KELAS : 410 A
REGU : MELATI
KOTA TANGERANG
BANTEN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang atas Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga dapat terselesaikan Laporan
Kursus Mahir Tingkat Dasar Gunungsari 400 Pusdiklatcab Gerakan Pramuka Kwartir
Cabang Kota Surabaya, sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, disampaikan banyak
terimakasih kepada:
Kakak kakak para pelatih khususnya Kak Mirlianto selaku Pelatih golongan Penggalang dan
fasilitator selama Kursus yang telah memberikan semangat, motivasi serta memberikan ilmu
pramuka yang luas saat KMD. serta kedua orang tua yang telah memotivasi dan memberikan
dorongan saat mengikuti kursus dan seluruh pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu dalam sambutan ini.
Pada Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan resume ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaanya. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
A. Nama Kegiatan dan Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini bernama Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) Gunungsari 400 Kwartir
Cabang Kota Surabaya yang diselenggarakan oleh Pusdiklatcab Gunung Sari Kota
Surabaya, Kwartir Cabang Kota Surabaya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Kegiatan
Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) ini merupakan wadah untuk memberikan bekal
pengetahun dan keterampilan calon pembina guna meningkatkan kemampuan dan
kecakapan pembina pramuka dalam mengasuh, mendidik dan membina anak didik dan
mengelola satuan, sehingga multi untuk kegiatan kepramukaan semakin meningkat.
1. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) ini adalah diharapkan peserta kursus
dapat:
1. Sebagai bekal untuk mengetahui dan memahami mengenai kepramukaan
disekolah masing-masing;
2. Dapat mengelola satuan gugus depan yang diampu dengan sebaik-baiknya;
3. Mempunyai keterampilan dalam Kepramukaan;
4. Menjadi pembina yang kreatif, disiplin dan bertanggung jawab melalui materi
Kepramukaan;
5. Meningkatkan kemampuan, kecakapan dan jumlah Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar dalam melakukan pembinaan anggota pramuka di gugus depan
masing-masing;
6. Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional, dan
sosial.
Pembina Pramuka sesuai dengan golongannya sehingga mampu berperan
dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
7. Mampu untuk memahami dan menerapkan prinsip dasar serta metode
pendidikan
kepramukaan untuk peserta didik;
8. Dapat bekerja sama dengan majelis pembimbing, orang tua dan masyarakat;
2. Jam Pimpinan
Yang disampaikan oleh kak DR Sunyoto Hadi Prayitno Mpd selaku WakaBina Wasa
Kwarcab Surabaya.
Beliau menyampaikan di zaman new normal Kita harus mempunyai tolak ukur seperti
patuhi protokol kesehatan :
-pake master, jaga jarak cuci tangan dan bisa juga pake hand sanitizer untuk pencegahan
covid 19.Dan berharap covid 19 segera sirna, disiplin dan patuh dengan program
pemerintah yang dicanangkan.
Dinamika kelompok
Tujuan kegiatan dinamika kelompok ialah mengembangkan persaudaraan dan kerja
sama dalam kelompok sebagai team yang kompak, agar proses pembelajaran interaktif
dapat berjalan dengan lancar. Agar peserta mampu:
a. Membangun team yang kompak dan saling membantu antar anggota yang satu
dengan yang lainnya.
b. Menciptakan kerjasama yang kompak dan serasi sehingga kegiatan yang di
bebankan pada kelompok dapat di atasi dengan mudah.
c. Terciptanya persaudaraan antar anggota kelompok saling mempercayai
menghormati satu sama lainnya saling peduli dan saling meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman.
Pelaksanaan dinamika kelompok
1. Dinamika kelompok dipimpin dan dikendalikan oleh tim pelatih
2. Pengelompokan dilaksanakan menurut golongan penegak (sangga)
3. Masing -masing kelompok didampingi oleh salah satu tim pelatih dan saling
memperkenalkan diri saling menginformasihkan hal - hal yang berkaitan dengan
kegiatan kelompok agar kelompok tersebut dapat menjalankan tugas sesuai
dengan sasaran yang ingin di capai oleh anggota kelompok tersebut.
