Anda di halaman 1dari 9

PENTINGNYA KOMPETENSI PROFESIONALDAN KOMPETENSI

KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

Ayun Likamulyanti
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
Email: ayun.likamulyanti2016@student.uny.ac.id

Abstrak:Peran guru sebagai pendidik harus memiliki seperangkat kompetensi mengajar yang
baik dan benar. Kompetensi mengajar dalam penelitian ini berfokus pada pentingnya
kompetensi profesional, dan kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pentingnya kompetensi profesional
dan kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa.Penulisan artikel jurnal ilmiah ini
menggunakan metode penelitian studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian guru sangat penting dalam pembelajaran,
karena kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian guru mempunyai pengaruh yang
sangat besar terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.Hal ini terbukti bahwa banyak
sumber pustaka yaitu buku dan jurnal ilmiah yang memaparkan dan mendiskripsikan bahwa
kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian guru memberikan pengaruh positif
terhadap penigkatan motivasi belajar siswa.

Kata kunci: kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, motivasi belajar siswa

THE IMPORTANCE OF PROFESSIONAL COMPETENCY AND TEACHER


PERSONALITY COMPETENCE TO STUDENT’S LEARNING MOTIVATION

Abstract:The role of teachers as educators should have a set of teaching competencies that
are good and true. The teaching competence in this study focuses on the importance of
professional competence, and teacher's personality competence on student learning
motivation. This study aims to determine how big the importance of professional competence
and teacher personality to student learning motivation. Writing this scientific journal article
using research method of literature study. The results of this study indicate that professional
competence and teacher personality competence is very important in learning, because
professional competence and teacher personality competence have a very big influence on the
improvement of student learning motivation. It is evident that many sources of libraries are
books and scientific journals that describe and describe that professional competence and
teacher personality competence have a positive influence on improving students' learning
motivation.

Key word:Professional competence, personality competence, student’s learning


motivation.

PENDAHULUAN keterampilan-keterampilan untuk


kehidupan siswa. Untuk dapat
Secara umum, ada tiga tugas guru melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sebagai profesi yaitu mendidik, mengajar, diatas, seorang guru dituntut memiliki
dan melatih. Mendidik berarti meneruskan beberapa kemampuan dan kompetensi
dan mengembangkan nilai-nilai hidup; tertentu sebagai bagian dari
mengajar berarti meneruskan dan profesionalisme guru.Definisi ini
mengembangkan ilmu pengetahuan; memberikan pengertian bahwa guru
melatih berarti mengembangkan merupakan salah satu pekerjaan

