Anda di halaman 1dari 12

RESUME KURSUS MAHIR TINGKAT DASAR (KMD)

GUNUNGSARI 400 PUSDIKLATCAB GERAKAN

PRAMUKA KWARTIR CABANG KOTA SURABAYA


2020

NAMA : SONIA OKTAVIANI

KELAS : 410 A

REGU : MELATI

KOTA TANGERANG
BANTEN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang atas Taufik, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga dapat terselesaikan Laporan
Kursus Mahir Tingkat Dasar Gunungsari 400 Pusdiklatcab Gerakan Pramuka Kwartir
Cabang Kota Surabaya, sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.

Menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, disampaikan banyak
terimakasih kepada:

Kakak kakak para pelatih khususnya Kak Mirlianto selaku Pelatih golongan Penggalang dan
fasilitator selama Kursus yang telah memberikan semangat, motivasi serta memberikan ilmu
pramuka yang luas saat KMD. serta kedua orang tua yang telah memotivasi dan memberikan
dorongan saat mengikuti kursus dan seluruh pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu dalam sambutan ini.

Pada Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan resume ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaanya. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
A. Nama Kegiatan dan Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini bernama Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) Gunungsari 400 Kwartir
Cabang Kota Surabaya yang diselenggarakan oleh Pusdiklatcab Gunung Sari Kota
Surabaya, Kwartir Cabang Kota Surabaya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud Kegiatan
Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) ini merupakan wadah untuk memberikan bekal
pengetahun dan keterampilan calon pembina guna meningkatkan kemampuan dan
kecakapan pembina pramuka dalam mengasuh, mendidik dan membina anak didik dan
mengelola satuan, sehingga multi untuk kegiatan kepramukaan semakin meningkat.
1. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) ini adalah diharapkan peserta kursus
dapat:
1. Sebagai bekal untuk mengetahui dan memahami mengenai kepramukaan
disekolah masing-masing;
2. Dapat mengelola satuan gugus depan yang diampu dengan sebaik-baiknya;
3. Mempunyai keterampilan dalam Kepramukaan;
4. Menjadi pembina yang kreatif, disiplin dan bertanggung jawab melalui materi
Kepramukaan;
5. Meningkatkan kemampuan, kecakapan dan jumlah Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar dalam melakukan pembinaan anggota pramuka di gugus depan
masing-masing;
6. Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional, dan
sosial.
Pembina Pramuka sesuai dengan golongannya sehingga mampu berperan
dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
7. Mampu untuk memahami dan menerapkan prinsip dasar serta metode
pendidikan
kepramukaan untuk peserta didik;
8. Dapat bekerja sama dengan majelis pembimbing, orang tua dan masyarakat;

1. Fundamental Materi Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD)


Materi Fundamental disajikan oleh Kak Prapto pada tanggal 19 September 2020 di
Kwartir Cabang Kota Surabaya.
Kepramukaan dalam era ini sangatlah signifikan dengan dunia pendidikan yang saat ini
Negara Kesatuan Republik Indonesia terapkan. Dalam hal ini, Pembina Pramuka sebagai
Nahkoda dan Gerakan Pramuka sebagai Organisasi yang memberikan wadah untuk
berkaryanya para pemuda penerus bangsa yang hidup ber-iringan dengan dunia
pendidikan memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan eksistensinya sehingga tidak
tertelan oleh waktu dan sebuah perkembangan teknologi di era modern dewasa ini.
Tentu saja hal ini para pembina dan pelatih dituntut supaya memiliki kreatifitas yang
tinggi dalam meningkatkan minat para generasi millenial untuk dapat menyukai dan
mencintai sepenuh hati Gerakan Pramuka, serta dapat menyadari bahwasannya Gerakan
Pramuka memiliki manfaat yang banyak apabila dimanfaatkan yang ada di dalamnya
dengan bijak dan baik. Hal itulah yang dapat menjadi pertimbangan bahan ajar ke
depannya.
Membangkitkan Kreatifitas, Semangat, serta keingin tahuan anak didik merupakan target
yang ingin para pembina dan pelatih capai. Disisi lain, perlu juga diperhatikan dalam
proses Pembelajaran di bidang Kepramukaan, yaitu Kebahagiaan. Kunci Kebahagiaan
dapat diilhami menjadi 2 (dua) bagian yang harus berjalan beriringan, yang pertama yaitu
Kejujuran, nilai-nilai kejujuran sedari kecil harus kita tanamkan kepada peserta didik agar
seluruh aktifitas yang ia lakukan di setiap harinya dapat ia maknai dan mereka syukuri,
baik jujur dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Hal tersebut dapat
menghantarkan anak didik untuk berperilaku sportif apabila ia melakukan perlombaan
maupun pertandingan, dengan begitu perlombaan yang terselenggara menjadi ajang
persaingan yang sehat tanpa adanya kecurangan sekalipun diantara anak didik yang di-
ampu. Kemudian yang kedua yaitu Kesadaran, pentingnya kesadaran dalam pembelajaran
Kepramukaan dianggap penting karena dalam hal ini kesadaran berperan sebagai self-
control agar tidak berperilaku diluar batas kemanusiaan, dalam pengertian sederhana
kesadaran dalam Kepramukaan diperuntukkan agar anak didik menjadi memiliki rasa
kemanusiaan, tolong menolong dan kecakapan serta kemampuan yang tinggi. Dengan
kedua bagian tersebut, diharapkan Gerakan Pramuka dapat membentuk anggota Pramuka
untuk menjalani dan menyelenggarakan Pendidikan Kepramukaan yang bermanfaat dan
edukatif bagi kaum muda dan dibalut dengan Kebahagiaan di dalam kegiatannya.

