ABSTRAK
Pendidikan adalah hal pokok yang akan menunjang kemajuan negara. Kemajuan negara
dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Pendidikan yang berkualitas dapat
menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif, produktif , dan siap untuk bersaing di
dunia nyata sehingga peran Pendidik dan Tenaga Kependidikan terutama para guru sangat
dibutuhkan di lembaga pendidikan maupun lingkungan masyarakat terhadap sebuah proses
pendidikan. Masih banyak hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mewujudkan
kualitas pendidikan dan mencetak generasi yang sesuai dengan harapan masyarakat yakni
generasi yang mampu mencapai kesuksesan dan kesejahtareaan hidup. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk menganalisis bagaimana peran guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan
untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Kata Kunci : Profesionalisme guru, Pendidikan Berkualitas
PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia tidak berdaya dari sejak lahir sehingga manusia
membutuhkan pendidikan agar mampu menjalani setiap proses kehidupannya. Melalui
proses pendidikan kita bisa mengembangkan potensi diri serta meningkatkan kualitas diri
untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan hidup di masa depan nanti. Sehubungan
dengan hal ini, maka guru menjadi orang pertama yang berperan penting di lembaga
pendidikan.Peran guru merupakan seluruh perilaku atau tindakan seorang guru untuk
memberikan ilmu pengetahuan dan wawasannya pada orang lain, yakni peserta didik.
Namun sebenarnya guru tidak hanya memberikan ilmu saja melainkan guru juga harus
memberikan contoh kepribadian yang baik agar bisa menjadi public figure.
Tentunya menjadi seorang guru tidaklah mudah karena seorang guru dituntut memiliki
multi peran, tugas, kompetensi dan tanggungjawab penuh. Sebagai salah satunya yaitu peran
guru sebagai guru profesional. Guru profesional merupakan guru yang memiliki berbagai
1
macam kompetensi seperti memiliki pengetahuan luas dan tidak sekadar mengacu pada buku
terhadap bidang studi yang menjadi bahan ajarnya melainkan dengan memilih model, strategi,
dan metode pengajaran yang tepat untuk peserta didiknya. Hal ini dapat mempengaruhi minat
belajar dan peserta didik dalam meningkatkan kulaitas belajarnya untuk mencapai prestasinya.
Kompetensi yang juga tak kalah penting untuk dimiliki seorang guru profesional
adalah kompetensi dimana guru mengetahui apa dan bagaimana seharusnya mereka
menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat sebagai agen yang benar-benar
membangun menuju ke arah yang positif bagi perkembangan masyarakat . Dengan demikian,
seorang guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya muncul di dalam lingkungan sekolah, tetapi
juga ruang-ruang kehidupan bermasyarakat lainnya. Sebenarnya masyarakat memberikan
tingkat kepercayaan kepada guru sebagai pengajar profesional yang memiliki kompetensi
yang bervariasi, diharapkan mampu memberikan strategi pembelajaran yang efektif untuk
menjadikan anak didiknya berilmu pengetahuan tinggi, bermoral, dan berakhlakul karimah
sebagai bekal masa depannya. Berbicara mengenai meraih masa depan seseorang harus
memiliki kualitas sumber daya yang tinggi dan siap untuk bersaing menghadapi dunia yang
semakin globlal.
Berdasarkan uraian menurut Prof. Dr. Laurence A Manullang bahwa kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) di Indonesia,dalam kategori rendah karena disebabkan oleh
rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas sumber daya manusia merupakan komponen penting
dalam setiap gerak pembangunan. Hanya dari sumber daya manusia yang berkualitas
tinggilah yang dapat mempercepat pembangunan.,Jumlah penduduk yang besar apabila tidak
diikuti dengan kualitas yang memadai, hanyalah akan menjadi beban pembangunan. Kualitas
penduduk adalah keadaan penduduk baik secara perorangan maupun kelompok berdasarkan
tingkat kemajuan yang telah dicapai1. Pengembangan sumber daya manusia menjadi hal yang
sangat penting untuk mendorong kemajuan Indonesia. Sebab peningkatan kualitas SDM
mampu mendorong daya saing Indonesia secara global. Dari pernyataan tersebut telah
menunjukkan berbagai persoalan yang menjadi tantangan bagi tenaga pendidik khususnya
guru sebagai guru professional, maka perlu adanya upaya atau usaha yang bisa dilakukan
untuk memecahkan berbagai masalah yang ada.
METODE PENELITIAN
1
Artikel Prof.Dr. Laurence A Manullang mengenai Rendahnya Kualitas SDM Indonesia
2
Penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini. Metode kualitatif
merupakan sebuah metode penelitian yang bersifat deskriptif yaitu memfokuskan pada
pemahaman yang mendalam tentang suatu masalah. Penulis mengumpulkan data-data
melalui kajian pustaka yaitu dengan mencari informasi dari berbagai sumber referensi jurnal,
website, dan ebook kemudian membaca, mencatat,mengolah data serta mempelajari data hasil
penelitian terkait dengan topik yang dibahas.
2
http://web-suplemen.ut.ac.id/mkdk4005/isi_1_2.htm (tugas, kedudukan, fungsi dan tugas seorang guru)
3
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.3
3
http://web-suplemen.ut.ac.id/mkdk4005/isi_1_2.htm (tugas, kedudukan, fungsi dan tugas seorang guru)
4
C. RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Tinggi rendahnya kualitas SDM ditandai dengan adanya unsur kreativitas dan
produktivitas yang direalisasi dengan hasil kerja atau kinerja yang baik secara
perseorangan atau kelompok. Permasalahan ini akan dapat diatasi apabila SDM mampu
menampilkan hasil kerja produktif secara rasional dan memiliki pengetahuan,
keterampilan, serta kemampuan yang umumnya dapat diperoleh melalui pendidikan. 4
Dengan demikian peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu solusi untuk
meningkatkan kualitas SDM. Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia termasuk ke
dalam kategori rendah dan rendahnya kualitas SDM disebabkan oleh rendahnya Kualitas
Pendidikan. Penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum yakni,
efektifitas, efisiensi, dan standaritas pengajaran pendidikan.
Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para
guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Salah satu faktor
rendahnya kualitas pendidikan di indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam
menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksa kehendaknya tanpa
memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya.5
5
tingkat lulusan SMA sebanyak 25 % sisanya sebanyak 65 % lulusan SMP kebawah. Mutu
sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap tingkat kemajuan sebuah negara,6
Lulusan Perguruan
10% Tinggi
Lulusan SMA
25% Lulusan SMP ke bawah
65%
6
Artikel Prof.Dr. Laurence A Manullang mengenai Rendahnya Kualitas SDM Indonesia
6
centered) dan pengetahuan dipandang sebagai suatu konstruk sosial (a social construct),
yang dapat dilakukan melalui interaksi sebaya , menilai kegiatan belajar dan kerja sama.7
Pembelajaran yang efektif itu merupakan suatu proses yang benar-benar
kompleks (MacGregor, 2007) sesungguhnya bukan sesuatu yang mudah dan sederhana,
karena bukan hanya masalah tercapainya seluruh tujuan khusus pembelajaran, tetapi
banyak aspek pembelajaran yang terlibat dan seberapa kemampuan guru menentukan
suatu pengalaman belajar yang mengarah pada pencapaian hasil (belajar) sesuai dengan
harapan.8
Menurut Smith & Ragan (1993) kegiatan proses pembelajaran mencakup empat
peristiwa, yaitu : Pendahuluan (introduction), Pokok (body), Kesimpulan (conclusion)
dan 4) Penilaian (assessment). Langkah proses pembelajaran tersebut dapat dilihat pada
Table berikut ini:
Peristiwa Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Peristiwa Pembelajaran
(Gagne, et.al., 1992) (Permendiknas 2007) (Smith & Ragan, 1993)
7
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014
8
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014
7
didik. Hal yang terpenting tentang kualitas pembelajaran yaitu seberapa tinggi tingkat
atau derajad dimana pelajaran mudah bagi peserta didik (Slavin, 1994). Ada beberapa
dimensi yang menandai pendidikan berkualitas. Dimensi-dimensi tersebut (Unicef, 2000)
meliputi sebagai berikut :9
1) Para peserta didik dalam keadaan sehat, terpenuhi gisi dan siap untuk terlibat dalam
proses belajar, ada dukungan keluarga dan masyarakat dalam belajar
2) Lingkungan yang sehat, aman, nyaman, terlidungi dan memperhatikan gender serta
menyediakan sumber-sumber dan fasilitas yang memadai
3) Isi atau bahan yang termuat dalam kurikulum relevan untuk mendukung
pemerolehan keterampilan dasar, khususnya terkait bidang kemahiran membaca,
berhitung dan kecakapan hidup
4) Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang terlatih dengan menggunakan
pendekatan yang berpusat pada anak ( child-centred teaching approaches) dalam
kelas dan sekolah yang dikelola dengan baik serta asesmen tepat untuk
memfasilitasi belajar
5) Hasil belajar yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan
dengan tujuan (standar ) pendidikan nasional sehingga mereka mampu
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan paparan di atas, secara singkat dapat kita ungkapkan bahwa pembelajaran
yang efektif dan berkualitas itu, yaitu pembelajaran yang dilaksanakan dengan memperhatikan
seluruh masukan (input) mulai dari perencanaan dan hasilnya yang ditandai pula oleh peserta
didik yang sehat, lingkungan sehat, isi atau kurikulum sesuai, proses pembelajaran berfokus
pada peserta didik sehingga tercapai hasil pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai standar
yang ditetapkan.
KESIMPULAN
9
Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014
8
Menjadi seorang guru tidaklah mudah karena seorang guru dituntut memiliki
multi peran, tugas, kompetensi dan tanggungjawab penuh. Guru dihadapkan
padapersoalaan yang kompleks mengenai peningkatan kualitas pendidikan untuk
mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Kompetensi guru sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan ruhani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik meliputi kompetensi
pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Pembelajaran efektif dan efisien menjadi upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
REFERENSI
https://utira-ibek.ac.id/kelemahan-kualitas-sdm-indonesia/
https://www.kompasiana.com/lilisafitri25/5adda7b2cbe523709a16d243/harapan-
masyarakat-dari-seorang-guru
https://utira-ibek.ac.id/kelemahan-kualitas-sdm-indonesia/
http://web-suplemen.ut.ac.id/mkdk4005/isi_1_2.htm
Ali, Muhammad. 1983. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algerindo
https://www.matrapendidikan.com/2014/01/strategi-pembelajaran-efektif-dan.html
9
10
.
11