Anda di halaman 1dari 6

Kompetensi Pendidik

Bela Wiliana
Institut Madani Nusantara, Sukabumi
Isyfina.kamilah30@gmail.com

ABSTRACT
This journal article is aimed to better understand the competencies that must be owned by
an educator in educating their students. In making this journal article the method of data
collection that is used for library studies are sourced from several books and several
journal. Results and discussion in this journal article showed that the competence of
educators has four competencies that must be owned for an educator in teaching their
students. The four competencies that must be owned by an educator, namely pedagogic
competence, competence, personality, social competence, and professional competence. To
be a competent and qualified educators needed four competence of educators. The
existence of these four competencies educators are expected to be a good personal because
learners usually imitate the words and deeds of educators. So in the end can be used as a
role model in terms of the entire Idol figures his life by students.

Keywords: Competence, Educator, Professional


ABSTRAK
Artikel jurnal ini bertujuan untuk lebih memahami kompetensi yang wajib dimiliki oleh
seorang pendidik dalam mendidik anak didiknya. Dalam pembuatan artikel jurnal ini
metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka bersumber dari beberapa
buku dan beberapa jurnal. Hasil dan pembahasan dalam artikel jurnal ini memperlihatkan
bahwa kompetensi pendidik memiliki empat kompetensi yang wajib dimiliki bagi seorang
pendidik dalam mengajar anak didiknya. Empat kompetensi yang wajib dimiliki seorang
pendidik yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Untuk menjadi pendidik yang berkompeten dan berkualitas
dibutuhkan keempat kompetensi pendidik tersebut. Dengan adanya keempat kompetensi
pendidik tersebut diharapkan menjadi seorang pribadi yang baik karena peserta didik
biasanya meniru perkataan dan perbuatan para pendidik. Sehingga pada akhirnya dapat
dijadikan panutan tokoh idola dalam seluruh segi hidupnya oleh peserta didik.
Kata Kunci : Kompetensi, Pendidik, Profesional

PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah 13 tahun
disahkan, sejak itulah guru diwajibkan memiliki kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi.
Kewajiban itu dimaksudkan adalah menjadi sarana untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentan Sistem
Pendidikan Nasional yang tersebut dalam pasal 3 berbunyi “pendidikan nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Dari keinginan yang terdapat dalam tujuan pendidikan nasional tersebut, maka
kompetensi guru adalah salah satu sarana yang sangat dominan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, oleh karena itu guru harus wajib memahami apa sesungguhnya yang
disebut kompetensi itu sebagaimana terdapat dalam UU No.14 Tahun 2005 pasal 8. Pada
pasal 10 disebutkan bahwa kompetensi guru itu meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional yang semuanya
diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kompetensi guru merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan kewajiban
secara bertanggung jawab dan layak. Selanjutnya jika kita hubungkan dengan tujuan
pendidikan nasional maka pelaksanaannya dilakukan secara profesional dan kompetensi
guru menjadi sarana untuk menggunakan kewenangan dalam melaksanakan profesi
keguruan.

