Anda di halaman 1dari 22

DRAFT

MUSYAH WARA AMBALAN


AGENDA SIDANG
MUSYAWARAH AMBALAN
SULTAN THAHA SYAIFUDDIN – PUTRI MAYANG MANGURAI
GUGUS DEPAN 02.117 – 02.118
SMA NEGERI 9 KOTA JAMBI
TAHUN 2017

1. Sidang Pendahuluan
a. Pembahasan dan Pengesahan Agenda Sidang, Jadwal Sidang dan Tata Tertib Sidang
b. Pemilihan Presidium Sidang

2. Sidang Pleno I
a. Laporan Pertanggung jawaban Pengurus Dewan ambalan sultan thaha – Putri Mayang
2016 – 2017
b. Pandangan Umum
c. Pengesahan LPJ Pengurus Dewan Ambalan
d. Pembagian Komisi

3. Sidang Pleno II
a. Sidang Komisi
b. Laporan Masing – Masing Komisi
c. Pengesahan Hasil Sidang Komisi
d. Pembentukan Tim Perumus dan Formatur

4. Sidang Pleno III


a. Sidang Tim Perumus
b. Sidang Tim Formatur
c. Laporan Hasil Sidang Tim Perumus dan Formatur
d. Pengesahan Hasil Sidang Tim Perumus dan Formatur
JADWAL SIDANG
MUSYAWARAH AMBALAN
SULTAN THAHA SYAIFUDDIN – PUTRI MAYANG MANGURAI
GUGUS DEPAN 02.117 – 02.118
SMA NEGERI 9 KOTA JAMBI
TAHUN 2017

PENANGGUNG
HARI/TANGGAL PUKUL ACARA
JAWAB
07.00-08.00 Persiapan Upacara Pembukaan Sangga Kerja
08.00-10.00 Upacara Pembukaan Sangga Kerja
SIDANG PENDAHULUAN
- Pengesahan Agenda Sidang
- Pengesahan Jadwal Sidang dan
10.00-11.00 Tata Tertib Sidang Pimpinan Sidang
- Pemilihan Presidium Sidang

SIDANG PLENO I Presidium


- Laporan Pertanggungjawaban Dewan ambalan
Pengurus Dewan Ambalan
- Pandangan Umum Presidium
11.00-12.00 - Pengesahan LPJ Pengurus Dewan Presidium
Ambalan
- Pembagian Komisi Presidium

12.00-13.00 SIDANG PLENO II Presidium


Minggu tanggal 15 - Sidang Komisi Masing-Masing Komisi
Oktober 2017 - Laporan Masing-Masing Komisi Presidium
- Pengesahan Hasil Sidang Komisi
Presidium
- Pembentukan Tim Perumus dan
Tim Formatur
13.00-14.00 ISHOMA Sangga Kerja
14.00-15.30 SIDANG PLENO III Presidium
- Sidang Tim Perumus Sangga Kerja
- Laporan Hasil Sidang Tim Sangga Kerja
Perumus Presidium
- Pengesahan Hasil Sidang Tim
Perumus Presidium
- Sidang Tim Formatur

15.30-16.00 ISTIRAHAT Sangga Kerja


16.00-17.00 - Laporan Hasil Kerja Sidang Tim Presidium
Formatur
- Pengesahan Hasil Sidang Tim Presidium
Formatur
17.00-18.00 Upacara Penutupan Sangga Kerja
TATA TERTIB
MUSYAWARAH AMBALAN
SULTAN THAHA SYAIFUDDIN – PUTRI MAYANG MANGURAI
GUGUS DEPAN 02.117 – 02.118
SMA NEGERI 9 KOTA JAMBI
Tahun 2017

BAB I
NAMA, WAKTU, TEMPAT DAN WEWENANG

Pasal 1
Nama Musyawarah ini dinamakan Musyawarah Pramuka Ambalan Keris Sultan Thaha – Putri Mayang
Tahun 2017 dan selanjutnya disingkat MUSYAMAmbalan ST-PM 2017.

