Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA


NOMOR 02 TAHUN 2017
TENTANG

TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


UNIVERSITAS INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

Menimbang: a. bahwa untuk terwujudnya lembaga kemahasiswaan yang


mandiri dan mengakar baik di kalangan mahasiswa
maupun masyarakat, merupakan syarat yang harus
dicapai oleh lembaga kemahasiswaan di lingkungan
Universitas Indonesia;
b. bahwa untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Dewan
Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia perlu
memiliki seperangkat peraturan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka Dewan
Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia perlu
membentuk peraturan mengenai Tata Tertib Dewan
Perwakilan Mahasiswa Universitas Indonesia.

Mengingat: 1. Pasal 24 Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga


Mahasiswa Universitas Indonesia;
2. Peraturan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
Indonesia Nomor 01 Tahun 2017 tentang Tata Tertib
Persidangan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas
Indonesia;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA


UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2017
TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN
MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Universitas Indonesia selanjutnya disebut UI.
2. Mahasiswa adalah seluruh mahasiswa Universitas Indonesia dari
semua jenjang yang ada di lingkungan UI.
3. Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia yang selanjutnya
disebut IKM UI adalah kesatuan formal dan legal bagi seluruh
aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia.
4. Undang-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa, yang
selanjutnya disebut UUD IKM UI adalah peraturan dasar bagi
seluruh kegiatan kemahasiswaan di IKM UI.
5. Kongres Mahasiswa yang selanjutnya disebut Kongres merupakan
lembaga yang terdiri atas semua Anggota Dewan Perwakilan
Mahasiswa, semua Hakim Konstitusi Mahkamah Mahasiswa yang
tidak dapat diwakilkan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa yang
dapat diwakilkan oleh Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa;
Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur
Mahasiswa yang tidak dapat diwakilkan; Ketua Badan Audit
Kemahasiswaan atau perwakilannya; semua ketua lembaga
legislatif fakultas atau perwakilannya; dan semua ketua lembaga
eksekutif fakultas atau perwakilannya.
6. Dewan Perwakilan Mahasiswa, yang selanjutnya disebut DPM
UI adalah lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki kekuasaan legislatif.
7. Badan Eksekutif Mahasiswa, yang selanjutnya disebut BEM UI
adalah lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki kekuasaan
eksekutif.
8. Mahkamah Mahasiswa yang selanjutnya disebut MM UI adalah
lembaga tinggi dalam IKM UI yang memiliki kekuasaan yudikatif.
9. Badan Audit Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut BAK UI
adalah lembaga tinggi independen yang dibentuk untuk melakukan
mekanisme audit keuangan terhadap lembaga kemahasiswaan,
sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan bertanggung
jawab langsung kepada mahasiswa UI.
10. Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa yang
selanjutnya disebut MWA UI UM adalah lembaga yang ditugaskan
untuk mewakili mahasiswa dalam majelis Wali Amanat Universitas
Indonesia sebagai organ tertinggi di Universitas Indonesia.
11. Unit Kegiatan Mahasiswa adalah wadah kegiatan dan kreasi
mahasiswa Universitas Indonesia yang diakui secara formal dalam
satu bidang peminatan, bakat, dan pelayanan keagamaan di
tingkat universitas.
12. Garis Besar Haluan Kerja, yang selanjutnya disebut GBHK adalah
peraturan yang dibuat DPM UI sebagai acuan kerja BEM UI dan
MWA UI UM.
13. Prosedur Tetap, yang selanjutnya disebut Protap adalah prosedur
tetap yang mengatur hubungan kerja antara DPM UI dengan BEM
UI dan MWA UI UM.
14. Lembaga kemahasiswaan universitas adalah seluruh lembaga
kemahasiswaan yang ada di tingkat universitas dan diakui dalam
IKM UI.
15. Produk hukum adalah segala peraturan yang dibuat oleh DPM UI.
BAB II

KEANGGOTAAN DAN SISTEM KERJA INTERNAL

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2

Masa keanggotaan DPM UI adalah 1 (satu) periode kepengurusan dan


berakhir bersamaan dengan pelantikan anggota DPM UI yang baru.

