Anda di halaman 1dari 11

PERAN GURU SEBAGAI PROFESIONALISME GURU

DI SEKOLAH DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT


DALAM MENCETAK SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS
Lita Aulia Ardhana Fitri
126201213250

ABSTRAK
Pendidikan adalah hal pokok yang akan menunjang kemajuan negara. Kemajuan negara
dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Pendidikan yang berkualitas dapat
menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif, produktif , dan siap untuk bersaing di
dunia nyata sehingga peran Pendidik dan Tenaga Kependidikan terutama para guru sangat
dibutuhkan di lembaga pendidikan maupun lingkungan masyarakat terhadap sebuah proses
pendidikan. Masih banyak hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mewujudkan
kualitas pendidikan dan mencetak generasi yang sesuai dengan harapan masyarakat yakni
generasi yang mampu mencapai kesuksesan dan kesejahtareaan hidup. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk menganalisis bagaimana peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan
untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Kata Kunci : Profesionalisme guru, Pendidikan Berkualitas

PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia tidak berdaya dari sejak lahir sehingga manusia
membutuhkan pendidikan agar mampu menjalani setiap proses kehidupannya. Melalui
proses pendidikan kita bisa mengembangkan potensi diri serta meningkatkan kualitas diri
untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan hidup di masa depan nanti. Sehubungan
dengan hal ini, maka guru menjadi orang pertama yang berperan penting di lembaga
pendidikan.Peran guru merupakan seluruh perilaku atau tindakan seorang guru untuk
memberikan ilmu pengetahuan dan wawasannya pada orang lain, yakni peserta didik.
Namun sebenarnya guru tidak hanya memberikan ilmu saja melainkan guru juga harus
memberikan contoh kepribadian yang baik agar bisa menjadi public figure.
Tentunya menjadi seorang guru tidaklah mudah karena seorang guru dituntut memiliki
multi peran, tugas, kompetensi dan tanggungjawab penuh. Sebagai salah satunya yaitu peran
guru sebagai guru profesional. Guru profesional merupakan guru yang memiliki berbagai

1
macam kompetensi seperti memiliki pengetahuan luas dan tidak sekadar mengacu pada buku
terhadap bidang studi yang menjadi bahan ajarnya melainkan dengan memilih model, strategi,
dan metode pengajaran yang tepat untuk peserta didiknya. Hal ini dapat mempengaruhi minat
belajar dan peserta didik dalam meningkatkan kulaitas belajarnya untuk mencapai prestasinya.
Kompetensi yang juga tak kalah penting untuk dimiliki seorang guru profesional
adalah kompetensi dimana guru mengetahui apa dan bagaimana seharusnya mereka
menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat sebagai agen yang benar-benar
membangun menuju ke arah yang positif bagi perkembangan masyarakat . Dengan demikian,
seorang guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya muncul di dalam lingkungan sekolah, tetapi
juga ruang-ruang kehidupan bermasyarakat lainnya. Sebenarnya masyarakat memberikan
tingkat kepercayaan kepada guru sebagai pengajar profesional yang memiliki kompetensi
yang bervariasi, diharapkan mampu memberikan strategi pembelajaran yang efektif untuk
menjadikan anak didiknya berilmu pengetahuan tinggi, bermoral, dan berakhlakul karimah
sebagai bekal masa depannya. Berbicara mengenai meraih masa depan seseorang harus
memiliki kualitas sumber daya yang tinggi dan siap untuk bersaing menghadapi dunia yang
semakin globlal.
Berdasarkan uraian menurut Prof. Dr. Laurence A Manullang bahwa kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) di Indonesia,dalam kategori rendah karena disebabkan oleh
rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen penting
dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas
tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan.,Jumlah penduduk yang besar apabila tidak
diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas
penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan
tingkat kemajuan yang telah dicapai1. Pengembangan sumber daya manusia menjadi hal yang
sangat penting untuk mendorong kemajuan Indonesia. Sebab peningkatan kualitas SDM
mampu mendorong daya saing Indonesia secara global. Dari pernyataan tersebut telah
menunjukkan berbagai persoalan yang menjadi tantangan bagi tenaga pendidik khususnya
guru sebagai guru professional, maka perlu adanya upaya atau usaha yang bisa dilakukan
untuk memecahkan berbagai masalah yang ada.
METODE PENELITIAN
1
Artikel Prof.Dr. Laurence A Manullang mengenai Rendahnya Kualitas SDM Indonesia

