Anda di halaman 1dari 40

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA S1 KEBIDANAN

MUKADDIMA
Mahasiswa adalah bagian dari generasi muda yang memiliki peranan
penting dalam perjuangan pembangunan bangsa dan negara. STIKES Al-Irsyad
Al-Islamiyyah Cilacap sebagai perguruan tinggi berkewajiban menjalankan
perannya sebagai lembaga pendidikan , lembaga penelitian ilmiah, dan lembaga
pengabdian kepada masyarakat demi mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa
Indonesia.
Sadar akan peran, fungsi, dan kewajibanya sebagai generasi muda bangsa,
mahasiswa Prodi Sarjana Kebidanan bertekad untuk belajar, berkarya, dan
berjuang dengan dilandasi oleh rasa pengabdian dan tanggung jawab kepada Allah
SWT, bangsa, dan almamater.
Didorong oleh keyakinan dan kemurnian hati bahwa tekad tersebut dapat
terlaksana dengan usaha – usaha yang teratur, terencana, dan penuh kebijaksanaan
maka dengan ini mahasiswa Prodi Sarjana Kebidanan, berhimpun dalam
Himpunan Mahasiswa Sarjana Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Cilacap, menurut anggaran dasar sebagai berikut.

1
BAB I
NAMA,WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
NAMA ORGANISASI

Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa S1 Kebidanan yang selanjutnya


disingkat HIMASBI.

Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT PERESMIAN
Organisasi ini diresmikan pada tanggal 11 Desember 2020 di STIKES Al-Irsyad
Al-Islamiyyah Cilacap

Pasal 3
KEDUDUDUKAN

HIMASBI berkedudukan dibawah SENAT dan BEM STIKES Al-Irsyad


Al-Islamiyyah Cilacap yang diakui kedudukannya sebagai Organisasi
kemahasiswaan di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap.

2
BAB II
DASAR, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 4
DASAR
HIMASBI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 5
MAKSUD DAN TUJUAN
1. HIMASBI didirikan dengan maksud sebagai wadah untuk menjalin dan
mempererat tali silaturahim serta komunikasi antar mahasiswa S1 Kebidanan
di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
2. HIMASBI didirikan dengan tujuan :
a. Mendorong terciptanya nilai-nilai kebersamaan yang baik sesama
mahsiswa S1 Kebidanan di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
b. Berperan serta dalam pembangunan komunikasi dan informasi antar
mahasiswa S1 Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
c. Berperan sebagai organisasi mahassiswa yang menampung serta
memberikan masukan terhadap arah kebijakan organisasi profesi.
d. Melakukan kajian-kajian keilmuwan untuk menambah pengetahuan,
integritas, dan intelektualitas antar mahasiswa S1 Kebidanan.
e. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi lain baik di
dalam maupun di luar STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
f. Melakukan usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dengan
maksud dan tujuan organisasi.

3
BAB III
SIFAT

Pasal 6
1. Organisasi ini bersifat dinamis, fleksibel, sosial, dan edukatif.
2. Organisasi ini lebih menekankan kepada kepentingan bersama yang bersifat
terbuka, independen, serta menghindari sikap apatis dan anarkis atau
mengintimidasi Hak Asasi Manusia (HAM).

BAB IV
IDENTITAS ORGANISASI

Pasal 7
Organisasi HIMASBI memiliki lambang dan atribut-atribut organisasi lainnya
yang diatur lebih lanjut dalam peraturan organisasi.

Pasal 8
LAMBANG ORGANISASI

4
Pasal 9
MAKNA LAMBANG ORGANISASI

BAB V
KEUANGAN DAN INVENTARISASI

Pasal 10
KEUANGAN

1. Pemasukan :
a. Penghasilan dari usaha-usaha organisasi yang sah dan halal.
b. Iuran Pengurus yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
(ART).
c. Sumbangan atau bantuan dari donatur yang tidak mengikat baik dari
perorangan, kelompok, maupun suatu badan/lembaga nasional.
d. Dana yang masuk ke organisasi disimpan di satu rekening di salah satu
bank dan disimpan menurut cara yang ditentukan pengurus.
2. Pengeluaran :
a. Pengajuan dana dari lembaga lain ke organisasi ini harus mengajukan
proposal dan proposal tersebut diajukan ke STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah .
b. Kekayaan organisasi adalah milik bersama dan digunakan sepenuhnya
untuk kepentingan organisasi atas persetujuan dari pengurus.

5
Pasal 11
INVENTARISASI

Inventaris organisasi adalah benda-benda yang diperoleh, dimiliki, dan digunakan


untuk kepentingan organisasi.

BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 12
Anggota HIMASBI adalah seluruh mahasiswa S1 Kebidanan STIKES AL-Irsyad
Al-Islamiyyah.

BAB VII
KEPENGURUSAN

Pasal 13
Pengurus HIMASBI terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua departemen,
seksi dan anggota.

Pasal 14
SUSUNAN KEPENGURUSAN

Susunan kepengurusan HIMASBI terdiri dari :

6
1. Pengurus
2. Dewan Pembina
3. Dewan Penasehat
Ketentuan susunan kepengurusan akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga (ART).

BAB VIII
MUSYAWARAH ORGANISASI
Pasal 15

Musyawarah organisasi terdiri atas :


1. Musyawarah Besar HIMASBI

Pasal 16
Musyawarah Besar HIMA TLM
Musyawarah ini adalah kegiatan resmi yang dilaksanakan oleh Pengurus
HIMASBI yang terdiri dari :
1. Musyawarah HIMASBI
2. Rapat Kerja HIMASBI
3. Musyawarah Luar Biasa HIMASBI
Ketentuan Musyawarah diatas aka diatur lebih lanjut dalam peraturan organisasi.

7
BAB IX
KADERISASI

Pasal 17
Tahapan kaderisasi diatur dalam pedoman Kaderisasi

BAB X
ARSIP ORGANISASI

Pasal 18
1. Agenda organisasi terhitung sejak diresmikan sampai berakhirnya satu kali
periode.
2. Laporan pertanggungjawaban diserahkan pada saat peresmian kepengurusan
baru dan harus disampaikan dalam musyawarah tertinggi.
3. Arsip organisasi diserahkan kepada kepengurusan baru pada musyawarah
tertinggi.

BAB XI
PERUBAHAN DAN TAMBAHAN
Pasal 19
Keputusan untuk mengubah dan menambah peraturan organisasi ini hanya sah
jika diambil dalam Kongres sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah
anggota yang hadir.

8
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Hal-hal yang belum diatur dalam
Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

9
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MAHASISWA S1 KEBIDANAN
(HIMASBI)

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Keanggotaan Organisasi Himpunan Mahasiswa S1 Kebidananterdiri atas Anggota
adalah seluruh mahasiswa Prodi S1 Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah
yang aktif.

BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 2
KEWAJIBAN ANGGOTA
Setiap anggota berkewajiban :
1. Mengetahui landasan perjuangan organisasi.
2. Menaati keputusan hasil musyawarah organisasi.
3. Mencegah setiap usaha dan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.

Pasal 3
HAK ANGGOTA
Setiap anggota berhak :
1. Mengeluarkan pendapat dan usulan serta saran.
2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus dengan mengikuti pendidikan,
penataran, pelatihan, dan bimbingan.
3. Ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarankan.

10
BAB III
PENGURUS HIMA TLM

Pasal 4
Pengurus HIMASBI adalah anggota yang telah dipilih dan dilantik.

Pasal 5
KEWAJIBAN PENGURUS HIMA TLM
Setiap pengurus HIMASBI berkewajiban:
1. Menghayati dan mengandalkan landasan perjuangan dan mematuhi
AD/ART organisasi.
2. Melaksanakan dan menatati semua hasil musyawarah organisasi.
3. Mencegah setiap usaha dan tindakan-tindakan yang merugikan
kepentingan organisasi.
4. Mengarahkan dan mengayomi sesama anggota organisasi baik pengurus
maupun anggota.

Pasal 6
HAK PENGURUS HIMA TLM
Setiap pengurus HIMASBI berhak:
1. Mengeluarkan pendapat dan usulan serta saran.
2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus.
3. Memperoleh pendidikan, penataran, pelatihan, dan bimbingan sebagai
pengurus HIMASBI.

11
BAB IV
DEWAN PEMBINA

Pasal 7
Dewan Pembina adalah Ketua Prodi S1 Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah.

Pasal 8
KEWAJIBAN DEWAN PEMBINA

Setiap Dewan Pembina berkewajiban:


1. Mengetahui landasan dan AD/ART organisasi.
2. Memberi masukkan dan saran kepada anggota dan pengurus organisasi.
3. Membina dan mengarahkan anggota serta pengurus organisasi.
4. Mencegah setiap usaha dan tindakan-tindakan yang merugikan
kepentingan organisasi.

Pasal 9
HAK DEWAN PEMBINA

Setiap dewan Pembina berhak :


Memberikan pengarahan dan peringatan apabila terjadi hal-hal yang kurang sesuai
dengan landasan organisasi.

BAB V
DEWAN PENASEHAT

Pasal 10
Dewan Penasehat adalah pihak-pihak yang diminta dan bersedia, terutama dari
pihak ketua dan puket III STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah.

