Anda di halaman 1dari 24

ANGGARAN DASAR

DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK)
SMA NEGERI 12 KOTA SEMARANG

MPK SMA NEGERI 12 SEMARANG


MASA BAKTI 2020/2021

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 12 SEMARANG


Jl. Raya Gunungpati, Semarang Telp. 6932224 Fax. 6932260
PENDAHULUAN

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,


Sekolah sebagai wiyatamandala adalah suatu lembaga pendidikan yang di dalamnya
terdapat masyarakat belajar dan mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, yang
terdiri dari kepala sekolah, staf, pendidik dan tenaga kependidikan, para siswa sebagai peserta
didik. Setiap sekolah mempunyai organisasi kesiswaan sebagai salah satu dari empat jalur
pembinaan kesiswaan sangat berperan penting dalam pengembangan serta pembinaan siswa.
Dengan adanya suatu wadah organisasi kesiswaan akan diperoleh kader penerus perjuangan
bangsa dan pembangunan nasional yang berbekal dengan nilai-nilai ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, kreativitas, patriotisme,
idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.
Proses pembinaan dan pengembangan kesiswaan SMA Negeri 12 Semarang
mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan, yang antara lain memuat tujuan, sasaran, organisasi dan pendanaan
dalam tubuh organisasi siswa di sekolah serta merujuk Surat Keputusan Mendikbud Nomor
0323/U/1978, tentang pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan wadah organisasi kesiswaan di sekolah
untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan. Organisasi kesiswaan itu
pula dapat berfungsi sebagai motivator para siswa untuk melakukan kegiatan bersama dalam
mencapai tujuan bersama dengan menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan
yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan
peluang dan perubahan, sehingga memberikan kepuasan bagi anggotanya. Demi tercapainya
tujuan-tujuan tersebut, organisasi ini juga memiliki beberapa perangkat yang berbeda yang
menjadi suatu kesatuan yang nantinya akan menjadi sebuah sistem yang kompleks.
Maka kami siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Semarang menghimpun diri
dalam suatu organisasi yang masih merupakan bagian dari perangkat OSIS bernama Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) yang disusun dalam Anggaran Dasar sebagai berikut:
KEPUTUSAN MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) SMA NEGERI 12
SEMARANG TENTANG ANGGARAN DASAR PENGURUS MPK SMA NEGERI 12
SEMARANG
MASA BAKTI 2020 - 2021

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami peserta rapat Majelis Perwakilan Kelas yang
merundingkan masalah Anggaran Dasar Pengurus MPK SMA Negeri 12 Semarang.

Menimbang    :
- Surat Keputusan Dirjen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia NO.239/c/kep/N/81.
- Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang Pedoman Pembinaan
Kesiswaan.
- Keputusan Mendikbud Nomor 0401/4/1984 tentang Pembinaan Kesiswaan.

MEMUTUSKAN

Isi Anggaran Dasar Pengurus MPK SMA Negeri 12 Semarang sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Organisasi ini bernama Majelis Perwakilan Kelas SMA Negeri 12 Semarang atau disebut
sebagai MPK SMA Negeri 12 Semarang.

Pasal 2
Organisasi ini didirikan pada 7 Februari 2013.

Pasal 3
MPK SMA Negeri 12 Semarang berkedudukan di Jalan Raya Gunungpati Semarang.
BAB II
ASAS, TUJUAN, SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 4
Lembaga organisasi ini berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Pasal 5
Mempersiapkan siswa sebagai kader penerus cita-cita perjuangan bangsa dan pembangunan
nasional, dengan tujuan :
1. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2. Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan.
3. Menjunjung tinggi budi pekerti.
4. Memperkuat kepribadian dan meningkatkan kedisiplinan.
5. Menanamkan jiwa semangat cinta tanah air.