Pasal 2
Waktu dan Tempat MUSYAMAmbalan ST-PM 2017 dilaksanakan pada hari minggu, tanggal 15 Oktober
2017 bertempat di Kelas XI Ipa 3 dan Xi Ips 1 Sma N 9 Jambi

Pasal 3
Wewenang
Wewenang MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017 adalah :
1. Sebagai forum tertinggi bagi ambalan ST-PM.
2. Mengevaluasi dan meminta Laporan Pertanggung jawaban Pengurus Dewan Ambalan ST-PM Masa
Bakti 2016-2017.
3. Menyusun Rencana Kerja dan Program Kerja AmbalanST-PM.
4. Merumuskan Adat Istiadat Ambalan ST-PM.
5. Memilih dan Menetapkan Pengurus Dewan Ambalan Masa Bakti 2017.

BAB II
DASAR PELAKSANAAN

1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.


2. Keputusan Musyawarah Nasional Tahun 2013 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
3. Keputusan Ka. Kwarnas No. 231 Tahun 2007 tentang petunjuk pelaksanaan Gugus Depan Pramuka
4. Keputusan Kwartir Nasional No. 176 Tahun 2013 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka
Penegak dan Pandega.
5. Program Kerja Ambalan ST-PM Masa Bakti 2016-2017.

BAB III
PESERTA SIDANG

Pasal 4
Peserta
Peserta MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017 adalah :
1. Pengurus Dewan Ambalan ST-PM Masa Bakti 2016-2017.
2. Anggota Ambalan ST-PM.
3. Menggunakan Seragam Pramuka.

Pasal 5
Peninjau
Peninjau MUSYAMAmbalan ST-PM 2017 adalah :
1. Utusan Dewan Ambalan yang di Undang.
2. Purna Bakti Dewan AmbalanST-PM.
Pasal 6
Konsultan
Konsultan MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017 terdiri atas unsur Dewan Kerja Ranting Gerakan Pramuka
Jambi Timur.
Pasal 7
Penasehat
Penasehat MUSYWARAH Ambalan ST-PM 2017 terdiri atas Pembina dan Pembantu Pembina Gudep 02.117
– 02.118 SMA N 9 Jambi.

Pasal 8
Tata tertib
Peserta, Peninjau, MUSYAMAmbalan ST-PM 2017 Wajib menggunakan Seragam Pramuka.

BAB IV
PELAKSANAAN MUSYAWARAH AMBALAN
SULTAN THAHA-PUTRI MAYANG
TAHUN2017

Pasal 9
Sidang-sidang
Sidang-sidang dalam MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017 adalah :
1. Sidang Pendahuluan
2. Sidang Pleno
3. Sidang Komisi
4. Sidang Tim Perumus
5. Sidang Tim Formatur

Pasal 10
Peserta Sidang
1. Sidang Pendahuluan dan Sidang Pleno dihadiri seluruh peserta MUSYAMAmbalan ST-PM 2017
2017.
2. Sidang Komisi dihadiri anggota komisi yang didampingi oleh konsultan dan peninjau.
3. Sidang Tim Perumus dihadiri anggota Tim perumus yang didampingi oleh Pembina.
4. Sidang Tim Formatur dihadiri anggota Tim Formatur yang didampingi oleh Konsultan dan Pembina.

Pasal 11
Konsultan dan Pendamping Sidang
1. Konsultan Sidang adalah Dewan Kerja Ranting yang mendapat surat tugas dari Kwartir Ranting
Gerakan Pramuka Kota.
2. Pendamping Sidang adalah Pembantu Pembina Ambalan ST-PM SMA N 9 JAMBI.

Pasal 12
Sidang Pendahuluan
Sidang Pendahuluan dipimpin oleh Dewan Ambalan yang bertugas :
1. Mengesahkan agenda sidang.
2. Membahas rancangan tata tertib jadwal sidang.
3. Pemilihan Presidium Sidang yang terdiri 1 (satu) orang pengurus, Sangga kerja dan peserta.
4. Mengesahkan tata tertib sidang MUSYAMAmbalan ST-PM 2017.
Pasal 13
Sidang Pleno
Sidang Pleno dipimpin oleh presidium sidang yang bertugas :
1. Membahas dan Mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Dewan Ambalan ST-PM Masa
bakti 2016-2017.
2. Memilih anggota-anggota sidang komisi.
3. Mengesahkan hasil sidang komisi
4. Membentuk tim perumus.
5. Mengesahkan hasil sidang tim perumus.
6. Membentuk tim foramatur.
7. Mengesahkan hasil sidang tim formatur.