12
Pasal 11
KEWAJIBAN DEWAN PENASEHAT

Setiap Dewan Penasehat berkewajiban :


1. Mengetahui landasan perjuangan dan AD/ART organisasi.
2. Memberi masukkan dan saran kepada anggota dan pengurus organisasi.
3. Memberikan nasehat kepada organisasi agar tercapainya tujuan organisasi.
4. Mencegah setiap usaha dan tindakan-tindakan yang merugikan
kepentingan pengurus dan organisasi.

Pasal 12
HAK DEWAN PENASEHAT

Setiap Dewan Penasehat berhak :


Memberikan nasehat, kritik dan peringatan apabila terjadi hal-hal yang kurang
sesuai dengan landasan organisasi.

BAB VI
SANKSI PENGRUS

Pasal 13
Sanksi diberikan kepada pengurus yang melanggar AD/ART HIMASBI dengan
sanksi sebagai berikut:
1. Peringatan secara lisan oleh pengurus HIMASBI
2. Jika peringatan 1 tidak dipenuhi maka diberikan pernyataan secara tertulis
3. Jika peringatan 2 tidak dipenuhi maka pengurus tidak diperbolehkan
mengikuti seluruh kegiatan HIMASBI selama satu periode.

13
BAB VII
PEMBERHENTIAN PENGURUS

Pasal 14
Pengurus berhenti karena:
1. Meninggal dunia.
2. Atas permintaan sendiri dengan persetujuan dari minimal setengah lebih
satu dari jumlah dewan pengurus atas konfirmasi Dewan Pembina.
3. Diberhentikan karena melanggar AD/ART organisasi (tata cara
pemberhentian dan hak membela diri diatur dalam peraturan organisasi).

BAB VIII
STRUKTUR KEPENGURUSAN

Pasal 15
1. Struktur kepengurusan HIMASBI meliputi:
a. Mahasiswa Program Studi S1 Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah yang terpilih sebagai Pengurus
2. Format struktur Pengurus HIMASBI akan diatur lebih lanjut dalam
peraturan organisasi.

BAB IX
WILAYAH KERJA SERTA TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 16
Wilayah kerja serta tugas pokok Dewan Pengurus HIMASBI akan diatur lebih
lanjut pada peraturan organisasi.

14
BAB X
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI SOSIAL/KEMASYARAKATAN,
PROFESI/FUNGSIONAL

Pasal 17
Hubungan kerjasama Mahasiswa S1 Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah
dengan organisasi lainnya, dilakukan berdasarkan kersamaan visi dan misi untuk
menciptakan kesejahteraan dan kedaulatan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

BAB XI
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 18
Hak bicara dan hak suara musyawarah anggota dan rapat kerja diatur sebagai
berikut :
1. Hak bicara pada dasarnya menjadi hak perorangan yang penggunanya
diatur dalam peraturan organisasi.
2. Hak suara yang dilakukan dalam pengambilan keputusan pada dasarnya
dimiliki oleh peserta yang penggunaannya diatur dalam peraturan
organisasi.

BAB XII
KEUANGAN

Pasal 19
1. Hasil kegiatan HIMASBI dimasukkan dalam kas HIMASBI atas
kesepakatan pengurus HIMASBI.
2. Kas organisasi ditentukan oleh peraturan organisasi HIMASBI. Adapun
hal-hal yang menyangkut pemasukkan dan pengeluaran keuangan dari dan
untuk HIMASBI dilakukan secara transparan dan kewajiban

15
dipertanggungjawabkan dalam forum yang ditentukan oleh peraturan
organisasi.
3. Iuran pengurus yang disebutkan dalam Anggaran Dasar adalah iuran
pengurus secara berkala dengan jumlah yang telah disepakati bersama.

BAB XIII
PENYEMPURNAAN

Pasal 20
Penyempurnaan AD/ART dilakukan pada sidang musyawarah besar.

BAB XIV
PENUTUP

Pasal 21
1. Hal-hal yang ditetapkan dalam AD/ART diatur dalam peraturan organisasi
dan aturan tambahan dalam kongres HIMASBI disepakati sekurang-
kurangnya ½ n + 1 dari peserta yang hadir.
2. AD/ART ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

16
PERATURAN ORGANISASI
HIMPUNAN MAHASISWA S1 KEBIDANAN
NOMOR : ...........................
TENTANG
ATRIBUT ORGANISASI
HIMPUNAN MAHASISWA S1 KEBIDANAN
(HIMASBI)

BAB I
BENDERA ORGANISASI

Pasal 1

Pasal 2
Format Bendera

BAB II
PAPAN NAMA SEKRETARIAT

Pasal 3
1. Papan nama sekretariat berwarna putih
2. Papan nama sekretariat berukuran 100 x 60 cm.
3. Mencantumkan nama organisasi ditulis dengan jenis huruf Times New
Roman dan rata tengah di samping logo.

