Anda di halaman 1dari 10

Islamika

(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

PENGARUH PANDEMI COVID – 19 TERHADAP


PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER DALAM
PEMBELAJARAN DARING SISWA SMA DI KABUPATEN
TANGERANG
(Studi Kasus Siswa SMA Paradigma Mauk Tangerang)
Neni Nuraeni Wiatiningsih
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang
nnuraeni@unis.ac.id

Abstract

The learning process is the process of forging students which is done not only in the transfer of learning
material but more importantly is the formation of student characters that are more related to the challenges
involved. This discusses the character of planting so that students have good, independent, personal, and
responsible character which is not only done for oneself but can also involve their personality and attitude
towards others. Thus, the learning process provided by the teacher can be given completely. The teacher
will respond well to students who have good personalities and characters.but during the covid – 19
pandemic it was all difficult to implemen.
t
Keyword : Learning, Student, Character

Abstrak
Proses pembelajaran merupakan proses penempaan siswa yang dilakukan tidak hanya
dalam pentransferan materi pembelajaran saja tetapi yang lebih utama adalah
pembentukan karakter siswa meskipun banyak hambatan yang dihadapi. Hal ini
ditunjukkan melalui penanaman karakter agar siswa memiliki karakter yang baik,
mandiri, berkepribadian, dan bertanggung jawab yang tidak hanya dilakukan untuk
dirinya sendiri tetapi juga bagaimana kepribadian dan sikap mereka kepada orang lain.
Dengan demikian, proses pembelajaran yang diberikan oleh guru dapat dipahami secara
utuh. Guru akan memberikan respon yang baik terhadap siswa yang memiliki
kepribadian dan karakter yang baik. Namun pada masa pandemic covid – 19 itu semua
sulit untuk dilaksanakan.
Keyword :Pembelajaran, Siswa, Karakter

A. Pendahuluan yang bisa dikembangkan dalam


Guru dan siswa merupakan dua mengembangkan karakter pribadinya.
komponen yang tidak dapat dipisahkan Guru sebagai salah satu
dalam proses pembelajaran terutama komponen pendidikan yang memiliki
dalam pencapaian tujuan pengembangan peranan sangat penting dalam
karakter yang dikehendaki. Khususnya pencapaian keberhasilan pembelajaran.
dalam pencapaian karakter peserta didik Untuk itulah guru dituntut tidak hanya
yang memiliki gagasan konseptual harus mengetahui bagaimana ia harus
tentang nilai-nilai pemandu perilaku mengajar dalam mentransfer ilmu

87
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

pengetahuannya, namun ia juga dituntut mengobrol dengan temannya, dan sikap-


untuk membentuk karakter siswa pada sikap lain yang dianggap mengganggu
waktu proses pembelajaran berlangsung. dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu guru harus memiliki Meskipun begitu, guru tetap
keahlian khusus karena guru merupakan menempati posisi di garda terdepan
jabatan atau profesi. Dengan begitu guru dalam pendidikan karena guru masih
akan menemukan kemudahan dalam sangat menentukan proses dan hasil
menyajikan materi sesuai silabus. Hal ini pendidikan secara keseluruhan seperti
memang sulit, namun bagaimanapun yang dikatakan oleh Ho Chi Minh
guru harus tetap berusaha untuk bisa (Bapak Bangsa Vietnam) “No Teacher
memahami perilaku siswa yang dihadapi. No Education, No Education No
Sikap tersebut kaitannya dengan Economic and Social Development.”
pemilihan model mengajar yang harus Artinya, tanpa guru tidak ada
dipilih dan dipergunakan dalam proses pendidikan, dan tanpa pendidikan tidak
pembelajaran. Dengan begitu guru dapat ada perkembangan ekonomi dan sosial2.
merealisasikan fungsi, peran, dan Apakah terdapat pengaruh
tugasnya dengan benar. Pandemi Covid-19 terhadap Penanaman
Belajar adalah tahapan perubahan nilai-nilai Karakter dalam pembelajaran
seluruh tingkah laku individu yang daring ? Bagaimana pengaruh Pandemi
relative menetap sebagai hasil Covid-19 terhadap penanaman nilai-nilai
pengalaman dan interaksi dengan karakter dalam pembelajaran daring ?
lingkungan yang melibatkan proses Guru adalah pendidik profesional
kognisi. Belajar adalah usaha sadar dari dengan tugas utama mendidik, mengajar,
individu untuk memahami dan membimbing, mengarahkan, melatih,
menguasai pengetahuan dan menilai, dan mengevaluasi, peserta didik
keterampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai, pada pendidikan anak usia dini jalur
guna meningkatkan kualitas tingkah pendidikan formal, pendidikan dasar,
lakunya dalam rangka mengembangkan dan pendidikan menengah (UU RI NO.
kepribadiannya. Belajar adalah suatu 14 Tahun 2005, 2009 : 2 ).3
proses dimana suatu tingkah laku Peranan guru adalah serangkaian
ditimbulkan atau diperbaiki melalui tingkah laku yang saling berkaitan yang
serentetan reaksi atas situasi dilakukan dalam situasi tertentu serta
(rangsangan) yang terjadi1. berhubungan dengan kemajuan
Namun realisasinya, tidaklah perubahan tingkah laku dan
semudah membalikkan telapak tangan, perkembangan siswa yang menjadi
guru cenderung hanya untuk mengajar tujuannya.4. Untuk itu seorang guru
tanpa mempedulikan fingsi, tugas dan harus menjalankan perannya dengan
perannya saat berada dalam ruangan. baik.
Maka tidak heran apabila karakter siswa Kompetensi berarti suatu hal
yang dihadapi memiliki karakteristik yang menggambarkan kualifikasi atau
yang berbeda seolah mencerminkan kemampuan seseorang, baik yang
kekosongan kompetensi yang harus kualitatif maupun yang kuantitatif .
dimiliki seorang guru, daya serap siswa Guru merupakan jabatan atau
yang rendah, masih dangkalnya profesi yang memerlukan keahlian
pemahaman siswa, munculnya sikap khusus. Pekerjaan ini tidak bisa
apatis, tidak fokus/ konsentrasi,
2
Mohamad Surya, Psikologi Guru, Bandung:
Alfabeta, (2013 : 3 )
1 3
Neni Nuraeni, Model Pembelajaran CTL, Jurnal, UU RI NO. 14 Tahun 2005, 2009 : 2
4
2019 Uzer Usman, Guru Profesional,Bandung:1989.

88
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

dilakukan oleh siapa saja tanpa memiliki hendaknya dapat menjadi motivasi bagi
keahlian sebagai guru. siswanya dalam belajar. Bila seorang
Proses merupakan interaksi guru dalam penampilannya sudah tidak
semua komponen atau unsur yang menarik, maka kegagalan pertama adalah
terdapat dalam pembelajaran yang ia tidak akan menemukan benih
interdependen dalam ikatan untuk pengajarannya kepada siswanya. Para
mencapai tujuan.5 siswa akan enggan menghadapi guru
Belajar diartikan sebagai yang tidak menarik.
perubahan tingkah laku pada individu Tugas guru tidaklah terbatas di
berkat adanya interaksi antara individu dalam masyarakat, bahkan guru pada
dengan individu dan individu dengan hakikatnya merupakan komponen
lingkungannya (learning is a change in strategi yang berperan penting dalam
the individual due to instruction of that menentukan gerak maju kehidupan
individual and his environment, which bangsa.
fells a need and makes him more capable Keberadaan guru bagi suatu
of dealing adequetely with his bangsa amatlah penting. Apalagi bagi
environment.6 suatu bangsa yang sedang membangun,
Seorang guru dalam proses terlebih-lebih bagi keberlangsungan
pembelajaran memiliki banyak tugas, hidup bangsa di tengah-tengah lintasan
baik yang terikat oleh dinas maupun di perjalanan zaman dengan teknologi yang
luar dinas yaitu dalam bentuk kian canggih dan segala perubahan serta
pengabdian. Jika dikelompokkan, tugas pergeseran nilai yang cenderung
guru berupa tugas bidang profesi, tugas memberikan nuansa kepada kehidupan
kemanusiaan, tugas kemanusiaan, dan yang menuntut ilmu dan seni dalam
tugas bidang kemasyarakatan. kadar dinamik untuk dapat
Tugas guru dalam proses mengadaptasikan diri.
pembelajaran meliputi tugas paedagogis Semakin akurat guru melakukan
dan tugas administrasi. Tugas fungsinya, semakin terjamin, tercipta,
paedagogis adalah tugas membantu, dan terbinanya kesiapan dan keandalan
membimbing, dan memimpin. seseorang sebagai manusia
Tugas guru sebagai profesi pembangunan. Dengan kata lain, potret
meliputi mendidik, mengajar, dan dan wajah diri bangsa di depan tercermin
melatih. Mendidik berarti meneruskan dari potret diri para guru masa kini, dan
dan mengembangkan nilai-nilai hidup. gerak maju dinamika kehidupan bangsa
Mengajar berarti meneruskan dan berbanding lurus dengan citra para guru
mengembangkan ilmu pengetahuan dan di tengah-tengah masyarakat.
teknologi. Sedangkan melatih berarti Sejak dulu sampai sekarang guru
mengembangkan keterampilan- menjadi panutan masyarakat. Guru tidak
keterampilan pada siswa. hanya diperlukan oleh para siswa di
Tugas guru dalam bidang ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh
kemanusiaan di sekolah harus dapat masyarakat lingkungannya dalam
menjadikan dirinya sebagai orang tua menyelesaikan aneka ragam
kedua. Ia harus mampu menarik simpati permasalahan yang dihadapi masyarakat.
sehingga ia menjadi idola para siswanya. Tampaknya masyarakat mendudukkan
Pelajaran apapun yang diberikan guru pada tempat yang terhormat dalam
kehidupan masyarakat, yakni di depan
5
memberi suri teladan, di tengah-tengah
Ahmad Sabri, Psikologi Umum, 2007.. membangun, dan di belakang memberi
6
dorongan dan motivasi. Motivasi inilah
Ibid

