Anda di halaman 1dari 21

AD ART

    VISI  DAN MISI

BEM AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA

PERIODE 2020/ 2021

VISI:

Mewujudkan BEM AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA sebagai wadah pengembangan


potensi SDM dan memfasilitasi kepentingan mahasiswa dalam menjaga eksistensi
mahasiswa AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA yang unggul secara akademik dan non
akademik sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

MISI:

1. Melanjutkan dan menyempurnakan program yang sudah ada secara selektif,


berlandaskan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi.
2. Mewujudkan BEM AKPER JUSTITIA sebagai lembaga yang melakukan pelayanan
dengan menggali, mengkaji, dan menyalurkan kepentingan mahasiswa.
3. Meningkatkan kinerja dan eksistensi BEM sebaga lembaga eksekutif dalam
tataran keorganisasian di AKPER JUSTITIA
4. Memberdayakan potensi mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam kegiatan
kemahasiswaan dan keorganisasian mahasiswa.
5. Penyempurnaan sistem kaderisasi yang berkelanjutan bagi organisasi dan
penerapan sistem Open Recruitment
6. Menciptakan suasana internal organisasi yang kondusif dan membangun serta
membina interaksi dan kerjasama dengan eksternal organisasi.
7. Meningkatkan kesiapan mahasiswa pre klinik untuk memasuki masa dokter
muda dan memfasilitasi kebutuhan informasi dokter muda tentang dunia kedokteran
terkini.

 
 

ANGGARAN DASAR
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA

PERIODE 2012/2013

MUKADIMAH

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, bangsa Indonesia telah berhasil merebut
kemerdekaan dari kaum penjajah, maka setiap warga negara berkewajiban mengisi
kemerdekaan itu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia menuju
tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat, adil dan makmur.

Mahasiswa sebagai warga negara yang berperan aktif dalam perjuangan dan
pergerakan kemerdekaan, sadar akan hak dan kewajiban serta peran dan tanggung
jawabnya kepada umat manusia dan bangsa sebagai insan akademis yang profesional.
Perjuangan pergerakan mahasiswa akan selalu ada sebagai agen perubah, kekuatan
moral, dan bekal masa depan untuk mengusung cita-cita perjuangan bangsa. Maka dari
itu untuk mewujudkan keinginan luhur tersebut diperlukan sebuah wadah bersama yang
menampung dan mengkoordinasikan segala kegiatan mahasiswa khususnya di lingkup
AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA, yang bertujuan mempersatukan mahasiswa
AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA dan juga sebagai wadah dalam membina
mahasiswa AKPER JUSTITIA menuju terwujudnya mahasiswa yang beriman dan
bertakwa, mencetak kader-kader pemimpin yang berintegritas tinggi, memadukan
segenap kompetensi mahasiswa AKPER JUSTITIA dan memperjuangkan aspirasi
mahasiswa demi terwujudnya  stabilitas kehidupan mahasiswa AKADEMI
KEPERAWATAN JUSTITIA sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap
pembangunan Negara Indonesia terutama di lingkup AKPER JUSTITIA. Wadah ini
adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Akademi keperawatan justitia
Meyakini bahwa tujuan dan cita-cita mahasiswa AKPER JUSTITIA hanya didapat atas
petunjuk Allah Yang Maha Pemberi Petunjuk disertai usaha-usaha  teratur, terencana
dan penuh kebijaksanaan, kami mahasiswa AKPER JUSTITIA bersatu, menghimpun diri
dalam Badan Eksekutif Mahasiswa AKPER JUSTITIA yang digerakan dengan pedoman
berbentuk Anggaran Dasar sebagai berikut:

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Badan Eksekutif Mahasiswa AKPER JUSTITIA adalah satu-satunya lembaga eksekutif


mahasiswa yang berada di AKPER JUSTITIA dan bertanggung jawab kepada Bagian
Kemahasiswaan AKPER JUSTITIA.

BAB II
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2

Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Akademi Keperawatan Justitia


yang selanjutnya disingkat BEM AKPER JUSTITIA

Pasal 3

BEM AKPER JUSTITIA didirikan pada 31 Oktober 2020

Pasal 4

BEM AKPER JUSTITIA berkedudukan di Akademi keperawatan justitia

BAB III
ASAS, LANDASAN, DAN SIFAT

Pasal 5
BEM AKPER JUSTITIA berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kekeluargaan,
Intelektual, Keadilan, Profesionalisme, Manfaat dan Kesejahteraan.

