Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR, PRINSIP, DAN KEGUNAAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. H. As’aril Muhajir, M.Ag

Disusun oleh : Kelompok 2 PAI-2F

1. Lita Aulia Ardhana Fitri 126201213250


2. Nova Eliyana Lestari 126201213264
3. Nur Defi Rahmawati 126201213295
4. Zuhrun Nuskha 126201213299

SEMESTER 2

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

MARET 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt., karena atas berkat
rahmat Dan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu. Makalah ini penulis ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan. Makalah ini membahas tentang “DASAR, PRINSIP,
DAN KEGUNAAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.” Dalam proses
pembuatan makalah ini, tentunya penulis mendapat masukan, arahan, dan
bimbingan, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. As’aril Muhajir, M.Ag selaku dosen Pengampu mata kuliah Filsafat
Pendidikan Islam.
2. Teman-teman kelompok 2 yang telah bekerja sam dengan baik untuk
dapat menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman jurusan PAI kelas 2F angkatan 2021 yang telah
memberikan dukungan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini.
4. Serta civitas akademika yang membantu terwujudnya makalah ini.
Akhirnya, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar
Kedepannya bisa menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
Kita semua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tulungagung, 03 Maret 2022

Penyusun
PENDAHULUAN

Manusia di dalam proses kehidupannya tak bisa lepas dari sebuah


pendidikan baik secara formal, informal, dan nonformal. Pemikiran dan kajian
mengenai pendidikan telah dilakukan oleh para ahli dalam berbagai sudut
tinjauan disiplin ilmu seperti agama, filsafat, sosiologi, ekonomi, politik, sejarah
dan antropologi. Pendidikan memerlukan landasan-landasan yang berasal dari
filsafat atau setidaknya berhubungan dengan filsafat.1
Filsafat merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mengandalkan akal
sebagai sumber untuk mengetahui hakikat kebenaran atas segala sesuatu hal
yang ada. Dengan demikian filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir
yang bersumber atau berlandaskan pada ajaran Islam tentang kemampuan
manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia
muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam. Kajian filosofis yang
digunakan filsafat pendidikan Islam mengandung arti bahwa filsafat pendidikan
Islam itu merupakan pemikiran yang mendalam, sistematik, radikal, dan
universal dalam rangka mencari kebenaran, inti hakikat pendidikan Islam.
Melakukan pemikiran yang mendasar pada hakekatnya sebuah usaha
untuk menggerakkan semua potensi psikologis manusia seperti pikiran,
kecerdasan, kemauan, ingatan serta pengamatan panca indera tentang fenomena
kehidupan terutama manusia dan alam sekitarnya sebagai ciptaan Tuhan.
Pendidikan dalam pandangan Islam mengandung arti bahwa manusia sebagai
makhluk yang mendapatkan kuasa dan limpahan wewenang dari Allah SWT
harus bertanggungjawab untuk melaksanakan pendidikan tersebut. Subyektifitas
manusia dalam mengkaji pendidikan islam itu sendiri memunculkan berbagai
konsep yang menjadi dasar pijakan dan teori maupun prinsip pendidikan Islam
yang dibangun diatas nilai-nilai dogmatis Islam sebagai wahyu Ilahi tanpa
mengesampingkan sumber-sumber komponen lain dalam pendidikan.

1 Zuhairini, at al. Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2004


PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Filsafat Pendidikan Islam


1. Landasan pendidikan Islam
Dalam setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk
mencapai suatu tujuan harus mempunyai dasar atau landasan tempat
berpijak yang baik dan kuat. Oleh karena itu pendidikan Islam dikatakan
sebagai suatu usaha membentuk manusia muslim yang seluruh pribadinya
dijiwai oleh ajaran agama Islam. Dasar dari Pendidikan Islam yaitu tauhid
yang merupakan ajaran yang sangat fundamental dan mendasari segala
aspek kehidupan penganutnya. Sebagaimana yang telah diketahui bersama
bahwa hikmah penciptaan manusia adalah beribadah hanya kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan pintu utama pelaksanaan ibadah adalah ilmu yang
mengharuskan adanya proses pendidikan. Pendidikan Islam bersumber pada
:
1) Al-Qur’an
Merupakan sumber pendidikan lengkap yang absolute dan utuh, baik itu
pendidikan kemasyarakatan, moral, maupun spiritual, serta material
(kejasmanian) dan alam semesta. Eksistensinya tidak pernah mengalami
perubahan sebagai pedoman normatife-teoritis bagi pelaksanaan
pendidikan islam yang memerlukan penafsiran lebih lanjut bagi
operasional pendidikan. Begitu luas persuasifnya Al-Qur’an dalam
menuntun manusia, kesemuanya merupakan proses pendidikan
manusia, menjadikan Al-Qur’an sebagai dasar utama pengembangan
ilmu pengetahuan.
2) As-Sunnah
Secara terminologi (istilah), kata sunnah dapat memiliki arti yang
berbeda-berbeda ditinjau dari tujuan masing-masing ahli atau ulama
dalam bidang ilmu yang dikuasainya. Sunnah merupakan sumber ajaran
kedua sesudah AlQur’an. Sunnah yang berisi Akidah dan Syari’ah.
Sunnah berisi petunjuk (pedoman) untuk kemaslahatan hidup manusia
dalam segala aspeknya, untuk membina umat menjadi manusia
seutuhnya atau muslim yang bertakwa.2
Ijtihad memiliki makna khusus di dalam Islam, yaitu pencurahan semua
kemampuan secara maksimal agar memperoleh suatu hukum syara’
yang amali melalui penggunaan sumber syara’ yang diakui dalam
Islam.26 Al‐Amidi, Al‐Ihkam Fi Usul Al‐Ahkam, Juz 3 (Kairo:
Muassasah al‐Halabi, 1967), 204
Dalam meletakkan ijtihad sebagai sumber pendidikan Islam pada
dasarnya merupakan proses penggalian dan penerapan hukum syari’ah
yang dilakukan oleh para mujtahid muslim dengan menggunakan
pendekatan nalar dan pendekatan-pendekatan lainnya. Secara
independen, guna memberikan jawaban hukum atas berbagai persoalan
umat yang ketentuan hukumnya secara syari’ah tidak terdapat dalam
Al-Qur’an dan hadis rosulullah. Oleh karena itu, lahan kajian analisis
ijtihad merupakan lahan kajian yang cukup luas. Keluasan tersebut
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang begitu bervariasi dan
dinamis.3

2. Komponen Dasar Pendidikan Islam


Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang meiliki peran
dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan
sistem pendidikan yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan
tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat diaktan bahwa untuk
berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-
komponen tersebut. Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya
proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari
lima komponen, yaitu tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, isi
pendidikan dan konteks yang mempengaruhi suasana pendidikan.

2 Dradjat, Pendidikan Islam Keluarga Dan Sekolah, 20–21

3Sandra, Gusdur Dan Pendidikan Islam Upaya Mengembalikan Esensi Pendidikan Di


Era Global, 62
B. Prinsip Pendidikan Islam
Prinsip berarti asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir,
bertindak dan sebaginya. Dagobert D. Runes menartikannya sebagai kebenaran
yang bersifat universal (universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu. Jika
dikaitkan dengan pendidikan adanya prinsip pendidikan dapat diartikan dengan
kebenaran yang universal sifatnya, yang dijadikan dasar dalam merumuskan
perangkat pendidikan prinsip pendidik terampil dari dasar pendidikan baik
berupa agama maupun ideologi yang dianut.4
Prinsip pendidikan Islam ditegakkan atas dasar yang sama dan mengacu
dari pandangan Islam secara filosofis terhadap alam, jagad raya, manusia,
masyarakat, pengetahuan, dan akhlak, secara jelas tercermin dalam prinsip-
prinsip pendidikan Islam. Dalam pembelajaran, pendidik merupakan fasilitator
yang harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar. Dalam
memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip
dalam pendidikan Islam dan senantiasa mem-pedomaninya, bahkan sejauh
mungkin merealisasikannya bersama-sama dengan peserta didik. Adapun yang
menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1) Prinsip Integrasi (Tauhid)

