Anda di halaman 1dari 30

RANCANGAN

TATA TERTIB MUSAM II


AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
GUGUS DEPAN LAMPUNG TIMUR 06.111-06.112
PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM
TAHUN 2020

BAB 1
NAMA, KEDUDUKAN, WEWENANG, WAKTU, DAN TEMPAT

Pasal 1
Nama
MUSYAWARAH AMBALAN II, AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT
MUTIA Gudep 08.09.06.111-08.09.06.112 Pangkalan Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum tahun
2020 selanjutnya disebut MUSAM II
Pasal 2
Kedudukan
MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus depan
Lampung Timur 06.111-06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM
tahun 2020 berkedudukan sebagai forum tertinggi dalam Ambalan.

Pasal 3
Wewenang
Wewenang MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus
depan Lampung Timur 06.111-06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL
‘ULUM tahun 2020 adalah:
1. Mengevaluasi pelaksanaan, fungsi dan tugas pokok Dewan AMBALAN KI AGENG
PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA masa bakti 2019.
2. Perumusan masukan untuk Rencana Kerja Dewan AMBALAN KI AGENG PANDAN
ARANG DAN CUT MUTIA Gudep 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM masa bakti 2020.
3. Memilih pradana AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gudep
08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL
‘ULUM masa bakti 2020.

Pasal 4
Waktu dan tempat
MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus Depan
Lampung Timur 06.111-06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM
tahun 2020 dilaksanakan pada tanggal 2020 di Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum.

BAB II
Dasar

Pasal 5
Dasar
Dasar pelaksanaan MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
Gugus Depan Lampung Timur 06.111-06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN
RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 adalah:
1. UU No.12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka;
2. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka;
1
3. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka;
5. Program Kerja AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA GUGUS
DEPAN LAMPUNG TIMUR 08.09.06.111-08.09.06.112 tahun 2019.

BAB III
PESERTA, PENASEHAT, DAN PENINJAU
Pasal 6
Peserta
Peserta MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus depan
Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN
RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 adalah:
1. Anggota AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Pondok
Pesantren Riyadlatul ‘Ulum;
2. Terdaftar sebagai peserta MUSAM II dengan menunjukkan tanda peserta.
Pasal 7
Penasehat dan Peninjau
Penasehat dan peninjau MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT
MUTIA Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 adalah:
1. Penasehat
Pembina AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA dalam MUSAM
II tahun 2020 bertindak sebagai Penasehat MUSAM II.
2. Peninjau
Dalam MUSAM II tahun 2020 Purna Ambalan bertindak sebagi Peninjau dalam jalannya
persidangan.

BAB IV
Hak Suara, Hak Bicara, dan Kewajiban.
Pasal 8
Hak suara
1. Hak suara adalah hak yang dimiliki oleh peserta MUSAM II untuk diperhitungkan apabila
dilaksanakan proses pengambilan keputusan dengan cara pemungutan suara;
2. Setiap peserta memiliki satu hak suara yang meliputi pradana AMBALAN putra dan
pradana AMBALAN putri;
3. Penasehat dan peninjau tidak memiliki hak suara.

Pasal 9
Hak Bicara
Hak bicara adalah hak yang dimiliki oleh peserta, penasehat, dan peninjau untuk menyampaikan
usulan, saran dan pendapat dengan izin pimpinan sidang.

Pasal 10
Kewajiban
Seluruh peserta MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN
RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 berkewajiban mentaati, menghormati, dan menjunjung tinggi
tata tertib yang ada setelah disepakati bersama.

2
BAB V
Tata Cara Berbicara
Pasal 11
Cara Berbicara
1. Demi ketertiban dan kelancaran Persidangaan, tiap peserta persidangan dalam berbicara
harus izin kepada pemimpin sidang;
2. Setiap pembicara harus terlebih dahulu menyebutkan nama;
3. Dalam berbicara peserta lain tidak boleh memotong pembicaraan.

Pasal 12
Waktu Berbicara
1. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicara berbicara diatur oleh pemimpin sidang
dengan waktu maximal 1 menit
2. Bila pembicara melampaui batas waktu yang ditetapkan, pimpinan sidang mengingatkan
pembicara dan berhak memberhentikan pembicara.

Pasal 13
Teknik Berbicara
1. Mengajukan interupsi pada pimpinan sidang terlebih dahulu;
2. Pada Pokok masalah yang akan disampaikan.
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Tidak berbicara secara berbelit-belit.

Pasal 14
Etika Berbicara
1. Meminta penjelasan tentang duduk perkara yang sebenarnya jika diperlukan;
2. Memberikan penjelasan tentang duduk perkara.

Pasal 15
Larangan Pembicara
1. Tidak melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban sidang.
2. Jika larangan tersebut pada ayat 1 tidak diindahkan maka pimpinan sidang dapat
memerintahkan pembicara menghentikan pembicaraan.
3. dan jika larangan pada ayat 1 dan 2 tidak diindahkan maka pimpinan sidang dapat
memerintahkan pembicara agar keluar dari ruangan sidang.

Bab VI
PELAKSANAAN SIDANG
Pasal 16
Quorum
1. Persidangan MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 dianggap sah apabila dihadiri oleh
setengah lebih satu dari peserta penuh;
2. Apabila pasal 16 ayat 1 tidak terpenuhi maka persidangan MUSAM II AMBALAN KI
AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus depan Lampung Timur
08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL
‘ULUM tahun 2020 di tunda 1 x 15 menit dan selanjutnya dianggap sah;
3. Pengambilan keputusan berdasarkan Musyawarah Mufakat;
4. Apabila pasal 16 ayat 3 tidak terpenuhi maka keputusan diambil berdasarkan lobi;
5. Apabila pasal 16 ayat 4 tidak terpenuhi maka dialkukan voting.

3
Pasal 17
Jenis-Jenis Sidang
Jenis-jenis sidang MUSAM Ke II tahun 2020 terdiri dari:
1. Sidang pleno I : Jadwal sidang, Tartib sidang, Pemilihan Presidium Sidang.
2. Sidang pleno II : Sidang Komisi dan laporan masig – masing komisi
a. Komisi A (Tata Kerja Dewan AMBALAN : TUPOKSI Dewan dan Anggota
AMBALAN);
b. Komisi B (Pedoman Administrasi AMBALAN)
c. Komisi C (Pokok-Pokok Rekomendasi Program Kerja Bidang)
3. Sidang pleno III :
- Laporan pertanggung jawaban
- Pandangan umum dan khusus
- Demisioner Dewan 2020
4. Sidang pleno IV :
- Pembahasan Tatib Pemilihan Pradana
- Pemaparan visi misi dan Tanya jawab
- Pemilihan pradana
- Pemilihan team formatur

Pasal 18
Pimpinan Sidang
Pimpinan sidang dalam MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT
MUTIA Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 diatur sebagai berikut:
1. Sidang Pleno I dipimpin oleh SC;
2. Pimpinan sidang adalah pimpinan yang memimpin jalannya persidangan yang selanjutnya
disebut presidium sidang;
3. Sidang komisi dipimpin oleh seorang ketua, sekretaris dan anggota yang dipilih dari anggota
komisi bidang;
4. Sidang team formatur dipimpin oleh Ketua Tim Formatur.

Pasal 19
Presidium
1. Presidium MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 terdiri dari:
a. Seorang utusan dari Dewan Ambalan Ki Ageng Pandan Arang atau Cut Mutia Gugus
depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM masa bakti 2019;
b. Seorang utusan dari anggota Ambalan Ki Ageng Pandan Arang atau Cut Mutia.
2. Presidium MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020 terdiri dari:
a. Presidium I bertindak sebagai Ketua
b. Presidium II bertindak sebagai Sekretaris
c. Presidium III bertindak sebagai Anggota
3. Hak dan kewajiban presidium sidang adalah memimpin jalannya persidangan dalam
MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus depan
Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN
RIYADLATUL ‘ULUM tahun 2020.

4
Pasal 20
Hak dan Kewajiban Tim Formatur
1. Hak Tim Formatur adalah memilih/menentukan struktur Dewan AMBALAN KI AGENG
PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA masa bakti 2020;
2. Kewajiban Tim Formatur adalah berpedoman pada tata tertib MUSAM II tahun 2020, dan
tata adat AMBALAN dalam melaksanakan tugasnya.

Pasal 21
Tugas dan Masa Tugas Tim Formatur
1. Team formatur MUSAM II AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT
MUTIA bertugas:
a. Memilih anggota Dewan AMBALAN dan Dewan Kehormatan KI AGENG
PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus depan Lampung Timur
08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN
RIYADLATUL ‘ULUM masa bakti 2020;
b. Mengajukan SK Struktur Dewan AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN
CUT MUTIA Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112
PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM masa bakti 2020;
2. Team formatur bertugas 3x24 jam

Pasal 22
Susunan Tim Formatur
Tim formatur MUSAM II Ambalan Ki Ageng Pandan Arang Dan Cut Mutia terdiri dari:
1. 1 orang Pradana AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gugus
depan Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM yang telah terpilih.
2. 2 orang utusan Pradana AMBALAN yang telah di Dimisioner.
3. 1 orang utusan Anggota AMBALAN.

Bab VII
Penutup
Pasal 23
Masa berlaku dan tambahan
1. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh sidang pleno I MUSAM II AMBALAN
Ki Ageng Pandan Arang Dan Cut Mutia Gugus depan Lampung Timur 08.09.06.111-
08.09.06.112 Pangkalan Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum tahun 2020 sampai dengan
berakhir.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dengan persetujuan
sidang pleno MUSAM II Ambalan Ki Ageng Pandan Arang Dan Cut Mutia Gugus depan
Lampung Timur 08.09.06.111-08.09.06.112 Pangkalan Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum
tahun 2020.
Ditetapkan di : Lampung Timur
Pada tanggal : Maret 2020
Waktu : WIB

MUSAM II Tahun 2020


Pimpinan Sidang Sementara.

Ketua Sidang Sekretaris Anggota

5
PETUNJUK TATA KERJA DEWAN AMBALAN
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
GUGUS DEPAN LAMPUNG TIMUR 04.401-04.402
PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM
TAHUN 2020

BAB I
MACAM DAN URUTAN JABATAN DEWAN AMBALAN
RADIN INTEN II DAN PUTRI KANDANG RARANG
1. Dewan Kehormatan
a. Pembina
b. Pemangku adat
c. 3 anggota AMBALAN yang dipilih ketika sidang formatur
2. Dewan Pengurus Harian
a. Pradana AMBALAN
b. Sekretaris Dewan AMBALAN
c. Bendahara Dewan AMBALAN
3. BIDANG-BIDANG.
a. Bidang kajian kepramukaan (KAPRAM)
b. Bidang komunikasi informasi dan logistik (KOMINSTIK)
c. Bidang agama sosial dan budaya (AGSIYA)
d. Bidang kegiatan, operasional, evaluasi, dan pengembangan (GIOEVBANG)

BAB II
TUGAS DAN TANGUNG JAWAB DEWAN AMBALAN

1. Tugas Dewan AMBALAN


a. Dewan AMBALAN Bertugas dan berfungsi sebagai pelaksana program kerja AMBALAN
b. Dewan AMBALAN sebagai penghubung dalam hal koordinasi dengan Majelis
Pembimbing gugus Depan, Pembina, Masyarakat dan Orgainsasi lain baik intern, maupun
ekstern
2. Tanggung jawab Dewan AMBALAN
a. Dewan AMBALAN dalam mengemban tugasnya bertanggung jawab pada Majelis
Pembimbing Gugus Depan dan kepada seluruh anggota sesuai dengan amanah MUSAM.
b. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan AMBALAN masing-masing mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Dewan Kehormatan
a. Pengertian
Dewan kehormatan merupakan badan tetap yang dibentuk oleh gugus depan sebagai
badan yang menetapkan sanksi untuk anggota yang melanggar aturan atau norma.
b. Struktur dewan kehormatan (sesuai buku tata adat)
- Pembina AMBALAN
- Pemangku Adat
- 3 orang anggota AMBALAN yang dipilih dalam tim formatur
c. Tugas dan wewenang dewan kehormatan (Majelis Pembimbing Gugus Depan,
Pembina Gugus Depan, Pembina Satuan)
- Menilai sikap dan perilaku anggota gugus depan yang melanggar kode
kehormatan atau merugikan nama baik Gerakan Pramuka;

6
- Menetapkan dan melaksanakan kebijakan sanksi untuk anggota yang dinyatakan
melanggar Kode Kehormatan;
- Memberikan rehabilitasi Kepada anggota AMBALAN Yang Melanggar Kode
Kehormatan;
- Menilai sikap dan perilaku baik anggota atau jasa seseorang untuk diberikan tanda
kehormatan kepada yang berhak;
- Melantik pramuka penegak baik Bantara maupun Penegak Laksana;
- Memberikan penghargaan kepada anggota AMBALAN dan purna AMBALAN
yang berperilaku baik dan berjasa;
- Memberi saran kepada Dewan AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG
DAN CUT MUTIA Gugus depan Lampung Timur 06.111-06.112 PANGKALAN
PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM dalam mengaplikasikan
program kerja masa bakti 2020 sesuai amanah MUSAM II Tahun 2020;
- Mengawasi aktifitas kerja Dewan AMBALAN dan anggota AMBALAN dalam
melaksanakan amanat MUSAM II Tahun 2020;
- Mensosialisasikan AD ART Gerakan Pramuka dan buku petunjuk Tata Adat
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gudep
08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN
RIYADLATUL ‘ULUM kepada Dewan dan Anggota AMBALAN;
- Mengadakan sidang adat AMBALAN
a. Sidang adat anggota Dewan AMBALAN
b. Sidang adat anggota AMBALAN
c. Sidang adat calon anggota AMBALAN
- Menambah perlengkapan adat AMBALAN meliputi pakaian adat, pusaka adat,
tanda pengenal Pemangku adat;
- Memberikan sanksi kepada Dewan dan anggota AMBALAN yang melanggar tata
adat;
- Memberikan Bimbingan dan nasehat kepada Dewan dan anggota AMBALAN;
- Menerima aspirasi dari Dewan dan Anggota AMBALAN terkait dengan adat
AMBALAN;
- Mengawasi kebijakan anggota dewan AMBALAN;
- Menciptakan dan menjaga keharmonisan antar anggota AMBALAN;
- Menindak lanjuti hasil evaluasi jajaran dewan, anggota dan kegiatan maupun
seluruh aktivitas AMBALAN.

2. Pemangku Adat AMBALAN.


a. Selaku mitra kerja Dewan AMBALAN.
b. Sebagai pengawas dan penasehat Dewan AMBALAN dan Anggota AMBALAN.
c. Menyelenggarakan sidang Adat AMBALAN.
d. Mempunyai hak memberi sanksi kepada seluruh Dewan dan Anggota AMBALAN
yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan Adat
AMBALAN.
3. Ketua AMBALAN
a. Memimpin dan mengayomi dewan serta anggota AMBALAN.
b. Bersama dengan Dewan AMBALAN bertanggung jawab atas seluruh program
kerja kepada Gugus Depan sesuai dengan amanah MUSAM.
c. Memberikan teguran dan merangkul Anggota yang tidak aktif.

4. Sekertaris Dewan AMBALAN


a. Selaku mitra terdekat pradana AMBALAN.
b. Mengatur dan melaksanakan mekanisme Administrasi AMBALAN.
7
c. Ikut serta melaksanakan kewajiban dewan AMBALAN.
d. Mewakili Dewan AMBALAN apabila ketua berhalangan.
e. Bertindak sebagai komunikator Dewan AMBALAN.
f. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi dan dokumen AMBALAN
serta pengarsipan.

5. Bendahara Dewan AMBALAN


a. Mengelola keuangan AMBALAN.
b. Mangawasi pengelolaan keuangan kegiatan AMBALAN.
c. Ikut serta menentukan kebijakan Dewan AMBALAN.
d. Selaku mitra kerja Dewan AMBALAN.
e. Mewakili Dewan AMBALAN apabila ketua, sekertaris berhalangan.
f. Melaporkan seluruh keadaan keuangan AMBALAN pada rapat bulanan pada badan
pengurus harian.

3. Kepala Bidang-Bidang Dewan AMBALAN


a. KEPALA BIDANG KAPRAM
Istilah KAPRAM menurut dalam gerakan pramuka disebut dengan kajian
kepramukaan, yaitu kajian-kajian mendidik dan melatih pramuka atau dengan kata lain
upaya mengembangkan segala sesuatu yang bersangkutan dengan metode melatih pramuka,
dengan segala dimensinya ataupun segala sesuatu yang dapat memperlancar sistem
kependidikan pramuka.
Ruang lingkup Bidang pendidikan dan pelatihan AMBALAN meliputi:
a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan
Anggota Pramuka secara kontekstual dan konseptual.
b. Memberikan pertimbangan dalam pengembangan pelaksanaan pelatihan
kepramukaan.
c. Menjadi pusat kordinasi Dewan dan Anggota AMBALAN.
d. Merencanakan peningkatan kualitas Anggota AMBALAN yang mengarah pada
peningkatan dan pengembangan SDM yang sesuai dengan Tri Bina Gerakan
Pramuka di Gugus depan dan menejemen kepemimpinan Kepramukaan.
e. Mengembangkan jenis-jenis kegiatan materi latihan rutin operasionalisasi SKU
penegak.

b. KEPALA BIDANG KOMUNIKASI INFORMASI, LOGISTIK DAN


KEWIRAUSAHAAN (KOMINSTIK)
a. Mengkoordinir anggota AMBALAN untuk menjaga ketertiban penggunaan
inventaris AMBALAN
b. Mengkoordinir anggota AMBALAN untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan
serta keamanan sanggar
c. Bertanggung jawab terhadap peminjaman dan pengembalian barang inventaris
AMBALAN.
d. Mendata semua daftar inventaris AMBALAN.
e. Mengalokasikan dana hasil wirausaha untuk kegiatan AMBALAN
f. Melatih jiwa kemandirian dan kekreatifan anggota AMBALAN
g. Mengalokasikan dana sewa infentaris untuk membenahi infentaris AMBALAN
h. Membuat peluang usaha
i. Menerima dan memberi informasi baik bersifat intern maupun ekstern
j. Menjalin komunikasi yang baik kepada anggota Ambalan, Dewan Ambalan, Dewan
Kehormatan dan pihak luar.

c. KEPALA BIDANG AGAMA SOSIAL BUDAYA (AGSIYA)


8
Bidang Agama sosial dan budaya merupakan bidang yang mengkaji tentang tata cara
bersosial, terhadap lingkungan dan masyarakat, memperkenalkan budaya – budaya di
Indonesia dan memperluas kajian keagamaan. Meliputi:
a. Peringatan peringatan hari nasional
b. Memperkenalkan budaya baik seni rupa, seni tari, seni musik, adat budaya dan
keindahan nusantara
c. Mengkaji lebih dalam mengenai kajian keagamaan.
d. Menjadi jembatan penghubung antara AMBALAN dan organisasi luar AMBALAN

d. KEPALA BIDANG KEGIATAN, OPERASIONAL, EVALUASI DAN


PENGEMBANGAN (GIOEVBANG)
Bidang kegiatan operasinal dan evaluasi merupakan perencanaan operasional konsep
kegiatan dan evaluasi terhadap kegiatan yang akan dan telah terlaksana. Kegiatan ini
meliputi :
a. Mengevaluasi program kegiatan prioritas dan rutinitas AMBALAN
b. Sebagai pengawas dan koordinator atas pelaksanaan kegiatan AMBALAN
c. Melakukan pengembangan dari hasil–hasil kegiatan yang telah dilakukan
d. Melihat, menilai dan mendata seluruh kegiatan dan kinerja dewan yang dituangkan
dalam bentuk tertulis.

BAB III
BADAN PENGURUS HARIAN
Badan pengurus Harian selanjutnya disingkat BPH adalah Dewan AMBALAN yang bertugas
melaksanakan kegiatan Dewan AMBALAN sehari-hari, selain itu BPH adalah pelaksana dan
pengelola tugas-tugas administrasi kesekretariatan Dewan AMBALAN sehari-hari. Personal BPH
ditentukan dalam sidang team formatur disesuaikan dengan program kegiatan serta kesempatan
yang dimiliki anggota AMBALAN.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN DEWAN AMBALAN
Hak Anggota Dewan AMBALAN :
a. Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat, serta hak untuk mengajukan
pertanyaan dan tanggapan baik lisan maupun tulisan.
b. Hak suara adalah hak untuk berpendapat.
c. Berhak mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kewajiban Dewan AMBALAN :


a. Menjunjung tiinggi dan menjaga nama baik Dewan AMBALAN dan Gugus Depan sesuai
dengan Ikrar Dewan AMBALAN.
b. Bertanggung jawab atas segala urusan dengan ketentuan yang ada dalam segala kegiatan
dan segala tugas AMBALAN.
c. Melaksanakan Tri Bina Gerakan Pramuka.

BAB V
MACAM-MACAM SIDANG DAN RAPAT DEWAN AMBALAN
1. Macam-macam sidang
a. Sidang Pleno
b. Sidang Komisi
c. Sidang Paripurna
d. Sidang adat AMBALAN

9
2. Sidang luar biasa Rapat Pleno Dewan AMBALAN.
a. Dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.
b. Menentukan kebijakan pengelolaan dan pelaksanaan tugas serta evaluasi program jangka
pendek dan jangka panjang AMBALAN.
c. Dihadiri oleh seluruh anggota Dewan AMBALAN dan apabila di anggap perlu dapat
mengundang pihak lain.
d. Hasilnya disampaikan kepada Gugus Depan untuk dapat di setujui serta menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak Gugus Depan.
3. Rapat Badan Pengurus Harian AMBALAN.
a. Menentukan kebijaksanaan teknis dalam kebijaksanaan tugas Dewan AMBALAN.
b. Dilaksanakan dalam setiap satu bulan sekali.
c. Dihadiri oleh seluruh anggota BPH dan apabila di anggap perlu di hadiri anggota lain.
d. Hasilnya dilaporkan kepada seluruh anggota Dewan AMBALAN untuk dapat diketahui dan
dilaksanakan.
4. Rapat Bidang Dewan AMBALAN
a. Menyusun konsep pelaksanaan Dewan kerja bidang yang bersangkutan.
b. Dilaksanakan sesuai kebutuhan.
d. Dihadiri oleh seluruh anggota yang bersangkutan yang dipimpin oleh ketua bidang yang
bersangkutan dan bila di anggap perlu dapat dihadiri oleh anggota Dewan AMBALAN
e. Hasilnya dilaporkan pada Dewan AMBALAN.
5. Rapat Koordinasi Dewan AMBALAN
a. Mengkoordinir Dewan AMBALAN di dalam maupun di luar.
b. Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
c. Dihadiri oleh seluruh dewan dan anggota AMBALAN dan pihak terkait jika diperlukan.
6. Rapat Sangga Kerja
a. Mengkoordonasikan pesiapan kegiatan kepada Dewan AMBALAN.
b. Dihadiri oleh seluruh Dewan dan anggota AMBALAN dan pihak terkait jika diperlukan.

BAB VI
PENENTUAN KEBIJAKAN
1. Kebijakan pada prinsipnya dilakukan atas dasar musyawarah untuk mufakat sesuai dengan
asas kekeluargaan dan demokrasi.
2. Kebijakan sepenuhnya diserahkan atau ditentukan oleh Pradana setelah diambil kebijakan
melalui rapat Badan Pengurus Harian (BPH).
3. Jika tidak mencapai mufakat maka pradana dapat mengambil kebijakan terakhir setelah
koordinasi kepada Pembina Gugus Depan.
4. Pradana dapat berkoordinasi dengan pembimbing Gugus Depan sesuai dengan jenjang yang
ada.

BAB VII
ADMINISTRASI
1. Administrasi Dewan AMBALAN merupakan tugas pokok sekertaris dewan AMBALAN sebagai
berikut :
a. Pengaturan administrasi Dewan AMBALAN sepenuhnya dikelola oleh sekertaris Dewan
AMBALAN baik penyelenggara administrasi luar lingkungan atau dalam lingkungan
Gerakan Pramuka serta merawat barang keseketariatan.

10
b. Sebagai kepala keseketariatan, sekertaris Dewan AMBALAN mengatur dan menata sistem
manajement kesekertariatan termasuk mengatur hari-hari kerja Dewan AMBALAN serta
sistem informasi sesama Dewan AMBALAN.
c. Memproses surat-menyurat AMBALAN menurut ketentuan administrasi
yang berlaku.
2. Administrasi dewan AMBALAN yang merupakan tugas pokok bendahara dewan sebagai
berikut:
a. Dalam rangka peningkatan pertumbuhan dan perkembangan keuangan dewan AMBALAN
dapat ditempuh dengan mengembangkan dana-dana yang tersedia dalam kas AMBALAN
atas kesepakatan anggota Dewan AMBALAN.
b. Penggunaan dana kegiatan harus tetap memegang pada asas berimbang dan dinamis.
c. Bendahara kegiatan (Sangga kerja) bertanggung jawab pada bendahara Dewan AMBALAN.
d. Membuat rencana, Mengelola dan melaporkan keuangan AMBALAN kepada Badan
Pengurus Harian

BAB VIII
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Anggota Dewan AMBALAN merupakan kelompok pemikir dan perencana yang ditugaskan
untuk mempersaiapkan kerangka kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Setiap bidang dalam melaksanakan tugasnya perlu membentuk kelompok kerja.
3. Kelompok kerja yang terdiri dari anggota Dewan AMBALAN dari tiap-tiap bidang dan atau
ditambah dari pihak lain.
4. Sangga kerja merupakan satu operasional kegiatan,
5. Sangga kerja terdiri dari anggota Dewan dan anggota AMBALAN untuk terlibat didalamnya
serta unsur lain yang dianggap perlu.
6. Didalam menyusun personil sangga kerja melalui koordinasi Dewan AMBALAN.

BAB IX
ATRIBUT
Dewan AMBALAN dan Staf Ahli
1. Setiap Dewan AMBALAN yang akan mengikuti kegiatan diwajibkan menggunakan tanda
Dewan AMBALAN (Staff Ahli) serta tanda yang telah ditetapkan.
2. Setiap Dewan AMBALAN yang akan mengikuti kegiatan baik di lingkungan pramuka
maupun diluar lingkungan pramuka, diwajibkan menggunakan tata aturan penggunaan
pakaian seragam pramuka berikut atributnya sesuai aturan yang telah ditetapkan.
3. Tanda jabatan :
a. Bentuk ukuran dan warna sesuai dengan petunjuk yang berlaku.
b. Penggunaan sesuai dengan petunjuk dari kwartir Nasional.

11
BAB X
IMPLEMENTASI KERJA DEWAN AMBALAN
Pola kerja Dewan AMBALAN yang telah dijabarkan dari berbagai bidang, peranan aktif
anggota bidang-bidang tersebut pada dasarnya menunjukan bahwa Dewan AMBALAN merupakan
layanan dan kajian.
Dalam kedudukanya sebagai lembaga layanan, Dewan AMBALAN melalui bidang-bidang
diharapkan memiliki kemampuan untuk memberikan acuan-acuan operasional dari penyelenggaraan
berbagai program kegiatan pembinaan dan pembangunan anggota AMBALAN di Gugus depan.
Dalam kedudukanya sebagai lembaga kajian, Dewan AMBALAN melalui bidang-bidang
diharapkan mampu secara kritis dan analisis mengkaji konsep penelitian anggota AMBALAN agar
sesuai pertumbuhan yang dihadapi, memiliki kemampuan mengevaluasi program-program yang
diselenggarakan serta memiliki kemampuan mengantisipasi kecenderungan atau aspirasi baru
anggota AMBALAN di gugus depan.

BAB XI
LAIN-LAIN
Dinamika pembinaan anggota AMBALAN di jajaran gugus depan menuntut peningkatan
peranan dari setiap Dewan AMBALAN. Peningkatan peranan tersebut membutuhkan dukungan
pola kerja yang memadai, dapat dilaksanakan dengan adanya kedewasaan personal Dewan
AMBALAN itu sendiri, melalui peningkatan cakrawala pengetahuan dan pola pengembangan,
berfikir logis dan sistematis.
Demikianlah mekanisme dan prinsip kerja tentang pengorganisasian Dewan AMBALAN
sehingga dapat membentuk kader-kader Dewan AMBALAN di jajaran Gugus Depan 08.09.06.111-
112 pangkalan Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum, serta untuk bekerja secara aktif dalam Dewan
AMBALAN.
Hal yang belum dapat diatur dalam mekanisme dan prinsip kerja Dewan AMBALAN KI
AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA akan di atur dan dibahas kembali dalam sidang
pleno MUSAM.

BAB XII
PENUTUP
1. Petunjuk Tata Kerja Dewan AMBALAN ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
2. Demikian Petunjuk Tata Kerja Dewan AMBALAN dibuat dengan catatan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan, maka akan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Batanghari
Pada tanggal : Maret 2020
Waktu : WIB

MUSAM II
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG dan CUT MUTIA
Gugus depan 08.09.06.111-08.09.06.112 Tahun 2020

Ketua Sekertaris Anggota

____________ ___________ __________


NTA. NTA. NTA
12
PEDOMAN ADMINISTRASI AMBALAN
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
GUDEP 08.09.06.111-08.09.06.112
PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM

BAB I
NAMA, MAKSUD TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
PASAL 1
NAMA
Pedoman administrasi bernama buku petunjuk Administrasi AMBALAN KI AGENG PANDAN
ARANG DAN CUT MUTIA Gudep 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM, yang selanjutnya disebut Pedoman Administrasi
AMBALAN.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Pedoman administrasi AMBALAN ini dimaksudkan untuk memberi kemasan dan keseragaman
pengelolaan administrasi AMBALAN RADIN INTEN II DAN PUTRI KANDANG
RARANGG GUDEP 08.09.06.111-08.09.06.112 PANGKALAN PONDOK PESANTREN
RIYADLATUL ‘ULUM, dalam menuju tertib administrasi;
2. Pedoman Administrasi AMBALAN bertujuan untuk mengadakan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi terhadap pengelolaan pelayanan administrasi AMBALAN gugus depan.

PASAL 3
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Administrasi AMBALAN meliputi:


1. Program kerja Dewan AMBALAN;
2. Administrasi kesekretariatan / usaha;
3. Administrasi pembekalan dan rumah tangga AMBALAN serta administrasi keanggotaan;
4. Administrasi keuangan;
5. Atribut AMBALAN
BAB II
MEKANISME KERJA DEWAN AMBALAN
Pasal 4
Pengertian
Mekanisme kerja Dewan AMBALAN adalah tata kerja yang berlaku dalam kepemimipinan Dewan
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA yang meliputi seluruh anggota
Dewan AMBALAN maupun seluruh Anggota AMBALAN.

Pasal 5
Pengorganisasian Dewan Ambalan

Berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No.176 tahun 2013 tentang pola
dan mekanisme pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Penegak:

13
1. Dewan AMBALAN terdiri atas semua Pramuka Penegak yang sudah dilantik sebagai
Anggota AMBALAN.
2. Dewan AMBALAN dipimpin oleh Ketua AMBALAN yang terpilih.
3. Sebagai upaya pengembangan tata kerja dewan, jumlah anggota dewan AMBALAN dapat
ditambah dengan mempertimbangkan segi kemampuan personil, efektifitas dan efesiensi
kerja dewan AMBALAN.
4. Apabila diperlukan dapat membentuk sangga kerja dan kelompok kerja dalam melaksanakan
program kerja dewan.
5. Untuk mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab para pramuka Penegak
dibentuk dewan kehormatan Penegak yang terdiri atas para anggota AMBALAN yang sudah
dilantik diketuai oleh pemangku adat dan didampingi oleh pembina.
6. Musyawarah AMBALAN sedikitnya 1 tahun sekali yang di sebut MUSAM. yang dihadiri
oleh setengah lebih satu dari angota peserta sidang AMBALAN dengan acara sebagai
berikut:
a. Sidang pleno I
b. Sidang pleno II
c. Sidang Pleno III
d. Sidang pleno IV

Pasal 6
Organisasi dan Tata Kerja

Organisasi dan Tata Kerja (OTK) dalam Dewan AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG
DAN CUT MUTIA diserahkan pada dewan AMBALAN dengan mempertimbangkan segi
kemampuan personal, efektifitas, dan efisiensi kerja.

Pasal 7
Keputusan Dewan AMBALAN

1. Keputusan dewan AMBALAN adalah keputusan yang menyangkut kebijaksanaan dewan


AMBALAN secara luas yang tidak dapat diselesaikan oleh masing-masing personal atau
masing-masing bidang dalam dewan AMBALAN.
2. Secara hirarki keputusan dewan AMBALAN tersusun secara vertikal sebagai berikut:
Keputusan Musyawarah AMBALAN (MUSAM)
KeputusanSidang Pleno Dewan AMBALAN
3. Keputusan Dewan AMBALAN hendaknya diambil melaui musyawarah untuk mufakat.
4. Ketua dan pengurus harian hanya dapat menentukan atau mengambil keputusan maupun
kebijakan apabila dalam keadaan mendesak dan tidak mungkin dibicarakan dalam rapat
rutin.
5. Keputusan sidang atau rapat secara langsung merupakan keputusan AMBALAN yang
mengikat personil, Anggota dan Dewan AMBALAN.
6. Segala peraturan AMBALAN baik yang berupa keputusan, peraturan, pedoman dan
sebagainya harus mengacu dan tidak bertentangan dengan keputusan yang lebih tinggi.

Pasal 8
Laporan Organisasi

1. Dewan AMBALAN wajib melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada gugus depan
secara berkala dan bertanggung jawab pada MUSAM.
2. Masing-masing sangga kerja wajib melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada
pihak yang terkait dan bertanggung jawab kepada dewan AMBALAN.
14
3. Masing-masing satuan kerja selain tersebut diatas, wajib melaporkan kegiatannya didalam
sidang Dewan AMBALAN.
4. Setiap personal yang melakukan kegiatan yang menyangkut AMBALAN baik sebagai duta
AMBALAN atau inisiatif sendiri yang mengatas namakan AMBALAN wajib melaporkan
kegiatan pada Dewan AMBALAN.
5. Laporan tertulis yang disusun digandakan sesuai kebutuhan.
Laporan kegiatan inti meliputi:
a. Isi, pola kegiatan dan lain-lain.
b. Keuangan lengkap dan terperinci dan serta terlampir.
c. Inventaris peralatan yang diperoleh.

BAB III
Administrasi Kesekretariatan
Pasal 9
1. Yang dimaksud dengan kesekretariatan dalam hal ini adalah kegiatan atau aktifitas
AMBALAN yang berkaitan dengan ketatausahaan dan surat menyurat AMBALAN.
2. Administrasi kesekretariatan dapat dilakukan dengan sistem sentralisasi maupun sistem
desentralisasi.
a. Sistem sentralisasi adalah apabila sesuatu yang menyangkut ketatausahaan yang bersifat
umum maupun khusus ada pada satu tangan yaitu sekretaris dewan AMBALAN.
b. Sistem disentralisasi adalah apabila sangga kerja pelaksanaan suatu kegiatan diberikan
wewenang mengelola ketatausahaan tersendiri dalam menyelesaikan tugasnya.
c. Pengguna sistem sentralisasi dan disentralisasi berdasarkan atas pertimbangan
efektifitas organisasi dengan mengingat jumlah personal yang tersedia dan volume kerja
yang ada.

Pasal 10
Surat Menyurat

1. Kode Indeks Surat.


2. Urusan Keorganisasian.
a. Permusyawaratan: meliputi sidang khusus (luarbiasa) rapat dewan, rapat anggota dan
rapat kegiatan dengan ketentuan waktu menyesuaikan.
b. Acara atau aktifitas: pengangkatan, pengukuhan, pelantikan anggota, mutasi dan alumni,
mandat atau surat tugas, penghargaan, piagam dan lain-lain.
c. Perencanaan dan penyusunan kegiatan dengan bukti kerangka acuan (TOR)
d. Laporan aktifitas: perkegiatan, akhir priode (LPJ), sangga kerja.
3. Urusan Keuangan
a. Sumber keuangan, pos-pos penerimaan (Dipa proyek dan ATK), iuran, infak, amal,
Usaha, donatur, dan lain-lain.
b. Hutang piutang
c. Laporan keuangan
4. Kegiatan dan operasional
a. Kegiatan rutin.
b. Kegiatan prioritas AMBALAN.
c. Kegiatan partisipasi, silaturahim, kunjungan, survei, perlombaan, bhakti, penataran,
gladian, undangan kegiatan, dan lain-lain.
5. Bagian surat resmi AMBALAN atau gugus depan
Untuk keseragaman surat resmi AMBALAN atau gudep maka ada ketentuan-ketentuan
mengenai bagian-bagian surat yang meliputi:
a. Kepala Surat (KOP) terdiri dari:
15
- Nama GERAKAN PRAMUKA dan GUGUS DEPAN LAMPUNG TIMUR 06.111-
06.112 pangkalan Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum.
- Pada bagian kanan sebelah atas sejajar dengan kepala surat dibuat logo pramuka
yaitu tunas kelapa sesuai dengan kwartir nasional dan disebelah kiri logo wosm.
- Alamat sanggar atau sekretariat ditulis lengkap dengan nama jelas No. telpon, kode
kedudukan, dan kode pos ditulis dibawah surat dengan ukuran 9.
- Nomor surat, lampiran dan perihal, ketiganya ditulis dibawah KOP surat dari atas
kebawah di sebelah kiri Surat.
- Sebelah kanan kertas dibawah KOP surat kode kedudukan dan tanggal, bulan serta
tahun pembuatan surat.
b. Alamat tujuan ditulis dari sebelah pinggir, tegak lurus, dibawah Nomor lampiran dan
perihal.
c. Salam pembukaan, berupa “Asslamualaikum Wr.Wb” ditambah Salam pramuka.
d. Isi surat
e. Sebelum penutup ditambah Salam pramuka dibaris sebelum “Wassalamualaikum
Wr.Wb”
f. Penanggung jawab surat kegiatan terdiri dari ketua dan sekretaris atau mengetahui
pembina di cap dan di tanda tangani.
g. Surat keluar gugus depan disesuaikan dengan landasan yang berlaku.
h. Tembusan bila ada, disusun mulai dari tingkat yang lebih tinggi sampai yang terendah
sesuai dengan kebutuhan surat.
i. Segala jenis surat menggunakan kertas ukuran A4 dengan margin dan spasi disesuaikan
dengan surat yang dikeluarkan
6. Mekanisme proses jalannya surat.
a. Surat keluar
- Pengirim surat dan ekpedisi.
- Penandatanganan dan stempel.
- Penulisan dalam agenda.
- Penyimpanan arsip.
- Pengirim melalui: humas, via pos, email, WA, Facebook dan sms.
b. Surat masuk
- Penerimaan surat
- Masuk pada sekretaris dewan AMBALAN
- Penelitian dan pendisposisian
- Dibicarakan dalam rapat pemprosesan surat dan tindak lanjut hasil rapat
- Penulisan dalam agenda
- Pengarsipan surat
c. Macam-macam surat
- Surat keputusan
- Surat mandat/kuasa
- Surat peringatan
- Surat pemberitahuan
- Surat perjanjian
- Surat penghargaan
- Surat undangan
- Surat tugas
- Surat izin
- Surat instruksi
- Surat permohonan (dari bawahan ke atasan)
7. Penyusutan dan pemusnahan arsip
16
Untuk menghemat ruang penyimpanan arsip, maka perlu diadakan penyusutan atau
pemusnahan surat yang tidak diperlukan lagi. Penyusutan yang dimaksud untuk
mengurangi pemakaian ruang arsip yang terlalu berlebihan.
Adapun penyusutan dapat dilakukan terhadap:
a. Arsip yang telah berusia 3 tahun
b. Arsip yang tidak berguna atau tidak digunakan lagi
Penyusutan dilakukan dengan cara:
a. Penjilidan
b. Pembakaran arsip yang tidak dipakai
Catatan: setiap kertas arsip tidak dapat diperjual belikan
8. Tata pemeliharaan arsip
Pemeliharaan arsip merupakan kegiatan yang amat penting dalam kegiatan kesekretariatan,
oleh karena itu harus dilakukan dengan baik sehingga AMBALAN memiliki dokumen
bersejarah dari generasi kegenerasi dengan menggunakan media Digital dan bukti fisik.
Tata kearsipan AMBALAN digunakan berdasarkan pokok isi surat sesuai dengan
peruntukannya dengan menggunakan kode sebagai berikut:
a. Surat masuk
b. Surat keluar
c. Surat mandat/ tugas/ perintah/ SK gudep
d. MUSAM / Naskah pelantikan
e. SK kwartir
f. Makalah
g. Arsip indeks personal
h. Personal kegiatan
i. Keuangan
j. Lain-lain
9. Peninjauan arsip surat
Surat yang telah disimpan dan kemudian diperlukan lagi untuk dipinjam seperti buku,
laporan kegiatan, buku petunjuk pedoman, surat keputusan, dan lain-lain hendaknya
dilakukuan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Mengajukan permohonan peminjaman kepada ketua/ sekertaris dewan AMBALAN.
b. Pemberian batas waktu peminjaman.
c. Pengembalian surat / arsip sesuai dengan batas waktu.
10. Buku-buku AMBALAN
a. Buku tamu adalah buku yang dipergunakan bagi setiap tamu yang datang dan buku ini
dilaksanakan setiap hari.
b. Buku agenda surat adalah buku untuk mencatat surat masuk dan keluar dalam format
yang sudah ditentukan.
c. Buku sidang adalah buku yang digunakan pimpinan sidang atau sekretaris sidang
(notulis) ketika sedang berlangsung.
d. Buku daftar hadir rapat / sidang adalah buku khusus yang memuat daftar hadir dewan /
anggota setiap rapat/ sidang, baik yang dilaksanakan oleh dewan atau sangga kerja
e. Buku daftar hadirpiket adalah buku daftar hadir harian dewan AMBALAN atau sangga
kerja / kelompok kerja.
f. Buku ekspedisi buku yang digunakan untuk mencatat pengiriman surat secara
terhormat.
g. Buku inventaris adalah buku yang memuat catatan seluruh barang yang menjadi milik
AMBALAN.
h. Buku statistik adalah buku yang memuat semua data yang diperlukan oleh
AMBALAN seperti: data personil dewan AMBALAN, alamat kwartir, gudep, instansi,
data Mabigus, dan pembina, data jumlah anggota dan lain-lain.

17
i. Buku agenda kegiatan adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap kegiatan
yang dilakukan oleh AMBALAN.

BAB IV
Administrasi Pembekalan
Pasal 12
Administrasi pembekalan adalah kegiatan atau aktifitas organisasi yang menyangkut bidang
penggandaan, pemeliharaan, dan pengelolaan barang-barang rumah tangga AMBALAN.
a. Alat-alat perkantoran
- Komputer
- Alat tulis
- Almari dan rak buku
- Meja dan kursi
- Jam dinding
- Alat-alat kesekretariatan
- Stempel ( stempel gudep, dinas bebas bea, agenda, dan tanggalan, sangga/ sangga/ kelompok/
dan stempel KOP surat)
- Kotak p3k
b. Alat-alat sanggar bakti
- Perlengkapan masak
- Perlengkapan perkemahan
- Perlengkapan kegiatan
- Perlengkapan penunjang
c. Penanggungjawab semua aktifitas organisasi yang menyangkut bidang pengadaan
pemeliharaan dan pengelolaan barang-barang rumah tangga adalah bendahara dan kabid
Kominstik.
d. Prinsip pengadaan pemeliharaan dan pengelolaan barang rumah tangga AMBALAN adalah
swadaya dari dana anggota AMBALAN dan dari sumber lain yang tidak bertentangan dengan
aturan yang berlaku.
e. Tata cara peminjaman barang-barang AMBALAN ditentukan oleh kebijakan dewan
AMBALAN yang menjabat pada saat itu.

BAB V
Administrasi Keanggotaan
Pasal 12
Administrasi keanggotaan adalah administrasi yang menyangkut segala aspek dewan anggota,
purna dan keanggotaan AMBALAN termasuk dalam hal ini adalah pendataan anggota, registrasi,
dan pemilik kartu tanda anggota pramuka.
a. Anggota AMBALAN terdiri dari anggota yang dilantik dan yang dinyatakan lulus.
b. Aktifitas anggota AMBALAN disusun dalam pola aktifitas yang disebut masa bakti, pola
ini wajib diikuti dan dilaksanakan secara hirarki dan kesungguhan yang mendalam.
c. Unsur AMBALAN terdiri dari:
- Pembina
- Dewan kehormatan
- Dewan AMBALAN
- Anggota biasa
- Anggota purna AMBALAN yang diatur dalam tata adat
- Dan calon anggota AMBALAN
d. Seseorang berakhir menjadi anggota AMBALAN disebabkan:
18
- Permintaan sendiri.
- Diberhentikan karena suatu hal pelanggaran peraturan yang tercantum dalam tata
adat AMBALAN.
- Meninggal dunia.
- Menikah.
- Telah menyelesaikan pendidikan SMA.

Pasal 13
Nomor Tanda Anggota

Berdasarkan surat keputusan Kwartir Nasional Nomor 08 tahun 1985 tentang petunjuk
penyelenggaraan nomor anggota gerakan pramuka:
a. Nomor Tanda Anggota disingkat NTA.
- NTA dibagi dalam dua bagian yaitu nama kode jajaran dan nomor keanggotaan
- Kode jajaran terdiri atas sembilan angka yang dimulai dari kiri kekanan seperti;

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 14 15
3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Contoh 08.09.06.111.000123
b. Kode penomeran jajaran
- Angka pertama dan kedua untuk nomor urut kwartir daerah Lampung.
- Angka ketiga dan keempat untuk nomor kwartir daerah cabang.
- Angka kelima dan keenam untuk nomor kwartir ranting.
- Angka ketuju, delapan, dan kesembilan untuk nomor gugus depan.
c. Penomeran keanggotaan
- Penomeran keanggotaan sejumlah enam angka kesepuluh sampai kelima belas.

Pasal 14
Pemberian, Penggunaan, dan Masa Berlakunya Tanda Anggota
1. Pemberian
- Kartu tanda anggota diberikan setelah dilantik atau dikukuhkan sesuai jabatan atau
glongan kepramukaan yang dipangkunya.
- Penggunaan sesuai fungsinya maka KTA digunakan sesuai tanda diri yang menyatakan
bahwa pemiliknya adalah seorang anggota gerakan pramuka.
2. Masa berlakunya KTA.
a. Untuk peserta didik sampai habis batas usia golongan sebagai pramuka siaga,
penggalang, penegak dan Penegak
b. Untuk orang dewasa yang bersangkutan tidak aktif lagi menjadi anggota gerakan
pramuka atau pindah jabatan
c. Pencabutan tanda anggota dilakukan bila yang bersangkutan berhenti dan meninggal
dunia
d. Anggota AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA yang keluar
dan berhenti sebagai anggota tanpa sepengetahuan pembina sedangkan tanda anggotanya
belum habis masa berlakunya, maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
pembina atau pengurus dewan AMBALAN berkewajiban menarik kembali tanda
anggota tersebut dan dalam buku keanggotaan dinyatakan telah berhenti sebagai anggota
gerakan pramuka.
19
Pasal 15
Prosedur Pengajuan KTA

Prosedur Pengajuan atau permohonan diatur dalam surat kwatir Nasional N0 08 tahun 1985 sbb:
1. Pada prinsipnya KTA ditandatangani oleh Ka.Kwarcab dan dilengkapi biodata pemohon.
2. Penyediaan blangko registrasi anggota dikeluarkan sesuai dengan gudep.
3. KTA diberikan kepada anggota yang dikukuhkan sebagai anggota AMBALAN.
4. Buku keanggotaan digunakan sebagai buku yang berisi data seseorang yang telah menjadi
anggota AMBALAN.

BAB VI
Administrasi Keuangan
Pasal 16
Nama, Maksud dan Tujuan
1. Pedoman ini bernama Petunjuk Pengelolaan Keuangan Rencana Ki Ageng Pandan Arang dan
Cut Mutia yang selanjutnya disingkat PPKR PARANTIA..
2. Maksud PPKR PARANTIA adalah untuk memberi petunjuk demi keseragaman dalam
pengelolaan keuangan rencana dalam rangka menuju tertib administrasi.
3. Tujuan PPKR PARANTIA adalah melakukan koordinasi, konsultasi terhadap pelayanan serta
pembukuan dan pengelolaan keuangan, sehingga mempermudah untuk mengevaluasi dan
membuat laporan keuangan.

Pasal 18
Penyusunan dan Penggunaan Anggaran
1. Proses Penyusunan Anggaran
a. Dewan AMBALAN atau team yang ditunjuk berkewajiban menyusun perencanaan
anggaran biaya AMBALAN untuk keperluan selama satu masa bakti.
b. Sebelum saat tiba pengajuan RAB AMBALAN di dalam sidang paripurna, dewan
AMBALAN hendaknya RAB telah dipersiapkan sebelumnya.
c. Macam – macam RAB yang perlu di susun adalah:
1. RAB program prioritas
2. RAB adminitrasi keseketariatan
3. RAB pembekalan dan rumah tangga
4. RAB kegiatan dan operasional (rutin)
2. Penggunaan Anggaran
a. Semua anggaran disediakan untuk membiayai kepentingan dan kelancaran program
AMBALAN dalam rangka pencapaian tujuan.
b. Penggunaan anggaran berdasarkan prinsip swadaya dan gotong royong, menjunjung pola
hidup sehat dan sederhana dalam rangka pembangunan dan peningkatan kemandirian
anggota.
c. RAB telah disetujui dalam sidang paripurna tetapi tidak dapat diterima dalam proses
pengajuan atau anggaran tidak terpenuhi secara maksimal maka tidak berarti program tidak
dapat dilaksanakan.

Pasal 18
Komponen dalam dasar RAB Ambalan dan RAB Induk
A. Anggaran Pendapatan terdiri dari:
1. Pos penerimaan terdiri dari:
a. Iuran anggota
20
b. Dana dari sumbangan donatur yang tidak mengikat
c. Dana dari amal usaha
d. Swadaya anggota
e. Ketentuan suatu kegiatan (konstribusi)
f. Dana operasional kegiatan
g. Dana DIPA proyek
2. Pos Pengeluaran terdiri dari:
a. Pengadaan barang
b. Kegiatan / PROGJA
c. Sidang, musyawarah, rapat, dan lain – lain
d. Silaturrahmi, kunjungan, menghadiri undangan dan lain – lain
e. Kesejahteraan sosial
f. Keperluan pembangunan
g. Pengadaan pelatihan dan penelitian anggota AMBALAN
B. Masing – masing pos perkiraan penerimaan dan pengeluaran diperinci menjadi pos penerimaan
dan pengeluaran.

Pasal 19
Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan
1. Penerimaan keuangan, setiap keuangan (transaksi) wajib dibuktikan dengan faktur kwitansi
yang sah.
2. Pengeluaran keuangan wajib dibuktikan dengan dokumentasi asli atau faktur atau kwitansi asli.

Pasal 20
Bukti Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan dalam Buku Kas Ambalan
1. Bukti Peneriman:
a. Setiap pembukuan dalam kas, wajib ditunjukan buktinya dengan kwitansi atau surat
pertanggung jawaban yang di buat rangkap dua.
b. Kwitansi asli diberikan kepada pemberi uang, sedangkan duplikatnya dijadikan sebagai
arsip.
2. Bukti Pengeluaran
a. Setiap uang yang keluar ditulis dalam buku kas dan dibuktikan dengan kwitansi atau SPJ
asli
b. Kwitansi atau SPJ dinyatakan berlaku apabila ada bukti stempel dari pihak yang
menyerahkan barang dengan disertai perinciannya dan atau dengan pertanggung jawaban
pemimpin secara legal.

Pasal 21
Mekanisme pembukuan keuangan AMBALAN
Pembukuan dilakukan dengan cara:
a. Pembukuan keuangan AMBALAN dilakukan oleh bendahara AMBALAN.
b. Bendahara dapat menunjuk seorang petugas untuk membantu menyelenggarakan tugasnya.
c. Buku kelengkapan dan keperluannya yang diperlukan diantaranya, buku harian, kwitansi,
Nota bon, buku kas besar dan lain-lain yang diperlukan.

Pasal 22
Pembuatan Laporan Keuangan

Bendahara AMBALAN berkewajiban membuat atau memberikan:


1. Laporan keuangan kepada pemimpin dalam setiap kegiatan sidang yang
dilaksanakan oleh dewan AMBALAN.
2. Laporan bulanan pada saat rapat Dewan pengurus.
21
3. Laporan keuangan akhir masa bakti dilaporkan dalam MUSAM.

Pasal 23
Pemeriksaan dan Pengawasan keuangan Ambalan
1. Pengawasan keuangan
a. Yang berkewajiban mengawasi intern keuangan AMBALAN adalah bendahara
AMBALAN.
b. Bendahara berkewajiban memberikan laporan kepada sidang harian atau rapat pleno
dewan AMBALAN setiap kali diperlukan disertai bukti-bukti nyata.
c. Buku-buku catatan yang tidak dapat digunakan harus segera dilaporkan pada sidang
untuk mendapatkan persetujuan mengganti atau keterangan lain.
d. Bendahara berhak mengeluarkan dana atas persetujuan pengawasan pradana.
2. Pemeriksaan keuangan
a. Pemeriksaan keuangan secara rutin dilakukan oleh intern dewan AMBALAN atas dasar
keputusan dalam sidang pleno.
b. Pemeriksaan keuangan akhir priode dilakukan oleh peserta MUSAM.
c. Pembina memiliki hak untuk mengadakan pemeriksaan keuangan.

BAB VII
Pasal 24
Atribut Ambalan
Atribut AMBALAN merupakan tanda atau ciri khusus yang digunakan oleh AMBALAN Ki Ageng
Pandan Arang dan Cut Mutia dan seluruh anggota sesuai petunjuk penyelenggaraan tanda pengenal
gerakan pramuka dan aturan khusus Adat Ambalan, Atribut Ambalan terdiri dari:
a. Lambang AMBALAN dan lambang GUDEP
b. Stempel Ambalan
c. Papan nama gugus depan
d. Bendera Ambalan dan bendera kegiatan
e. Jaket atau kaos
f. Seragam Pramuka lengkap sesuai aturan yang berlaku
g. Badge nama Ambalan, badge Nomor gugus depan dan badge Lambang Ambalan.
h. Baju PDH

Pasal 25
Lambang atau Panji Ambalan
Lambang AMBALAN yang selalu digunakan adalah bentuk panji Ambalan (bendera) yang
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 100x150 cm yang merupakan tanda khusus
sebagai Ambalan Ki Ageng Pandan Arandan Cut Muti dan berlaku dalam penyelenggaraan tanda
pengenal Gerakan Pramuka dan aturan adat Ambalan.

Pasal 26
Stempel dan Cap Ambalan
Stempel atau cap Ambalan yang digunakan oleh AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG
DAN CUT MUTIA adalah berbentuk lingkaran dan bergaris tengah 4cm bergambar lambang
jabatan dewan Ambalan sedangkan stempel atau cap Gugus depan berukuran 3x4.5cm dengan
gambar tunas kelapa dan bertuliskan Gerakan Pramuka Gugus depan 06.111-06112 Pondok
Pesantren Riyadlatul ‘Ulum. Stempel atau cap digunakan sebagai alat pengesahan diri suatu surat
atau yang lain sesuai peraturan yang berlaku.

22
Pasal 27
Bendera
Bendera yang terdapat di AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA adalah
terdiri dari:
1. Bendera Merah Putih.
2. Bendra WOSM.
3. Bendera Gerakan Pramuka adalah bendera tunas kelapa yang dapat dipergunakan oleh setiap
gerakan pramuka Indonesia.
4. Bendera AMBALAN adalah bendera khusus bagi AMBALAN KI AGENG PANDAN
ARANG dan CUT MUTIA sesuai dengan aturan adat yang berlaku.
5. Bendera kegiatan adalah bendera khusus bagi AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG
DAN CUT MUTIA dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan digugus depan
Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum.
6. Bendera kontingen/ bendera Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum.

Pasal 28
Badge
Badge atau logo merupakan simbol khusus bagi AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG
DAN CUT MUTIA dan hanya dipergunakan bagi anggota Ambalan yang telah dilantik dan
dikukuhkan.
Badge Ambalan selengkapnya dapat dilihat dalam petunjuk tata adat AMBALAN KI AGENG
PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA.

Pasal 29
Pakaian Seragam Pramuka
Pakaian seragam pramuka bagi anggota AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG dan CUT
MUTIA dari seragam harian, pakaian bakti dan pakaian olah raga. Masing-masing pakaian
memiliki ketentuan tersendiri, seperti petunjuk penyelenggaraan pakaian pramuka yang dikeluarkan
oleh Kwartir Nasional Pramuka No 174 tahun 2012.
1. Pakaian seragam harian pramuka Penegak putera
a. Tutup kepala terdiri dari
1) Dibuat dari kain berwarna coklat tua Standar Nasional Indonesia.
2) Berbentuk bulat atau baret.
3) Dikenakan diatas kepala dengan topi mendatar, dengan bagian atasnya ditarik miring
kekanan sedikit.
4) Tanda topi terletak diatas pelipis sebelah kiri.
b. Baju Pramuka
1) Dibuat dari kain bahan rafilo atau catrina berwarna coklat muda
2) Berbentuk kemeja pendek.
3) Kerah baju model kerah dasi.
4) Memakai lidah baju 3 cm.
5) Diberi buah baju (kancing) pada bagian depan.
6) Memakai dua saku dikiri dan kanan.
7) Ditambah lipatan saku tengah.
8) Saku memakai tutup saku.
9) Pada bawah bagian baju dikenakan didalam celana.
c. Celana Pramuka
1) Dibuat dari kain bahan rafilo atau catrina berwarna coklat tua.
2) Berbentuk celana panjang.
23
3) Memakai dua saku samping kiri dan kanan serta dua saku bagian belakang dengan
memakai tutup dan buah baju (kancing).
4) Pada ban bagian celana dibuat tempat ikat pinggang.
5) Pada bagian depan celana memakai resleting dan buah baju.
d. Stangan leher
1) Dibuat dari bahan merah putih Standar Nasional Indonesia (bahan saaten).
2) Berbentuk segitiga sama kaki.
3) Sisi panjang 120 cm dengan sudut 90 derajat dan panjangnya dapat disesuaikan
dengan tinggi badan. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher.
4) Dikenakan di kerah baju
5) Stangan leher dilipat selebar 5 cm dengan sedemikian rupa sehingga berwarna merah
putih tampak jelas dan pakai stangan leher tampak merah putih.
6) Cara melipatnya sebagai berikut :
a) Dilipat empat kali sejajar dengan sisi terpanjang serta dengan arah yang sama
b) Sebagian lipatan terakhir (kellima) dilakukan dengan membagi dua sama lebar
lipatan itu kearah memanjang
e. Kaos Kaki
1) Kaos kaki setengah tiang.
2) Berwarna Hitam
f. Sepatu
Sepatu berjenis pantopel berwarna hitam
Dengan demikian pakaian seragam harian khusus putera terdiri dari:
a. Tutup kepala baret atau topi
b. Baju pramuka
c. Celana pramuka
d. Stangan leher
e. Kaos kaki
f. Sepatu
2) Pakaian olahraga putera
a. Kaos seragam
b. Celana atau training
c. Kaos kaki
d. Sepatu sport/ket
1. Pakaian seragam harian pramuka Penegak puteri:
a. Tutup kepala atau jilbab
1) Dibuat dari kain berwarna coklat tua
2) Berbentuk kondisional
3) Topi/boni berjenis kain laken/ semi beludru
b. Baju Pramuka
1) Dibuat dari kain berwarna coklat muda jenis rafilo atau catrina
2) model prinses (press body) bagian depannya sedangkan dibagian belakang kupnat
3) berlengan panjang
4) kerah model kerah dasi
5) memakai lidah bahu selebar 3 cm
6) dua saku menempel mulai garis potongan prinses kejahitan samping dengan tinggi
saku 12-14 cm
7) diatas saku pada pinggang tidak menggunakan ikat pinggang hiasan
c. Rok/ Celana Pramuka
1) Dibuat dari kain rafilo atau catrina berwarna coklat tua.
2) model rok/ celana menyesuaikan.
3) Rok/ celana berukuran panjang.
d. Stangan leher
24
1) Dibuat dari bahan merah putih standar Nasional (bahan saaten).
2) Berbentuk segitiga sama kaki.
3) Sisi panjang 120 cm dengan sudut 900 dan panjangnya dapat disesuaikan dengan
tinggi badan. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher.
4) Dikenakan dikerah baju.
5) Stangan leher dilipat dengan sedemikian rupa sehingga berwarna merah putih tampak
jelas dan pakai stangan leher tampak merah putih.
6) Cara melipatnya sebagai berikut
a. Dilipat empat kali sejajar dengan sisi terpanjang serta dengan arah yang sama
b. Sebagian lipatan terakhir (kelima) dilakukan dengan membagi dua sama lebar
lipatan itu kearah memanjang
e. Kaos kaki
1) Kaos kaki berwarna hitam
2) Panjang kaos kaki diatas mata kaki/ setengah tiang
f. Sepatu
Pantopel Berwarna hitam dan hak rendah
2) Pakaian olahraga puteri
e. Kaos seragam
f. Celana atau training
g. Kaos kaki
h. Sepatu sport/ket

Pasal 30
Badge Nama AMBALAN
Badge nama AMBALAN merupakan nama pengenal yang digunakan oleh anggota AMBALAN KI
AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA setelah dilantik dan dikukuhkan. Badge
AMBALAN mempunyai ukuran 1x6 cm dengan warna dasar kuning untuk putera dan biru untuk
puteri serta bertuliskan kalimat AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG untuk anggota
Ambalan putera dan AMBALAN CUT MUTIA untuk anggota Ambalan puteri.

Pasal 31
Badge Nomor Gugus Depan
Badge Nomor Gugus Depan merupakan tanda yang menunjukan Nomor pangkalan dalam Gerakan
Pramuka wilayah tertentu. Berdasarkan keputusan Kwarcab Lampung Timur Nomor Gudep
Ambalan Ki Ageng Pandan Arang ditetapkan Nomor gudep 06.111 dan Ambalan Cut Mutia
ditetapkan No gudep 06.112, untuk AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT
MUTIA badge No gudep memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran 1x4 cm dan berwarna
dasar putih serta bertuliskan 06.111 untuk Ambalan putera dan 06.112 untuk Ambalan Puteri
dengan sisi warna merah. Badge Nomor gudep ini hanya dapat dipakai oleh anggota AMBALAN
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA yang telah dilantik atau
dikukuhkan.

25
BAB VIII
PENUTUP
1. Petunjuk administrasi AMBALAN ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
2. Demikian petunjuk administrasi AMBALAN ini dibuat dengan catatan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki seperlunya.
Ditetapkan di : Batanghari
Pada tanggal : Maret 2020
Waktu : WIB

MUSAM II
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
Gudep 08.09.06.111-08.09.06.112 Tahun 2020

Ketua Sekertaris Anggota

NTA. NTA NTA.

26
KEPALA BIDANG
DEWAN AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
GUGUS DEPAN LAMPUNG TIMUR 06.111-06.112
PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM TAHUN 2020

POKOK-POKOK REKOMENDASI PROGRAM KERJA BIDANG

1. BIDANG KAPRAM (Kajian Kepramukaan)


a. Membuka dan memperluas wawasan ilmu kepramukaan anggota AMBALAN.
b. Mempersiapkan anggota sebagai Pramuka yang berkualitas dan bertanggung jawab.
c. Membentuk Anggota yang profesional dibidang kajian kepramukaan.
d. Meningkatkan Kedisiplinan Anggota.
e. Meningkatkan sikap patriotisme .
f. Mewujudkan kaderisasi anggota pramuka yang berpegang teguh pada Kode Etik
Gerakan Pramuka.

2. BIDANG KOMINSTIK (Komunikasi, Informasi, dan Logistik)


a. Menjadwalkan calon anggota dan anggota Ambalan untuk menjaga kebersihan dan
kenyamaan serta keamanan sanggar.
b. Membuat tertib administrasi bagi Ambalan ( buku pinjam-meminjam, buku
inventaris )
c. Membuat peluang usaha bersama anggota Ambalan untuk income dan kegiatan
Ambalan
d. Meningkatkan kemampuan anggota dalam mengoprasikan alat komunikasi dan
sosial media
e. Pemberdayaan media sosial
f. Menjadi pusat masuk dan keluarnya informasi didalam Ambalan
g. Menjadi mitra kerja sekretaris ( bertindak sebagai komunikator Ambalan)
h. Membuat dan mengembangkan jaringn komunikasi antara Ambalan dan lembaga
lain.
i. Menjalin mitra kerja dengn bidang lain

3. BIDANG AGSIYA (Agama, Sosial, dan Budaya)


a. Menumbuhkan jiwa spiritualisme dan nasionalisme
b. Membentuk anggota Ambalan sebagai manusia yang berguna bagi masyarakat umum
dan khususnya bagi Ambalan
c. Mewujudkan anggota Ambalan yang memiliki moral, mental, spiritual, emosionalis dan
intelektual yang tinggi
d. Menfasilitasi anggota Ambalan untuk dapat menyalurkan bakat dan keterampilannya
e. Meningkatkan hubungan yang harmonis antar anggota Ambalan, mabi, purna Ambalan,
Pembina, dan pembimbing Ambalan serta seluruh keluarga besar Pondok Pesantren
Riyadlatul ‘Ulum.
f. Menumbuhkan kesolidaritasan antar anggota Ambalan
g. Menanamkan budaya local pada anggota Ambalan

27
h. Mengenalkan, mempelajari dan memberikan atau pelatihan serta melestarikan kesenian
daerah dan agama
i. Mengadakan ngaji bareng dan khotmil quran
j. Menjalin mitra kerja dengan bidang KAPRAM

4. BIDANG GIO EVBANG (Giat Operasional Evaluasi dan Pengembangan)


a. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan kepramukaan yang ada dalam Ambalan dan di luar
Ambalan
b. Merancang dan memonitoring kegiatan sesuai dengan Kode Etik Gerakan Pramuka
c. Mengevaluasi setiap kegiatan yang telah di laksanakan dengan membuat buku evaluasi
harian, mingguan dan tahunan
d. Menjadi sc dalam setiap kegiatan gioevbang
e. Mengembangkan anggota Ambalan yang kritis, kreatif dan berwawasan luas
f. Meningkatkan eksistensi Ambalan guna untuk mengevaluasi dan mengembangkan serta
memajukan kegiatan di Ambalan

PENUTUP
3. Tugas Pokok dan Fungsi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
4. Demikian Tugas Pokok dan Fungsi ini dibuat dengan catatan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki seperlunya.

Ditetapkan di : Batanghari
Pada tanggal : Maret 2020
Waktu : WIB

MUSAM II
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
Gudep 08.09.06.111-08.09.06.112 Tahun 2020

Ketua Sekertaris Anggota

NTA. NTA. NTA.

28
RANCANGAN
TATA TERTIB PEMILIHAN PRADANA
AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA
GUGUS DEPAN LAMPUNG TIMUR 06.111-06.112
PANGKALAN PONDOK PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Sidang Pemilihan
1. Sidang pemilihan dipimpin oleh presidium sidang.
2. Pemilihan dilakukan oleh peserta penuh.
3. Masing-masing peserta penuh mempunyai satu hak suara, yaitu satu suara untuk pradana
Ambalan putera dan satu suara untuk pradana Ambalan puteri
4. Pemilihan dilakukan dengan azas : langsung, bebas, jujur, adil, dan rahasia dengan
menggunakan kertas yang dikeluarkan oleh Sangga Kerja dan berstempel Sangga Kerja
MUSAM II 2020.
5. Sebelum pemilihan, Dewan AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT
MUTIA Gugus depan Lampung Timur 06.111-06.112 PANGKALAN PONDOK
PESANTREN RIYADLATUL ‘ULUM masa bakti 2018/2020 dinyatakan DEMISIONER.
6. Pemilihan pradana AMBALAN dapat dilakukan apabila peserta telah hadir setengah lebih
satu dari peserta sidang.

BAB II
PEMILIHAN PRADANA
Pasal 2
Tahap Pemilihan
1. Pemilihan pradana dilakukan dalam 3 tahap:
a. Pemilihan bakal calon pradana;
b. Pemaparan visi dan misi;
c. Pemilihan definitiv (langsung)
d. Pemilihan dilaksanakan dengan jalan musyawarah mufakat;
e. Apabila dengan musyawarah tidak ditemui hasil maka dilakukan dengan lobi;
f. Apabila dengan lobi masih saja tidak menemukan hasil maka dengan cara Voting
(pemungutan suara).
2. bakal calon dianggap sah jika memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh
sangga kerja (OC)

Pasal 3
Calon
Apabila pencalonan terdapat satu calon maka tahap ini langsung menjadi devinitive dan calon yang
sah menjadi ketua terpilih

Pasal 4
Yang Sah Terpilih
1. Dalam pemilihan definitive hanya calon yang sah yang terpilih.
29
2. Calon yang mendapat suara terbanyak disahkan menjadi pradana.

Pasal 5
Pengecualian
1. Apabila terjadi perimbangan suara maka diadakan pemilihan ulang khusus bagi calon yang
mendapat suara berimbang.
2. Jika 2 kali pengulangan hasilnya tetap maka di adakan musyawarah atau lobi.

BAB III
JUMLAH TEAM FORMTUR
Pasal 7
Jumlah team formatur

Team formatur berjumlah 7 orang :


1. Dua orang dari pradana AMBALAN terpilih;
2. Dua orang dari pradana demisioner;
3. Satu orang utusan dari peserta (sesuai kesepakatan peserta sidang);

Pasal 8
Tugas team formatur
1. Tugas team formatur adalah menyusun pengurus Dewan AMBALAN KI AGENG
PANDAN ARANG DAN CUT MUTIA Gudep 08.09.06.111-08.09.06.112 Pangkalan IAIN
Metro-Lampung masa bakti 2020.
2. Dalam melengkapi Dewan AMBALAN KI AGENG PANDAN ARANG DAN CUT
MUTIA Gudep 08.09.06.111-08.09.06.112 Pangkalan Pondok Pesantren Riyadlatul ‘Ulum
masa bakti 2020 selambat lambatnya 7x24 jam.

BAB IV
LAIN-LAIN
Pasal 9
1. Hal-hal yang belum di atur dalam tata tertib akan ditetapkan oleh presidium sidang dengan
memperhatikan peserta sidang.
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan hanya berlaku dalam MUSAM II.

Ditetapkan di : Lampung Timur


Pada Tanggal : ......,............................ 2020
Waktu : .......:.......

MUSAM II 2020
Pimpinan Sidang

Ketua Sekertaris Anggota

NTA. NTA. NTA.

30

Anda mungkin juga menyukai