2
Penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini. Metode kualitatif
merupakan sebuah metode penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memfokuskan pada
pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah. Penulis mengumpulkan data-data
melalui kajian pustaka yaitu dengan mencari informasi dari berbagai sumber referensi jurnal,
website, dan ebook kemudian membaca, mencatat,mengolah data serta mempelajari data hasil
penelitian terkait dengan topik yang dibahas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. PERAN GURU PROFESIONAL
Guru adalah orang yang mendalami profesi sebagai pengajar dan pendidik,
mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk memberikan kontribusi. Umumnya guru
merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi hasil belajar siswa peserta
didiknya. Tugas guru yang diemban timbul dari rasa percaya masyarakat terdiri dari
mentransfer kebudayaan dalam arti yang luas, ketrampilan menjalani kehidupan (Life
skills), terlibat dalam kegiatan-kegiatan menjelaskan, mendefinisikan, membuktikan dan
mengklasifikasikan, selain harus menunjukkan sebagai orang yang berpengetahuan luas,
guru juga harus trampil dan memiliki sikap yang bisa dijadikan panutan. Maka dari itu,
guru harus memiliki kompetensi dalam membimbing siswa untuk siap menghadapi
kehidupan yang sebenarnya (The real life) dan bahkan mampu memberikan keteladanan
yang baik.2
Undang-Undang No 14 tahun 2005, pasal 4 mengisyaratkan bahwa Kedudukan
guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) berfungsi
untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.  Pasal 6 menyebutkan bahwa Kedudukan
guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

2
http://web-suplemen.ut.ac.id/mkdk4005/isi_1_2.htm (tugas, kedudukan, fungsi dan tugas seorang guru)

3
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.3

B. KOMPETENSI GURU PROFESIONAL


Berdasarkan Pasal 39 ayat (2) Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu
seorang pendidik dituntut memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan ruhani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik tersebut tercantum
pada pasal 28 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Penidikan, kompetensi sebagai agen pembelajar pada jenjang pendidikan dasar,
dan menegah serta pendidikan anak usia dini meliputi :
1. Kompetensi pedagogik, merupakan kemampuan dan keterampilan pendidik untuk
mengelola pembelajaran atau interaksi bersama peserta didik. Kemampuan ini juga
berkaitan dengan pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan, dan pelaksanaan
pembelajaran, memahami kurikulum, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian, merupakan kemampuan personal yang mencerminkan
pribadi yang mantap, stabil, dewasa, bijaksana, berwibawa, dan dapat menjadi
teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia.
3. Kompetensi professional, kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang antara lain mencakup penguasaan
substansi kurikulum dan juga kajian kritis tentang materi pembelajaran
4. Kompetensi sosial, kemampuan berkomunikasi bergaul, bertindak obyektif, dan
beradaptasi.

3
http://web-suplemen.ut.ac.id/mkdk4005/isi_1_2.htm (tugas, kedudukan, fungsi dan tugas seorang guru)

4
C. RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Tinggi rendahnya kualitas SDM ditandai dengan adanya unsur kreativitas dan
produktivitas yang direalisasi dengan hasil kerja atau kinerja yang baik secara
perseorangan atau kelompok. Permasalahan ini akan dapat diatasi apabila SDM mampu
menampilkan hasil kerja produktif secara rasional dan memiliki pengetahuan,
keterampilan, serta kemampuan yang umumnya dapat diperoleh melalui pendidikan. 4
Dengan demikian peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu solusi untuk
meningkatkan kualitas SDM. Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia termasuk ke
dalam kategori rendah dan rendahnya kualitas SDM disebabkan oleh rendahnya Kualitas
Pendidikan. Penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum yakni,
efektifitas, efisiensi, dan standaritas pengajaran pendidikan.
Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para
guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Salah satu faktor
rendahnya kualitas pendidikan di indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam
menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksa kehendaknya tanpa
memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya.5

Gambar 1. Data Statistik Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia

Angkatan  kerja di Indonesia masih didominasi tingkat pendidikan SMP kebawah.


Dimana angkatan kerja dengan lulusan perguruan tinggi hanya sebanyak 10 %,kemudian
4
Artikel Prof.Dr. Laurence A Manullang mengenai Rendahnya Kualitas SDM Indonesia
5
https://febrimanzendrato1.blogspot.com/2017/06/kualitas-pendidikan-indonesia-masalah.html

5
tingkat lulusan SMA sebanyak 25 % sisanya sebanyak 65 % lulusan SMP kebawah. Mutu
sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap tingkat kemajuan sebuah negara,6

Presentase Penduduk Bekerja Menurut


Pendidikan Yang Di Tamatkan

Lulusan Perguruan
10% Tinggi
Lulusan SMA
25% Lulusan SMP ke bawah
65%

Gambar 2. Diagram Presentase Penduduk Bekerja

Cepat atau lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya


sangat tergantung pada keberhasilan negara itu memberikan pendidikan pada
penduduknya. semakin tinggi mutu pendidikan akan meningkatkan kemampuan
penduduk untuk mengolah sumber daya alam yang dimiliki sehingga akan meningkatkan
kesejahtraan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

D. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN


Peningkatan kualitas pendidikan adalah segala usaha tenaga pendidik agar peserta
didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, memiliki semangat belajar yang
tinggi, dan rasa percaya pada diri sendiri sehingga mengalami perubahan perilaku yang
positif pada diri peserta didik. Untuk itu usaha yang tepat untuk meningkatkan mutu
pendidikan yaitu dengan menciptakan pembelajaran secara efektif dan efisien. Agar
terjadi proses pembelajaran yang efektif, guru perlu memusatkan perhatian pada peserta
didik. Pandangan ini sejalan dengan Hiltz yang mengungkapkan bahwa pembelajaran
berpusat pada peserta didik (learner centered) bukan berpusat pada guru (teacher

6
Artikel Prof.Dr. Laurence A Manullang mengenai Rendahnya Kualitas SDM Indonesia

6
centered) dan pengetahuan dipandang sebagai suatu konstruk sosial (a social construct),
yang dapat dilakukan melalui interaksi sebaya , menilai kegiatan belajar dan kerja sama.7
Pembelajaran yang efektif itu merupakan suatu proses yang benar-benar
kompleks (MacGregor, 2007) sesungguhnya bukan sesuatu yang mudah dan sederhana,
karena bukan hanya masalah tercapainya seluruh tujuan khusus pembelajaran, tetapi
banyak aspek pembelajaran yang terlibat dan seberapa kemampuan guru menentukan
suatu pengalaman belajar yang mengarah pada pencapaian hasil (belajar) sesuai dengan
harapan.8
Menurut Smith & Ragan (1993) kegiatan proses pembelajaran mencakup empat
peristiwa, yaitu : Pendahuluan (introduction), Pokok (body), Kesimpulan (conclusion)
dan 4) Penilaian (assessment). Langkah proses pembelajaran tersebut dapat dilihat pada
Table berikut ini:
Peristiwa Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Peristiwa Pembelajaran
(Gagne, et.al., 1992) (Permendiknas 2007) (Smith & Ragan, 1993)

1) menarik perhatian 1) Kegiatan pendahuluan 1) pendahuluan


2) menyampaikan tujuan 2) kegiatan inti, yang (introduction),
khusus pembelajaran mencakup eksplorasi, 2) pokok (body),
3) membangkitkan hal-hal elaborasi dan 3) kesimpulan (conclusion)
yang telah dimiliki oleh konfimasi 4) penilaian (assessment).
peserta didik 3) Kegiatan penutup.
4) menyajikan bahan atau
materi pembelajaran
5) memberikan latihan
terbimbing
6) menampilkan unjuk
kerja
Tabel 1: Tahap-tahap Proses Pembelajaran

Kualitas pembelajaran merujuk pada aktivitas-aktivitas yang telah dirancang oleh


guru dan dilakukan oleh peserta didik, termasuk di dalamnya pengalaman belajar
(kurikulum) serta media yang kita gunakan. maka bahan atau informasi yang disajikan
kepada peserta didik mudah dipahami, mudah diingat dan diaplikasikan oleh peserta

7
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014
8
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014

7
didik. Hal yang terpenting tentang kualitas pembelajaran yaitu seberapa tinggi tingkat
atau derajad dimana pelajaran mudah bagi peserta didik (Slavin, 1994). Ada beberapa
dimensi yang menandai pendidikan berkualitas. Dimensi-dimensi tersebut (Unicef, 2000)
meliputi sebagai berikut :9
1) Para peserta didik dalam keadaan sehat, terpenuhi gisi dan siap untuk terlibat dalam
proses belajar, ada dukungan keluarga dan masyarakat dalam belajar
2) Lingkungan yang sehat, aman, nyaman, terlidungi dan memperhatikan gender serta
menyediakan sumber-sumber dan fasilitas yang memadai
3) Isi atau bahan yang termuat dalam kurikulum relevan untuk mendukung
pemerolehan keterampilan dasar, khususnya terkait bidang kemahiran membaca,
berhitung dan kecakapan hidup
4) Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang terlatih dengan menggunakan
pendekatan yang berpusat pada anak ( child-centred teaching approaches) dalam
kelas dan sekolah yang dikelola dengan baik serta asesmen tepat untuk
memfasilitasi belajar
5) Hasil belajar yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan
dengan tujuan (standar ) pendidikan nasional sehingga mereka mampu
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Berdasarkan paparan di atas, secara singkat dapat kita ungkapkan bahwa pembelajaran
yang efektif dan berkualitas itu, yaitu pembelajaran yang dilaksanakan dengan memperhatikan
seluruh masukan (input) mulai dari perencanaan dan hasilnya yang ditandai pula oleh peserta
didik yang sehat, lingkungan sehat, isi atau kurikulum sesuai, proses pembelajaran berfokus
pada peserta didik sehingga tercapai hasil pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai standar
yang ditetapkan.

KESIMPULAN

9
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014

8
Menjadi seorang guru tidaklah mudah karena seorang guru dituntut memiliki
multi peran, tugas, kompetensi dan tanggungjawab penuh. Guru dihadapkan
padapersoalaan yang kompleks mengenai peningkatan kualitas pendidikan untuk
mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Kompetensi guru sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan ruhani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik meliputi kompetensi
pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Pembelajaran efektif dan efisien menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.

REFERENSI

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Standar


Nasional Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud
Sidik, F. (2016). Guru Berkualitas Untuk Sumber Daya Manusia
Berkualitas. Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(2), 109-114.

https://utira-ibek.ac.id/kelemahan-kualitas-sdm-indonesia/
https://www.kompasiana.com/lilisafitri25/5adda7b2cbe523709a16d243/harapan-
masyarakat-dari-seorang-guru

https://utira-ibek.ac.id/kelemahan-kualitas-sdm-indonesia/

http://web-suplemen.ut.ac.id/mkdk4005/isi_1_2.htm

Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaan. Bandung: Kencana Prenada Media Group

Ali, Muhammad. 1983. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algerindo

Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Oktober 201

https://www.matrapendidikan.com/2014/01/strategi-pembelajaran-efektif-dan.html

9
10
.

11

Anda mungkin juga menyukai