Suatu prinsip yang seharusnya dianut adalah bahwa dunia ini merupakan
jembatan menuju kampung akhirat. Karena itu mempersiapkan diri secara utuh
merupakan hal yang tidak dapat dihindari agar masa kehidupan ini benar-benar
bermanfaat untuk bekal diakhirat. Perilaku yang terididik dan nikmat Tuhan
apapun yang didapat dalam kehidupan harus diabdikan untuk mencapai
kelayakan-kelayakan itu terutama dengan mematuhi keinginan Tuhan. Pada
surat Al-Qashash:77 Allah SWT berfirman:”Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) kampung akhirat, dan janganlah
kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi...”(QS.Al-
Qashash:77), ayat ini menunjukkan bahwa pendidikan akan meletakkan porsi
yang seimbang untuk mencapai keseimbangan dunia dan akhirat.
4 Ramayulis, Ilmu Pendidikaan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2008), Cet. Ke-6, Hal.
2) Prinsip Keseimbangan
Prinsip keseimbangan merupakan kemestian, sehingga dalam
pengembangan dan pembinaan manusia tidak ada kepincangan dan kesenjangan.
Keseimbangan ini diartikan sebagai keseimbangan antara berbagai aspek
kehidupan baik antara material dan spritual, unsur jasmani dan rohani.
Perpaduan dari berbagai ilmu baik secara ontologis (sumbernya), epistimologi
(),maupun aksiologis(manfaatnya) sama – sama berasal dari Allah SWT, dan
antara satu dan lainnya saling melengkapi.
3) Prinsip Kesetaraan
Prinsip ini menekankan agar di dalam pendidikan Islam tidak terdapat
ketidakadilan perlakuan, atau diskriminasi. Tanpa membedakan suku, ras, jenis
kelamin, status sosial, latar belakang, dan sebagainya. Karena manusia
diciptakan oleh tuhan yang sama yaitu Allah SWT.
4) Prinsip Pembaharuan
Prinsip pembaharuan merupakan perubahan baru dan kualitatif yang
berbeda dari hal sebelumnya. Serta diupayakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan tertentu pendidikan. Menurut H.M,Arifin
dalam proses pembaharuan umat Islam harus mampu menciptakan model-model
pendidikan yang dapat menyentuh beberapa aspek, yaitu yang mampu
mengembangkan agent of technology and culture.
5) Prinsip Pendidikan Seumur Hidup ( Long Life Education )
Prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan dasar
manusia dalam kaitan keterbatasan manusia di mana manusia dalam sepanjang
hidupnya dihadapkan pada berbagai tantangan dan godaan yang dapat
menjerumuskan dirinya sendiri kejurang kehinaan. Dalam hal ini dituntut
kedewasaan manusia berupa kemampuan untuk mengakui dan menyesali
kesalahan dan kejahatan yang dilakukan, di samping selalu memperbaiki
kualitas dirinya, sebagaimana firman Allah:”Maka siapa yang bertaubat
sesudah kezhaliman dan memperbaiki dirinya maka Allah menerima tubatnya...
(QS.Al-Maidah:39).
C. Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam
Setiap ilmu sudah pasti memiliki kegunaan, termasuk juga ilmu filsafat
pendidikan Islam. Umar Mohammad al-Taomy al-Syaibany mengemukakan
tiga manfaat dari mempelajari filsafat pendidikan Islam tersebut sebagai
berikut:
1) Filsafat pendidikan itu dapat menolong para perancang pendidikan dan
orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu negara untuk membentuk
pemikiran sehat terhadap sistem pendidikan, meningkatkan mutu
penyelesaian masalah pendidikan termasuk dalam tindakan maupun
keputusan rancangan – rancangan pendidikan serta memperbaiki
pelaksanaan pendidikan sesuai dengan kaidah dan cara mereka mengajar
yang mencakup penilaian, bimbingan, dan penyuluhan.5
2) Filsafat pendidikan dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilaian
pendidikan dalam arti menyeluruh, meliputi segala usaha dan kegiatan yang
dilakukan oleh sekolah, institusi-institusi pendidikan secara umum untuk
mendidik angkatan baru dan warga negara dan segala yang berkaitan dengan
itu.
3) Filsafat pendidikan Islam akan menolong dan memberikan pendalaman
pikiran bagi faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik
di negara.

Berdasarkan pada kutipan di atas, timbul kesan bahwa kegunaan dan fungsi
filsafat pendidikan ternyata amat strategis. Ia seolah-olah menjadi acuan dalam
memecahkan berbagai persoalan dalam pendidikan. Hal ini disebabkan karena
yang diselesaikan filsafat pendidikan itu adalah bidang filosofisnya yang
menjadi akar dari setiap permasalahan pendidikan. Dengan berpedoman kepada
filsafat pendidikan ini, setiap masalah pendidikan dapat dipecahkan secara
komprehensif, integrated, dan tidak parsial. Melihat sebagian besar jasa yang
dimainkan oleh filsafat ini, tidak mengherankan jika al-Syaibani lebih lanjut
mengatakan seharusnya filsafat pendidikan, amaliah pendidikan, dan pengajaran
mendapat penghargaan dan penghormatan dari pihak-pihak pengajar, para guru,

5 Ibid, hlm 135-136


dan orangorang yang berkiprah dalam bidang pendidikan. Dengan penghargaan
dalam arti memanfaatkan jasa filsafat pendidikan ini dengan sebaik-baiknya,
mereka akan memiliki sandaran dan rujukan intelektual yang berguna untuk
membela tindakan-tindakannya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

Dalam prakteknya, filsafat pendidikan Islam banyak berperan penting dalam


memberikan alternatif-alternatif pemecahan berbagai macam problem yang
dihadapi oleh pendidikan Islam dan memberikan pengarahan terhadap
perkembangan pendidikan Islam. Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Filsafat pendidikan Islam, menunjukkan problema yang dihadapi oleh
penddikan Islam, sebagai hasil dari pemikiran yang mendalam, dan
berusaha untuk memahami duduk masalahnya
2) Filsafat pendidikan Islam, memberikan pandangan tertentu tentang manusia
(menurut Islam).
3) Filsafat pendidikan Islam dengan analisanya terhadap hakikat hidup dan
kehidupan. manusia, berkesimpulan bahwa manusia mempunyai potensi
pembawaan yang harus ditumbuhkan dan diperkembangkan.
4) Filsafat pendidikan Islam, dalam analisanya terhadap masalah-masalah
pendidikan Islam masa kini yang dihadapinya, akan dapat memberikan
informasi apakah proses pendidikan Islam yang berjalan selama ini mampu
mencapai tujuan pendidikan Islam yang ideal, atau tidak.

Dengan demikian peranan filsafat pendidikan Islam mengarah pada


pengembangan konsep-konsep filosofis dari pendidikan Islam, yang secara
otomatis akan menghasilkan teori-teori baru dalam ilmu pendidikan Islam,
dan perbaikan serta pembaharuan praktek atau pelaksanaan pendidikan
Islam. Filsafat pendidikan Islam berfungsi mengarahkan dan memberikan
landasan pemikiran yang sistematik, mendalam, logis, universal, dan radikal
terhadap berbagai masalah yang beroperasi dalam bidang pendidikan
dengan menempatkan al-Qur’an dan al-Sunah sebagai dasar utama
acuannya. 6