17
4. Mencantumkan lambang organisasi yang diletakkan dibagian samping kiri
papan nama sekretariat.
5. Mencantumkan:
a. Alamat lengkap sekretariat
b. Email dengan menggunakan format himad4tlmstikesaiaic@gmail.com
c. Alamat instagram @himad4tlm_stikesaiaic
d. Ditulis dengan huruf Times New Roman

Pasal 4
Format Papan Nama Sekretariat

BAB IV
Pakaian Dinas Harian (PDH)
Pasal 5
Pakaian Dinas Harian (PDH) merupakan atribut seragam pengurus dan anggota
yang digunakan sebagai alat kelengkapan HIMASBI pada saat kegiatan organisasi
dan perkuliahan.

18
Pasal 6
Pakaian Dinas Harian (PHD) berbahan....berwarna...

Pasal 7
Format dan desain Pakaian Dinas Harian (PHD) HIMASBI:
a. Depan
Sebelah kanan terdapat nama pengurus dan logo STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah dan sebelah kiri terdapat logo HIMASBI.
b. Belakang
Terdapat tulisan HIMASBI yang dicetak tebal dengan huruf kapital dan
diikuti kepanjangan yaitu Himpunan Mahasiswa S1 Kebidanan beserta
nama kampus yaitu STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap.
c. Lengan sebelah kanan
Terdapat bendera merah putih.

19
PERATURAN ORGANISASI
HIMPUNAN MAHASISWA S1 KEBIDANAN
NOMOR: ......................................
TENTANG
SISTEM PENGENDALI ADMINISTRASI
HIMPUNAN MAHASISWA S1 KEBIDANAN
(HIMASBI)

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Ruang Lingkup

1. Peraturan Organisasi Sistem Pengendali Adminitrasi Himpunan Mahasiswa


S1 Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah adalah peraturan organisasi
yang mengatur dan menetapkan tata cara adminitrasi mulai dari alur,
pembuatan, penerbitan, pengelolaan, dan dokumentasi administrasi
HIMASBI.
2. Administrasi dikelola mulai dari musyawarah organisasi sesuai tingkatnya
sampai dengan tanggal domisioner.
3. Penanggung jawab administrasi adalah pengurus yang diberi tanggung jawab
mengelola administrasi.
4. Dokumen adalah data, catatan dan/atau keterangan yang berkaitan dengan
pengelolaan dan tanggung jawab administrasi lembaga, baik tertulis di atas
kertas atau sarana lain, maupun terekam dalam bentuk corak apapun.
5. Administrasi meliputi administrasi keluar dan administrasi masuk yang
dilaporkan diakhir periode kepengurusan.

20
Pasal 2
Ketentuan

1. Semua jenis administrasi tertulis (kecuali proposal) dicetak dengan huruf


Times New Roman menggunakan ukuran huruf 12 dan menggunakan 1,5
spasi.
2. Surat, proposal, berita acara kegiatan, dan LPJ kegiatan menggunakan kertas
ukuran A4.
3. Margin surat dan LPJ adalah Normal Style (kiri, atas, kanan, dan bawah
adalah 2,54 cm).
4. Proposal menggunakan jenis huruf, ukuran huruf, spasi, dan margin
disesuaikan kebutuhan desain dan dibuat semenarik mungkin.

BAB II
BENTUK ADMINISTRASI

Pasal 3
Bentuk Administrasi

Bentuk-bentuk administrasi meliputi :


1. Surat
2. Proposal
3. Berita Acara Kegiatan
4. Laporan Pertanggungjawaban
5. Amplop
6. Sertifikat
7. Data dan Informasi

21
BAB III
SURAT

Pasal 4
Pengertian Surat

1. Surat yang tertuliskan atau alat untuk menyampaikan sebuah informasi secara
tertulis baik dalam bentuk cetak maupun elektronik.
2. Suatu alat komunikasi untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari satu
pihak ke pihak lain.

Pasal 5
Jenis Surat dan Kegunaannya

1. Surat Undangan; digunakan untuk memohon pihak lain menghadiri suatu


acara pada waktu dan tempat tertentu.
2. Surat Peringatan; digunakan untuk memberi peringatan kepada pihak lain
karena telah melakukan pelanggaran.
3. Surat Pengumuman; digunakan untuk memberikan pengumuman kepada
banyak orang dan/atau banyak pihak.
4. Surat Edaran; digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak yang
terkait.
5. Surat Pengantar; digunakan untuk mengantarkan sesuatu kepada pihak lain
baik barang maupun uang.
6. Surat Keterangan; digunakan untuk memberikan keterangan tentang suatu
hal yang diminta oleh pribadi untuk kepentingan dirinya
7. Surat Rekomendasi; digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada
suatu pihak.
8. Surat Pernyataan; digunakan untuk memberikan suatu pernyataan kepada
pihak tertentu.
9. Surat Permohonan; digunakan untuk mengajukan permohonan kepada
pihak tertentu.

