Anda di halaman 1dari 4

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Journal Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST)

PeRAn dAn FUnGSI GURU SekOlAH dASAR


dAlAM MeMAJUkAn dUnIA PendIdIkAn

Heri Maria Zulfiati

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
E-mail: mariazulfiati@yahoo.co.id

Abstract:The role and function of teachers is very important in teaching and educating students, as
well as in advancing education. The quality of student education and depend on and teacher’s quality.
Teacher is a professi on who prepare human resources to meet nation building in the independence.
Teacher as one component of course in separable from the education system. The paradigm of the
national education system should include a variety off actors, including input, process, and output of
education. In practice, more emphasis on education efforts to raise learners do somethingbeneficial
to the interests of society and the nation. So the teacher’s role in creating an exciting and fun learn-
ing, teachersdemandingmorecreativeandprofessional. This is important, becauseineverylesson, has
avery central role, well asplanners, implementers, andevaluatorsin learning.

key words: function, role,teacher and education.

Keberhasilan proses pendidikan dalam rangka PeMBAHASAn


menghasilkan sumber daya manusia yang berkuali- Pengertian Guru
tas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional di-
tentukan oleh komponen-komponen pendidikan, Guru dalam bahasa Jawa menunjuk pada se-
yaitu tujuan pendidikan, pendidik, peserta didik, orang yang harus digugu dan ditiru oleh semua
isi/ materi pendidikan, alat pendidikan, dan ling- murid dan bahkan masyarakat. Harus digugu arti-
kungan pendidikan. Komponen-komponen terse- nya segala sesuatu yang disampaikan olehnya
but saling berkaitan dan saling menunjang satu senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebe-
sama lainnya. Salah satu komponen penting ada- naran oleh semua murid. Kata ditiru artinya se-
lah guru atau pendidik. orang guru harus menjadi suri teladan (panutan)
Pada peradaban bangsa mana pun, termasuk bagi semua muridnya.
Indonesia, profesi guru bermakna strategis kar- Guru adalah jabatan atau profesi yang mem-
ena penyandangnya mengemban tugas sejati bagi butuhkan keahlian khusus. Pekerjaan sebagai guru
proses kemanusiaan, pemanusiaan, pencerdasan, ini tidak dapat dilakukan oleh seseorang tanpa
pembudayaan, dan pembangun karakter bangsa. mempunyai keahlian sebagai guru. Menjadi se-
Guru sebagai salah satu komponen pendidikan orang guru dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa
tentunya tak terpisahkan dari sistem pendidikan. lagi jika menjadi seorang guru yang profesional
Paradigma sistem pendidikan nasional harus men- maka harus menguasai seluk beluk pendidikan
cakup berbagai faktor diantaranya input, proses, serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan
dan output pendidikan. Dalam pelaksanaannya, lainnya yang harus dikembangkan melalui masa
pendidikan lebih ditekankan pada upaya mem- pendidikan tertentu. Secara tradisional guru ada-
bangkitkan peserta didik untuk melakukan sesuatu lah seorang yang berdiri didepan kelas untuk me-
yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat nyampaikan ilmu pengetahuan. Di dalam Undang-
dan bangsa. Peran guru dalam menciptakan pem- undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik
belajaran yang menggairahkan dan menyenang- profesional dengan tugas utama mendidik, menga-
kan menuntut guru lebih kreatif dan profesional. jar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
Hal ini penting, karena dalam setiap pembelaja- dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
ran guru memiliki peran yang sangat sentral, baik anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator dasar, dan pendidikan menengah.
dalam pembelajaran.

1
2 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1, Nomor 1, September 2014, hlm. 1-4

