Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN DASAR & RUMAH TANGGA

PERKUMPULAN IKATAN ALUMNI SMAN IV SIDOARJO

PENDAHULUAN
Sekolah Menengah Atas Negeri 4 sidoarjo (SMAN 4 SIDOARJO) merupakan tempat seluruh
anggota perkumpulan menimba ilmu Pendidikan atas selama kurang lebih 3 tahun. Bahwa
sejak SMAN 4 SIDOARJO berdiri sampai dengan saat ini sudah meluluskan banyak siswa
baik yang melanjutkan kependidikan jenjang yang lebih tinggi maupun berkarir di berbagai
bidang.
Sebagai insan yang merasa memiliki kesamaan tempat belajar maka para alumni siswa
SMUN 4 SIDOARJO merasa perlu dibentuk suatu wadah dan atau forum komunikasi demi
mempererat tali silaturahmi baik antar alumnus maupun antar alumni dengan sekolah, untuk
itu maka perkumpulan alumni SMUN 4 SIDOARJO didirkan dengan anggaran dasar rumah
tangga yang akan ditentukan sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI
1. IKATAN ALUMNI SMUN 4 SIDOARJO adalah organisasi sosial kebudayaan
(nirlaba) berbentuk perkumpulan berbadan hukum yang didirikan berdasarkan hukum
yang berlaku dinegara Indonesia yang terdiri dari organ Dewan Perwakilan Angkatan,
Dewan Pembina dan Pengurus perkumpulan.
2. ANGGOTA PERKUMPULAN adalah setiap alumni yang telah menempuh
Pendidikan menengah di sekolah SMUN 4 SIDOARJO mulai Angkatan lulusan
pertama sampai dengan selanjutnya dengan dibuktikan dengan keterangan sekolah
atau dengan bukti lain yang dipersamakan dengan itu sepanjang dapat membuktikan
siswa telah lulus dari SMUN 4 SIDOARJO
3. DEWAN PERWAKILAN ANGKATAN beranggotakan wakil setiap Angkatan
alumni yang perwakilannya serta tugas dan kewenangannya akan ditentukan
berdasarkan anggaran dasar ini
4. DEWAN PEMBINA adalah salah satu organ perkumpulan yang memiliki kedudukan
sama dengan dewan perwakilan Angkatan, beranggotakan alumnus atau setiap orang
yang diangkat dipilih berdasarkan anggaran dasar ini serta memiliki tugas dan
kewenangan yang akan ditentukan dalam anggaran dasar ini.
5. PENGURUS adalah salah satu organ perkumpulan yang terdiri dari ketua alumni,
wakil alumni, sekretaris alumni, bendahara alumni yang tata cara pemilihannya, tugas
dan wewenangnya akan ditentukan dalam anggaran dasar ini.
6. SMUN 4 SIDOARJO adalah sekolah menengah umum negeri yang beralamat
di…………………….
7. KEPALA SEKOLAH adalah setiap orang yang karena jabatannya berdasarkan
keputusan pihak yang berwenang menjabat sebagai kepala sekolah SMUN 4
SIDOARJO.
8. ANGKATAN ALUMNI adalah setiap siswa yang lulus pada tahun tertentu dengan
tahun lulus sebagai penyebutan tahun kelulusan sebagai tahun Angkatan.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


Pasal 1
1. Perkumpulan ini bernama IKATAN ALUMNI SMAN IV SIDOARJO, untuk
selanjutnya disebut IKASMANIVDA, berkedudukan di Kabupaten Sidoarjo
2. Perkumpulan akan menentukan alamat sekretariatan sebagai alamat surat menyurat
perkumpulan.
3. Alamat perkumpulan ditentukan diputuskan dalam rapat dewan perwakilan Angkatan.

AZAS DAN LANDASAN


Pasal 2
Perkumpulan ini berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 3
Perkumpulan ini mempunyai maksud dan tujuan:
1. Memupuk dan Mempererat hubungan silaturahmi dan rasa kekeluargaan antar sesama
anggota perkumpulan maupun anggota dengan pihak SMUN 4 SIDOARJO
2. untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan serta kesejahteraan segenap anggotanya.
3. Turut serta untuk memajukan dan mengembangkan ilmu pendidikan, ekonomi,
ideologi, politik, sosial dan budaya
4. Menjaga keutuhan martabat serta meningkatkan mutu dalam rangka pengabdiannya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Almamater, Bangsa dan Negara.

LAMBANG PERKUMPULAN
Pasal 4
1. Perkumpulan ini memiliki lambing yang akan dipergunakan sebagai lambang resmi
Perkumpulan sebagaimana lampiran I anggaran dasar ini.
2. Penggunaan lambing perkumpulan terbatas hanya untuk kepentingan perkumpulan.
3. Pengurus bertanggung-jawab penuh terhadap penggunaan lambing perkumpulan.
4. Hak cipta atas desain kreasi dari lambing perkumpulan sepenuhnya adalah hak milik
perkumpulan.

KEGIATAN
Pasal 5
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, perkumpulan menyelenggarakan
kegiatan sebagai sesuai dengan program kerja yang ditentukan sepanjang bertujuan :
1. menumbuhkan kesadaran rasa turut memiliki perkumpulan yang bertanggung jawab,
guna terciptanya rasa kebersamaan di antara sesama anggota, dalam rangka
meningkatkan peranan, manfaat, fungsi dan mutu perkumpulan
2. meningkatkan mutu dan kemampuan anggota di dalam menjalankan jabatan dan
profesinya secara professional
3. Mengadakan, memupuk, serta membina dan meningkatkan kerjasama dengan badan,
lembaga, dan organisasi lain, baik di dalam maupun di luar mempunyai tujuan yang
sama dengan perkumpulan termasuk dengan lembaga, pendidikan, atau instansi
terkait

JANGKA WAKTU
Pasal 6
Perkumpulan didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.

KEKAYAAN PERKUMPULAN
Pasal 7
1. Perkumpulan ini dapat memiliki Kekayaan sendiri yang dapat diperoleh dari :
a) Donatur, sumbangan dari anggota dan ataupun pihak lain yang pemasukannya
diperoleh oleh cara yang wajar dan tidak bertentangan dengan hukum atau
anggaran dasar ini.
b) Setiap sisa atas anggaran suatu kegiatan yang bersifat resmi dan tercatat dalam
pembukuan perkumpulan.
2. Setiap kekayaan perkumpulan yang berbentuk uang wajib untuk disimpan dalam satu
rekening bank atas nama perkumpulan dan pengambilannya harus menggunakan
specimen tanda-tangan ketua pengurus Bersama ketua dewan pembina.
3. Setiap kekayaan perkumpulan yang tidak berbentuk uang wajib dipelihara dan
disimpan pengurus dan wajib untuk dicatat dalam pembukuan perkumpulan
4. Setiap anggota perkumpulan dapat memanfaatkan kekayaan perkumpulan yang tidak
berbentuk uang dengan persetujuan ketua pengurus perkumpulan dengan diketahui
oleh salah satu dewan pembina perkumpulan.

KEANGGOTAAN
Pasal 8
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota perkumpulan sebagai berikut :
1. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan alumnus dari SMAN IV SIDOARJO
2. Bersedia patuh dan menjalankan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) sebagai peraturan internal perkumpulan
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Setiap alumnus SMUN 4 SIDOARJO mutate mutanda (Otomatis) akan menjadi
anggota perkumpulan tanpa memerlukan persetujuan dari pihak manapun termasuk
dari alumnus kecuali alumnus yang keanggotaannya berakhir berdasarkan anggaran
dasar ini.
5. Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama didalam perkumpulan.

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Pasal 9
Sifat keanggotaan perkumpulan melekat dengan setiap alumnus SMUN 4 SIDOARJO sampai
dengan berakhir karena :
1. meninggal dunia
2. Menyatakan mengundurkan diri dari perkumpulan melalui surat resmi.
3. Dihentikan keanggotaannya berdasarkan keputusan rapat dewan perwakilan
Angkatan.


KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 11
Setiap Anggota perkumpulan berkewajiban untuk :
1. Tiap anggota wajib tunduk dan patuh pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) dan peraturan lain yang dibuat oleh perkumpulan
2. Tiap anggota wajib menjaga dan menumbuhkembangkan nilai-nilai luhur yang ada
dalam perkumpulan serta di masyarakat
3. Tiap anggota wajib menjunjung tinggi azas serta ikut berperan dalam mengawal dan
mensukseskan maksud dan tujuan dari perkumpulan.
4. Menjalin komunikasi dengan perkumpulan dengan tata cara yang patut dan dianggap
mudah.
ORGAN
Pasal 12
Perkumpulan mempunyai organ yang terdiri dari :
1. Dewan Perwakilan Angkatan
2. Dewan Pembina
3. Pengurus

DEWAN PERWAKILAN ANGKATAN


Pasal 13
1. adalah kumpulan dari setiap Angkatan kelulusan SMAN 4 SIDOARJO
2. setiap Angkatan kelulusan akan diwakili oleh minimal 2 orang alumnus
3. Wakil dari tiap-tiap angkatan lulusan diutamakan oleh alumnus yang pernah menjabat
Sebagai ketua dan wakil ketua OSIS pada masanya, dan atau setiap alumnus yang merasa
dapat dan mampun untuk mewakili Angkatan kelulusannya.
4. Masing-masing Angkatan kelulusan dapat melakukan musyawarah Angkatan untuk
menentukan sikap Angkatan dalam rapat dewan perwakilan Angkatan apabila tidak
ditemukan mufakat maka dapat dilakukan pemungutan suara dengan mekanisme dan tata
cara sesederhana mungkin.
5. Wakil dewan Angkatan wajib untuk mensosialisasikan setiap hasil rapat dan atau setiap
informasi dan atau perkembangan perkumpulan kepada setiap alumnus Angkatan yang
diwakilinya dengan cara yang patut dan sesederhana mungkin.
6. Wakil Angkatan kelulusan tidak mengikat pada satu nama alumnus tertentu namun dapat
berubah sepanjang masih diwakili oleh alumnus dari Angkatan yang sama.

RAPAT DEWAN PERWAKILAN ANGKATAN


PASAL 14

1. Adalah pemegang keputusan tertinggi dalam perkumpulan.


2. Wajib diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam satun tahun dan atau dapat
diselenggarakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan perkumpulan.
3. Merubah anggaran dasar perkumpulan.
4. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus, dan dewan pembina.
5. Menyetujui laporan pertanggung-jawaban pengurus perkumpulan.
6. Rapat Dewan perwakilan Angkatan diselenggarakan baik atas permintaan pengurus,
pembina, maupun Dewan Perwakilan Angkatan sendiri, dengan membuat permintaan
secara tertulis.
7. Undangan Rapat Dewan Perwakilan Angkatan dapat dibuat selambat-lambatnya 7
hari sebelum hari rapat.
8. Rapat dewan Perwakilan dapat diselenggarakan tanpa undangan apabila telah dihadiri
oleh 70% perwakilan dari seluruh alkatan kelulusan dan pembina.
9. Setiap Angkatan kelulusan memiliki hak yang sama mulai Angkatan pertama sampai
dengan selanjutnya dengan nilai suara 1 (satu) Angkatan kelulusan sama dengan 1 hak
suara.
10. Setiap wakil Angkatan kelulusan yang hadir dapat rapat dewan perwakilan Angkatan
tidak dapat diragukan oleh anggota perkumpulan atas keterwakilannya, dan wakil
angkata kelulusan yang mewakili setiap Angkatan kelulusan tidak dapat digugat
dalam bentuk apapun sepanjang perwakilannya dilakukan sesuai dengan anggaran
dasar perkumpulan.
11. Setiap Rapat Dewan Perwakilan Angkatan sah diselenggarakan apabila dihadiri
minimal 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah Angkatan yang ada pada saat rapat
diselenggarakan.
12. Setiap rapat Dewan Perwakilan Angkatan yang sah diselenggarakan dapat mengambil
keputusan yang sah jika disetujui minimal separuh lebih atau 51% dari wakil
Angkatan yang hadir.
13. Setiap rapat yang sah diselenggarakan wajib untuk dibuat berita acara rapat dewan
perwakilan Angkatan lengkap dengan daftar hadir dan berita acara rapat tersebut
wajib untuk disimpan pengurus.
14. Setiap rapat dewan perwakilan Angkatan yang bertujuan untuk memutuskan sesuatu
hal yang berakibat perubahan dalam anggaran dasar khususnya perkait perubahan
pemangku jabatan pengurus dan dewan pembina wajib untuk dilaporkan kepada
pejabat berwenang kecuali hukum menentukan lain.
15. Rapat dewan perwakilan Angkatan dipimpin oleh Ketua Pengurus, wakil ketua
pengurus dan dapat dihadiri oleh dewan pembina.
16. Apabila Ketua Pengurus, wakil ketua pengurus berhalangan maka rapat dewan
perwakilan Angkatan dipimpin oleh anggota dewan pembina.

DEWAN PEMBINA
Pasal 21
1. Dewan Pembina adalah organ perkumpulan yang berfungsi memberikan arahan
pembinaan serta nasehat kepada pengurus perkumpulan untuk menjalankan program
kegiatan perkumpulan dengan baik dan sesuai dengan AD/ART Perkumpulan.
2. Dewan pembina terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota.
3. Salah satu anggota dewan pembina adalah pemangku jabatan kepala sekolah SMUN 4
SDA yang menjabat.
4. Yang dapat menjadi anggota dewan pembina adalah :
a. Warga Negara Indonesia
b. Minimal berusia 25 (dua puluh lima) tahun pada saat diangkat
c. Memiliki hubungan erat dengan SMUN 4 Sidoarjo
d. Dapat berasal dari alumni SMUN 4 Sidoarjo
e. Dipilih dan diangkat berdasarkan keputusan rapat dewan perwakilan Angkatan
f. Apabila berasal dari unsur pengurus perkumpulan
5. Masa jabatan pembina dan penasehat berakhir jika :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri
c. Bersalah melakukan tindak pidana yang telah ditetapkan oleh pengadilan
d. Diberhentikan oleh Rapat Dewan Perwakilan Angkatan.
6. Apabila dikemudian hari terjadi hal-hal sebagaimana ayat 5 diatas, maka Dewan
Perwakilan Angkatan wajib menyelenggarakan rapat untuk memilih dan mengangkat
pengganti sesegera mungkin selambat-lambatnya dalam waktu 30 Hari.
7. Anggota dewan perwakilan Angkatan memiliki masa jabatan selama-lamanya 3 (tiga)
tahun dan dapat diangkat kembali berdasarkan keputusan rapat dewan perwakilan
Angkatan.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PEMBINA


PASAL 22
1. Tugas dewan pembina :
a. Memberikan saran, usulan, dan nasehat kepada pengurus perkumpulan terkait
rencana program kegiatan perkumpulan
b. Berhak mengajukan usulan diadakannya Rapat Anggota Dewan Perwakilan
Angkatan jika dianggap perlu.
2. Kewenangan dewan pembina dan penasehat :
a. Melakukan pembinaan terhadap pengurus perkumpulan
b. Membantu pengurus perkumpulan dalam memecahkan suatu permasalahan yang
dihadapi oleh pengurus perkumpulan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

PENGURUS IKA
Pasal 23
Pengurus IKA adalah organ perkumpulan melaksanakan kepengurusan perkumpulan yang
sekurang kurangnya terdiri dari :
 Ketua
 Wakil
 Sekretaris 1
 Sekretaris 2
 Bendahara 1
 Dan atau Bendahara 2.

Pasal 24
1. Yang dapat diangkat sebagai ketua dan wakil Pengurus adalah
a. Alumnus SMUN 4 SDA Angkatan kelulusan minimal 5 Tahun pada saat
pemilihan
b.
2. orang atau perseorangan yang merupakan Alumni SMAN 4 Sidoarjo yang dapat
melakukan perbuatan hukum dan menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengurus
perkumpulan.
2. Pengurus dipilih oleh Rapat DPA untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat Kembali maksimal 2 kali periode.
3. Pada masa kekosongan pengurus, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, ketua DPA harus menyelenggarakan rapat, untuk
mengisi kekosongan itu, Dan untuk sementara perkumpulan di urus oleh DPA, sampai
terbentuknya pengurus yang baru.
4. Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada DPA paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
tanggal pengunduran dirinya.
5. Dalam hal terdapat penggantian Pengurus Perkumpulan, maka dalam jangka waktu
paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan penggantian Pengurus
Perkumpulan, DPA wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri
Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan Instansi terkait.
6. Pengurus IKA SMANIVDA tidak dapat merangkap sebagai Anggota DPA.

Pasal 25
Jabatan anggota Pengurus berakhir, apabila :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri
3. Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan utusan pengadilan
4. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota DPA
5. Masa jabatan berakhir.

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS


Pasal 26
1. Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan perkumpulan untuk
kepentingan Perkumpulan.
2. Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan
Perkumpulan untuk disahkan Rapat Anggota Perwakilan Angkatan.
3. Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh
DPA.
4. Setiap anggota Pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugasnya dengan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 27
Pengurus tidak berwenang mewakili Perkumpulan dalam hal :
1. Mengikat Perkumpulan sebagai penjamin hutang
2. Membebani kekayaan Perkumpulan untuk kepentingan pihak lain
3. Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan Perkumpulan, yang
bekerja pada Perkumpulan, yang perjanjian tersebut tidak ada hubungannya bagi tercapainya
maksud dan tujuan Perkumpulan.

Pasal 28
1. Ketua Umum Pengurus Perkumpulan Bersama sama dengan salah seorang anggota
Pengurus lainnya berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili
Perkumpulan dengan persetujuan Rapat Anggota DPA.
2. Dalam hal Ketua Umum tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal
tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka seorang Ketua lainnya bersama-
sama dengan Sekretaris Umum atau apabila Sekretaris Umum tidak hadir atau berhalangan
karena sebab apapun juga, hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, seorang
Ketua lainnya bersama-sama dengan seorang Sekretaris lainnya berwenang bertindak untuk
dan atas nama Pengurus serta mewakili Perkumpulan.
3. Dalam hal hanya ada seorang Ketua, maka segala tugas dan wewenang yang
diberikan kepada Ketua Umum berlaku juga baginya.
4. Sekretaris Umum bertugas mengelolah administrasi Perkumpulan, dalam hal hanya
ada seorang Sekretaris, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Sekretaris
Umum berlaku juga baginya.
5. Bendahara Umum bertugas mengelolah keuangan Perkumpulan, dalam hal hanya ada
seorang Bendahara, maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Bendahara
Umum berlaku juga baginya.
6. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Pengurus ditetapkan oleh Ketua.
Pengurus untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih wakil atau
kuasanya berdasarkan surat kuasa.

PELAKSANA KEGIATAN
Pasal 29
1. Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan Pelaksana Kegiatan
Perkumpulan berdasarkan keputusan Rapat Pengurus.
2. Yang dapat diangkat sebagai Pelaksana Kegiatan Perkumpulan adalah orang
perseorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit
atau dipidana karena melakukan tindakan yang merugikan Perkumpulan, masyarakat, atau
negara berdasarkan putusan pengadilan, dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap serta dianggap mampu menjalankan /
melaksanakan kegiatan perkumpulan.
3. Pelaksana Kegiatan Perkumpulan diangkat oleh Pengurus berdasarkan keputusan
Rapat Pengurus untuk jangka waktu dan dapat diangkat kembali dengan tidak megurangi
keputusan Rapat Pengurus untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
4. Pelaksana kegiatan Perkumpulan bertanggung jawab kepada Pengurus.

Pasal 30
1. Dalam hal terjadi perkara antara Perkumpulandengan anggota Pengurus atau apabila
kepentingan pribadi seorang anggota Pengurus bertentangan dengan Perkumpulan, maka
anggota Pengurus yang bersangkutan tidak berwenang bertindak dan atas nama Pengurus
lainnya bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Perkumpulan.
2. Dalam hal Perkumpulan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan seluruh Pengurus, maka Perkumpulan diwakili oleh Dewan Perwakilan
Angkatan.

RAPAT PENGURUS
Pasal 31
1. Rapat Pengurus dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas
permintaan tertulis dari satu atau beberapa orang pengurus.
2. Panggilan Rapat Pengurus dilakukan oleh Pengurus yang berhak mewakili Pengurus.
3. Panggilan Rapat Pengurus harus di sampaikan kepada setiap anggota Pengurus secara
langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima, paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum rapat diadakan.
4. Panggilan Rapat Pengurus harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat
rapat.
5. Rapat Pengurus diadakan di tempat kedudukan Perkumpulan atau ditempat kegiatan
Perkumpulan.
6. Rapat Pengurus diadakan di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia dengan
persetujuan Rapat Anggota Pengurus.

Pasal 32
1. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Umum.
2. Dalam hal Ketua Umum tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat Pengurus
akan dipimpin oleh seorang anggota Pengurus yang dipilih oleh dan dari anggota Pengurus
yang hadir.
3. Satu orang Pengurus hanya dapat diwakili oleh Pengurus lainnya dalam Rapat
Pengurus berdasarkan surat kuasa, dan alat bukti otentik lainnya.
4. Rapat Pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila :
a. Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah pengurus .
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf a –tidak tercapai, maka
dapat diadakan pemanggilan Rapat Pengurus Kedua.
c. Harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan. Dengan
tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d. Rapat Pengurus Kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Pengurus Pertama.
e. Rapat Pengurus Kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat, apabila
dihadirilebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Pengurus.
Pasal 33
1. Keputusan Rapat Pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang
sah.
3. Dalam hal suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, maka usul
dianggap ditolak.

TAHUN BUKU
Pasal 34
1. Tahun buku Perkumpulan dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal
31 (tiga puluh satu) Desember Pada akhir Desember tiap tahun, buku Perkumpulan ditutup
2. Untuk pertama kalinya buku Perkumpulandimulai pada tanggal dariAkta Pendirian
Perkumpulandan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember 2020(dua ribu
duapuluh).

LAPORAN TAHUNAN
Pasal 35
1. Pengurus wajib menyusun secara tertulis laporan tahunan paling lambat 5 (lima)
bulan setelah berakhirnya tahun buku perkumpulan
2. Laporan tahunan memuat sekurang kurangnya :
a. Laporan keadaan dan kegiatan Perkumpulan selama tahun buku yang lalu serta hasil
yang telah dicapai.
b. Laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir periode,
laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan keuangan.
3. Laporan tahunan wajib ditanda tangani oleh semua Pengurus dan Pengawas.
4. Dalam hal terdapat anggota Pengurus dan Pengawas yang tidak menanda tangani
laporan tahunan tersebut, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasan secara tertulis.
5. Laporan tahunan disahkan oleh Rapat Anggota DPA dalam Rapat Tahunan.
6. Ikhtisar laporan tahunan Perkumpulan disusun sesuai dengan standart akuntansi
keuangan yang berlaku dan diumumkan pada papan pengumuman di kantor Perkumpulan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR


Pasal 36
1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilaksanakan berdasarkan Rapat Anggota
DPA, yang dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga ) dari jumlah Anggota
2. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
3. Dalam hal keputusan secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan ditetapkan berdasarkan persetujuan paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh
jumlah Anggotayang hadir atau diwakili dalam rapat.
4. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini tidak tercapai, maka
diadakan pemanggilan Rapat Anggota DPA yang kedua paling cepat 3 (tiga) hari terhitung
sejak tanggal Rapat Anggota DPA yang pertama.
5. Rapat Anggota DPA kedua sah, apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua)
seluruh jumlah Anggota.
6. Keputusan Rapat Anggota kedua sah, apabila diambil berdasarkan persetujuan suara
terbanyak dari seluruh jumlah Anggota DPA yang hadir atau yang diwakili.

Pasal 37
1. Perubahan Anggaran Dasar dilakukan dengan akta Notaris dan dibuat dalam bahasa
Indonesia.
2. Perubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan terhadap maksud dan tujuan.
3. Perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan kegiatan usaha
Perkumpulan harus mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
4. Perubahan Anggaran Dasar Perkumpulanselain yangdimaksud dalam ayat 3 pasal ini
cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
5. Perubahan Anggaran dasar tidak dapat dilakukan pada saat Perkumpulandinyatakan
pailit, kecuali ataspersetujuan kurator.

PENGGABUNGAN
Pasal 38
1. Penggabungan Perkumpulandapat dilakukan dengan menggabungkan 1 (satu) atau
lebih Perkumpulan dengan Perkumpulanl ain, dan mengakibatkan Perkumpulan yang
menggabungkan diri menjadi bubar.
2. Penggabungan Penggabungansebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat dilakukan
dengan memperhatikan :
a. Ketidakmampuan Perkumpulan melaksanakan kegiatan usaha tanpa dukungan
Perkumpulan lain.
b. Perkumpulanyang menerima penggabungan dan yang akan bergabung kegiatannya
sejenis; atau
c. Perkumpulan yang menggabungkan diri tidak pernah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan anggaran dasarnya, ketertiban umum dan kesusilaan.
3. Usul penggabungan Penggabungandapat disampaikan oleh Pengurus kepada DPA.

Pasal 39
1. Penggabungan Perkumpulan hanya dapat dilakukan berdasarkan Keputusan Rapat
Anggota DPAyang dihadiri palingsedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota DPA dan
disetujui paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari seluruh jumlah anggota DPA dan
Pembina yang hadir.
2. Pengurus dari masing masing Perkumpulanyang akan menggabungkan diri dan yang
akan menerima penggabungan menyusun usul rencana penggabungan.
3. Usul rencana penggabungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dituangkan dalam
rancangan akta penggabungan oleh pengurus dari Perkumpulan yang akan menggabungkan
diri dan yang akan menerima penggabungan.
4. Rancangan akta penggabungan harus mendapat persetujuan dari DPA dari masing
masing Perkumpulan.
5. Rancangan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 4 dituangkan dalam akta
penggabungan yang dibuat di hadapan Notaris dalam bahasa Indonesia.
6. Pengurus Perkumpulan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil
penggabungan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh)
hari terhitung sejak penggabungan selesai dilakukan.
7. Dalam hal penggabungan Perkumpulandiikuti dengan perubahan Anggaran Dasar
yang memerlukan Persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
maka akta perubahan Anggaran Dasar Perkumpulan wajib disampaikan kepada Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk memperoleh persetujuan dengan
dilampiri akta Penggabungan.
PEMBUBARAN
Pasal 40
1. Perkumpulan bubar karena:
a. Alasan sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar berakhir ;
b. Tujuan Perkumpulan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar telah tercapai atau tidak
tercapai ;
c. Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum berdasarkan alasan :
2. Tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan pailit .
3. Harta kekayaan Perkumpulan tidak cukup untuk melunasi utangnya setelah
pernyataan pailit dicabut.
4. Keputusan untuk membubarkan Perkumpulan adalah sah jika dalam Rapat Anggota
DPA hadir atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota. Semua
keputusan harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota DPA yang hadir atau diwakili dalam rapat.
5. Dalam Perkumpulan bubar sebagaimana diatur dalam ayat 1 huruf a dan huruf b, DPA
menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan Perkumpulan.
6. Dalam hal tidak ditunjuk likuidator, maka pengurus bertindak selaku likuidator.
Pasal 41
1. Dalam hal Perkumpulan bubar, Perkumpulan tidak dapat melakukan perbuatan
hukum, kecuali untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.
2. Dalam hal Perkumpulan sedang dalam proses likuidasi, Untuk semua surat keluar
dicantumkan frasa “dalam likuidasi” dibelakang nama Perkumpulan.
3. Dalam hal Perkumpulan bubar karena putusan pengadilan, maka pengadilan juga
menunjuk likuidator.
4. Dalam hal pembubaran Perkumpulan karena pailit, berlaku peraturan perundang
undangan di bidang kepailitan.
5. Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan Pemberhentian sementara,
pemberhentian wewenang, kewajiban, tugas dan tanggung jawab, serta pengawasan terhadap
Pengurus, berlaku juga bagi likuidator.
6. Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan kekayaan
Perkumpulanyang bubar atau dibubarkan, paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak tanggal
penunjukan wajib mengumumkan pembubaran Perkumpulan dan proses likuidasinya dalam
surat kabar harian berbahasa Indonesia.
7. Likuidator atau Kurator dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak tanggal proses likuidasi berakhir, wajib mengumumkan pembubaran
Perkumpulan dan proses likuidasinya dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia.
8. Likuidator atau Kurator dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak
tanggal proses likuidasi berakhir wajib melaporkan pembubaran Perkumpulan kepada Rapat
Anggota.
9. Dalam hal laporan mengenai pembubaran Perkumpulan sebagaimana dimaksud ayat 8
dan pengumuman hasil likuidasi sebagaimana dimaksud ayat 7 tidak dilakukan, maka
bubarnya Perkumpulan tidak berlaku bagi pihak ketiga. 

CARA PENGGUNAAN KEKAYAAN SISA LIKUIDASI


Pasal 42
1. Kekayaan sisa hasil likuidasi diserahkan kepada Perkumpulan lain yang mempunyai
maksud dan tujuan yang sama dengan Perkumpulan yang bubar.
2. Kekayaan sisa hasil likuidasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diserahkan
kepada badan hukum lain yang melakukan kegiatan yang sama dengan Perkumpulanyang
bubar, apabila hal tersebut diatur dalam undang-undang yang berlaku bagi badan hukum
tersebut.
3. Dalam hal kekayaan sisa likuidasi tidak diserahkan kepada Perkumpulanlain atau
kepada badan hukum lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2, kekayaan tersebut
diserahkan kepada negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perkumpulan yang bubar.

ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS


Pasal 43
Rapat Anggota DPA dapat menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus,
yang memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan sebagaimana tersebut dalam
Anggaran Dasar ini.

Anda mungkin juga menyukai