Pasal 3

Setiap anggota DPM UI tidak diperkenankan untuk:

a. menjadi anggota dan/atau pengurus BEM, MWA UI UM, MM, dan


BAK;
b. menjadi pengurus inti UKM tingkat universitas;

c. menjadi anggota dan/atau pengurus lembaga eksekutif dan


legislatif tingkat fakultas;
d. menjadi panitia kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga formal
tingkat universitas, kecuali yang diselenggarakan oleh DPM UI.

Bagian Kedua

Hak dan Kewajiban


Pasal 4

Setiap anggota DPM UI mempunyai hak:

a. hak bicara dan hak suara;

b. menggunakan hak interpelasi, angket, menyampaikan usul dan


menyatakan pendapat.
Pasal 5

Setiap anggota DPM UI mempunyai kewajiban:


a. mengikuti persidangan yang diselenggarakan oleh DPM UI;
b. mematuhi segala putusan yang dihasilkan oleh persidangan DPM UI;
c. melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya; dan
d. menjaring aspirasi dan menyosialisasikan hal-hal yang dihasilkan
DPM UI kepada fakultasnya masing-masing.

BAB III

ORGAN KELEMBAGAAN

Bagian Kesatu
Susunan
Pasal 6
(1) Organ kelembagaan DPM UI disusun dalam rangka tugas
dan wewenang DPM UI.
(2) Organ kelembagaan DPM UI terdiri dari:
a. Pimpinan;
b. Komisi;
c. Badan Kelengkapan; dan

d. Panitia Khusus.

Bagian Kedua

Pimpinan

Pasal 7
Pimpinan terdiri dari:
a. Ketua Umum;
b. Wakil Ketua I; dan
c. Wakil Ketua II.
Pasal 8
Ketua Umum adalah penanggung jawab tertinggi DPM UI.

Pasal 9

Ketua Umum mempunyai tugas dan wewenang:

a. Melakukan koordinasi dengan Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II sebagai


Pimpinan DPM UI;
b. Membawahi dan mengawasi secara langsung Badan Kelengkapan DPM
UI;
c. Mengoordinasikan kerja DPM UI;
d. Membantu secara teknis maupun konsep komisi dan Badan
Kelengkapan;
e. Mewakili DPM UI dalam urusan eksternal kelembagaan;
f. Bertanggung jawab atas penilaian kinerja Anggota DPM UI yang
dikoordinasikan dengan Badan Kelengkapan;
g. Mengoordinasikan pelaksanaan fungsi legislasi DPM UI;
h. Melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan
wewenangnya kepada sidang pleno minimal 1 (satu) bulan satu kali.

Pasal 10
Wakil Ketua I mempunyai tugas dan wewenang:
a. Menjalankan tugas dan wewenang ketua umum jika berhalangan;
b. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan sidang anggota dan sidang
pleno DPM UI;
c. Bertanggung jawab terhadap timeline DPM UI yang dikoordinasikan
dengan Badan Kelengkapan;
d. Membantu Ketua dalam membawahi dan mengawasi komisi dan Badan
Kelengkapan;
e. Membantu secara teknis maupun konsep komisi dan Badan
Kelengkapan;
f. Melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan
wewenangnya kepada sidang pleno minimal 1 (satu) bulan satu kali.

Pasal 11
Wakil Ketua II mempunyai tugas dan wewenang :
a. menjalankan tugas dan wewenang ketua umum jika ketua umum dan
Wakil ketua I berhalangan;
b. Menjalankan tugas dan wewenang Wakil Ketua I jika Wakil Ketua I
berhalangan;
c. membantu Ketua dalam membawahi dan mengawasi komisi dan Badan
Kelengkapan;
d. Membantu secara teknis maupun konsep komisi dan Badan
Kelengkapan;
e. Melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan
wewenangnya kepada sidang pleno minimal 1 (satu) bulan satu kali.

Bagian Ketiga
Komisi
Pasal 12

(1) Komisi adalah organ kelembagaan yang dibentuk untuk


memudahkan tugas dan fungsi DPM UI yang jumlah dan bidang
tugasnya disesuaikan dengan kebutuhan;
(2) Komisi dapat berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendapatkan
keterangan sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya;
(3) Komisi berhak mengadakan penyelidikan sendiri guna memperoleh
keterangan sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya;
(4) Segala sesuatu tentang pengaturan internal komisi menjadi urusan
masing-masing komisi;
(5) Komisi berhak mengajukan anggaran belanja sesuai dengan
kebutuhannya kepada pimpinan DPM;
(6) Komisi melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan
fungsinya kepada pleno DPM UI;
(7) Komisi wajib menjaring aspirasi yang sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing komisi;
(8) Seluruh komisi berkewajiban membuat program kerja dalam rangka
memenuhi fungsinya masing- masing dan disosialisasikan dalam
sidang pleno pertama;
(9) Komisi wajib berkomunikasi dengan Pimpinan dan Badan
Kelengkapan dalam hal timeline, publikasi, dan surat keluar;

Pasal 13
(1) Komisi dipimpin oleh ketua komisi.
(2) Anggota suatu komisi tidak boleh merangkap jabatan dalam komisi
lain tetapi dapat mengikuti sidang komisi lain dengan izin komisi
yang bersangkutan dan memiliki hak bicara tanpa hak suara.
(3) Ketua komisi bertanggung jawab terhadap komisi yang dipimpinnya
serta berkewajiban menyelenggarakan dan memimpin sidang komisi.
(4) Ketua komisi bertanggung jawab atas segala pengarsipan data-data
komisi.

Pasal 14
Komisi DPM UI terdiri dari :
a. Komisi Hukum;
b. Komisi Kelembagaan dan Suksesi;
c. Komisi Pembinaan;
d. Komisi Pengawasan;

Pasal 15
Komisi mempunyai tugas dan wewenang:
a. Komisi Hukum:
1. membuat susunan program legislasi (proleg) DPM UI;
2. membuat produk 8ubli sesuai dengan amanat Undang-Undang
Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa ;
3. menindaklanjuti aspirasi berkaitan dengan pembuatan
rancangan produk hukum;
4. merancang perbaikan produk hukum lembaga legislatif tingkat
universitas;
5. membentuk tim ad hoc yang bertugas membuat produk hukum
sesuai dengan program legislasi DPM UI;
6. mengontrol kerja tim ad hoc sampai proses pengesahan ketetapan;

7. bertanggung jawab untuk mewakili DPM UI dalam penyelesaian


sengketa antara DPM UI dengan pihak terkait; dan
8. bertanggung jawab secara langsung kepada Pimpinan DPM UI.
b. Komisi Kelembagaan dan Suksesi:
1. melakukan sinergisasi lembaga kemahasiswaan di tingkat
universitas dan lembaga legislatif di tingkat fakultas;
2. Melakukan koordinasi dengan UKM dalam rangka pemenuhan
kebutuhan UKM;
3. Bertanggung jawab dalam perumusan mekanisme pendirian dan
pengecekan kelayakan UKM;
4. Menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan pemilihan
raya;
5. bertanggung jawab secara langsung kepada Pimpinan DPM UI;
c. Komisi Pembinaan:
1. menjadi penanggung jawab dalam perumusan konsep, alur, dan
penyelenggaraan kegiatan pembinaan IKM UI;
2. melakukan pencerdasan publik mengenai IKM terhadap seluruh
mahasiswa UI sebagai anggota IKM UI;
3. bertanggung jawab secara langsung kepada Pimpinan DPM UI
d. Komisi Pengawasan:
1. menyusun dan merancang GBHK dan Protap BEM UI dan MWA UI
UM;
2. merancang sistem penilaian laporan pertanggungjawaban BEM UI
dan MWA UI UM;
3. menyusun rancangan prosedur pengawasan BEM UI dan MWA UI
UM;
4. merancang dan merekomendasi penerimaan ataupun penolakan
laporan pertanggungjawaban BEM UI dan MWA UI UM;
5. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kinerja BEM UI dan
MWA UI UM;
6. mengevaluasi pelaksanaan pengawasan BEM UI dan MWA UI UM;
dan
7. bertanggung jawab secara langsung kepada Pimpinan DPM UI.

Bagian Keempat
Badan Kelengkapan
Pasal 16
(1) Badan Kelengkapan adalah organ kelengkapan yang dibentuk untuk
memudahkan tugas dan fungsi internal DPM UI.
(2) Badan Kelengkapan terdiri dari:
a. Sekretaris Jendral
b. Bendahara
c. Kesekretariatan
d. Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM)
e. Komunikasi dan Informasi
f. Penelitian dan Pengembangan
g. Wirausaha
(3) Badan Kelengkapan dipimpin oleh Sekretaris Jendral (Sekjen).

Pasal 17
Badan Kelengkapan mempunyai tugas dan wewenang:
a. Sekretaris Jendral :
1. Mengontrol, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja Bendahara,
Kesekretariatan, Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Komunikasi dan Informasi, Penelitian dan Pengembangan, dan
Wirausaha;
2. bersama pimpinan DPM UI bertanggung jawab dalam penerapan
visi, misi dan nilai- nilai yang ditanamkan pada kegiatan
keseharian DPM UI; dan
3. bertanggung jawab kepada Pimpinan DPM UI melalui Ketua
Umum.
b. Bendahara :
1. bertanggung jawab atas penyusunan alokasi dan pemanfaatan
keuangan organisasi DPM UI;
2. mengontrol kebijakan tata alur uang DPM UI;
3. memantau dan menentukan pembagian keuangan di setiap
kegiatan DPM UI;
4. membuat laporan keuangan berkala setiap bulan kepada
pimpinan;
5. melakukan kontrol terhadap alokasi anggaran setiap kegiatan
DPM UI;
6. menyusun Laporan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Keuangan
DPM UI;
7. bersama pimpinan DPM UI merencanakan, memutuskan,
melaksanakan kebijakan keuangan DPM UI;
8. mengontrol, mengawasi dan mengevaluasi kinerja Dana Usaha
9. bertanggung jawab kepada Pimpinan DPM UI melalui Sekjen.

c. Kesekretariatan :
1. menjalankan fungsi administrasi organisasi DPM UI yang bersifat
kesekretariatan;
2. melakukan inventarisasi asset, pemeliharaan fasilitas, pengaturan
manajemen ruangan dan organisasi; dan
3. bertanggung jawab kepada Pimpinan melalui Sekjen DPM UI.
d. Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa:
1. menyelenggarakan rapat kerja DPM UI;
2. membangun sense of belonging pengurus DPM UI;
3. mengontrol kinerja pengurus DPM UI;
4. membuat program treatment, refresh, dan konsolidasi pengurus
DPM UI;
5. membuat kegiatan yang bersifat pemberdayaan dan
pengembangan kompetensi pengurus DPM UI;
6. membuat dan melaksanakan kegiatan kaderisasi DPM UI; dan
7. bertanggungjawab kepada Pimpinan melalui Sekjen DPM UI.
e. Komunikasi dan Informasi:
1. membangun dan menjaga citra positif DPM UI di dalam maupun di
luar lingkungan UI;
2. membangun hubungan baik dengan seluruh stakeholder DPM UI;
3. melakukan kegiatan hubungan lembaga dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari;
4. mengatur pelaksanaan kegiatan kunjungan dari luar lingkungan
UI;
5. membangun dan menjaga citra positif DPM UI melalui media DPM
UI;
6. merancang strategi komunikasi DPM UI;
7. mempublikasikan kegiatan, agenda kerja, dan hasil kerja DPM UI;
8. membuat dan mengontrol media-media informasi yang berkaitan
dengan DPM UI;
9. membangun saluran komunikasi di media massa kampus, lokal,
dan nasional; dan
10. bertanggung jawab kepada Pimpinan melalui Sekjen DPM UI.
f. Penelitian dan Pengembangan:
1. Melakukan riset dalam rangka menjaring aspirasi dan pemetaan
data minat dan bakat warga IKM UI.
2. melakukan riset yang menjadi bagian dalam penilaian dan
evaluasi kerja BEM UI dan Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa
UI; dan
3. bertanggung jawab kepada Pimpinan melalui Sekjen.
g. Wirausaha:
1. mengembangkan usaha mandiri DPM UI sebagai supporting
system dalam segi pendanaan bagi kegiatan operasional DPM UI;
2. berkoordinasi dengan bendahara terkait tugas dan wewenangnya;
3. bertanggung jawab kepada pimpinan DPM UI melalui Sekjen.
Bagian Kelima
Panitia Khusus
Pasal 18
(1) Panitia khusus adalah panitia yang dibentuk dan diberi tugas oleh
DPM UI melalui sidang pleno untuk melaksanakan tugas-tugas
khusus.
(2) Panitia khusus terdiri dari anggota DPM UI dengan atau tanpa elemen
lain.
(3) Panitia khusus bertanggung jawab kepada Sidang Pleno.
(4) Hak dan kewajiban panitia khusus ditetapkan pada Sidang Pleno.

BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 19
(1) Sidang DPM UI dilakukan dengan mengutamakan musyawarah untuk
mufakat.
(2) Persidangan terdiri atas:
a. Sidang Anggota; dan
b. Sidang Pleno.
(3) Ketentuan mengenai sidang diatur dalam ketetapan DPM UI.

Pasal 20

Sidang anggota adalah sidang yang hanya dapat dihadiri oleh anggota DPM
UI.

Pasal 21

Sidang pleno adalah sidang yang dihadiri oleh anggota DPM UI dan Badan
Kelengkapan DPM UI.
BAB V
SANKSI DAN PEMBELAAN
Bagian Kesatu
Sanksi
Pasal 22

Sanksi berupa :
a. lisan;
b. tulisan;
c. pencabutan hak suara; dan dicabut mandatnya dari keanggotaan
DPM UI.

Pasal 23

(1) Sanksi lisan diberikan kepada anggota yang melanggar ketentuan


pasal 10 tentang kewajiban anggota DPM UI.
(2) Sanksi tertulis diberikan kepada:
a. anggota DPM UI yang mendapat sanksi lisan atas kesalahan yang
sama sebanyak 3 (tiga) kali;
b. anggota DPM UI yang melanggar pasal 4.

(3) Sanksi pencabutan hak suara selama 2 (dua) kali sidang anggota
diberikan kepada anggota yang mendapat sanksi tertulis atas
kesalahan yang sama sebanyak 2 (dua) kali.
(4) Anggota yang telah mendapatkan sanksi pencabutan hak suara
sebanyak 3 (tiga) kali akan dicabut mandatnya dari keanggotaan DPM
UI.
(5) Selama proses pencabutan mandat berlangsung sebagaimana
dimaksud dalam ayat 4, anggota DPM UI yang bersangkutan mendapat
skorsing dari keanggotaan DPM UI.

Pasal 24

Semua sanksi diberikan melalui sidang anggota.


Pasal 25

Sanksi dapat diberikan setelah mekanisme pembelaan.

Bagian
Kedua
Pembelaan
Pasal 26
(1) Pihak yang akan diberikan sanksi dapat melakukan pembelaan dalam
sidang anggota.
(2) Mekanisme pembelaan:
a. DPM UI melakukan rapat dengar pendapat dengan pihak yang akan
diberikan sanksi; setelah mendapatkan keterangan dari pihak yang
akan diberikan sanksi sebagaimana yang dimaksud dalam poin a,
sidang dilanjutkan untuk pengambilan keputusan tanpa
menghadirkan pihak yang akan diberi sanksi.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
(1) Dengan diberlakukannya tata tertib ini, maka ketentuan yang
mengatur tentang tata tertib sebelumnya dinyatakan tidak berlaku
lagi.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.
(3) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Depok
Pada tanggal 14 Januari 2017
Pukul 16.34 WIB
DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
UNIVERSITAS INDONESIA

Presidium II Presidium I Presidium III


Ttd Ttd Ttd
Tri Musthofa Hadi Mirza Amadea Aimatul Hidayah
1406542483 1306406285 1306366451

Anda mungkin juga menyukai