Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN : 2623-2359

Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran e-ISSN : 2623-2340


Vol. 3, No. 1, Mei 2020, hal. 43-52

PERANAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


DALAM MENINGKATKAN INTERAKSI PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH

Hairuddin Cikaa

Program Studi Sejarah Peradaban Islam, FUAD, IAIN Palu


hairuddincikka@iainpalu.ac.id

ABSTRAK

Guru PAI harus memiliki 5 kompetensi yaitu pedagogik, kepribadian, sosial profesional dan kepemimpinan
dalam interaksi pembelajaran guru PAI dituntut agar dapat mampu membangun interaksi dengan siswa
karena interaksi pembelajaran yaitu aktifitas sosial antara siswa dengan teman sebayanya, siswa dengan
gurunya dalam bentuk komunikasi sosial dikelas maupun diluar kelas.

Kata Kunci: Kompetensi, Guru, Interaksi Pembelajaran

ABSTRACT

PAI teachers must have 5 competencies, namely pedagogic, personality, social, professional and leadership
in learning interactions. PAI teachers are required to be able to build interactions with students because
learning interactions are social activities between students and their peers, students and teachers in the
form of social communication in the classroom or outside the classroom.

Keywords: Competence, Teachers, Learning Interactions

PENDAHULUAN Guru harus memiliki kompetensi atau


Seorang pendidik atau guru adalah kemampuan yang mutlak harus ada pada
orang yang paling menentukan perjalanan dirinya agar dapat menjalankan tugas dan
pendidikan yang wajib mendapatkan fungsinya secara maksimal. Mulyasa,
perhatian secara terpusat pertama dan paling (2007) mengatakan bahwa guru yaitu
utama. Sosok seorang guru selalu menjadi seseorang yang memiliki kewenangan dan
sorotan yang sangat strategis jika berbicara bertanggung jawab secara penuh dalam
tentang problem pendidikan, karena guru penyelenggaraan pendidikan kepada siswa
memiliki keterikatan penting dalam baik secra perorangan maupun klasikal, baik
pendidikan. Guru mempunyai peran besar dilingkungan sekolah ataupun diluar. Ini
dalam pembangunan sistem pendidikan dan menandakan bahwa guru minimal
menentukan sukses atau tidaknya seorang mempunyai dasar kompetensi atau
siswa, khususnya dalam proses kemampuan dalam sebagai bentuk hak
pembelajaran. Pendidik merupakan pilar kewenangan dan kompetensi dalam
yang sangat berpengaruh dalam menciptakan menjalankan profesinya. Oleh karenanya,
proses pendidikan, serta apa yang akan kemampuan yang wajib mutlak dimiliki oleh
dicapai sehingga pendidikan menjadi seorang guru adalah keterampilan atau
bermutu (Mulyasa, 2007). kecakapan, didalam pengelolaan aktifitas

43
Hairuddin Cikka

pembelajaran. Dengan demikian emosional serta terwujudnya hubungan yang


keterampilan guru merupakan kompetensi harmonis. Secara istilah komunikasi berasal
dalam menjalankan tugas dalam proses dari kata communicare yang memilki makna
pembelajaran. berperan aktif, menyampaikan, dan menjadi
UU RI No.14 tahun 2005 tentang guru milik secara bersama-sama. Oleh karena itu
dan dosen pasal 1, ayat 10, menyebutkan secara konseptual komunikasi telah
bahwa: Kompetensi adalah seperangkat mengandung makna memberitahukan kabar
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku tau berita, pengetahuan tentang pikiran, nilai-
yang harus dimiliki ,dihayati dan dikuasai nilai dengan tujuan untuk menggugah peran
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan aktif tentang apa yang disampaikan dan
tugas keprofesionalan.” menjadi milik secara bersama-sama (Djaali,
Kompetensi yaitu penggabungan 2007).
pengatahuan ataua daya pikir, Perilaku atau Belajar yaitu pembentukan perilaku
daya hati, dan skill/daya fisik yang dihasilkan dengan melaksanakan berbagai aktifitas baik
dalam bentuk perbuatan. Dengan makna lain berupa aspek kognitif, afektif dan
kompetensi dapat diartikan sebaga peleburan psikomotor. Aktiftas dalam belajar bukan
pengetahuan, skill, penilaian dan hanyafdalam mengingat melainkan juga
sikap/perilaku yang diwujudkan dalam mersakan secara langsung, karena seseorang
pembiasaan pemikiran dan bertindak dalam disebut belajar apabila ia melakukannya
mewujudan tugas tanggung jawab secara kontinyu. Berdasarkan pengertian
pekerjaannya. yang dimaksud Satori berpendapat bahwa
Kemampuan guru dalam dalam belajar harus selalu senantiasa mampu
melaksanakan tugas khususnya dalam memperbaiki perilaku, penampila dengan
penguasaan bahan ajar, penyusunan rencana rangkaian kegiatan pembelajaran contoh
pembelajaran, kompetensi dalam penyusunan mengamati, membaca, mendengar,
perangkat nilai dari hasil belajar anak didik menirukan dan lain-lain (Satori, 2003).
dan pengalaman pendidik dalam mengajar Mengajar yaitu proses transver
serta cakrawala keilmuan yang luas dalam pengetahuan kepada siswa atauanak didik ,
pendidikan, selain itu guru harus memiliki mengajar harus didasari dengan usaha dalam
pemahaman yang sangat dalam terhadap mewujudkan situasi atau sistem lingkungan
kondisi peserta didik. (Sahertian, 2010). yang menjadi pendukung dan memungknkan
Menurut Djamarah (1994) Gur yang agar dalam proses belajar terlaksana secara
memiliki kompetensi tak hanya dituntut efisien. Selian pengertian diatas mengajar
agar mempunyai penguasaan terhadap juga diartikan sebagai suatu kegiatan
keilmuannya, penyusunan bahan pengorganisasian atau mengatur kawasan
pengajaran, metodologidalam proses pendidikan dengan baik dengan
pembejalaran, profesiaolisme guru menghubungkannya dengan siswa sehingga
adalah suatu keharusan didalam terwujud suatu proses pembelajaran.
menciptakan sekolah berlandaskan Dalam aktifitas pengelolaan interaksi
pengetahuan, yakni kemampuan dalam pembelajaan guru harus mempunyai 2
memahami tentang belajar-mengajar, modal paling dasar yaitu kompetensi dalam
kurukilum serta pembentukan gaya membuat desain program dan memiliki
belajar siswa. Kemampuan secara keterampilan dalam mengimplementasi
profesional (Kompetensi Profesional) program tersebut kepada anak didik. Dimana
dalam hal ini berkaitan era dengan tugas didalam pengelolaan aktifitas pembelajaran,
pokok guru dalam mengajar. aktifitas interaksi guru dan murid adalah
Proses interaksi atau hubungan timbal kegiatan yang sangat mendominasi.
balik pendidik dan anak didik sering disebut Selanjutnya didalam aktifitas antara pendidik
dengan istilah interaksi dalam proses dan anak didik didalam mentransver
pembelajaran. Keterkaitan interaksi pengetahuan dan nilai akan selalu dituntut
merupakan proses komunikasi yang komponen yang seimbang diantara
terpenting bagi tiap manusia karena dengan komponen yang satu dan lainnya.
komunikasi maka akan tercipta hubungan

44
Peranan Kompetensi Guru

Melihat peran guru yang sangat urgen Menurut Sagala (2009) pembelajaran
guru PAI dituntut agar memiliki penguasaan yaitu proses interaktif yang memiliki nilai
bidang profesi sesuai latar pendidikannya, normatif yang bermakna pada prose
khususnya dalam proses pembelajaran guru kegiatannya anak didik berorentasi pada
PAI dituntut bereparan aktif dan kegiatan pegangan yang memiliki ukuran, norma dan
interaksi pembelajaran. Peran guru PAI nilai yang ia yakini. Setiap proses interaksi
dianggap sangat penting dan strategis dalam pembelajaran pasti memiliki tuuan, dan
upaya mewujudkan keberhasilan proses tujuan inilah yang menjadi penentu cara dan
pembelajaran ini akan terwujud apablaguru model interaksi. Dalam mengajar terwujud
mampu dan mau memposisikan dirinya suatu prose dalam menguji strategi dan
sebagai pegawai yang bekerja profesional perencanaan yang memungkinkan
bukan karena hanya tuntutan tugas mengajar. munculnya perilaku belajar pada anak didik.
Dengan demikian, guru akan disanjung, Demi menunjang keseksesan dalam
diagungkan dan dikagumi, karena perannya proses pembelajaran tiap guru harus selalu
yang sangat penting diarahkan ke arah yang mengasah peningkatan kompetensinya, baik
dinamis yaitu menjadi pola relasi antara guru dalam keikutsertaannya dalam berbagai
dan lingkungannya, terutama anak didiknya. kagiatan yang akan meningkatkan
Dalam mewujudkan campaian kompetensinya seperti untuk menunjang
isntruksional setiap komponen saling keberhasilan dalam proses pembelajaran
memberikan respon dan mempengaruhis satu setiap guru harus meningkatkan
sama lain. Sehingga seorang guru dalam kemampuanya, baik melalui
pengelolaan interaksi dalam pembelajaran keikutsertaannya dalam berbagai pelatihan,
dapat mendesaian dari setiap komponen yang seminar, lokakarya, maupun melakukan studi
aka mewujdkan proses belajar mengajar yang penelitian kependidikan seperti penelitian
optimal. Oleh sebab itu guru dalam tindakan kelas (PTK). Dengan berbagai
mengembangkan interaksi pembelajaran kegiatan tersebut guru akan memiliki
harus lebih dinamis yang bertujuan apayang kemampuan dalam mengembangkan
diharapkan dari capaian atau tujuan kepakarannya dalam mengajar yang meliputi
instruksional terwujud sesuai harapan. strategi dan teknik mengajar, pengelolaan
Guru memiliki kewajiban kelas, peningkatan kedisiplinan dikelas dan
menyampaikan pengetahuan kepada para pengimplementasian prinsip belajar-mengjar
siswa sementara para siswa yaitu sekelompok (Suyanto dan Jihad, 2013).
orang yang menerimah pengarus dari guru Oleh karenannya dalam proses tersebut
yang menjalankan aktifitas pembelajaran. guru harus memiliki konsep dan cara dalam
Antara pendidik dan anak didik adalah unsur pembelajaran yang ia akan terapkan dalam
vital dalam aktifitas pembelajaran, karena proses pembelajaran di kelas kepada anak
semua proses, kegiata orentasi serta relasi didiknya. Agar anak didik mempunyai
yang lainnya tercipta untuk melaksanakan keinginan yang mumpuni dalam belajar
penyelenggaraan pendidikan yan selalu (minat belajar) terhadap setiap pelajaran yang
melibatkan keberadaan guru dan siswa telah disampaikn oleh gurunya, anak didik
sebagai aktor pelaksana pendidikan. Dan hal akan menjadi malas dan belajar jika urunya
tersebut telah menjadi persyaratan wajib atas kurang optimal dan maksimal dalam
penyelenggaraan aktifitas pendidikan. memberikan pembelajaran dikelas karena
Pendidikan yaitu uaoata secara sadar yang salah satuyang menentikan berjalan
seorang guru yang memiliki tujuan dalam atau tidaknya proses belajar dikelas adalah
pengembangan mutu anak didik. Termuat minat belajar.
sebuah arti atau makana bahwa proses yang Proses belajar dikelas dan hasil yang
dilabeli nama pendidikan tersebut tak akan didapatkan oleh anak didika bukan hanya
pernah terlaksana jika tidak unsur pelaksana ditentukan lewat sekolah, bentuk, organisasi
dan melaksankan proses pembelajaran yaitu (struktur), dan isi dari kurikulum melankan
guru dan anak didik sehiangga dapat disebut paling besar ditentukan oleh kemampuan
bahwa guru dan anak didik adalah pilar guru dalam medidik, mengajar dan
pokok dalam proses pendidikan. memotivasi anaka didiknya dikelas. Guru

45
Hairuddin Cikka

adalah aktor utama dalam memotivasi anak bersikap lemah lembut, bijal serta menjadi
didiknya untuk itulah kompetensinya harus contoh atau teladan yang baik (uswatun
betul berkompeten membuat lingkungan hasanah). Seorang guru PAI harus juga
belajar yang efektif, menyenangkan serta dituntut agar mampu menggunakan media
pengelolaan kelasnya. Sehingga dalam pembelajaran dengan maksimal yang ada
proses pembelajaran anak didik termotivasi tersedia disekolah contoh memanfaatkan
dan mitovasi belajar mereka semakin buku pendidikan yang ada, serta melakukan
meningkat. kegatan praktek di laboratorium sekolah
Peranan seorang guru dalam proses atau dimasjid atau sarana dan prasrana
pendidikan yaitu menjadi subjek dalam lainnya yang mendukung lancarnya proses
aktifitas pembelajaran di sekolah,secara pembelajaran.
lansung guru berbaur dengan anak didiknya Seorang guru PAI juga harus
dan memegang peran yang sangat vital dan senantiasa menerakan kedisiplinan terhadap
penting dalam semua aktifitas pembelajaran anak didiknya karena kedisiplinan itu sangat
demi terwujudnya tujuan pendidikan. Dalam penting dilaksanakan pada peserta didik agar
Hal ini Guru PAI harus mampu memainkan dalam proses pembelajaran terlaksana
peran karena pelajaran agam adalah pelajaran dengan aman tertib dan lancar, anak didik
yang membentuk akhlak dan peketi anak dapat menerima pelajaran dengan baik dan
didik hal ini terbukti jika pelajaran agama guru bisa menyampaikan materi pelajaran
berlangsung anak didik sangat antusias dalam dengan lancar.
mengikutinya karena dasar yang telah Disamping kedisiplinan, seorang guru
ditanamkan orang tuanyadari rumah harus menjadi pengamat dengan selalu
khususnya pendidikan agama telah ada dan memperhatikan tumbuh kembang anak
tugas guru tinggal mengembangkan apa yang didiknyaatau perkembangan kemampuan
telah ada. Dengan cara mengaitkan materi anak didik dengan cara membimbing
dengan proses kehidupan nyata yang disertai mereka yang memiliki karakter berbeda
dengan contoh kongkrit. beda dalam menyerap materi dalam setiap
Dalam konteks tersebut inilah seorang pelajaran yang diberikan oleh guru.
guru PAI dalam proses pemebelajaran Selain bertugas memberikan
dtuntut dapat melakukan penumbuhan dan pembimbingan seorang guru juga harus
peningkatan minat pada setiap subjek yang selalu memberikan tugas belajar kepada
baru dengan mencotoh minat-minat yang anak didiknya yaitu pekerjaan rumah (PR)
telah ia liahat dalam proses pembelajaran dan memeriksa tugas tersebut, memberikan
dengan itu ia akan melakukan inovasi-inovasi penilaian yang sesuai denganhasil kerja
baru dalam pembelajaran. Dimana didalam anak didik serta mengevaluasi apa yang
proses pembelajaran seorang guru PAI lebih telah dikerkajakan oleh anak
dahulu menyiapkan perangkat pembelajaran didiknya.Penilaian digunakan dengan
yaitu berupa rencana pengajaran, menyusun maksud untuk mengetahui sifat-sifat
persiapan pembelajaran, menggunakan pencapaian tujuan, baik dari pihak peserta
media pembelajaran serta dalam memberikan didik maupun dari pihak guru.
materi pelajaran sudah sesuai dengan tujuan Dengan hal tersebut guru yang
yang ada dalam kurikulum. Hal tersebut mempunyai kompetensi dan paham terhadap
bertujuan untuk menjadi pegangan guru apa yang baik dalam proses pembelajaran
dalam melakukan proses pembelajaran yang khususnya perencanaan pembelajaran,
terarah, fektif dan efisien. Pembelajaran kompetensi dalam mengajar, pengajaran
yang mengarah pada pembelajaran aktif yang dengan materi yang sesuai bidangnya,
mengacu pada keselarasan antara tujuan, mengajarkan materi pelajaran sesuai dengan
materi dan alat penilai. kurikulum dan paham akan karakter peserta
Dalam proses pembelajaran guru PAI didik, selalu melakukan pembimbingan dan
harus selalu menanamkan hubungan yang pengamatan terhadap anak didiknya serta
erat dengan anak didiknya sebagai wadah selalu mengevaluasi denngan memakai cara
agar mempermudah dalam berkomunikasi, pengajaran yang pas dan cocok,
antara guru dan anak didiknya dengan selalu menggunakan media pembelajaran yang

46
Peranan Kompetensi Guru

sesuai perkembangan zaman dan kuantitatif. Kunandar (2007), berpendapat


menyesuaikan dengan kemapuan anak didik, bahwa kompetensi adalah sikap atau perilaku
penerapan disipli didalan dan diluar kelas, yang merupakan perilaku yang logis guna
dan turut membantu dalam kelancaran proses mewujudkan sesuatu yang ingin digapai yang
administasi pendidikan itulah guru yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
akan sukses dalam mengajar. Maka guru diharapkan.
tersebut dapat menjalankan tugas secara Kompetensi atau kemampuan
efektif dan efisien, mereka tidak hanya adalah tugas yang layak yang cukup
memerankan fungsi sebagai subjek yang memadai atas kepemilikan terhadap
mentransfer pengetahuan kepada peserta pengetahuan , skill, dan daya upaya
didik, melainkan juga melakukan tugas-tugas yang menuntut setiap orang dan atau
sebagai fasilitator, motivator dan jabatan yang dimilikinya. (Roestiyah,
administrator dalam proses pembelajaran 1989). Kompetensi juga berarti sebagai
Berbagai hal tersebut dilaksanakan pengetahuan, keterampilan dan nilai/value
oleh guru disekolah sehingga apa yang ingin paling mendasar yang diwujudkan dalam
dicapai dari sesuai target dari apa yang pembiasaan berpikir dan bertindak
diharapakan akan tercapai dengan mudah. (Kunandar, 2007).
Hal tersebut telah sesuai dengan terget tujuan Arti kompetensi jika disatukan dengan
pendidikan secara nasional yakni untuk salah satu profesi misalnya seorang tenaga
pengembangan kompetensi dan pendidik atauguru, maka dapat dimaknai
memciptakan watak serta peradaban suatu bahwa kompetensi seorang guru berarti guru
bangsa yang bermartabat yang bertujuan wajib mewujudkan tugasnya sebagai seorang
mencerdaskan anak bangsa dan guru dengan selalu meningkatkan kapasitas
pengembangan potensi atau bakat anak didik keilmuannya. Atau dalam makna yang
untuk menjadi manusia yang berimtaq lain kompetensi guru yaitu kemampuan
kepada tuhan yang maha esa, memiliki yang wajin dan melekat pada diri seorang
ahlakaul karimah, sehat, berilmu, memiliki pendidik untuk menghasilkan profesionalitas
kecakapan, kreatifitas, kemandirian dan kerja yang tepat, efektif dan efisien (Usman,
menjadi warga negara demokratis serta 2005).
bertanggungjawab. Akan tetapi, andai kata makna
kompetensi guru ini terkait dengan
PEMBAHASAN Pendidikan Agama Islam (PAI) yakni
A. Kompetensi Guru merupakan pendidikan yang pokok bagi
Pada intinya seorang guru yang setiap manusia, khususnya dalam menggapai
profesional harus mempunyai kemampuan ketenangan batin dan kesehatan mental pada
didalam melaksanakan tugasnya menjadi umumnya. Agama merupakan jalan dalam
orang yang pandai daam mendidik dan membimbin hidup menuju kehidupan yang
mengajar. Guru yang profesional a d a l a h terbaik, mencegah manusia agar terhindar dari
pendidik yang memiliki perbuatan tercela dan menjadi pijakan yang
k e c a k a p a n d a n k e m a m p u a n dalam mampu mengendalikan moral setiap manusia.
melakukan tugas pendidikan dan Dapat dikatakan bahwa kompetensi guru
pengajaran. Kompetensi berasal dari kata PAI yaitu wewenang seorang guru dalam
competency, yang berarti kemampuan atau menentukan pembejalajaran PAI yang
kecakapan. Menurut kamus bahasa diajarkannya pada setiap jenjang pendidikan
Indonesia, kompetensi dapat diartikan baik di SD, SMP, maupun SMA ditempat
(kewenangan) kekuasaan untuk guru tersebut mengabdi (Daradjat, 1995).
menentukan atau memutuskan suatu hal Diantara para guru khususnya guru PAI
(Depdikbud, 1990). Istilah kompetensi sangat berbeda dengan guru yang lainnya.
sebenarnya memiliki banyak makna yang Guru PAI selain Guru agama berbeda
diantaranya adalah sebagai berikut: dengan guru- guru bidang studi lainnya. Guru
Menurut Usman (2005), kompetensi agama di samping melakukan kewaibannya
yaitu sesuatu yang mencerminkan daya dan sebagai guru agama, yaitu mengajar serta
upaya seseorang baik secara kualitatif dan membimbing serta membina masalah

47
Hairuddin Cikka

keagamaan kepada anak didiknya guru PAI Kepribadian yang dewasa, Kepribadian yang
juga turut serta membentuk karakter arif, Kepribadian yang berwibawa serta
kepribadian serta pembinaan ahlakkul berakhlak mulia dan teladan bagi peserta
karimah anak didiknya (Daradjat, 1995). didik (Anwar, 2002).
Kompetensi guru PAI tak hanya unggul Oleh sebab itu seorag guru wajib
dalam kepribadiannya yang dijiwai oleh memperlihatkan pribadi yang baik terhadap
keutamaan hidup dan nilai- nilai luhur yang anak didiknya, tidak hanya menggugurkan
dihayati serta diamalkan. Akan tetapi kewajibannya dalam mengajar disekolah
seorang guru PAI hendaknya memiliki melainkan diluar sekolah juga guru tetap
kemampuan pedagogis atau hal- hal memperlihatkan pribadi yang baik menjadi
mengenai tugas- tugas kependidikan seorang panutan anak didiknya karna halinilah yang
guru agama tersebut. akan menjaga wibawa dan citra guru sebagai
Macam-macam Kompetensi Guru seorang yang mendidik, yang akan selalu
sebagai berikut: diikuti oleh anak didik pada khususnya dam
1. Kompetensi Pedagogik masyarakat pada umumnya.
Yang dimaksud dengan Kompetensi 3. Kompetensi Sosial
pedagogik yaitu skill atau kompetensi yang Kompetensi sosial yaitu kompetensi
dimiliki oleh setiap guru dalam melihat yang wajib dimiliki oleh setiap pendidik
kepribadian atau karakter anak didiknya dari dalam berkomunkasi dan bergaul dengan
berbagai macam aspek dalam kehidupan, anak didiknya, sesama guru, dan pegaawai
baik moral, emosional, maupun lainnya yang ada dilingkungan pendidikan
intelektualnya. Pelaksanaan dari kompetensi serta wali murid dan masyarakat. Hal ini
ini kiranya dilihat dari bagaimana digambarkan dalam bentuk uraian dalam
kompetensi seorang guru dalam RPP mengenai pendidik bahwa kompetensi
penguasaannya terhadap prinsip sosial adalah kemampuan seorang pendidik
pembelajaran, yang diawali dari teori yang menjadi bagian dari masyarakat dalam
belajarnya sampai dimana seorang guru harus hal ini seorang pendidik harus memilii
menguasai bahan ajar (Djam’an, Dkk, 2003). kemampuan dalam mengkomunikasikan
2. Kompetensi Kepribadian. sesuatu baik secara lisan, tulisan dan dalam
Inti sikap seorang guru adalah dinilai bentuk isyarat dan memanfaatkna teknologi
dari kepribadiannya. Karena dengan informasi dan komunikasi secara fungsional
kepribadian itulah yang akan menjadi dan bersahabat/bergaul dengan peserta didik,
penentu apakah guru tersebut akan menjadi sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
yang mendidik atau membina yang baik tua/wali peserta didik, Bergaul secara santun
terhadap anak didiknya atau sebaliknya dengan masyarakat (Sarimaya, 2008).
guru tersebut menjadi yang merusak atau Dalam hal ini ddapat penulis
menghancurkan masa depan anak didiknya menyimpulkn bahwa dalam kompetensi
khususnya anak didik yang masih usia sosial seorang pendidik harus mampu
dibawah pada tingkatan Sekolah Dasar dan menyesuaikan diri dengan bergaul bersama
mereka yang sedang mengalami secara selektif denfan membangun interaksi
kegoncangan jiwa (tingkat menengah) sosial satu dengan lainnya khusunya peserta
(Djam’an, Dkk, 2003). didik, mampu bergaul secara efektif dengan
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun pendidik dan tenaga kependidikan, serta
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mampu berkomunikasi secara efektif dengan
pasal 28 ayat (3) butir b dikemukakan bahwa orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
kompetensi kepribadian adalah kemampuan sekitarnya.
yang mencerminkan kepribadian yang 4. Kompetensi Profesional
mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, Guru adalah faktor terpenting dalam
serta menjadi teladan bagi peserta didik dan penyelanggaraan pendidikan di sekolah.
berakhlak mulia. Meningkatkan mutu pendidik tidak hanya
Kompetensi kepribadian yang harus dengan menambah nilai kesejahteraan guru
dimiliki oleh seorang guru adalah dalam bentuk menaikkan gajidan memberi
Kepribadian yang mantap dan stabil, tunjanga khusus melainkan yang paling