89
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

yang dikenal dengan ing ngarso sung menerima, memahami, serta menguasai
tulodo, ing madya mangun karso, tutwuri ilmu pengetahuan. Untuk itu guru
handayani.7 hendaknya mampu memotivasi siswa
Kedudukan guru yang demikian untuk senantiasa belajar dalam berbagai
itu senantiasa relevan dengan kesempatan. Akhirnya seorang guru akan
perkembangan zaman dan sampai dapat memainkan peranannya sebagai
kapanpun diperlukan. Kedudukan seperti pengajar dengan baik bila ia menguasai
itu merupakan penghargaan masyarakat dan mampu melaksanakan keterampilan-
yang tidak kecil artinya bagi para guru, keterampilan mengajar.
sekaligus merupakan tantangan yang
menuntut prestise dan prestasi yang 2. Guru sebagai Pengelola Kelas
senantiasa terpuji dan teruji dari setiap Dalam peranannya sebagai
guru, bukan saja di depan kelas, tidak pengelola kelas, guru hendaknya mampu
saja dibatas-batas pagar sekolah, tetapi mengelola kelas sebagai lingkungan
juga di tengah-tengah masyarakat. belajar serta merupakan aspek dari
Perkembangan baru terhadap lingkungan sekolah yang perlu
pandangan pembelajaran membawa diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan
konsekuensi kepada guru untuk diawasi agar kegiatan belajar terarah
meningkatkan peran dan kompetensinya pada tujuan-tujuan pendidikan.
karena proses belajar mengajar dan hasil Pengawasan terhadap belajar lingkungan
belajar siswa sebagian besar ditentukan itu turut menentukan sejauh mana
oleh peranan dan kompetensi guru. Guru lingkungan tersebut menjadi lingkungan
yang kompeten akan lebih mampu belajar yang baik. Lingkungan yang
menciptakan lingkungan belajar yang baik ialah yang bersifat menantang dan
efektif dan akan lebih mampu mengelola merangsang siswa untuk belajar,
kelasnya sehingga hasil belajar siswa memberikan rasa aman, dan kepuasan
berada pada tingkat optimal. dalam mencapai tujuan.
Peran guru yang paling dominan Kualitas dan kuantitas belajar
dalam proses pembelajaran dapat siswa di dalam kelas bergantung pada
diklasifikasikan sebagai berikut : banyak faktor, antara lain adalah guru,
1. Guru sebagai Demonstrator hubungan pribadi antara siswa di dalam
kelas, serta kondisi umum dan suasana di
Melalui peranannya sebagai dalam kelas.8
demonstrator, lecturer, atau pengajar, Tujuan pengelolaan kelas
guru hendaknya senantiasa menguasai adalah menyediakan dan menggunakan
bahan atau materi pelajaran yang akan fasilitas kelas untuk bermacam-macam
diajarkannya serta senantiasa kegiatan belajar dan mengajar agar
mengembangkan dalam arti mencapai hasil yang baik. Sedangkan
meningkatkan kemampuannya dalam hal tujuan khususnya adalah
ilmu yang dimilikinya karena hal ini mengembangkan kemampuan siswa
akan sangat menentukan hasil belajar dalam menggunakan alat-alat belajar,
yang dicapai oleh siswa. menyediakan kondisi-kondisi yang
Seorang guru hendaknya memungkinkan siswa bekerja dan
mampu dan terampil dalam memberikan belajar, serta membantu siswa untuk
informasi kepada peserta didik. Sebagai memperoleh hasil yang diharapkan.
pengajar iapun harus membantu Sebagai manajer, guru
perkembangan peserta didik untuk dapat bertanggung jawab memelihara

