Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI PEMBELAJARAN: KONSEP DASAR ILMU PENDIDIK

OLEH YULIA NURFAJAR AINI

Setelah membaca dan mempelajari konsep dasar ilmu pendidik, saya memperoleh berbagai manfaat
yang berguna sebagai pengembangan profesi yang saya tekuni ini yaitu sebagai guru. Menjadi seorang
guru harus mampu mengetahui karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Guru harus mempelajari ilmu
yang berkaitan dengan peserta didik. Tujuannnya adalah agar guru dapat memberikan pelajaran yang
sesuai dengan minat peserta didik. Jadi, yang menjadi titik pangkal adalah peserta didik. Tujuan
pendidikan adalah membentuk anak menjadi manusia yang bebas tetapi berkarakter. Seorang guru
dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu memiliki seperangkat ilmu tentang
bagaimana ia harus mendidik anak. Guru bukan hanya sekadar terampil mengajar dan menyampaikan
bahan ajar, namun disamping itu ia juga harus mampu mengembangkan pribadi anak, mengembangkan
watak anak, dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak.

Mengajar bukan dimaksudkan memindahkan  (mentransfer) pengetahuan dari guru kepada siswa.
Mengajar merupakan kegiatan membantu siswa untuk mengembangkan pemikirannya sendiri.
Mengajar merupakan bentuk pastisipasi guru dalam proses membentuk pengertian siswa. Dengan kata
lain, aktivitas mengajar merupakan suatu bentuk dari proses belajar. Mengajar yang baik hanya menjadi
mungkin kalau si pengajar berpikir dengan baik. Berpikir yang baik merupakan syarat mutlak yakni
mempunyai pengertian yang jernih dan susunan pengertian yang teratur. Belajar dalam pengertian ini
dimasudkan sebagai usaha seseorang untuk berpikir secara konstruktif. Proses berpikir jauh lebih
penting dari pada sekedar berusaha untuk mendapatkan jawaban. Siswa dibantu untuk berpikir, siswa
berusaha untuk mencari jawaban sendiri.

Landasan dalam melaksanakan pendidikan sangatlah penting agar semua yang dilakukan bisa
terarah. Dalam hal mendidik peserta didik ini, guru harus memiliki konsep dasar/ landasan  ilmu
pendidikan yang berfungsi sebagai titik tolak dalam praktik pendidikan. Landasan pendidikan sebagai
pijakan dalam praktik pendidikan diantaranya :

1.      Landasan filosofis

2.      Landasan epistemology

3.      Landasan yuridis

4.      Landasan emoiris

5.      Landasan religious

Peserta didik dalam satu kelas memiliki karakteristik masing-masing karena setiap peserta didik memiliki
keunikannya dan bakatnya masing-masing. Maka seorang guru mengenal karakternya: etnik, kultural,
status sosial, minat, perkembangan kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi, perkembangan
emosi, perkembangan sosial dan perkembangan moral dan spiritual, dan perkembangan motorik. Dalam
hal Pendidikan ada teori belajar yang akan diterapkan dalam pendidikan, yaitu:
1.      Teori belajar Behavioristik

2.      Teori belajar Kognitif

3.      Teori belajar Konstruktivistik

4.      Teori belajar Humanistik

Seorang guru harus terlatih menjadi pendidik yang professional. Maka dari itu, guru hendaknya juga
mampu mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah dan
berpijak pada karakteristik peserta didik yang dihadapinya.  Kurikulum memiliki peranan yang sangat
strategis dan menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Menurut para ahli kurikulum sebagai mata
pelajaran, kurikulum sebagai kegiatan pengalaman dan kurikulum sebagai perencanaan. Maka
kurikulum memiliki peran utama yaitu konservatis, kreatif, dan kritis evaluatif. Komponen- komponen
yang terdapat di kurikulum diantaranya tujuan, isi, aktivitas belajar dan evaluasi yang saling berkaitan,
berhubungan dan mempengaruhi dalam rangka pencapaian tujuan. Diharapkan dengan adanya
landasan pendidikan, mengenal baik karakteristik peserta didik, dan memiliki kurikulum yang baik maka
bisa menjawab/ mengatasi tantangan yang ada di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai