Anda di halaman 1dari 4

Penulis: Annisa Kamalia

NIM 180210402117

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Profesi dalam dunia pendidikan dikenal sebagai tenaga
pendidik atau tenaga kependidikan. Dalam arti lain pendidik mempunyai dua arti, pertama
yaitu semua orang yang berkewajiban membina anak-anak. Secara alamiah semua anak
sebelum mereka dewasa menerima pembinaan dari orang-orang dewasa agar mereka bisa
berkembang dan tumbuh secara wajar. Kedua yaitu orang-orang yang disiapkan dengan
sengaja untuk menjadi guru atau dosen. Kedua arti pendidik ini diberi pelajaran tentang
pendidikan dalam waktu relatif lama agar mereka menguasai ilmu itu dan terampil
melaksanakannya di lapangan. Pendidik ini tidak cukup belajar di perguruan tinggi saja
sebelum diangkat menjadi guru atau dosen, melainkan juga belajar dan diajar selama mereka
bekerja, agar profesionalisasi mereka semakin meningkat. Sedangkan tenaga kependidikan
adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada satuan pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga
kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Antara
pendidik dan tenaga kependidikan dibutuhkan profesionalisme Pendidik sebagai sosok yang
begitu dihormati lantaran memiliki posisi yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah dan juga membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan
tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi peserta didik tidak
akan berkembang secara optimal tanpa bantuan pendidik. Dalam kaitan ini pendidik perlu
memperhatikan peserta didik secara individual. Tugas pendidik tidak hanya mengajar, namun
juga mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk kepribadian siswa guna
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia.

Kemudian kependidikan adalah proses pembelajaran bagi tiap individu untuk


mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mengenai suatu hal tertentu dan
spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang membuat tiap individu
mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. Jadi
profesi kependidikan adalah suatu tenaga kependidikan yang memiliki peranan penting dalam
menunjang penyelenggaraan pendidikan yang meliputi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik. Layanan yang terdapat
pada profesi kependidikan adalah adanya ikatan profesi, adanya kode etik, pengendalian
batas kewenangan dan adanya pengaturan hukum untuk mengontrol praktik. Jadi dapat
diketahui bahwa jenis profesi kependidikan ada dua yaitu pendidik dan tenaga kependidikan.
Yang membedakan tenaga kependidikan dan pendidik yaitu, tenaga kependidikan
memiliki lingkup “profesi” yang lebih luas, yang juga mencakup di dalamnya tenaga
pendidik, pustakawan, staf administrasi, staf pusat sumber belajar (kepala sekolah adalah
diantara kelompok “profesi” yang masuk dalam kategori sebagai tenaga kependidikan).
Sementara mereka yang disebut pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan
tugasnya akan berhadapan dan berinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam
suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. Penggunaan istilah dalam kelompok
pendidik tentu disesuaikan dengan lingkup lingkungan tempat tugasnya masing-masing.
Misal, guru dan dosen, adalah sebutan tenaga pendidik yang bekerja di sekolah dan perguruan
tinggi.
Sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, pastinya akan diarahkan
menjadi seorang guru atau pendidik. Mata kuliah Profesi Kependidikan menyiapkan
mahasiswa untuk memahami dasar-dasar kependidikan sebagai profesi. Bobotnya adalah 2
SKS. Tujuan dalam mata kuliah ini adalah agar mahasiswa memahami secara baik tentang
pengertian dan konsep dasar profesi pendidikan, kode etik profesi keguruan, organisasi
profesi keguruan, sasaran dan pengembangan sikap profesional, syarat-syarat menjadi guru
profesional, cara menjadi komunikator dan fasilitator, prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran, cara memotivasi peserta didik, permasalahan yang dihadapi oleh tenaga
pendidik, dan supervisi pendidikan. Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan
profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi
edukatif secara terpola, formal, dan sistematis, sedangkan pendidikan pada hakikatnya adalah
alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul.
Mengacu pengertian tersebut, profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap
untuk menjadi guru yang profesional, yaitu: (1) mengetahui teori, (2) praktek, (3) memahami
keadaan masyarakat, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif
dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional. Sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang semakin berkembang, seorang guru juga harus memiliki tanggung jawab
yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah ‘benda’, melainkan kumpulan manusia
(dimana sukses atau tidaknya mereka terdapat pengaruh peran guru didalamnya), diperlukan
pendidikan yang memadai agar mahasiswa (calon guru) memiliki kemampuan kognitif,
afektif, dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan
tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai ‘pengajar’ yang
melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai ‘pendidik’ yang melakukan transfer of
values dan sekaligus sebagai ‘pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun
siswa dalam belajar. Pengetahuan yang dimiliki seorang guru merupakan bekal agar peserta
didik memiliki ilmu yang memadai dan menguasai materi pelajaran tertentu, serta kompetensi
yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan. Dalam hal ini, diperlukan metode yang
efektif dan efisien sehingga materi yang guru berikan dapat diterima dengan baik oleh peserta
didik. Untuk melahirkan peserta didik yang bermoral, guru harus memiliki moralitas yang
bisa dijadikan panutan oleh peserta didik. Seorang guru harus mampu dalam memahami
karakteristik peserta didik yang beraneka ragam sehingga dapat membimbing dan melakukan
penanganan yang tepat pada masing-masing peserta didik. Maka dari itu, guru
mempersiapkan peserta didik agar mandiri secara intelektual, spiritual, dan emosional (hal
tersebut harus dipersiapkan saat calon guru masih duduk di bangku kuliah).
Disamping itu, guru harus memiliki sikap yang baik dan benar, patut untuk ‘digugu
dan ditiru’, serta memiliki integritas sebagai pendidik. Mengenai integritas pendidik,
berpedoman pada ‘ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani’,
yang artinya ‘di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi
dorongan’. Sangat berbeda dengan profesi lainnya, dalam profesi guru, seseorang yang akan
diangkat derajatnya adalah peserta didik, bukan diri guru itu sendiri. Maka dari itu, pribadi
sebagai seorang ‘pendidik’ harus terlebih dahulu dibangun, menjadi kesatuan sikap dari diri
guru itu sendiri. Pribadi guru juga harus dapat melebur pada pribadi siswa dan mampu
menghadapi peserta didik dengan setia agar dihargai oleh peserta didik.
Dibalik kepribadiannya, seorang guru diharapkan menjadi manajer dan pemimpin.
Maksud manajer disini ialah guru dapat memantau ketaatan peraturan yang telah dibuatnya
dan dilaksanakan bersama-sama dengan peserta didik, sedangkan maksud pemimpin disini
ialah guru dapat berpikir, memberikan solusi, dan mengambil langkah-lankah supaya
produktivitas meningkat. Guru juga harus dapat memberikan layanan manajemen pendidikan,
artinya mengatur di bidang pendidikan. Manajemen berarti mengatur, merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi. Pendidikan berarti usaha sadar untuk mengubah peserta
didik agar mereka mengalami perubahan nilai-nilai ke arah yang lebih baik. Manajemen
pendidikan erat kaitannya dengan kurikulum yang dilaksanakan pada suatu lembaga
pendidikan. Kurikulum merupakan pedoman guru dalam merancang manajemen pendidikan.
Dalam hal ini, guru juga harus menjadikan sosok murid yang cerdas (tidak sekedar mengerti,
tetapi juga dapat merealisasikan materi yang diberikan oleh guru). Terdapat tiga tahap dalam
manajemen pendidikan, yaitu (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap
evaluasi. Guru diharapkan dapat melaksanakan TQM (total quality manajemen), yakni
menyertakan pelaksanaan evaluasi monitoring pada saat perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini, guru berperan sebagai pemeriksa kelayakan.
Diharapkan dengan materi tersebut, mahasiswa mampu memahami kompetensi dasar
yang hendak dicapai dan juga mampu mengaplikasikan pembelajaran dalam lingkup yang
lebih nyata. Keaktifan, dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran mutlak
diperlukan. Seluruh upaya dan kewajiban-kewajiban guru yang telah diutarakan diatas
bertujuan untuk menjadikan mahasiswa FKIP menjadi ‘seorang guru yang profesional’.
Dengan mengikuti mata kuliah ini, diharapkan para mahasiswa FKIP (calon guru) sadar akan
tanggung jawab mereka menjadi guru.