22
10. Surat Pengabulan; digunakan untuk memberikan jawaban atas permohonan
pihak lain yang berisi pengabulan atau persetujuan
11. Surat Pengunduran Diri; digunakan untuk memberikan pernyataan dan/atau
keterangan berhenti dari jabatannya.
12. Surat Pemberhentian; digunakan untuk untuk menetapkan bahwa suatu
pihak diberhentikan dari jabatannya atau hal lain.
13. Surat Tugas; digunakan untuk memberikan tugas kepada pihak tertentu.
14. Surat Keputusan; digunakan untuk menetapkan/memutuskan suatu hal.

BAB IV
BAGIAN SURAT DAN PENULISANNYA

Pasal 6
Kepala Surat

1. Mencantumkan nama organisasi yaitu “Himpunan Mahasiswa S1 Kebidanan


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah” yang tulis dalam satu baris saja.
2. Nama organisasi ditulis dengan huruf Times New Roman, berukuran 11,
tercetak tebal, dan rata kiri di samping logo.
3. Mencantumkan logo organisasi berukuran 3 x 3 cm sesuai dengan
tingkatannya yang diletakkan disebelah kiri kepala surat.
4. Mencantumkan :
a. alamat lengkap sekretariat,
b. email dengan menggunakan format himad4tlmstikesaiaic@gmail.com,
c. nomor telepon dengan format nomor telepon ketua umum dan sekretaris,
dan ditulis dengan huruf Times New Roman, berukuran 11, tercetak
miring, dan rata kiri disamping logo,
d. Menggunakan garis pembatas ukuran 3 dan ¾ yang digunakan secara
berdampingan,
e. Pada Surat Keputusan, kepala surat hanya dipakai di lembar pertama.
Pasal 7

23
Format Kepala Surat

Pasal 8
Penomoran Surat
1. Ditulis “Nomor” lalu diikuti titik dua.
2. Penomoran surat menggunakan angka dan huruf.
3. Penomoran berlaku satu periode kepengurusan.
4. Nomor surat ditulis tebal (Bold).

Pasal 9
Format Penomoran Surat
1. Penomoron surat menyurat mengikuti format sebagai berikut

N/02/HIMASBI-IX/2020

Keterangan :
a. “N” adalah kode surat
1) Untuk surat menyurat internal HIMASBI seperti dari ketua pengurus
ke organisasi internal STIKES menggunakan kode A.
2) Untuk surat menyurat eksternal STIKES menggunakan kode B.
b. “02” adalah nomor surat yang dibuat selama periode kepengurusan.
c. “HIMASBI” adalah nama organisasi
d. “IX” adalah bulan pembuatan/dikeluarkan surat
e. “2020” adalah tahun pembuatan/dikeluarkan surat

2. Penomoran surat keputusan mengikuti format sebagai berikut

A/01/SK//HIMASBI/X/2020
Keterangan :
a. “A” adalah kode tingkatan organisasi, berikut kode surat menurut
tingkatannya
b. “01” adalah nomor surat yang dibuat selama periode kepengurusan.

24
c. “SK” adalah kode jenis surat keputusan
d. “HIMASBI” adalah nama organisasi
e. “IX” adalah bulan pembuatan/dikeluarkan surat ditulis dengan angka dua
digit.
f. “2020” adalah tahun pembuatan/dikeluarkan surat.

3. Penomoran Peraturan Organisasi mengikuti format sebagai berikut

PO-01/HIMASBI/IX/2020

Keterangan :
a. “PO” adalah singkatan dari Peraturan Organisasi
b. “01” adalah nomor peraturan yang dibuat selama periode kepengurusan.
c. “HIMASBI” adalah nama organisasi.
d. “IX” adalah bulan pembuatan/dikeluarkan surat ditulis dengan angka dua
digit.
e. “2020” adalah tahun pembuatan/dikeluarkan surat.

Pasal 10
Lampiran Surat
1. Lampiran ditulis “Lampiran” lalu diikuti titik dua.
2. Lampiran ditulis “lembar” jika lampiran berbentuk kertas lembaran dan
jumlahnya ditulis sesuai jumlah lembaran yang dilampirkan.
3. Lampiran ditulis “bundel” jika berbentuk jilid buku yang dilampirkan.

25
Pasal 11
Penulisan Perihal

1. Perihal ditulis “Hal” lalu diikuti titik dua.


2. Perihal ditulis secara singkat, padat, dan jelas sesuai maksud dan tujuan serta
isi.
3. Perihal ditulis dengan garis bawah (underline).

