(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
Abstract
The learning process is the process of forging students which is done not only in the transfer of learning
material but more importantly is the formation of student characters that are more related to the challenges
involved. This discusses the character of planting so that students have good, independent, personal, and
responsible character which is not only done for oneself but can also involve their personality and attitude
towards others. Thus, the learning process provided by the teacher can be given completely. The teacher
will respond well to students who have good personalities and characters.but during the covid – 19
pandemic it was all difficult to implemen.
t
Keyword : Learning, Student, Character
Abstrak
Proses pembelajaran merupakan proses penempaan siswa yang dilakukan tidak hanya
dalam pentransferan materi pembelajaran saja tetapi yang lebih utama adalah
pembentukan karakter siswa meskipun banyak hambatan yang dihadapi. Hal ini
ditunjukkan melalui penanaman karakter agar siswa memiliki karakter yang baik,
mandiri, berkepribadian, dan bertanggung jawab yang tidak hanya dilakukan untuk
dirinya sendiri tetapi juga bagaimana kepribadian dan sikap mereka kepada orang lain.
Dengan demikian, proses pembelajaran yang diberikan oleh guru dapat dipahami secara
utuh. Guru akan memberikan respon yang baik terhadap siswa yang memiliki
kepribadian dan karakter yang baik. Namun pada masa pandemic covid – 19 itu semua
sulit untuk dilaksanakan.
Keyword :Pembelajaran, Siswa, Karakter
87
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
88
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
dilakukan oleh siapa saja tanpa memiliki hendaknya dapat menjadi motivasi bagi
keahlian sebagai guru. siswanya dalam belajar. Bila seorang
Proses merupakan interaksi guru dalam penampilannya sudah tidak
semua komponen atau unsur yang menarik, maka kegagalan pertama adalah
terdapat dalam pembelajaran yang ia tidak akan menemukan benih
interdependen dalam ikatan untuk pengajarannya kepada siswanya. Para
mencapai tujuan.5 siswa akan enggan menghadapi guru
Belajar diartikan sebagai yang tidak menarik.
perubahan tingkah laku pada individu Tugas guru tidaklah terbatas di
berkat adanya interaksi antara individu dalam masyarakat, bahkan guru pada
dengan individu dan individu dengan hakikatnya merupakan komponen
lingkungannya (learning is a change in strategi yang berperan penting dalam
the individual due to instruction of that menentukan gerak maju kehidupan
individual and his environment, which bangsa.
fells a need and makes him more capable Keberadaan guru bagi suatu
of dealing adequetely with his bangsa amatlah penting. Apalagi bagi
environment.6 suatu bangsa yang sedang membangun,
Seorang guru dalam proses terlebih-lebih bagi keberlangsungan
pembelajaran memiliki banyak tugas, hidup bangsa di tengah-tengah lintasan
baik yang terikat oleh dinas maupun di perjalanan zaman dengan teknologi yang
luar dinas yaitu dalam bentuk kian canggih dan segala perubahan serta
pengabdian. Jika dikelompokkan, tugas pergeseran nilai yang cenderung
guru berupa tugas bidang profesi, tugas memberikan nuansa kepada kehidupan
kemanusiaan, tugas kemanusiaan, dan yang menuntut ilmu dan seni dalam
tugas bidang kemasyarakatan. kadar dinamik untuk dapat
Tugas guru dalam proses mengadaptasikan diri.
pembelajaran meliputi tugas paedagogis Semakin akurat guru melakukan
dan tugas administrasi. Tugas fungsinya, semakin terjamin, tercipta,
paedagogis adalah tugas membantu, dan terbinanya kesiapan dan keandalan
membimbing, dan memimpin. seseorang sebagai manusia
Tugas guru sebagai profesi pembangunan. Dengan kata lain, potret
meliputi mendidik, mengajar, dan dan wajah diri bangsa di depan tercermin
melatih. Mendidik berarti meneruskan dari potret diri para guru masa kini, dan
dan mengembangkan nilai-nilai hidup. gerak maju dinamika kehidupan bangsa
Mengajar berarti meneruskan dan berbanding lurus dengan citra para guru
mengembangkan ilmu pengetahuan dan di tengah-tengah masyarakat.
teknologi. Sedangkan melatih berarti Sejak dulu sampai sekarang guru
mengembangkan keterampilan- menjadi panutan masyarakat. Guru tidak
keterampilan pada siswa. hanya diperlukan oleh para siswa di
Tugas guru dalam bidang ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh
kemanusiaan di sekolah harus dapat masyarakat lingkungannya dalam
menjadikan dirinya sebagai orang tua menyelesaikan aneka ragam
kedua. Ia harus mampu menarik simpati permasalahan yang dihadapi masyarakat.
sehingga ia menjadi idola para siswanya. Tampaknya masyarakat mendudukkan
Pelajaran apapun yang diberikan guru pada tempat yang terhormat dalam
kehidupan masyarakat, yakni di depan
5
memberi suri teladan, di tengah-tengah
Ahmad Sabri, Psikologi Umum, 2007.. membangun, dan di belakang memberi
6
dorongan dan motivasi. Motivasi inilah
Ibid
89
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
yang dikenal dengan ing ngarso sung menerima, memahami, serta menguasai
tulodo, ing madya mangun karso, tutwuri ilmu pengetahuan. Untuk itu guru
handayani.7 hendaknya mampu memotivasi siswa
Kedudukan guru yang demikian untuk senantiasa belajar dalam berbagai
itu senantiasa relevan dengan kesempatan. Akhirnya seorang guru akan
perkembangan zaman dan sampai dapat memainkan peranannya sebagai
kapanpun diperlukan. Kedudukan seperti pengajar dengan baik bila ia menguasai
itu merupakan penghargaan masyarakat dan mampu melaksanakan keterampilan-
yang tidak kecil artinya bagi para guru, keterampilan mengajar.
sekaligus merupakan tantangan yang
menuntut prestise dan prestasi yang 2. Guru sebagai Pengelola Kelas
senantiasa terpuji dan teruji dari setiap Dalam peranannya sebagai
guru, bukan saja di depan kelas, tidak pengelola kelas, guru hendaknya mampu
saja dibatas-batas pagar sekolah, tetapi mengelola kelas sebagai lingkungan
juga di tengah-tengah masyarakat. belajar serta merupakan aspek dari
Perkembangan baru terhadap lingkungan sekolah yang perlu
pandangan pembelajaran membawa diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan
konsekuensi kepada guru untuk diawasi agar kegiatan belajar terarah
meningkatkan peran dan kompetensinya pada tujuan-tujuan pendidikan.
karena proses belajar mengajar dan hasil Pengawasan terhadap belajar lingkungan
belajar siswa sebagian besar ditentukan itu turut menentukan sejauh mana
oleh peranan dan kompetensi guru. Guru lingkungan tersebut menjadi lingkungan
yang kompeten akan lebih mampu belajar yang baik. Lingkungan yang
menciptakan lingkungan belajar yang baik ialah yang bersifat menantang dan
efektif dan akan lebih mampu mengelola merangsang siswa untuk belajar,
kelasnya sehingga hasil belajar siswa memberikan rasa aman, dan kepuasan
berada pada tingkat optimal. dalam mencapai tujuan.
Peran guru yang paling dominan Kualitas dan kuantitas belajar
dalam proses pembelajaran dapat siswa di dalam kelas bergantung pada
diklasifikasikan sebagai berikut : banyak faktor, antara lain adalah guru,
1. Guru sebagai Demonstrator hubungan pribadi antara siswa di dalam
kelas, serta kondisi umum dan suasana di
Melalui peranannya sebagai dalam kelas.8
demonstrator, lecturer, atau pengajar, Tujuan pengelolaan kelas
guru hendaknya senantiasa menguasai adalah menyediakan dan menggunakan
bahan atau materi pelajaran yang akan fasilitas kelas untuk bermacam-macam
diajarkannya serta senantiasa kegiatan belajar dan mengajar agar
mengembangkan dalam arti mencapai hasil yang baik. Sedangkan
meningkatkan kemampuannya dalam hal tujuan khususnya adalah
ilmu yang dimilikinya karena hal ini mengembangkan kemampuan siswa
akan sangat menentukan hasil belajar dalam menggunakan alat-alat belajar,
yang dicapai oleh siswa. menyediakan kondisi-kondisi yang
Seorang guru hendaknya memungkinkan siswa bekerja dan
mampu dan terampil dalam memberikan belajar, serta membantu siswa untuk
informasi kepada peserta didik. Sebagai memperoleh hasil yang diharapkan.
pengajar iapun harus membantu Sebagai manajer, guru
perkembangan peserta didik untuk dapat bertanggung jawab memelihara
7 8
Loc.cit Loc.cit
90
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
91
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
92
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
93
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
94
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
95
Islamika
(Jurnal Agama, Pendidikan, dan Sosial Budaya) P-ISSN: 1858-0386 Vol. 17, No. 1, Januari-Juni 2023
E-ISSN: 2686-5653
E. DAFTAR PUSTAKA
Alisuf, Sabri. 2007. Strategi Belajar
Mengajardan Microteaching. ( Ciputat:
Citatepress).
-------,. 1993. Pengantar Psikologi
Umum dan Perkembangan. Jakarta:
Pedoman Ilmu Jaya).
Aqib, Zainab. 2011. Pendidikan
Karakter. (Bandung : Yrama Widya).
Asmaun Sahlan, Angga Teguh P. 2012.
Desain Pembelajaran Berbasis
Pendidikan Karakter.
(Jogjakarta: Ar-rus Media).
Jarnawi Algani, Juma Abdu W. 2011.
Pendidikan Karakter Untuk SMA
dan SMK di Indonesia.
(Tangerang: Wahana Cipta
Mandiri.
M. Echols, John., Hasan Sadily. 2000.
An English Indonesian
Dictionary. (Jakarta: Gramedia
Perkasa Utama.
Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan
Karakter.Jakarta : Bumi Aksara.
Neni Nuraeni. 2019. Pembelajaran CTL
Jurnal Islamika.
96