Pasal 6

MPK mempunyai 5 fungsi utama yaitu sebagai berikut :

1. Legislator, yaitu lembaga perangkat OSIS yang berfungsi sebagai pembuat aturan-
aturan dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan hukum dalam kerja pengurus
OSIS maupun MPK.
2. Penampung dan Penyalur Aspirasi Warga Sekolah, yaitu MPK sebagai lembaga
yang amanah sehingga dapat menjadi media penampung sekaligus penyalur aspirasi
dari warga sekolah kepada pihak sekolah dan OSIS.
3. Supervisor, yaitu lembaga yang bisa menjadi jembatan antara OSIS, ekstrakurikuler,
dan pihak sekolah.
4. Korektor, yaitu lembaga yang bertugas mengoreksi dan mengevaluasi kinerja OSIS.
5. Advisor, yaitu lembaga perangkat OSIS yang menjadi sumber masukan untuk
membuat kinerja OSIS lebih baik lagi.
BAB III
KEPERANGKATAN MPK

Pasal 7
Anggota pengurus Majelis Perwakilan Kelas terdiri dari minimal 2 dan maksimal 3 orang
dari setiap kelas yang telah lulus seleksi pemilihan dan didukung oleh kelasnya.

Pasal 8
1. Perangkat MPK terdiri dari :
a. Pembina MPK
b. Pengurus MPK
c. Kebijakan MPK
2. Pembina MPK merupakan pembimbing dan pengarah bagi para pengurus MPK.
3. Pengurus MPK terdiri dari :
a. Ketua MPK
b. Wakil Ketua MPK Eksternal dan Internal
c. Sekretaris
d. Bendahara
e. Dewan Evaluasi dan Operasional
f. Komisi A-D
4. Kebijakan MPK dijabarkan lebih lanjut pada Anggaran Rumah Tangga.

BAB IV
HAK KEWAJIBAN DAN TUGAS KEWENANGAN

Pasal 9
1. Hak dan kewajiban organisasi mengikat seluruh pengurus MPK.
2. Tugas dan kewenangan hanya mengikat pengurus MPK pada periode jabatan terkait.

Pasal 10
1. Setiap anggota memiliki hak :
a. Mendapat informasi terkait perkembangan organisasi.
b. Mendapat kesetaraan perlakuan dengan anggota yang lain.
2. Setiap anggota memiliki kewajiban :
a. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang sudah ditetapkan pengurus.
b. Menjaga nama baik MPK di samping nama baik almamater pada urusan internal.

Pasal 11
1. Setiap pengurus memiliki hak :
a. Mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
b. Memiliki hak dipilih dan memilih sebagai pengurus MPK.
c. Berbicara secara lisan atau tertulis.
2. Setiap pengurus memiliki kewajiban :
a. Memelihara nama baik dan kehormatan organisasi dan almamater.
b. Mematuhi peraturan dan tata tertib.
c. Menjalankan tugas dengan baik sesuai jabatan dan keperangkatannya.
3. Tugas dan kewenangan pengurus dijabarkan lebih lanjut pada Anggaran Rumah
Tangga.

BAB V
KEUANGAN

Pasal 12
Organisasi ini didanai oleh sekolah berdasarkan rencana kegiatan dan anggaran sekolah, iuran
pengurus yang besarnya ditentukan melalui rapat pengurus MPK lengkap, sumbangan-
sumbangan yang tidak mengikat, serta usaha-usaha lain yang sah.

BAB VI
MASA JABATAN

Pasal 13
1. Masa jabatan pengurus MPK yang mengikuti organisasi sejak kelas X otomatis
memegang jabatan selama dua tahun, yaitu sejak masuk di kelas X sampai akhir
masa bakti di kelas XI nya.
2. Masa jabatan pengurus MPK yang mengikuti organisasi di kelas XI adalah satu tahun
masa bakti.
BAB VII
AMANDEMEN

Pasal 14
Amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga digolongkan menjadi
amandemen besar dan amandemen kecil.

Pasal 15
1. Amandemen besar mengikat Anggaran Dasar.
2. Amandemen kecil mengikat Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 16
1. Amandemen Besar pada Anggaran Dasar dilaksanakan lima tahun sejak ditetapkan.
2. Amandemen Anggaran Rumah Tangga tidak dilaksanakan sebelum pengujian
AD/ART periode sebelumnya pada kepengurusan yang baru.

