Nip : 199509282020122019 Instansi : Dinas Pendidikan (SMPN 29 Pekanbaru) Nomor Absen : A20.2.14
KEMENTRIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA REGIONAL BUKIT TINGGI 2021 MATA PELATIHAN : Anti Korupsi FASILITATOR : Drs. ROTZAMI,M.Si PESERTA : LESTARI MAKMUR, S.Pd KODE PESERTA : A20.2.14
TUGAS AGENDA 2 “ANTI KORUPSI”
Baca dan pahami kasus berikut : Bruce Willis seorang pria berusia 48 tahun adalah Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Makmur Sejahtera. Sebagai sekretaris dinas pada tahun anggaran 2019 dia juga memegang jabatan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen di Dinas Pendidikan tersebut. Tahun anggaran 2019 Pemerintah Kota Makmur Sejahtera melalui Dinas Pendidikan menganggarkan pengadaan 48 unit komputer seharga Rp.590.400.000,-. yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Di Kota Gemah Ripah yang merupakan tetangga Kabupaten Makmur Sejahtera terdapat CV. Semua Ada yang merupakan perusahaan suplier peralatan kantor milik dari Chuck Noris yang merupakan teman sekolah Bruce Willis ketika SMA. Perusahaan ini menyediakan berbagai peralatan kantor termasuk diantaranya laptop dan komputer. Januari 2019 Chuck Noris memberikan sebuah laptop canggih keluaran terbaru kepada Bruce Willis sebagai hadiah bagi putra Bruce Willis yang telah memenangkan lomba karya ilmiah. Laptop ini diterima dengan sangat gembira oleh Bruce Willis. Pada awal Maret 2019 Chuck Noris menelpon Bruce Willis dan menyampaikan kalau dia sanggup memberikan komisi sebesar 10% dari nilai pengadaan komputer kepada Bruce Willis jika dia dipilih sebagai penyedia barang tersebut. Pada proses pengadaan komputer yang sudah dianggarkan pada Dinas Pendidikan, Bruce Willis selaku Pejabat Pembuat Komitmen, membaginya dalam 3 paket masing-masing 16 unit komputer setiap paket dengan nilai Rp.196.800.000,- per paket pengadaan. Hal ini dilakukan agar proses pengadaan bisa dilakukan dengan cara pemilihan langsung tanpa pelelangan terbuka, yang akan memudahkannya menunjuk CV. Semua Ada sebagai perusahaan yang akan melaksanakan pengadaan komputer. Sebelum Panitia Pengadaan Dinas Pendidikan mengumumkan akan ada pengadaan komputer kepada publik melalui media massa, Bruce Willis menghubungi Chuck Noris dan menyampaikan kalau dia dapat memilih CV. Semua Ada jika dia diberi 3 (tiga) unit laptop keluaran terbaru disamping komisi sebesar 10% yang sudah dijanjikan Chuck Noris. Chuck Noris menyetujui dan segera mempersiapkan dokumen penawaran untuk pengadaan tersebut menggunakan CV. Semua Ada dan 2 perusahaan lain miliknya yaitu CV. Apapun Bisa, CV. Libas. Setelah Chuck Noris mengajukan penawaran menggunakan 3 perusahaan miliknya, Bruce Willis segera memerintahkan kepada Panitia Pengadaan menutup penerimaan penawaran dari perusahaan lain dan segera menetapkan CV. Apapun Bisa sebagai penawar terendah menjadi pelaksana pengadaan komputer. 10 April 2019 setelah CV Apapun Bisa ditetapkan sebagai pelaksanaan pengadaan Chuck Noris mentransfer uang sebanyak Rp.59.000.000,- kepada Bruce Willis. Pada saat penyerahan 3 paket pengadaan komputer tersebut Chuck Norris menjanjikan kepada Will Smith yang bertugas sebagai pejabat penerima barang akan diberi uang sebesar Rp.5.000.000,- jika dia bersedia menandatangani dokumen penerimaan barang walaupun tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Will Smith bersedia dan menandatangani dokumen tersebut sehingga seluruh paket pengadaan komputer oleh Chuck Norris dapat dibayar oleh Bendahara. Bulan September 2019 ketika Sylvester Stallone seorang auditor dari Inspektorat Kabupaten Makmur Sejahtera melakukan pemeriksaan di Dinas Pendidikan menemukan bahwa komputer hasil pengadaan CV, Apapun Bisa hanya bernilai Rp. 480.000.000,- jauh dibawah nilai kontrak sebesar Rp.590.000.000,-. Bruce Willis memberikan cek senilai Rp.15.000.000,- kepada Sylvester Stallone agar hal ini tidak dipermasalahkan. Dalam laporan pemeriksaannya Sylvester Stallone tidak memasukan pengadaan komputer sebagai temuan pemeriksaan. Pada kasus tersebut terdapat beberapa orang yang telah melakukan tindak pidana korupsi berdasarkan ketentuan UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001. Pada undang-undang tersebut ditetapkan 30 jenis tindak pidana korupsi. Pelajari materi Anti Korupsi yang dilampirkan dalam materi asynchronous pada LMS Lakukan identifikasi jenis tindak pidana yang dilakukan dan Pasal yang dilanggar oleh para tokoh dalam kasus di atas, temukan sebanyak mungkin pasal yang dilanggar oleh setiap pelaku. Pengertian Korupsi menurut UU No.31 Tahun 1999 Jo UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korupsi yang berakibat merugikan negara atau perekonomian negara Secara gamblang dalam UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001, tindak pidana korupsi di jelaskan dalam 13 pasal. Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dirumuskan ke dalam 30 (tiga puluh) bentuk/jenis tindak pidana korupsi, dan dari 30 (tiga puluh) jenis tindak pidana korupsi pada dasarnya dikelompokkan dalam 7 kelompok pidana korupsi dan Tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi, yakni sebagai berikut : Tersangka utama kasus pengadaan atas nama Bruce Willis terjerat pasal : Pasal 5 B tentang memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya. Hukuman pidana : dipenjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang: Pasal 8 tentang pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), Pasal 9 tentang pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftardaftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) Pasal 10A tentang menggelapkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang, yang dikuasai karena jabatannya Pasal 10B tentang membiarkan orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut; Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) Pasal 11 tentang pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga, bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan jabatannya. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) Pasal 12A, 12B, 12E, 12I a. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya; b. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya; e. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri; i. pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) Berdasarkan kronologi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa tersangka bruce willis mendapatkan pasal berlapis mengenai: 1. Merugikan keuangan negara - Melawan hukum dan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara - Menyalahgunakan kewenangan untuk keuntungan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara 2. Suap-menyuap - Menyuap pegawai negeri - Memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya - Pegawai negeri menerima suap - Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya 3. Penggelapan dalam jabatan - Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan atau membantu melakukan perbuatan itu - Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi - Pegawai negeri merusakkan bukti - Pegawai negeri membiarkan orang lain merusakkan bukti - Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan bukti 4. Benturan kepentingan dalam pengadaan - Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya 5. Gratifikasi - Pegawai negeri yang berhubungan dengan jabatan/kewenangangannya menerima gratifikasi dan tidak lapor KPK dalam jangka waktu 30 hari Sehingga dapat diputuskan tersangka mendapat hukuman Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup beserta membayar denda sebanyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
Tersangka Chuck Norris terjerat pasal yakni:
Pasal 5 tentang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang: Pasal 9 tentang pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) Pasal 10A tentang menggelapkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang, yang dikuasai karena jabatannya Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) Berdasarkan kronologi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa tersangka Chuck Norris mendapatkan pasal berlapis mengenai: Suap-menyuap - Menyuap pegawai negeri - Memberi hadiah kepada pegawai negeri karena jabatannya Sehingga dapat diputuskan tersangka mendapat hukuman Dipidana dengan pidana 10 (sepuluh) tahun penjara beserta membayar denda sebanyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Tersangka atas nama Will Smith terjerat pasal yakni:
Pasal 9 tentang pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) Pasal 10C tentang membantu orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja: Pasal 12E tentang pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri Hukuman pidana : Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) Berdasarkan kronologi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa tersangka will smith mendapatkan pasal berlapis mengenai: 1. Merugikan keuangan negara - Melawan hukum dan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara - Menyalahgunakan kewenangan untuk keuntungan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara 2. Suap-menyuap - Pegawai negeri menerima suap - Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya 3. Penggelapan dalam jabatan - Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan atau membantu melakukan perbuatan itu - Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi - Pegawai negeri merusakkan bukti - Pegawai negeri membantu orang lain merusakkan bukti Sehingga dapat diputuskan tersangka mendapat hukuman Dipidana dengan pidana 7 (tujuh) tahun penjara beserta membayar denda sebanyak Rp 50.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Tersangka atas nama Sylvester Stallone terjerat pasal yakni:
Pasal 8 tentang pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain, atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), Pasal 10C tentang membantu orang lain menghilangkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tidak dapat dipakai barang, akta, surat, atau daftar tersebut. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu, dengan sengaja: Pasal 12A, 12B, 12C,12I a. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya; b. pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya; c. hakim yang menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili; i. pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya. Hukuman pidana : Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah): Berdasarkan kronologi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa tersangka mendapatkan pasal berlapis mengenai: 1. Merugikan keuangan negara - Melawan hukum dan untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara - Menyalahgunakan kewenangan untuk keuntungan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dan dapat merugikan keuangan negara 2. Suap-menyuap - Pegawai negeri menerima suap - Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya 3. Penggelapan dalam jabatan - Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan atau membantu melakukan perbuatan itu - Pegawai negeri membiarkan orang lain merusakkan bukti Sehingga dapat diputuskan tersangka mendapat hukuman Dipidana dengan pidana 50 (lima puluh) tahun penjara beserta membayar denda sebanyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)