Pasal 6

BEM AKPER JUSTITIA berlandaskan:

–          Idiil                  : Pancasila

–          Konstitusional : AD/ART BEM AKPER JUSTITIA

Pasal 7

BEM AKPER JUSTITIA bersifat Demokratis, Aspiratif, Solutif dan Edukatif.

BAB IV
TUJUAN

Pasal 8

BEM AKPER JUSTITIA bertujuan:

1. 1.      Menjalankan amanah sebagaimana termaktub dalam AD/ART BEM AKPER


JUSTITIA yaitu mewujudkan insan akademis yang kreatif dan inovatif, mengabdi
yang didasari keimanan, ketaqwaan, memiliki integritas serta memperjuangkan
nilai-nilai idealisme mahasiswa.
2. 2.      Sebagai wadah pemersatu mahasiswa di AKPER JUSTITIA.
3. 3.      Memperjuangkan aspirasi mahasiswa AKPER JUSTITIA.
4. 4.      Melaksanakan koordinasi dengan semua organisasi mahasiswa di AKPER
JUSTITIA demi terwujudnya stabilitas kehidupan mahasiswa.
5. 5.      Meningkatkan intelektualitas dan moralitas mahasiswa sebagi insan
terpelajar.
6. 6.      Mencetak kader-kader pemimpin yang berintegritas tinggi

BAB V
KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 9

Anggota  BEM AKPER JUSTITIA adalah seluruh mahasiswa dari setiap progam studi di
AKPER JUSTITIA

Pasal 10

Ayat 1. Pengurus BEM AKPER JUSTITIA adalah mahasiswa dari setiap program studi
di AKPER JUSTITIA yang telah dilantik dan disahkan sebagai Kabinet BEM AKPER
JUSTITIA.

Ayat 2. Pelantikan dan pengesahan Presiden BEM AKPER JUSTITIA oleh DEMA AKPER
JUSTITIA selaku pemegang legislatif  mahasiswa di AKPER JUSTITIA.

Ayat 3. Pelantikan dan pengesahan Kabinet BEM AKPER JUSTITIA oleh Dekan AKPER
JUSTITIA selaku pemegang kebijakan tertinggi di AKPER JUSTITIA.

Ayat 4. Yang dimaksud kabinet adalah Presiden BEM AKPER JUSTITIA beserta seluruh
pengurusnya.

BAB VI

KEDAULATAN

Pasal 11

Pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi adalah Presiden BEM AKPER JUSTITIA


selaku mandataris DEMA AKPER JUSTITIA.

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 12

Presiden BEM AKPER JUSTITIA


Ayat1. Presiden BEM AKPER JUSTITIA adalah pemegang kekuasaan eksekutif
tertinggi mahasiswa AKPER JUSTITIA.

Ayat 2. Presiden BEM AKPER JUSTITIA bertanggung jawab kepada DEMA AKPER
JUSTITIA.

Pasal 13

Sekretaris Jenderal BEM AKPER JUSTITIA

Ayat 1. Sekretaris jenderal BEM AKPER JUSTITIA yang selanjutnya disebut Sekjen
BEM AKPER JUSTITIA adalah sebagai second leader kabinet BEM AKPER JUSTITIA
dan bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan admininstrasi BEM AKPER
JUSTITIA.

Ayat 2. Sekjen BEM AKPER JUSTITIA bertanggung jawab kepada Presiden BEM
AKPER JUSTITIA.

Pasal 14

Kementerian BEM AKPER JUSTITIA

Ayat1. Kementerian BEM AKPER JUSTITIA adalah merupakan unit kerja bentukan
Presiden BEM AKPER JUSTITIA yang memiliki wilayah kerja tersendiri, dan memiliki
wewenang luas untuk melakukan program-programnya sesuai dengan visi dan misi
BEM AKPER JUSTITIA, AD/ART BEM AKPER JUSTITIA, dan GBHO BEM AKPER
JUSTITIA.

Ayat 2. Setiap Kementerian dipimpin oleh seorang menteri.

Ayat 3. Menteri Kementerian BEM AKPER JUSTITIA bertanggung jawab kepada


Presiden BEM AKPER JUSTITIA.