BAB VIII
PENUTUP

Pasal 17

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga, Ketetapan MPK atau peraturan lain yang sah.
2. Anggaran Rumah Tangga mengatur lebih rinci hal-hal yang belum diatur dalam
Anggaran Dasar.
3. Anggaran Rumah Tangga disusun oleh pengurus MPK melalui tim yang dibentuk
untuk menyusunnya, disusun berdasarkan Anggaran Dasar dan disetujui oleh pembina
OSIS dan pembina MPK.
4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah lewat sidang
MPK yang sah.
5. AD/ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
KEPUTUSAN MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) SMA NEGERI 12
SEMARANG TENTANG ANGGARAN RUMAH TANGGA PENGURUS MPK SMA
NEGERI 12 SEMARANG
MASA BAKTI 2020 - 2021

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami peserta rapat Majelis Perwakilan Kelas yang
merundingkan masalah Anggaran Dasar Pengurus MPK SMA Negeri 12 Semarang.

Menimbang    :
- Surat Keputusan Dirjen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia NO.239/c/kep/N/81.
- Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang Pedoman Pembinaan
Kesiswaan.
- Keputusan Mendikbud Nomor 0401/4/1984 tentang Pembinaan Kesiswaan.

MEMUTUSKAN

Isi Anggaran Rumah Tangga Pengurus MPK SMA Negeri 12 Semarang sebagai berikut :

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Organisasi ini bernama Majelis Perwakilan Kelas SMA Negeri 12 Semarang atau disebut
sebagai MPK SMA Negeri 12 Semarang.

Pasal 2
Organisasi ini didirikan pada 7 Februari 2013.

Pasal 3
MPK SMA Negeri 12 Semarang berkedudukan di Jalan Raya Gunungpati Semarang.
BAB II
LAMBANG DAN SEMBOYAN

Pasal 4
Lambang organisasi MPK SMA Negeri 12 Semarang adalah sebagai berikut ;

Pasal 5
Organisasi ini mempunyai semboyan “ING NGARSA SUNG TULADHA” yang artinya:

1. PERISAI 3 SUDUT : Senantiasa membela Bangsa Indonesia


2. PADI : Menegakkan keadilan
3. KAPAS : Peduli sosial
4. BINTANG : Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. WARNA MERAH : Semangat api yang membara
6. 5 LINGKARAN : Persatuan
7. KAKI BURUNG GARUDA : Kekuatan Almamater SMAN 12 Semarang
8. SAYAP BURUNG GARUDA : Mengayomi dan melindungi aspirasi
9. KEPALA BURUNG GARUDA : Menegakkan peraturan
10. PITA “ING NGARSA SUNG TULADHA” : Di depan memberikan contoh
11. TULISAN MPK SMAN 12 SEMARANG : Almamater SMAN 12 Semarang
BAB III
KEPERANGKATAN MPK

Pasal 6
Anggota pengurus Majelis Perwakilan Kelas terdiri dari minimal 2 dan maksimal 3 orang
dari setiap kelas yang telah lulus seleksi pemilihan dan didukung oleh kelasnya.

Pasal 7
1. Pembina MPK merupakan pembimbing dan pengarah bagi para pengurus MPK.
2. Pengurus MPK merupakan anggota MPK yang mengurus dan menyelenggarakan
program MPK.

Pasal 8
Pengurus MPK terdiri dari :
1. Ketua MPK
2. Wakil Ketua MPK Eksternal
3. Wakil Ketua MPK Internal
4. Sekretaris I
5. Sekretaris II
6. Bendahara I
7. Bendahara II
8. Bendahara III
9. Dewan Evaluasi
10. Dewan Operasional
11. Komisi A
12. Komisi B
13. Komisi C
14. Komisi D

Pasal 9
1. Kebijakan MPK merupakan perangkat MPK yang nantinya akan menjadi landasan
untuk setiap kepentingan OSIS.
2. Kebijakan MPK merupakan hasil mutlak yang hanya dapat dikeluarkan oleh MPK.
3. Kebijakan MPK terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MPK.

BAB IV
HAK KEWAJIBAN DAN TUGAS KEWENANGAN

Pasal 10
Hak dan kewajiban anggota MPK adalah :
A. Hak :
1. Mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan bakat, minat, serta kemampuannya.
2. Memilih dan dipilih sebagai perwakilan kelas atau pengurus.
3. Berbicara secara lisan, tertulis, atau tidak tertulis.
4. Ikut serta dalam kerja OSIS sesuai persetujuan ketua MPK dan ketua OSIS.
B. Kewajiban :
1. Memelihara nama baik dan kehormatan MPK, OSIS, dan sekolah.
2. Mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.
3. Menghormati pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Memelihara sarana dan prasarana, serta keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kerindangan, kekeluargaan (6K) di sekolah.
5. Melaksanakan 5 fungsi utama MPK dengan baik dan benar.

