Anda di halaman 1dari 20

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN KERJA RANTING

BANYUMANIK
ANGGARAN DASAR ( AD )
DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK

BAB I
NAMA, KEANGGOTAAN, DAN TEMPAT

Pasal 1
Nama
Dewan Kerja Ranting Banyumanik, adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi
kepemimpinan di tingkat Kwartir Ranting Banyumanik

Pasal 2
Keanggotaan
Dewan Kerja Ranting Banyumanik sebagai bagian integral Kwartir Ranting Banyumanik yang
beranggotakan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra

Pasal 3
Tempat
Sanggar Dewan Kerja Ranting Banyumanik bertempat di Jalan Wringin Putih RT 01 RW 03 Kelurahan
Banyumanik Kecamatan Banyumanik

BAB II
ASAS, SIFAT, STATUS, DAN KEDUDUKAN

Pasal 4
Asas
Dewan Kerja Ranting Banyumanik berasaskan Pancasila

Pasal 5
Sifat
Dewan Kerja Ranting Banyumanik melaksanakan fungsi yang bersifat kolektif dan kolegial

Pasal 6
Status
Dewan Kerja Ranting Banyumanik berstatus sebagai Satuan Bina sekaligus sebagai Satuan Gerak
Pasal 7
Kedudukan
Dewan Kerja Ranting Banyumanik sebagai badan kelengkapan Kwartir Ranting Banyumanik yang diberi
wewenang dan kepercayaan untuk mengelola pembinaan dan kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega sesuai prinsip dari, oleh, dan untuk Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dengan bimbingan
orang dewasa

BAB III
FUNGSI DAN TUGAS POKOK

Pasal 8
Fungsi
1. Pelaksana keputusan-keputusan musyawarah dan sidan paripurna yang telah disahkan oleh
Kwartir Ranting Banyumanik
2. Pembuat dan pemberi pandangan, pendapat, saran, dan usul kepada Kwartir Ranting Banyumanik
tentang kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah ranting Banyumanik
3. Pengelola program pembinaan dan kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah
ranting Banyumanik
4. Penghubung antara Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dengan Kwartir Ranting
Banyumanik
5. Pendukung pelaksanaan tugas-tugas Kwartir Ranting Banyumanik

Pasal 9
Tugas Pokok
1. Melaksanakan keputusan-keputusan Musppanitra yang telah disahkan oleh Musyawarah
Kwartir Ranting Banyumanik
2. Memberikan bimbingan kepada Dewan Ambalan di wilayah ranting Banyumanik
3. Melakukan koordinasi dan konsultasi ntar Dewan Kerja
4. Mengkaji, mengkoordinasikan, dan mengusulkan bentuk program pembinaan dan kegiatan
berikut tata peraturannya bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah Ranting
Banyumanik
5. Melakukan penelitian dan evaluasi terhadap program dan kegiatan bagi Pramuka Penegak
dan Pramuka Pandega di wilayah Ranting Banyumanik termasuk permasalahan yang
dihadapi menyangkut proses pembinaan
6. Melakukan sosialisasi atas suatu peraturan maupun petunjuk penyelenggaraan khususnya
yang berhubungan dengan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah Ranting
Banyumanik
7. Membuat perencanaan dan pelaporan atas kegiatan yang dilakukan dan disampaikan pada
Sidang Paripurna Ranting
8. Membantu Kwartir Ranting Banyumanik dalm melaksanakan program
9. Menyelenggarakan Sidang Paripurna Ranting
10. Menyelenggarakan Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra di
wilayah Ranting Banyumanik

BAB IV
TANGGUNG JAWAB DAN LAPORAN

Pasal 10
Tanggung Jawab
Dewan Kerja Ranting Banyumanik bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi dan tugas pokok serta
kebijakan kepada Musppanitra dari Kwartir Ranting Banyumanik

Pasal 11
Laporan
1. Dewan Kerja Ranting Banyumanik memberikan laporan atas kegiatan yang dilaksanakan berikt
pertanggungjawaban keuangan kepada Kwartir ranting Banyumanik melalui Ketua Kwartir Ranting
Banyumanik
2. Dewan Kerja Ranting Banyumanik menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dan kebijakan secara
berkala dalam Sidang Paripurna Ranting yang dihadiri baik sebagai peserta maupun penyelenggara

BAB V
HUBUNGAN KERJA

Pasal 12
Hubungan Kerja
1. Hubungan Dewan Kerja Ranting Banyumanik dengan Kwartir Ranting Banyumanik berbentuk hubungan
koordinatif dan konsultatif dalam memikirkan, merencanakan, memutuskan, dan menilai kegiatan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra di wilayah Ranting Banyumanik
2. Hubungan antar Dewan Kerja Ranting Banyumanik berupa informatif, koordinatif, dan konsultatif
3. Hubungan antar Dewan Kerja dilakukan atas sepengetahuan dan melalui Kwartir Ranting Banyumanik
4. Dewan Kerja Ranting Banyumanik dapat menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan orrganisasi di
luar Gerakan Pramuka atas izin Kwartir Ranting Banyumanik baik atas inisiatif Dewan Kerja yang
bersangkutan atau atas permintaan Kwartir

BAB VI
MASA BAKTI

Pasal 13
Masa Bakti
1. Masa bakti Dewan Kerja Ranting Banyumanik dimulai dan berakhir sesuai dengan masa bakti
Kwartir Ranting Banyumanik
2. Sebelum hasil Musppanitr disahkan melalui surat keputusan Kwartir Ranting Banyumanik, maka
pengurus Dewan Kerja Ranting Banyumanik tetap menjalankan fungsi dan tugasnya

BAB VII
ORGANISASI DEWAN KERJA RANTING

Pasal 14
Struktur Kepengurusan
1. Seorang Ketua, merangkap anggota
2. Seorang Wakil Ketua, merangkap anggota
3. Sekretaris, merangkap anggota
4. Bendahara, merangkap anggota
5. Para Ketua Bidang, merangkap angggota
6. Beberapa orang anggota
7. Jumlah sekretaris dan bendahara sebagaimana dimaksud pada huruf c dan d disesuaikan dengan
kebutuhan Dewan Kerja Ranting Banyumanik

Pasal 15
Komposisi kepengurusan Dewan Kerja Ranting Banyumanik

1. Jika Ketua seorang putra, maka wakil ketua seorang putrid, begitu pula sebaliknya
2. Jumlah anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik secara keseluruhan ditetapkan dalam
Musppanitra sebanyak-banyaknya 21 orang
3. Jumlah anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik secara keseluruhan ganjil
Pasal 16
Pembidangan

1. Bidang Kajian Kepramukaan


2. Bidang Kegiatan Kepramukaan
3. Bidang Pengabdian Masyarakat
4. Bidang Evaluasi dan Pengembangan

BAB VIII
PEMBAGIAN TUGAS

Pasal 17
Pembagian Tugas
1. Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a. Memimpin Dewan Kerja Ranting Banyumanik dalam menjalankan fungsi dan tugas
pokok
b. Sebagai penghubung antara Dewan Kerja Ranting Banyumanik dan Kwartir Raning
Banyumanik
c. Bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Kerja Ranting
Banyumanik kepada Ketua Kwartir Ranting Banyumanik dan Musppanitra
2. Wakil Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik mempunyai tugas pokok dan tanggung
jawab sebagai berikut :
a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya
b. Mewakili Ketua apabila berhalangan dengan mandate Ketua
3. Sekretaris Dewan Kerja Ranting Banyumanik mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab
membantu Ketua dan Wakil Ketua dalam pelaksana administrasi kesekretariatan Dewan
Kerjja Ranting Banyumanik
4. Bendahara Dewan Kerja Ranting Banyumanik mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab
mengurusi keuangan dan barang yang ada pada Dewan Kerja Ranting Banyumanik
5. Ketua Bidang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab memimpin bidangnya dalam
melaksanakan tugas pokok bidang dan menyelaraskan dengan tugas pokok Dewan Kerja
Ranting Banyumanik
6. Anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik mempunya tugas pokok dan tanggung jawab
secara sama untuk membantu Ketua dan Wakil Ketua dalam melaksanakan tugas pokoknya
dan tugas pokok Dewan Kerja Ranting Banyumanik
7. Seluruh anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik dapat mewakili Ketua dan Wakil Ketua
bila salah satu atau keduanya berhalangan dengan mandate yang diberikan oleh Ketua

BAB VII
FUNGSI, TUGAS, DAN MEKANISME BIDANG

Pasal 18
Fungsi Bidang
Fungsi bidang dalam Dewan Kerja Ranting Banyumanik adalah sebagai penunjang pelaksna tugas pokok
Dewan Kerja Ranting Banyumanik sesuai dengan tugas bidang yang bersangkutan

Pasal 19
Tugas Bidang
1. Bidang Kajian Kepramukaan :
a. Memikirkan, merencanakan, dan mengorganisasikan kebijakan pembinaan pengembangan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega secara konsepsional
b. Memberikan pertimbangan dan masukan kepada Kwartir Ranting Banyumanik maupun wadah
pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega lainnya dalam pengembangan Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega
2. Bidang Kegiatan Kepramukaan
a. Memikirkan, merencanakan, dan mengorganisasikan kegiatan yang merupakan kegiatan
kepramukaan dalam upaya peningkatan mutu kegiatan Kepramukaan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Kepramukaan
3. Bidang Pengabdian Masyarakat
a. Memikirkan, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengorganisasikan bentuk pengabdian
bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
b. Bersama Kwartir Ranting Banyumanik melakukan hubungan kerja sama dengan pihak lain di luar
Gerakan Pramuka berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan bagi Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega
4. Bidang Evaluasi dan Pengembangan
a. Memikirkan, merencanakan, dan mengorganisasikan bentuk dan pelaksanaan evaluasi kinerja dan
kegiatan dalam upaya peningkatan mutu pembinaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
b. Bersama Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik menyelesaikan dan mencari solusi apabila
terdapat masalah internal maupun eksternal Dewan Kerja Ranting Banyumanik
Pasal 20
Mekanisme Bidang
Mekanisme bidang dalam Dewan Kerja Ranting Banyumanik merupakan pola interaksi antar bidang
dalam melaksanakan fungsi bidang yang secara rinci diatur oleh Dewan Kerja yang bersangkutan

BAB VIII
SISTEM ADMINISTRASI DAN PERENCANAAN DEWAN KERJA

Pasal 21
Sistem Administrasi
1. Sistem administrasi Dewan Kerja Ranting Banyumanik mengikuti sistem Administrasi Kwartir
Ranting Banyumanik
2. Sistem administrasi internal Dewan Kerja Ranting Banyumanik meliputi :
a. Persuratan internal Dewan Kerja Ranting Banyumanik dengan Kwartir Ranring
Banyumanik
b. Pengarsipan surat menyurat dan dokumen lain yang berkaitan dengan Dewan Kerja maupun
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
3. Dewan Kerja Ranting Banyumanik melalui Ketua dan Wakil Ketuanya turut serta dalam penyusunan
anggaran Kwartir Ranting Banyumanik yang berhubungan dengan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega

BAB IX
KEUANGAN DEWAN KERJA

Pasal 22

1. Dana yang didapat oleh atau dialokasikan kepada Dewan Kerja Ranting Banyumanik untuk
menjalankan fungsi dan tugas pokoknya, dikelola dan dipertanggung jawabkan oleh Dewan Kerja
Ranting Banyumanik dengan mengikuti sistem keuangan yang berlaku di Kwartir Ranting
Banyumanik
2. Sumber keuangan Dewan Kerja Ranting Banyumanik meliputi :
a. Alokasi dana Kwartir Ranting Banyumanik
b. Usaha dana Dewan Kerja Ranting Banyumanik
c. Iuran peserta kegiatan
3. Kegiatan usaha dana Dewan Kerja Ranting Banyumanik dilakukan atas persetujuan Kwartir
Ranting Banyumanik
4. Pertanggungjawaban pengelolaan dana disusun oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik dan
disampaikan pada Kwartir Ranting Banyumanik
5. Hal-hal lain berkenaan dengan pandangan kegiatan Dewan Kerja Ranting Banyumanik akan
diatur Dewan Kerja yang bersangkutan atas persetujuan Kwartir Ranting Banyumanik

BAB X
SANGGA KERJA, KELOMPOK KERJA, UNIT KEGIATAN

Pasal 23
Sangga Kerja, Kelompok Kerja, Unit Kerja
1. Jika dipandang perlu dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokok, Dewan Kerja Ranting
Banyumanik dapat membentuk Sangga Kerja, Kelompok Kerja, dan atau Unit Kegiatan dengan
meminta bantuan para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan atau orang-orang yang
dianggap ahli
2. Sangga Kerja, Kelompok Kerja, dan Unit Kegiatan yang dibentuk tersebut bertanggungjawab
kepada Kwartir Ranting Banyumanik melalui Dewan Kerja Ranting Banyumanik

BAB XI
DEWAN KEHORMATAN DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK

Pasal 24
Dewan Kehormatan Dewan Kerja Ranting Banyumanik
1. Dewan kehormatan berkedudukan sebagai dewan yang mengawasi pelaksanaan kode kehormatan
pramuka dan tata peradatan bagi anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
2. Dewan kehormatan berfungsi menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran terhadap
pelanggaran Kode Kehormatan Pramuka
3. Dewan kehormatan tidak bersifat tetap melainkan dibentuk pada saat diperlukan
4. Sidang Dewan kehormatan dipimpin oleh Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik
5. Hasil Sidang Dewan Kehormatan dilaporkan kepada Ketua Kwartir Ranting Banyumanik

BAB XII
RAPAT-RAPAT DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK

Pasal 25
Rapat-Rapat Dewan Kerja Ranting Banyumanik
1. Rapat pleno merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan dalam Dewan Kerja yang
dilaksanakan paling sedikit 6 (enam) bulan sekali dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Kerja
Ranting Banyumanik
2. Rapat Terbatas adalah rapat yang dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali dan dihadiri
oleh Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan dapat juga dihadiri oleh ketua bidang untuk
menentukan rumusan pelaksanaan kebijakan yang telah di tetapkan dalam rapat pleno
3. Rapat Bidang adalah rapat yang dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali oleh anggota
bidang untuk menjabarkan kebijakan Dewan Kerja untuk dirumuskan sesuai dengan tugas bidang
yang bersangkutan
4. Rapat koordinasi adalah rapat yang dilaksanakan pada waktu tertentu oleh Dewan Kerja dengan
pihak Kwartir dan atau dengan Dewan Kerja setingkat diatasnya dan atau setara dan atau
setingkat dibawahnya dan atau dengan lembaga diluar Gerakan Pramuka untuk membahas hal-hal
yang berkaitan dengan pengelolaan Dewan Kerja dan kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega
5. Rapat konsultasi adalah rapat yang dilaksanakan dalam waktu tertentu di perlukan oleh Dewan
Kerja dengan pihak kwartir dan atau dengan Dewan Kerja setingkat diatasnya dan atau setara dan
atau setingkat dibawahnya dan atau dengan lembaga di luar Gerakan Pramuka untuk membahas
hal-hal yang berkaitan dengan sebuah kebijakan yang akan diambil.
6. Hal-hal yang berkenaan dengan pelaksaan dan mekanisme rapat diatur oleh Dewan Kerja yang
bersangkutan.
BAB XIII
SIDANG PARIPURNA

Pasal 26
Sidang Paripurna
1. Sidang Paripurna Ranting dilaksanakan paling sedikit sekali dalam setahun sebelum pelaksanaan
Rapat Kerja Kwartir Ranting
2. Peserta Sidang Paripurna Ranting terdiri dari:
a. Anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
b. Utusan Dewan Kerja Cabang Kota Semarang bertindak selaku narasumber
c. Utusan Dewan Ambalan dan Dewan Racana yang berada di wilayah ranting Banyumanik
yang mendapat mandat dari Gugus depannya berdasarkan usulan Dewan Ambalan atau
Dewan Racana
d. Jumlah perutusan ditentukan oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik
3. Untuk keperluan tertentu, sidang paripurna ranting dapat mengundang narasumber baik dari
dalam maupun dari luar Gerakan Pramuka sebagai pembicara dalam sidang paripurna
4. Pimpinan sidang paripurna ranting adalah Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik atau dapat
diwakilkan oleh anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik atas mandat Ketua Dewan Kerja
Ranting Banyumanik
5. Jadwal dan Agenda Acara sidang paripurna ranting ditetapkan oleh Dewan Kerja Ranting
Banyumanik
6. Agenda sidang paripurna ranting setidaknya mencakup:
a. Laporan kegiatan tahun lalu yang dilaksanakan oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik
b. Evaluasi dan pemandangan umum atas kegiatan yang telah dilaksanakan
c. Penyampaian paparan oleh narasumber jika ada dan dipandang perlu
d. Penyampaian Rencana Kerja Dewan Kerja Ranting Banyumanik untuk tahun berikutnya
e. Sidang komisi yang jumlah komisinya disesuaikan dengan pembidangan Dewan Kerja
Ranting Banyumanik untuk menyelaraskan Rencana Kerja Dewan Kerja Ranting
Banyumanik tahun berikutnya
f. Perumusan hasil Sidang Paripurna Ranting disampaikan kepada Rapat Kerja Kwartir Ranting
Banyumanik
7. Penasehat sidang paripurna ranting adalah Andalan Kwartir Ranting Banyumanik yang diusulkan
oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik dan mendapat mandat dari Kwartir
8. Hasil sidang paripurna ranting disampaikan dalam rapat kerja Kwartir Ranting Banyumanik
untuk mendapat persetujuan sebagai program kegiatan kwartir

BAB XIV
MUSYAWARAH

Pasal 27
Musyawarah
1. Umum
a. Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra yang selanjutnya disingkat
Musppanitra dilaksanakan pada akhir masa bakti Dewan Kerja Ranting Banyumanik
sekurang-kurangnya satu bulan sebelum pelaksanaan musyawarah Kwartir Ranting
Banyumanik
b. Musppanitra luar biasa diadakan diantara dua Musppanitra yang seharusnya jika menghadapi
hal-hal yang bersifat khusus dan mendesak berkaitan dengan suatu keadaan atas prakarsa
Dewan Kerja Ranting Banyumanik atau atas usulan tertulis dari sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah Dewan Kerja Ranting Banyumanik disertai alasan yang patut dan
disampaikan kepada Dewan Kerja Ranting Banyumanik sekurang-kurangnya dua bulan
sebelum Musppanitra Luar Biasa dilaksanakan
2. Peserta Musppanitra tingkat Ranting Banyumanik terdiri dari :
a. Seluruh anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
b. Utusan Dewan Ambalan dan Dewan Racana yang berada di wilayah Dewan Kerja
Ranting Banyumanik yang mendapat mandat dari gugus depannya atas usulan Dewan
Kerja Ranting Banyumanik
c. Jumlah utusan ditetapkan oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik
3. Hak dan Kewajiban Peserta Musppanitra
a. Setiap utusan termasuk Dewan Kerja Ranting Banyumanik memiliki Hak Bicara, Hak Suara
dan Hak Pilih.
b. Ketentuan tentang Hak Bicara, Hak Suara, Hak Pilih dan Kewajiban ditetapkan dalam Tata
Tertib Musppanitra yang diputuskan dalam Sidang Pendahuluan.
4. Pimpinan Musppanitra
a. Musppanitra dipimpin oleh Presidium yang anggotanya dipilih oleh Dewan Kerja Ranting
Banyumanik
b. Presidium terdiri atas seorang Ketua, seorang Wakil Ketua dan seorang Sekretaris yang
secara bergantian dapat memimpin sidang-sidang Musppanitra.
c. Unsur Presidium terdiri atas :
1) Satu orang dari Dewan Kerja Ranting Banyumanik yang mendapat mandat dari Ketua
Dewan Kerja Ranting Banyumanik
2) Dua orang dari peserta utusan yang berlainan yang dipilih oleh peserta Musppanitra.

d. Hal-hal lain yang berkenaan dengan Presidium diatur dalam tata tertib Musppanitra.
5. Penasihat Musppanitra
a. Penasihat Musppanitra adalah unsur Andalan yang mendapat mandat dari Kwartir Ranting
Banyumanik
b. Penasihat Musppanitra tidak memiliki Hak Suara dan Hak Pilih
c. Penasihat Musppanitra memiliki Hak Bicara setelah mendapat persetujuan dari peserta
Musppanitra melalui Presidium Musppanitra
d. Penasihat Musppanitra dapat menginterupsi jalannya sidang-sidang apabila dianggap terdapat
perselisihan pendapat yang tajam atau telah mencapai jalan buntu

e. Jumlah dan ketentuan lain berkenaan dengan Penasihat Musppanitra diatur oleh Dewan Kerja
Ranting Banyumanik atas sepengetahuan Kwartir Ranting Banyumanik
6. Narasumber Musppanitra
a. Musppanitera dapat menghadirkan Narasumber untuk berbicara di forum Musppanitra
tentang hal-hal yang khusus.

b. Jumlah dan kompetensi Narasumber ditentukan oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik
7. Quorum Musppanitra
Quorum Musppanitera adalah setengah tambah satu dari keseluruhan utusan yang memiliki hak
untuk hadir.
8. Acara Musppanitra
Jadwal dan Acara Musppanitra dirancang oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik untuk
diusulkan dan disetujui dalam Sidang Pendahuluan Musppanitra.
b. Acara musppanitra terdiri atas:
1) Sidang pendahuluan terdiri dari:
a) Penetapan quorum peserta
b) Pembahasan dan penetapan jadwal dan agenda acara musppanitra
c) Pembahasan tata tertib musppanitra
d) Serah terima pimpinan sidang kepada presidiummusppanitra
2) Sidang pleno I terdiri dari:
a) Laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja Ranting Banyumanik selamanya masa baktinya
b) Pandangan umum dan evaluasi atas laporan pertanggungjawaban selama masa bakti
3) Sidang pleno II terdiri dari
a) penyampaian rencana sasaran dan rencana strategis untuk masa bakti dewan kerja berikutnya
oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik
b) Pembagian komisi
4) Sidang komisi sesuai dengan kebutuhan dan Tata Tertib Musppanitra
5) Sidang pleno III terdiri dari
a) Laporan hasil sidang komisi
b) Pandangan umum dan rekomendasi atas hasil sidang komisi
c) Pemilihan tim Perumus Musppanitra
6) Sidang pleno IV terdiri dari pemilihan Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik masa bakti
berikutnya. Metode pemilihan dan susunan acara sidang Pleno IV menyesuaikan dengan bentuk
pemilihan dalam musppanitra (huruf c)
7) Sidang Pleno V terdiri dari:
a) Penyampaian hasil musppanitra

b) Penutupan sidang musppanitra


c. Berikut pemilihan dalam musppanitra
1) Pemilihan secara formatur
a) Pemilihan secara formatur diperuntukkan memilih pengurus secara lengkap
b) Formatur dipilih saat musppanitra dan ditetapkan dalam Surat Keputusan anggota ganjil,
maksimal 9 orang
c) Masa kerja formatur paling lama 2 bulan setelah musppanitra berakhir
d) Formatur terdiri atas unsur:
(1) Dewan Kerja Ranting Banyumanik
(2) Peserta utusan musppanitra
e) Komposisi formatur ditentukan oleh anggota formatur, yang terdiri atas :
(1) Ketua
(2) Sekretaris
(3) Anggota
f) Formatur didampingi oleh penasehat yang mendapat mandat dari Kwartir Ranting
Banyumanik
g) Formatur menyampaikan laporan hasil kerjanya kepada Kwartir Ranting Banyumanik
2) Pemilihan secara langsung
a) Pemiliihan langsung dapat dilakukan untuk memilih ketua dan wakil ketua secara paket
maupun terpisah
b) Bentuk pemilihan ketua dan wakil ketua diputuskan dalam pelaksanaan musppanitra
c) Pelaksana musppanitra berkewajiban memberikan pemberitahuan pelaksanaan musppanitra
disertai dengan surat kesediaan pencalonan ketua dan wakil ketua selambat-lambatnya 2
bulan menjelang pelaksanaan musppanitra
d) Paling lambat 1 bulan sebelum pelaksanaan musppanitra, penyelenggara musppanitra
berkewajiban menyampaikan bakal calon ketua dan wakil ketua yang telah diajukan oleh
Dewan Kerja Ranting Banyumanik
e) Kepengurusan lengkap terhadap anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
ditentukan dalam rapat tim formatur
f) Tim formatur dipilih dari dan oleh peserta musppanitra, diputuskan dengan surat keputusan
musppanitra
g) Tim formatur dewan kerja terdiri atas unsur:
(1) Ketua dan Wakil Ketua terpilih
(2) Dewan Kerja Ranting Banyumanik periode lama; dan
(3) Peserta utusan musppanitra
h) Anggota tim formatur berjumlah ganjil, yang mewakili wilayah kerja dewan kerja
penyelenggara musppanitra secara berimbang
i) Tata cara pemilihan dan persyaratan anggota tim formatur Dewan Kerja Ranting Banyumanik
diatur dalam tata tertib musppanitra yang memilihnya
j) Tim formatur Dewan Kerja Ranting Banyumanik tidak berhak mengikuti seleksi untuk
menjadi anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik yang disusunnya
k) Tim formatur bertugas untuk:
(1) Memilih anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik melalui sebuah proses seleksi
(2) Menyusun anggota terpilih ke dalam struktur kepengurusan Dewan Kerja Ranting
Banyumanik
l) Masa tugas tim formatur dimulai terhitung sejak diterbitkannya keputusan musppanitra dan
berakhir paling lambat 2 bulan
m) Tim formatur dapat menyusun hal-hal yang berkenaan dengan cara pelaksanaan tugasnya
dengan persetujuuan Kwartir Ranting Banyumanik
n) Tim formatur didampingi oleh penasehat yang mendapat mandat dari Kwartir Ranting
Banyumanik
o) Tim formatur menyampaikan laporan hasil kerjanya pada Kwartir Ranting Banyumanik
9. Agenda Muspanitra Luar Biasa adalah sesuai dengan usul yang dikemukakan untuk
melaksanakan Muspanitra Luar Biasa tersebut.
10. Pengambilan keputusan Musppanitra
a. Setiap pengambilan keputusan dalam muspanitra sedapat-dapatnya diperoleh melalui
musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila keputusan tidak dapat tercapai melalui musyawarah maka dalam keadaan
mendesak dapat diambil keputusan berdasar pengambilan suara yang tata caranya
ditentukan dalam Tatat Tertib muspanitra.
11. Hasil Muspanitra
a. Hasil muspanitra diserahkan kepada Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik atau yang
diberi mandat oleh Ketua Dewan Kerja Ranting Banyumanik untuk kemudian diserahkan
kepada Kwartir Ranting Banyumanik
b. Hasil musppanitra diserahlan kepada Kwartir Ranting Banyumanik sebagai bahan
musyawarah Kwartir

BAB XV
PERSYARATAN ANGGOTA DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK

Pasal 28
Pesyaratan Anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
1. Persyaratan umum untuk menjadi anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik adalah :
a. Anggota aktif di salah satu gugusdepan (gudep)
b. Minimal telah mencapai tingkatan Pramuka Penegak Bantara atau Pramuka Pandega.
c. Belum menikah dan berusia antara 18 sampai dengan 23 tahun pada saat memulai masa
baktinya.

2. Persyaratan khusus untuk menjadi anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik ditetapkan
berdasarkan kebutuhan yang ditentukan dalam muspanitra, selama tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART) Gerakan Pramuka serta ketentuan lain
yang berlaku dalam Gerakan Pramuka.

BAB XVI
PROSES SELEKSI ANGGOTA DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK
Pasal 29
Proses Seleksi Anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
1. Anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik dipilih melalui sebuah proses seleksi.
2. Bentuk dan tahapan proses seleksi pemilihan anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik yang
dilakukan oleh Tim Formatur Dewan Kerja Ranting Banyumanik ditetapkan dalam Musppanitra.
3. Untuk dapat mengikuti proses seleksi, selain memenuhi pesyaratan yang ditetapkan dalam
petunjuk penyelenggaraan ini, seorang Pramuka Penegak atau Pramuka Pandega harus pula
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Musppanitra.
4. Setiap Pramuka Penegak atau Pramuka Pandega yang akan mengikuti seleksi wajib mendapatkan
surat keterangan aktif dari Gugus Depannya dan Surat Mandat dari Ketua Majelis Pembimbing
gugus Depannya

BAB XVII
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK

Pasal 30
Hak dan Kwajibaan Anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
1. Pada prinsipnya sebagai badan yang bersifat kolektif dan kelegial, setiap anggota Dewan Kerja
Ranting Banyumanik mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pelaksanaan tugas pokok
Dewan Kerja.
2. Setiap anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik berhak:
a. Mengajukan usulan atas upaya pelaksanaan fungsi dan tugas pokok Dewan Kerja Ranting
Banyumanik
b. Mengetahui segala perkembangan yang terjadi pada Dewan Kerja Ranting Banyumanik
c. Mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik
d. Mengajukan pembelaan terhadap pelanggaran yang disangkakan kepadanya dalam Sidang
Dewan Kehormatan Dewan Kerja Ranting Banyumanik
e. Mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan Dewan Kerja Ranting Banyumanik dengan
alasan yang dapat diterima oleh Rapat Pleno.
3. Setiap anggota Dewan Kerja Berkewajiban:
a. Menepati Kode Kehormatan Pramuka,
b. Mematuhi ketentuan yang terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(ADART) serta ketentuan lain yang terdapat dalam Gerakan Pramuka.

c. Mematuhi aturan yang ditetapkan dalam Rapat Plano Dewan Kerja Ranting Banyumanik
sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Dasar Kepramukaan.

BAB XVIII
MUTASI, PEMBERHENTIAN, DAN PENGGANTIAN ANGGOTA DEWAN KERJA RANTING
BANYUMANIK

Pasal 31
Mutasi, Pemberhentian, dan Penggantian Anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
1. Mutasi
a. Seorang anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik dapat dimutasi tugasnya apabila:
1) Anggota yang bersangkutan tidak efektif dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan
bidang dan tugas yang dibebankan kepadanya di dalam Dewan Kerja Ranting
Banyumanik, atau
2) Diperlakukan adanya penyegaran untuk memberi pengalaman.
b. Mutasi anggota diatur dan dilaksanakan berdasarkan persetujuan rapat pleno Dewan Kerja
Ranting Banyumanik kemudian diajukan kepada Kwartir Ranting Banyumanik untuk
mendapatkan persetujuan.
c. Usulan mutasi anggota dapat disampaikan pada rapat pleno Dewan Kerja Ranting
Banyumanik berdasarkan:
1) Usul anggota yang dimutasikan; atau
2) Usul 2/3 dari jumlah anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik yang bersangkutan
setelah dikurangi jumlah anggota yang diusulkan untuk dimutasikan.
d. Mutasi anggota dapat dilakukan pada seluruh jenis, fungsi, dan kedudukan anggota.
e. Tata cara mutasi diatur oleh Dewan Kerja Ranting Banyumanik atas sepengetahuan Kwartir
Ranting Banyumanik
f. Mutasi anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik disahkan dengan Surat Keputusan
Kwartir Ranting Banyumanik
2. Pemberhentian Anggota Dewan Kerja
a. Pada dasarnya setiap pramuka Penegak atau Pramuka Pandega yang terpilih sebagai anggota
Dewan Kerja Ranting Banyumanik diharapkan dapat melaksanakan tugasnya hingga
selesainya masa bakti Dewan Kerja Ranting Banyumanik
b. Apabila salah seorang anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik tidak dapat lagi
menjalankan fungsinya dikarenakan suatu hal, ,maka demi kelancaraan kegiatan Dewan
Kerja Ranting Banyumanik, anggota tersebut dapat diberhentikkan dengan hormat sebagai
anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik dan dapat pula digantikan oleh seorang Pramuka
Penegak atau Pramuka Pandega lainnya yang dianggap cakap dan memenuhi persyaratan.
c. Seorang anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik diberhentikan karena :
1) Menikah.
2) Meninggal dunia.
3) Berhalangan tetap, sehingga tidak memungkinkan untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajibannya sebagai anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
4) Melakuka kegiatan yang melanggar Kode Kehormatan Pramuka, Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (ADART)
d. Pemberhentian anggota diputusakan dalam rapat pleno Dewan Kerja Ranting Banyumanik ,
kemudian diajukan kepada Kwartir Ranting Banyumanik untuk mendapat persetujuan
e. Usul pemberhentian anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik dapat disampaikan pada
rapat pleno Dewan Kerja Ranting Banyumanik atas:
1) Usul anggota yang akan diberhentikan; atau
2) Hasil sidang Dewan Kehormatan Dewan Kerja yang bersangkutan
f. Tata cara pemberhentian anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik diatur oleh Dewan
Kerja Ranting Banyumanik atas sepengetahuan Kwartir. Ranting Banyumanik
g. Pemberhentian anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik disahkan dengan Surat Keputusan
Kwartir Ranting Banyumanik
3. Penggantian Anggotan Dewan Kerja Ranting Banyumanik
a. Apabila anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik diberhentikan, maka sebagai pengganti
demi kelancaran tugas-tugas Dewan Kerja Ranting Banyumanik dan untuk mengisi
kekosongan dapat diangkat Pramuka Penegak atau Pramuka Pandega yang memenuhi
persyaratan untuk menjadi anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik
b. Anggota yang akan diangkat untuk menggantikan anggota yang diberhentikan, dipilih oleh
Dewan Kerja Ranting Banyumanik untuk mendapat persetujuan
c. Anggota yang akan diangkat menggantikan anggota yang diberhentikan dapat diusulkan oleh
Kwartir Ranting Banyumanik dan/atau Dewan Kerja Ranting Banyumanik baik secara
perorangan maupun lembaga
d. Penilaian dan prosedur penilaian untuk menerima anggota baru diserahkan kepada kebijakan
Dewan Kerja Ranting Banyumanik sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang
tercantum dalam petunjuk penyelenggaraan ini dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
e. Tata cara penggantian anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik diatur oleh Dewan Kerja
Ranting Banyumanik dengan sepengetahuan Kwartir Ranting Banyumanik
f. Penggantian anggota Dewan Kerja Ranting Banyumanik disahkan dengan Surat Keputusan
Kwartir Ranting Banyumanik

BAB XIX
PENUTUP

Pasal 32
Penutup
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga atau peraturan Sanggar
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
3. Disahkan dalam Rapat pembentukan Dewan Kerja Ranting Banyumanik tanggal 5 bulan Juni dan
tahun 2016

Ditetapkan di : Banyumanik
Pada Tanggal 5 Juni 2016
Dewan Kerja Ranting Banyumanik

Ketua

ANGGARAN RUMAH TANGGA ( ART )


DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK

BAB I
ATRIBUT DEWAN KERJA RANTING BANYUMANIK

Pasal 1
Atribut Dewan Kerja Ranting Banyumanik
1. Lambang Dewan Kerja Ranting Banyumanik berupa gambar burung kuntul yang merupakan maskot
dari Ranting Banyumanik karena terdapat habitat burung kuntul di wilayah Banyumanik yang
mengenakan atribut pramuka dan membawa bendera tunas kelapa serta diikuti tanda jabatan Dewan
Kerja Ranting di belakangnya memiliki arti bahwa pramuka Banyumanik khususnya yang tergabung
dalam Dewan Kerja Ranting Banyumanik siap untuk menjadi kader pembinaan dan kegiatan Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega di Banyumanik.
2. Seragam Pramuka lengkap sesuai SK Kwarnas yang sedang berlaku
3. Tanda Dewan Kerja Ranting terdiri atas 2 jenis :
a. Lencana dari logam, berbentuk roda kemudi kapal dengan 10 buah pegangan kemudi. Di dalam
roda kemudi terdapat dua buah tunas kelapa berpasangan yang menyangga sebuah bintang
bersudut lima dengan warna dasar lingkaran coklat tua. Ukuran garis tengah luar lencana 4,5 cm;
garis tengah terluar roda kemudi 3,5 cm; garis tengah terdalam roda kemudi 2,9 cm; garis tengah
bintang bersudut lima 0,6 cm
b. Lencana dari kain, berbentuk belah ketupat dengan panjang sisi masing-masing 5 cm, dengan
gambar roda kemudi seperti tersebut pada nomor 3a. warna dasar sama dengan nomor 3a, dan
warna roda kemudi, tunas kelapa, dan bintang kuning
4. Seragam lapangan dikenakan saat sedang melaksanakan kegiatan lapangan atau kegiatan semi formal/
non formal dengan desain dan warna sesuai kesepakatan Dewan Kerja Ranting Banyumanik
5. Scout scraft dikenakan saat sedang melaksanakan kegiatan lapangan atau kegiatan semi formal/ non
formal dengan desain dan warna sesuai kesepakatan Dewan Kerja Ranting Banyumanik
6. Topi lapangan lapangan dikenakan saat sedang melaksanakan kegiatan lapangan atau kegiatan semi
formal/ non formal dengan desain dan warna sesuai kesepakatan Dewan Kerja Ranting Banyumanik

BAB II
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 2
Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga
Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ( ART ) dapat dilakukan dalam Musyawarah atau Rapat
Pengurus Dewan Kerja Ranting Banyumanik

BAB III
PENUTUP

Pasal 3
Penutup
1. Hal-hal yang belum dapat ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
( ART ) ini akan ditetapkan dalam peraturan Sanggar
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Disahkan dalam rapat musyawarah Anggota.

Ditetapkan di : Banyumanik
Pada Tanggal : 5 Juni 2016
Dewan Kerja Ranting Banyumanik

Ketua

Sumber : PPDK 005 tahun 2017


SK Kwarnas GP Nomor 202 tahun 1988

Anda mungkin juga menyukai