2. Jam Pimpinan

Yang disampaikan oleh kak DR Sunyoto Hadi Prayitno Mpd selaku WakaBina Wasa
Kwarcab Surabaya.
Beliau menyampaikan di zaman new normal Kita harus mempunyai tolak ukur seperti
patuhi protokol kesehatan :
-pake master, jaga jarak cuci tangan dan bisa juga pake hand sanitizer untuk pencegahan
covid 19.Dan berharap covid 19 segera sirna, disiplin dan patuh dengan program
pemerintah yang dicanangkan.

Dinamika kelompok
Tujuan kegiatan dinamika kelompok ialah mengembangkan persaudaraan dan kerja
sama dalam kelompok sebagai team yang kompak, agar proses pembelajaran interaktif
dapat berjalan dengan lancar. Agar peserta mampu:
a. Membangun team yang kompak dan saling membantu antar anggota yang satu
dengan yang lainnya.
b. Menciptakan kerjasama yang kompak dan serasi sehingga kegiatan yang di
bebankan pada kelompok dapat di atasi dengan mudah.
c. Terciptanya persaudaraan antar anggota kelompok saling mempercayai
menghormati satu sama lainnya saling peduli dan saling meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman.
Pelaksanaan dinamika kelompok
1. Dinamika kelompok dipimpin dan dikendalikan oleh tim pelatih
2. Pengelompokan dilaksanakan menurut golongan penegak (sangga)
3. Masing -masing kelompok didampingi oleh salah satu tim pelatih dan saling
memperkenalkan diri saling menginformasihkan hal - hal yang berkaitan dengan
kegiatan kelompok agar kelompok tersebut dapat menjalankan tugas sesuai
dengan sasaran yang ingin di capai oleh anggota kelompok tersebut.
Tiap kelompok di pimpin oleh Pinsa yang mempresentasikan hasil rumusannya
dan menyerahkan ke pendamping kursus dan hasil dari kompilasi tersebut di
informasikan pada
peserta. Sampai sasaran yang di inginkan kelompok tercapai.
Kontrak belajar
Pesrta didik setelah mendaftar kursus harus bersedia dan sanggup mengikuti
kegiatan tersebut sampai selesai.

3. Filosofi Pramuka Pengalang Tanggal 20 September 2020


Pramuka Penggalang adalah peserta didik dalam gerakan Pramuka yang berusia antara 11
- 15 tahun masuk dalam kelompok remaja dan telah meninggalkan masa kanak - kanak
serta sedang menuju ke masa dewasa. Perubahan fisik merupakan transformasi yang
paling jelas yang merupakan gambaran mental yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya
menimbulkan perasaan ketidakpastian karena perubahan yang dialami.
A. Secara umum pramuka penggalanh yang mempunyai kondisi jiwa sebagai berikut :
1. 1.Berfikir kritis
2. Mudah terjadi identifikasi yanh sangat emosional
3. Minat dan aktivitas mulai mencerminkan jenis kelamin secara lebih menonjol
4. Pengaruh kelompok sebaya sangat kuat
5. Memerlukan dukungan emosional orang tua .
6. Memerlukan kehangatan dan keserasian dalam keluarga di rumah.
7. Menyenangi perilaku yang penuh kejutan.
8. Permainan kelompok, tim, sangat menarik baginya.
B. Perilaku Pramuka Penggalang
1. Senang bermain,berlari,bergerak,dan mencoba coba.
2. Senang mengembara, suka menyanyi, teriak teriak, sikap heroik, suka bertanya, cepat
bosan selau ingin tahu hal baru.
3. Perhatian terpusat pada teman sebaya.

