Anda di halaman 1dari 14

HASIL-HASIL

MUSYAWARAH NASIONAL III


BADAN KOORDINASI NASIONAL
LEMBAGA PENDIDIKAN MAHASISWA ISLAM

Depok, 08 s.d. 11 Oktober 2021


PEDOMAN DASAR
LEMBAGA PENDIDIKAN MAHASISWA ISLAM
HASIL MUNAS III, Depok, 8 s.d. 11 Oktober 2021

PENJELASAN
MUKADIMAH
Sesungguhnya Islam sebagai ajaran yang hak dan sempurna telah
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Hal tersebut sudah tidak
diragukan lagi kebenarannya. Salah satu aspek penting adalah
pendidikan yang merupakan hal yang sangat penting bagi suatu umat.
Mahasiswa Islam sebagai generasi muda yang sadar akan hak dan
kewajibannya serta peran dan tanggung jawab kepada umat manusia
dan bangsa dalam mengisi kemerdekaan bangsanya bertekad
memberikan darma baktinya dalam mewujudkan nilai-nilai keislaman,
meningkatkan, dan mengembangkan pendidikan bangsa menuju
masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufik dan hidayah
Allah SWT serta usaha-usaha yang teratur, terencana dan penuh
kebijaksanaan dalam rangka ilmu amaliah dan amal ilmiah, maka
dengan nama Allah SWT anggota HMI berhimpun di dalam Lembaga
Pendidikan Mahasiswa Islam, dengan pedoman dasar sebagai berikut
:
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Lembaga ini bernama Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam,
disingkat LAPENMI.
Pasal 2
Waktu dan Tempat Kedudukan
Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam didirikan pada tanggal 29
Jumadil Awal 1436 H bertepatan dengan 20 Maret 2015 M di Jakarta
untuk waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di Jl. Sultan
Agung No. 25 A, Guntur, Jakarta Selatan.
BAB II
TUJUAN DAN SIFAT
Pasal 3
Tujuan
Terbinanya Insan Cita HMI yang profesional di bidang pendidikan guna
meningkatkan kualitas keilmuan masyarakat.
Pasal 4
Sifat
LAPENMI bersifat semi otonom
BAB III
STATUS, FUNGSI DAN PERAN
Pasal 5
Status
LAPENMI merupakan salah satu badan khusus di tingkatan Pengurus
Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), dan di tingkatan
Pengurus HMI Cabang yang dibentuk untuk menyalurkan kemampuan
ilmu dan profesi anggota HMI di bidang pendidikan.
Pasal 6
Fungsi
a. Meningkatkan kemitraan yang didasarkan pada profesionalisme
anggota, dalam bidang pendidikan.
Melaksanakan dan mengembangkan kebijakan HMI di bidang
pendidikan untuk meningkatkan keahlian anggota melalui pendidikan,
penelitian, dan latihan kerja praktek serta darma bakti kemasyarakatan.
Pasal 7
Peran
LAPENMI berperan sebagai wadah pembinaan anggota HMI yang
memiliki profesionalisme keilmuan di bidang pendidikan dan yang
peduli terhadap dunia pendidikan serta memberikan kontribusi bagi
masyarakat.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Keanggotaan
1. Anggota LAPENMI adalah anggota HMI
2. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban.
3. Status keanggotaan, hak, dan kewajiban anggota LAPENMI
diatur lebih lanjut dalam PRT LAPENMI.