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
profesional yang membutuhkan keahlian melaksanakan tugasnya harus bersikap
khusus hasil proses pendidikan yang terbuka dan kritis untuk
dilaksanakan oleh lembaga pendidikan mengaktualisasikan penguasaan isi bidang
keguruan. Dengan demikian, jelaslah studi, pemahaman terhadap karakteristik
bahwa sebagai tenaga profesional guru peserta didik. Disamping itu, guru perlu
diharuskan untuk memiliki kompetensi dilandasi ikhlas dan bertanggung jawa atas
yang dipersyaratkan terutama kompetensi profesi pilihannya, sehingga berpotensi
profesional dan kompetensi kepribadian menumbuhkan kepribadian yang tangguh
untuk melakukan tugas pendidikan dan dan memiliki jati diri.
pengajaran. Dalam pasal 28 PP RI No. 19
Menurut Kamus Umum Bahasa Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Indonesia (WJS, Purwadarminta) Pendidikan dinyatakan bahwa pendidik
kompetensi berarti (kewenangan) adalah agen pembelajaran yang harus
kekuasaan untuk menentukan atau memiliki empat kompetensi, yaitu
memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi pedagogik, kepribadian,
kompetensi yakni kemampuan atau profesional dan sosial. Akan tetapi dalam
kecakapan. Kompetensi merupakan penelitian ini berfokus pada kompetensi
gambaran hakikat kualitatif dari perilaku profesional dan kompetensi kepribadian
guru yang tampak sangat berarti (Charles guru. Pertama, kompetensi profesional
E.Johnson, 1974). Sedangkan dalam merupakan kemampuan yang berkenaan
Undang-Undang Republik Indonesia denganpenguasaan materi pembelajaran
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan bidang studi secara luas dan mendalam
Dosen, dijelaskan bahwa: “kompetensi yang mencakup penguasaan subtansi isi
adalah seperangkat pengetahuan, materi kurikulum mata pelajaran di
keterampilan, dan perilaku yang harus sekolah dan subtansi keilmuan yang
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru menaungi materi kurikulum tersebut serta
atau dosen dalam melaksanakan tugas menambah wawasan keilmuan sebagai
keprofesionalan. guru. Kedua, kompetensi kepribadian
Pembelajaran yang mendidik merupakan kemampuan profesional yang
terdiri atas pemahaman konsep dasar mencermintan kepribadian yang mantap,
pendidikan dan pembelajaran bidang studi stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
yang bersangkutan, serta penerapannya menjadi teladan bagi peserta didik, dan
dalam pelaksanaan dan pengembangan berakhlak mulia. Salah satu faktor penting
pembelajaran.Pembelajaran yang mendidik yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
merupakan upaya menfasilitasi peserta didik adalah motivasi belajar. Hasil
perkembangan potensi individu secara penelitian menunjukkan bahwa terdapat
optimal dan bersinergi antara pengaruh yang signifikan antara motivasi
pengembangan potensi pada setiap aspek belajar dengaan prestasi belajar sebesar
kepribadian dalam pembelajaran dilakukan 98,30 %. Dengan demikian keberadaan
dengan mengacu pada pembentukan motivasi belajar menjadi faktor yang
individu yang utuh dalam kompetensi sangat penting dan harus diperhatikan
kecakapan hidup yang bertakwa, untuk meninngkatkan kualitas
bermartabat bermoral dan bertanggung pembelajaran dan prestadi peserta didik.
jawab. Pengembangan pribadi dan Menurut Winkels yang dikutip oleh
profesional mancakup pengembangan Iskandar “motivasi belajar merupakan
intuisi keagamaan, kebangsaan yang motivasi yang diterapkan dalam kegiatan
berkepribadian, sikap dan kemampuan belajar mengajar dengan keseluruhan
mengaktualisasi diri, serta sikap dan penggerak psikis dari diri siswa yang
kemampuan mengembangkan menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
profesionalisme kependidikan. Guru dalam kelangsungan belajar dalam mencapai satu