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk
disimpulkan bahwa sebagai tenaga kependidikan, mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 PP no-
guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ma- mor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar).
teri pelajaran kepada peserta didik, tetapi juga ber- Dari penjabaran tentang peraturan pemerin-
peran sebagai pendidik.Guru harus memposisikan tah di atas dapat disimpulkan bahwa peran dan
diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya tugas guru di SD melaksanakan tugasnya guna
sebagai tenaga professional, sesuai dengan tun- memenuhi tujuan dari dibentuknya suatu pendidi-
tutan masyarakat yang tengah berkembang serta kan. Kegiatan bimbingan dan konseling di SD
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa dilakukan oleh guru kelas maupun konselor
mendunia. Dengan kata lain bahwa guru memikul hal ini terjadi karena sebagian sekolah dasar yang
tanggung jawab untuk membawa peserta didik, ada masih belum memiliki guru SD.
pada tingkat kedewasaan dengan kematangan un- Guru adalah sebuah profesi yang sangat mu-
tuk mengantarkan peserta didik mencapai cita-cita lia, kehadiran guru bagi peserta didik ibarat sebuah
yang diinginkan dengan kecakapan khusus yang lilin yang menjadi penerang tanpa batas tanpa
dikuasai, sehingga menjadi generasi muda yang membedakan siapa yang diterangi nya demikian
produktif serta punya nilai jual. pula terhadap peserta didik. Dalam mengemban
amanah sebagai seorang guru perlu kiranya tampil
Peran dan Fungsi Guru Sekolah dasar sebagai sosok profesional. Sosok yang memiliki
ilmu pengetahuan dan wawasan, sosok yang dapat
Peran guru sangat penting dalam mengajar dan
memberi contoh teladan, selalu berusaha untuk
mendidik siswa serta dalam memajukan dunia pen-
maju, terdepan, dan mengembangkan diri untuk
didikan. Mutu siswa dan pendidikan bergantung
mendapatkan inovasi yang bermanfaat sebagai
pada mutu guru. Dalam peraturan pemerintah Bab
bahan pengajaran kepada anak didik.
I pasal I ayat I dijelaskan “Guru adalah pendidik
Peran guru sebagai tenaga pendidik tidak
profesional dengan tugas utama mendidik, menga-
hanya berhenti sebagai pemegang tonggak perada-
jar, membimbing,mengarahkan, melatih, menilai,
ban saja, melainkan juga sebagai rahim peradaban
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
bagi kemajuan zaman. Sosok guru berperan aktif
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dalam pentransferan ilmu dan pengetahuan bagi
dasar, dan pendidikan menengah.”Selain itu da-
anak didiknya untuk dijadikan bekal yang sangat
lam Bab I pasal I ayat (13) dijelaskan “Pendidikan
vital bagi dirinya kelak. Bahkan yang penting,
Dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pen-
mereka mampu mengembangkan dan member-
didikan formal yang melandasi jenjang pendidikan
dayakan manusia untuk dicetak menjadi seorang
menengah yang diselenggarakan pada satuan pen-
yang berkarakter dan bermental baja, agar mereka
didikan yang berbentuk Sekolah Dasar dan Ma-
tidak minder dalam meghadapi masalah dan dapat
drasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat
bersikap layaknya seorang ksatria.
serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan
Oleh karena itu, diperadaban manapun peran
pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah
seorang guru tidak dapat diremehkan di dalam bi-
Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah
dang apapun, baik yang bersifat pendidikan mau-
atau bentuk lain yang sederajat.”Bab I pasal I ayat
pun yang lainnya. Akan tetapi untuk mencari dan
(14) dijelaskan “Sekolah Dasar yang selanjutnya
menjadi guru yang seperti itu tidaklah semudah
disingkat SD adalah salah satu bentuk satuan pen-
membalikkan telapak tangan, melainkan mem-
didikan formal yang menyelenggarakan pendidi-
butuhkan etos dan spirit perjuangan yang luar
kan umum pada jenjang Pendidikan Dasar”.
biasa. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh
Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pe-
Friedric Wilhelm Nietzsche, seorang filsuf terke-
merintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat
muka abad postmodern. Dia menuturkan bahwa
(1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencana-
seorang guru sejati adalah mereka yang tidak me-
kan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
mikirkan segala sesuatu, termasuk dirinya sendiri,
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan
kecuali muridnya. Dari sini dapat kita tarik kesim-
melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
pulan bahwa seorang guru yang benar-benar patut
tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas
dijadikan tauladan adalah mereka yang terfokus
pokok. Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf
pada anak didiknya, demi tercapainya pencerahan.
(e), yang dimaksud dengan “tugas tambahan”,
Anak didik adalah cikal bakal maju mundurnya
misalnya menjadi pembina pramuka, pembimb-
sebuah bangsa. Kemana bangsa ini akan diarah-
ing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket.
kan itu tergantung pada mereka.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka
Seperti guru yang lain, guru SD juga adalah
dirumuskan tujuan pendidikan dasar yakni mem-
tenaga pendidik. Sebagai pendidik, sebenarnya
beri bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
banyak peran yang harus diemban oleh guru. Se-
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
cara sederhana, peran guru sebagai pendidik ada-
anggota masyarakat, warga negara dan anggota
Heri Maria Zulfiati, Peran dan Fungsi Guru Sekolah Dasar 3