Pasal 11
Tugas dan kewenangan pengurus MPK :

Ketua
1. Ketua bertugas memimpin jalannya organisasi.
2. Ketua bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan MPK.
3. Ketua berhak mengesahkan keputusan akhir dalam tiap rapat dan forum setelah ada
kata mufakat oleh seluruh peserta rapat.
4. Ketua berhak meminta keterangan dalam bentuk laporan – laporan baik lisan maupun
tertulis mengenai tugas dan kerja dari pengurus MPK.

Wakil Ketua Eksternal


1. Wakil Ketua Eksternal bertugas mendampingi atau mewakili ketua dalam urusan
eksternal.
2. Wakil Ketua Eksternal membantu tugas Ketua.
3. Wakil Ketua Eksternal bertugas memimpin seluruh kegiatan kerja MPK apabila Ketua
berhalangan hadir sesuai dengan izin dan ketentuan.
4. Bertanggung jawab penuh atas urusan eksternal MPK yang menyangkut
kepengurusan MPK.

Wakil Ketua Internal


1. Wakil Ketua Internal bertugas mendampingi atau mewakili ketua dalam urusan
internal.
2. Wakil Ketua Internal bertugas memimpin seluruh kegiatan kerja MPK apabila Ketua
dan Wakil Ketua Eksternal berhalangan hadir sesuai dengan izin dan harus diketahui
oleh Ketua.
3. Wakil Ketua Internal bertanggung jawab penuh atas urusan internal MPK yang
menyangkut urusan pihak lain.

Sekretaris I
1. Sekretaris I bertanggung jawab penuh atas notulen rapat.
2. Sekretaris I bertugas untuk membuat proposal program kerja.
3. Sekretaris I bertugas mendampingi Ketua saat rapat.
4. Sekretaris I bertugas menyimpan dokumen MPK.

Sekretaris II
1. Sekretaris II bertugas untuk membuat surat izin, undangan, dan lain-lain.
2. Sekretaris II bertugas membantu dan atau menggantikan tugas Sekretaris I apabila
Sekretaris I berhalangan hadir dalam seluruh kegiatan kepengurusan MPK.
3. Sekretaris II bertugas mengatur dan merekap kehadiran peserta rapat.
4. Sekretaris II bertugas membuat laporan bulanan mengenai evaluasi komisi setiap
bulannya.

Bendahara I
1. Bendahara I bertugas dan bertanggung jawab untuk mengatur keuangan eksternal
MPK yang berupa dana usaha.
2. Bendahara I wajib untuk membuat seluruh laporan keuangan akhir kepada Ketua dan
mempertanggungjawabkan perihal keuangan internal dan eksternal MPK.
3. Bendahara I memegang keuangan MPK yang berasal dari sumber yang sah.

Bendahara II
1. Bendahara II bertugas dan bertanggung jawab untuk mengatur keuangan internal
MPK yang berupa kas untuk kelas XI.
2. Bendahara II wajib untuk membuat laporan keuangan internal akhir bersama
Bendahara III dan memberikannya kepada Bendahara I.
3. Bendahara II memegang keuangan MPK yang berasal dari sumber yang sah.

Bendahara III
1. Bendahara III bertugas dan bertanggung jawab untuk mengatur keuangan internal
MPK yang berupa kas untuk kelas X.
2. Bendahara III wajib untuk membuat laporan keuangan internal akhir bersama
Bendahara II dan memberikannya kepada Bendahara I.
3. Bendahara III memegang keuangan MPK yang berasal dari sumber yang sah.

Dewan Evaluasi
1. Bertanggung jawab mengadakan evaluasi MPK setiap 3 bulan sekali.
2. Memimpin rapat umum tentang evaluasi MPK/OSIS.
3. Mengevaluasi kinerja dari setiap event MPK/OSIS.
4. Sebagai pengelola permasalahan yang terjadi pada organisasi MPK/OSIS dan
memberikan pemecahan masalahnya.
5. Bertugas membawahi dan bertanggung jawab atas Komisi A dan Komisi B kepada
Ketua.
6. Bertugas meminta laporan setiap bulan kepada setiap komisi yang ada.

