PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi
mikro dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja
dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi.
Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full
employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan
2
berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat
pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti
terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi
dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila
yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup
kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang
bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat
kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi
atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan
keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
3
2.4 Prinsip, Tindakan Dan Motif Ekonomi
1. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi adalah dasar berpikir yang digunakan manusia dalam
melakukan kegiatan ekonomi
Dasar berpikir dalam prinsip ekonomi adalah:
Dengan pengorbanan tertentu diperoleh kepuasan sebesar-besarnya atau
Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya demi mendapatkan kepuasan tertentu
Misalnya Anda mempunyai perusahaan yang memproduksi sepatu. Sebelum
sepatu dibuat, Anda menghitung berapa kira-kira biaya untuk memproduksi
sepatu dan berapa harga jual sepatu itu. Jika Anda menerapkan prinsip ekonomi,
maka Anda berusaha untuk menekan biaya pembuatan sepatu sekecil-kecilnya
untuk mendapatkan laba atau keuntungan tertentu, sesuai harapan ayah.
2. Tindakan Ekonomi
Tndakan ekonomi Adalah segala tindakan manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya selalu berpegang pada prinsip ekonomi senantiasa hidup
hemat dan menyusun skala prioritas.
Tindakan ekonomi terdiri atas tiga kegiatan pokok ekonomi, yaitu
(1) kegiatan produksi,
(2) kegiatan konsumsi, dan
(3) kegiatan distribusi.
3. Motif Ekonomi
Motif berasal dari bahasa Inggris, motive, yang berarti dorongan. Secara
sederhana, dorongan atau alasan yang membuat orang mau melakukan tindakan
ekonomi disebut motif ekonomi. Lebih jelasnya, yang dimaksud motif ekonomi
adalah suatu kekuatan yang mendorong orang untuk melakukan tindakan / kegiatan
ekonomi.
Ada dua alasan mengapa orang melakukan kegiatan ekonomi, yaitu alasan
ekonomi (motif ekonomi) dan alasan di luar ekonomi (motif non ekonomi).
Secara garis besar, motif ekonomi yang mendorong seseorang mau melakukan
tindakan ekonomi karena seseorang itu ingin:
a. mendapat laba / keuntungan.
4
b. mendapat kepuasan atau kenikmatan sebesar-besarnya.
Sedangkan motif non ekonomi yang mendorong seseorang melakukan tindakan
ekonomi karena seseorang itu ingin :
1. membantu orang lain.
2. mendapatkan penghargaan dan penghormatan dari masyarakat.
3. mendapatkan kedudukan atau jabatan di masyarakat.
Adalah keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan
ekonomi. Tujuan akhir dari motif ekonomi adalah tercapainya kemakmuran. Berikut
ini adalah motif-motif ekonomi :
a. keinginan untuk menjadi makmur
b. keinginan untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat
c. keinginan untuk memperoleh kekuasaan dan kepuasan
d. keinginan untuk melakukan kegiatan sosial
Sedangkan yang menjadi masalah pokok ekonomi adalah terletak pada:
1. What : barang apa yang dibutuhkan masyarakat.
2. How : bagaimana cara menciptakan barang yang dibutuhkan tersebut.
3. For whom : untuk siapa barang tersebut di produksi.
2. Kebutuhan dan Jenis-jenis Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan terhadap suatu benda atau jasa yang pemuasannya
dapat dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Macam-macam dan
jumlah kebutuhan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor alam
2. Peradaban dan kebudayaan
3. Lingkungan masyarakat
5
4. Meniru orang lain.
2.6 Cara Mengatasi Masalah Ekonomi
Menghadapi masalah pokok ekonomi tersebut, bagaimana kita memecahkan pokok
persoalan itu? Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat
sistem ekonomi tersebut adalah :
Melalui sistem ekonomi ini kita bisa menerapkannya sesuai dengan keadaan ekonomi
suatu negara sehingga masalah ekonomi dapat ditekan.
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk
kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek
moyang sebelumnya. Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi
sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah
dalam sistem ekonomi tradisional ini? Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah
hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban
umum.
Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan
untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem
perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
c. Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas
sesuai dengan mekanisme pasar. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga
6
mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen
memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan,
pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas.
Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya.
Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-
undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali,
bukan ekonomi bebas lagi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari makalah yang telah penulis buat, mungkin terdapat kesalahan dan kekurangan
baik itu dari penulisan atau dari kata-katanya, penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca, agar dapat memberikan motivasi atau nasihat guna memperbaiki
makalah ini nantinya.
8
DAFTAR PUSTAKA