Pasal 14
Sidang Komisi
1. Sidang Komisi terdiri atas :
a. Sidang Komisi A membahas Organisasi/Tata Laksana Ambalan
b. Sidang Komisi B membahas Program Kerja Ambalan.
c. Sidang Komisi C membahas Adat Istiadat Ambalan.
2. Masing-masing hasil sidang komisi melaporkan hasil sidangnya kepada sidang pleno.

Pasal 15
Sidang Tim Perumus
Tim perumus bertugas merumuskan hasil sidang komisi.

Pasal 16
Sidang Tim Formatur
1. Sidang tim formatur secara keseluruhan berjumlah 7 (tujuh) orang terdiri atas :
a. Ketua Dewan Ambalan ST-PM masa bakti 2016-2017.
b. Pemangku Adat Ambalan ST-PM masa bakti 2016-2017.
c. 1 (satu) orang utusan Sangga kerja MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017.
d. 2 (dua) orang utusan peserta MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017.
2. Sebelum sidang tim formatur, untuk utusan dari Sangga kerja dan peserta MUSYAM sebelumnya
telah bermusyawarah untuk memilih calon Pengurus Dewan Ambalan ST-PM masa bakti selanjutnya.
3. Tugas tim formatur yaitu memilih pengurus Dewan Ambalan-PM masa bakti Tahun 2017-2018 dan
melaporkan kepada sidang pleno. Serta mengurus mengenai Pelantikan Dewan Ambalan ST-PM
Selanjutnya paling lama satu bulan.

BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 17
Hak Bicara
Seluruh peserta MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017 mempunyai hak bicara.

Pasal 18
Hak Suara
Peserta, Konsultan dan Pendamping sidang MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017 mempunyai hak suara.
BAB VI
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan dilaksanakan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.


2. Jika poin 1 tidak tercapai maka dilakukan pemungutan suara sebagai upaya terakhir.
3. Pemungutan suara dilakukan bila dihadiri ½ ditambah 1 dari peserta MUSYAMAmbalan ST-PM 2017
apabila hak suara tidak terpenuhi maka sidang ditunda selama 10 menit setelah itu sidang dianggap
sah.
4. Pemungutan suara dilakukan secara Votting.
5. Apabila suara berimbang maka keputusan diserahkan kepada presidium sidang.
BAB VII
LAIN LAIN
Pasal 19
Masa Berlaku
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal disahkan oleh MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017 sampai
berakhirnya MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017.

Pasal 20
Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib sidang ini akan diatur kemudian dengan persetujuan peserta
MUSYAWARAH Ambalan ST-PM 2017

DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
PUKUL :

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN

WAKIL KETUA KETUA SEKRETARIS


SIDANG PLENO

MUSYAMAMBALAN SULTANTAHA
-PUTRIMAYANG 2017

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DEWAN AMBALANSULTAN THAHA – PUTRI MAYANG
GUGUS DEPAN 02.117 – 02.118
SMA NEGERI 9 KOTA JAMBI
MASA BAKTI 2017-2018
SIDANG PLENO

II

MUSYAMAMBALAN SULTANTAHA –PUTRIMAYANG MANGURAI 2017

SIDANG KOMISI

A. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA


B. PROGRAM KERJA
C. ADAT ISTIADAT
KOMISI A
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
AMBALAN SULTAN THAHA – PUTRI MAYANG

BAB I
MACAM DAN URUTAN JABATAN PENGURUS DEWAN AMBALAN
1. Macam dan urutan jabatan Dewan Ambalan Sultan Thaha – Putri Mayang
a. Satu orang ketua putra dan putri merangkap anggota.
b. Satu orang pemangku adat putra dan putri merangkap anggota.
c. Satu orang sekretaris putra dan putri merangkap anggota.
d. Satu orang bendahara putra dan putri merangkap anggota.
e. Satu orang wakil putra dan putri
2. Wasev (Pengawas dan Evaluasi)
3. Adanya pengurus bidang di Ambalan ST-PM yang terdiri atas :
a. Diklat
b. Keagamaan
c. Banati
d. Bakmas
e. Usaha dan Dana

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN DEWAN AMBALAN
1. Dewan Ambalan ST-PM berhak :
a. Mengatur jalannya roda kepemimpinan Ambalan.
b. Mengatur jalannya kegiatan Ambalan.
c. Mempunyai hak bicara untuk menyampaikan usul, saran dan pendapat serta hak untuk
mengajukan pertanyaan.
d. Mempunyai hak suara untuk mencalonkan dan dicalonkan, mendukung usul, menolak dan
memilih.
e. Dewan Ambalan berhak mendapat perlakuan yang sesuai dengan tugas dan fungsinya.
f. Dewan Ambalan berhak mengeluarkan surat.
2. Dewan Ambalan ST-PM berkewajiban :
a. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik Ambalan.
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Ambalan.
c. Mempertanggungjawabkan segala pekerjaan yang tercantum dalam organisasi dan tata
laksana.
d. Menciptakan dan menjaga keharmonisan sesama anggota ambalan.

BAB III
TUGAS ATAU TANGGUNG JAWAB
PENGURUS DAN ANGGOTA AMBALAN
1. Tugas dan tanggungjawab Dewan Ambalan Sultan Thaha dan Putri Mayang adalah
mengkoordinir seluruh kinerja organisasi sampai organisasi berakhirnya kepengurusan.
2. Dewan Ambalan ST-PM dapat membentuk kelompok kerja bidang sesuai dengan kebutuhan.
3. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab pengurus adalah sebagai berikut :
a. Ketua Dewan Ambalan ST-PM.
1) Memimpin dan mengkoordinir seluruh kinerja pengurus dan pelaksanaan kegiatan
Ambalan.
2) Melaksanakan keputusan MUSYAMAmbalan ST-PM .
3) Membina personil MUSYAMAmbalan ST-PM.
4) Dalam keadaan mendesak ketua dapat mengambil kebijakan melalui koordinasi BPH.
b. Pemangku Adat Dewan Ambalan ST-PM
1) Memangku adat istiadat dan menguasai jalannya adat istiadat Dewan Ambalan.
2) Pemegang kendali dewan kehormatan.
3) Diminta atau tidak diminta dapat memberi pandangan dan saran kepada Dewan
Ambalan.
4) Pemangku adat dapat memberi tindakan sesuai dengan satuannya masing-masing yang
melanggar adat istiadat racana setelah di diskusikan dalam forum dewan Ambalan.
c. Sekretaris Dewan Ambalan ST-PM
1) Mengatur dan melaksanakan mekanisme administrasi racana dalam hal konsep
maupun operasional.
2) Mewakili ketua dewan Ambalan apabila berhalangan.
3) Mengatur dan menyusun seluruh jadwal pelaksanaan kegiatan racana yang telah
ditetapkan bersama BPH.
4) Ikut serta menentukan kebijakan ambalan.
5) Bertindak sebagai komunikator ambalan.
6) Bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Ambalan.
d. Bendahara Dewan Ambalan ST-PM
1) Mengelola keuangan Ambalan
2) Menginventariskan dan memelihara harta kekayaan ambalan.
3) Merencanakan keuangan kegiatan ambalan.
4) Ikut serta menentukan kebijakan ambalan.
5) Bertanggungjawab kepada ketua dewan ambalan tentang kebendaharaannya.
4. Tugas dan tanggungjawab anggota Ambalan ST-PM adalah mengikuti dan melaksanakan
seluruh perintah atau kegiatan yang telah disusun pengurus Ambalan .