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
tujuan. Guru memiliki peranan penting Penelitian ini menggunakan
dalam menumbuhkan motivasi belajar metode penelitian studi pustaka. Menurut
peserta didiknya melalui berbagai aktivitas Nasution (dalam Soejono: 19) metode
belajar yang didasarkan pada pengalaman penelitian selalu dikaitkan dengan
dan kemampuan guru kepada siswa secara persoalan tujuan penelitian. Studi pustaka
individual. adalah penelitian yang dilakukan oleh
Oleh karena itu, seorang guru peneliti dengan mengumpulkan sejumlah
dituntut profesional dan mempunyai buku-buku, majalah, liflet yang berkenaan
kepribadian menarik agar mampu dengan masalah dan tujuan penelitian.
membangkitkan semangat belajar peserta Buku tersebut dianggap sebagai sumber
didik. kompetensi profesional dan data yang akan diolah dan dianalisis
kepribadian gurumemiliki peranan dan seperti banyak dilakukan oleh ahli sejarah,
pengaruh yang sangat besar dalam rangka sastra dan bahasa (Daniel, A.R, 2009:
menumbuhkan motivasi belajar siswa 80).Penelitian ini dilakukan dengan cara
melalui berbagai aktivitas belajar. Hal menelaah dan membandingkan sumber
tersebut kiranya disebabkan karena guru kepustakaan untuk memperoleh data yang
memegang peran utama dalam bersifat teoritis. Disamping itu dengan
pembangunan pendidikan, khususnya yang menguunakan studi pustaka penulis dapat
diselenggarakan secara formal di sekolah. memperoleh informasi tentang teknik-
Guru sangat menentukan keberhasilah teknik penelitian yang diharapkan
peserta didik, terutama dalam kaitannya sehingga pekerjaan peneliti tidak
dengan proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan duplikasi.
untuk mengetahui dan membuktikan Berdasarkan langkah-langkah
bahwa kompetensi profesional dan penelitian kepustakaan, maka langkah-
kompetensi kepribadian guru mempunyai langkah kegiatan penelitian yang akan
posisi yang sangat penting dan peneliti lakukan adalah: 1. Menyiapkan
berpengaruh terhadap motivasi belajar alat perlengkapan: Pada tahap ini peneliti
siswa. Maka dari itu perlu diadakan mempersiapkan segala sesuatu yang akan
penelitian studi pustaka dari teori-teori dibutuhkan dalam penelitian nantinya,
yang ada dalam buku-buku dan jurnal seperti pensil, pena, dan alat untuk
ilmiah. Penelitian ini adalah untuk mencatat hal-hal yang menjadi bahan
memperkuat teori dan memberi informasi utama penelitian, atau pun untuk mencatat
kepada kalangan akademis bahwa sumber buku sebagai refrensi.2. Menyusun
kompetensi profesional dan kompetensi bibliografi kerja: Setelah alat perlengkapan
kepribadian memiliki manfaat dan penelitian lengkap tugas pertama dalam
pengaruh terhadap motivasi belajar siswa, riset kepustakaan adalah mulai dengan
sehingga kompetensi profesional dan menyusun Bibliografi kerja yaitu catatan
kompetensi kepribadian guru sangatlah mengenai bahan sumber utama yang akan
membantu tercapainya tujuan pendidikan. digunakan untuk kepentingan penelitian. 3.
Adapun masalah yang dihadapi adalah Mengatur waktu: Hal berikutnya yang
penting atau tidaknya kompetensi harus diperhatikan adalah waktu,
profesional dan kepribadian guru terhadap pengaturan waktu harus dilakukan untuk
motivsi belajar siswa. Berdasarkan menghindari banyak terbuangnya waktu
rumusan masalah diatas dapat ditemukan: sia-sia. waktu penelitian harus diatur kapan
Apakah kompetensi profesional dan mulai penelitian dan kapan harus
kompetensi kepribadian guru penting selesainya. 4. Membaca: dan membuat
terhadap motivasi belajar siswa ? catatan penelitian Pada tahap terakhir ini
peneliti harus membaca bahan-bahan dan
METODE PENELITIAN membuat catatan penelitian guna
kelengkapan bahan yang diperlukan dalam

