Anda di halaman 1dari 8

KEBIJAKAN HAK DAN TUGAS UTAMA GURU PROFESIONAL

Muh. Farhan Akhir Ramadhan, Emi,


A. Fahrul Fakhrurrazy, Nurlaela Tulqadriani

Abstrak
Guru merupakan unsur terpenting dan menentukan keberhasilan tujuan pendidikan.
tugas guru di masa depan, dengan tuntutan kemajuan dan prospek ilmu pengetahuan,
hal tersebut akan semakin sulit di publik. Oleh karena itu, guru harus mempunyai
kemampuan beradaptasi terhadap tuntutan kemajuan mereka harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan ilmiah dan teknis yang sesuai dengan posisi
profesionalnya. Guru dapat dipercaya sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan
siswa melaksanakan proses transformasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan
pendidikan moral etika. Guru profesional memerlukan persyaratan minimum seperti
kualifikasi profesional, mempunyai kemampuan ilmiah yang cukup sesuai mata
pelajaran dan kompeten, mempunyai komunikasi yang baik dengan peserta didik,
mempunyai pemikiran yang kreatif dan produktif, serta mempunyai semangat
komitmen yang tinggi dalam bekerja dan bekerja. Dari penjelasan di atas, guru tidak
hanya mempunyai peran sebagai guru saja, tetapi juga sebagai pelatih, mentor dan
manajer pembelajaran.
Kata kunci : Profesional, Guru, Karakter

Abstract
Teachers are the most important factor and determine the success of educational
goals. Considering the demands and prospects of progress for science in general, the
task of the teacher will become increasingly difficult in the future. Therefore, teachers
must be able to adapt to the demands of progress and have scientific and technical
knowledge and skills appropriate to their professional status. Teachers can trust that
he is one of the key elements for students' success in implementing the transformation
process in science, technology, moral and ethical education. Minimum requirements
for professional teachers include professional qualifications, sufficient academic
ability appropriate to the subject matter and competencies, good communication with
students, creative and productive thinking, and a high level of commitment to the job
and work. is required. From the above explanation, we can see that teachers not only
function as teachers but also as trainers, mentors, and learning managers.
Keywords: Professional, Teacher, Character
PENDAHULUAN mengkoordinasikan, mempersiapkan,
mengevaluasi, dan menilai siswa di
Pendidikan merupakan suatu sistem
berbagai tingkat pendidikan, mulai dari
yang terdiri dari beberapa komponen
anak usia dini hingga melalui jalur
yang saling terkait dan tidak dapat
pendidikan formal, pendidikan dasar,
dipisahkan satu sama lain, dengan
dan pendidikan menengah. Sementara
tujuan mencapai kesepakatan bersama
itu, dosen adalah seorang instruktur
dalam pencapaian tujuan pendidikan.
pembelajaran yang juga berperan
Komponen-komponen tersebut
sebagai peneliti, dengan tugas utama
mencakup kurikulum, guru, metode
untuk mengubah, menciptakan, dan
pengajaran, sarana prasarana, dan
menyebarkan pengetahuan, inovasi,
evaluasi. Dari semua komponen
dan gagasan melalui kegiatan
pendidikan yang telah disebutkan,
pelatihan, penjelajahan, dan
peran guru menjadi yang paling krusial
administrasi kepada seluruh
dan sangat berpengaruh dalam
masyarakat.
keberhasilan mengatasi masalah
pembelajaran dan meningkatkan Isu yang terkait dengan peran guru
kualitas pendidikan. adalah topik yang terus-menerus
dibicarakan dalam berbagai seminar,
Abuddin Nata menggambarkan peran
diskusi, dan lokakarya, dengan tujuan
guru dengan analogi sebagai pasukan
mencari berbagai solusi alternatif untuk
tempur yang dapat menentukan apakah
mengatasi berbagai masalah yang
akan meraih kemenangan atau
dihadapi oleh guru ketika mereka
kekalahan dalam suatu "peperangan"
menjalankan tugas mereka sebagai
pendidikan. Seiring berjalannya waktu,
pengajar dan pendidik di lingkungan
tugas para guru semakin terasa lebih
sekolah. Ini terjadi karena berdasarkan
berat. Ini disebabkan oleh kemajuan
sejumlah penelitian pendidikan, guru
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
dianggap sebagai salah satu faktor yang
serta perubahan dalam cara berpikir
paling berpengaruh dalam menentukan
dan pola hidup masyarakat yang
tingkat kesuksesan siswa dalam
membutuhkan strategi dan pendekatan
mengalami proses transformasi ilmu
yang berbeda dalam proses belajar
pengetahuan dan teknologi serta dalam
mengajar, selain dari materi pelajaran
menginternalisasi moral dan etika.
yang diajarkan itu sendiri (seperti yang
Oleh karena itu, tidak berlebihan jika
tercermin dalam Paradigma Pendidikan
masyarakat yang peduli terhadap
Islam pada tahun 2001).
pendidikan selalu memfokuskan
Guru adalah seorang profesional dalam perhatiannya pada berbagai aspek yang
pengajaran yang memiliki tanggung terkait dengan guru dan profesi
jawab untuk melakukan pengajaran, keguruan.
bimbingan, pengawasan, serta
Guru bukan hanya seorang pengajar di pengetahuan yang sudah ada tentang
kelas, tetapi diharapkan juga memiliki topik penelitian tersebut serta
kemampuan untuk mendidik dan mengidentifikasi kesenjangan dalam
melatih siswa. Guru memiliki peran literatur yang dapat menjadi dasar
dan fungsi yang saling terkait, seperti untuk penelitian lebih lanjut.
kemampuan mengajar, membimbing,
mendidik, dan melatih. Dari berbagai
kemampuan tersebut, ada yang disebut HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai kemampuan integratif, yang
berarti bahwa mereka saling terkait dan Guru adalah seorang pendidik yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. menjalankan tugasnya sebagai seorang
Karena tugas dan fungsi seorang guru profesional dengan berbagai tanggung
bagi siswa sangat besar dan mulia, jawab, seperti mendidik, mengajar,
maka artikel penelitian kami ditulis membimbing, mengarahkan, melatih,
untuk menggali, membahas, dan menilai, dan mengevaluasi peserta
mengevaluasi peran dan fungsi guru didik di berbagai tingkatan pendidikan,
profesional. mulai dari anak usia dini hingga
pendidikan formal, termasuk
pendidikan dasar dan menengah.
Profesi guru perlu dilihat dari berbagai
METODE PENELITIAN
aspek kehidupan yang luas.
Penelitian ini menggunakan metode
Menurut Hamalik, pendidikan
penelitian kajian pustaka (literature
membutuhkan:
review) yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data-data dari berbagai 1. Pekerjaan pendidikan harus diatur
jurnal. Metode ini digunakan untuk dengan cermat untuk mencapai
menemukan, menganalisis, perkembangan yang diharapkan
mengklasifikasi, dan menyimpulkan sesuai dengan standar negara.
untuk menemukan hasil dari 2. Dampak pengajaran mungkin tidak
identifikasi pada jurnal yang terkait terlihat dalam waktu singkat, tetapi
dengan tema penelitian. bisa berlangsung lama, bahkan
setelah beberapa tahun.
Kajian pustaka adalah sebuah proses
3. Sekolah adalah institusi profesional
atau kegiatan dalam penelitian yang
yang diharapkan membentuk siswa
melibatkan pencarian, pembacaan,
agar dapat berkembang secara intens
pemahaman, dan sintesis literatur yang
dan matang, baik untuk masyarakat
relevan dan terkait dengan topik
maupun diri mereka sendiri.
penelitian yang sedang dilakukan.
4. Pendidikan harus dilakukan oleh
Tujuan utama dari kajian pustaka
individu yang memiliki kualitas
adalah untuk memahami status
sebagai pendidik.
5. Setiap pendidik harus memiliki 9. Guru harus mengikuti semua
kemampuan, karakter, dan prosedur administratif dalam bidang
keterampilan budaya yang mahir. pendidikan.