SIMPULAN
Sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, pastinya akan diarahkan
menjadi seorang guru atau pendidik. Mata kuliah Profesi Kependidikan menyiapkan
mahasiswa untuk memahami dasar-dasar kependidikan sebagai profesi. Tujuan dalam mata
kuliah ini adalah agar mahasiswa memahami secara baik tentang pengertian dan konsep dasar
profesi pendidikan, kode etik profesi keguruan, organisasi profesi keguruan, sasaran dan
pengembangan sikap profesional, syarat-syarat menjadi guru profesional, cara menjadi
komunikator dan fasilitator, dan sebagainya. Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak
semata-mata sebagai ‘pengajar’ yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai
‘pendidik’ yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai ‘pembimbing yang
memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Seluruh upaya dan kewajiban-
kewajiban guru yang telah diutarakan bertujuan untuk menjadikan mahasiswa FKIP menjadi
‘seorang guru yang profesional’. Dengan mengikuti mata kuliah ini, diharapkan para
mahasiswa FKIP (calon guru) sadar akan tanggung jawab mereka menjadi guru.

SARAN
Penulis berharap makalah tentang Mata Kuliah Profesi Kependidikan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi para calon pendidik (khususnya mahasiswa FKIP),
dan saran dari penulis adalah agar para calon pendidik nantinya dapat menjadi pendidik yang
professional. Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan Saya mohon
maaf, Saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Sagala, Syaiful. 2011. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Alfabeta
Dika. 2011. Tenaga Kependidikan. http://disdik-kepri.com/lingkup-pendidikan/76-tenaga-
kependidikan (diakses pada 30 November 2019)
Wahyu. 2012. Hakekat Profesi Kependidikan. http://www.masbied.com/search/makalah-
hakekat-profesi-pendidikan (diakses pada 30 November 2019)
Yunita. 2011. Pendidik dan Tenaga. http://ithasartika91.blogspot.com/2011/02/pengertian-
pendidik-dan-tenaga.html (diakses pada 30 November 2019)
Herianingtyas, Nur Luthfi Rizqa. 2015. Makalah Hakekat Profesi Kependidikan.
https://www.kompasiana.com/rizka_luthfi/54f84de5a33311845e8b495c/makalah-
hakekat-profesi-kependidikan?page=all (diakses pada 30 November 2019)
Simatupang, Engki. 2013. Pentingnya Mempelajari Mata Kuliah Profesi Pendidikan.
https://www.scribd.com/doc/142064811/Pentingnya-Mempelajari-Mata-Kuliah-
Profesi-Pendidikan (diakses pada 6 Desember 2019)
Burhanuddin, Afid. 2016. Profesi Pendidikan.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/perkuliahan/pbi/profesi-pendidikan/ (diakses
pada 2 Desember 2019)

Anda mungkin juga menyukai