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
penelitian. karena memang penelitian oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
kepustakaan data yang diperoleh hanya tugas keprofesionalnya. Dari beberapa
melalui buku maka dalam melakukan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pemnelitian peneliti harus membaca dan kompetensi merupakan kemampuan dan
mencatatat bahan utama dalam penelitian. kewenangan guru dalam melaksanakan
profesi keguruannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Beberapa kata kunci yang terdapat
Hasil dalam pengertian tersebut sebagai berikut.
Dalam penelitian ini, peneliti Pertama, pengetahuan yang dimaksud
memperoleh data dari analisi beberapa dalam kompetensi guru adalah
buku dan jurnal ilmiah yang berkenaan penguasaan, pemahaman disiplin ilmu
tentang pengaruh kompetensi profesional yang menjadi tanggung jawabnya, dan
dan kompetensi kepribadian guru terhadap ilmu kependidikan. Kedua, keterampilan
motovasi belajar siswa. Dari buku dan atau psikomotor, yaitu kemahiran dalam
jurnal ilmiah didapatkan data bahwa menjalankan, mengoperasikan tugas,
terdapat penelitian yang menunjukkan fungsi dan peran sebagai pendidik.
bahwa kompetensi profesional dan Dalam proses belajar dan
kompetensi kepribadian guru sangat pembelajaran yang terus berkembang, guru
berpengaruh terhadap peningkatan dituntut memiliki pemahaman atas
motivasi belajar siswa. Lalu peneliti kompetensi dan peran-peran yang harus
menganalisis dari sumber buku dan jurnal dilakukannya. Kompetensi profesional
ilmiah tersebut, hingga diperoleh data seorang guru berkaitan dengan
bahwa kompetensi profesional dan kompetensi-kompetensi guru yang akan
kompetensi kepribadian guru sangat mendukung, menunjang, dan
pentinguntuk menumbuhkan dan memperlancar jalannya proses
meningkatkan motivasi belajar siswa, pembelajaran dengan efektif dan efisien
karena dengan kompetensi profesional dan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
kompetensi kepribadian guru yang baik Peran guru berkaitan dengan bagaimana
dan sesuai dapat meningkatkan motivasi seorang guru mampu memahami dan
belajar siswa. menentukan batasan-batasan yang harus
dilakukan oleh seorang guru dalam
Pembahasan mengorganisasikan materi, berinteraksi,
Kompetensi guru dan melakukan proses pembelajaran.
Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia (WJS. Purwadarminta) Kompetensi profesional guru
kompetensi berarti (kewenangan) Menurut Sugiyono dan Hariyanto
kekuasaan untuk menentukan atau (2011: 185), perkembangan kehidupan
memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar yang semakin kompleks dan penuh
kompetensi yakni kemampuan atau tantangan menuntut guru bekerja lebih
kecakapan. Kompetensi merupakan maksimal dalam mempersiapkan siswanya
gambaran hakikat kualitatif dari perilaku menghadapi perubahan-perubahan zaman
guru yang nampak sangat berarti (Broke yang terus berubah, berkembang dan
and Stone, 1975). Kompetensi merupakan kompleks tersebut. Oleh sebab itu guru
perilaku yang rasional untuk mencapai harus dapat bekerja dengan lebih
tujuan yang dipersyaratkan sesuai kondisi profesional yang dalam hal ini ditunjukkan
yang diharapkan (Mc.Leod oleh adanya beberapa kompetensi yang
1989).Menurut UU No 14 Tahun 2005, harus dimiliki oleh seorang guru. Istilah
kompetensi guru adalah seperangkat profesional mengarah pada tingkat
pengetahuan, keterampiran dan perilaku kemampuan guru dalam melaksanakan
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai tugas-tugas keguruannya dengan baik.

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Kompetensi profesional guru menguasai langkah-langkah penelitian dan
merupakan kemampuan dan kewenangan studi teoritis untuk memperdalam
tugas yang harus dilakukan oleh guru pengetahuan atau bahan belajar.
dalam menjalankan profesi keguruannya. Menurut pasal 8 Undang-Undang
Menurut Sugihartono dkk. (2007:87), Repiblik Indonesia Nomer 14 Tahun 2005,
dalam menjalankan profesinya guru kompetensi profesional merupakan
dituntut memiliki beberapa kompetensi kemampuan gurudalam menguasai
yang mencakupkompetensi kognitif, penegtahuan bidang ilmu, teknologi,atau
kompetensi afektif dan kompetensi seni yang sekurag-kurangnya meliputi 1)
psikomotorik. Menurut Wibowo dan materi pelajaran yang secara luas dan
Hamrin (2012: 118), kompetensi mendalam sesuai standar isi program
profesional guru adalah penguasaan materi satuan pendidikan, mata pelajaran atau
pelajaran yang luas dan mendalam. kelompok mata pelajaran yang diampunya,
Menurut Wina Sanjaya di Wibowo dan 2) konsep-konsep dan metode disiplin
Hamrin (2012: 118), kompetensi keilmuan, teknologi atau seni yang relevan
profesional adalah kompetensi atau dan secara konseptual menaungi atau
keterampilan terkait penyelesaian tugas koheren dengan program satuan
pendidikan. Kompetensi profesional telah pendidikan, mata pelajaran atau kelompok
menguasai karakteristik bahan ajar yang mata pelajaran yang diampu.
luas dan dalam, dan menguasai struktur Dapat disimpulkan dahwa
dan metode ilmu bidang studi yang kompetensi profesional merupakan
diajarkan. Materi dikontrol bukan hanya kemampuan guru dalam menjalankan
bahan ajar yang diajarkan di sekolah atau profesi keguruannya dalam penguasaan
sesuai dengan selebaran dalam kurikulum materi yang luas dan mendalam terkait
sekolah, tapi juga bahan utama. dengan tujuan pendidikan.
Kompetensi profesional adalah
penguasaan materi pelajaran yang luas dan Kompetensi kepribadian guru
mendalam yang meliputi penguasaan mata Istilah kompetensi kepribadian
pelajaran kurikulum di sekolah dan lebih dekat dengan kompetensi afektif
substansi pengetahuan yang membayangi guru. Menurut Sugiyono dan Hariyono
materi, sekaligus penguasaan struktur dan (2011: 186), kompetensi kepribadian guru
metodologi sains. Cecco & Graowford meliputi : 1) berakhlak mulia, 2) arif dan
(dalam Slameto, 2010) menjelaskan bahwa bijaksana, 3) demokrasi, 4) berwibawa, 5)
siswa tidak akan cepat merasa bosan dalam dewasa, 6) jujur, 7) menjadi teladan.
belajarnya jika guru tidak menggunakan Kompetensi kepribadian guru
pendekatan-pendekatan yang bersifat lainnya mencakup sikap dan perasaan guru
monoton. yang menunjang proses pembelajaran, baik
Beberapa indikator yang dapat terhadap siswa berupa ramah, empati,
menunjukkan kompetensi profesional guru bersabar, sehingga siswa merasa
adalah: (1) Menguasai substansi sains yang lebihdihargai dan diperhatikan. Sikap dan
berkaitan dengan bidang studi, memiliki perasaan guru terhadap orang lain,
indikator yang penting untuk memahami lingkungan dan terutama pada diri sendiri
bahan ajar dalam kurikulum sekolah, yang meliputi konsep diri yang potitif,
memahami struktur, konsep dan keyakinan akan kemampuannya dalam
Metodologi ilmu yang menjadi tempat membangkitkan motivasi siswa untuk
pengajaran materi, memahami konsep belajar.
antar mata pelajaran terkait, dan Kompetensi kepribadian
menerapkan konsep sains dalam kehidupan merupakan kemampuan personal yang
sehari-hari, (2) menguasai struktur dan mencerminkan kepribadian yang mantap,
metode ilmiah, memiliki indikator penting: stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