Berdasarkan kualitas profesi, setiap Tugas utama para guru serta kriteria
pendidik harus mematuhi kode etik guru yang professional dan langkah-
sebagai panduan tidak tertulis bagi langkah untuk mewujudkannya. Hal ini
individu yang menjalankan profesi dapat dikemukakan sebagai berikut:
tersebut. Kode etik Guru Indonesia
A. Tugas Utama Para Guru
dirumuskan dalam kongres PGRI XVI
Secara sederhana, peran utama
tahun 1989 di Jakarta, menurut
seorang guru adalah mengarahkan dan
Mulyasa, sebagai berikut:
membimbing siswa agar mereka
1. Guru bertanggung jawab untuk meningkatkan pengetahuan,
membentuk siswa menjadi individu keterampilan, serta potensi mereka.
Indonesia yang berlandaskan Dalam konteks ini, beberapa ahli
Pancasila. menyebutkan bahwa guru yang baik
2. Guru harus berprilaku dengan adalah mereka yang mampu
integritas profesional. memberikan pengajaran yang
3. Guru harus berusaha mengumpulkan menginspirasi, yakni guru yang melalui
data tentang siswa untuk kegiatan mengajarnya dapat
membimbing dan melatih mereka. memberikan inspirasi kepada siswa.
4. Guru harus menciptakan lingkungan Melalui proses pengajaran, seorang
ideal yang mendukung proses guru mampu mendorong siswa untuk
pendidikan dan pembelajaran. menghasilkan gagasan-gagasan yang
5. Guru harus menjaga hubungan baik berarti (Mochtar Buchori, 1994).
dengan orangtua siswa dan
masyarakat untuk kerja sama dalam Selain itu, tugas pokok seorang guru
pendidikan. dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
6. Guru harus berkomitmen untuk mendidik dan mengajar. Mendidik
meningkatkan kualitas pendidikan ternyata lebih kompleks dibandingkan
dan merasa bangga dengan profesi dengan mengajar. Untuk benar-benar
mereka. mendidik, seorang guru tidak hanya
7. Guru harus menjaga hubungan baik perlu menguasai materi pelajaran yang
dengan rekan-rekan seprofesi dan akan diajarkannya, tetapi juga harus
memupuk solidaritas sosial. memahami nilai-nilai yang terkandung
8. Guru harus mendukung dan dalam materi tersebut. Guru perlu
meningkatkan kualitas PGRI memahami karakteristik individu siswa
sebagai wadah perjuangan dan dan bagaimana materi pelajaran dapat
administrasi.
merangsang pertumbuhan serta Dalam tahapan berikutnya dalam
perkembangan kepribadian mereka. perkembangannya, setelah munculnya
perkumpulan-perkumpulan atau
Melalui pelaksanaan tugas pokok asosiasi-asosiasi yang menghimpun
sebagai guru, akan terbentuk individu- individu-individu yang sama-sama
individu yang memiliki pengetahuan, berdedikasi pada jabatan tertentu,
keterampilan, dan kepribadian sesuai pedoman-pedoman lebih lanjut tentang
dengan tujuan dan pandangan hidup perilaku yang harus diikuti oleh setiap
mereka sebagai umat Muslim. anggota profesi disusun. Dalam
konteks ini, disepakati bahwa ada tiga
Agar dapat menjalankan tugas pokok kriteria yang harus dipenuhi untuk
ini, seorang guru harus tampil sebagai suatu pekerjaan dianggap profesional.
seorang profesional yang bertanggung Tiga kriteria tersebut adalah sebagai
jawab. berikut:
1. Mengandung Unsur Pengabdian
B. Karakter Guru Profesional
Setiap profesi disusun dengan
Profesi dalam bahasa Indonesia tujuan memberikan layanan khusus
diperoleh dari kata dalam bahasa kepada masyarakat. Layanan ini
Inggris (profession) atau bahasa dapat berwujud pelayanan
Belanda (professie). Kedua bahasa personal, yang ditujukan kepada
Barat ini mengambil kata tersebut dari individu, atau bisa juga bersifat
bahasa Latin. Secara etimologis, dalam kelompok, yaitu pelayanan yang
bahasa Latin, kata "professio" memiliki diberikan kepada sejumlah orang
makna pengakuan atau pernyataan. dalam satu waktu.