METODE
Metode yang di dunakan dalam penelitian ini adalah dengan deskriftif analitik kepustakaan
dengan pendekatan kualitatif yang di pergunakan dengan tujuan untuk mengetahui dan
menjelaskan Profil Layanan PAUD dalam Masyarakat. Sumber data adalah dokumen,
buku-buku, artikel dan literatur lainnya.
Teknik ini digunakan dalam penelitian yang dilaksanakan adalah untuk memperoleh dasar-
dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara mempelajari berbagai
literatur yang berhubungan dengan masalah yang sedang di teliti, yaitu berkenaan Profil
Layanan PAUD dalam Masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Apa yang dimaksud kompetensi itu? Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
(WJS Purwadarminta) kompetensi adalah “ kewenangan” untuk menentukan atau
memutuskan sesuatu atau bisa pula kompetensi berarti kemampuan atau kecakapan”.
Menurut Broke and Stone (Dalam Guru Profesional 2001) mengatakan “ descriptive of
kualitative natur of teacher behavior apprears to be entrily meaningful”. Kompetensi
diartikan sebagai kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
ditampilkan melalui unjuk kerja (Direktorat Profesi Pendidik: 2006). Keputusan
Mendiknas Nomor: 045/U/2002 menjelasakan kompetensi adalah seperangkat tindakan
cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan
pekerjaan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan
cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.
Dengan demikian kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas
guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai
guru.
Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUDG)
dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
dinyatakan bahwa kompetensi guru sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi
kepribadian, kompetensi pendagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
(Hidayat, 2017)
1. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi
guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai moral yang luhur terpuji sehingga
dalam sikapnya sehari-hari akan terpancar keindahan apabila dalam sikap pergaulan,
pertemanan, dan juga ketika melaksanakan tugas dalam pembelajaran. Guru akan
bertambah berwibawa apabila pembelajaran disertai nilai-nilai luhur terpuji dan
mencerminkan guru yang digugu dan ditiru.
Yang menjadi ukuran nilai standar dalam kompetensi kepribadian adalah di
Indonesia secara umum pribadi yang dijiwai oleh falsafah Pancasila yang bersumber dari
nilai-nilai budaya bangsa kita yang sekian banyak dinamika dan ragamnya. Zaman Ki
Hajar Dewantoro dikemukakan bahwa Sistem Among, yaitu guru harus Ing ngarso
sungtulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani. Artinya kalau di muka harus
memberi contoh dan teladan, kalau sedang berada di tengah membangkitkan motivasi,
tetapi bila berada di belakang mendorong untuk belajar atau beraktivitas.
Guru dalam pendidikan memerlukan teori sistem Among seperti itu, sekolah
dijadikan “Taman Siswa”. Taman atau kebun yang menyenangkan, sehingga proses
pembelajaran dalam kelas atau di manapun terjadinya pembelajaran memerlukan
keceriaan. Apa yang menjadi hakikat kompetensi kepribadian itu? Menurut Djam’an Satori
dalam bukuya “Profesi Keguruan” menyebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru
mencakup sikap (attitude), nilai-niai (Value), kepribadian (personality) sebagai elemen
perilaku (behavior) dalam kaitannya dengan (personality) yang ideal sesuai dengan bidang
pekerjaan yang dilandasi oleh latar balakang pendidikan, peningkatan kemampuan dan
pelatihan secara ligalitas kewenangan mengajar yang linearitas.
Apa yang harus kita lakukan dalam aksentasi kepada siswa kita dalam pelaksanaan
kompetensi kepribadian ketika berada dalam proses pembelajaran : 1. Guru harus
mengetahui kepribadian dan emosi anak; 2. Memahami motivasi anak; 3. Perilaku anak
dalam kelompok kerja; 4. Perilaku individu anak; 5. Kebiasaan sikap anak sehari-hari di
sekolah terhadap pembelajaran dan tugas-tugas yang diberikan guru, 6. Disiplin belajar
anak.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian
merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
2. Kompetensi Pendagogik
Kompetensi pedagogik adalah salah satu jenis kompetensi yang harus perlu
dikuasai guru. Kompetensi ini pada dasarnya adalah gambaran kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran, yang memiliki ke khasan yang dapat membedakan guru dengan
profesi lainnya dan dapat menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran
peseta didik dan sekaligus menjadi kebanggaan guru dalam proses pembelajaran.
Ada 9 kompetensi pedagogik yang sangat layak untuk diketahui oleh guru dan sekaligus
untuk dikuasai, seperti :
1. Menguasai bahan ajar/ materi yang akan diajarkan dan juga bahan penunjang lainnya.
Yang dimaksud dengan menguasai bahan ajar/ materi dalam kurikulum sekolah yaitu guru
harus menguasai bahan / materi sesuai dengan materi atau cabang ilmu pengetahuan yang
dipegang atau diajarkan sesuai dengan kurikulum sekolah.
2. Mengelola program pembelajaran, guru yang memiliki kompetensi yang tinggi
seharusnya mampu mengelola program pembelajaran yang secara regulasinya mampu
sebagai gambaran seseorang akan tampil di depan kelas sekalipun guru berhalangan hadir
di saat itu.
3. Kemampuan mengelola kelas, untuk kenyamanan dalam pembalajaran kelas perlu
dibenahi agar terlihat sejuk, indah dan pembelajaran bisa terpokos sehingga tidak ada lagi
persoalan yang bisa mempengaruhi pemikiran ketika pembelajaran berlangsung. Kalau
bembelajaran belum kondusip, guru sebaiknya harus berusaha seoptimal mungkin
membenahinya dan ketika pembelajaran harus dimulai siswa sudah siap menerimanya.
Sangat diperlukan bagi guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang sihat sebelum
dimuali kegiatan pembelajaran. Misalnya meja sudah tertata rapi papan tulis sudah bersih,
kelompok belajar sudah terbagi, lembar kerja siswa sudah disipkan, tempat membuah
sampah sudah bersih dan lainnya.
4. Menggunakan media pembelajaran, di era 4,0 (kemajuan teknologi industri yang sangat
pesat) buku-buku pelajaran yang sudah ada. Guru pun sebaiknya untuk menyampaikan
pembelajaran menggunakan media IT agar pembelajaran lebih tertarik dan adanya
dinamika / variasi dalam penyampaian materi kepada siswa.
5. Memahami Landasan Kependidikan
Landasan pendidikan yang dituangkan dalam kebijakan yang dilakukan akan memuat
tentang kehidupan Negara. Pendidikan dapat mempertahankan NKRI melalui bermacam
cara, seperti melalui budaya, ekonomi, politik dan sebagainya yang menyangkut kehidupan
hajat orang banyak.
6. Mengelola Interaksi Belajar Mengajar.
Ada beberapa komponen dalam interaksi pembelajaran, misalnya guru, siswa, metode, alat
teknologi, sarana, dan tujuan. Untuk mencapai tujuan/kompetensi masing-masing
komponen itu saling berperan dan merespon saling mempengaruhi antar satu dengan yang
lainnya. Sehingga semuanya dikembalikan kepada guru terutama untuk mendesain secara
sistematis agar komponen tadi sama-sama berfungsi sesuai dengan harkat yang terdapat
padanya, sehingga pembelajaran dapat dicapai secara optimal.
7. Memberi Penilaian kepada Siswa untuk Kepentingan Pengajaran.
Salah satu tugas utama dari guru sebagai pendidik professional adalah memberikan
penilaian dan mengevaluasi kepada peserta didik, oleh sebab itu menilai peserta didik
adalah salah satu dari kompetensi pedagogik. Guru harus mampu meniai prestasi siswanya
untuk kepentingan pembelajaran. Penilaian sebenarnya mempunyai fungsi (1) sebagai
pelaksanaan laporan pemberian nilai tanda kemajuan belajar siswa; (2) sebagai lapporan
kepada orang tua siswa dalam tingkat kemampuan penguasaan belajar, dan (3) mengetahui
keberhasilan guru dalam melakukan proses pembelajaran.
8. Mengenal Fungsi Bimbingan Penyuluhan
Membimbing siswa adalah salah satu tugas utama guru sebagai pendidik profesional juga
melakukan bimbingan kepada siswa. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada
seseorang, dalam usaha memecahkan kesukaran-kesukaran yang dialaminya.(Drs.Ngalim
Purwanto, 1975 : 96). Penyuluhan menurut James F.Adams-dikutup dari Iberahim Hadi-
adalah suatu hubungan timbal balik antar dua orang individu yang seorang membantu yang
lainnya supaya ia dapat lebih memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah hidup
yang dihadapinya saat itu dan pada waktu yang akan datang. Tujuannya adalah memberi
bantuan agar siswa mampu memilih dan menentukan caranya sendiri untuk mengatasi
hambatan agar tidak terjadi kegagalan dalam belajar. Dalam penyelenggaraan bimbingan
dan penyuluhan tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat akademik seperti : kognitif,
afektif dan psikomotor, tatapi juga problem-problem pribadi yang diperkirakan
menghambat proses pembelajaran bahkan kemajuan belajar siswa itu sendiri. Dengan
program bimbingan dan penyuuhan itu siswa dapat mengembangkan potensinya secara
optimal menjadi pribadi masyarakat yang dilandasi dengan rasa tanggung jawab terhadap
masa depannya. Jadi guru di sekolah mempunyai peran ganda untuk menyukseskan
siswanya dalam menempuh masa depan melalui pengetahuan yang diperoleh dan melewati
jalan yang berliku dengan diberikan rambu-rambu agar tidak melakukan tikungan yang
membahayakan dirinya.
9. Mengenal dan Menyelenggarakan Administrasi Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang didalamnya ada kepala sekolah, guru, pegawai
tata usaha, murid tentu memerlukan penataan yang efektif dan efisien dalam menjalankan
roda organisasi system pendidikan, kita bisa berjalan dengan lancer menuju tujuan
pendidikan perlu ada dukungan administrasi sekolah. Selain untuk menyelesaikan
administrasi pembelajaran juga harus menyelesaikan administrasi kelas seperti : membuat
jadwal pembelajaran, absen kehadiran siswa, buku nilai dan catatan kemajuan
pembelajaran sehari-hari atau istilah disebut dengan jurnal. Administrasi kelas ini akan
dapat membantu guru pada saat rapat kenikan kelas, pemberian nilai bahkan catatan
pembimbingan atau catatan peristiwa yang terjadi selama siswa dalam pembelajaran.
(Hatta, 2018)
3. Kompetensi Profesional
Ada dua hal yang perlu diketahui, dipahami dan dukuasai sehubungan dengan
kompetensi professional yaitu (1) kemampuan dasar guru dan (2) keterampilan dasar guru ,
keduanya yang harus dimiliki seorang guru dan merupakan kemampuan yang berkenaan
dengan penguatan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut serta menambah wawasan
keilmuan sebagai guru.
Masing-masing kompetensi itu memiliki subkompetensi dan indikator isensial
sesuai dengan jumlah bidang studi atau rumpum matapelajaran. Pada kemampuan dasar
ada beberapa pandangan para ahli mengenai kompetensi professional, seperti yang
dikemukakan Cooper, yaitu : (1) mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku
manusia; (2) mempunyai pengetahuan dan menguasai mata pelajaran/ bidang studi yang
dibinanya; (3) mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan
bidang studi yang dibinanya, dan (4) mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.
Sedang menurut ``(Johnson, 1980) mencakup : (a) penguasaan materi pelajaran yang
terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuaan
yang diajarkan dari bahan yang diajarkannya itu; (b) penguasaan dan penghayatan atas
landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan, dan (c) penguasaan proses
kependidikan keguruan pembelajaran siswa. Menurut (Depdikbud 1980) ada 10 (sepuluh)
kemampuan dasar guru, yaitu : (a) penguasaan bahan pelajaran beserta konsepkonsep dasar
keilmuaannya, (b) pengelolaan program belajar mengajar, (c) pengelolaan kelas, (d)
penggunaan media dan sumber pembelajaran, (e) penguasaan landasan kependidikan, (f)
pengelolaan interaksi belajar mengajar,(g) penilaian pristasi siswa, (h) pengenalan fungsi
dan program bimbingan dan penyuluhan, (i) pengenalan dan penyelenggaraan administrasi
sekolah serta, (j) pemahaman prinsip-prinsip dan pemanfaatan hasil penelitian pendidikan
untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.(dalam Djam’an Satori 2010: 2.24)
Selain kemampuan dasar di atas maka keterampilan dasar secara spesipik akan
membantu perilaku guru ketika berasa dalam kelas. Ketrampilan dasar atau sering disebut
keterampilan mengajar memenag sangat diperlukan oleh setiap orang yang menjadi guru.
Guru yang terampil adalah guru yang profesional dalam mengajar akan menciptakan
situasi pembelajaran yang sangat menarik. Murud senang mengikuti pembelajaran guru
pun merasa puas terhadap pelaksanaan pembelajaran. Ada beberapa keterampilan dasar
yang perlu diketahui dan diaplikasikan serta dikuasai oleh guru ketika guru ingin
melaksanakan pembelajaran, yaitu : a. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran; b.
Keterampilan Menjelaskan;
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial berkaitan dengan kemempuan guru sebagai makhluk sosial
dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan guru berkomunikasi dan berinterakasi
secara efektif dan menarik dengan peserta didik, sesama pendidik, dan tenaga
kependidikan, orang tua dan wali peserta didik, masyarakat sekitar dimana pendidik itu
tinggal, dan dengan pihak-pihak berkepentingan dengan sekolah.
Kompetensi sosial menurut Slamet PH (2006) terdiri dari Sub-Kompetensi (1)
memahami dan menghargai perbedaan serta memiliki kemampuan mengelola konflik dan
benturan; (2) melaksanakan kerjasama secara harmonis dengan kawasan sejawat, kepala
sekolah dan wakil kepala sekolah, dan pihakpihak terkait lainnya; (3) membangun kerja
tim yang kompak; (4) melaksanakan komunikasi (oral, tertulis, tergambar) secara efektif
dan menyenangkan dengan seluruh warga sekolah, orang tua peserta didik, dengan
kesadaran sepenuhnya bahwa masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab terhadap
kemajuan pembelajaran; (5) memiliki kemampuan memahami dan menginternalisasikan
perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap tugasnya; (7) melaksanakan prinsip-
prinsip tata kelola yang baik (misalnya: partisipasi, transparansi, akuntabilitas, penegakan
hukum, dan profesionalisme). (Nurmalita, n.d.)
KESIMPULAN
Seorang pendidik diwajibkan memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya, oleh
karena itu pendidik harus memiliki sikap dan kepribadian yang utuh yang dapat dijadikan
panutan tokoh idola dalam seluruh segi hidupnya. Selain itu sebagai seorang pendidik
harus bisa memenuhi keempat kompetensi yang telah ditetapkan yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

DAFTAR PUSTAKA
Hatta, M. (2018). Empat Kompetensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru.
Hidayat, S. (2017). Pengembangan Guru Profesional. PT Remaja Rosdakarya.
Nurmalita, A. (n.d.). BERBAGAI KOMPETENSI YANG WAJIB DIMILIKI PENDIDIK.

Anda mungkin juga menyukai