48
Peranan Kompetensi Guru

pokok adalah profesionalitasnya. UU No. 14 ada dilingkungan sekolah yang secara


Tahun 2005 pasal 1 ayat 1: “Menyatakan sistematis dalam menyokong pembudayaan
guru adalah pendidik profesional dengan dalam pengamalan agama pada komunitas
tugas utama mendidik, mengajar, atau kelompok dilingkungan pendidikan.
membimbing, mengarahkan, melatih, kemampuan menjadi inovator, motivator,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada fasilitator, pembimbing dan konselor dalam
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan pembudayaan pengamalan ajaran agama
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan pada komunitas sekolah, dan Kemampuan
menengah. Sebagai seorang pendidik menjaga, mengendalikan dan mengarahkan
profesional guru wajib mempunyai potensi pembudayaan pengamalan ajaran agama
pendidik yang cukup dan mumpuni. pada komunitas sekolah dan menjaga
Kemampuan atau nilai kompetensi seorang keharmonisan hubungan antar pemeluk
pendidik terlihat pada tahap bagaimana guru agama dalam bingkai Negara Kesatuan
mampu menerapkan sejumlah konsep, asas Republik Indonesia (NKRI). Guru
kerja sebagai guru, mampu profesional tercermin dalam tanggung
mendemonstrasikan sejumlah strategi jawabnya sebagai guru kepada peserta didik,
maupun pendekatan pengajaran yang orang tua, masyarakat, bangsa, negara dan
menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan agamanya (PMA, 2010).
konsisten.” B. Interaksi Pembelajaran.
Profesi yaitu kedudukan dalam suatu 1. Pengertian Interaksi Pembelajaran.
pekerjaan yang mana menuntut keahlian Interaksi terdiri dari kata inter (antar),
setiap individu, yang mana pekerjaan tersebut dan aksi (kegiatan (Idris, 1987). Jadi interaksi
takdapat dilaksanakan oleh sembarang orang adalah kegiatan timbal balik. Dari segi
yang tak memiliki keahlian dibidangnya dan terminologi “interaksi” mempunyai arti hal
tidak ada persiapan khusus untuk saling melakukan aksi; berhubungan;
melaksankan pekerjaan yang dimaksud untuk mempengaruhi; antar hubungan (Depdikbud,
itu tiap orang harus ahli sesuai dengan 1990). Interaksi memiliki hubungan yang
bidangnya agar dapat disebut profesional sangat erat dengan istilah komunikasi
dalam bekerja. Kompetensi profesional sedangkan komunikasi bertumpu pada
berkaitan dengan bidang yaitu Memahami perkataan “communicare” yang berperan
mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk aktif, menyampaikan, menjadi milik bersama
mengajar, Memahami standar kompetensi Sardiman AM (2001), mengatakan didalam
dan standar isi mata pelajaran yang tertera berkomunikasi ada beberapa hal yang terkait
dalam Peraturan Pemerintah serta bahan ajar yaitu unsur yang ada dalam proses
yang ada dalam kurikulum tingkat satuan komunikasi tersebut yaitu komunikan dan
pendidikan (KTSP), Memahami struktur, komunikator. Keterkaitan antara keduanyaa
konsep, dan metode keilmuan yang menaungi biasanya menginteraksikan sesuatu, yang kita
materi ajar, Memahami hubungan konsep kenal dengan istilah pesan dalam dalam
antar mata pelajaran terkait, Menerapkan penyamaian pesan tersebut dibutuhkan media
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan atau alat. Jadi, di dalam komunikasi terdapat
sehari-hari (Sudjana, 2009). empat unsur yaitu: komunikan, komunikator,
5. Kompetensi Kepemimpinan pesan, dan saluran atau media.
Kompetensi kepemimpinan yaitu Interaksi dalam pembelajaran yaitu
kompetensi guru dalam menjalankan aktifitas yang terjadi secara timbal balik
tanggung jawabnya terhadap profesinya antara pendidik dan anak didiknya yang dapat
sebagai pendidik, yang mana dalam hal ini kita istilahkan sebagai suatu aktifitas secara
guru harus mampu sosial karena ada peserta didik dan
merencanakan,membudayakan, dan sahabatnya serta anatar peserta didik dengan
mengamalkan pembelajaran agama dan sikap pendidiknya ada suatu interaksi yang
ahlak yang mulia pada lingkungan terbangun yaitu komunikasi sosial atau
pendidikan atau sekolah sebagai salah satu pergaulan (Idris, 1987). Sedangkan menurut
bagian dari proses pembelajaran agama, Soetomo (1993), bahwa interaksi
kemampuan dalam mengelola potensiyang pembelajaran ialah ikatan erat diantara

49
Hairuddin Cikka

pendididk dan peserta didik yang diinginkan oleh para pakar dalam pendidikan
memperlihatkan adanya ikatan yang sifatnya masa kini (modern). Menurut Sudjana
edukatif (mendidik) (Idris, 1987). Dalam hal (1989), ada empat interaksi pendidikan yaitu:
ini interaksi mengarah pada satu cit-cita atau interaksi peserta didik dengan peserta didik,
harapan tertentu yang sifatnya mendidik, interaksi peserta didik dengan guru, Interaksi
yakni dengan adanya trnasformasi perilaku peserta didik dengan sumber belajar, dan
anak didik ke arah kedewasaan. Interaksi peserta didik dengan lingkungan
Berdasarkan beberapa penjelasan (Sudjana, 1989).
diatas dapat disimpulkan bahwa interksi Pola komunikasi yang terbangun
dalam pembelajaran adalah hubungan erat dengan adanya interaksi pendidik dan anak
atau timbal balik yang terbangun antara didik di kels menciptakan anak didik yang
pendidik dan anak didiknya dalam mencapai aktif dalam pembelajaran (arus komunikasi).
tujuan pembelajaran. Menurut Heinich dalam Sudjana,
2. Pola Komunikasi dalam Interaksi (1989) terdapat empat macam pola dalam
Pembelajaran arus komunikasi yaitu komunikasi guru-
Menurut Sudjana, terdapat 3 bentuk peserta didik searah, komunikasi dua arah
pola dalam proses interaksi antara pendidik arus bolak-balik, komunikasi dua arah antara
dan anak didiknya yaitu komunikasi sebagai guru-peserta didik dan peserta didik-peserta
aksi, interaksi dan transaksi. didik dan komunikasi optimal total arah.
a. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi Dalam proses interaksi antara guru dan
satu arah peserta didik memiliki pola yang meliputi
Dalam hal ini pendidik sebagai sebagai berikut:
pemberi aksi dan anak didik penerima dari a. Pola dasar interaksi
aksi tersebut. Pendidik atau guru yang sangat Yang sangat mendominasi dalam pola
berperan aktif sedangkan anak didiknya dasar interaksi yaitu guru lebih dominan dari
pasif, dan mengajar hanya dianggap sebagai anak didiknya atau bahkan anak didik juga
aktifitas penyampaian bahan ajar. yang dominan karena unsur pola dasar dalam
b. Komunikasi sebagai interaksi atau interaksi yang terbangun belum terlihat yang
komunikasi dua arah meliputi unsur guru, isi pembelajaran dan
Yaitu pendidik atau guru sebagai peserta didik yang semuanya belum ada yang
pelaku dalammeberikan aksi dan penerima mendominasi proses interaksi dalam
aksi sedangkan anak didik bisa juga sebagai pembelajaran. Dijelaskan bahwa adakalanya
orang yang menerima an memberi aksi. Dan guru mendominasi proses interaksi,
dalam kegiatan ini akan terjalin interaksi adakalanya isi yang lebih mendominasi,
komunikasi antara pendidik dan anak adakalanya juga peserta didik yang
didiknya. mendominasi interaksi tersebut atau bahkan
c. Komunikasi sebagai transaksi atau adakalanya antara guru dan peserta didiknya
komunikasi banyak arah secara seimbang saling mendominasi.
Yaitu interaksi komunikasi yang b. Pola interaksi berpusat pada isi
terbangun tidak hanya melibatkan pendidik Pada tahap ini proses pembelajaran
dan anak didik melainkan diantara sesama aktifitas pendidik lebih megajarkan pada isi
anak didik. Anak didik dalam hal ini harus pelajaran disatu sisi dan anak didik belajar
lebih aktif dari pendidik. Anak didik seperti dari isi tersebut dengan bentuk yang berbeda
halnya pendidik dapat berguna sebagai akan tetapi aktifitas masih berpusat pada
sumber belajar bagi anak didik yang lainnya isi/materi pembelajaran.
(Sudjana, 1989). c. Pola interaksi berpusat pada guru
Kondisi dalam pemberian pengajaran Selanjutnya pada tahap ini
kepada anak didik atu dimana proses pembelajaran yang berlangsung hanya
interaksi dalam pembelajaran terbangun berpusat pada pendidik atau guru, yang pada
sebagaimana pola komunikasi menurut umumnya penguaraian pembelajaran yang
Sudjana dapat dikatan sebagai tarnsaksi bersifat menguraikan pembelajaran yang
suatu konsep yang sesuai dengan cara belajar terpusat baik dalam pengurian isi atau materi
siswa aktif (CBSA). Sebagaimana yang yang ajar. Dalam pengimplementasian

