Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya mempelajari Mata Kuliah Profesi Pendidikan

Tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Berawal dari pernyataan tersebut, jelas bahwa profesi bukanlah suatu pekerjaan biasa, melainkan pekerjaan yang dilakukan secara profesional dengan keahlian dan pendidikan yang memadai dan dilatari oleh pengakuan secara formal maupun informal. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Dalam RUU Guru (pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa profesional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dangan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain, sedangkan Profesionalisme adalah sikap mental dalam bentuk komitmen dari seseorang yang memiliki profesi untuk mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Profesionalisme juga merupakan motivasi intrinsik sebagai pendorong untuk mengembangkan diri menjadi seorang profesional. Sebagai mahasiswa yang mengambil kuliah kependidikan, mahasiswa akan diarahkan menjadi seorang guru atau pendidik. Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis, sedangkan pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Mengacu pengertian tersebut, profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap untuk menjadi guru yang profesional, yaitu: (1) tahu teori, (2) praktek, (3) memahami pangsa pasar, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Seorang guru juga harus memiliki tanggung jawab yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah benda, melainkan kumpulan manusia, dimana sukses atau tidaknya mereka terdapat pengaruh

peran guru didalamnya. Diperlukan pendidikan yang memadai agar mahasiswa calon guru memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan tercapainya tujuan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Bekal kognitif yang dimiliki seorang guru merupakan bekal agar peserta didik memiliki ilmu yang memadai dan menguasai materi pelajaran tertentu, serta kompetensi yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan. Dalam hal ini, diperlukan metode yang efektif dan efisien sehingga materi/stimulus yang guru berikan dapat diterima dengan baik oleh para peserta didik. Bekal afektif yang diterapkan guru dalam kesehariannya, merupakan bekal dalam melahirkan peserta didik yang bermoral, beretika, sopan-santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk melahirkan peserta didik yang bermoral, guru harus memiliki moralitas yang bisa dijadikan panutan oleh peserta didik. Bekal psikologis merupakan kemampuan seorang guru dalam memahami dan karakteristik peserta didik yang beraneka ragam sehingga guru dapat membimbing dan melakukan penanganan yang tepat pada masing-masng peserta didik. Mengacu pada seluruh bekal tersebut, guru mempersiapkan peserta didik agar mandiri secara intelektual, spiritual, dan emosional. Seluruh bekal tersebut harus dipersiapkan saat calon guru masih duduk di bangku kuliah. Disamping itu, guru harus memiliki sikap yang baik dan benar, yang patut untuk digu gu dan ditiru, serta memiliki integritas sebagai pendidik. Berbicara mengenai integritas pendidik, berpedoman pada ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, yang artinya di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan. Sangat berbeda dengan profesi lainnya, dalam profesi guru, seseorang yang akan diangkat derajatnya adalah peserta didik, bukan diri guru itu sendiri. Maka dari itu, wibawa sebagai seorang pendidik harus terlebih dahulu dibangun, menjadi kesatuan sikap dari diri guru itu sendiri. Pribadi guru juga harus adaptasi aktif, yakni dapat melebur pada pribadi siswa dan mampu menghadapi peserta didik dengan setia agar dihargai oleh peserta didik. Dibalik kepribadiannya, seorang guru diharapkan menjadi manajer dan pemimpin. Maksud manajer disini ialah guru dapat memantau ketaatan peraturan yang telah dibuatnya dan dilaksanakan bersama-sama dengan peserta didik, sedangkan maksud pemimpin disini ialah guru

dapat berpikir, memberikan solusi, dan mengambil langkah-lankah supaya produktivitas meningkat. Guru harus dapat memberikan layanan manajemen pendidikan. Secara garis besar, artinya ialah mengatur di bidang pendidikan. Manajemen berarti mengatur, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi. Pendidikan berarti usaha sadar untuk mengubah peserta didik agar mereka mengalami perubahan nilai-nilai ke arah yang lebih baik. Berbicara mengenai manajemen pendidikan, erat sekali kaitannya dengan kurikulum yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat acuan/ komponen pembelajaran yang akan dijadikan pedoman belajar. Dengan kata lain, kurikulum adalah kumpulan pengalaman belajar yang terdokumentasikan. Kurikulum merupakan pedoman guru dalam merancang manajemen pendidikan. Dalam hal ini, guru juga harus menjadikan murid sosok yang cerdas, yakni tidak sekedar mengerti, tetapi juga dapat mengimplementasikan stimulus yang diberikan oleh guru. Terdapat tiga tahap dalam manajemen pendidikan, yaitu (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap evaluasi. Guru diharapkan dapat melaksanakan TQM (total quality manajemen), yakni menyertakan pelaksanaan evaluasi monitoring pada saat perencanaan dan pelaksanaan. Dalam hal ini, guru berperan sebagai tim kaizen atau pemeriksa kelayakan. Seluruh upaya dan kewajiban-kewajiban guru yang telah diutarakan diatas adalah upaya untuk menjadikan mahasiswa kependidikan menjadi seorang guru yang profesional. Upayaupaya tersebut disediakan oleh mata kuliah profesi pendidikan. Dengan mengikuti mata kuliah ini, diharapkan para calon guru sadar akan tanggung jawab mereka menjadi guru.

Mengapa kita belajar PROFESI KEPENDIDIKAN ?

Pengertian dari profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Everett Hughes menjelaskan bahwa istilah profesi merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi perbedaan itu sendiri, (Chandler, 1960). Suatu profesi umumnya juga ditandai oleh adanya pertumbuhan dalam jabatan. Hakikat suatu profesi ialah bahwa seseorang itu lebih mengutamakan tugasnya sebagai suatu layanan sosial. Suatu profesi dilandasi dengan memiliki sejumlah pengetahuan yang sistematis. Suatu profesi memiliki otonomi yang tinggi,artinya orang itu akan memiliki kebebasan yang besar dalam melakukan tugasnya karena merasa punya tanggung jawab moral yang tinggi. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa profesi kependidikan adalah suatu jabatan dimana seseorang mengabdikan dirinya menjadi seorang tenaga pendidik yang professional dan diharapkan mampu menjalankan serta melaksanakan tujuan dari pendidikan. Profesi kependidikan sangat penting dikarenakan pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Kemarnpuan guru sebagai tenaga kependidikan, baik secara personal, sosial, maupun profesional, harus benar-benar dipikirkan karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan. Untuk itu, ilmu pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan merupakan ilmu yang mempersiapkan tenaga ke pendidikan yang profesional, sebab kemampuan profesional bagi guru dalam melaksanakan proses belajarmengajar merupakan syarat utama. Ilmu pendidikan pada dasarnya adalah suatu program yang mempersilahkan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Fungsi ilmu pendidikan adalah untuk pembentuk pribadi para pendidik dan calon pendidik, sebab dengan mempelajari ilmu tersebut, mereka, pendidik dan calon pendidik, dituntut untuk berpikir kritis dan logis, berperasaan tajam dan berkemauan keras. Dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Guru menjadi ujung tombak dalam pembangunan pendidikan nasional. Terutama dalam membangun dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal. Guru profesional dan bermartabat menjadi impian kita semua karena akan melahirkan anak bangsa yang cerdas, kritis, inovatif, demokratis, dan berakhlak. Guru profesional dan bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas sumber daya manusia yang kuat. Didalam prosesnya kita harus ingat bahwa siswa bukanlah sebuah manusia tetapi merupakan seorang manusia. Pengetahuan yang diberikan padanya merupakan bahan untuk membentuk pribadi yang utuh, membentuk konsep berpikir, sikap jiwa dan menyentuh afeksi

yang terdalam. Oleh sebab itu guru tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan terampil saja tetapi harus memiliki seni mengajar. Jadi kesimpulannya guru yang ahli itu disamping memiliki ilmu dan terampil dibidangnya, juga harus memiliki seni mengajar. Sehingga dalam proses belajar mengajar mampu menciptakan situasi belajar yang mengandung makna relasi interpersonal sehingga siswa merasa "diorangkan" atau menjadi diri sendiri agar mampu menerima pelajaran dengan baik. Guru yang professional dituntut untuk menciptakan suasana kelas yang tidak membosankan agar para siswa tetap nyaman dalam melaksanan proses belajar dengan baik. Oleh karena pentingnya profesi kependidikan diharapkan untuk kita para pendidik mampu menjadi tenaga pendidik yang professional dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan dari pendidikan itu sendiri. Alasan inilah yang membuat kita para pendidik untuk belajar mengenai profesi kependidikan. SELESAI
http://afriyancenahampun.blogspot.com/2011/05/mengapa-kita-belajar-profesi.html

Anda mungkin juga menyukai