Dewan Operasional
1. Menjadi jembatan penghubung antara OSIS dan MPK bersama Komisi C.
2. Bertugas menjadi jembatan penghubung antara alumni MPK dengan MPK.
3. Menjadi jembatan penghubung antar sesama pengurus MPK.
4. Bertugas membawahi dan bertanggung jawab atas Komisi C dan Komisi D kepada
Ketua.
Komisi A(AD/ART)
1. Ketua komisi bertugas memimpin rapat terbatas Komisi A dan rapat umum
perundang-undangan MPK.
2. Dalam urusan perundang – undangan dan penegakan hukum kekuasaannya lebih
tinggi daripada ketua MPK.
3. Mengesahkan keputusan tentang penyimpangan pelaksanaan AD/ART dan Kode Etik
bersama OSIS.
4. Mengkaji ulang AD/ART yang telah ada untuk disesuaikan dengan tahun masa
jabatan tersebut.
5. Bertanggung jawab atas pembaruan AD/ART pada tahun masa jabatan tersebut.
6. Bertanggung jawab atas terjadinya penyimpangan pelaksanaan AD/ART yang telah
disepakati bersama.
7. Bertanggung jawab atas jalannya penerimaan dan seleksi anggota baru di MPK.
8. Diawasi langsung oleh Dewan Evaluasi dan pengurus MPK.

Komisi B (Ekstrakurikuler)
1. Memimpin dan bertanggung jawab atas rapat terbatas Komisi B dan rapat umum
tentang ekstra.
2. Bertugas memimpin jalannya forum ekstrakurikuler bersama dengan pihak sekolah,
OSIS, dan juga perwakilan ekstra.
3. Mengawasi kegiatan ekstra bersama dengan OSIS.
4. Merangkum prestasi siswa yang berhubungan dengan ekstra dan menyerahkannya
kepada sekolah.
5. Bertugas membuat laporan bulanan mengenai kendala ekstra dan melaporkannya
kepada pihak sekolah.
6. Bertanggung jawab atas laporan dan juga memberikan solusi untuk kendala ekstra.

Komisi C (Humas)
1. Memimpin dan bertanggung jawab atas rapat terbatas Komisi C dan rapat umum
tentang aspirasi.
2. Bertugas sebagai perantara di MPK dan di setiap eventnya.
3. Bertanggung jawab atas sosial media MPK.
4. Bertugas mengoordinasi rapat yang membahas penyelesaian aspirasi.
5. Sebagai penanggung jawab atas pengaduan aspirasi yang ada.
6. Bertugas membuat dokumentasi dari setiap event MPK.
7. Menjadi penghubung antara MPK dan juga OSIS bersama Dewan Operasional.

Komisi D (Pemilos)
1. Memimpin dan bertanggung jawab atas rapat terbatas Komisi D dan rapat umum
tentang PEMILOS.
2. Bertanggung jawab atas event PEMILOS/PEMILOM kepada sekolah.
3. Bertanggung jawab mengadakan seleksi untuk calon ketua OSIS/MPK.

BAB V
KEUANGAN

Pasal 12
1. Organisasi MPK didanai oleh sekolah sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan
oleh sekolah. Uang kas/iuran rutin yang dilakukan oleh organisasi, kegiatan dana
usaha, dan instansi-instansi atau sponsor yang mau bekerja sama dengan organisasi
MPK.
2. Keuangan organisasi MPK sepenuhnya dikelola oleh bendahara MPK.
3. Keuangan organisasi MPK harus tercatat dengan rapi sesuai asas kebendaharaan yang
berlaku.
4. Keuangan organisasi MPK harus dapat dilaporkan secara terperinci pada setiap sidang
pertanggungjawaban pengurus.
5. Uang organisasi MPK harus disimpan di tempat yang dianggap paling aman, mudah
dijangkau dan mampu dipertanggungjawabkan.
6. MPK mempunyai asas kebendaharaan yang menjadi pedoman untuk pengelolaan
keuangan.