6 (Abuddin Nata, 2005:17-20) [Buku Filsafat Pendidikan A.Haris Hermawan hal 31]
ANALISIS

Bahwa filsafat pendidikan Islam adalah filsafat pendidikan yang prinsip-prinsip dan
dasarnya yang digunakan untuk merumuskan berbagai konsep dan teori pendidikan
Islam didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran Islam, filsafat pendidikan Islam berbeda
dengan filsafat pendidikan pada umumnya yang tidak memasukkan prinsip ajaran
tauhid, akhlak mulia, fitrah manusia sebagai makhluk yang bukan hanya terdiri dari
jasmani dan akal, melainkan juga spiritual, pandangan tentang alam jagat raya sebagai
tanda atau ayat Allah yang juga berjiwa dan bertasbih kepada-Nya, pandangan tentang
akhlak yang bukan hanya didasarkan pada rasio dan tradisi yang berlaku dimasyarakat,
melainkan juga nilai-nilai yang mutlak benar dari Allah, serta berbagai pandangan
ajaran Islam lainnya.
Berkat analisa dari filsafat pendidikan islam terhadap masalah-masalah pendidikan
islam masa kini, kita bisa mendapat informasi tentang proses pendidikan islam yang
berjalan selama ini mampu mencapai tujuan pendidikan islam yang ideal atau dapat
diketahui kelemahannya sehingga dapat memberikan opsi pilihan perbaikan dan
pengembangannya.
KESIMPULAN
Filsafat pendidikan Islam banyak berperan dalam memberikan alternatif-
alternatif  pemecahan berbagai macam problem yang dihadapi oleh pendidikan
Islam, dan
memberikan pengarahan terhadap perkembangan pendidikan Islam. menurut Zuhairini p
eranan filsafat pendidikan Islam, menuju kedua arah, yaitu arah pengembangan konsep-
konsep filosofis dari pendidikan Islam, yang secara otomatis akan menghasilkan teori-
teori baru dalam ilmu pendidikan Islam, dan kedua ke arah perbaikan dan pembaharuan 
praktek dan pelaksanaan pendidikan Islam.Filsafat pendidikan yang disandarkan pada 
Al-Qur`anul Karim bersifatmenyeluruh dan terpadu.
Mempelajari filsafat mempunyai beberapa manfaat seperti : Memberi kesempatanuntuk
melatih diri mengadakan perenungan mendalam, atau membuat teori, sekalipun
teoriyang dihasilkan belum sempurna. Melatih berpikir kritis dan reflektif dalam
penyelesaian berbagai problema hidup dan kehidupan, terutama problem pendidikan.

Menurut Umar Muhammad al-Taomi al-Syaibani mempelajari filsafat pendidikan


memiliki 3 kegunaan, antara lain :

1. Filsafat pendidikan itu dapat menolong para perancang pendidikan dan orang-
orang yang melaksanakannya dalam suatu negara untuk membentuk pemikiran
sehat terhadap sistem pendidikan.
2. Filsafat pendidikan dapat menjadi asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan
dalam arti yang menyeluruh.
3. Filsafat pendidikan akan menolong dalam memberikan pendalaman pikiran bagi
faktor-faktor spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik di negara kita.
DAFTAR PUSTAKA

Zuhairini, at al. Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2004

Dradjat, Pendidikan Islam Keluarga Dan Sekolah, 20–21

Sandra, Gusdur Dan Pendidikan Islam Upaya Mengembalikan Esensi Pendidikan Di


Era Global, 62

Ramayulis, Ilmu Pendidikaan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2008), Cet. Ke-6,
Hal.

Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode …., hal. 32.

Adri Efferi, Filsafat Pendidikan islam, kudus, Nora Media Enterprise Hal 4

Ibid, hlm 135-136

Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Op.Cit, 17-18

Anda mungkin juga menyukai