Anda di halaman 1dari 5

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II DAN III TAHUN

2021

(Calon Pegawai Negeri Sipil)

Nama : Lestari Makmur


Nip : 199509282020122019
Instansi : Dinas Pendidikan (SMPN 29 Pekanbaru)
Nomor Absen : A20.2.14

KEMENTRIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL BUKIT TINGGI
2021
MATA PELATIHAN : Etika Publik
FASILITATOR : Drs. ROTZAMI,M.Si
PESERTA : LESTARI MAKMUR, S.Pd
KODE PESERTA : A20.2.14

TUGAS AGENDA 2 “ETIKA PUBLIK”

Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi teknis dan
leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan kode etik
pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka,
tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah
yang tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana
nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Undang-Undang Nomor 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatur 12 poin kode etik dan kode perilaku
ASN.

Berdasarkan pengalaman anda selama bertugas di tempat tugas saat ini, pilihlah
salah satu perilaku PNS yang tidak sesuai dengan kode etik dan kode perilaku PNS menurut
UU ASN tersebut. Jelaskan perilaku tidak sesuai kode etik dan kode perilaku yang ada
temukan tersebut, lakukan analisa penyebab terjadinya kondisi tersebut. Selanjutnya
kemukakan saran/pemikiran anda untuk mengatasi perilaku PNS yang tidak sesuai
dimaksud.

Guru harus dapat menjadi contoh yang baik bagi muridnya. Ada pepatah “Guru
kencing berdiri, maka murid kencing berlari”. Seorang guru harus menjadi panutan serta
merupakan perwujudan realisasi kegiatan belajar mengajar, serta menanamkan sikap
kepercayaan diri yang dalam terhadap murid. Penampilan seorang guru yang baik dan
sopan akan sangat mempengaruhi sikap siswa. Sebaliknya, seorang guru yang bersikap
ceroboh dan kurang baik akan berpengaruh buruk terhadap sikap dan moral siswa.

Disamping itu, dalam memberikan contoh kepada muridnya guru harus dapat
mencontohkan bagaimana bersifat objektif, terbuka terhadap kritikan, dan menghargai
pendapat orang lain. Fungsi guru harus dapat mempengaruhi dan mengendalikan anak
didiknya. Perilaku dan kepribadian guru akan menjadi instrumen ampuh untuk mengubah
perilaku muridnya. Penomena sekarang, guru bukanlah sebagai orang yang harus ditakuti,
tetapi sebaiknya menjadi teman bagi murid tanpa menghilangkan kewibawaan sebagai
seorang guru. Pengertiannya guru harus dapat mempengaruhi dan mampu mengendalikan
muridnya.

Namun masih banyak guru yang baik perkataan, bahasa tubuh ataupun mimik wajah
tidak mencerminkan perilaku yang baik saat melakukan pelayanan publik. Sebaiknya Guru
bisa lebih sabar menghadapi segala perbedaan yang ada dikelas. Dan tidak membedakan
pelayanan kita kepada tiap-tiap siswa. Seharusnya kita sebagai guru harus secara tulus
melayani anak walaupun terkadang sikap anak membuat kita jengkel. Keluh kesah seperti
itu meluapkan emosi negatif seorang guru. Maka perlu nya seorang guru untuk dapat
mengendalikan emosi nya agar tidak munculnya hal negatif yang akan berdampak buruk
bagi dirinya sendiri. Contohnya saya banyak sekali siswa yang suka memberi gelar kepada
beberapa guru akibat etika perkataan guru tersebut mungkin saja menyinggung perasaan
mereka.

Hal ini tentu saja sangat berdampak buruk bagi individu guru tersebut. Maka
solusinya memperbaiki etika publik diri sendiri dengan cara kita menentukan benar dan
salah, baik atau buruk perilaku, tindakan dan keputusan dalam merumuskan kebijakan
publik dengan tujuan menjalankan tanggung jawab sebagai pelayan publik. Sikap Adil
terhadap murid, Teman Sejawad guru, dan Institusi pendidikan tempat bekerja, sebagai guru
dapat dikatakan melanggar kaidah keadilan yang mengikat profesi, jika guru tidak
memperlakukan muridnya sesuai dengan ketentuan obyektif yang telah
disepakati/ditetapkan bersama (komitmen bersama), apakah dalam bentuk pedoman studi
atau peraturan pembelajaran yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Guru juga perlu
menjaga adanya “affective neutrality”, seperti misalnya dalam pemberian tugas dan
penilaian tidak dipengaruhi oleh keterlibatan emosionalnya.

Adil terhadap sesama rekan guru, misal guru senior yang takut kedudukannya
tergeser oleh yang junior kemudian banyak memberikan tuntutan yang mempersulit
kenaikan jenjang akademis maupun kepangkatan. Selanjutnya, bersikap adil terhadap
institusi pendidikan tempat guru bekerja, berarti melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai
dengan aturan kependidikan dan aturan kepegawaian yang telah disepakati bersama,
misalnya hanya menuntut imbalan tetapi tidak menunjukkan jasa yang nyata, demikian pula
sebaliknya institusi sekolah/pendidikan terhadap gurunya.

Komitmen terhadap profesinya. Setiap guru perlu memiliki sikap komitmen terhadap
profesinya, karena selain hal tersebut akan mendorong munculnya semangat dan dedikasi
melaksanakan tugas-tugas yang diembannya, sikap demikian juga akan mampu
menggugah minat dan inspirasi muridnya, dengan demikian tidak hanya menularkan segi
kognitif, tetapi juga affektif dalam pendidikan keilmuan bidang studi yang diajarkannya. Tidak
ada satu perbuatan besar dapat dilakukan tanpa adanya komitmen terhadap apa yang akan
dilakukan

Sikap etis yang harus dimiliki guru dalam etika publik lainnya adalah Tanggung
jawab pendidik adalah tanggung jawab profesional dan sosial. Setiap profesi mempunyai
fungsi sosial pelayanan bagi pemenuhan masyarakat, maka tanggungjawab sosial guru
sebagai profesi terletak pada pelaksanaan tanggung jawab profesionalnya. Tanggung jawab
sebagai pendidik, dituntut menguasai dan memiliki hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas kepengajaran.

Untuk dapat menjadi pendidik yang baik, seorang guru juga perlu dapat mengajar
dengan baik, artinya :

 Menguasai, mengetahui, memahami, mampu menerapkan, mampu membuat


analisis dan sintesis bahan pembelajaran, kemudian mengevaluasinya sehingga
mampu mengembangkan lebih lanjut.
 Menguasai isi, metode, dan dasar teoritis atau konseptual dari bidang studinya 12
 Mampu menjelaskan dan mengajari proses bagaimana pengetahuan positif itu
diperoleh serta mengembangkannya, mengingat ilmu pengetahuan terus
berkembang sangat cepat perlu terus mengikuti perubahan-perubahan, sehingga
apabila mau memberikan performa (pelaksanaan tugas) yang baik dalam tugasnya,
maka kesediaan untuk terus membina diri diperlukan oleh pemegang profesi
manapun, terutama profesi guru, untuk membantu para muridnya memiliki
kemampuan akademik dan bahkan menciptakan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Menguasai teknik dan metode pengajaran, mulai dari :
Persiapan (tahu bagaimana menyusun GBPP dan membuat (TIU dan TIK).
Pelaksanaan (cara mengelola kelas).
Evaluasi (metode dan tehnik untuk melaksanakan evaluasi hasil belajar)
Selain penguasaan materi bidang studi dan keterampilan mengajar,
tanggungjawab lain sebagai pendidik, adalah memiliki Ketangguhan atau
“Integritas dan Kematangan Pribadi”

Dalam hal ini pula, terhubung kenilai akuntabilitas seorang yaitu guru harus
menjalankan tugas di sekolah yang mana merupakan tanggung jawab sebagai pengajar.
Berikut merupakan tugas, tanggung jawab dan keahlian yang harus dimiliki oleh guru :
Tugas Seorang Guru

Tugas seorang guru dapat diartikan dalam arti luas sebagai berikut:

o Menciptakan suasana atau iklim proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa
untuk senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat.
o Memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian.
Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan, dan bidang
kemasyarakatan.
o Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.
o Mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.
o Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
o Mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Sebagai orangtua kedua
yang memiliki artian pengganti orang tua di lingkungan sekolah
o Merencanakan dan melaksanakan pengajaran

Tanggung jawab seorang Guru


o Tanggungjawab guru, yaitu guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, dan
guru sebagai administrator.
o Memiliki tanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran.
o Memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapi
o Menjalinan antara pengajaran dan ketatalaksanaan pada umumnya.
o Merencanakan dan menuntut murid-murid melakukan kegiatan-kegiatan belajar
dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan
o Turut serta membina kurikulum sekolah
o Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan jasmaniah)
Keahlian yang harus dimiliki seorang Guru
o Mampu membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter)
o Mampu memberikan bimbingan kepada murid. Bimbingan kepada murid agar
mereka mampu mengenal dirinya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mampu
menghadapi kenyataan dan memiliki stamina emosional yang baik, sangat
diperlukan.
o Mampu melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan
penilaian atas kemajuan belajar.
o Mampu menjadi motivator bagi peserta didik

Anda mungkin juga menyukai