Pasal 12
Penulisan Tempat, Tanggal

a. Tanggal menggunakan format “Tempat, Tanggal Bulan Tahun”.


b. Tempat ditulis dengan huruf, tanggal dengan angka sebanyak 2 digit, bulan
dengan huruf, dan tahun dengan angka sebanyak 4 digit.
c. Diletakkan sejajar dengan nomor surat atau diletakkan di akhir kepala
pengesahan.

Pasal 13
Alamat

1. Semua alamat diawali dengan “Yang terhormat” yang selanjutnya disingkat


“Yth” dan diikuti tanda titik.
2. Didahulukan mencantumkan nama atau jabatan kemudian alamat
lengkap/kota atau cukup ditulis “di tempat”.

Pasal 14
Isi Surat

1. Isi harus sesuai dengan perihal yang ditulis.


2. Ditulis secara jelas maksud dan tujuan.
3. Terdiri dari paragraf pembuka, isi, dan penutup.

26
Pasal 15
Pengesahan

1. Diawali dengan kepala pengesahan yang ditulis rata tengah.


2. Kepala pengesahan ditulis secara berurutan yang terdiri dari tempat, tanggal,
jabatan, tingkatan organisasi yang menerbitkan surat.
3. Tanda tangan diletakkan di antara nama jabatan yang berada di atas dan nama
terang digarisbawahi yang diikuti Nomor Pengurus (NP).
4. Jenis penandatangan dapat berupa pelaksana, mengetahui, menyetujui.
5. Ditulis tebal (Bold).
6. Diberi stempel basah di sebelah kiri tanda tangan dan mengenai tanda tangan.
7. Pemberian stempel dan bentuk stempel akan diatur dalam bab berikutnya.

Pasal 16
Tembusan

Ditulis “Tembusan” diikuti titik dua.


Menggunakan numbering dalam penulisannya.

27
BAB V
SURAT MENYURAT

Pasal 17
Surat Masuk

1. Surat masuk adalah surat yang berasal dari orang/lembaga/instansi lain yang
ditujukan ke Dewan Pengurus HIMASBI.
2. Surat masuk sebelum dibukukan diletakkan pada tempat yang telah
disediakan.
3. Setiap satu minggu sekali surat masuk dicatat pada buku besar.
4. Setiap tiga bulan sekali surat masuk dibukukan menjadi satu.
5. Pencatatan berkaitan tentang hal-hal :
a. Nomor
b. Tanggal masuk
c. Tanggal dan Nomor Surat
d. Nama dan alamat pengirim
e. Tujuan
f. Perihal/isi surat singkat
g. Lampiran
h. Keterangan (mencatat siapa penerima surat dan jenis surat, apakah surel
atau tercetak)
6. Setelah dilakukan pencatatan surat diparaf oleh Sekretaris HIMASBI sebagai
disposisi yang kemudian disampaikan pada pihak yang dituju.
7. Setelah semua dilakukan, berkas surat disimpan oleh Sekretaris HIMASBI
sebagai arsip.

28
BAB VI
AMPLOP

Pasal 18
Pengertian Amplop

Amplop adalah sebuah tempat untuk memasukkan surat.

Pasal 19
Kepala Amplop

1. Mencantumkan nama organisasi yaitu “Himpunan Mahasiswa S1 Kebidanan


STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah” yang tulis dalam satu baris saja.
2. Nama organisasi ditulis dengan huruf Times New Roman, berukuran 11,
tercetak tebal, dan rata kiri di samping logo.
3. Mencantumkan logo organisasi berukuran 3 x 3 cm sesuai dengan
tingkatannya yang diletakkan disebelah kiri kepala surat.
4. Mencantumkan :
a. alamat lengkap sekretariat,
b. email dengan menggunakan format himad4tlmstikesaiaic@gmail.com,
c. nomor telepon dengan format nomor telepon ketua umum dan sekretaris,
dan ditulis dengan huruf Times New Roman, berukuran 11, tercetak
miring, dan rata kiri disamping logo,
d. Menggunakan garis pembatas ukuran 3 dan ¾ yang digunakan secara
berdampingan.

29
Pasal 20
Alamat

1. Semua alamat diawali dengan “ Yang terhormat” yang selanjutnya disingkat


“Yth” dan diikuti tanda titik.
2. Didahulukan mencantumkan nama atau jabatan kemudian alamat
lengkap/kota atau cukup ditulis “di tempat”.
3.

Pasal 21
Format Amplop

BAB VII
PROPOSAL

Pasal 22
Pengertian Proposal
Proposal kegiatan merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kerja.

30
Pasal 23
Sistematika Penulisan Proposal
Dalam penulisan proposal kegiatan, poin-poin yang harus ada dalam proposal
antara lain:
1. Halaman Judul merupakan lembar tersendiri dan harus memuat:
a. Judul proposal yang diajukan dibuat singkat, jelas, dan harus dapat
mengambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Latar Belakang adalah hal-hal yang melatarbelakangi keinginan/daya dorong
untuk melaksanakan kegiatan yang diajukan.
3. Nama Kegiatan adalah nama kegiatan yang diajukan. Disajikan secara
menarik untuk publikasi.
4. Tema Kegiatan adalah materi yang diangkat dalam pelaksanaan kegiatan.
5. Tujuan Kegiatan adalah hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan
yang diajukan.
6. Landasan Kegiatan adalah hal yang menjadi dasar hukum pelaksanaan
kegiatan yang diajukan.
7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan adalah menjelaskan waktu dan tempat akan
dilaksanakannya kegiatan secara tepat dan jelas.
8. Sasaran Kegiatan adalah objek yang menjadi sasaran dari pelaksanaan
kegiatan yang diajukan.
9. Susunan Panitia adalah pelaksana dari kegiatan yang diajukan.
10. Susunan Acara adalah pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan.
11. Rancangan Anggaran Biaya adalah rancangan perkiraan pengeluaran yang
akan digunakan dalam kegiatan yang diajukan. Format anggaran terdiri atas,
nomor urut, kebutuhan seksi, volume, dan jumlah.
12. Penutup adalah kata penutup dari proposal yang diajukan.
13. Pengesahan. Bagian pengesahan digabung dengan sub bab sebelumnya (tidak
dibuat dalam lembar tersendiri) yang berisi :
a. Tanggal pengesahan
b. Pengesahan
14. Lampiran-lampiran: Keterangan lain yang perlu untuk dilampirkan dalam
pembuatan proposal.

31
Pasal 24
Ketentuan Pembuatan Proposal

1. Penyusunan proposal kegiatan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum


kegiatan dilaksanakan.
2. Proposal kegiatan dicetak menggunakan kertas A4 putih.
3. Proposal kegiatan menggunakan jenis huruf, ukuran huruf, spasi, dan margin
disesuaikan dengan kebutuhan desain dan dibuat semenarik mungkin.
4. Proposal kegiatan dijilid dengan warna bening di depan dan hijau dibelakang.
5. Pengajuan proposal ke pihak mitra kerja wajib menggunakan surat pengantar.

Pasal 25
Format Proposal

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1.2. Landasan Kegiatan
1) AD/ART Himpunan Mahasiswa S1 Kebidanan STIKES Al-Irsyad Al-
Islamiyyah.
2) Hasil Rapat Kerja HIMASBI
3) Undang-undang yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
1.3 Tujuan Kegiatan

32
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Nama Kegiatan


3.2. Tema Kegiatan
3.3. Bentuk Kegiatan, memuat
a. Jenis-jenis kegiatan (jika dalam pelaksanaan terdapat beberapa kegiatan)
b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
c. Susunan Acara (sususan acara terlampir)
3.4. Peserta Kegiatan
3.5. Pelaksana Kegiatan (susunan kepanitiaan terlampir)
3.6. Anggaran Dana (ditulis secara umum dan rinciannya terlampir)

BAB III
PENUTUP

Kata-kata penutup ......................................................


Tempat, tanggal bulan tahun
Ketua HIMASBI Ketua Panitia

Nama........................................... Nama...........................................
NIM. NIM.

Mengetahui,

33
Puket III Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan

Nama ............................... Nama .........................................


NP. NP.

Menyetujui,
Ketua
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap

Nama .................................................
NP.

BAB VIII
LAPORA PERTANGUNGJAWABAN

34
Pasal 26
Pengertian Laporan Pertanggungjawaban

Laporan Pertanggungjawaban yang kemudian disingkat LPJ adalah laporan semua


kegiatan yang telah dilaksanakan pengurus selama satu periode kepengurusan.

Pasal 27
Sistematika Penulisan Laporan Pertanggungjawaban

Dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban, poin-poin yang harus ada di


dalamnya adalah
1. Halaman Judul merupakan lembar tersendiri dan harus memuat :
a. Judul LPJ yang diajukan dibuat singkat, jelas, dan harus dapat
mengambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Tingkatan organisasi yang melaporkan kegiatan.
c. Lambang HIMASBI
2. Judul LPJ
3. Pendahuluan yang merupakan gambaran umum dan semangat pengurus
dalam kepengurusan.
4. Kondisi Kepengurusan, memuat :
a. Kondisi internal adalah gambaran kondisi dalam kepengurusan yang
disampaikan oleh ketua pengurus HIMASBI. Pada bagian ini juga
menjelaskan visi misi kepengurusan dan struktur kepengurusan.
b. Kondisi eksternal adalah gambaran hubungan pengurus dengan
organisasi lainnya.
5. Realisasi Program Kerja adalah gambaran program kerja yang dilaksanakan
atau tidak dilaksanakan oleh masing-masing departemen. Untuk program
kerja yang terlaksana diuraikan dalam bentuk tabel secara singkat dan wajib
mencakup:
a. Nama Kegiatan adalah nama kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Tema Kegiatan adalah materi yang diangkat dalam pelaksanaan kegiatan.