menjadi teladan bagi peserta didik, dan laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi
berakhlak mulia. Secara rinci, setiap tercermin dari ketekunan yang tidak
elemen kepribadian tersebut dapat mudah patah untuk mencapai sukses
dijabarkan menjadi subkompetensi dan meskipun dihadang oleh berbagai
indikator esensial sebagai berikut. (Reksa kesulitan. Winkel (2004), bahwa motivasi
Setiawan& Arief Noviarakhman Zagladi, belajar adalah “keseluruhan daya
2015 ) penggerak psikis di dalam diri peserta
1. Kepribadian Mantap dan Stabil. didik yang menimbulkan kebiasaan
2. Kepribadian yang Dewasa. belajar, menjamin kelangsungan belajar
3. Kepribadian yang Arif. dan memberikan arah pada kegiatan
4. Memiliki Akhlak Mulia dan Dapat belajar demi mencapai suatu tujuan”.
5. Menjadi Teladan. Bigs dan Telfer (dalam Dimyati
Kompetensi kepribadian sangat besar dkk, 1994) menyatakan bahwa pada
pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan dasarnya siswa memiliki macam-macam
perkembangan pribadi para peserta didik. motivasi dalam belajar. Motivasi
Komptensi kepribadian ini memiliki peran merupakan salah satu faktor penting dalam
dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar yang dapat memberikan
membentuk kepribadian anak, guna dampak positif pada prestasi siswa.
menyiapkan dan mengembangkan sumber Motivasi belajar dapat terbentuk melalui
daya manusia (SDM), serta keterlibatan guru dan orang tua dengan
mensejahterakan masyarakat, kemajuan berbagai cara dalam mendorong motivasi
negara, dan bangsa pada umumnya. siswa. Pemberian hadiah yang dapat
Sehubungan dengan uraian di atas, berupa benda atau ucapan bernilai positif
setiap guru dituntut untuk memiliki (pujian) terhadap perilaku positif yang
kompetensi kepribadian yang memadai, ditunjukkan siswa dapat meningkatkan
bahkan kompetensi ini akan melandasi motivasi siswa (Ali Mustadi, 2017). Kober
atau menjadi landasan bagi kompetensi- (2012), berpendapat bahwa anak yang
kompetensi lainnya. Dalam hal ini, guru mendapat pujian, perhatian, dan kasih
tidak hanya dituntut untuk mampu sayang dari orangtua akan meningkatkan
memaknai pembelajaran, tetapi dan yang keyakinan pada diri anak. Motivasi yang
paling penting adalah bagaimana dia timbul dari luar diri siswa disebut sebagai
menjadikan pembelajaran sebagai ajang motivasi ekstrinsik. Macam-macam
pembentukkan kompetensi dan perbaikan motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi
kualitas pribadi peserta didik. Untuk empat golongan, yaitu : 1) motivasi
kepentingan tersebut, dalam bagian ini instrumental, 2) motivasi sosial, 3)
dibahas berbagai hal yang berkaitan motivasi berprestasi, 4) motivasi intrinsik.
dengan kompetensi kepribadian yang Motivasi instrumental berarti bahwa siswa
mantap, stabil, dewasa, arif, dan belajar karena didorong oleh hadiah atau
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta menghindari hukuman. Motivasi sosial
didik, dan berakhlak mulia (E.Mulyasa, berarti bahwa siswa belajar untuk
2012). menyelenggarakan tugas, dalam hal ini
keterlibatan siswa pada tugas menonjol.
Motivasi belajar Motivasi berprestasi berarti bahwa siswa
Motivasi belajar memegang peran belajar untuk meraih prestasi atau
penting dalam pencapaian prestasi belajar. keberhasilan yang telah ditetapkan.
Motivasi menurut Wlodkowsky (dalam Motivasi instrinsik berarti bahwa siswa
Presetya dkk, 1985) merupakan suatu belajar karen keinginannya sendiri.
kondisi yang menyebabkan atau Motivasi yang tinggi dapat
menimbulkan perilaku tertentu dan yang meningkatkan aktivitas belajar siswa.
memberi arah dan ketahanan pada tingkah

