Anda di halaman 1dari 8

BAB VI

KESIAGAAN

A. Kiasan Dasar
Kiasan dasar adalah ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan
pendidikan kepramukaan, dan merupakan salah satu metode untuk
mengembangkanimajinasi Siaga, mendorong kreativitas dan keikutsertaannya dalam
setiap kegiatan.
Kiasan dasar yang digunakan dalam kelompok Siaga antara lain:
1. Pramuka usia 7 -10 tahun disebut Siaga.
Nama Kata Siaga diambil dari kiasan dasar yang bersumber pada romantika
perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda
yaitu masa “mensiagakan” rakyat yang merupakan awal dimulainya perjuangan
baru yaitu tanggal 20 Mei 1908.
2. Sebutan tingkatan golongan Pramuka Siaga terdiri atas:
a. Siaga Mula mengkiaskan tingkatan kecakapan mula-mula (awal) yang dimiliki
Siaga.
b. Siaga Bantu mengkiaskan tingkatan kecakapan siaga yang dapat membantu
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
c. Siaga Tata mengkiaskan tingkat kecakapan Siaga sudah diikutsertakan untuk
menata karya kesiagaan. Menata karya artinya menyusun dan mengatur
pekerjaan dengan rapih dan bersih.
3. Sebutan “Barung” yang berarti tempat penjaga ramuan bangunan mengkiaskan
kelompok kecil Siaga beranggotakan 6 sampai dengan 8 anak.
4. Sebutan “Perindukan”yang berarti tempat anak cucu berkumpul, mengkiaskan
kelompok Siaga yang terdiri dari 3 sampai 4 barung.

B. Sifat Kegiatan Siaga


Kegiatan kesiagaan disajikan dalam bentuk permainan mengandung pendidikan dan
nyanyian yang menarik dan menyenangkan. Kegiatan Siaga bersifat modern,
bermanfaat dan taat azas.
1. Modern berarti menantang, kreatif, inovatif, mandiri sesuai dengan
kebutuhan/kepentingan/ situasi.
2. Bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
3. Setia/taat azas berarti dalam pelaksanaan kegiatan selalu berlandaskan pada Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

C. Materi Latihan

Materi latihan Perindukan Siaga dikelompokkan ke dalam 5 area pengembangan sbb:


1. Area Pengembangan Spiritual, dengan sasaran:
a. Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa
b. Memahami ajaran agama masing-masing sesuai dengan usia.
c. Kecintaan pada Tuhan Yang Maha Esa dan Rosul Nya.
d. Rasa berkewajiban berbudi pekerti yang baik terutama terhadap kedua orang
tua.
e. Setiap hari berbuat kebaikan

2. Area Pengembangan Emosional, dengan sasaran:


1) memahami nilai-nilai kepramukaan;
2) mengenali, mengakui dan menerima dirinya;
3) mengetahui dan menyampaikan identitas dirinya;

32
4) menyampaikan dan mengekspresikan perasaan hati;
5) mengendalikan perasaan dan emosi dalam rangka menghargai orang lain;
6) mengubah sikap dan perilaku lebih positif.

3. Area Pengembangan Sosial, dengan sasaran:


a. berkomunikasi lebih baik dengan keluarga, teman maupun orang lain;
b. menghargai orang lain;
c. bekerjasama;
d. berperan dalam barung, perindukan maupun kelompok;
e. sebagai warga Negara Indonesia yang patuh.

4. Area Pengembangan Intelektual, dengan sasaran:


a. mengaktualisasikan keingin-tahuannya;
b. mengumpulkandan memproses informasi;
c. memecahkan masalah dengan semangat dan kreatif;
d. mendapatkan hal-hal baru yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi.

5. Area Pengembangan Fisik, dengan sasaran:


a. mengenali tubuhnya;
b. memahami fungsi organ tubuh;
d. memelihara dan menjaga kesehatan;
e. berperilaku hidup bersih dan sehat;
f. makan makanan yang bergizi seimbang;
g. melakukan olah raga secara rutin;
h. menggunakan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat.