Pasal 13
Asas kebendaharaan :
1. Bendahara adalah pihak yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab penuh pada
keuangan organisasi.
2. Menjunjung tinggi prinsip ekonomi, kejujuran, dan manfaat.
3. Membayar iuran kas secara rutin kepada bendahara secara langsung, tidak berpindah
tangan ataupun melibatkan pihak lain.
4. Membayar iuran kas tepat pada waktu yang telah disepakati dan ditetapkan oleh
bendahara masing-masing.
5. Pengelolaan keuangan organisasi merupakan urusan internal organisasi dan tidak ada
satupun yang boleh mengetahuinya kecuali lewat prosedur-prosedur tertentu yang
telah ditentukan.
6. Adapun sanksi yang akan diberikan kepada setiap pengurus yang telah melanggar
asas akan ditindaklanjuti dalam rapat evaluasi dan sidang evaluasi AD/ART.

BAB VI
SYARAT MENJADI PENGURUS MPK

Pasal 14
1. Pengurus organisasi ini adalah setiap siswa SMA Negeri 12 Semarang kelas X dan XI
yang terpilih lewat rangkaian prosedur yang berlaku untuk menjadi perwakilan
kelasnya masing-masing dan menjadi anggota majelis.
2. Kepengurusan berakhir apabila siswa yang bersangkutan tidak lagi berada pada masa
jabatan yang telah ditentukan.
3. Jumlah pengurus Majelis Perwakilan Kelas dari setiap kelas minimal adalah 2 orang.
4. Setiap kelas X dan XI wajib memiliki perwakilan kelas yang menjadi anggota majelis.
5. Jumlah maksimal keseluruhan anggota MPK adalah 72 orang (dengan ketentuan
maksimal 3 orang perwakilan tiap kelas dikali jumlah kelas di tingkat kelas X dan XI
yang masing - masing berjumlah 12 kelas). Aturan kepengurusan ini berlaku mulai
dari MPK masa bakti 2020/2021.
6. Syarat menjadi Pengurus :
a. Berkeinginan Menjadi pengurus MPK.
b. Telah mengikuti pelatihan kepemimpinan.
c. Merupakan wakil delegasi-delegasi kelas yang karena kemampuannya secara
fisik, mental, dan intelektualitas dianggap mampu mengurusi MPK.
d. Merupakan wakil kelas.
e. Memiliki jiwa berakhlakul karimah.
7. Pengurus MPK disahkan oleh kepala sekolah, waka kesiswaan, pembina MPK, dan
ketua MPK.
8. Pengurus MPK bisa diberhentikan atau reshuffle apabila terdapat kinerja yang kurang
baik, menyalahi pedoman kerja / AD/ART MPK dan juga tata tertib sekolah.
9. Evaluasi kinerja pengurus di bawah tanggung jawab Dewan Evaluasi dilaksanakan
setelah satu semester kepengurusan.

BAB VII
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS MPK

Pasal 15
1. Pemilihan ketua MPK dilaksanakan dengan pemilu sistem distrik bertingkat.
Pemilu sistem distrik bertingkat artinya dalam pemilihan Ketua MPK dilakukan
secara tidak langsung berbeda dengan pemilihan Ketua OSIS (satu orang satu suara),
pemilihan Ketua MPK dilakukan dengan mengumpulkan para perwakilan yang
mewakili suara warga sekolah. MPK sendiri berarti Majelis Perwakilan Kelas, maka
sumber suara dan dukungan bagi seorang Ketua MPK adalah dukungan dari seluruh
golongan.
Secara umum, prosesnya terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1) Tahap Pencalonan
Tahap pencalonan terdiri dari proses pencalonan Ketua MPK. Tahap ini
adalah tahap untuk menentukan kandidat-kandidat calon Ketua MPK.
2) Tahap Kampanye
Tahap kampanye untuk pemilihan Ketua MPK terbagi menjadi 2, yaitu :
a) Tahap Kampanye Eksternal, tahap ini melibatkan warga sekolah untuk ikut
andil dalam menilai kualitas calon ketua. Misalnya dengan diadakannya
forum debat terbuka untuk menunjukan kualitas dari setiap calon di depan
para siswa.
b) Tahap Kampanye Internal, kampanye ini berbentuk orasi pada saat sidang
pemilihan Ketua MPK yang dihadiri oleh kepala sekolah, pembina, para
calon pengurus MPK baru, pengurus MPK lama, dan perwakilan kelas.
3) Tahap Pemilihan
Pemilihan Ketua MPK dilakukan pada saat sidang pemilihan dengan
melibatkan suara seluruh peserta sidang.

BAB VIII
HAK, KEBIJAKAN, DAN WEWENANG PENGURUS MPK

Pasal 16
Hak pengurus MPK :
1. Ketua dan Wakil Ketua MPK bekerja menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
2. Ketua dan Wakil Ketua MPK menetapkan petunjuk pelaksanaan untuk menjalankan
peraturan sebagaimana mestinya.
3. Dalam melaksanakan kewajibannya, Ketua dan Wakil Ketua MPK dibantu oleh para
anggotanya.
4. Ketua dan Wakil Ketua MPK memegang jabatannya sampai masa baktinya selesai.
5. Ketua MPK dapat mengajukan pengajuan pengangkatan atau pemberhentian anggota
pengurus OSIS maupun MPK ketika sidang MPK dengan alasan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Keputusan pengangkatan atau pemberhentian pengurus MPK seutuhnya diputuskan
melalui sidang pleno untuk disetujui oleh ketua MPK, pembina MPK, dan kepala
sekolah.
7. Di dalam melaksanakan tugasnya, pengurus MPK dibimbing oleh Pembina MPK.

Pasal 17
Kebijakan pengurus MPK :
1. MPK mempunyai hak dan wewenang untuk menerbitkan suatu produk hukum yang
merupakan perwujudan dari kebijakan yang dibuat MPK
2. Kebijakan MPK terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MPK.

3. Jika pengurus MPK meninggal dunia, berhenti, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya secara penuh karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
masa jabatannya, ada dua ketentuan opsional yaitu dibiarkan kosong atau diisi oleh
anggota pengurus lainnya. Dalam penentuan hal ini, MPK harus melakukan
musyawarah terlebih dahulu.
4. Jika Ketua MPK meninggal dunia, berhenti, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya secara penuh karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
masa jabatannya, posisinya akan diganti secara struktural. Namun, jika dalam
prosesnya terjadi ketidaksetujuan, maka akan dilakukan musyawarah untuk
menentukan ketua pengganti.
5. Jika Wakil Ketua meninggal dunia, berhenti, atau tidak dapat melakukan
kewajibannya secara penuh karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dalam
masa jabatannya, ketua MPK dan pengurus MPK dapat mengajukan calon-calon
wakil penggantinya dan akan dilakukan musyawarah bersama untuk menentukan
wakil ketua pengganti.
6. Pengurus MPK tidak diizinkan untuk keluar di tengah masa jabatannya kecuali
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
7. Setiap pengurus MPK yang ingin keluar di tengah masa jabatannya harus mengikuti
segala prosedur yang berlaku.
8. Semua kebijakan MPK harus dimusyawarahkan terlebih dalulu sebelum dilakukan
penetapan secara sah lewat sidang pleno MPK.
9. Setiap kebijakan yang dibuat MPK harus disahkan lewat Sidang Pleno MPK yang
melibatkan perwakilan pengurus OSIS, pembina MPK, dan kepala sekolah.
10. Peserta sidang terlibat dapat diatur sewaktu-waktu sesuai kebutuhan sasaran
kebijakan.

Pasal 18
Wewenang pengurus MPK :
1. MPK wajib dan berhak mengawasi, mengevaluasi, memberi masukan, dan meminta
pertanggungjawaban kepada pengurus OSIS.
2. MPK dapat merekomendasikan peninjauan ulang terhadap keanggotaan kepengurusan
OSIS.
3. MPK berhak memberi saran, kritik, atau masukan-masukan yang dijadikan acuan oleh
pengurus OSIS dalam mengambil suatu keputusan.
4. MPK dapat ikut ke dalam kepanitiaan program OSIS dengan pertimbangan keadaan
yang dialami OSIS dan dengan pesetujuan pihak OSIS.
BAB IX
RAPAT-RAPAT

Pasal 19
Rapat Pleno
1. Rapat Pleno MPK adalah rapat yang dihadiri oleh perangkat MPK.
2. Rapat ini diselenggarakan dengan tujuan :
a. Pemilihan ketua komisi.
b. Membagi tugas dan reorganisasi.
c. Evaluasi kinerja MPK dan peningkatan generasi selanjutnya.
3. Rapat ini dilakukan pada awal dan akhir masa jabatan serta dilaksanakan oleh
pengurus MPK.