Tiap kelompok di pimpin oleh Pinsa yang mempresentasikan hasil rumusannya
dan menyerahkan ke pendamping kursus dan hasil dari kompilasi tersebut di
informasikan pada
peserta. Sampai sasaran yang di inginkan kelompok tercapai.
Kontrak belajar
Pesrta didik setelah mendaftar kursus harus bersedia dan sanggup mengikuti
kegiatan tersebut sampai selesai.
5. Peran Pembina
1. Dalam semua golongan peserta didik pembina Pramuka berperan sebgai pemberi
teladan dan bersikap bijaksana.
2. Peran pembina Pramuka dalam upaya membantu menyelesaikan SKU Pramuka
yaitu sebagai konsultan, motivator, dan dinamisator.
3. Dalam proses melaksanakan peran sebagai konsultan pembina menerapkan sistem
among. Pada praktik Tut Wuri Handayani .ing ngarso sung tulodo 30 persen ing
madyo Mangun Karso 30 persen Tut Wuri Handayani 40 persen.
4. Pembina sebagai anggota Dewan kehormatan Ambalan.
Edukasi yang perlu di kembangkan dalam golongan penegak yaitu kemandirian,
Kepemimpinan, Kemampuan komunikasi bertanggung jawab dan komitmen.
7. Ragam ketrampilan
Berkemah, penjelajahan membuat peta pita, menaksir tinggi dan lebar membuat peta
panorama. Melibatkan peserta pertemuan dan semua kegiatan yang disajikan melalui
praktek yang praktis sehingga pada peserta didik akan terjadi proses :
1. Belajar sambil melakukan (learning by doing)
2. Belajar sambil mengajar (learning by teaching)
3. Berbuat untuk belajar (doing to learn)
4. Belajar untuk mencari nafkah (learning to earn)
5. Mencari nafkah untuk hidup (earning to live)
6. Hidup untuk berbakti (living to serve)
Belajar menjadi seorang yang berkarakter (learning to be).
1) pembina mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dan
membuat jadwal pembinaan yang akan dilakukan.
2) Isi materi pembinaan mengacu pada SKU,SKK sesuai dengan kondisi dilapangan atau
kelas
3) Sebelum pertemuan berikutnya pembina sebaiknya menyampaikan materi apa selanjutnya
pada pertemuan berikutnya sehingga peserta bisa mempersiapkan diri
4) Hubungan pembina dan peserta didik adalah hubungan kekeluargaan
RTL
adalah rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan setelah seseorang selesai
mengikuti program pendidikan atau latihan. RTL digunakan sebagai sarana untuk
melihat hasil setelah peserta didik tiba didaerahnya masing-masing Rencana apa
yang akan dilakukan sebagaimana tertera di RTL. Dilaporkan ke Mbigus dan
kwartirnya.
Dalam RTL peserta didik biasanya di minta untuk membuat program kegiatan
kepramukaan selama satu tahun di gudepnya terhitung setelah program di ajukan
kepada Ka Gudep, Ka. Mabigus dan Ka Kwarcab nya.
Pembuatan RTL dilakukan secara individu pada jam yanh telah disediakan atau
mengunakan jam malam hari program di buat rangkap tiga satu untuk ditinggal di
Pusdiklat, satu diserahkan ke kwartir /gudepnya dan satu untuk arsip peserta.
Format RTL bervariasi tergantung pada kesepakatan yang di tetapkan dalam
kursus tersebut.
RTL dapat di anggap sebagai bagian dari evaluasi yang merupakan tolak ukur
aktivitas pasca kursus.
Refleksi oleh tim pelatih untuk memberikan arahan pesan dan kesan.
Upacara penutup.