Contoh materi kegiatan Perindukan Siaga dapat berupa:


1. Keagamaan
2. Menabung
3. Membayar Iuran
4. Menyanyi Lagi Wajib
5. Kompas (arah mata angin)
6. Kepedulian
7. Ketrampilan Kepramukaan
8. Kewirausahaan.
9. Seni dan budaya (menyanyi, menari, melukis)
10. Olahraga/ketangkasan (berjalan, berlari, meniti, keseimbangan)

D. Bentuk Kegiatan Siaga

1. Pertemuan Besar Siaga/Pesta Siaga


2. Bazar Siaga
3. Perkemahan Siang hari (Persari)
4. Pertemuan Besar Siaga

Bentuk pertemuan Siaga, dapat berupa:


- Rekreasi
- permainan bersama
- pameran karya siaga
- pasar siaga (bazar)
- darmawisata

33
- pentas seni dan budaya
- karnaval/pawai hias
Dengan banyaknya jenis kegiatan maka tidak mungkin seorang Pembina
kekurangan bahan latihan.

E. Upacara dalam Prindukan Siaga

1. Upacara merupakan alat pendidikan yang menjadi identitas Gerakan Pramuka, yang
dilaksanakan mengikuti Jukran Upacara dalam Gerakan Pramuka
2. Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka adalah membentuk manusia yang
berbudi pekerti luhur sehingga menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila seperti tercantum pada Tujuan Gerakan Pramuka.

2. Sasaran upacara dalam Gerakan Pramuka, ialah agar peserta upacara (Pramuka
Siaga) mampu :
a. memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan negara.
b. memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi.
c. selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
d. memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang lain.
e. dapat memimpin dan dipimpin.
f. dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib.
g. meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Macam Upacara dalam Perindukan Siaga


a. Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan
b. Upacara Pelantikan
c. Upacara Kenaikan Tingkat
d. Upacara Pindah Golongan

4. Unsur-Unsur pokok dalam upacara di Pramuka Siaga, ialah :


1. Bentuk barisan yang digunakan oleh adalah lingkaran
2. Pengibaran Bendera Merah Putih
3. Pembacaan Pancasila
4. Pembacaan Kode Kehormatan (Dwi Satya dan Dwi Darma)
5. Doa
6. Upacara dilakukan dalam suasana khidmat dan bersungguh-sungguh.
F. Program Latihan Perindukan Siaga
1. Program harian/program satu kali latihan
2. Program bulanan
3. Program tahunan
Program latihan perindukan juga bisa dibuat dalam program bulanan (triwulan,
caturwulan). Program latihan dibuat oleh Pembina Siaga (Yanda) dan diketahui oleh
Ketua Gugus depan.

G. Pelaksanaan Latihan Perindukan Siaga


Dalam pelaksanaan latihan barung di program latihan yang dibuat Pembina/pembantu
Pembina (Yanda-Bunda/Pa Cik-Bucik). Setiap pelatihan yang baik tiap perindukan harus
diampu seorang Pembina/pembantu pembina. Sehari atau dua hari sebelum latihan,
cara memberikan materi harus sudah pembina satuan dan diberikan kepada
Pembina/pembantu muda yang bertugas, sehingga pelaksanaan latihan berjalan baik.
Setiap selesai latihan pembina harus mengevaluasai latihan tersebut supaya kegiatan
latihan yang akan datang lebih baik lagi.

34
H. Sistem Tanda Kecakapan

Salah satu metode kepramukaan adalah penerapan Sistem Tanda Kecakapan.


Sistem tanda kecakapan mencakup kecakapan umum, kecakapan khusus, dan pramuka
garuda. Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong Pramuka siaga Penggalang
untuk mencapai kecakapan yang berguna bagi hidupnya dan memenuhi persyaratan
menjadi anggota Gerakan Pramuka.
Tanda kecakapan yang dipakai di dalam Gerakan Pramuka harus berfungsi
sebagai alat pendidikan, bukan sebagai perhiasan belaka. Dalam Sistem Tanda
Kecakapan terdapat unsur inisiatif peserta didik dan unsur belajar sendiri, maka sistem
itu sekaligus menanam pada peserta didik suatu kesadaran yang bernilai pendidikan
yang tinggi. Maka harus diusahakan, supaya inisiatif dan usaha untuk mencapai mutu
tanda kecakapan itu datang dari peserta didik sendiri. Tetapi Pembina Pramuka harus
menganjurkan dan memberi dorongan, agar anak-didiknya bergerak mengambil inisiatif
dan berusaha.
Sistem tanda kecakapan terdiri dari Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat
Kecakapan Khusus (SKK), dan Syarat Pramuka Garuda (SPG). Pemenuhan atau
penyelesaian syarat kecakapan melalui proses pendidikan dalam bentuk kegiatan,
antara lain latihan mingguan, perkemahan, dan proses ujian.

