikatan Keluarga Mahasiswa Vokasi Indonesia yang kemudian disingkat
IKMVI.

Pasal 2
IKMVI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 5 September 2015.

BAB II
KEDAULATAN
Pasal 3
Kedaulatan tertinggi IKMVI berada pada Mahasiswa Vokasi yang diwujudkan dalam Kongres
IKMVI yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB III
ASAS, LANDASAN & SIFAT
Pasal 4
IKMVI berasaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pasal 5
IKMVI berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pasal 6
IKMVI bersifat:
(1) Otonom, artinya memiliki kebebasan dalam menjalankan organisasi sebagai representasi
mahasiswa Vokasi se-Indonesia;
(2) Egaliter, artinya setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama dalam organisasi;
(3) Demokratis, artinya segala aspirasi dan keputusan organisasi didasarkan kepada kehendak
mahasiswa Vokasi dan dilakukan dengan prinsip-prinsip keterwakilan demokrasi secara
universal;
(4) Independen, artinya IKMVI terbebas dari kepentingan pribadi, gerakan mahasiswa, dan
politik praktis apapun.

BAB IV
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 7
Tujuan
Tujuan IKMVI tercantum pada “Piagam Mahasiswa Vokasi Indonesia” yakni sebagai wadah
solutif untuk menjalin komunikasi, memperkuat identitas dan citra, serta mengawal kebijakan
pemerintah guna mengoptimalkan jenjang karier mahasiswa Vokasi Indonesia.
Pasal 8
Fungsi
IKMVI berfungsi sebagai lembaga pemersatu mahasiswa Vokasi se-Indonesia, kaderisasi
anggota, penyalur aspirasi dan kreatifitas anggota serta mengawal kebijakan pemerintah.

BAB V
VISI DAN MISI

Pasal 9
Visi
Visi IKMVI dirumuskan sesuai dengan kepengurusan yang sedang berlangsung.

Pasal 10
Misi
Misi IKMVI dirumuskan sesuai dengan kepengurusan yang sedang berlangsung.
BAB VI
LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 11
Lambang

Lambang IKMVI merupakan satu kesatuan yang terdiri dari :


a. Rumput yang menyerupai huruf V
b. Warna yang tumbuh adalah warna biru, kuning, hijau, dan merah
c. Tulisan IKMVI singkatan dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Vokasi Indonesia.

Pasal 12
Atribut
Atribut IKMVI berupa bendera, jaket, pin atau segala sesuatu yang berhubungan dengan IKMVI.

BAB VII
KEANGGOTAAN

Pasal 13
a. Anggota IKMVI adalah mahasiswa Vokasi se-Indonesia yang memenuhi persyaratan.
b. Anggota IKMVI terdiri dari :
1. Anggota Muda
2. Anggota Biasa
3. Anggota Luar Biasa
4. Anggota Kehormatan

BAB VIII
STRUKTUR ORGANISASI DAN PERGANTIAN PENGURUS

Pasal 14
Struktur Organisasi
Struktur Kepengurusan terdiri dari :
a. Dewan Penasihat
b. Dewan Pengurus Pusat
c. Dewan Pengurus Kampus
Pasal 15
Pergantian Pengurus
Mekanisme pergantian pengurus diatur dan dilaksanakan pada kongres IKMVI di awal tahun.

BAB IX
STRUKTUR KEKUASAAN DAN RAPAT

Pasal 16
Struktur Kekuasaan

Struktur kekuasaan IKMVI berada pada:


1. Kongres IKMVI
2. Kongres Luar Biasa
3. Musyawarah Nasional

Pasal 17
Rapat
1. Rapat Pleno
2. Rapat Pengurus
3. Rapat Presidium

BAB X
KEUANGAN DAN INVENTARIS

Pasal 18
Keuangan dan Inventaris

Sumber dan pengelolaan keuangan serta inventaris IKMVI meliputi:


a. Iuran dan sumbangan anggota;
b. Usaha-usaha yang sah menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan sifat, asas, dan tujuan IKMVI;
c. Keuangan dan inventaris IKMVI dikelola dengan prinsip transparansi, bertanggung
jawab, efektif, efisien dan berkesinambungan.

BAB XI
SANKSI

Pasal 19
a. Sanksi diberikan apabila anggota tidak menaati dan/atau tidak menjalankan AD/ART
serta peraturan yang telah disahkan.
b. Sanksi terdiri dari :
1. Surat Peringatan
2. Skors
3. Dikeluarkan dari keanggotaan IKMVI

BAB XII
PERUBAHAN AD/ART DAN PERATURAN

Pasal 20
Perubahan AD/ART
Perubahan AD/ART hanya dapat dilakukan dalam Kongres IKMVI yang memenuhi persyaratan.

Pasal 21
Perubahan Peraturan
Perubahan peraturan hanya dapat dilakukan dalam Kongres IKMVI dan/atau Musyawarah
Nasional yang memenuhi persyaratan.

BAB XIII
PEMBUBARAN IKMVI

Pasal 22
Pembubaran IKMVI hanya dapat dilakukan pada kongres luar biasa dengan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari seluruh dewan penasihat, ½ (satu per dua) anggota biasa, dan anggota
luar biasa.

BAB XIV
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 23
1. Hal-hal yang belum diatur dan dijelaskan dalam Anggaran Dasar (AD) akan dijabarkan
dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) dan Peraturan IKMVI.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam AD/ART dan Peraturan IKMVI diserahkan sepenuhnya
pada kebijakan pengurus pusat tanpa bertentangan dengan AD/ART.

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24
Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan Peraturan IKMVI berlaku sejak
tanggal disahkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN KELUARGA MAHASISWA VOKASI INDONESIA

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota
Anggota IKMVI terdiri dari :
a. Anggota Muda adalah seluruh mahasiswa Diploma yang menjadi naungan
universitas, institut, akademi, dan sekolah tinggi (non politeknik/non kedinasan) yang
telah mendaftar dan memenuhi persyaratan.
b. Anggota Biasa adalah anggota muda yang memenuhi syarat dan/atau anggota muda
yang telah mengikuti 1 (satu) kali kongres dan 1 (satu) kali musyawarah nasional.
c. Anggota Luar Biasa adalah anggota biasa yang telah habis masa jabatan.
d. Anggota Kehormatan adalah seseorang yang telah berdedikasi dan berjasa pada
IKMVI melalui mekanisme penetapan oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 2
Persyaratan Menjadi Anggota

(1) Persyaratan menjadi anggota yang dimaksud dalam pasal 13 Anggaran Dasar adalah
sebagai berikut :
a. program Diploma yang menjadi naungan universitas, institut, akademi, dan sekolah
tinggi (non politeknik/non kedinasan) yang ingin menjadi anggota IKMVI,
menyampaikan permohonan kepada Dewan Pengurus Pusat.
b. memiliki lembaga eksekutif yang menaungi mahasiswa Diploma di kampus
bersangkutan.
c. bersedia mengikuti segala kegiatan IKMVI serta mematuhi AD/ART dan peraturan yang
telah disahkan.
d. melakukan pendaftaran keanggotaan dengan melewati prosedur administrasi yang telah
ditetapkan.
e. sesudah pendaftaran dilakukan sebagaimana tersebut pada ayat (1), diberikan status
sebagai anggota muda.
f. sesudah mengikuti 1 (satu) kali kongres dan 1 (satu) kali musyawarah nasional diangkat
menjadi anggota biasa.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan sebagaimana pasal 13 anggaran dasar diatur
sepenuhnya oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 3
Kewajiban Anggota
(1) Mentaati serta mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IKMVI.
(2) Mentaati serta mengamalkan keputusan kongres serta menjalankan langkah-langkah yang
sesuai dengan ketetapan kongres.
(3) Berpartisipasi dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
IKMVI.
(4) Menjaga nama baik IKMVI.

Pasal 4
Hak Anggota

(1) Anggota Muda


a. Hak bicara, artinya hak untuk menyampaikan pendapat.
b. Hak berpartisipasi, artinya hak berpartisipasi dalam kegiatan IKMVI.

(2) Anggota Biasa


a. Hak bicara, artinya hak untuk menyampaikan pendapat.
b. Hak suara, artinya hak untuk dilibatkan dalam mekanisme pengambilan suara.
c. Hak berpartisipasi, artinya hak berpartisipasi dalam kegiatan IKMVI.
d. Hak untuk dipilih, artinya hak untuk mencalonkan serta dicalonkan guna
mendapatkan suara.

(3) Anggota Luar Biasa ;


a. Hak bicara, artinya hak untuk menyampaikan pendapat.
b. Hak berpartisipasi, artinya hak berpartisipasi dalam kegiatan IKMVI.

(4) Anggota Kehormatan ;


Anggota kehormatan memiliki hak mengajukan saran atau usul dan pertanyaan kepada
pengurus baik secara lisan maupun tulisan.

Pasal 5
Pemberhentian Keanggotaan
Keanggotaan berakhir karena melakukan pelanggaran terhadap AD/ART dan Peraturan
IKMVI yang keputusan akhirnya disahkan melalui mekanisme kongres.

Pasal 6
Tata Cara Pemberhentian Anggota
1. Surat Peringatan
2. Skors
3. Dikeluarkan dari keanggotaan IKMVI

(1) Anggota dapat diberhentikan dan/atau diberhentikan sementara jika tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai anggota atau melakukan perbuatan yang melanggar Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan IKMVI.
(2) Keputusan pemberhentian dan pemberhentian sementara dilakukan oleh Dewan
Pengurus Pusat
BAB II
Struktur Organisasi IKMVI

Pasal 6
Dewan Formatur
(1) Dewan formatur adalah dewan yang menjadi founding father dalam berdirinya IKMVI.

Pasal 7
Kewajiban Dewan Formatur
(1) (butuh pendapat dari yang lain)

Pasal 8
Hak Dewan Pengurus Formatur
(1) Dapat mengintervensi jika keberlangsungan IKMVI telah keluar dari tujuan yang telah
ditetapkan.

Pasal 9
Dewan Pengurus Pusat

(1) Dewan Pengurus Pusat adalah dewan pimpinan tertinggi sebagai pelaksana keputusan
kongres serta memimpin semua kegiatan IKMVI.
(2) Dewan Pengurus Pusat bertindak atas nama IKMVI

Pasal 10
Kewajiban Dewan Pengurus Pusat

(1) Melaksanakan kegiatan organisasi serta membuat kebijakan yang sesuai dengan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta keputusan kongres.
g. Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman atas segala kegiatan IKMVI.
h. Memberikan laporan pertanggungjawaban saat dilaksanakan kongres.
i. (butuh pendapat dari yang lain)

Pasal 11
Hak Dewan Pengurus Pusat
(2) Membuat pedoman serta peraturan pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
(3) Menerima serta Memberhentikan anggota.
(4) Memutuskan dilaksanakannya kongres.
BAB III
Dewan Pengurus Cabang
Pasal 12
Dewan Pengurus Cabang
(1) Dewan Pengurus Cabang adalah dewan yang menjadi pelaksana keputusan kongres,
peraturan organisasi, keputusan Dewan Pengurus Pusat serta mengkoordinasi kegiatan
tingkat wilayah.

Pasal 13
Kewajiban Dewan Pengurus Cabang
(1) Melaksanakan kegiatan organisasi yang sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan kongres serta rapat tingkat cabang.
(2) Melaksanakan kegiatan organisasi yang sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Perintah Dewan Pengurus Pusat, serta keputusan kongres.
(3) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman atas segala kegiatan di tingkat
cabang.
(4) Memberikan laporan pertanggungjawaban di musyawarah tingkat cabang (butuh
pendapat dari yang lain)

Pasal 14
Hak Dewan Pengurus Cabang
(1) Mengusulkan pemberhentian fungsionaris Dewan Pengurus Cabang serta mengajukan
penggantinya ke Dewan Pengurus Pusat.
(2) Memutuskan dilaksanakannya musyawarah tingkat cabang.

BAB IV
Dewan Pengurus Wilayah
Pasal 15
Dewan Pengurus Wilayah
(1) Dewan Pengurus Wilayah adalah dewan yang menjaid pelaksana keputusan kongres,
peraturan organisasi, keputusan Dewan Pengurus Pusat serta melakukan kegiatan tingkat
wilayah.

Pasal 16
Kewajiban Dewan Pengurus Wilayah
(1) Melaksanakan kegiatan organisasi yang sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan kongres serta rapat tingkat wilayah
(5) Melaksanakan kegiatan organisasi yang sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Perintah Dewan Pengurus Pusat, serta keputusan kongres.
(6) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman atas segala kegiatan di tingkat
wilayah.
(7) Memberikan laporan pertanggungjawaban di musyawarah tingkat wilayah (butuh
pendapat dari yang lain)

Pasal 17
Hak Dewan Pengurus Wilayah
(1) Mengusulkan pemberhentian fungsionaris Dewan Pengurus Wilayah serta mengajukan
penggantinya ke Dewan Pengurus Pusat.
(2) Memutuskan dilaksanakannya musyawarah tingkat wilayah

BAB V
PESERTA, HAK SUARA, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 18
Peserta Kongres
(1) Peserta Kongres atau Kongres Luar Biasa adalah Seluruh Anggota serta pengurus
IKMVI.
(2) (jenis rapat serta mekanisme kongres membutuhkan kesepakatan bersama)

Pasal 19
Peserta Musyawarah Cabang
(1) Peserta Musyawarah Cabang adalah Anggota IKMVI Cabang tertentu serta Dewan
Pegurus Cabang dan Dewan Pengurus Wilayah.
(2) (jenis musyawarah serta mekanisme musyawarah membutuhkan kesepakatan bersama)

Pasal 20
Peserta Musyawarah Wilayah

(1) Peserta Musyawarah Wilayah adalah Anggota IKMVI wilayah serta Dewan Pengurus
Wilayah.
(2) (jenis musyawarah serta mekanisme musyawarah membutuhkan kesepakatan bersama)

Pasal 21
Hak Suara
(1) Hak Suara dalam Kongres adalah sebagai berikut:
a. Dewan Formatur : 5 ( lima ) Hak Suara
b. Dewan Pengurus Pusat: 3 (tiga) Hak Suara
c. Dewan Pengurus Cabang: 2 (dua) Hak Suara
d. Dewan Pengurus Wilayah: 1 (satu) Hak Suara (OPTIONAL)
(2) Hak Suara Dalam Musyawarah Cabang adalah sebagai berikut:
a. Dewan Formatur : 1 (satu) Hak Suara
b. Dewan Pengurus Pusat: 1 (satu) Hak Suara
c. Dewan Pengurus Cabang: 1 (satu) Hak Suara
d. Dewan Pengurus Wilayah: 1 (satu) Hak Suara (OPTIONAL)
(3) Hak Suara Dalam Musyawarah Wilayah adalah sebagai berikut:
a. Dewan Formatur : 1 (satu) Hak Suara
b. Dewan Pengurus Pusat: 1 (satu) Hak Suara
c. Dewan Pengurus Cabang: 1 (satu) Hak Suara
d. Dewan Pengurus Wilayah: 1 (satu) Hak Suara (OPTIONAL)
(4) Rapat-rapat di setiap tingkatan kepengurusan, masing-masing peserta rapat mempunyai 1
(satu) Hak Suara.

Pasal 22
Pengambilan Keputusan
(1) Keputusan-keputusan kongres, musyawarah cabang, musyawarah wilayah dinyatakan sah
apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang hadir.
(2) Keputusan rapat-rapat di setiap tingkatan kepengurusan dinyatakan sah apabila disetujui
oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang hadir.
Pasal 23
Acara dan Tata Tertib Kongres
Acara dan Tata Tertib Kongres ditetapkan dalam Kongres

BAB VI
PENUTUP
Pasal 24
Penutup
(1) Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur lebih lanjut melalui
Peraturan Organisasi.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan

Anda mungkin juga menyukai