Kata kerja yang berhubungan dengan
tindakan mengakui atau menyatakan 2. Mengandung Unsur Idealisme
adalah "profiteri." Apa yang telah Setiap profesi bukan semata-mata
dinyatakan atau diakui disebut tentang mencari nafkah atau
"professus." pekerjaan yang hanya
menghasilkan keuntungan
Dengan berlandaskan pada makna-
finansial. Sebaliknya, dalam
makna tersebut, dapat kita simpulkan
profesi, terdapat konsep
bahwa pada awalnya, kata "profesi"
pengabdian pada nilai-nilai yang
sebagaimana yang kita kenal sekarang
tinggi dan idealis, seperti berperan
ini, sebenarnya merujuk kepada
dalam mewujudkan keadilan,
pernyataan atau pengakuan mengenai
kebenaran, mengurangi
bidang pekerjaan atau dedikasi yang
penderitaan sesama manusia, dan
seseorang pilih.
sejenisnya.
3. Mengandung Unsur keterampilan merupakan elemen
Pengembangan penting yang harus dimiliki dalam
Setiap bidang profesi memiliki suatu profesi. Konsep kompetensi yang
tanggung jawab untuk terus- dirumuskan oleh Sagala mencakup tiga
menerus meningkatkan prosedur aspek utama:
kerja yang menjadi dasar dari 1. Kapasitas, pengetahuan,
pengabdiannya. Dalam konteks kemampuan, mentalitas, kualitas,
teknis, profesi tidak boleh berhenti penghargaan, dan motivasi yang
atau stagnan. Jika stagnasi teknis menggambarkan kemampuan
ini terjadi, profesi tersebut seseorang dalam menyelesaikan
dianggap sedang mengalami tugasnya.
penurunan kualitas atau sudah 2. Kualitas dan karakter perilaku yang
tidak lagi relevan. Dengan kata tercermin dalam aktivitas, perilaku,
lain, profesi tersebut dapat dan pelaksanaan tugas.
menghilang dari kehidupan 3. Hasil presentasi yang memenuhi
masyarakat. (Mochtar Buchori, standar kualitas tertentu, yang
1994) mengacu pada kesesuaian antara
hasil (output atau outcome) dari
C. Standar Kompetensi Guru pekerjaan yang dilakukan.
Profesional
Seperti halnya seorang pendidik Pasal 10 ayat (1) menyebutkan bahwa
yang harus memiliki kapabilitas, kompetensi guru, sebagaimana yang
individu yang menjalani pendidikan dijelaskan dalam Pasal 8, mencakup
dalam lingkungan pendidikan formal, kompetensi pedagogik, kompetensi
mulai dari tingkat dasar hingga tingkat kepribadian, kompetensi sosial, dan
menengah, memerlukan kompetensi kompetensi profesional yang diperoleh
yang terdiri dari pengetahuan, bakat, melalui pendidikan profesi. (Syaiful
dan perilaku yang harus dimiliki, Sagala, 2009).
dipahami, dikuasai, dan
diaktualisasikan, sebagaimana diatur D. Kebijakan Pengembangan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Profesionalisme Bagi Guru
Tahun 2008 tentang Guru, Pasal 10. Menurut Edwards dan
Sharkansky seperti yang dikutip dalam
Dalam pandangan Johnson, yang Wahab (2011), strategi publik adalah
dijelaskan oleh Sagala, "keterampilan" apa yang diucapkan dan dilaksanakan
merujuk pada perilaku yang biasa oleh pemerintah, dan mencakup apa
digunakan untuk mencapai tujuan yang yang dilakukan atau tidak dilakukan
diperlukan dalam situasi normal. dengan tujuan atau program tertentu
Definisi ini menekankan bahwa dalam penggunaan peraturan yang
berlaku. Selain itu, menurut Anderson E. Kelemahan Kebijakan
seperti yang dijelaskan dalam Islamy Pengembangan Profesionalisme
(2002), kebijakan publik adalah hasil Guru
dari kesepakatan badan negara, Berdasarkan Undang-Undang
khususnya pejabat pemerintah. R.S. Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru,
Parker, yang dikutip dalam Wahab Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
(2011), menggambarkan kebijakan 2008 tentang Guru, Peraturan Menteri
publik sebagai tujuan tertentu, Pendayagunaan Aparatur Negara dan
pengaturan standar tertentu, atau Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
kegiatan yang dilakukan oleh 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
administrasi pada waktu tertentu sesuai dan Angka Kreditnya, serta peraturan
dengan subjek atau karena keadaan pelaksanaan lainnya, terdapat
darurat. kewajiban untuk menerapkan kebijakan
pengembangan profesionalisme
Dalam konteks ini, tingkatan kebijakan berkelanjutan. Tujuan utama dari
publik memiliki tiga level, seperti yang kebijakan ini adalah untuk menciptakan
ditegaskan oleh Nugroho (2006): guru yang profesional dan melibatkan
suatu sistem pembinaan yang terkait
1. Kebijakan publik yang bersifat dengan perolehan angka kredit dalam
umum atau makro. jabatan fungsional. Angka kredit yang
2. Kebijakan publik yang bersifat diperoleh dapat digunakan untuk
menengah (meso). menyusun Data Usulan Penetapan
3. Kebijakan publik yang bersifat Angka Kredit (DUPAK), yang
mikro. kemudian digunakan sebagai dasar
untuk mendapatkan promosi jabatan
Dari gambaran tingkat pendekatan ini, dan kenaikan pangkat yang lebih
strategi yang terbuka dalam bentuk tinggi.