1. Syarat dan Tanda Kecakapan Umum

Pembina harus menjamin bahwa kecakapan yang dimiliki Pramuka Siaga


cukup dapat dipertanggung jawabkan, dengan pengertian bahwa Pramuka Siaga
memperoleh Tanda Kecakapan sesuai dengan prosedur setelah memenuhi syarat-
syarat kecakapan yang diinginkan atau diminati.
Kecakapan Umum Pramuka Siaga adalah kecakapan yang wajib dipenuhi
Pramuka Siaga untuk pengembangan pribadinya.
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Siaga adalah syarat-syarat
kecakapan yang wajib dipenuhi oleh Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda
Kecakapan Umum (TKU).
TKU Pramuka Siaga merupakan tanda kecakapan setelah memenuhi syarat-
syarat kecakapan umum sesuai dengan tingkatannya.

SKUdan TKU Pramuka Siaga diatur sesuai dengan tingkatan Pramuka Siaga yaitu:

a. Siaga Mula, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yang telah
memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Siaga Mula.

Gambar 6.1 Tanda Kecakapan Umum Siaga Mula

b. Siaga Bantu, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yang telah
memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Siaga Bantu.

35
Gambar 6.2 Tanda Kecakapan Umum Siaga Bantu

c. Siaga Tata, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yang telah
memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Siaga Tata.

Gambar 6.3 Tanda Kecakapan Umum Siaga Tata


Tanda Kecakapan Umum Pramuka Siaga, berbentuk mayang kelapa
yang belum mekar

2. Syarat dan Tanda Kecakapan Khusus


Sistem Tanda Kecakapan merupakan suatu alat pendidikan dalam
kepramukaan sebagai bentuk penghargaan kepada peserta didik yang telah
menyalurkan kesukaan akan penghargaan atas hasil usahanya dan menyalurkan
minatnya ke arah yang positif dan bermanfaat. Semua tanda yang dipakai di dalam
Gerakan Pramuka itu harus berfungsi sebagai alat pendidikan, bukan sebagai
perhiasan belaka. Dalam Sistem Tanda Kecakapan terdapat unsur inisiatif peserta
didik dan unsur belajar sendiri, maka sistem itu sekaligus menanam pada peserta
didik suatu kesadaran yang bernilai pendidikan yang tinggi. Maka harus diusahakan,
supaya inisiatif dan usaha untuk mencapai mutu tanda kecakapan itu datang dari
peserta didik sendiri. Tetapi Pembina Pramuka harus menganjurkan dan memberi
dorongan, agar anak-didiknya bergerak mengambil inisiatif dan berusaha.
Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat yang wajib dipenuhi oleh
seorang pramuka untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus dan Tanda
Kecakapan Khusus (TKK). Sedangkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah suatu
tanda yang menunjukan, kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan, dan
ketrampilan seorang anggota Pramuka dibidang tertentu. Kecakapan khusus adalah
kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan dan kemampuan, sikap dan
usaha dalam bidang tertentu yang dimiliki seorang pramuka sebagai hasil pendidikan
dan latihan serta pengujiannya.
Tanda Kecakapan Khusus disingkkat TKK adalah suatu tanda yang
menunjukkan kecakapan, kepandaian, ketangkasan, keterampilan, kemampuan sikap

36
dan usaha seorang Pramuka di bidang tertentu, sesuai dengan usia dan kemampuan
jasmani dan rokhaninya. Tujuan sistem TKK adalah untuk mendorong dan
merangsang para Pramuka supaya berusaha memperoleh sejumlah kecakapan
sehingga diharapkan dapat mengatasi kesulitan dan mampu untuk membaktikan
dirinya kepada masyarakat.
Macam dan Tanda Kecakapan Khusus digolongkan dalam 5 (lima) bidang
yaitu:
1. bidang agama, mental, moral, spirituil, pembentukan pribadi dan watak,
2. bidang patriotisme dan seni budaya,
3. bidang keterampilan dan tehnik pembangunan,
4. bidang ketangkasan dan kesehatan,
5. bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat,
perdamaian dunia dan lingkungan hidup

a. Tingkatan TKK

Tanda Kecakapan Khusus dibagi atas beberapa tingkatan. Tanda Kecakapan


Khusus untuk Pramuka Siaga diadakan dalam satu tingkat saja, karena hanya
dipergunakan sebagai perangsang dan menarik perhatian atau minat anak untuk
berusaha mempelajari kecakapan tertentu. Tanda Kecakapan Khusus untuk
Pramuka Penggalang, diadakan dalam tiga tingkat, sebagai berikut:
1) Tingkat Purwa, yaitu apabila Pramuka tersebut telah tahu dan menaruh minat
atau perhatian pada kecakapan tertentu.
2) Tingkat Madya, yaitu apabila Pramuka tersebut telah memperlihatkan
perhatian dan kecakapannya dalam salah satu jenis kecakapan.
3) Tingkat Utama, yaitu apabila Pramuka tersebut telah memperlihatkan
kemahiran/keahliannya dan memperlihatkan penghasilannya yang didapat
dari kecakapan yang dipunyainya.

