SUCIANTI
20051
Pengertian Hemodialisa
Ginjal adalah organ penting bagi hidup manusia yang mempunyai fungsi
utama untuk menyaring / membersihkan darah. Gangguan pada ginjal
bisa terjadi karena sebab primer ataupun sebab sekunder dari penyakit
lain. Gangguan pada ginjal dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal
atau kegagalan fungsi ginjal dalam menyaring / membersihkan darah.
Penyebab gagal ginjal dapat dibedakan menjadi gagal ginjal akut maupun
gagal ginjal kronik. Dialisis merupakan salah satu modalitas pada
penanganan pasien dengan gagal ginjal, namun tidak semua gagal ginjal
memerlukan dialisis. Dialisis sering tidak diperlukan pada pasien dengan
gagal ginjal akut yang tidak terkomplikasi, atau bisa juga dilakukan hanya
untuk indikasi tunggal seperti hiperkalemia. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan sebelum melalui hemodialisis pada pasien gagal ginjal
kronik terdiri dari keadaan penyakit penyerta dan kebiasaan pasien.
TUJUAN HEMODIALISIS
Tujuan dari hemodilisis adalah untuk memindahkan produk-
produk limbah terakumulasi dalam sirkulasi klien dan
dikeluarkan ke dalam mesin dialisis. Pada klien gagal ginjal
kronik, tindakan hemodialisis dapat menurunkan risiko
kerusakan organ-organ vital lainnya akibat akumulasi zat toksik
dalam sirkulasi, tetapi tindakan hemodialisis tidak
menyembuhkan atau mengembalikan fungsi ginjal secara
permanen. Klien GGK biasanya harus menjalani terapi dialiss
sepanjang hidupnya (biasanya tiga kali seminggu selama paling
sedikit 3 atau 4 jam perkali terapi) atau sampai mendapat ginjal
baru melalui transplantasi ginjal (Mutaqin & Sari, 2011).
KOMPONEN HEMODIALISIS
1. Dialyzer / Ginjal Buatan
Suatu alat yang digunakan untuk mengeluarkan sisa
metabolisme tubuh, bila fungsi kedua ginjal sudah tidak
memadai lagi, mengatur keseimbangan cairan dan
elektrolit, mengeluarkan racun-racun atau toksin yang
merupakan komplikasi dari Gagal Ginjal.
2. Dialisat
Adalah cairan yang terdiri dari air, elektrolit dan zat-zat
lain supaya mempunyai tekanan osmotik yang sama
dengan darah.
SAMBUNGAN
3. Akses Vaskular Hemodialisis
Untuk melakukan hemodialisis intermiten jangka
panjang, maka perlu ada jalan masuk kedalam sistem
vascular penderita. Darah harus keluar dan masuk
tubuh penderita dengan kecepatan 200 sampai 400
ml/menit.
PROSES HEMODIALISIS
Sebuah ginjal buatan disambung dengan mesin
hemodialisa. Sebuah selang infus akan bertugas
mengalirkan darah dari tubuh anda untuk dibersihkan
di ginjal buatan, selang infus lainnya akan
mengalirkan kembali darah ke tubuh anda. Proses ini
yang akan membuang sampah dan air yang berlebih
dari tubuh anda.
KOMPLIKASI
1. Komplikasi akut
Komplikasi akut adalah komplikasi yang terjadi selama hemodialisis berlangsung. Komplikasi yang
sering terjadi adalah: hipotensi, kram otot, mual muntah, sakit kepala, sakit dada, sakit punggung,
gatal, demam, dan menggigil.
2. Komplikasi Kronik
Adalah komplikasi yang terjadi pada pasien dengan hemodialisis kronik. Komplikasi kronik yang
sering terjadi menurut (Bieber dan Himmelfarb, 2013) :
▫ Penyakit jantung
▫ Malnutrisi
▫ Hipertensi / volume excess
▫ Anemia
▫ Renal osteodystrophy
▫ Neurophaty
▫ Disfungsi reproduksi
▫ Komplikasi pada akses
▫ Gangguan perdarahan
▫ Infeksi
▫ Amiloidosis
▫ Acquired cystic kidney disease
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Hemodialisis (HD) adalah cara pengobatan / prosedur tindakan untuk
memisahkan darah dari zat-zat sisa / racun yang dilaksanakan dengan
mengalirkan darah melalui membran semipermiabel dimana zat sisa atau
racun ini dialihkan dari darah ke cairan dialisat yang kemudian dibuang,
sedangkan darah kembali ke dalam tubuh sesuai dengan arti dari hemo yang
berarti darah dan dialisis yang berarti memindahkan
Saran
Dalam pengambilan keputusan untuk mengadakan atau melakukan
hemodialisis harus benar-benar mempertimbangkan hal-hal yang mungkin
terjadi baik efek dari terapi maupun dari segi finansial. Oleh karena itu, hati-
hatilah dalam mengmbil keputusan mengingat terapi hemodialisis
berlangsung lama sehingga membutuhakn banyak materi dan kesiapan fisik
yang baik.