7 8
Loc.cit Loc.cit

90
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

lingkungan fisik kelasnya agar menunjang pencapaian tujuan dari proses


senantiasa menyenangkan untuk belajar belajar mengajar, baik yang berupa nara
dan mengarahkan atau membimbing sumber, buku teks, majalah, ataupun
proses-proses intelektual dan sosial di surat kabar.
dalam kelasnya. Dengan demikian guru
tidak hanya memungkinkan siswa 4. Guru sebagai Evaluator
belajar, tetapi juga mengembangkan Kalau diperhatikan dunia
kebiasaan bekerja dan belajar secara pendidikan , akan diketahui bahwa setiap
efektif dari kalangan siswa. jenis pendidikan atau bentuk pendidikan
3. Guru sebagai Mediator dan Fasilitator pada waktu-waktu tertentu selama satu
periode pendidikan, selalu mengadakan
Sebagai mediator guru penilaian terhadap hasil yang telah
hendaknya memiliki pengetahuan dan dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun
pemahaman yang cukup tentang media oleh pendidik.
pendidikan karena media pendidikan Demikian pula dalam satu
merupakan alat komunikasi untuk lebih kali proses pembelajaran guru
mengefektifkan proses pembelajaran. hendaknya menjadi seorang evaluator
Guru tidak cukup hanya yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan
memiliki pengetahuan tentang media untuk mengetahui apakah tujuan yang
pendidikan, tetapi juga harus memiliki telah dirumuskan itu telah tercapai atau
keterampilan memilih dan menggunakan belum., dan apakah materi yang
serta mengusahakan media itu dengan diajarkan sudah cukup tepat. Semua
baik. Untuk itu guru perlu latihan- pertanyaan tersebut akan dapat dijawab
latihan praktik secara kontinu dan melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
sistematis, baik melalui pre-service Dengan penilaian, guru dapat
maupun melalui inservice training. mengetahui keberhasilan pencapaian
Memilih dan menggunakan media tujuan, penguasaan siswa terhadap
pendidikan harus sesuai dengan tujuan, pelajaran serta ketepatan atau keefektifan
materi, metode/model, evaluasi, dan model/metode mengajar, untuk
kemampuan guru, serta minat dan mengetahui kedudukan siswa di dalam
kemampuan siswa. kelas atau kelompoknya. Dengan
Sebagai mediator gurupun penilaian, guru dapat
menjadi perantara dalam hubungan mengklasifikasikan apakah seorang
antara manusia. Untuk itu guru harus siswa termasuk siswa yang pandai,
terampil mempergunakan pengetahuan sedang, kurang, atau cukup baik di
tentang bagaimana orang berinteraksi kelasnya jika dibandingkan dengan
dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru teman-temannya. Dengan menelaah
dapat menciptakan secara maksimal pencapaian tujuan pembelajaran, guru
kualitas lingkungan yang interaktif. dapat mengetahui apakah proses
Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan pembelajaran yang dilakukan cukup
yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu efektif memberikan hasil yang baik dan
mendorong berlangsungnya tingkah laku memuaskan, atau sebaliknya. Jadi,
sosial yang baik, mengembangkan gaya jelaslah bahwa guru hendaknya mampu
interaksi pribadi, dan menumbuhkan dan terampil melaksanakan
hubungan yang positif dengan para melaksanakan penilaian. Karena dengan
siswa. penilaian, guru dapat mengetahui
Sebagai fasilitator guru prestasi yang dicapai oleh siswa setelah
hendaknya mampu mengusahakan ia melaksanakan proses pembelajaran.
sumber belajar yang berguna serta dapat

91
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

Dalam fungsinya sebagai g. Penerjemah kepada


penilai hasil belajar siswa, guru masyarakat, artinya guru
hendaknya terus menerus mengikuti berperan untuk menyampaikan
hasil belajar yang telah dicapai oleh segala perkembangan kemajuan
siswa dari waktu ke waktu. Informasi dunia sekitar kepada masyarakat,
yang diperoleh melalui evaluasi ini khususnya masalah pendidikan.
merupakan umpan balik (feedback)
terhadap proses pembelajaran. Umpan 6. Peran Guru secara Pribadi
balik dapat dijadikan titik tolak untuk Dilihat dari diri sendiri (self
memperbaiki dan meningkatkan proses oriented), seorang guru berperan
pembelajaran berikutnya hingga sebagai berikut :
9
memperoleh hasil yang maksimal.
a. Petugas sosial, yaitu seseorang
5. Peran Guru dalam Pengadministrasian yang harus membantu untuk
Dalam hubungan dengan kepentingan masyarakat. Dalam
kegiatan pengadministrasian, seorang kegiatan-kegiatan masyarakat
guru dapat berperan sebagai berikut : guru senantiasa merupakan
petugas-petugas yang bisa
a. Pengambilan inisiatif, dipercaya untuk berpartisipasi di
pengarah, dan penilaian kegiatan- dalamnya.
kegiatan pendidikan.
b. Pelajar dan ilmuwan, yaitu
b. Wakil masyarakat, yang berarti senantiasa secara terus menerus
dalam lingkungan sekolah guru menuntut ilmu pengetahuan.
menjadi anggota masyarakat. Dengan berbagai cara setiap saat
guru senantiasa belajar untuk
c. Orang yang ahli dalam mata mengikuti perkembangan ilmu
pelajaran. Guru bertanggung pengetahuan.
jawab untuk mewariskan
kebudayaan kepada generasi c. Orang tua, yaitu mewakili
muda berupa pengetahuan. orang tua di sekolah dalam
pendidikan sesudah keluarga,
d. Penegak disiplin, guru harus sehingga dalam arti luas sekolah
menjaga agar tercapai suatu merupakan keluarga. Guru
disiplin. berperan sebagai orang tua bagi
e. Pelaksanaan administrasi siswa siswinya.
pendidikan, disamping menjadi d. Pencari teladan, yaitu
pengajar, gurupun harus mampu senantiasa teladan yang baik
melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk siswa bukan untuk seluruh
administrasi. masyarakat. Guru menjadi
f. Pemimpin generasi muda, ukuran bagi norma-norma
masa depan generasi muda tingkah laku.
terletak di tangan guru. Guru e. Pencari keamanan, yaitu yang
berperan sebagai pemimpin senantiasa mencari rasa aman
mereka dalam mempersiapkan bagi siswa. Guru menjadi tempat
diri untuk anggota masyarakat berlindung bagi siswa untuk
yang dewasa. memperoleh rasa aman dan puas
di dalamnya.
9
Loc.cit

92
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

7. Peran Guru secara Psikologis d. Dominant, ascendant, self


assertive, self affacing
Peran guru secara psikologis, Dominan, berpengaruh,
guru dipandang sebagai berikut :
a. Ahli psikologis pendidikan,
asertif, mandiri ) .
yaitu petugas dalam pendidikan, e. Placed, cheerfull, sociable
yang melaksanakan tugas- talk active, depressed (
tugasnya atas dasar prinsip Ditempatkan, ceria, bicara
psikologis. ramah aktif, depresi).
f. Sensitive, tenderhearted,
b. Seniman dalam hubungan sympathetic (Sensitif,
antara manusia (artist is human lembut, simpatik).
relation), yaitu orang yang g. Trained and cultured mind
membuat hubungan tertentu esthetic, boorsh, uncultured
untuk tujuan tertentu. (Pikiran yang terlatih dan
berbudaya estetika, boorsh,
c. Pembentuk kelompok sebagai tidak berbudaya ).
alat pendidikan. h. Consciention, responsible
d. Catalytic atau inovator yaitu painstaking, irresponsible
orang yang berpengaruh. (Hati nurani, susah payah
bertanggung jawab, tidak
e. Petugas kesehatan mental bertanggung jawab ).
(mental hygine worker). i. Adventurous, carefree,
Dalam proses pembelajaran tersebut kind, inhibitid, reserved,
begitu ideal, namun dengan situasi cautious (Petualang, riang,
sekarang adanya pandemic covid-19 hal baik hati, penghambat,
itu sulit dapat dilaksanakan. Meskipun pendiam, berhati-hati).
demikian kita sebagai seorang guru tetap j. Vikorous, energetic,
harus mengetahui berbagai jenis persistent, quick, languid,
karakteristik siswa, antara lain : slack, daydreaming.
(Vikorous, energik, gigih,
a. Easygoing, genial, amiable cepat, lesu, malas,
warm, generous, inflexible, melamun) ( Alisuf Sabri :
cold, hostileshy (Tenang, 1993 ).
ramah, hangat, murah hati, k. Emotionally hipersensitif,
tidak fleksibel/kaku, dingin, high strung, exitable,
bermusuhan). phlegmatic, tolerant
b. Intelligent, independence (Hipersensitif secara
reliable, foolish, emosional, berpegang
unreflective, frevolous teguh, mudah bergaul,
(Cerdas, mandiri, dapat apatis, toleran).
diandalkan, bodoh, tidak l. Friendly, trushfull,
refleksif, bebas). suspicious (Ramah,
c. Emotionally stable, trushfull, mencurigakan)10
realistic, steadfast,
emotionally changeable
(Stabil secara emosi,
realistis, tabah, dapat 10
John M. Echol, dictionary : .200 )
berubah secara emosional).