b. Bentuk, Warna dan Bingkai

Bentuk TKK untuk Pramuka Siaga adalah segitiga, dengan ukuran


panjang 3 cm dan tinggi 2 cm, sedang puncaknya ada di bawah, seperti tampak
pada gambar 6.4.

Gambar 6.4 Gambar bentuk TKK untuk Pramuka Siaga

3. Syarat dan Gambar Pramuka Garuda

37
a. Syarat-syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah ketentuan yang harus dipenuhi oleh
seorang Pramuka untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda, sesuai dengan
golongan usianya.
b. Tatacara untuk memperolehnya harus mengacu pada Jukran Pramuka Garuda
c. Tanda Pramuka Garuda, adalah :
1) Tanda kecakapan tertinggi yang diberikan kepada seorang Pramuka yang
memenuhi syarat-syarat Pramuka Garuda.
2) Sebagai alat yang mempunyai nilai-nilai pendidikan dalam rangka
menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
c. Tujuan dan sasaran pemberian Tanda Pramuka Garuda :
1) Tujuan
Tujuan memberikan TPG adalah untuk merangsang dan mendorong para
Pramuka agar senantiasa bersungguh-sungguh :
a) mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
b) melatih diri sehingga dapat menjadi teladan baik bagi anggota Gerakan
Pramuka maupun anak-anak dan pemuda lain
2) Sasaran
Sasaran pemberian TPG adalah :
a) menggiatkan setiap Pramuka untuk berusaha menigkatkan kecakapan
dan keterampilan, sikap dan tidakannya sehingga dapat mempersiapkan
diri menjadi tenaga pembangunan Bangsa dan Negara.
b) mewujudkan usaha kegiatan pendidikan bagi para remaja untuk
menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan .
c) menarik minat Pramuka, anak-anak dan pemuda lain agar mengikuti
jejak Pramuka Garuda.

d. Seorang yang telah menyelesaikan SPG (Syarat Pramuka Garuda) disebut


sebagai Pramuka Garuda, berhak menyandang TPG (Tanda Pramuka garuda).
Seseorang yang telah menjadi Pramuka Garuda hendaknya mampu menjadi
teladan bagi teman-temannya di gudep dan masyarakat di sekitarnya.
e. Seorang yang telah berhasil menempuh Syarat Pramuka Garuda apapun
golongannya di kemudian hari dapat mengikuti organisasi internasional
pemilik Tanda Pramuka Garuda (Eagle Scout) yang dinamakan ATAS
(Association of Top Achievement Scout).
f. SPG/TPG terdapat di semua golongan usia Pramuka.
g. Tanda TPG adalah burung garuda dalam bingkai segi lima. Ciri yang
membedakan TPG Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega ialah warna dasar
TPG:
1) Warna dasar hijau untuk TPG Siaga.
2) Warna dasar merah untuk TPG Penggalang.
3) Warna dasar kuning untuk TPG Penegak.
4) Warna dasar coklat untuk TPG Pandega.
g. Syarat menempuh Pramuka Garuda:
1) SPG Siaga dapat ditempuh oleh Pramuka Siaga Tata;
2) SPG Penggalang dapat ditempuh oleh Pramuka Penggalang Terap;
3) SPG Penegak dapat ditempuh oleh Pramuka Penegak Laksana;
SPG Pandega dapat ditempuh oleh Pramuka Pandega

38
Tanda Kecakapan Umum, Tanda Kecakapan Khusus dan Tanda Pramuka Garuda
diserahkan dalam suatu upacara, baik Upacara Pembukaan maupun Penutupan
Latihan atau upacara khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan gudep.
Penyematan tanda tanda tersebut sebaiknya dihadiri juga oleh Mabigus, Dewan
Guru dan orangtua/keluarga peserta didik yang akan menerimanya.

39

Anda mungkin juga menyukai