PEMBUKAAN
MUKADDIMAH
Mahasiswa dan pemuda, serta pelajar lambuya yang identitas dasarnya memiliki kesamaan
tujuan dan cita-cita luhur untuk berhimpun dalam suatu wadah yang secara sadar dan utuh
menerjemahkan peran-peran intelektual kemampuannya di tengah-tengah masyarakat guna
menyelaraskan cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Kedudukan strategis mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa, maka tentu ini tidak
terlepas dari tanggung jawab sosial untuk mewujudkan keserasian dan keselarasan tanpa
membedakan agama, suku, golongan serta kedudukan sosial, ekonomi dan politik. Untuk
memprkuat peran-peran strategis generasi muda dalam menjaga komitmen untuk menjaga
landasan pengapdian dalam aktualisasi diri untuk berkarakter.
ANGGARAN DASAR
BAB 1
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama himpunan mahasiswa pemuda pelajar lambuya disingkat HMPPL-
SULTRA.
Pasal 2
Organisasi ini didirikan 12 april 2007 dan berkedudukan di ibu kota provinsi sultra.
BAB II
Asas
Pasal 3
Asas
BAB III
Pasal 4
Tujuan
Pasal 5
Sifat organisasi
Pasal 6
Usaha
2. Melaksanakan aktivitas dan kegiatan dalam berbagai bidang sesuai keahlian yang di miliki
dalam mewujudkan karakter dan cita-cita luhur bangsa.
BAB IV
Keanggotaan
1. Anggota muda.
2. Anggota biasa.
BAB V
Kedaulatan
Pasal 8
Kedaulatan anggota berada pada anggota biasa yang pelaksanaannya di atur dalam anggaran
Rumah Tangga.
BAB VI
Pasal 9
Kekuasaan
Pasal 10
Kepemimpinan
BAB VII
Musyawarah Besar
Pasal 11
Musyawarah besar merupakan forum tertinggi dalam Himpunan Mahasiswa Pemuda Pelajar
Lambuya.
Pasal 12
Musyawarah besar himpunan mahasiswa pemuda pelajar lambuya wajib dilakukan dalam satu
periode kepengurusan (1 tahun)
BAB VIII
Badan Kelengkapan
Pasal 13
Dewan Kehormatan
1. Dewan kehormatan disingkat DK adalah tokoh memiliki kepedulian terhadap anggota
HMPPL-SULTRA.
Pasal 14
Dewan Pembina
1. Dewan pembina adalah seorang yang telah menjadi pengurus organisasi yang diajukan melalui
musyawarah.
BAB IX
Lambang, Atribut
Pasal 15
Pasal 16
Atribut-atribut wajib organisasi berupa bendera, stempel, kop surat,baju pdh dan kartu anggota.
BAB X
Keuanggan Organisasi
Pasal 17
Sumber Keuangan
BAB XI
Pasal 18
Ketentuan Khusus
Berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang utuh dalam mempertahankan
eksistensi dan keselamatan Organisasi, maka dewan kehormatan dan dewan pembina melalui
rapat khusus diberikan kewenangan sepenuhnya untuk mengambil tindakan dan keputusan yang
diperlakukan.
Pelajar Lambuya
(HMPPL-SULTRA)
BAB I
Keanggotaan
Pasal I
(2) Terdaftar sebagai anggota panguyuban yang di tandai dengan kepemilikan kartu tanda
anggota yang selanjutnya di sebut (KTA).
(3) Berperan aktif dan mengikuti sebagai kegiatan yang di tentukan oleh organisasi.
(4) Menerima dan mentaati ketentuan yang telah diamanatkan dalam anggaran dasar, anggaran
rumah tangga dan peraturan organisasi.
(5) Tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari anggran
rumah tangga ini.
BAB II
Watak Keorganisasian
Pasal 2
1.Demokratis
Demokratis merupakan watak dasar dari seluruh perjuangan organisasi, dengan watak
demokratis, setiap organisasi dapat mengedepankan kepentingan masyaraat diatas kepentingan
pribadi.
2.Peduli
Kepedulian merupakan wujud dari bentuk manusia sebagai mahkluk sosial yang mana manusia
tidak bisa hidup sendirian dan memerlukan orang lain dan setiap aktivitas kehidupan, oleh karena
itu kepedulian merupakan hal penting dalam kehidupan ini supaya dapat menimbulkan
keharmonisan dalam kehidupan bersosial.
4.Merdeka
Merdeka merupakan bentuk ekspresi diri dalam mencapai potensi pribadi, mencerminkan pribadi
yang bebas untuk berkarya, mengeluarkan pendapat dan pikiran, dengan berpegang teguh rasa
tanggung jawab.
5.Pantang Menyerah
Pantang menyerah merupakan sikap tidak mudah putus asa, dengan watak pantang menyerah,
setiap anggota orgnisasi dapat bangkit di dalam keterprukan dan berjuang menghadapi setiap
masalah, sehingga dapat mencapai usaha maksimal.
6.Berpendirian
Berpendirian merupakan sikap untuk bertindak sesuai dengan prinsip, dengan waqtak
berpendirian, anggota organisasi dapat memiliki motivasi kuat dan selalu mengutamakan
komitmen.
7.Terbuka
Terbuka merupakan perilaku yang siap untuk menerima perubahan, dengan watak terbuka,
anggota organisasi dapat menerima pendapat dan tidak tertutup akan hal baru.
8. Taat Hukum
Taat hokum merupakan perilaku yang menerapkan keadilan dan norma hukum yang berlaku di
dalam masyarakat dan negara.
BAB III
Ketua Umum
Pasal 3
Untuk dapat dipilih sebagai ketua umum organisasi, harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Kader organisasi.
Pasal 4
1. Ketua umum dipilih melalui rapat musyawarah tahunan sebagaimana diatur dalam pasal 12
anggaran dasar.
3. Dalam hal ketua umum tidak terpilih secara aklamasi, maka akan diambil keputusan tentang
pemilihan ketua umum yang sekurang-kurangnya disetujui lebih dari setengah jumlah pesrta
yang hadir pada musyawarh tahunan.
Pasal 5
Masa jabatan ketua umum adalah 1 ( satu ) tahun dan dapat dipilih kembali pada periode
kepengurusan berikutnya memalui rapat masyarakat tahunan.
Pasal 6
a. Meninggal dunia
c. Menggundurkan diri
d. Menjadi terpidana
2. Dalam hal ketua umum berhenti atau di berhentikan sebagaimana di maksud pada ayat 1 maka
ketua bidang yang telah disepakati oleh pengurus pusat atau menjadi pelaksana tugas ketua
umum sampai dengan di laksanakan musyawarah tahunan umtuk memilih dan menetapkan ketua
umum.
3. Pelaksana tugas ketua umum harus melaksanakan musyawarah tahunan yang di maksud pada
ayat 2, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak ketua umum berhenti atau di berhentikan.
BAB IV
Syarat keanggotaan
Pasal 7
Hak Anggota
Pasal 8
Setiap anggota:
1. Menggeluarkan pendapat dan mengajukan saran-saran serta memilih dan dipilih menjadi
pengurus organisasi
Kewajiban Anggota
Pasal 9
1. Mematuhi dan melaksanakan seluruh amggran dasar,Anggaran rumah tangga serta peraturan-
peraturan
2. Mematuhi dan melaksanakan keputusan mubes tahunan dan rapat-rapat pengurus lainnya
Status keanggotaan
Pasal 10
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri.
c. Diberhentikan.
d. Melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan keputusan dan kebijakan
organisasi.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberhentian dan pembelaan diri anggota d atur dalam
peraturan organisasi.
Kader
Pasal 11
BAB V
Pasal 12
a. Ketua umum
b. Sekertaris umum
c. Bendahara umum
d. Ketua bidang
2. Dalam kepengurusan,pengurus organisasi di bantu oleh ketua bidang yang di tentukan oleh
ketua umum
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap ketua bidang memiliki anggota staf bidang jika d
perlukan.
BAB VI
Badan Perlengkapan
Pasal 13
1. Dewan kehormatan organisasi disingkat (DKO) adalah yang memiliki kepedulian terhadap
organisasi HMPPL-SULTRA.
2. Anggota dewan kehormatan adalah para tokok yang memiliki kepedulian terhadap organisasi
HMPPL-SULTRA.
a. Mengayomi penggurus.
1. Dewan Pembina Organisasi disingkat DPO adalah seseorang yang berjasa kepada organisasi
yang diajukan oleh organisasi.
2. Anggota Dewan Pembina Organisasi beranggotakan pengurus yang telah dimisioner terhadap
organisasi yang diputuskan melalui mubes tahunan.
a. Membina pengurus.
a. Pembina pengurus
c. Mengevaluasi pengurus
e. DPO berwenang memberikan teguran jika pengurus melenceng dari aturan organisasi yang
telah ditetapkan dan disepakati.
BAB VII
Pasal 15
2. Ketentuan lebih lanjut badan dan lembaga diatur dala, peraturan organisasi.
BAB VIII
Musyawarah
Pasal 16
Musyawarah Tahunan
Pasal 17
3. Musyawarah tahunan dianggap sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah anggota HMPPL-
SULTRA dan kputusan dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari jumlah
musyawarah tahunan.