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Motivasi tinggi dapat ditemukan dalam Surakarta menyatakan hasil penelitian
sifat perilaku siswa antara lain : dalam jurnalnya yaitu nilai hitung variabel
a. Adaya kualitas keterlibatan siswa dalam kompetensi guru (X) sebesar 10,971 dan
belajar yang sangat tinggi. nilai tabel sebesar 1,981, sehingga
b. Adanya perasaan dan keterlibatan diperoleh hasil bahwa 10,971 > 1,981.
afektif siswa yang tingigi dalam belajar. Nilai probabilitas variabel kompetensi
c. Adanya upaya siswa untuk senantiasa guru (Y) lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar
memelihara atau menjaga agar 0,000. Nilai t dan probabilitas
senantiasa memiliki motivasi belajar menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha
yang tinggi. diterima, sehingga dapat disimpulkan ada
Ada beberapa faktor yang pengaruh secara signifikan antara variabel
mempengaruhi motivasi belajar siswa, kompetensi guru (X) terhadap motivasi
menurut Harlen dan Crick (2003), faktor- belajar siswa (Y).
faktor yang mempengaruhi motivasi Dari beberapa pembahasan tentang
belajar siswa terdiri dari faktor internal dan kompetensi profesional, kompetensi
faktor eksternal. Faktor internal seperti kepribadian guru dan motivasi belajar
penilaian diri, ketertarikan/ minat, siswa serta hasil penelitian dari jurnal
berorientasi pada tujuan, usaha, keyakinan ilmiah, dapat diperoleh bahwa dalam
dan kesadaran diri. Faktor eksternal seperti pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat
aturan sekolah, kelompok, kompetensi terbentuk dan meningkat melalui
pedagogik guru, kurikulum, adanya keterlibatan guru dengan berbagai cara
penilaian, dan dukungan keluarga. dalam mendorong motivasi siswa. Dalam
pembelajaran guru dapat melakukan
Pentingnya Kompetensi profesional pemberian hadiah yang dapat berupa
guru Kompetensi kepribadian guru benda atau ucapan bernilai positif (pujian)
terhadap motivasi belajar siswa terhadap perilaku positif yang ditunjukkan
MenurutPahrudin,.Trisno Martono,. siswa dapat meningkatkan motivasi siswa
& Wiedy Murtini.( 2016) The Effect of (Ali Mustadi, 2017). Untuk meningkatkan
Pedagogic Competency, Personality, motivasi belajar siswa seorang guru juga
Professional and Social Competency harus mampu menguasai materi pelajaran
Teacher to Study Achievement of dan mengetahui konsep serta metode
Economic Lesson in State Senior High dalam pembelajaran.
School of East Lombok District Academic Dalam pendidikan, keberhasilan
Year 2015/2016 menyatakan dalam peserta didik sebagian besar ditentukan
jurnalnya, Berdasarkan diagram jalur, ada oleh guru. Kompetensi guru menjadi faktor
jalur signifikan yang menghubungkan yang paling utama dalam keberhasilan
kompetensi pribadi pada hasil belajar peserta didik. dalam pembelajaran,
siswa ekonomi (sig = 0,025 <0,05) kompetensi profesional dan kompetensi
sehingga tidak ada alasan untuk kepribadian guru yang baik dan sesuai,
menghilangkan garis tersebut. Artinya ada senantiasa dapat menyesuaikan
kompetensi profesional yang signifikan perkembangan kebutuhan dan pembejaran.
guru pada hasil belajar siswa ekonomi Guru yang mempunyai kompetensi
SMA di kabupaten Lombok Timur sebesar profesional dan kompetnsi kepribadian
0,308. yang sesuai akan mampu menciptakan
Menurut Veronika, Ellyana Dian suasana pembelajaran yang kondusif,
W,. Mintasih Indriayu,. & Sudarno dalam kreatif, efektif dan menyenangkan
jurnalnya yang berjudul Pengaruh sehingga mampu meningkatkan motivasi
Kompetensi Guru Terhadap Motivasi belajar siswa secara optimal. Dengan
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran demikian kompetensi profesional dan
Kewirausahaan Di Smk Kristen 1 kompetensi kepribadian guru yang sesuai

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
merupakan sesuatu yang sangat penting Kompetensi Pedagogik Guru Dan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan Dukungan Sosial Orangtua Dengan
motivasi belajar siswa. Motivasi Belajar Pada Siswa Di
Mts Ibadurrahman Tibu Sisok Desa
PENUTUP Loang Maka Lombok Tengah
Melalui metode studi pustaka, hasil Tahun Ajaran 2013/2014.Jurnal
analisis dari buku dan jurnal ilmiah, dapat Sosio-Humaniora Vol. 5 No. 2
disimpulan bahwa seorang guru harus
mampu dan mempunyai kompetensi Harlen, W & Crick, R. D. (2003). Testing
profesional dan kompetensi kepribadian and Motivation for Learning,
guru yang baik dan sesuai dalam aturan Graduate School of Education,
pendidikan. Kompetensi profesional dan Assessment in Education. Journal
kepribadian guru sangat berpengaruh Assassment in Education. 10 (2).
terhadap motivasi belajar siswa, karena 169-207.
dengan kompetensi profesional dan
kepribadian guru maka dapat Irham, Muhamad, & Novan, A.
menghasilkan pembelajaran yang kreatif, W.(2013).Psikologi Pendidikan:
profesional, dan menyenangkan. Sehingga Teori dan Aplikasi dalam Proses
siswa tertarik dan bersemangat untuk Pembelajaran.Yogyakarta: AR-
mengikuti pembelajaran. Jadi kompetensi RUZZ MEDIA.
profesional dan kompetensi kepribadian
guru sangat penting terhadap motivasi Kober, N. (2012). What Roles Do Parent
belajar siswa. Disarankan untuk pihak Involvement, Family Background,
yang terkaiat terutama seorang guru harus and Culture Play in Student
memperhatikan kompetensi profesional Motivation?. CEP; The George
dan kompetensi kepribadian guru agar Washington University.
motivasi belajar siswa semakin meningkat
sehingga akan meningkatkan prestasi Moh. Uzer Usman.(2006).Menjadi Guru
belajar siswa. Profesional.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
UCAPAN TERIMA KASIH Mulyasa.(2005).Menjadi Guru Profesional
Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Menciptakan Pembelajaran
semua pihak yang telah membantu dalam Kreatif dan
menyelesaikan penelitian ini, terutama Menyenangkan.Bandung: PT
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada Remaja Rosdakarya.
orang tua yang selalu mendukung, Kepada
Dosen pengampu mata kuliah landasan Pahrudin,.Trisno Martono,. & Wiedy M.(
pendidikan yaitu Bapak Ali Mustadi, 2016) The Effect of Pedagogic
petugas perpustakaan yang selalu Competency, Personality,
melayani dalam penulis melakukan studi Professional and Social
pustaka, dan juga teman-teman PGSD Competency Teacher to Study
kelas 3E. Sehingga penulis dapat Achievement of Economic Lesson
menyelesaikan sebuah artikel jurnal in State Senior High School of East
ilmiah. Lombok District Academic Year
2015/2016. Volume 2 Number 1
DAFTAR PUTAKA
Setiawan, Reksa,& Arief N. Z.(2015).
Al-Ajami, Habibi, & Triana, Noor, E. D. Pengaruh Kompotensi Pedagogik,
S.(2014).Hubungan Antara Kompetensi Profesional,
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Dan

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Kompetensi Sosial Guru Terhadap Winkel, W. S. (2004). Psikologi
Motivasi Belajar Siswa.Jurnal Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
64_JIEB, Volume , Nomer 1.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-


faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.

Sugihartono,dkk.(2013).Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Pres.

Suyanto, & Asep, Jihan.(2013).Menjadi


Guru Profesional: Strategi
Peningkatan Kualifikasi dan
Kualitas Guru. Jakarta: Erlangga.

Tedjawati ,J.M.( 2011).Peningkatan


Kompetensi Guru Melalui Lesson
Study:Kasus Di Kabupaten Bantul.
Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 4.

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.

Utami, Kustiwi Nur, &Ali M.


Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Tematik Dalam
Peningkatan Karakter, Motivasi,
Dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan
Karakter,Tahun VII,Nomor1.
Diakses dari
https://journal.uny.ac.id/index.php/j
pka/article/view/15492/9688

W, Veronika Ellyana Dian,. Mintasih ,. &


Sudarno. (2016). Pengaruh
Kompetensi Guru Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Kewirausahaan Di Smk
Kristen 1 Surakarta.

Pentingnya Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Anda mungkin juga menyukai