4. Kiasan dasar Pramuka Penggalang


Pramuka usia 11- 15 tahun disebut Penggalang. Nama Penggalang diambil dari kiasan
dasar Gerakan Pramuka yang bwrsumber oada perjuangan banhsa Indonesia dalam
meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda uaitu masa menggalanh persatuan uang di
wujudkan dalam ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Kelompok kecil Pasukan Penggalang beranggotakan 6 - 8 orang disebut regu yang
berarti gardu tempat berjaga.
Kumpulan 40 orang atau 3- 4 regu Penggalang disebut Pasukan. Berasal dari kata
Pasukuan. Yang berarti tempat suku berkumpul. Kiasan Kehidupan Pramuka
Penggalang adalah menjelajah wilayah baru dengan teman sebaya.
Tanda kecakapan umum tingkat penggalang berbentuk V demgan sisi pendek 1,3 cm dan
pamjang kaki 4,5 cm dan kedua kaki membentuk sudut 1200 berwarna dasar merah sisi
panjang huruf V itu lurus. Yang didalamnya terdapat gambar mayang terurai bertangkai
bunga kelapa tiga buah. Dan berwarna putih. Yang menggambarkan pramuka
Penggalang mulai tumbuh lincah, riang dan bersikap menarik.
Tanda Kecakapan Umum(TKU) Pramuka Penggalang Ramu V(1),)
Penggalang Rakit V(2),Penggalang Terap V (3).
Sifat kegiatannya diarahkan pada lima area pemgembangan diri peserta didik meliputi
area perkembangan spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik (sesosif)
Dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan. Organisasi
1.Pasukan Penggalanh
2.Pemimpin Pramuka Penggalang
3.Dewan Pasukan Penggalang.
4.Dewan kehormatan.
5.Majelis Penggalang.
6.Pembin pasukan.

5. Peran Pembina
1. Dalam semua golongan peserta didik pembina Pramuka berperan sebgai pemberi
teladan dan bersikap bijaksana.
2. Peran pembina Pramuka dalam upaya membantu menyelesaikan SKU Pramuka
yaitu sebagai konsultan, motivator, dan dinamisator.
3. Dalam proses melaksanakan peran sebagai konsultan pembina menerapkan sistem
among. Pada praktik Tut Wuri Handayani .ing ngarso sung tulodo 30 persen ing
madyo Mangun Karso 30 persen Tut Wuri Handayani 40 persen.
4. Pembina sebagai anggota Dewan kehormatan Ambalan.
Edukasi yang perlu di kembangkan dalam golongan penegak yaitu kemandirian,
Kepemimpinan, Kemampuan komunikasi bertanggung jawab dan komitmen.

6. Ragam Pertemuan Penggalang


Pertemuan dalam bentuk kegiatan rutin di satuan Ambalan Penegak dan Pandega.
Pertemuan bersama lain di selenggarakan antara lain :
1. Pertemuan disatuan pangkalan
2. Perkemahan, diskusi, lokakarya penggalang, jambore
3. Pelantikan dan musyawarah

7. Ragam ketrampilan
Berkemah, penjelajahan membuat peta pita, menaksir tinggi dan lebar membuat peta
panorama. Melibatkan peserta pertemuan dan semua kegiatan yang disajikan melalui
praktek yang praktis sehingga pada peserta didik akan terjadi proses :
1. Belajar sambil melakukan (learning by doing)
2. Belajar sambil mengajar (learning by teaching)
3. Berbuat untuk belajar (doing to learn)
4. Belajar untuk mencari nafkah (learning to earn)
5. Mencari nafkah untuk hidup (earning to live)
6. Hidup untuk berbakti (living to serve)
Belajar menjadi seorang yang berkarakter (learning to be).