93
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

Selain karakter di atas, B. METODE PENELITIAN


guru juga harus mengenal Penelitian ini berjenis
karakter lain yaitu : penelitian kuantitatif atau field
a. Karakter dominance research yang dilaksanakan di
(pengatur) SMA Paradigma Mauk
Karakter ini anak lebih Kabupaten Tangerang, dengan
senang mengatur dan menggunakan pendekatan ilmiah.
menguasai segala sesuatu. Metode yang digunakan dalam
b. Karakter influence (gaul) penelitian ini adalah deskriptif
Karakter anak ini cenderung analitik dengan Teknik sampling
lebih senang menciptakan berupa random sampling. Teknik
relasi baru. pengumpulan data dengan
c. Karakter steadiness (tenang) menggunakan kuesioner, dan
Siswa dengan karakter ini teknik analisis data menggunakan
cenderung memiliki sifat uji normalitas data, uji korelasi
yang baik hati, tenggang untuk mengetahui korelasi X
rasa, dan suka menglah. terhadap Y, uji hipotesis, dan uji
Namun, kadang kala regresi.
kebaikannya menjadi Populasi dalam penelitian ini
kelemahan bagi mereka. adalah seluruh siswa SMA Paradigma
d. Karakter conscientousness yang jumlahnya 491 siswa.
(teliti) Tabel 1
Pada umumnya anak dengan Jumlah siswa SMA Paradigma
karakter ini lebih senang Kel Kel Kel
sendiri dari pada berkumpul N as as as Juml
dengan temannya. Oleh O. X XI XII ah
karena itu, guru harus lebih 1. 175 140 174 489
baik mengenal siswanya
agar dapat menentukan Dalam penelitian ini penulis
keputusan yang bijak bagi menetapkan jumlah anggota dalam
siswa binaannya, baik dalam penelitian ini adalah 99 siswa.
menentukan model Perhitungan jumlah anggota sampel
pembelajarannya maupun bisa dilihat pada table berikut :
penilaiannya. Tabel 2
Penetapan Jumlah Anggota Sampel
Dari beberapa karakter di N Kel Jum Perhitun Pembu
atas, pada masa sekarang ini O. as lah gan latan
terutama karena covid-19 semua sis Proporsi
itu hal yang mustahil untuk dapat wa
kita temukan. Justru yang ada, 1. X 175 175/489 36
karakter yang tidak dapat kita X100=
ketahui, karena guru tidak dapat 35,8
memantau secara langsung, 2 XI 140 140/489 28
sehingga tidak heran apabila kita X100=
temui siswa yang temperamental, 28,6
tidak sopan, tidak disiplin, 3 XII 174 174/489 35
bahkan terkesan brutal. X100=
35,6
Jum 99