lah membimbing, mengajar, dan melatih (War- kompetensi Guru


dani, 2007. www.gurukelas.com). Kompetensi dalam bahasa Indonesia meru-
pakan serapan dari bahasa Inggris, competence
1. Peran sebagai pembimbing yang berarti kecakapan dan kemampuan (Echols
Untuk menjadi sosok pembimbing, guru dan Shadily, 2002:132). Kompetensi terkait den-
harus mampu menjadi panutan yang dapat gan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan
digugu dan ditiru oleh siswanya. Jika guru kerja baru, seseorang dapat menjalankan tugas-
telah mampu menunjukkan contoh teladan nya dengan baik berdasarkan kemampuan yang
yang baik bagi siswa, maka tugas membimb- dimilikinya. Debling (1995:80) menyampaikan
ing akan lebih mudah dilakukan. Sebagai “competence is a broad concept which embodies
pembimbing, guru dituntut agar memiliki ke- he ability to transfer skills and knowledge to new
mampuan profesional dalam menguasai dan situations within the occupational area”.
melaksanakan teknik-teknik bimbingan. Kompetensi profesional guru menurut Nana
Sudjana (2002:17-19) dapat dikelompokkan men-
2. Peran sebagai pengajar jadi tiga bidang yaitu pedagogik, personal, dan
Peran sebagai pengajar adalah yang paling sosial.Sesuai dengan UU RI No. 14 Tahun 2005
populer bagi seorang guru. Bahkan jika se- bahwa guru dituntut untuk memiliki kompetensi,
orang guru bertemu dengan rekannya sesama maksudnya adalah seperangkat pengetahuan, ket-
guru maka petanyaan yang diajukan untuk erampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, di-
mengetahui tempatnya bertugas adalah “Ba- hayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
pak/Ibu mengajar dimana?” atau mungkin melaksanakan tugas keprofesionalan.Kompetensi
“Bapak/Ibu mengajar kelas berapa?” Dalam guru adalah hasil dari penggabungan dari kemam-
melaksanakan perannya sebagai pengajar, puan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat
guru SD sebagai guru kelas harus memiliki berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan,
kemampuan mengajarkan semua mata pela- dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan di-
jaran di SD (kecuali Pendidikan Agama dan kuasai oleh guru dalam menjalankan tugas kepro-
Penjaskes) dan hal-hal lain yang berkaitan fesionalannya. Suparlan(2008:93) menambahkan
dengan mengajar. bahwa standar kompetensi guru dipilah ke dalam
tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu pen-
3. Peran sebagai Pelatih gelolaan pembelajaran, pengembangan profesi,
Peran guru SD yang utama adalah seba- dan penguasaan akademik.
gai pengajar yang mendidik. Peran sebagai Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
pelatih biasanya tidak terlalu dituntut, karena 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidi-
peran tersebut lebih banyak dilakukan oleh kan, guru harus memiliki kompetensi pedagogik,
guru dengan siswa yang telah dewasa. Siswa kepribadian, profesional, dan sosial (Depdiknas,
SD banyak memerlukan bimbingan dan pen- 2005:24, 90 – 91).
gajaran dari guru.
1. Kompetensi pedagogik merupakan kemam-
Status guru mempunyai implikasi terh- puan yang berkenaan dengan pemahaman
adap peran dan fungsi yang menjadi tanggung peserta didik dan pengelola pembelajaran
jawabnya. Guru memiliki satu kesatuan peran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif
dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara ke- kompetensi ini mencakup kemampuan pema-
mampuan mendidik, membimbing, mengajar haman terhadap peserta didik, perancangan,
dan melatih. Keempat kemampuan tersebut pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil be-
merupakan kemampuan integratif, antara satu lajar, dan pengembangan peserta didik untuk
dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. mengaktualisasikan berbagai potensi yang
Akan tetapi, dalam praktiknya di lapan- dimilikinya.
gan sulit untuk menemukan guru yang mampu
mengintegrasikan keempat kemampuan terse- 2. Kompetensi kepribadian merupakan kemam-
but dengan sempurna. Seorang guru adalah puan personal yang mencerminkan kepriba-
manusia biasa. Ia bukan manusia super yang dian yang yang mantap, arif, dewasa, ber-
tanpa cacat. Guru adalah manusia biasa yang wibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
sekaligus memiliki kelebihan dan kekuran- dan berakhlak mulia.
gan. Itulah sebabnya keempat kemampuan
yang harus dimiliki guru juga berada dalam 3. Kompetensi profesional merupakan kemam-
tingkatan yang beranekaragam. puan yang berkenaan dengan penguasaan
4 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 1, Nomor 1, September 2014, hlm. 1-4

materi pembelajaran bidang studi secara luas seorang profesional apabila di depan harus
dan mendalam yang mencakup penguasaan mampu memberikan teladan yang ada dibela-
substansi isi materi kurikulum matapelajaran kangnya baik rekanan maupun masyarakat
di sekolah dan substansi keilmuan yang me- luas. Apabila ditempatkan ditengah-tengah
naungi materi kurikulum tersebut, serta me- harus mampu memberikan penguatan dan
nambah wawasan keilmuan sebagai guru. memompa semangat, dan apabila ia berada
di belakang harus mampu memberikan dor-
4. Kompetensi sosial berkenaan dengan kemam- ongan motivasi terhadap siapa saja yang ada
puan pendidik sebagai bagian dari masyarakat di depannya.
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efek-
tif dengan peserta didik, sesama pendidik, PenUTUP
tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta
Peran dan fungsi guru adalah sebagai pen-
didik, dan masyarakat sekitar.
didik, pengajar, fasilitator, pembimbing, pelayan,
perancang, pengelola, inovator, dan penilai. Per-
Berdasarkan poin-poin di atas, dapat
an dan fungsi guru tersebut membutuhkan keahl-
kita rumuskan bahwa untuk menjadi guru
ian khusus yang biasanya diperoleh oleh calon
yang baik dan ideal tidak hanya fokus pada
guru/ guru disaat mereka menempuh pendidikan
penguasaan materi yang diajarkan. Seorang
formal keguruan baik di SPG, D2, atau S1 Kepen-
guru harus mampu menjalin komunikasi atau
didikan. Seorang guru harus menjadikan dirinya
mempunyai hubungan sosial yang tidak hanya
sebagai guru profesional. Guru yang profesional
interaksi dengan siswa di kelas saja. Interaksi
menguasai berbagai kompetensi yang disyaratkan
atau hubungan sosial sesama guru, dengan
untuk menjadi seorang guru. Guru yang baik dan
para pimpinan di sekolah, dengan orang tua
ideal tidak hanya fokus pada penguasaan materi
atau wali peserta didik, maupun dengan ling-
yang diajarkan. Seorang guru harus mampu men-
kungan masyarakat lainnya. Paradigma guru
jalin komunikasi atau mempunyai hubungan so-
yang melekat dalam masyarakat kita adalah
sial yang tidak hanya interaksi dengan siswa di
seorang guru merupakan orang yang patut un-
kelas saja. Interaksi atau hubungan sosial sesama
tuk ditiru, orang yang pantas untuk diteladani.
guru, para pimpinan di sekolah, orang tua atau
Hal tersebut sejalan dengan filosofi Ki Hajar
wali peserta didik, maupun dengan lingkungan
Dewantara bahwa seorang profesional harus
masyarakat lainnya. Paradigma guru yang melekat
dapat menempatkan diri seideal mungkin da-
dalam masyarakat kita adalah seorang guru meru-
lam figurnya sebagai teladan yaitu ing ngarsa
pakan orang yang patut untuk ditiru, orang yang
asung tulodo, ing madya mangun karsa, tut
pantas untuk diteladani.
wuri hadayani (Trianto, 2010:24). Artinya

dAFTAR PUSTAkA
Debling, G. 1995. “The Employment Departe- Nana Sudjana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar
ment/ Training Agency Standards Program Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
and NVQs: Implications for Education”, da- Suparlan. 2002. Menjadi Guru Efektif. Yogyakar-
lam Burke, J.W. (Ed.) competency based Edu- ta: Hikayat Publishing.
cation and Training. London-New YorkPhila- Trianto. 2010. Pengantar penelitian Pendidikan
delphia: The Falmer Press. bagi Pengembangan Profesi Pendidikan &
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Nasional Pendidikan. Jakarta: Dep Dik Nas. Guru dan Dosen.
Echols, J.M. dan Shadily, H. 2002. Kamus Inggris Wardani. 2007. Peran Guru SD dalam Pendidi-
Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. kan. www.gurukelas.com.diakses 8-10-2014

Anda mungkin juga menyukai