Pasal 15

Direktorat Jenderal

Ayat 1. Merupakan unit kerja di bawah Kementerian yang dibentuk untuk membantu
kinerja dari suatu kementerian yang bersangkutan dengan spesialisasi tertentu.
Ayat 2. Setiap direktorat jenderal dipimpin oleh seorang kepala direktorat jenderal.

Ayat 3. Kepala direktorat jenderal bertanggung jawab kepada Menteri Kementerian.

Pasal 16

Badan Semi Otonom

Ayat 1. Badan Semi Otonom atau disingkat BSO adalah suatu badan bentukan BEM
yang merupakan kepanjangan tangan dari BEM yang bergerak dalam bidang tertentu
dan berhak mengatur rumah tangganya sendiri dengan mempunyai visi-misi dan
AD/ART sendiri namun tetap mengacu pada visi  misi BEM AKPER JUSTITIA dan
AD/ART BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 2. BSO dipimpin oleh seorang ketua yang dilantik dan disahkan oleh Presiden BEM
AKPER JUSTITIA.

Ayat 3. Ketua BSO bertanggung jawab langsung kepada Presiden BEM AKPER
JUSTITIA.

BAB VIII

KEUANGAN

Pasal 17

Sumber keuangan BEM AKPER JUSTITIA berasal dari:

1. Dana Kemahasiswaan AKPER JUSTITIA.


2. Dana Ikatan Orang tua Mahasiswa (IOM) AKPER JUSTITIA.
3. Usaha-usaha mandiri dan bantuan lain yang sah dan halal.

BAB IX

MUSYAWARAH

Pasal 18
Musyawarah BEM AKPER JUSTITIA terdiri dari:

1. Rapat kerja (Raker) BEM AKPER JUSTITIA.


2. Rapat Harian Terbatas (RHT)
3. Rapat Harian Lengkap (RHL)
4. Sidang Pleno awal tahun kepengurusan.
5. Sidang Pleno tengah tahun kepengurusan.
6. Sidang Pleno akhir tahun kepengurusan.
7. Sidang Pleno luar biasa.

BAB X

LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 19

Ayat 1. Lambang BEM AKPER JUSTITIA diatur dalam peraturan tersendiri.

Ayat 2. Atribut BEM AKPER JUSTITIA diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB XI

PERUBAHAN AD/ART

Pasal 20

Ayat 1. Perubahan AD BEM AKPER JUSTITIA hanya dapat dilakukan apabila ada
kejadian luar biasa melalui sidang pleno luar biasa.

Ayat 2. Perubahan AD BEM AKPER JUSTITIA dapat diusulkan apabila disetujui


sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah seluruh pengurus kabinet BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 3. Perubahan ART BEM AKPER JUSTITIA hanya dapat dilakukan pada sidang pleno
awal kepengurusan BEM AKPER JUSTITIA dan atau pada sidang pleno luar biasa.

 
BAB XII

PEMBUBARAN

Pasal 21

Pembubaran BEM AKPER JUSTITIA hanya dapat dilakukan oleh kesepakatan DEMA
AKPER JUSTITIA, Dekan AKPER JUSTITIA, dan Rektor UNS.

BAB XIII

ATURAN TAMBAHAN DAN PENGESAHAN

Pasal 22

Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini dimuat dalam anggaran rumah
tangga atau peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan lain sepanjang tidak
melanggar anggaran dasar.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KABINET HARMONIS BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA

PERIODE 2012/2013

BAB 1

KEPENGURUSAN
 

Pasal 1

Syarat Kepengurusan BEM AKPER JUSTITIA

Ayat 1. Mahasiswa yang bersangkutan benar-benar tercatat dengan sah sebagai


mahasiswa  AKADEMI KEPERAWATAN JUSTITIA.

Ayat 2. Mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti alur rekruitmen untuk menjadi
pengurus BEM AKPER JUSTITIA sesuai dengan aturan dan tata cara yang berlaku.

Ayat 3. Aturan dan tata cara rekruitmen diatur pada peraturan tersendiri.

Ayat 4. Mahasiswa yang bersangkutan telah dilantik dan disahkan oleh Dekan AKPER
JUSTITIA sebagai pengurus Kabinet BEM AKPER JUSTITIA.

Pasal 2

Sanksi Pengurus

Ayat 1. Pengurus dapat dikenakan sanksi apabila tidak memenuhi kewajibannya


sebagai pengurus.

Ayat 2. Pengurus dapat dikenakan sanksi berupa:

1. Peringatan tertulis yang dikeluarkan oleh Presiden BEM AKPER JUSTITIA dengan
pertimbangan menteri Kementerian yang bersangkutan.
2. Pembekuan hak pengurus sampai dengan mahasiswa yang bersangkutan
membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada BEM AKPER JUSTITIA dan
disetujui oleh Presiden BEM AKPER JUSTITIA melalui rapat harian terbatas.
3. Pencabutan status sebagai pengurus BEM AKPER JUSTITIA dengan surat
keputusan Presiden BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 3. Tata cara sanksi dan/atau pemberhentian akan diatur dalam ketentuan dan
peraturan tersendiri.

 
Pasal 3

Kehilangan Status Kepengurusan

Mahasiswa kehilangan status sebagai pengurus BEM AKPER JUSTITIA bila:

1. Meninggal dunia.
2. Sudah tidak menjadi mahasiswa AKPER JUSTITIA lagi.
3. Mahasiswa yang bersangkutan dengan sadar menyatakan pengunduran diri dan
telah disetujui oleh presiden BEM AKPER JUSTITIA.
4. Hilang akal.
5. Pencabutan status.

Pasal 4

Pembelaan Diri

Pengurus yang dikenakan sanksi berhak mengajukan pembelaan diri melalui DEMA
AKPER JUSTITIA.

BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 5

Setiap pengurus BEM AKPER JUSTITIA berhak:

1. Diperlakukan setara sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing tanpa


memandang tahun angkatan dan program studi setiap mahasiswa.
2. Memanfatkan segala fasilitas BEM AKPER JUSTITIA sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
3. Mendapatkan perlindungan dari BEM AKPER JUSTITIA jika terjadi permasalahan
yang menyangkut kepengurusannya sebagai pengurus BEM AKPER JUSTITIA dan
akan diatur kemudian.
4. Berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan
dengan tujuan membangun kemajuan AKPER JUSTITIA.
5. Mengikuti segala jenis kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM AKPER
JUSTITIA sesuai dengan peraturan yang berlaku pada setiap kegiatan.
6. Mendapatkan bimbingan dan/atau pelatihan mengenai keorganisasian.
7. Mewakili BEM AKPER JUSTITIA baik ke dalam maupun ke luar lingkungan AKPER
JUSTITIA

Pasal 6

Setiap pengurus BEM AKPER JUSTITIA bekewajiban:

1. Mentaati AD/ART BEM AKPER JUSTITIA.


2. Menjaga nama baik BEM AKPER JUSTITIA dan institusi AKPER JUSTITIA.
3. Melaksanakan fungsi dan tugas masing-masing sesuai dengan arahan kerja BEM
AKPER JUSTITIA.
4. Menjalin kesolidan antarpengurus BEM AKPER JUSTITIA dengan tetap menjaga
profesionalitas kerja.

BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 7

PRESIDEN

Sekretaris Jenderal

Kementerian

Keuangan
Dirjen Personalia

Dirjen Administrasi

Dirjen. Finansial Mandiri

Kementerian Internal

Kementerian Eksternal

Kementerian PSDM

Kementerian KOMINFO

Kementerian Sosial

Kementerian Advokasi

Dirjen. Hubungan Eksternal

Dirjen Propaganda dan Jurnalistik

Dirjen Teknologi dan Informasi

Dirjen Kajian Strategis dan Ilmiah

Dirjen Kajian Strategis dan Ilmiah

Dirjen Teknologi dan Informasi

Dirjen Propaganda dan Jurnalistik


BAB IV

TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 8

Presiden BEM AKPER JUSTITIA

Ayat 1. Tugas Presiden BEM AKPER JUSTITIA adalah:

1. Membuat arahan kerja untuk tiap Kementerian.


2. Mengkoordinasikan segala elemen BEM AKPER JUSTITIA agar berjalan searah
visi dan misi BEM AKPER JUSTITIA.
3. Memberikan surat keputusan yang menyangkut masalah keorganisasian BEM
AKPER JUSTITIA.
4. Membuat laporan pertanggungjawaban  pada tengah dan akhir periode
kepengurusan sebagai mandataris DEMA AKPER JUSTITIA.
5. Bertanggung jawab atas stabilitas dan ketahanan internal Pengurus BEM AKPER
JUSTITIA

Ayat 2. Wewenang dari Presiden BEM AKPER JUSTITIA adalah:

1. Presiden  BEM AKPER JUSTITIA memiliki hak prerogatif untuk menentukan


struktur kabinetnya.
2. Mengambil kebijakan tertinggi BEM AKPER JUSTITIA.
3. Presiden BEM AKPER JUSTITIA memiliki wewenang penuh untuk
mengkoordinasikan secara integral seluruh struktur kabinetnya, dengan mekanisme
kerja yang sudah diatur.

Pasal 9

Sekretaris Jenderal

Ayat 1. Tugas Sekretaris jenderal adalah:

1. Menjadi second leader BEM AKPER JUSTITIA


2. Bertanggung jawab atas teraturnya administrasi BEM AKPER JUSTITIA
3. Membantu presiden dalam menjaga stabilitas dan ketahanan internal Pengurus
BEM AKPER JUSTITIA
4. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Presiden BEM AKPER JUSTITIA
5. Mewujudkan manajemen BEM AKPER JUSTITIA yang profesional.
6. Bertanggung jawab atas pendelegasian Pengurus BEM AKPER JUSTITIA ke
suatu kegiatan.

Ayat 2. Wewenang dari sekretaris jenderal adalah:

1. Membuat program kerja mengenai kesekretariatan.


2. Memberikan masukan dan evaluasi kepada Presiden terkait perkembangan dan
kemajuan organisasi.
3. Bersama dengan menteri luar negeri dan menteri PSDM, menentukan delegasi
BEM AKPER JUSTITIA untuk suatu kegiatan di luar AKPER JUSTITIA.
4. Bersama dengan menteri dalam negeri dan menteri PSDM, menentukan delegasi
BEM AKPER JUSTITIA untuk suatu kegiatan di dalam AKPER JUSTITIA.

Pasal 10

Kementerian BEM AKPER JUSTITIA

Ayat 1. Tugas setiap Kementerian adalah:

1. Membuat dan melaksanakan program kerja Kementerian sesuai dengan arahan


kerja Presiden BEM AKPER JUSTITIA
2. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Presiden BEM AKPER JUSTITIA

Ayat 2. Wewenang setiap Kementerian adalah:

1. Meminta penjelasan kepada Presiden mengenai arahan kerja organisasi.


2. Menentukan langkah-langkah strategis demi terlaksananya program kegiatan
tiap Kementerian.
 

Pasal 11

Direktorat Jenderal

Ayat 1. Tugas dari Direktorat Jenderal adalah:

1. Membuat dan melaksanakan program kerja direktorat jenderal sesuai dengan


arahan kerja Presiden BEM AKPER JUSTITIA.
2. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada menteri Kementerian.

Ayat 2. Wewenang dari direktorat jenderal adalah:

1. Meminta penjelasan mengenai arahan kerja direktorat jenderal kepada menteri


Kementerian yang membawahinya.
2. Menentukan langkah-langkah strategis untuk kelancaran program kerja
Kementerian yang diamanahkan kepada direktorat jenderal.

Pasal 12

Badan Semi Otonom ( BSO )

Ayat 1. Tugas BSO adalah:

1. Membuat struktur kepengurusan yang dapat memperlancar keberlangsungan


organisasi sesuai dengan arahan kerja Presiden untuk BSO yang bersangkutan.
2. Membuat AD/ART BSO sebagai landasan organisasi dengan tidak boleh
bertentangan dengan AD/ART BEM AKPER JUSTITIA.
3. Membuat program kerja sesuai dengan spesifikasi kerja BSO yang bersangkutan.
4. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Presiden BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 2. Wewenang dari BSO adalah:

1. Mengatur rumah tangganya sendiri sesuai dengan arahan kerja BSO yang telah di
buat.
2. Meminta penjelasan kepada presiden BEM mengenai arahan kerja BEM AKPER
JUSTITIA khususnya yang menyangkut BSO tersebut.
BAB V

MUSYAWARAH

Pasal 13

Rapat Kerja (Raker)

Ayat 1: Raker adalah rapat yang dilaksanakan pada awal kepengurusan untuk
membahas program kerja selama satu periode kepengurusan.

Ayat 2. Raker minimal dihadiri oleh setengah dari jumlah ditambah satu orang pengurus
BEM AKPER JUSTITIA  dan sudah mencakup perwakilan dari setiap Kementerian.

Ayat 3: Ketentuan dan mekanisme raker akan diatur dalam tata tertib raker.

Ayat 4. Hasil  disahkan oleh Presiden BEM AKPER JUSTITIA dengan surat keputusan
Presiden BEM AKPER JUSTITIA.

Pasal 14

Rapat Harian Terbatas (RHT)

Ayat 1. RHT adalah rapat yang dilaksanakan untuk mengambil langkah-langkah


strategis demi kelancaran BEM AKPER JUSTITIA di dalam kepengurusannya.

Ayat 2. RHT dihadiri oleh Presiden BEM AKPER JUSTITIA, Sekjen, dan menteri
Kementerian.

Ayat 3. RHT diatur dan dikoordinir oleh Sekjen.

Pasal 15
Rapat Harian Lengkap (RHL)

Ayat 1. RHL adalah rapat yang dilaksanakan untuk mensosialisasikan langkah kerja dan
mengambil keputusan strategis yang menyangkut BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 2. RHL dihadiri oleh seluruh pengurus BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 3. RHL  diatur dan dikoordinir oleh Sekjen.

Pasal 16

Sidang Pleno awal tahun kepengurusan

Ayat 1. Sidang pleno awal tahun kepengurusan adalah sidang yang diadakan di awal
kepengurusan untuk membahas ART BEM AKPER JUSTITIA dan GBHK BEM AKPER
JUSTITIA.

Ayat 2.  Peraturan tentang Sidang Pleno awal tahun kepengurusan diatur dalam
peraturan tersendiri.

Ayat 3. Hasil sidang pleno BEM AKPER JUSTITIA minimal dihadiri oleh setengah dari
jumlah ditambah satu orang pengurus BEM AKPER JUSTITIA  dan sudah mencakup
perwakilan dari setiap Kementerian.

Ayat 4. Hasil dari Sidang Pleno awal tahun kepengurusan disahkan oleh Presiden BEM
AKPER JUSTITIA.

Pasal 17

Sidang Pleno tengah tahun kepengurusan


Ayat 1. Sidang Pleno tengah tahun kepengurusan adalah sidang untuk membahas
laporan pertanggungjawaban Sekjen, menteri Kementerian, dan ketua BSO di
pertengahan kepengurusan kepada Presiden BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 2. Hasil dari Sidang Pleno tengah tahun kepengurusan disahkan oleh Presiden
BEM AKPER JUSTITIA.

Pasal 18

Sidang Pleno akhir tahun kepengurusan

Ayat 1. Sidang Pleno akhir tahun kepengurusan adalah sidang untuk membahas laporan
pertanggungjawaban Sekjen, menteri Kementerian, dan ketua BSO di akhir
kepengurusan kepada Presiden BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 2. Hasil dari Sidang Pleno akhir tahun kepengurusan disahkan oleh Presiden BEM
AKPER JUSTITIA.

Ayat 3. Ketentuan dan mekanisme sidang pleno akhir tahun kepengurusan BEM AKPER
JUSTITIA akan diatur dalam tata tertib sidang

Pasal 19

Sidang Pleno luar biasa

Ayat 1. Sidang Pleno luar biasa adalah sidang yang dilakukan dalam keadaan luar biasa.

Ayat 2. Keadaan luar biasa adalah keadaan yang dapat mengganggu stabilitas dan
keberlangsungan organisasi.

Ayat 3. Hasil dari sidang pleno luar biasa disahkan oleh Presiden BEM AKPER JUSTITIA.

 
BAB VII

LAMBANG DAN ATRIBUT

Pasal 20

Lambang

Ayat 1. Lambang BEM AKPER JUSTITIA adalah

Ayat 2. Arti lambang:

1. Berbentuk seperti “yin dan yang” yang melambangkan keseimbangan dan


stabilitas
2. Warna hitam dan ujung yang lancip pada bentuk “yin dan yang” menandakan
ketegasan
3. Bentuk lingkaran di tengah melambangkan keteguhan
4. Warna merah putih melambangkan bendera Republik Indonesia.
5. Ular dan tongkat di tengah melambangkan mahasiswa Fakultas Kedokteran.

Pasal 21
Atribut

Ayat 1. Atribut BEM AKPER JUSTITIA berupa jaket, pin, bendera, atau segala sesuatu
yang berhubungan dengan BEM AKPER JUSTITIA.

Ayat 2. Penetapan sebagai atribut disepakati oleh Presiden BEM AKPER JUSTITIA,
Sekjen, dan menteri setiap Kementerian.

BAB VIII

PENUTUP

Pasal 22

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam peraturan
tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai