Pradana : “ Kakak Pembina, Upacara kenaikan Penegak Bantara ke tingkat Penegak Laksana segera dimulai,
Kakak kami persilahkan mengambil tempat “.
Pembina berdiri di sebelah kiri standar bendera, bendahara disebelah kirinya. Kerani membawa Calon
Penegak Laksana mengambil tempat berhadapan dengan pembina. Pembantu Pembina tetap berdiri pada
saf di kiri bendera Pramuka.
“ Kakak Pembina, Saya hadapkan Penegak Bantara ............... (sebut namanya) yang selesai menempuh
ujian syarat-syarat Penegak Laksana dan maju dalam usahanya, dengan maksud agar kepadanya diberikan
kenaikan tingkat menjadi Penegak Laksana “.
Pembina : “ Adik Kerani, usulmu Kami perhatikan. ( Kerani lalu meninggalkan tempat, untuk kemudian
berdiri di belakang Penegak Bantara yang diantarkannya, Pembina dan Pradana serta Bendahara balik
kanan, menghadap ke Ambalan ).
Pembina : “ Adik-adik para Penegak Laksana, adik-adik telah mendengar usul Kerani. Majulah satu langkah
apabila mufakat untuk menerima usul itu.
Pradana : “ Penegak-penegak Laksana, satu langkah ke depan ... jalan “. (hanya Penegak Laksana yang maju
satu langkah).
Pembina : Usul kenaikan tingkat ke Penegak Laksana bagi Penegak Bantara telah dikemukakan dan
Penegak-Penegak Laksana telah mufakat menerimanya karena SYAH bila saya lakukan.
Kibarkan Sang Merah Putih, tegakkan lambang utama Indonesia ! Hadirin lainnya menghormat, sejak
bendera dikibarkan sampai ditegakkan bersamaan dengan itu Pembina Penegak mengambil Bendera
Merah Putih yang terpancang di standar bendera.
Bendahara : “ Para Penegak Laksana, dengan mendukung tegak lambang utama Indonesia dan di bawah
lambaiannya kumandangkanlah bersama-sama gema perjuangan kita, Lagu Indonesia Raya “.
Lagu ini hanya dinyanyikan oleh Penegak-Penegak Laksana, hadirin lainnya memberi hormat.
( Setelah menyimpan kembali Sang Merah Putih di atas standar Bendera, maka Pembina membacakan
Pembukaan UUD 1945 ).
8. Dasa Darma
Pembacaan Dasa Darma didahului oleh Kerani dan diikuti oleh seluruh hadirin
9. Do’a
Pembina, Pradana dan bantara balik kanan, berhadapan kembali dengan calon dan Kerani.
Sukakah dan Relakah adik menerima tugas dan tanggung jawab ini ?
Penegak : Saya suka dan rela serta sedia dan tanggung jawab
Pembina : Penyerahan tugas dan tanggung jawab kepercayaan itu kepadamu dan
penerimaannya olehmu akan kami rupakan dalam bentuk penyerahan
Sang Merah Putih pada senjata perjuangan bambu runcing kepadamu.
Penegak : “ Kakak Pembina saya minta maaf, kali ini perintah Kakak wajib saya
bantah dan tidak mau dan tidak akan kami laksanakan, sebab
bukanlah watak saya sebagai seorang manusia Putera Indonesia
Pancasilais untuk bertindak menggunting dalam lipatan.
Pembina : “ Saya puji dan Saya hargai pendirianmu, dan hanya di atas dasar
watak satria Pancasilais yang sejati dan berdisiplin sedemikian itulah
kami berani mempercayakan kepadamu “.