8. Materi tanggal 27 September 2020


Metode Kepramukaan
terdapat beberapa aspek untuk menyokong idealnya sebuah Pendidikan Kepramukaan
yang dapat bermanfaat bagi anggota
Pramuka, diantaranya yaitu:
a. Alam Terbuka, Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dilakukan dalam
konteks yang sebenarnya. Alam terbuka dalam metode Kepramukaan adalah sebagai
tempat belajar, konteks belajar, dan wahana belajar;
b. Belajar Sambil Melakukan (Learning by Doing)), Prinsip metode belajar sambil
melakukan adalah belajar dari pengalaman. Anak didik diberi kesempatan mencoba,
praktik langsung, berkreasi tanpa taku salah dan mengalami proses belajar;
c. Kegiatan Menarik dan Menantang, yang dimaksud adalah dalam metode
Kepramukaan adalah suasana belajar yang penuh kejutan, kebaruan, tantangan, dan
dalam kegembiraan. Ragam aktivitas belajar dimainkan sedemikian hingga peserta
didik dalam suasana belajar tapi tidak merasa belajar;
d. Sistem Berkelompok, hakikatnya sudah menjadi ciri manusia dalam kelompok
memungkinkan terjadi interaksi sosial, interaksi fisik, dan juga interaksi psikis.
Belajar dalam kelompok dapat memacu kecepatan belajar, karena terjadi komunikasi
dan kerjasama dalam tim;
e. Tanda Penghargaan, untuk memotivasi anak didik agar belajar lebih giat maka
keberhasilan dari setiap usaha diberikan tanda penghargaan;
f. Kiasan Dasar, dalam metode Kepramukaan adalah sebagai sarana pemudahan,
pemaknaan, penguatan, penyimbolan, dan sebagai skenario kemasan pembelajaran.
Peserta didik akan lebih mudah memahami sebuah konsep jika dibungkus dengan
simbol atau kiasan;
g. Satuan Terpisah, dimaksudkan untuk memacu kepercayaan diri anak didik. Dengan
mereka beraktivitas dalam kelompok gender, perempuan berlatih bersama
perempuan dengan Pembina perempuan dan sebaliknya diharapkan terbangun jati
diri dan kepercayaan diri mereka. Laki-laki berlatih menjadi sejatinya laki-laki dan
perempuan berlatih menjadi sejatinya perempuan;
h. Kehadiran Orang Dewasa, dalam hal ini pembina berperan sebagai fasilitator,
organisator, dan motivator, sehingga kegiatan belajar yang dilakukan terpola,
tersistem serta terencana sehingga perkembangan anak didik teramati dan terkendali;
i. Kode Kehormatan, atau norma belajar. Sebuah proses belajar haruslah dipagari
dengan seperangkat norma yang mengikat peserta didik dalam berproses. Norma
belajar bagi seorang Pramuka yang juga menjadi norma hidupnya berupa Dasadarma.
Selain itu, dalam Pendidikan Kepramukaan juga mengenal Sistem Among (4).
Sistem Among merupakan salah satu cara pelaksanaan pendidikan dalam Gerakan
Pramuka.
Dengan Sistem ini Pembina memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk dapat
bergerak dan bertindak secara leluasa, dengan sehauj mungkin menghindari unsur-
unsur
perintah, keharusan paksaan sepanjang tidak merugikan baik bagi diri sendiri maupun
masyarakat sekitarnya. Tujuannya untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa
percaya
diri dan kreativitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.
Sistem Among dalam bentuk kalimat adalah:
a. Ing Ngarsa sung tulada (di depan memberi teladan);
b. Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun kemauan);
c. Tut Wuri Handayani (dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke
arah kemandirian).
Didalam pendidikan Kepramukaan terdapat 3 tonggak tujuan yang ingin di capai,
yakni capaian Karakter, Kebangsaan, dan Kecakapan. Dalam proses pendidikan
hal tersebut
dicapai secara bersama satu sama lain, dan di tempuh dengan adanya Prinsip
Dasar, Metode
Kepramukaan, Ketrampilan Kepramukaan, dan Kegiatan Kepramukaan. Apabila
ketiganya
telah tercapai secara keseluruhan, anak didik yang kita bimbing dapat kita
nyatakan ”Terampil”.
SKU,SKK,SPG dan Pelantikan merupakan salah satu penerapan sistem Tanda
Kecakapan sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan.
Tujuannya adalah untuk mendorong dan merangsang Peserta didik agar memiliki
kecakapan yang berguna bagi hidupnya dan memenuhi persyaratan menjadi
anggota Gerakan Pramuka. Pembina wajib memahami dan menerapkan bahwa
seseorang yang dengan suka rela ingin menjadi anggota Gerakan Pramuka. Setelah
memenuhi SKU dan dilantik dalam suatu upacara serta mengucapkan janji maka
yang bersangkutan sah menjadi anggota Gerakan Pramuka dan berhak memakai
pakaian seragam Pramuka lengkap dengan atributnya.
9. Materi Tanggal 3 Oktober 2020
Administrasi di Gugus Depan
Dalam administrasi di gugus depan terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan
diantaranya yaitu:
1) Daftar Induk / Buku Induk;
2) Daftar Absensi (Pembina / Peserta);
3) Buku Tamu;
4) Notulensi Kegiatan;
5) Log Book;
6) Surat Keluar & Masuk / Surat Ekspedisi;
7) Buku Keuangan;
8) Buku Program Kerja;
9) Struktur Administrasi Gugus Depan;
10) Papan Gugus Depan;
11) Nomor Gugus Depan; dan
12) Buku Inventaris.
Dalam penataan buku, khususnya buku program kerja harus di tata sebagaimana
peruntukkannya, yakni merancang kegiatan yang ada di lapangan khususnya
kegiatanya
yang ada pada hari-hari besar, seperti hari Raya Idul Fitri, hari Raya Idul Adha, Nyepi,
dan
hari besar lainnya yang ada di daftar hari besar Nasional. Penataan buku program kerja
juga
di detail-kan sebagaimana kegiatan yang berjangka panjang maupun jangka pendek,
oleh
karena itu isi dari buku program kerja terdapat jangka waktu 1 (satu) Tahun, 1 (satu)
Semester atau 6 (enam) Bulan, 1 (satu) Bulan, bahkan 1 (satu) minggu sekali program
kerja
harus dituliskan ke dalam buku program kerja. Orang yang berhak dan wajib
melengkapi
seluruh administrasi gugus depan ialah Ketua Gugus Depan atau Ketua Majelis
Bimbingan
Gugus Depan atau Kepala Sekolah selaku pihak tertinggi di suatu Gugus Depan.
Catatan dalam kegiatan Kepramukaan tidak diperbolehkan suatu kegiatan
mengadakan iuran kepada seorang Pramuka. Harus dengan cara yang edukatif. Seperti
halnya yakni dengan mengadakan upaya menabung untuk suatu kegiatan yang uang
tersebut
dipegang oleh Bendahara yang merupakan anggota barung/regu/sangga/reka mereka
sendiri
yang menciptakan tanggung jawab antar sesama, atau dengan cara mengelola limbah
sampah
plstik yang dikumpulkan dan nantinya akan di-kilo-kan bersama, yang uang tersebut
nantinya bisa dipakai untuk membiayai kegiatan Kepramukaan yang ada.

10. Metode membina

1) pembina mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dan
membuat jadwal pembinaan yang akan dilakukan.
2) Isi materi pembinaan mengacu pada SKU,SKK sesuai dengan kondisi dilapangan atau
kelas
3) Sebelum pertemuan berikutnya pembina sebaiknya menyampaikan materi apa selanjutnya
pada pertemuan berikutnya sehingga peserta bisa mempersiapkan diri
4) Hubungan pembina dan peserta didik adalah hubungan kekeluargaan

11. Forum terbuka


A. Pendahuluan
Setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan pasti ada hal-hal yang belum dipahami
dihayati oleh peserta didik. Oleh karena itu harus ada arena yang bisa digunakan
untuk dialog, berdiskusi hal ihwal yang blm dipahami tersebut.
B. Forum terbuka adalah suatu forum dimana seluruh peserta didik dan seluruh
pelatih bertemu di satu tempat atau kelas untuk membicarakan hal -hal yang belum
di mengerti oleh peserta didik. Disitu peserta kursus bisa menanyakan dan
memberi saran -saran mengenai hal - hal yang belum jelas, belum di mengerti
kepada pelatih. Dan pelatih akan memberikan saran - saran dan juga menjawab
pertanyaan peserta didik. Forum terbuka sesungguhnya merupakan bagian dari
evaluasi proses.

RTL
adalah rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan setelah seseorang selesai
mengikuti program pendidikan atau latihan. RTL digunakan sebagai sarana untuk
melihat hasil setelah peserta didik tiba didaerahnya masing-masing Rencana apa
yang akan dilakukan sebagaimana tertera di RTL. Dilaporkan ke Mbigus dan
kwartirnya.
Dalam RTL peserta didik biasanya di minta untuk membuat program kegiatan
kepramukaan selama satu tahun di gudepnya terhitung setelah program di ajukan
kepada Ka Gudep, Ka. Mabigus dan Ka Kwarcab nya.
Pembuatan RTL dilakukan secara individu pada jam yanh telah disediakan atau
mengunakan jam malam hari program di buat rangkap tiga satu untuk ditinggal di
Pusdiklat, satu diserahkan ke kwartir /gudepnya dan satu untuk arsip peserta.
Format RTL bervariasi tergantung pada kesepakatan yang di tetapkan dalam
kursus tersebut.
RTL dapat di anggap sebagai bagian dari evaluasi yang merupakan tolak ukur
aktivitas pasca kursus.

Refleksi oleh tim pelatih untuk memberikan arahan pesan dan kesan.

Upacara penutup.

Anda mungkin juga menyukai