Anda di halaman 1dari 10

20 JENIS ADMINISTRASI YANG PERLU DIPERSIAPKAN GURU DI KURIKULUM 2013

HAL-HAL YANG PERLU DIPERSIAPKAN OLEH


SEORANG GURU PROFESIONAL SEBELUM MENGAJAR
I. PERMASALAHAN
Ada seorang guru fisika yang harus mengajar di daerah terpencil di kabupaten Murung Raya
provinsi Kalimantan Tengah. Guru ini akan mengajarkan materi “Usaha dan Energi”. Sebagai
guru profesional, apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan guru ini untuk mengajar minggu
depan?
II. PEMBAHASAN
Ciri-Ciri Guru Profesional
Sejak dahulu sampai sekarang, guru menjadi panutan yang dicontoh oleh masyarakat. Seorang
guru tidak hanya diperlukan di ruang kelas oleh siswa-siswanya,tetapi juga diperlukan oleh
masyarakat di lingkungannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi
masyarakat di lingkungan sekitarnya. Sering kita temui dalam melaksanakan fungsinya, seorang
guru tidak hanya bertugas mendidik dan mengajar siswa-siswanya di sekolah. Tapi lebih dari itu,
seorang guru terkadang juga mendapat kepercayaan untuk melaksanakan tugas-tugas
kemasyarakatan di lingkungan sekitarnya. Ada guru yang dipercaya sebagai karang taruna, ketua
RT, pengurus masjid sampai menjadi seorang kepala desa.
Ternyata tugas guru tidak hanya terkait dengan tugas kedinasan saja, tapi juga tugas di luar
kedinasan dalam bentuk pengabdian. Tugas guru dapat kita kelompokkan menjadi tiga jenis,
yakni tugas di bidang profesi, tugas di bidang kemanusiaan dan tugas dalam bidang
kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik adalah
mengembangkan segi afektif atau nilai-nilai hidup kepada para siswanya. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (kognitif) sesuai dengan
kemajuan zaman. Sedangkan melatih berarti mengembangkan potensi keterampilan-keterampilan
pada siswa (psikomotor).
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah adalah seorang guru harus mampu menjadi
orang tua ke dua, fasilitator dan motivator bagi siswa dalam belajar. Langkah awal dalam
menyampaikan pelajaran bahwa seorang guru harus dapat menarik minat siswa, baik
kemampuan mau pun penampilan. Bila seorang guru dalam penampilannya saja sudah tidak
menarik, maka hal itu akan dikuti oleh kegagalan-kegagalan berikutnya. Siswa enggan untuk
mengikuti pelajaran yang diberikan yang akan berakibat pada gagalnya tujuan pengajaran yang
diharapkan.
Dalam masayarakat, guru di tempatkan pada posisi yang lebih terhormat. Karena masyarakat
berharap banyak dari seorang guru. Mulai dari seorang teladan sampai pada sumber pengetahuan
dan informasi bagi masyarakat. Jadi, intinya guru sangat mempunyai banyak peranan dalam
berbagai bidang. Contohnya:
1. Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-
tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan
(supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi
patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-
tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk
memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas
dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggung jawab
kemasyarakatan,pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan untuk perkawinan dan hidup
berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu,
tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab
pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak
menyimpang dengan norma-norma yang ada.
2. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka
dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu, tingkah laku pendidik baik guru,
orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh
masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah
Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
3. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus
memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti
persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi
dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggung
jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga
anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan
negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan
pengetahuan untuk mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.
4. Peran guru sebagai pelajar (learner). Seorang guru dituntut untuk selalu menambah
pengetahuan dan keterampilan agar supaya pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya tidak
ketinggalan zaman. Pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada
pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga tugas
kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
5. Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan. Seorang guru diharapkan dapat
membantu kawannya yang memerlukan bantuan dalam mengembangkan kemampuannya.
Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun pertemuan
insidental.
6. Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat. Seorang guru diharapkan dapat
berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat
mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya.
7. Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi
juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, seorang
guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya dengan
proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan
seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen
yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ada beberapa kemampuan dan sikap yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan tugasnya:
1. Menguasai Kurikulum
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat
penting dalam keseluruhan kegiatan pendidikan. Kurikulum adalah pemandu program belajar
mengajar, pelaksanaan dan hasil belajar yang hendak dicapai. Tanpa berpegang pada kurikulum,
maka proses belajar mengajar tidak memiliki arah dan tujuan. Karena itu guru yang profesional
memiliki penguasaan yang sangat mendalam terhadap kurikulum. Mereka mengetahui cakupan
materinya, mengetahui tujuan yang hendak dicapai, mengetahui tata urutan penyajian dan porsi
waktu yang diperlukan. Guru juga hendaknya mengetahui bagaimana mengimplementasikan
kurikulum dalam program tahunan, program-programsemester dan persiapan mengajar yang
efektif untuk menyerap kurikulum. Kurikulum diikuti dengan perangkat pedoman pelaksanaan.
Pedoman-pedomantersebut dilandasi oleh dasar-dasar didaktik dan metodik. Guru yang
profesional selain menguasai pedoman tersebut juga memiliki kreatifitas untuk
mengembangkannya. Guru yang berhasil dalam pengajaran adalah guru yang mampu
mempersiapkan siswa mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam kurikulum.
2. Menguasai Materi
Sebagai pengajar, guru hendaknya menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan
serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya. Karena itu sebenarnya
guru sendiri adalah seorang pelajar yang belajar secara terus-menerus. Guru adalah tempat
menimba ilmu bagi para siswanya. Sebagai pengajar ia harus membantu perkembangan anak
didiknya untuk memahami, dan menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu guru hendaknya mampu
memotivasi siswa untuk senantiasa belajar pada berbagai kesempatan. Kemampuan ini tidak
hanya berdasarkan teori-teori yang diperoleh dari bangku pendidikan, melainkan harus
dihayatinya dan disikapi sebagai suatu seni. Seperti kita ketahui guru SD tidak saja harus
menguasi salah satu bidang studi pelajaran, melainkan seluruh mata pelajaran. Karena itu belajar
secara terus menerus untuk mendalami bahan pengajaran tak dapat dielakkan.
3. Menguasai Metode dan Teknik Penilaian
Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik bila ia menguasai dan mampu
melaksanakan keterampilan mengajar dengan menggunakan metode yang sesuai dengan
pelajaran, tujuan dan pokok bahasan yang diajarkannya. Bahan belajar yang telah dikuasainya
belum tentu dapat dicerna oleh siswa bila tidak disampaikan dengan baik. Proses penyampaian
ini memerlukan kecakapan khusus. Dengan demikian perlu penguasaan guru terhadap metode
penyampaian agar para siswa tidak pasif, melainkan terlibat secara aktif dalam interaksi belajar
mengajar. Seorang guru yang cakap dan disegani adalah guru yang menguasai setiap metode
sehingga para siswa terangsang untuk terus belajar. Guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang cukup tentang alat-alat dan media sebagai alat bantu komunikasi guna lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar. Tidak setiap media/alat sesuai dengan setiap kondisi
belajar mengajar, sehingga diperlukan pula keterampilan untuk memilih dan menggunakan serta
mengusahakan media dengan baik. Memilih media pendidikan harus sesuai dengan tujuan,
materi, metode serta kemampuan guru dan minat siswa. Hal ini penting untuk diketahui karena
metode mengajar bersifat individual, artinya seorang guru mungkin dapat menggunakan suatu
metode dengan baik sementara guru yang lain belum tentu demikian. Karena itu penggunaan
suatu metode ataupun perangkat peralatan tidak dapat dipaksakan pada seorang guru. Yang
terpenting adalah bagaimana gaya interaksi pribadi itu dapat mencapai tujuan melalui tumbuhya
hubungan yang positif dengan para siswa. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah
kemampuan untuk mengusahakan berbagai sumber belajar yang menunjang dalam proses belajar
mengajar.
Penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar. Penilaian
bertujuan untuk memberikan umpan balik bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar maupun bagi siswa sendiri dan orang tua siswa, penilaian bermanfaat
untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Demikian pula dalam satu babakan belajar mengajar
guru hendaknya menjadi penilai yang baik. Kesalahan atau kelemahan dalam penyusunan alat-
alat penilaian, misalnya tes hasil belajar, dapat memberikan dampak yang negatif terhadap proses
belajar mengajar. Misalnya, penggunaan tes objektif yang terus menerus mengakibatkan anak
kurang bersungguh-sungguh dalam belajar. Penilaian ini di sekolah hendaknya dilakukan secara
objektif, kontinyu serta mempergunakan berbagai jenis yang bervariasi.
4. Komitmen Terhadap Tugas
Ciri pokok profesionalismeadalah apabila seseorang memiliki komitmen yang mendalam
terhadap tugasnya. Kecintaan terhadap tugas diwujudkan dalam bentuk curahan tenaga, waktu,
dan pikiran. Profesi guru sangatlah berlainan dengan profesi lainnya, karena pekerjaan guru
menyangkut pertumbuhan, perkembangan fisik dan intelektual seorang anak manusia. Segala
kegiatan belajar mengajar harus disiapkan secara matang. Untuk itu guru harus benar-benar
menyatu, menjiwai dan menghayati tugas-tugas keguruannya. Guru yang demikian akan
mencintai siswa dan tugasnya. Hasilnya dapat dipastikan akan jauh lebih baik dan lebih
bermakna.
5. Disiplin
Pendidikan adalah suatu proses, bersama proses itu anak tumbuh dan berkembang dalam belajar.
Pendidik dengan sengaja mempengaruhi arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap
baik dan diterima serta berlaku dalam masyarakat. Kuat lemahnya pengaruh itu sangat
bergantung pada tata disiplin yang ditetapkan dan dicontohkan oleh guru. Di kelas guru adalah
pemimpin yang menjadi teladan dan panutan siswa-siswanya.Oleh sebab itu, disiplin bagi
seorang guru merupakan bagian penting dari tugas-tugas kependidikan. Dalam hal ini tugas guru
bukan saja melatih sikap disiplin pada anak didiknya tetapi juga lebih penting adalah
mendisiplinkan diri sendiri sebagai ciri khas seorang guru.
Selain itu, guru juga dikatakan professional, jika:
1. Fleksibel
Fleksibel dalam artian guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak didik,
memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai
kecerdasan dan potensi masing-masing anak.
2. Optimis
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akan perubahan anak didik ke arah
yang lebih baik melalui proses interaksi guru-murid yang menyenangkan akan menumbuhkan
karakter yang sama terhadap anak tersebut.
3. Respek
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkan di depan anak didik akan dapat memacu mereka
untuk lebih cepat tidak sekadar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruh
tentang berbagai hal yang dipelajarinya.
4. Cekatan
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif. Kondisi ini perlu di
imbangi oleh guru sebagai pengajarnya, sehingga guru mampu bertindak sesuai kondisi yang
ada.
5. Humoris
Menjadi seorang guru killer? Anak-anak malah takut kepada anda dan mereka pasti tidak mau
belajar. Meskipun setiap orang mempunyai sifat humoris, sifat ini dituntut untuk dimiliki seorang
pengajar. Karena pada umumnya, anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang
menyenangkan, termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat
membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.
6. Inspiratif
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta didik mengikutnya, guru harus
dapat menemukan banyak ide dari hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi
pengetahuan yang disampaikan gurunya.
7. Lembut
Dimanapun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional, biasanya mengakibatkan dampak
buruk bagi peserta didiknya, dan sering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik.
Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasing sayang akan lebih efektif dalam proses belajar
mengajar dan lebih memudahkan munculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.
8. Disiplin
Disiplin di sini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup bebagai hal lain. Sehingga, guru
mampu menjadi teladan kedisplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya disiplin.
Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajar dan sebagainya. Dengan demikian,
akan timbul pemahaman yang kuat pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.
9. Responsif
Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi,
baik pada anak didik, budaya, sosial, ilmu pengetahuan maupun teknologi, dan lain-lain.
10. Empatik
Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar dan proses peneriamaan, serta
pemahaman terhadap pelajaran pun berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang guru dituntut
mempunyai kesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga bisa lebih
memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.
11. Bersahabat
Bersahabat dalam artian seorang guru jangan membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya
karena posisinya sebagai guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi
yang lebih kuat daripada sekadar hubungan guru-murid. Sehingga, anak-anak akan lebih mudah
beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Selain hal-hal di atas, ada kemampuan guru professional yang harus dimilikinya, diantaranya:
1. Kompetensi Kognitif
Sebagai guru yang profesional, sudah barang tentu guru harus menguasai materi. Hal yang harus
dipersiapkan sebelum memberikan materi pembelajaran yaitu menyiapkan sumber belajar yang
relevan sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan dan juga sesuai dengan sarana dan
prasarana di daerah tersebut. Di daerah terpencil, sumber belajar bagi siswa mungkin akan sangat
susah didapatkan. Maka, sebisa mungkin guru lah yang menyiapkan sumber belajar.
Namun, dengan menguasai materi saja tidak dapat mengoptimalkan proses pembelajaran untuk
hasil yang memuaskan. Maka dari itu, guru yang profesional juga harus menguasai kompetensi-
kompetensi lainnya.
2. Kompetensi Pedagogik
Dalam kasus di atas, guru harus dapat melakukan pengelolaan pembelajaran kelas. Pemilihan
model pembelajaran untuk menyampaikan materi perlu diperhatikan benar-benar dan
disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada di daerah terpencil tersebut. Melakukan
pengelompokan siswa merupakan langkah yang dapat diambil guru agar siswa dapat bekerja
sama dalam kelompok dan penggunaan sumber belajar yang terbatas dapat diatasi.
3. Kompetensi Sosial
Guru harus dapat berkomunikasi secara baik dengan siswa agar apa yang dikomunikasikanguru
dapat diterima siswa secara optimal. Dengan penggunaan media sebagai alat bantu komunikasi
belajar, maka komunikasi antara guru dan siswa akan lebih terbuka. Di daerah terpencil, media
yang dapat digunakan sangat terbatas. Namun, dengan bahan yang ada kita dapat
mendemonstrasikan sesuatu hal kepada siswa yang berkenaan dengan materi yang diajarkan.
4. Kompetensi Kepribadian
Guru harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi di kelas agar guru memiliki wibawa dan siswa
percaya akan gurunya. Selain itu, guru dapat menjadi panutan bagi siswanya bahkan masyarakat.
Guru juga harus bersemangat di kelas agar dapat memberikan efek positif juga bagi siswanya.
Guru juga tidak boleh berbohong kepada siswa.

Setidaknya ada 20 jenis administrasi guru yang harus di tunaikan seorang guru profesional:
1. kalender pendidikan (sekolah)
2. program tahunan
3. program semester
4. silabus
5. analisis sk/kd
6. prosedur penilaian
7. rpp
8. kkm
9. jurnal/agenda guru
10. buku absensi
11. daftar nilai
12. buku pegangan (buku paket, modul, lks )
13. bahan ajar berbasis ict (power point)
14 kisi-kisi soal ulangan
15. kartu soal
16. analisis hasil ulangan
17. program remidial
18. program pengayaan
19. kumpulan soal/bank soal
20. penelitian tindakan kelas
ARTI 4C (COMMUNICATION, COLLABORATIVE, CRITICAL THINKING, DAN
CREATIVITY)
Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation) merupakan kemampuan
sesungguhnya ingin dituju dengan Kurikulum 2013.
Berikut penjelasan 4C.
1.        Communication (komunikasi)

Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan
maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik.
Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak
secara tulisan ataupun sebaliknya.

Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu,
komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama
komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh
penerima pesan. Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan
komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah
persepsi.

supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif dibutuhkan teknik berkomunikasi yang
tepat.  Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi
dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini diharapkan
setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain dan secara tepat
menggunakannya.

Beberapa teknik dalam komunikasi :

a. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan utuh. 
b. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
c. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami pikiran lawan
bicara.
d. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
e. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
f. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
g. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
h. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai model langsung.
i. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan menimbulkan kecemasan
yang mengcerahkan.
j. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi Saudara diterima.
Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

2.  Collaborative (kolaborasi)

Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam
berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan
empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu
menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri
sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

3.     Critical thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).

Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi
satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan
solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar,
memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun,
mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.

4.    Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi)


Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan
berbeda.

Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan


baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses akal
budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-
penemuan baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.

PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP ABAD 21

A. PENGERTIAN 
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/pengertian-dan-tujuan-pengembangan.html 
B. Tujuan
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/pengertian-dan-tujuan-pengembangan.html 

C. Kompetensi Kecakapan Hidup Abad 21


Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/kompetensi-kecakapan-hidup-abad-21.html 
D. Pentahapan Kegiatan 
Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/pentahapan-kegiatan-pengembangan.html 
E. Penilaian Kecakapan Hidup Abad 21

Klik https://zuhriindonesia.blogspot.com/2019/06/penilaian-kecakapan-hidup-abad-21.html

UNDUH PEDOMAN/PANDUAN IMPLEMENTASI KECAKAPAN ABAD 21


KLIK https://drive.google.com/open?id=18T-Aw-OmOUjmvemqy6V3ZQ8Kr6Ndo2uP

BACA: PANDUAN INTEGRASI 4C, PPK. LITERASI, DAN HOTS DALAM RPP

BACA CONTOH RPP INTEGRASI 4C, PPK, LITERASI, DAN HOTS

BACA DAN UNDUH PEDOMAN IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KECAKAPAN


ABAD 21 DALAM PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SINI

Anda mungkin juga menyukai