BAB IV
MACAM-MACAM SIDANG, RAPAT DALAM DEWAN AMBALAN.
1. Rapat Pleno.
a. Menentukan kebijaksanaan pengelola dan pelaksanaan tugas serta mengevaluasi program
kerja jangka pendek.
b. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 3(tiga) bulan sekali.
c. Dihadiri oleh seluruh anggota ambalan dan apabila dianggap perlu dapat mengundang
pihak lain.
d. Hasilnya disampaikan kepada Pembina Gudep untuk mendapatkan persetujuan dan
menjadi bahan masukan unsur dewan.
e. Membentuk kelompok kerja kegiatan ambalan.
2. Rapat Badan Pengurus Harian.
a. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan tugas sehari-hari ambalan.
b. Dilaksanakan setidaknya 2 (dua) bulan sekali guna untuk mengevaluasi kegiatan Ambalan
yang telah dilaksanakan.
c. Dihadiri seluruh pengurus Racana dan apabila dianggap perlu dihadiri anggota ambalan.
d. Hasilnya disampaikan kepada seluruh anggota ambalan untuk dilaksanakan.
3. Rapat Konsilidasi
a. Membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan unsur dewasa.
b. Dilaksanakan sesuai kebutuhan.
c. Dihadiri seluruh pengurus ambalan dan pihak yang terkait.
4. Rapat koordinasi
a. Membicarakan tugas Dewan ambalan yang perlu dikoordinasikan dengan pihak lain.
b. Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
c. Dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan ambalan dan pihak unsur dewasa.
5. Rapat Evaluasi
a. Membicarakan dan Mengevaluasi kinerja yang telah dilaksanakan.
b. Dilaksanakan sekali dalam dua bulan.
c. Dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan ambalan dan pihak anggota ambalan.

BAB V
PENENTUAN KEWAJIBAN
1. Kebijakan pada prinsipnya dilakukan atas dasar musyawarah mufakat sesuai dengan asas
kekeluargaan dan demokrasi.
2. Kebijakan sepenuhnya ditentukan oleh Ketua Dewan Ambalan setelah melalui Rapat Badan
Pengurus Harian Ambalan.
3. Jika tidak mencapai mufakat, maka Ketua Dewan Ambalan dapat mengambil kebijaksanaan
akhir setelah berkonsultasi dengan Pembina Gudep dan unsur dewasa.
4. Ketua dapat mendelegasikan wewenang kepada aparat di anggotanya.

BAB VI
PERSYARATAN DAN KETENTUAN KETUA DEWAN AMBALAN
1. Telah mengikuti Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)
2. Telah mengikuti pengukuhan dan pelantikan sebagai anggota Ambalan.
3. Aktif dan memiliki loyalitas kepada Ambalan.
4. Berusia Penegak(16-20 tahun).
5. Pernah menjadi Sangga Kerja inti pada pelaksanaan kegiatan Ambalan.
6. Tidak termasuk dalam pengurus inti organisasi lain yang disahkan dengan surat keputusan
(SK).
7. Nilai Rata-Rata Rapor 75 Atau B+
8. Minimal Penegak Bantara

BAB VII
MASA BAKTI PENGURUS

Masa bakti pengurus Ambalan adalah :


1. Masa bakti pengurus untuk satu periode adalah selama 1 (satu) tahun.
2. Kepengurusan terhitung sejak terbitkanya Surat Keputusan Ka, Mabigus dan atau setelah
diadakanya pelantikan pengurus.
3. Kepengurusan akan berakhir dengan sendirinya bila masa baktinya telah habis dan pengurus
harus mengadakan Musyam.

BAB VIII
ADMINISTRASI
1. Administrasi Ambalan
a. Pengaturan administrasi Dewan Ambalan sepenuhnya dikelola oleh sekretaris.
b. Upaya penyelesaian administrasi intern dan ekstern Ambalan, teknisnya diatur dan
dilaksanakan oleh sekretaris.
c. Surat menyurat yang ditujukan kepada Ambalan, setelah diproses ditingkat Mabigus
harus diproses lebih lanjut oleh sekretaris Ambalan guna penyelesaian berikutnya untuk
disampaikan kepada Ketua Dewan Ambalan.
d. Fungsi pengawasan aktifitas sekretaris DewanAmbalan dilaksanakan oleh sekretaris
untuk kemudian dilaporkan kepada Ketua Dewan Ambalan.
2. Administrasi keuangan
a. Pengelolaan financial Ambalan dilakukan sepenuhnya oleh bendahara Ambalan dengan
sepengetahuan Ketua Dewan Ambalan
b. Dana-dana yang disubsidi oleh Gugus Depan untuk membiayai kegiatan Ambalan tetap
sepenuhnya dibawah koordinasi Ketua Dewan Ambalan
c. Sisa anggaran dari setiap kegiatan dimasukkan ke dalam Kas Ambalan.
d. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan keuangan Racana ditempuh dengan
mengembangkan dana yang tersedia dalam kas Racana atas kesepakatan anggota
Ambalan.
e. Pengunaan dana kegiatan harus tetap berpegang pada prinsip azaz berimbang dan
dinamis.
f. Pada setiap kegiatan bendahara inti dan bendahara kegiatan terpisah, bendahara kegiatan
harus berkoordinasi dengan bendahara Ambalan, setelah mendapat persetujuan semua
dewan Ambalan.

BAB IX
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kelompok kerja
a. Kelompok kerja merupakan kelompok pemikir dan perencana yang ditugaskan untuk
mempersiapkan pokok-pokok rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Kelompok kerja terdiri dari Badan pengurus harian ditambah unsur dewasa.
c. Pembentukan kelompok kerja ditentukan dalam rapat pleno.
d. Kelompok kerja bertanggung jawab kepada Pembina Gugus Depan.
e. Bila memungkinkan, kelompok kerja dapat beranggotakan Dewan Ambalan Pramuka.
2. Sangga Kerja
a. Sangga kerja merupakan satuan oprasional kegiatan.
b. Pembentukan Sangga kerja dilakukan oleh kelompok kerja.
c. KetuaSangga kerja bertanggungjawab kepada Ketua Dewan Ambalan.

BAB X
ATRIBUT

1. Setiap anggota yang mengikuti kegiatan baik dilingkungan pramuka maupun diluar pramuka
diwajibkan mengenakan tata aturan penggunaan pakaian seragam pramuka, dan atributnya
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
2. Tanda Jabatan
a. Bentuk ukuran dan warna sesuai dengan petunjuk yang berlaku.
b. Penggunaan tanda jabatan sesuaikan dengan petunjuk Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka.

BAB XI
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam Organisasi dan Tata Laksana ini akan diatur dan ditinjau kembali
dalam Rapat Pleno Racana.

DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
PUKUL :

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN

WAKIL KETUA I KETUA WAKIL KETUA II


KOMISI B
PROGRAM KERJA
AMBALAN SULTAN THAHA – PUTRI MAYANG

BAB I
PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang bersekala Nasional dan merupakan salah satu anggota
organisasi kepanduan dunia yang dikenal dengan nama World Organization Scout Movement
(organisasi kepanduan dunia).
Prioritas program kerja peserta didik diantaranya adalah dipusatkan kepada peningkatan
kualitas dan pengembangan Gugus Depan. Untuk mencapai sasaranya itu sangat diperlukan
Pembina Pramuka Mahir yang berkualitas dan bisa mengembangkan kepramukaan dipangkalan
manapun.

BAB II
PROGRAM KERJA
A. Jangka Pendek
1. Apel Pagi Sekaligus Penaikan Bendera Merah Putih (Pakain Pramuka) diganti dengan
apel latihan baik pembukaan dan penutupan latihan
2. Senam Pagi
3. Yasinan(di hapuskan )
4. Materi Kepramukaan / 2 Minggu Sekali (1minggu teori dan 1 minggu praktek)
5. Ekonomi Kreatif (Pelatihan)
6. Uang Kas 5.000 / 2 Minggu Sekali( 2000 seminggu)
7. Bakti Sosial(persemester)
B. Jangka Menengah
1. Persami ( dihapuskan )
2. Study Banding (Luar Ambalan) NUNGGU IZIN
3. Bakti Ambalan
4. PTA (Penerimaan Tamu Ambalan)
5. Pelatihan Pramuka Perduli UU24 Tahun 2007 (dihapuskan)
6. Hari Robert Smyth Baden Powell (dihapuskan )
C. Jangka Panjang
1. LCTP (Lomba Cepat Tanggap Pramuka) Tingkat Penggalang ( ditambahkan dengan
lomba lain)
2. Perkemahan Pemrosesan Bantara
3. MUSYAM
4. Kegiatan Luar Daerah nunggu izin
BAB III
PENUTUP
Demikianlah program kerja ini disusun, hal-hal yang belum diatur akan dibahas lebih lanjut pada
sidang tim perumus MUSYAMAmbalan ST-PM 2017 dan petunjuk pelaksanaan program kerja ini perlu
dijabarkan atau dibahas lanjut dalam Sidang Pleno ambalan.
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
PUKUL :

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


WAKIL KETUA I KETUA WAKIL KETUA II
KOMISI C
ADAT ISTIADAT
AMBALAN SULTAN THAHA – PUTRI MAYANG

BAB I
NAMA. KEDUDUKAN, LANDASAN, DASAR, DAN TUJUAN

Pasal 1
Nama ambalan
Racana terdiri dari 2 (dua) racana secara terpisah putra dan putri, meliputi:
1. Ambalan putra dinamakan Sultan Thaha.
2. Ambalan putri dinamakan Putri mayang.

Pasal 2
Kedudukan
Ambalan Sultan thaha – Putri mayang berkedudukan di Gugus Depan 02.117-02.118 di SMA N 9
Jambi, yang merupakan satuan Pramuka Penegak dipimpin satuan dewan yang disebut Dewan Ambalan serta
berhak menjalankan segala aktifitas dalam mencapai tujuan Gerakan Pramuka dan Bertanggung jawab kepada
MUSYAM.

Pasal 3
Landasan
Landasan terdiri dari 2 (dua), meliputi:
1. Landasan Idil : Pancasila
2. Landasan Moril : Tri Satya dan Dasa Darma
3.
Pasal 4
Dasar
Segala sesuatu tentang adat istiadat ini berdasarkan kenyataan hukum adat yang berlaku sesuai
dengan daerah dan nama Ambalan, dan berdasarka kepada :
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dan UUD no. 12 tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. No. 176 tahun 2013 tentang pola dan
Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
3. Keputusan Ka.Kwarnas No. 231 tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Gugus Depan
Gerakan Pramuka.

Pasal 5
Tujuan
Tujuan adat istiadat ini adalah sebagai arahan adat istiadat agar dapat dipatuhi oleh anggota
pramuka Ambalan untuk menegakkan kehormatan Ambalan dan Gerakan Pramuka.

BAB II
KELENGKAPAN ADAT ISTIADAT AMBALAN

Pasal 6
Lambang Ambalan
Lambang Ambalan ST-PM adalah:
1. Dalam bentuk bendera biasa ukuran 135 cm x 90 cm dalam satu bendera.
2. Dalam bentuk kecil/ badge dipasang disebelah kiri lengan baju yang tercantum dalam bed
hanyalah nama dan lambang ambalan
3. Dalam bentuk scraft atau slayer dalam bentuk segitiga less nya wana hijau muda dan abubu
dan di tambah lambang
Pasal 7
Pusaka Ambalan
1. Pusaka Racana berbentuk :
a. Putra : Sebilah keris menyerupai keris siginjai
b. Putri : Selendang mayang berwarna pinang masak (orange).
2. Ketentuan pemakaian :
a. Digunakan pada penerimaan tamu Ambalan dan Pelantikan dan Pemrosesan Bantara.
b. Kegiatan MusyawarahAmbalan (MUSYAM).
c. Kegiatan lain selama tidak melanggar dan bertentang dengan adat istiadat yang berlaku.

Pasal 8
Sandi Ambalan
1. Sandi Ambalan dibuat dengan menggambarkan semangat kepahlawanan dan pencerminan
Dasa Dharma Pramuka (terlampir).
2. Ketentuan penggunaan Sandi ambalan dibacakan pada acara/kegiatan Ambalan, dengan
ketentuan:
a. Putra, memegang ujung kacu dan meletakkan pada dada sebelah kiri.
b. Putri, tangan kanan memegang tangan kiri dan diletakkan pada badan sepinggang atau
bersedakap.
Pasal 9
Kelengkapan atribut anggota ambalan

1. Dalam prakaian pramuka wajib mengenakan


- Kacu
- Baret untuk laki-laki
- Boni untuk perempuan
2. Selama kegiatan lapangan
– pakaian baju lapangan atau pakaian olahraga
– wajib memakai scraft
Pasal 9
Buku Adat Istiadat

BAB III
DEWAN KEHORMATAN

Pasal 10
Pengertian
Dewan Kehormatan adalah suatu dewan dengan ketentuan Ka. Kwarnas no 231 tahun 2007
tentang petunjuk pelaksanaan Gugus Depan pramuka.

Pasal 11
Peserta Sidang
Peserta sidang kehormatan adalah seluruh anggota Pramuka Penegak Ambalan ST– PM.

Pasal 12
Tugas dan Wewenang
Tugas dan Wewenang Dewan Kehormatan:
1. Dewan Kehormatan bertugas membahas hal yang berkaitan dengan kehormatan Ambalan.
2. Mengambil tindakan dari segala perbuatan anggota Ambalan yang melanggar adat istiadat
Ambalan dan kehormatan Gerakan Pramuka.
BAB IV
UPACARA-UPACARA PENEGAK

Pasal 13
Upacara Pelantikan
Upacara pelantikan adalah upacara yang dilakukan dalam pelantikan Pengurus Dewan Ambalan,
Pelantikan anggota baru, dan Pelantikan pramuka penegak bantara dan laksana.

Pasal 14
Upacara Pembukaan dan Penutupan
Upacara Pembukaan dan Penutupan adalah Upacara yang dilaksanakan pada setiap pembukaan dan
penutupan kegiatan.
BAB V
SKU DAN SKK

Pasal 15
SKU
Prosedur Pencapaian SKU adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan surat permohonan untuk menjalankan SKU kepada Dewan Ambalan.
2. Dewan Racana mengajukan permohonan untuk menjalankan SKU kepada Pembina.
3. Pelaksanaan SKU ditetapkan minimal 3 (tiga) bulan dan maksimal 1 (satu) tahun.
4. Pelaksanaan SKU telah selesai, maka pelantikan dilaksanakan secepatnya 1 (satu) bulan
setelah memasuki usia penegak
5. Jika dalam waktu 1 tahun pelaksanaan SKU tidak selesai, maka diwajibkan untuk mengajukan
permohonan kembali.

Pasal 16
SKK
SKK dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyelenggaraan Syarat Kecakapan Khusus Gerakan
Pramuka.

BAB VII
PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam rancangan adat istiadat ini, untuk selanjutnya akan dibahas dan
diperjelas dalam sidang Dewan Kehormatan.

DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
PUKUL :

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN

WAKIL KETUA I KETUA WAKIL KETUA II


SIDANG PLENO

III

MUSYAMAMBALAN ST-PM 2017

SIDANG TIM PERUMUS


DAN
SIDANG TIM FORMATUR
HASIL SIDANG TIM FORMATUR
MUSYAWARAH AMBALAN (MUSYAM) TAHUN 2016
AMBALAN SULTAN THAHA-PUTRI MAYANG

I. DEWAN AMBALAN SULTAN THAHA

A. Ketua Ambalan :
B. Wakil Ambalan :
C. Pemangku Adat :
D. Sekretaris :
E. Bendahara :

II. DEWAN AMBALAN PUTRI MAYANG


A. Ketua Ambalan :
B. Wakil Ambalan :
C. Pemangku Adat :
D. Sekretaris :
E. Bendahara :

Jambi, 04 novemberr 2018

TIM FORMATUR

Ketua :
Sekretaris :
Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai