Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

UPACARA KEPRAMUKA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Kepramukan

DOSEN PENGAMPU: DEWI AFRIANY SUSANTI S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Ibrahim Malik Tarigan (2205030232)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS QUALITY

2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah mencurahkan segala rahmat Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Upacara Dalam Gerakan
Pramuka “ Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pramuka

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, untuk itu
penulis berharap kepada pembaca yang budiman untuk sudi memberikan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaanmakalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
dan pembaca.

Demikian makalah ini saya buat apabila terdapat banyak kesalahan saya
selaku penulis memohon maaf sebesar besarnya dan kepada Allah saya memohon
ampun.

Medan, 07 November 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI .............................................................................................................3

Latar Belakang Masalah .........................................................................................4

Rumusan Masalah ....................................................................................................5

Tujuan .......................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................6

Pengertian Upacara..................................................................................................6

Pelaksanaan Upacara dalam Kegiatan Pramuka .................................................6

Sandi dalam Gerakan Pramuka ...........................................................................15

1. Sandi Kotak Satu ........................................................................................16

2. Sandi Kotak Dua .........................................................................................16

3. Sandi A N .....................................................................................................17

4. Sandi A Z .....................................................................................................17

5. Sandi Koordinat ..........................................................................................18

6. Sandi Rumput..............................................................................................18

BAB III ....................................................................................................................20

PENUTUP ...............................................................................................................20

Kesimpulan .............................................................................................................20

Saran .......................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................21


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Gerakan Pramuka sebagai suatu wadah pendidikan nonformal di lingkungan
masyarakat, wajib mengarahkan dan mengatur semua tindakan dan langkahnya.
Gerakan Pramuka menyelenggarakan upacara sebagai alat pendidikan dan
dilaksanakan dengan khidmat, teratur dan tertib, meliputi upacara umum,
pembukaan dan penutupan latihan, pelantikan, dan upacara pemberian
penghargaan. Sebelum menjadi anggota pramuka, calon anggota perlu mengikuti
serangkaian upacara pelantikan. Pengertian dari Upacara adalah serangkaian
perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan yang wajib dilaksanakan dengan
khidmat dan tertib, sehingga merupakan kegiatan teratur untuk menciptakan
kebiasaan yang mengarah kepada budi pekerti luhur. Kemudian upacara di dalam
pembinaan kepramukaan merupakan alat pendidikan berkaitan erat dengan proses
perkembangan jiwa peserta (peserta didik) untuk menumbuhkan rasa kesadaran
pada peserta tersebut. Seseorang akan merasa bangga dan akan terasa lebih
bermakna apabila dalam mengikuti upacara ada acara yang
menyenangkan,terutama bagi dirinya atau kelompoknya, misalnya: pemberian
tanda penghargaan, pelantikan, peresmian kenaikan pangkat, dan mendapat
pengarahan dari pembina upacara yang mengugah semangat peserta upacara.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian upacara?
2. Bagaimana pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka?
3. Apa saja sandi dalam Gerakan Pramuka?

Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian upacara.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan upacara dalam Gerakan Pramuka.
3. Untuk mengetahui sandi dalam Gerakan Pramuka.
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Upacara
Upacara adalah serangkaian tindakan atau perbuatan yang ditata dalam
suatu ketentuan peraturan yang dilakukan atau diadakan sehubungan dengan
peristiwa penting seperti upacara adat, pelantikan, pemberian tanda penghargaan,
peringatan, dan upacara lainnya serta dilaksanakan dengan khidmat dan tertib,
sehingga merupakan kegiatan teratur untuk menciptakan kebiasaan yang
mengarah kepada budi pekerti luhur.

Tujuan dan sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk


sikap disiplin, menghargai suatu proses berkaitan dengan sejarah, tradisi,
perjuangan dan keberhasilan yang dicapai agar peserta didik:

1. Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa, dan negara.


2. Memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin pribadi.
3. Selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang lain.
5. Dapat memimpin dan dipimpin.
6. Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib.
7. Meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pelaksanaan Upacara dalam Kegiatan Pramuka


1. Macam-Macam Upacara dalam Gerakan Pramuka
1) Upacara Umum

Upacara umum dimaksudkan sebagai upacara penaikan dan penurunan Sang


Merah Putih secara berkala pada upacara peringatan HUT Pramuka, HUT RI, atau
secara berkala pada setiap hari Senin dan setiap tanggal 17 agustus.1

1
SK. Kwarnas Nomor 178 tahun 1979. di unduh dari https://dkdkalsel.or.id/sk-kwarnas-178-
tahun-1979-jukran-upacara-pramuka/ pada tanggal 15 april 2020 pukul 09.50
2) Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan
Upacara Pembukaan Latihan dan Upacara Penutupan Latihan yaitu upacara
yang dilakukan dalam rangka melaksanakan usaha memulai dan mengakhiri suatu
pertemuan di lingkungan Gerakan Pramuka. Bentuk barisan pada upacara
pembukaan dan penutupan latihan disesuaikan dengan golongan Satuan yaitu
Lingkaran untuk Perindukan Siaga, Angkare untuk Pasukan Penggalang, Bersaf
satu untuk Ambalan Penegak dan Racana Pandega.2

3) Upacara Pelantikan, meliputi upacara:


1. Peresmian/Pelantikan anggota
Masing-masing golongan memiliki upacara peresmian anggota.
a. Upacara Pelantikan calon siaga menjadi siaga mula dilaksanakan
sebagai berikut:
a) Calon anggota siaga yang akan dilantik diantar oleh pemimpin
Barungnya.
b) Para siaga yang sudah dilantik maju satu langkah.
c) Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum Siaga Mula antara
Pembina Siaga dan Calon Siaga.
d) Ucapan janji Dwisatya dituntun pembina dengan memegang Sang
Merah Putih di tiang bendera bersama perindukan yang telah
dilantik memberi hormat.
e) Penyematan tanda-tanda diiringi nasehat pembina.
f) Penghormatan kepada Siaga yang baru dilantik dilanjutkan
pemberian selamat, kemudian kembali ke tempat masing-masing.
g) Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti oleh anggota
perindukan.
h) Pemimpin barung menjemput anggotanya yang telah dilantik.
i) Barisan dibubarkan.

2
Ida Farida Surjadi, Mengenal Gerakan Pramuka ,(Bekasi : Esensi Elangga Grup, 2020 ), Hlm. 4
b. Upacara Pelantikan Calon Penggalang menjadi Pramuka Penggalang
dilaksanakan sebagai berikut.
a) Calon Penggalang (telah menyelesaikan SKU Penggalang Ramu)
diantar oleh Pemimpin Regunya kehadapan pembina Penggalang
kemudian pengantar kembali ke regunya.
b) Penggalang yang sudah dilantik maju satu langkah.
c) Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Khusus/SKU yang telah
diselesaikan.
d) Calon yang akan dilantik berdoa diikuti oleh anggota pasukan
dipimpin oleh Pembina Penggalang.
e) Sang Merah Putih dibawa petugas kesebelah kanan depan dari
Pembina. Waktu Sang Merah Putih masuk ke tempat upacara
anggota pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama.
f) Calon secara sukarela mengucapkan janji Trisatya dengan tangan
kanannya memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada
kiri tepat dengan jantungnya. Pada waktu ucapan janji anggota
pasukan menghormat dipimpin oleh Pratama.
g) Penyematan tanda-tanda disertai nasehat dari Pembina Penggalang.
h) Pratama maju satu langkah lalu memimpin penghormatan kepada
Penggalang yang baru dilantik, diteruskan pemberian ucapan
selamat dari anggota pasukan.
i) Pemimpin regu menjemput anggotanya yang baru dilantik
j) Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan
acara latihan.
k) Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina
Penggalang, kemudian membubarkan barisan.
c. Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara
dilaksanakan sebagai berikut.
a) Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak Bantara, tidak
boleh dihadiri Calon Penegak lainnya.
b) Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan upacara.
c) Calon Penegak yang akan dilantik oleh pendamping kanan dan
pendamping kiri ke hadapan Pembina Penegak.
d) Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan dan
pendamping kiri mengenai watak dan kecakapan calon.
e) Pendamping kanan dan pendamping kiri kembali ke sangganya.
f) Sang Merah Putih dibawa petugas ke sebelah kanan depan
Pembina, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Petugas.
g) Tanya Jawab tentang Syarat Kecakapan Umum antara Pembina dan
calon.
h) Pembina memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.
i) Penyematan tanda-tanda disertai pesan seperlunya.
j) Ucapan janji Trisatya dituntun oleh Pembina Penegak, dengan jalan
memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang
ditempelkan di dada kiri tepat dengan jantungnya. Kemudian
disusul dengan penyematan Tanda Penegak Bantara oleh calon
Penegak sendiri.
k) Penghormatan ambalan kepada Penegak Bantara yang baru
dilantik.
l) Ucapan selamat dari anggota ambalan.
m) Pendamping kanan dan pendamping kiri menjemput Penegak
Bantara yang selesai dilantik untuk kembali ke sangganya.

2. Kenaikan tingkat
Masing-masing golongan memiliki upacara Kenaikan tingkat.
1) Upacara Kenaikan Tingkat dari Siaga Mula ke Siaga Bantu atau dari
Siaga Bantu ke Siaga Tata dilaksanakan sebagai berikut :
a) Siaga yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan
dengan Pembina Siaga.
b) Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum yang telah
dipenuhi.
c) Pada ucapan janji Dwisatya dengan cara seperti pada pelantikan
anggota yang telah dilantik menghormat.
d) Pelepasan Tanda Kecakapan Umum yang lama dan Penyematan
Tanda Kecakapan Umum yang baru, diiringi nasehat Pembina.
e) Penghormatan kepada Siaga yang baru naik tingkat dilanjutkan
pemberian selamat, dipimpin oleh Pemimpin Barung Utama
(sulung), kemudian kembali ke tempat masing-masing.
f) Siaga yang naik tingkat kembali ke Barungnya.
g) Pembina Siaga mengucapkan doa yang diikuti anggota perindukan.
h) Barisan dibubarkan diteruskan dengan kegiatan acara latihan.

2) Upacara Kenaikan Tingkat dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit


atau dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap dilaksanakan sebagai
berikut.
a) Penggalang yang akan naik tingkat mengambil tempat berhadapan
dengan Pembina Penggalang.
b) Penggalang Rakit dan atau Penggalang Terap maju satu langkah.
c) Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum yang telah
diselesaikan, antara Pembina dan Penggalang yang akan naik
tingkat.
d) Petugas bendera membawa Sang Merah Putih ke sebelah kanan
depan dari Pembina Penggalang. Waktu Sang Merah Putih
memasuki tempat upacara anggota pasukan menghormat dipimpin
oleh Petugas.
e) Penggalang yang akan naik tingkat mengulang ucapan janji
Trisatya dituntun Pembina Penggalang dengan tangan kanannya
memegang ujung Sang Merah Putih ditempelkan di dada kiri tepat
dengan jantungnya.
f) Pada waktu Trisatya diucapkan, anggota pasukan memberi hormat
dipimpin oleh Petugas.
g) Pelepasan Tanda Kecakapan Umum lama dan penyematan Tanda
Kecakapan Umum yang baru, diiringi nasehat Pembina.
h) Penghormatan pasukan kepada Penggalang yang baru naik tingkat
dipimpin Petugas, dilanjutkan pemberian selamat dari anggota
pasukan, kemudian kembali ke tempat masing-masing termasuk
Penggalang yang naik tingkat.
i) Pembacaan Dasa Darma.
j) Pembina Upacara (Pembina Penggalang) memimpin doa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing.
k) Pasukan diserahkan kepada pratama untuk melanjutkan acara.
l) Petugas memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina
Upacara (Pembina Penggalang).
m) Pembina Upacara mengucapkan terimakasih kepada para
pembantunya terus siap melaksanakan latihan.
n) Petugas membubarkan barisan.

3) Upacara Kenaikan Tingkat dari Penegak Bantara menjadi Penegak


Laksana dilaksanakan sebagai berikut.
a) Pembina penegak mengumpulkan anggota ambalan.
b) Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh
pendampingnya ke hadapan Pembina Penegak.
c) Pembina minta pernyataan pendamping mengenai perkembangan
watak dan kecakapan yang bersangkutan.
d) Para pendamping kembali ke tempat.
e) Tanya jawab tentang Syarat Kecakapan Umum yang telah
diselesaikan antara Pembina dan Penegak Bantara yang akan naik
tingkat.
f) Sang Merah Putih dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan
Pembina Penegak. Waktu Sang Merah Putih memasuki tempat
upacara anggota ambalan menghormat dipimpin oleh petugas.
g) Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak
yang bersangkutan.
h) Pembina melepas Tanda Penegak Bantara disertai pesan
seluruhnya.
i) Tanda Penegak Laksana dipasang sendiri oleh Penegak yang
bersangkutan.
j) Penegak Bantara yang naik tingkat menggulang janji Trisatya
dituntun pembina memegang ujung Sang Merah Putih dengan
tangan kanannya ditempelkan di dada kiri tepat pada jantungnya.
k) Pembina memimpin doa menurut agama dan keprcayaan masing-
masing.
l) Ucapan selamat dari anggota ambalan.
m) Pembina menyerahkan ambalan kepada petugas untuk meneruskan
acara.
3. Pindah Golongan
Masing-masing golongan memiliki upacara Pindah Golongan.
1) Upacara Pindah golongan dari Pramuka Siaga ke Pramuka Penggalang
dilaksanakan sebagai berikut.
a) Di Perindukan Siaga, dalam rangkaian Upacara Pembukaan
Latihan, Pramuka Siaga yang akan pindah golongan mengambil
tempat berhadapan dengan Pembina.
b) Penjelasan Pembina bahwa Pramuka Siaga pindah ke golongan
Pramuka Penggalang bukan karena kecakapannya tetapi karena
usianya.
c) Pesan Pembina kepada anggota perindukan yang akan pindah.
d) Pramuka Siaga yang akan pindah minta diri kepada teman
seperindukan.
e) Pembina mengantar Siaga yang akan pindah ke Pasukan
Penggalang yang sudah disiapkan sebelumnya.
f) Penyerahan Siaga dari Pembina Siaga kepada Pembina Penggalang.
g) Penerimaan anggota baru oleh Pembina Penggalang, sesuai dengan
kebiasaan yang berlaku di pasukan tersebut.
h) Pembina siaga kembali ke perindukannya untuk meneruskan acara
latihan.
i) Anggota baru diperkenalkan kepada semua anggota pasukan,
kemudian diserahkan kepada regu yang sudah siap menerimanya.
j) Ucapan selamat datang dari semua anggota pasukan dilanjutkan
dengan acara latihan.

2) Upacara pindah golongan dari Pramuka Penggalang ke Pramuka Penegak


dilaksanakan sebagai berikut.
a) Dilaksanakan dalam rangkaian Upacara Pembukaan Latihan
Pasukan Penggalang dan Upacara Pembukaan Latihan Ambalan
Penegak.
b) Penggalang yang akan pindah golongan mengambil tempat
berhadapan dengan pembina Upacara (Pembina Penggalang).
c) Nasehat dan penjelasan Pembina Upacara (Pembina Penggalang)
bahwa kepindahannya bukan karena kecakapannya, melainkan
karena usia dan perkembangan jiwanya.
d) Penggalang yang akan pindah golongan minta diri kepada anggota
pasukannya.
e) Pembina Upacara (pembina Penggalang) mengantar Penggalang
yang bersangkutan ke Ambalan Penegak.
f) Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dan Pembina
Penegak.
g) Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara
latihannya.
h) Acara penerimaan anggota di ambalan disesuaikan dengan adat
yang berlaku di ambalan itu.
i) Anggota baru diserahkan kepada sangga yang akan menerimanya.
j) Pembina Penegak menyerahkan kembali ambalan kepada Petugas
untuk meneruskan acara latihannya.
3) Upacara Pindah Golongan dari Pramuka Penegak ke Racana Pendega
dilaksanakan sebagai berikut.
a) Pembina Penegak meggumpulkan anggota ambalan dalam bentuk
barisan bersaf.
b) Penegak yang akan pindah golongan dipanggil ke hadapan Pembina
Penegak.
c) Penjelasan Pembina bahwa kepindahannya bukan karena
kecakapannya, melainkan karena usianya.
d) Penegak yang akan pindah minta diri kepada anggota ambalan.
e) Pembina meneyerahkan penegak yang bersangkutan kepada
Pembina Racana Pendega.
f) Pembina Racana Pendega menerimannya sesuai dengan adat yang
berlaku.
4) Upacara Penyematan Tanda Kecakapan Khusus, Tanda Pramuka
Garuda, dan Tanda Penghargaan.
A. Perlengkapan Upacara dalam Gerakan Pramuka:
1) Satuan pramuka siaga
a) Bendera Merah Putih
b) 2 standar bendera
c) Teks Pancasila
d) Teks Dwi Darma
2) Satuan pramuka penggalang dan Penegak
a) Bendera Merah Putih dan tali
b) Tiang bendera (3 tongkat yang disambung)
c) Teks Pancasila
d) Teks Dasa Darma atau Sandi Ambalan
B. Tempat dan Pengaturan Upacara dalam Gerakan Pramuka
1. Tempat upacara dapat dilaksanakan:
a. Upacara dapat dilaksanakan di ruang terbuka (lapangan)
b. Upacara dapat dilaksanakan di ruang tertutup
2. Pengaturan upacara dalam gerakan pramuka. Agar tercipta suasana
upacara yang tertib, teratur, dan khidmat, satuan-satuan di Gugus Depan
(GUDEP) sebaiknya dibagi sesuai dengan golongannya, yaitu.
a. Siaga dibagi menjadi perindukan-perindukan
b. Pengalang-pengalang dibagi menjadi pasukan-pasukan
c. Untuk Penegak/Pendega dibagi menjadi Ambalan-ambalan.3
3. Hal-hal yang sering terjadi pada saat upacara diselenggarakan seperti:
a. Jika pada saat penaikan bendera merah putih talinya putus, maka
petugas bendera tetap ditempat dengan tetap merentangkan bendera
sampai upacar selesai diperbaiki lagi dan bendera tetap dikibarkan.
b. Jika tiang bendera roboh saat bendera dikibarkan, maka petugas
tetap pegang bendera, direntangkan ditempat sampai upacara selesai.
Perbaikan setelah upacara selesai.
c. Jika bendera saat dikibarkan terbalik, maka petugas segera
memperbaiki dan dilanjutkan mengibarkan sampai selesai upacara.
d. Jika petugas pembaca Pancasila atau Darma (Dwi Darma atau Dasa
Darma) belum diuji mentalnya untuk mengucapkan, maka
selanjutnya tidak mengucapkan tetapi membaca.