peraturan atau panduan lokal dianggap
sebagai pengaturan publik yang Pasal 48 ayat (1) Peraturan Pemerintah
mendasar, tetapi belum terlaksana Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
sepenuhnya. Hal ini karena juga menegaskan bahwa
memerlukan tahap selanjutnya dalam pengembangan dan peningkatan
pengembangan strategi atau informasi kompetensi guru dilakukan melalui
lebih lanjut. Pengaturan publik ini sistem pembinaan dan pengembangan
sering disebut sebagai panduan profesionalisme berkelanjutan yang
pelaksanaan atau petunjuk penggunaan. terkait dengan perolehan angka kredit
jabatan fungsional.
Namun, meskipun demikian, pedoman
ini dan pedoman aktualisasi lainnya DAFTAR PUSTAKA
yang mengawasi pendidik hanya
mengatur komitmen pendidik untuk Hamalik, Oemar. (2002). Psikologi
meningkatkan profesionalisme mereka Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar
dengan tekun. Sanksi untuk pendidik Baru.
yang tidak mengikuti peningkatan
Ilmu Pendidikan dan Praktek
profesionalisme tanpa henti belum
Pendidikan dalam Renungan. Jakarta:
diatur dengan jelas. Padahal,
IKIP Muhammadiyah Press
peningkatan terus-menerus dalam
kompetensi pendidik sangat penting Mulayasa. Menjadi Guru Profesional.
untuk mendukung kerangka pelatihan Bandung: Rosdakarya, 2008.
yang terkait dengan perolehan angka
kredit yang berguna dalam jabatan Nata, Abuddin. 2001. Paradigma
mereka. Pendidikan Islam. Grasindo: Jakarta
Buchori, Mochtar. 1994.
KESIMPULAN Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan
Perlu ada persyaratan untuk strategi Makna Pembelajaran. Bandung : Cv.
pengembangan profesionalisme bagi Alfabeta.
guru, yang bermaksud untuk
menciptakan dan memperluas Studi Ace Suryani yang ditulis oleh
kemampuan dan batasan setiap orang Rahman Assegaf dalam Artikel Swara
untuk pendidik sesuai dengan mata Cendekia No. 5 Th. I (2005:1)
pelajaran khusus mereka. Kepada guru
yang telah mencapai tingkat Syaiful, Sagala. (2000). Administrasi
profesionalisme yang tinggi, perlu Pendidikan Kontemporer. Bandung:
diberikan penghargaan. Oleh karena CV. Alfabeta
itu, perlu dilakukan berbagai tindakan
yang bertujuan untuk terus Wahab, Solichin Abdul. (2011).
meningkatkan profesionalisme guru Pengantar Analisis Kebijakan Publik.
secara berkelanjutan. Upaya ini Malang: UMM Press.
termasuk mengikuti program akta IV,
mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan oleh berbagai lembaga
pendidikan, dan langkah-langkah
lainnya yang bertujuan untuk
menciptakan gambaran guru yang
memiliki tingkat profesionalisme yang
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai