Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA

DIKELAS

Oleh:

Nurjannah Febri

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

@nurjannahfebry8@gmai.com

ABSTRAK

Kompetensi sosial merupakan aspek penting bagi guru dalam membuka minat belajar
siswa dikelas. Hal ini dikarenakan karena guru harus bisa membuat siswa menyukai pelajaran
yang diajarkan, oleh karena itu seorang guru harus menumbuhkan minat belajar dari dalam diri
seorang siswa. Dengan adanya minat belajar dari siswa akan meningkatkan prestasi. Dengan
guru memiliki kompetensi sosial yang baik, guru akan lebih mudah menumbuhkan minat belajar
siswa untuk mengikuti pembelajaran. Namun kompetensi social ini belum dimiliki oleh guru
seutuhnya sehingga siswa juga kurang minat dalam belajar, hal itu terjadi, karena guru kurang
memahami bahwa pentingnya kompetensi sosial. Ketika proses pembelajaran dikelas guru harus
menunjukkan interaksi guru dan siswa, sehingga siswa tertarik dengan pembelajaran dilakukan.
Oleh karena itu, guru harus memahami dan menerapkan kompetensi sosial dengan baik untuk
menumbuhkan minat belajar siswa dikelas.

Kata Kunci : Kompetensi, sosial, minat, belajar, kelas

ABSTRACT

Social competence is an essential aspect for teachers in unlocking the students' learning interests.
This is because teachers must make students like the lessons taught, so a teacher must cultivate
an interest in learning within a student. With an interest in learning from students, it increases
achievement. With a teacher having good social competence, teachers will easier to cultivate
students' learning interests to follow learning.

But this social competence has not been possessed by the full teacher so that the student also
lacks interest in learning, it happens, because the teacher does not understand that the importance
of social competence is. When the learning process in the teacher class must demonstrate teacher
and student interactions, so that students are interested in learning is done. Therefore, teachers
must understand and apply social competence well to foster student learning interests in the
class.
Key words : Competence, social, interest, learning, class.

PENDAHULUAN

Guru sebagai sutradara sekaligus salah satu aktor pendidikan berperan dalam menentukan
mutu pendidikan. Itulah mengapa guru harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
yang memadai.

Satori (2007) mengemukakan bahwa kompetensi sosial guru merupakan kemampuan


guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan
mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Jenis-jenis
kompetensi sosial yang harus dimiliki yaitu terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan
orang tua peserta didik; bersikap simpatik; dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/komite
sekolah; pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan; dan memahami dunia
sekitarnya/lingkungan.

Keberhasilan proses belajar siswa sangat ditentukan oleh kompetensi sosial guru. Hal ini
dikarenakan guru sebagai pemimpin pembelajaran,f asilitator, dan sekaligus merupakan pusat
inisiatif pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan kemampuan diri.
Guru perlu memiliki standar profesi dengan menguasai mataeri serta strategi pembelajaran dan
dapat mendorong siswanya untuk belajar bersungguh-sungguh.

Menurut Undang-undang Republic Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen pasal 1 ayat 10, sebagaimana dikutip oleh Mulyasa (2012:227), “ Kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasa
oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif. Metode
kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Oleh
karenanya,Penelitian kualitatif yang memperhatikan humanisme atau individu manusia dan
perilaku manusia merupakan jawaban atas kesadaran bahwa semua akibat dari perbuatan
manusia terpengaruh pada aspek-aspek internal individu. Aspek internal tersebut seperti
kepercayaan, dan latar belakang social dari individu yang bersangkutan. Tujuan penelitian
kualitatif adalah untuk menjelaskan suatu fenomena dengan sedalam-dalamnya dengan cara
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula, yang menunjukkan pentingnya kedalaman
dan detail suatu data yang diteliti

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kompetensi sosial guru mencakup kemampuan guru untuk berkomunikasi secara baik
dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja. Ini melibatkan keterampilan komunikasi yang baik,
pemahaman terhadap kebutuhan siswa, dan kemampuan membangun minat belajar dari siswa
dan dalam lingkungan pembelajaran.

Kompetensi sosial kita juga mengetahui bahwa anak-anak sangat disuka dan yang dinilai
berkompetensi social oleh orang tua dan guru-guru pada umumnya mampu mengatasi kemarahan
yang baik, mampu menumbuhkan minat belajar siswa, mampu memahami bagaimana siswa itu
berkomunikasi sesama temannya.

Berikut ini instrument pertanyaan :

No Indikator Daftar Pertanyaan


1 Kompetensi Sosial Menumbuhkan minat belajar siswa melalui
kompetensi sosial
2 Memahami karakter sosial Menangani situasi dimana guru harus bekerja
setiap siswa karena mereka sama dengan siswa yang memiliki pandangan
memiliki beragam karakter yang berbeda
3 Kemampuan guru dalam Memberikan motivasi kepada siswa agar
manajemen kelas tumbuh minat dan semangat belajar

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru MAMPAN Bukit Injin selama
beberapa menit, mengataka bahwa:

Kemampuan seorang guru dalam mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang
baik sangatlah penting. Oleh karena itu, kemampuan seorang guru dalam bersosialisasi dengan
masyarakat sangat diperlukan karena seorang guru dijadikan panutan oleh masyarakat dan
dijadikan contoh bagaimana guru itu bertingkah laku. Umumnya siswa akan melakukan aktivitas
positif agar prestasinya meningkat jika kesempatan itu diberikan oleh guru yang cerdas secara
sosial. Seorang guru yang memiliki kompetensi sosial yang baik akan sangat mudah bergaul
dengan siswa, sesama guru, dan masyarakat. Dengan begitu, pada saat guru menyampaikan
materi akan sangat mudah informasi tersampaikan kepada siswa. Seorang guru juga akan
mendapatkan manfaat yaitu dapat mengetahui latar belakang siswa dan hambatan yang dialami
siswa sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif dan dapat meningkatkan minat siswa
dalam belajar, khususnya untuk mata pelajaran yang diajarkan oleh guru.
Pernyataan pada pertanyaan kedua ini juga di dukung :

Seorang guru harus mudah bergaul dengan lingkungan sekitar khususnya dengan siswa sehingga
dapat memperlancar proses belajar mengajar. Jika seorang guru tidak pandai bergaul dengan
siswanya, maka biasanya proses belajar mengajar di kelas terkadang menjadi sulit untuk
kondusif. Seorang guru juga harus bisa memahami karakter social siswa ketika sesama siswa itu
berinteraksi.

Melakukan kerjasama dengan peserta didik yang berbeda pandangan itu tidak masalah. Karena
semakin banyak pandangan atau pendapat maka akan memunculkan semakin banyak pilihan
untuk sesuatu yang sedang dikerjakan.

Pernyataan pada wawancara ketiga:

Memberikan motivasi kepada anak itu beragam, salah satu contoh yang harus dilakukan seorang
pendidik adalah mengapresiasi karya atau perbuatan maupun hasil kerja peserta didik.
Kompetensi sosial yang dimiliki oleh seorang guru di sekolah sangat penting bagi siswa untuk
menarik minat belajarnya dikelas dan guru harus bisa Menyikapi tantangan dari waktu ke waktu,
guru diharapkan untuk selalu belajar dan mengembangkan diri guna meningkatkan minat belajar
siswa. Karena salah satu tugas seorang guru adalah mendorong semangat siswa agar menjadi
siswa yang memiliki kompetensi tinggi untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan
dengan penuh rasa percaya diri dan percaya diri yang tinggi.

KESIMPULAN

Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran kompetensi sosial guru
dalam menumbuhkan minat belajar siswa memiliki kunci penting dalam upaya meningkatkan
kualitas belajar siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2008. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Al-
Gensindo.

Danim, Sudarwan. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Prenada Media

Janawi. 2011. Kompetensi Guru: Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vol. 5, No. 1, Maret 2018, Hal. 1-10

Setiawati, Nur amega, Ani Interdiana, Dini Amaliah, & Sudi Lestari. (2018). Strategi Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Unindra Press

Sapparudin& iskandar maskar (2016) kompetensi sosial guru terhadap minat belajar siswa

Sobandi, A, & Nurhasanah, S. (2016). Minat Belajar

Anda mungkin juga menyukai