35
c. Tujuan Kegiatan adalah hal yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan yang
telah dilaksanakan.
d. Waktu dan Tempat Pelaksanaan adalah menjelaskan waktu dan tempat
dilaksanakannya kegiatan secara tepat dan jelas.
e. Sasaran Kegiatan adalah objek yang menjadi sasaran dari pelaksanaan
kegiatan yang telah dilaksanakan.
f. Penanggung Jawab Kegiatan atau Ketua Pelaksana Kegiatan adalah
pelaksana dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
g. Rekanan adalah pihak-pihak yang mendukung dilaksanakannya kegiatan
yang telah dilaksanakan.
h. Deskripsi Acara, menceritakan secara naratif singkat pelaksanaan
kegiatan.
i. Faktor Penghambat/Kendala. Berisi kendala yang dihadapi selama
persiapan, saat berlangsungnya kegiatan sampai dalam pelaporan kegiatan.
j. Hasil Kegiatan. Berisi hasil kegiatan yang telah dicapai, yang harus dirinci
secara jelas.
k. Rekapitulasi Realisasi Biaya adalah rekapitulasi anggaran yang telah
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan. Realisasi secara rinci akan
dilaporkan oleh Bendahara. Untuk program kerja yang tidak terlaksana,
ditulis pada bagian terpisah dan menjelaskan alasan kegiatan tersebut tidak
terlaksana secara naratif.
6. Laporan Keuangan adalah laporan kondisi keuangan dewan pengurus selama
satu periode kepengurusan yang dibuat oleh Bendahara. Laporan Keuangan
dibuat dalam bentuk neraca dan dalam penyusunannya :
a. Harus disusun dengan perincian yang tepat dan jelas.
b. Tidak ada pencantuman anggaran lain-lain.
7. Laporan Administrasi adalah laporan kegiatan administrasi dewan pengurus
selama satu periode kepengurusan yang dibuat oleh Sekretaris. Laporan
Administrasi memuat :
a. Rekapitulasi dokumentasi surat masuk.
b. Rekapitulasi dokumentasi surat keluar.
c. Daftar inventaris.

36
d. Daftar berkas-berkas yang ada dalam kepengurusan,
8. Rekomendasi, memuat rekomendasi pengurus kepada kepengurusan
selanutnya dalam melaksanakan dan mengatasi kegiatan yang akan
dilaksanakan. Rekomendasi disajikan dalam bentuk poin-poin yang lugas dan
jelas.
9. Penutup; penutup dari laporan pertanggungjawaban.
10. Pengesahan; lembar tersendiri, berisi:
a. Tanggal pengesahan
b. Pengesahan
11. Lampiran-lampiran; halaman tambahan keterangan lain yang wajib dan perlu
untuk dilampirkan dalam pembuatan LPJ seperti:
a. Nota-nota dari anggaran yang telah digunakan
b. Daftar hadir peserta kegiatan
c. Foto-foto pelaksanaan kegiatan
d. Keterangan lain yang dapat dilampirkan (tidak wajib) : seperti sertifikat
dan poster

37
BAB IX
STEMPEL

38
Pasal 40

Ketentuan Stempel

1. Stempel dibubuhkan di sebelah kiri dan mengenai tanda tangan.


2. HIMASBI hanya memiliki 2 stempel, yaitu Stempel Kepengurusan dan
Stempel Panitia Pelaksana.
3. Stempel Kepengurusan hanya bisa dibubuhkan pada Ketua dan Sekretaris.
4. Stampel Kepengurusan adalah Logo HIMASBI berdiameter 3 cm yang
berwarna ungu.
5. Stempel Panitia Pelaksana dibubuhkan pada Ketua Pelaksana Kegiatan
HIMASBI.
6. Stampel Panitia Pelaksana berbentuk persegi panjang berukuran 2x5 cm
berwarna ungu dengan ketentuan bentuk dalam pasal selanjutnya.
7. Stempel Panitia Pelaksana adalah satu desain untuk semua kegiatan yang
dilaksanakan.

Pasal 28
Format Stempel

1. Format Stempel Kepengurusan

3 cm

3 cm

2. Format Stempel Panitia Pelaksana

39
2 cm

5 cm

40

Anda mungkin juga menyukai