94
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

lah Uji signifikan melalui uji t =


0,493, nilai thitung < ttabel ( 1,95 ) ini
berarti terdapat hubungan positif antara
C. HASIL PENELITIAN DAN variabel X (Pandemi Covid-19)
PEMBAHASAN terhadap Y(Penanaman nilai-nilai
Berdasarkan pengukuran variabel Karakter).
(X) pandemi covid-19 berpengaruh
Analisis regresi Y= a + bx
terhadap nilai-nilai karakter siswa
dalam pembelajaran daring (Y). Hal Y = 2,81 + 0,1. 99
ini dapat dilihat dari karakter pra
pandemi banyak mengalami = 12,7
perubahan bahkan nilai untuk Dari persamaan regresi sederhana
mengungkapkan pendapat sedikit kita diketahui bahwa nilai b = 0,1. Dengan
temukan pada siswa jika melalui demikian setiap perubahan variabel X (
daring. Pandemi Covid-19 ) akan diikuti
Skala pengukuran yang penulis dengan perubahan nilai-nilai karakter (
gunakan adalah skala likert dengan Y ).
cara memberikan skore 5 ( SS ), 4 ( S
), 3 ( R), 2 (TS ), 1 (STS ). Pertanyaan
yang diajukan kepada responden D. SIMPULAN
sejumlah 30, 15 untuk variabel X dan Sebagai penutup tulisan ini,
15 untuk variabel Y. penulis memberikan kesimpulan
Pengujian dimulai dengan data bahwa Pandemi Covid-19
sebagai berikut : berpengaruh terhadap penanaman
Diketahui : ∑n = 99 nilai-nilai karakter dalam
pembelajaran daring siswa SMA di
∑X= 3166 Kabupaten Tangerang. Hal ini dapat
∑Y= 3063 kita amati melalui sikap-sikap yang
tidak selaras dengan predikatnya
∑x2 =29765,41 sebagai pelajar.
Berdasarkan atas pertimbangan,
∑y2 = 3204,45
guru meskipun melalui pembelajaran
Uji korelasi sederhana rxy = 0,05, daring seharusnya nilai karakter tetap
berdasarkan hasil perhitungan dapat tersampaikan sehingga tidak
menunjukkan koefisien korelasi antara akan berbeda jauh antara pra pandemi
variabel X (Pandemi Covid-19) dengan masa pandemi Covid-19,
terhadap Y (Penanaman nilai-nilai tetapi realisasinya jauh dari harapan.
karakter) dari responden 99, jika Dengan demikian dapat
diinterpretasikan merupakan korelasi dianjurkan baik via daring ataupun
yang sangat rendah karena berada pada tidak dalam proses pembelajaran,
interval 0,000 – 0,199. apapun, siapapun, bagaimanapun
situasi dan kondisi yang terjadi pada
Koefien determinasi, KD = r2x siswa, guru tetap harus dapat
100% = 25%, jadi koefisien menjalankan fungsinya, perannya,
determinasi variabel X (Pandemi dan tugasnya dengan baik. Hal ini
Covid-19) terhadap Y (Penanaman agar apa yang kita sampaikan dalam
nilai-nilai karakter) diperoleh (25 % ), pembelajaran tersebut dapat
sissanya 75 % dipengaruhi oleh faktor memperoleh hasil yang maksimal
lain. terutama membentuk karakternya.

95
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653

E. DAFTAR PUSTAKA
Alisuf, Sabri. 2007. Strategi Belajar
Mengajardan Microteaching. ( Ciputat:
Citatepress).
-------,. 1993. Pengantar Psikologi
Umum dan Perkembangan. Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya).
Aqib, Zainab. 2011. Pendidikan
Karakter. (Bandung : Yrama Widya).
Asmaun Sahlan, Angga Teguh P. 2012.
Desain Pembelajaran Berbasis
Pendidikan Karakter.
(Jogjakarta: Ar-rus Media).
Jarnawi Algani, Juma Abdu W. 2011.
Pendidikan Karakter Untuk SMA
dan SMK di Indonesia.
(Tangerang: Wahana Cipta
Mandiri.
M. Echols, John., Hasan Sadily. 2000.
An English Indonesian
Dictionary. (Jakarta: Gramedia
Perkasa Utama.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan
Karakter.Jakarta : Bumi Aksara.
Neni Nuraeni. 2019. Pembelajaran CTL
Jurnal Islamika.

Samani, Muchlas, Hariyanto. 2012.


Konsep dan Model Pendidikan
Karakter. (Bandung: PT Remaja
Karya Sentosa.
Surya, Mohamad. 2013.
Psikologi Guru Konsep dan
Aplikasi. (Bandung : Alfabeta ).
Usman, Uzer. 1989. Menjadi
Guru Profesional. (Bandung:
Remaja Rosda Karya).
Yule, George. 2006. The Study of
Language. (Cambridge :
University Press).

96

Anda mungkin juga menyukai