Pasal 9
Kekuasaan
Kekuasaan tertinggi Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam dipegang
oleh Musyawarah Nasional (Munas) untuk Bakornas, Musyawarah
Lembaga (Muslem) untuk Cabang dan atau Komisariat
Pasal 10
Kepemimpinan
Kepemimpinan lembaga dipegang oleh Pengurus BAKORNAS
LAPENMI, Pengurus LAPENMI Cabang dan atau Komisariat
BAB VI
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 11
Keuangan dan Harta Benda
a. Keuangan dan harta benda LAPENMI dikelola dengan prinsip
transparasi, bertanggung jawab, efektif, efisien, dan
berkesinambungan.
b. Keuangan dan harta benda LAPENMI diperoleh dari uang pangkal
anggota, iuran dan sumbangan anggota, usaha melalui praktek
keprofesian, sumbangan alumni dan usaha lain yang halal dan
tidak mengikat.
BAB VII
PERUBAHAN PEDOMAN DASAR DAN PEMBUBARAN
Pasal 12
Perubahan Pedoman Dasar dan Pembubaran
a. Perubahan Pedoman Dasar LAPENMI hanya dapat dilakukan oleh
Musyawarah Nasional.
b. Keuangan dan harta benda LAPENMI sesudah dibubarkan harus
diserahkan pada Yayasan Amal Islam.
BAB VIII
PENJABARAN PEDOMAN DASAR DAN PENGESAHAN
Pasal 13
Penjabaran Pedoman Dasar
a. Penjabaran pasal 6 tentang fungsi organisasi dirumuskan dalam
Pedoman Perkaderan LAPENMI.
b. Penjabaran pasal 7 tentang peran organisasi dirumuskan dalam
Program Kerja Nasional LAPENMI.
c. Penjabaran Pedoman Dasar tentang hal-hal di luar point a dan b di
atas dirumuskan dalam Pedoman Rumah Tangga.
Pasal 14
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum di atur dalam Pedoman Dasar dan Penjabaran
Pedoman Dasar dimuat dalam peraturan-peraturan/ketentuan-
ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Pedoman Dasar
dan Penjabaran Pedoman Dasar.
Pasal 15
Pengesahan
Pengesahan Pedoman Dasar LAPENMI ditetapkan pada Musyawarah
Nasional III di Depok Jawa Barat tanggal 11 Oktober 2021 yang
diperbaharui pada Musyawarah Nasional III di Depok Jawa Barat,
tanggal 08 s.d 11 Oktober 2021.
PEDOMAN RUMAH TANGGA
LEMBAGA PENDIDIKAN MAHASISWA ISLAM
HASIL MUNAS III, Depok, 8 s.d. 11 Oktober 2021

PENJELASAN
BAB I
KEANGGOTAAN
BAGIAN I
ANGGOTA
Pasal 1
Anggota

Anggota Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa


Islam adalah anggota HMI yang mempunyai latar belakang disiplin ilmu
Pendidikan dan atau yang peduli terhadap dunia pendidikan yang telah
dinyatakan lulus mengikuti Rekrutmen Guru Bangsa (RGB).
Pasal 2
a. Anggota HMI yang ingin menjadi anggota LAPENMI harus
menyatakan kesediaan secara tertulis untuk memenuhi
pedoman dasar pedoman rumah tangga dan
ketentuan/peraturan organisasi lainya.
b. Anggota HMI yang telah memenuhi syarat (a) dan telah lulus
mengikuti Rekrutmen Guru Bangsa (RGB) dinyatakan sebagai
anggota LAPENMI
c. Mematuhi Pedoman Dasar/ Pedoman Rumah Tangga serta
ketentuan/peraturan organisasi lainnya.
Pasal 3
a. Masa keanggotaan Anggota LAPENMI adalah sejak dinyatakan
lulus RGB hingga 2 (dua) tahun setelah berakhirnya masa studi
D1, D2, D3 dan S1, dan hingga 1 tahun untuk S2 dan S3.
b. Anggota LAPENMI yang habis masa keanggotaannya saat
menjadi pengurus, diperpanjang masa keanggotaannya sampai
selesai masa kepengurusannya (dinyatakan demisioner), setelah
itu dinyatakan habis masa keanggotaannya dan tidak dapat
menjadi pengurus lagi.
c. Anggota LAPNMI yang melanjutkan studi ke strata perguruan
tinggi yang lebih tinggi atau sama lebih dari 2 (dua) tahun sejak
lulus dari studi sebelumnya dan tidak sedang diperpanjang masa
keanggotaannya karena menjadi pengurus (sebagaimana
dimaksud ayat b) maka masa keanggotaannya tidak diperpanjang
lagi (berakhir).
d. Masa keanggotaan berakhir apabila:
1. Telah berakhir masa keanggotaannya.
2. Meninggal dunia.
3. Mengundurkan diri.
4. Menjadi anggota partai politik
5. Diberhentikan atau dipecat.
6. Tidak terdaftar lagi di perguruan tinggi sesuai dengan poin 1
S.d 4 dalam hal anggota LAPENMI telah berakhir maka tidak
dapat lagi menjadi anggota LAPENMI untuk kedua kalinya
Pasal 4
Hak Anggota
Anggota LAPENMI memiliki hak bicara, hak suara, hak partisipasi dan
hak untuk dipilih.
Pasal 5
Kewajiban Anggota
a. Setiap anggota berkewajiban menjaga nama baik LAPENMI
b. Setiap anggota berkewajiban menjalankan tujuan organisasi.
c. Setiap anggota berkewajiban menjunjung tinggi etika, sopan
santun dan menjalankan aktifitas organisasi.
d. Setiap anggota berkewajiban tunduk dan patuh kepada PD dan
PRT serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan LAPENMI yang
sesuai dengan PD dan PRT.
e. Setiap anggota berkewajiban menghormati simbol-simbol
organisasi.
Pasal 6
Sanksi Anggota
a. Sanksi adalah bentuk hukuman sebagai bagian proses pembinaan
yang diberikan organisasi kepada anggota yang melalaikan tugas,
melanggar ketentuan organisasi, merugikan atau mencemarkan
nama baik organisasi, dan/atau melakukan tindakan kriminal dan
tindakan melawan hukum lainnya.
b. Sanksi dapat berupa teguran, peringatan, skorsing, pemecatan
atau bentuk lainnya yang ditentukan oleh pengurus dan diatur
dalam ketentuan tersendiri.
c. Anggota yang dikenakan sanksi dapat mengajukan pembelaan di
forum yang ditujuk.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
A. STRUKTUR KEKUASAAN
BAGIAN I
MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 7
Status
a. Musyawarah Nasional (Munas) adalah forum pengambilan
keputusan tertinggi di Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam.
b. Musyawarah Nasional merupakan musyawarah utusan LAPENMI
Cabang.
c. Musyawarah Nasional diselenggarakan tiap 2 (dua) tahun sekali.
d. Dalam keadaan luar biasa munas dapat dilaksanakan diluar poin
Pasal 8
Kekuasaan/Wewenang
a. Menetapkan Pedoman pengurus lembaga LAPENMI.
b. Memilih Direktur Eksekutif BAKORNAS LAPENMI/Formateur dan
Mide Formateur BAKORNAS LAPENMI untuk diajukan kepada PB
HMI untuk ditetapkan.
c. Mengevaluasi laporan pertanggung jawaban pengurus Bakornas
Lapenmi.
Pasal 9
Tata Tertib Munas
a. Peserta musyawarah nasional Lembaga Pendidikan Mahasiswa
Islam terdiri dari Pengurus BAKORNAS, utusan LAPENMI HMI
Cabang, peninjau dan undangan.
b. Pengurus BAKORNAS adalah penanggung jawab
penyelenggaraan Munas, LAPENMI Cabang sebagai utusan dan
peninjau, PB HMI dan BADKO HMI sebagai peninjau, selain itu
sebagai undangan.
c. Peserta utusan mempunyai hak suara dan bicara sedang peninjau
mempunyai hak bicara.
d. Pimpinan sidang pleno Munas dipilih dari peserta oleh peserta
utusan dan berbentuk presidium.
e. Munas baru dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh
(½ + 1) LAPENMI Cabang se-Indonesia
f. Apabila ayat e tidak terpenuhi, Munas dapat dianggap sah dengan
persetujuan peserta Munas.
BAGIAN II
MUSYAWARAH CABANG
Pasal 10
Status
a. Musyawarah Cabang (Muscab) LAPENMI Cabang Merupakan
forum pengambilan Kebijakan tertinggi di tingkatan LAPENMI
Cabang.
b. Muscab LAPENMI Cabang diselenggarakan tiap 1 (satu) tahun
sekali setelah di lantik.
c. Dalam Keadaan luar biasa Muscab dapat dilaksanakan di luar
pasal point b
Pasal 11
Kekuasaan / Wewenang
a. Memilih 1 (satu) orang Direktur Eksekutif / Formateur dan Mide
Formateur LAPENMI cabang untuk diajukan kepada Pengurus
HMI cabang dan kemudian ditetapkan.
b. Mengevaluasi laporan pertanggungjawaban Pengurus
LAPENMI Cabang.
B. STRUKTUR PIMPINAN
BAGIAN III
PENGURUS BAKORNAS LAPENMI
Pasal 12
Status
a. Pengurus BAKORNAS LAPENMI merupakan aparat pembantu
PB HMI dalam melaksanakan program-program HMI di bidang
peningkatan dan pengembangan kreatifitas keilmuan dan
keprofesian para anggota HMI yang berlatar belakang disiplin
ilmu Pendidikan dan atau yang peduli terhadap dunia
pendidikan.
b. Masa jabatan pengurus BAKORNAS LAPENMI adalah 2 (dua)
tahun semenjak pelantikan/serah terima jabatan dari Pengurus
Demisioner.
Pasal 13
Personalia Pengurus BAKORNAS LAPENMI
a. Formasi Pengurus BAKORNAS LAPENMI sekurang-kurangnya
terdiri dari Direktur Eksekutif, Direktur Administrasi dan Direktur
Keuangan.
b. Formasi Pengurus BAKORNAS LAPENMI disesuaikan dengan
kebutuhan lembaga dengan mempertimbangkan efektifitas dan
efesiensi kinerja kepengurusan.
c. Yang dapat menjadi personalia Pengurus BAKORNAS
LAPENMI adalah :
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al-Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader II HMI dan RGB
5. Bagi personalia pengurus yang belum melaksanankan
LK III diberikan waktu 6 bulan setelah pelantikan untuk
mengikuti dan lulus LK III.
6. Tidak menjadi personalia Pengurus BAKORNAS
LAPENMI untuk periode ketiga kalinya kecuali jabatan
Direktur Eksekutif.
d. Yang dapat menjadi Direktur Eksekutif/Formateur Pengurus
BAKORNAS LAPENMI adalah:
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al - Qur’an.
3. Status keanggotaan masih aktif.
4. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
5. Telah mengikuti LK III HMI dan RGB
6. Sehat secara jasmani maupun rohani.
7. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata
sebagai insan akademis.
8. Bagi Formateur yang telah terpilih dan belum memenuhi
pasal 13 ayat d point 5 maka Formateure harus lulus LK
2 dan diberikan waktu 3 bulan untuk menyelesaikan
kekurangan pada pasal 13 ayat d point 5.
e. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari Pengurus BAKORNAS
LAPENMI yang baru terbentuk, Pengurus BAKORNAS
LAPENMI yang lama harus mengadakan serah terima jabatan
(pelantikan) dengan pengurus baru dengan menyampaikan
laporan Musyawarah Nasional kepada PB HMI.
f. Pengesahan dan pelantikan pengurus BAKORNAS LAPENMI
dilakukan oleh Pengurus Besar HMI.
g. Direktur Eksekutif BAKORNAS LAPENMI berkedudukan
sebagai anggota rapat harian dan rapat pleno PB HMI.
h. Apabila Direktur Eksekutif tidak dapat menjalankan tugas/non
aktif, maka dapat dipilih Pejabat Direktur Eksekutif oleh PB HMI
i. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non
aktif adalah :
1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan
tugas selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat
Direksi selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.
Pasal 14
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Nasional dan kebijakan
PB HMI.
b. Dalam melaksanakan program secara teknik fungsional,
Pengurus BAKORNAS LAPENMI melakukan koordinasi
dengan PB HMI.
c. Memberikan laporan kegiatan kepada PB HMI dan
menyampaikan didepan Sidang Pleno PB HMI.
d. Menyampaikan laporan kerja dan pertanggungjawaban (LPJ)
pada Musyawarah Nasional BAKORNAS LAPENMI dan
diadakan pandangan umum serta evaluasi dari peserta.
BAGIAN IV
PENGURUS LAPENMI HMI CABANG
Pasal 15
Status
a. Pengurus LAPENMI HMI Cabang merupakan aparat pembantu
Pengurus HMI Cabang dalam melaksanakan program-program
HMI di bidang peningkatan dan pengembangan kreatifitas
keilmuan dan keprofesian para anggota HMI yang berlatar
belakang disiplin ilmu Pendidikan dan yang peduli terhadap
dunia pendidikan.
b. Masa jabatan pengurus LAPENMI HMI Cabang adalah 1 (satu)
tahun semenjak pelantikan/ serah terima jabatan dari Pengurus
Demisioner.
Pasal 16
Personalia Pengurus LAPENMI HMI Cabang
a. Formasi Pengurus LAPENMI HMI Cabang sekurang-kurangnya
terdiri dari Direktur Eksekutif, Direktur Administrasi dan Direkrur
Keuangan.
b. Formasi Pengurus LAPENMI HMI Cabang disesuaikan dengan
kebutuhan lembaga dengan mempertimbangkan efektifitas dan
efesiensi kinerja kepengurusan.
c. Yang dapat menjadi personalia Pengurus LAPENMI HMI
Cabang adalah :
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al-Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader I.
5. Bagi pengurus yang belum lulus mengikuti LK II diberi
waktu selama 6 bulan untuk mengkuti LK II
6. Tidak menjadi personalia Pengurus LAPENMI HMI Cabang
untuk periode ketiga kalinya kecuali jabatan Direktur
Eksekutif.
d. Yang dapat menjadi Direktur Eksekutif/Formateur Pengurus
LAPENMI HMI Cabang adalah :
1. Bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Dapat membaca Al - Qur’an.
3. Tidak sedang dijatuhi sanksi organisasi.
4. Telah mengikuti LK II HMI dan RGB
5. Sehat secara jasmani maupun rohani.
6. Berwawasan keilmuan yang luas dan memiliki bukti nyata
sebagai insan akademis.
7. Bagi Formateur yang telah terpilih dan belum memenuhi
pasal 16 ayat d point 4 maka Formateure wajib lulus LK 1
HMI dan diberikan waktu 3 bulan untuk menyelesaikan
kekurangan pada pasal 13 ayat d point 4.
e. Selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari Pengurus LAPENMI
HMI Cabang yang baru terbentuk, Pengurus LAPENMI HMI
Cabang yang lama harus mengadakan serah terima jabatan
(pelantikan) dengan pengurus baru dengan menyampaikan
laporan Musyawarah Lembaga kepada Pengurus HMI Cabang.
f. Pengesahan dan pelantikan pengurus LAPENMI HMI Cabang
dilakukan oleh Pengurus HMI Cabang.
g. Direktur Eksekutif LAPENMI HMI Cabang berkedudukan
sebagai anggota rapat harian dan rapat pleno Pengurus HMI
cabang.
h. Apabila Direktur Eksekutif tidak dapat menjalankan tugas/non
aktif, maka dapat dipilih Pejabat Direktur Eksekutif oleh
pengurus HMI cabang
i. Yang dimaksud dengan tidak dapat menjalankan tugas/non aktif
adalah :
1. Meninggal dunia.
2. Sakit yang menyebabkan tidak dapat menjalankan tugas
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.
3. Tidak hadir dalam Rapat Harian dan/atau Rapat Direksi
selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.
Pasal 17
Tugas dan Wewenang
a. Melaksanakan hasil-hasil Musyawarah Lembaga LAPENMI HMI
Cabang dan kebijakan Pengurus HMI Cabang.
b. Dalam melaksanakan program secara teknik fungsional,
Pengurus LAPENMI HMI Cabang melakukan koordinasi dengan
Pengurus HMI cabang.
c. Memberikan laporan kegiatan kepada Pengurus HMI Cabang dan
menyampaikan di depan Sidang Pleno Pengurus HMI Cabang.
d. Menyampaikan laporan kerja dan pertanggungjawaban (LPJ)
pada Musyawarah Lembaga LAPENMI HMI Cabang dan
diadakan pandangan umum serta evaluasi dari peserta.
BAB V
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 18
Pengelolaan Keuangan dan Harta Benda
1. Prinsip halal makdudnya adalah setiap satuan dana yang
diperoleh tidak berasal dan tidak diperoleh dengan cara-cara
yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
2. Prinsip transparansi maksudnya adalah adanya keterbukaan
tentang sumber dan besar dana yang diperoleh serta kemana
dan berapa besar dana yang sudah dialokasikan.
3. Prinsip bertanggung jawab maksudnya adalah setiap satuan dan
yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan sumber dan
keluarannya secara tertulis dan bila perlu melalui bukti nyata.
4. Prinsip efektif maksudnya adalah setiap satuan dana yang
digunakan berguna dalam rangka usaha lembaga mewujudkan
tujuan LAPENMI.
5. Prinsip efisien maksudnya adalah setiap satuan dana yang
digunakan tidak melebihi kebutuhannya.
6. Prinsip berkesinambungan maksudnya adalah setiap usaha
untuk memperoleh dana menggunakan dana tidak merusak
sumber pendanaan untuk jangka panjang dan tidak membebani
generasi yang akan datang.
BAB VI
PERUBAHAN PEDOMAN RUMAH TANGGA
Pasal 19
a. Perubahan Pedoman Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
pada Musyawarah Nasional.
b. Perubahan Pedoman Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
melalui Musyawarah Nasional yang pada waktu perubahan
tersebut akan dilakukan dan disahkan dihadiri oleh 2/3 peserta
utusan Musyawarah Nasional dan disetujui minimal 50% +1
jumlah peserta utusan yang hadir.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 21
Struktur kepemimpinan LAPENMI berkewajiban melakukan sosialisasi
Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga kepada seluruh
anggota LAPENMI.

Anda mungkin juga menyukai