Pasal 20
Rapat Kecil
1. Rapat kecil adalah rapat yang dihadiri oleh sebagian pengurus MPK.
2. Rapat Kecil dihadiri oleh ketua, wakil ketua internal dan eksternal, bendahara,
sekretaris, dan ketua komisi A - D.
3. Rapat ini dilaksanakan untuk mempersiapkan agenda dalam rapat bersama pengurus
MPK.

Pasal 21
Rapat Bersama
1. Rapat Bersama adalah rapat yang dihadiri oleh seluruh pengurus MPK.
2. Rapat Bersama dilaksanakan untuk membahas program kerja yang akan
diselenggarakan.
BAB X
MASA JABATAN

Pasal 22
1. Masa jabatan pengurus MPK yang mengikuti organisasi sejak duduk di kelas X
otomatis memegang jabatan selama dua tahun, yaitu sejak ia masuk di kelas X sampai
akhir masa bakti di kelas XI nya.
2. Masa jabatan pengurus MPK yang mengikuti organisasi di kelas XI adalah satu tahun
masa bakti.
3. Setiap pengurus MPK wajib bertanggung jawab penuh atas keanggotaannya sebagai
pengurus sesuai aturan yang berlaku.

BAB XI
AMANDEMEN

Pasal 23
1. Amandemen Besar merupakan amandemen pada pasal – pasal yang terdapat pada
Anggaran Dasar yang baru kemudian dijabarkan lebih lanjut pada Anggaran Rumah
Tangga.
2. Amandemen Kecil merupakan amandemen pada pasal – pasal yang hanya terdapat
pada Anggaran Rumah tangga, dilaksanakan setiap periode dan bersifat kondisional.

Pasal 24
1. Amandemen Besar pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dilaksanakan
lima tahun sejak ditetapkan.
2. Amandemen Kecil dilaksanakan secepat-cepatnya 4 bulan, dan selambat-lambatnya 6
bulan setelah dilantik pada periode jabatan.
3. Amandemen dilaksanakan dengan alasan yang konkrit dan bisa
dipertanggungjawabkan.
4. Amandemen tidak berlaku pada identitas organisasi.

Pasal 25
1. Amandemen Besar wajib diketahui dan disetujui oleh seluruh pengurus dan alumni.
2. Amandemen Kecil wajib diketahui dan dibahas bersama dengan sesama pengurus
MPK.

Pasal 26
1. Ranah amandemen tidak termasuk dalam seluruh bab yang terikat identitas dan
keperangkatan MPK.
2. Amandemen dilaksanakan pada bab yang mengikat Sumber Daya Manusia pada
setiap periode.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 27
1. Anggaran Rumah Tangga mengatur hal-hal lebih detail/terperinci yang belum diatur
dalam Anggaran Dasar.
2. Anggaran Rumah Tangga disusun oleh Pengurus MPK melalui tim yang dibentuk
untuk menyusunnya, disusun berdasarkan Anggaran Dasar dan disetujui oleh Pembina
OSIS dan Pembina MPK.
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah lewat sidang
MPK yang sah.
4. AD/ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan sifatnya mutlak dan fleksibel.
LEMBAR PENGESAHAN

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga MPK ini disusun dan ditetapkan oleh sidang
MPK SMAN 12 KOTA SEMARANG.

Ditetapkan di Semarang, Jawa Tengah


Jam :
Hari :
Tanggal :

Presidium I Presidium II Presidium III

Alan Krisna Yudha Khezia Christyvalent Nouval Reikhan Ramdani


NIS. 8499 NIS. 8725 NIS. 8805

Waka Kesiswaan Pembina MPK

Ismail, S.Pd Masrul Anggajaya, S.Pd


NIP. 19740505 200701 1 020 NIP.

Mengetahui
Kepala SMA N 12 Semarang

KUSNO.S.Pd.,M.Si.
NIP 19710718 199702 1004

Anda mungkin juga menyukai