50
Peranan Kompetensi Guru

pembelajaran in, aktifitas secara total ada penentu apakah guru tersebut akan menjadi
ditangan pendidik, sedangkan anak didik yang mendidik atau membina yang baik
hanya sebagai penerima dan diberi terhadap anak didiknya atau sebaliknya
pembelajaran yang diistilahkan anak didik guru tersebut menjadi yang merusak atau
yang pasif. menghancurkan masa depan anak didiknya
d. Pola interaksi berpusat pada peserta didik khususnya anak didik yang masih usia
Pada tahap ini aktifitas pembelajaran dibawah pada tingkatan Sekolah Dasar dan
berpusat pada anak didik. Anak didik mereka yang sedang mengalami
melakukan sendiri perencanaan terhadap kegoncangan jiwa (tingkat menengah), (3)
materi pembelajaran apa yang ia pelajari, dan Sosial yaitu kompetensi yang wajib dimiliki
melakukan tahap proses belajar dalam materi oleh setiap pendidik dalam berkomunkasi
ajaryang telah diberikan oleh gurunya dan bergaul dengan anak didiknya, sesama
sendiri. Peran guru lebih bersifat permisif, guru, dan pegaawai lainnya yang ada
yaitu mengizinkan tiap aktifitas yang dilingkungan pendidikan serta wali murid
dilaksanakan oleh anak didik dalam belajar dan masyarakat (4) Profesional, mengikutkan
terhadap apapun yang diinginkannya. Dalam guru dalam pelatihan, KKG, seminar, diklat
menambahkan keaktifan dalam aktifitas dan juga studi banding ke lembaga lain dalam
pembelajaran ini pendidik harus menciptakan rangka meningkatkan prestasi dan wawasan
perancanaan yang matang dengan baik, dan dan supervisi dilakukan dengan tujuan untuk
dalam mengimplementasikan mengembangkan kemampuan dalam proses
pelaksanaannya didasai atas planing yang pembelajaran, (5) Kepemimpinan,
telah direncanakan. Dengan demikian dapat kemampuan seorang guru untuk
diharaapkan hasil yang maksimal dari anak mempengaruhi peserta didik yang di
didik sehingga terjadi keseimbangan dalamnya berisi serangkaian tindakan atau
keaktifan baik dipihak guru maupun dipihak perilaku tertentu terhadap peserta didik
peserta didik (Hidayatul, Interaksi Belajar menggunakan pendekatan personal, nasihat,
Mengajar dalam sangsi untuk membentuk kepribadian yang
http://musliemforefer.wordpress.com). baik kepada peserta didik
Oleh sebab itu Pada proses Interaksi dalam pembelajaran yaitu
pembelajaran efektivitas, interaksi antara aktifitas yang terjadi secara timbal balik
guru dan peserta didik menjadi hal yang antara pendidik dan anak didiknya yang dapat
sangat penting agar proses belajar kita istilahkan sebagai suatu aktifitas secara
mengajar yang disampaikan oleh guru dapat sosial karena ada peserta didik dan
diterima, dipahami dan dicerna dengan baik sahabatnya serta anatar peserta didik dengan
oleh peserta didik. Selain itu pula pendidiknya ada suatu interaksi yang
terjalinnya interaksi yang baik antara terbangun yaitu komunikasi sosial atau
peserta didik dan guru maka akan dapat pergaulan adapun contohnya yaitu, Interaksi
memberikan kenyamanan, rasa tenang, dan guru terhadap peserta didik dengan cara,
motivasi yang tinggi, bagi peserta didik pengaturan kelas, menjelaskan materi
maupun guru dalam proses belajar mengajar pelajaran, mengajukan pertanyaan pada
sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik, pemberian point/ nilai,
belajar pada peserta didik. pemberian latihan soal pada peserta didik,
memeriksa hasil kerja peserta didik,
KESIMPULAN pengulangan materi pelajaran, pemberian
Kompetensi Guru PAI: (1) Pedagogik, tugas belajar, pemberian tugas diskusi.
yaitu skill atau kompetensi yang dimiliki oleh Kedua, Interaksi peserta didik terhadap guru,
setiap guru dalam melihat kepribadian atau menjawab pertanyaan guru, mengerjakan
karakter anak didiknya dari berbagai macam soal, mengerjakan tugas diskusi, mencatat
aspek dalam kehidupan, baik moral, pelajaran, mengulangi materi pelajaran,
emosional, maupun intelektualnya, (2) mengerjakan tugas di depan.
Kepribadian, Inti sikap seorang guru adalah .
dinilai dari kepribadiannya. Karena dengan
kepribadian itulah yang akan menjadi

51
Hairuddin Cikka

DAFTAR PUSTAKA Soetomo. (1993). Dasar-dasar Interaksi


Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
A.M., Sardiman. (2001). Interaksi dan Nasional.
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Usman, Moch Uzer. (2007). Menjadi
Raja Grafindo Persada. Guru Profesional. Bandung: PT.
Anwar, Qomari. (2002). Reorientasi Remaja Rosdakarya.
Pendidikan Dan Profesi Keguruan. UU RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan
Jakarta : Uhamka Press. Dosen.
Daradjat, Zakiyah. (1995). Pendidikan Islam
Dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:
Ruhama.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(1990). (Tim Penyusun Kamus Pusat
Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa), Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Djaali. (2007) Psikologi pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Djam’an Satori, dkk. (2003). Materi Pokok
Profesi Kependidikan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Djamarah, Syaiful Bakhri. (1994). Prestasi
Belajar dan Kompetensi Guru.
Surabaya: Usaha Nasional.
Idris, Zahara. (1987). Dasar-dasar
Kependidikan. Padang: Angkasa Raya.
Khafidoh, Uci Hidayatul. Interaksi Belajar
Mengajar”http://musliemforefer.word
press.com Diakses, 20 Maret 2020.
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetens Dan
Sertifikasi Guru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
N.K, Roestiyah. (1989). Masalah-masalah
Ilmu Keguruan . Jakarta: Bina
Aksasa.
Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 pasal
16.
Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan
Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Sarimaya, Farida. (2008). Sertifikasi Guru.
Bandung:Yrama Widya.
Suhertian, Piet. (2010. )Profil Pendidik
Profesional. Jakarta: Andi Offset.
Suyanto dan Jihad, Asep. (2013). Menjadi
Guru Profesional: Startegi
Meningkatkan Kualifikasi dan
Kualitas Guru Di Era Global. Jakarta:
Erlangga.

52

Anda mungkin juga menyukai