Sandi dalam Gerakan Pramuka


Kata sandi berasal dari bahasa sansekerta, yang artinya rahasia . Sandi
ialah kode rahasia, dimana kerahasiannya hanya di ketahui oleh sekelompok
orang saja. Dalam kegiatan pramuka, sandi di pergunakan pada saat
berkemah atau melakukan pengembaraan, supaya dapat melatih diri untuk
menyelesaikan suatu masalah yang sedang di hadapi.
3
Budi Anwari, Buku Panduan Pramuka Penggalang, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2015),
Hlm.155-157
1. Sandi Kotak Satu

2. Sandi Kotak Dua


Contoh :

3. Sandi A N

Dengan keterangan apabila A ditulis Z dan seterusnya sandi ini disebut sandi AZ
karena A dan Z saling berhadapan.
Contoh :

Contoh : CENZHXN dibaca PRAMUKA

4. Sandi A Z

Dengan keterangan apabila A ditulis Z dan seterusnya sandi ini disebut sandi AZ
karena A dan Z saling berhadapan.

Contoh :
5. Sandi Koordinat
Cara membuatsandi koordinat, pertama buat perkataan kunci,
misalnya GUDEP SEDIA (maka kata-kata ini yang menjadi
kuncinya,ingat kata kunci harus dua kata dan jumlah hurufnya 10 buah,
masing-masing kata terdiri dari 5 huruf) lalu setiap kotak diisi dengan
huruf-huruf dari a sampai y (z tidak termasuk).

Contoh :

Menulis PRAMUKA menjadi IG.ID.SG.DD.AG.DG.SG. Kata-kata


yang akan disusun dapat dibaca dari koordinat yang telah tersedia.

6. Sandi Rumput
Sandi rumput dibuat dengan memanfaatkan kombinasi garis pendek dan
tinggi. Garis-garis tersebut disusun sedemikian rupa sehingga sekilas mirip
dengan rerumputan yang berjejer. Garis pendek dan tinggi di atas
melambangkan titik dan strip dalam kode morse. Dimana garis pendek
merupakan titik dan garis tinggi melambangkan strip. Titik dan strip ini
nanti kemudian dibaca dengan menggunakan kode morse. Untuk
memisahkan antar huruf dipergunakan tanda tanda pemisah berupa garis
mendatar.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagia berikut :

1) Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan


peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat, sehingga merupakan
kegiatan yang teratur dam tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi
pekerti yang baik, serta mampu mencapai tujuan dan sasaran upacara
dalam Gerakan Pramuka tersebut.
2) Kegiatan Upacara didalam Gerakan Pramuka diantaranya yaitu
a. Upacara Pelantikan
b. Upacara kenaikan tingkat
c. Upacara pindah golongan

Secara umum upacara dalam gerakan pramuka dilakukan sebagai berikut :

a. Adanya bendera merah putih


b. Wawancara antara pembina dengan yang akan dilantik
c. Pengucapan satya pramuka secara sukarela oleh calon
d. Tata urutan acara yang rapi serta formasi barisan sesuai dengan
golongannya
e. Dilaksanakan dalam suasana hikmat
f. Adanya doa untuk memberikan kekuataan batin kepada yang dilantik.

Saran
Pengetahuan tentang tata upacara dalam gerakan pramuka dan makna dari
pertemuan, pelantikan, dan api unggun sangat penting untuk diketahui.Hendaknya
masyarakat juga memahami bagaimana tata upacara dalam gerakan pramuka dan
makna dari pertemuan, pelantikan, dan api unggun.
DAFTAR PUSTAKA

SK. Kwarnas Nomor 178 tahun 1979. di unduh dari https://dkdkalsel.or.id/sk-


kwarnas-178-tahun-1979-jukran-upacara-pramuka/ pada tanggal 15 april
2020 pukul 09.50
Budi Anwari, Buku Panduan Pramuka Penggalang, (Yogyakarta : Penerbit Andi,
2015)
Ida Farida Surjadi, Mengenal Gerakan Pramuka ,(Bekasi : Esensi Elangga Grup,
2020 )
http://diwanpramuka.blogspot.com/2012/04/upacara pramuka-html.diakses pada
tanggal 15 april 2020 pukul 10.00
http://drd-saweriganding-simpurusing.blospot.com/p/organisasi-dan-administrasi-
gugus-depan. diakses pada tanggal 16 april 2020 pukul 20.22

Anda mungkin juga menyukai