Disusun Oleh :
Kelompok 3
NAMA KELOMPOK :
1. HERDIKY SETIYAWAN
2. JESLI ZAKARIA.D
3. JESSIA VONNI
4. JUSNI
5. KHAIRIL ANWAR SIMATUPANG
6. LUIS VIGO
7. MOHAMMAD FAUZI ASPIANUR
8. MUHAMMAD ILHAM
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,segala puji kami panjatkan atas berkat rahmat yang diberikan allah kepada
kami,sehingga, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa ada halangan yang
berarti.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan anti
korupsi. Terciptanya makalah ini, tidak hanya hasil dari kerja keras kami, melainkan banyak
pihak-pihak yang memberikan dorongan-dorongan motivasi. Sekali lagi kami mengucapkan
terimakasih atas terselesainya makalah ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesan sempurna. Untuk
itu mohon kritik dan saran yang membangun untuk memeperbaiki makalah ini di waktu
mendatang.
DAFTAR ISI
Halaman judul……………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang………………………………………………………. 1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Korupsi…………………………………………………… 2
Korupsi……………………………………………………………….. 19
A.Kesimpulan…………………………………………………………… 22
B.Saran…………………………………………………………………... 22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 23
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Indonesian salah satu Negara di ASEAN dengan jumlah penduduk yang banyak, luas
wilayah yang besar dengan berbagai kekayaan sumber daya alam yang melimpah baik di darat
maupun di laut.Akan tetapi, pada kenyaatannya Negara Indonesia termasuk salah satu Negara
termiskin di dunia. Sumber daya alam banyak dikuasai oleh pihak asing serta golongan-golongan
koglomerat.negara yang seharusnya mengelola sumber daya alam tersebut untuk kepentingan
dan kesejahteraan rakyat pada kenyataannya kalah dengan kepentingan segelintir orang dan
kelompok. Para penyelenggara Negara seakan-akan sudah tidak berorentasi lagi untuk
memajukan bangsa ini, mereka lebih mengutamakan kepentingan kelompok mereka.
Tingginya angka korupsi di negeri ini menjadi masalah mendasar yang sudah sangat
mengkhawatirkan.korupsi sudah mendarah daging di negeri ini, semua aspek kehidupan di
berbagai bidang apabila dicermati secara detail tidak akan terlepas oleh tindakan korupsi.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
PEMBAHASAN
A.Pengertian Korupsi
Korupsi atau rasuah (bahasa latin: ccoruption dari kata kerja corrumpere yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan penjabat public, baik
politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara
tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan public yang di kuasakan kepada
mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut:
perbuatan melawan hokum,
Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan,atau sarana,
Memperkaya diri sendiri, orang lain,atau korporasi dan,
Merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam praktiknya.
beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan
dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang
diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang harafiahnya
pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi dalam perspektif hukum secara gamblang telah dimuat dalam 13 pasal dalam UU
No 31 Tahun 2001 tentang pemberantasan korupsi.
Dari pasal-pasal tersebut korupsi dirumuskan dalam tiga puluh bentuk/jenis tindakan
pidana korupsi, pasal ini menerangkan secara rinci mengenai perbuatan yang bisa dikenakan
pidana mati, pidana penjara, dan pidana denda korupsi.
2. Suap-menyuap
A. Menyuap Pegawai Negeri
Pasal 5 ayat (1) huruf a: setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
pegawai negeri atau penyelenggara Negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau
penyelenggara Negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatan nya, yang
bertentangan dengan kewajibannya. Dipidana penjara paling singkat 1 (satu) Tahun dan paling
lama 5 (lima) Tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50 juta, dan paling banyak Rp 250
juta.
H. Menyuap hakim
Pasal 6 ayat ( 1 ) huruf a UUPTPK : setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu
kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya
untuk diadili, dipidana penjara paling singkat 3 Tahun dan paling lama 15 tahun atau pidana
denda paling sedikit Rp 150 jt, dan paling banyak Rp 750 jt.
I. Menyuap advokat
Pasal 6 ayat ( 1 ) huruf b UUPTPK : setiap orang yang memberi atau menjanjikan sesuatu
kepada seseorang yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan menjadi
advokat untuk menghadiri sidang pengadilan dengan maksud untuk mempengaruhi nasihat atau
pendapat yang akan diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada pengadilan
untuk diadili, dipidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 Tahun atau pidana
denda paling sedikit Rp 150 jt dan paling banyak Rp 750 jt.
4. Pemerasan
C. Pegawai negeri atau penyelenggara negera memeras pegawai negeri atau penyelenggara
Negara
Pasal 12 huruf f UUPTPK : pegawai negeri atau penyelenggara Negara yang pada
waktu menjalankan tugas, meminta atau menerima atau memotong pembayaran kepada pegawai
negeri atau penyelenggara Negara yang lain atau kepada kas umum seolah-olah pegawai negeri
atau penyelenggara Negara lain atau kas umum tersebut mempunyai utang kepadanya, pada hal
diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang,dipidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun atau pidana denda paling sedkit Rp 200
jt dan paling banyak Rp 1 milyar.
5. Perbuatan curang
A. Pemborong berbuat curang
Pasal 7 ayat (1) huruf a UUPTPK : pemborong ahli bangunan yang pada waktu
membuat bangunan, atau menjual bahan bangunan yang ada pada waktu menyerahkan bahan
bangunan melakuakn perbuatan curang yang dapat membahayakan keamanan orang atau barang
atau keselamatan Negara dalam keadaan perang, dipidana penjara paling singkat 2 tahun dan
paling lama 7 tahun atau pidana denda paling sedikit Rp 100 jt dan paling banyak Rp 350 jt.
B. Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang
Pasal 7 ayat ( 1 ) huruf b UUPTPK : setiap orang yang bertugas mengawasi
pembangunan atau penyerahan bahan bangunan, sengaja membiarkan perbuatan curang
sebagaimana yang dimaksud huruf a dipidana penjara paling singkat 2 tahun dan paling lama 7
tahun atau pidana denda paling sedikit Rp 100 jt dan paling banyak Rp 350 jt.
F. Pegawai negeri atau penyelenggara Negara atau penyelenggara Negara menyerobot tanah
Negara sehingga merugikan orang lain.
Pasal 12 huruf a UUPTPK : pegawai negeri atau penyelenggara Negara yang pada waktu
menjalankan tugas telah menggunakan tanah Negara yang diatasnya terdapat hak pakai,seolah-
olah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, telah merugikan orang yang berhak,pada hal
diketahuinya pada saat dilakukan perbuatan,untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk
mengurus atau mengawasinya. Dipidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun
atau pidana denda paling sedikit Rp 200 jt dan paling banyak Rp 1 milyar.
A. Pegawai negeri atau penyelenggara Negara menerima gratifikasi dan tidak lapor KPK
Pasal 12 B UUPTPK : ( 1 ) setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara
Negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut :
Yang nilainya Rp 10 jt atau lebih pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan
merupakan suap, yang dilakukan oleh penerima gratifikasi
Yang nilainya kurang dari 10 jt pembuktian bahwa gratifikasi tersebut adalah suap,oleh
penutut umum.
( 2 ) pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud ayat ( 1 )
adalah pidana seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan lama 20 tahun
atau pidana denda paling sedikit Rp 200 jt dan paling banyak Rp 1 milyar
Sedangkan beberapa dampak yang di timbulkan oleh korupsi sendiri antara lain sebagai berikut :
1.Demokrasi
Para pakar ekonomi memberikan pendapat bahwa salah satu faktor keterlatarbelakangan
pembangunan ekonomi di afrika dan asia, terutama di afrika,adalah korupsi yang berbentuk
penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal ( capital investment ) ke luar
negeri, bukannya diinvestasikan kedalam negeri ( maka adanya ejekan yang sering benar bahwa
ada dictator afrika yang memiliki rekening bank di swiss ). Berbeda sekali dengan dictator asia.
Seperti soeharto yang sering mengambil satu potongan dari semuanya ( meminta sogokan ,
namun lebih memberikan kondisi untuk pembangunan, melalui investasi infrastruktur, ketertiban
hukum, dan lain-lainnya.
Korupsi politisi ada di banyak Negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga
Negara nya.korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintahan sering menguntungkan pemberi
sogokan, bukannya rakyat luas.salah satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat
peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil
( SME ). Politikus-politikus “pro bisnis ‘’ ini hanya mengembalikan pertolongan kepada
perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.
C.Nilai-nilai Dan Prinsip Anti Korupsi
Dalam berbagai buku dan pembahasan disebutkan bahwa nilai-nilai anti korupsi
berjumlah Sembilan buah, yaitu :
1. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat definisikan sebagai sebuah tindakan maupun
ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.dalam berbagai buku juga disebutkan
bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan perbuatan.jujur merupakan salah satu nilai yang
paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan dapat kepercayaan
dalam berbagai hal,termasuk dalam kehidupan sosial.bagi seorang mahasiswa kejujuran sangat
penting dan dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya
tidak mencotek,tidak melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai. Lebih luas contoh
kejujuran secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur ,jujur dalam menunaikan
tugas dan kewajiban,misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum atau pun sebagai
masyarakat umum dengan membayar pajak.
2. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan,dan menghiraukan.rasa kepedulian dapat
dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang berkembang didalamnya. Nilai
kepedulian mahasiswa dapat diwujudkan dengan berusaha memantau jalannya proses
pembelajaran, memantau system pengelolaan sumber daya di kampus serta memantau kondisi
infrastuktur dikampus. Selain itu, secara umum sebagai masyarakat dapat diwujudkan dengan
peduli terhadap sesama seperti dengan turut membantu jika terjadi bencana alam, serta turut
membantu meningkatkan lingkungan sekitar tempat tinggal maupun di lingkungan tempat
bekerja baik dari sisi lingkungan alam maupun sosial terhadap individu dan kelompok lain.
3. Kemandirian
Dikatakan bahwa mandiri berarti dapat berdiri diatas kaki sendiri,artinya tidak banyak
bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang
penting harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak akan
mampu memimpin orang lain.
4. Kedisiplinan
Definisikan dari kata disiplin ialah ketaatan dan kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya
untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin.manfaat dari disiplin ialah
sesorang dapat mencapai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.kedisiplinan memiliki dampak
yang sama dengan nilai-nilai anti korupsi lainya yaitu dapat menumbuhkan kepercayaan dari
orang lain dalam berbagai hal.
5. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya ( kalau terjadi
apa-apa boleh dituntu, dipersalahkan dan diperkarakan ). Seseorang yang memiliki tanggung
jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Seseorang yang
menunaikan tanggung jawabnya sekecil apapun itu dengan baik akan mendapatkan kepercayaan
dari orang lain.
6. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan.didalam kemauan terkandung
ketekadan,ketekunan,daya tahan,daya kerja,pendirian keberanian,ketabahan,keteguhan,dan
pantang mundur.bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai
dengan target.akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa adanya
pengetahuan.
7. Kesederhanaan
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan masyarakat
disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk tidak hidup boros, tidak
sesuai dengan kemampuannya.dengan gaya hidup yang sederhana, seseorang juga dibina untuk
memprioritaskan kebutuhan diatas keinginannya.
8. Keberanian
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran,
berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya. Keberanian sangat
diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan
keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.
9. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Keadilan dari sudut pandangan bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas
dicantumkan dalam pancasila sila ke 2 dan ke 5, serta UUD 1945.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Semua lembaga
mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto)
maupun konstitusi ( de jure ), baik pada level budaya ( individu dengan individu ) maupun pada
level lembaga.
2. Transparansi
Prinsip transparansi penting karena pembenrantasan korupsi dimulai dari transparansi dan
mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk
penyimpangan dapat diketahui oleh public.
1. Proses penganggaran
2. Proses penyusunan kegiatan
3. Proses pembahasan
4. Proses pengawasan
5. Proses evaluasi
3. Kewajaran
4. Kebijakan
Kebijakan ini berperan untuk mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan
yang dapat merugikan Negara dan masyarakat.kebijakan anti korupsi ini tidak selalu identik
dengan undang-undang anti korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses
informasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang
dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan
penggunaan anggaran Negara oleh para pejabat Negara.
5. Kontrol kebijakan
Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betil-betul efektif dan
mengeliminasi semua bentuk korupsi. Bentuk kontrol kebijakan berupa partisipasi,evolusi,dan
reformasi.
D. Pendidikan Anti Korupsi Serta Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi
Salah satu upaya dikti dalam membentuk karakter bangsa yaitu dengan melaksanakan
pendidikan anti korupsi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sesuai dengan pp 71 th 2000;
peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan,ormas,atau LMS dalam pencegahan dan
pemberantasan tindakan pidana korupsi, maka dari itu lah mahasiswa harus turut adil dalam
upaya pencegahan serta pemberantasan tindakan pidana korupsi.
Program pendidikan anti korupsi mempunyai visi yaitu terwujudnya sarjana Indonesia
berkarakter berih korupsi.sedangkan misi dari pendidikan anti korupsi diantaranya :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk
luasa biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan, korupsi telah menghancurkan system
perekonomian, system demokrasi, system politik,system hukum,system pemerintahan,dan
tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini.dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang telah
dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil optimal.korupsi dalam berbagai tingkatan tetap
saja banyak terjadi seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan sudah
dianggap sebagai hal yang biasa. Jika kondisi ini tetap kita biarkanberlangsung maka cepat atau
lambat korupsi akan menghancurkan negeri ini.ini dapat menjadi indikator bahwa nilai-nilai dan
prinsip anti korupsi seperti yang telah diterangkan diatas penerapannya masih sangat jauh dari
harapan. Banyak nilai-nilai yang terabaikan dan tidak dengan sungguh-sungguh dijalani sehingga
penyimpangannya menjadi hal yang biasa.
Pendidikan memang menjadi hal pokok untuk merubah keadaan ini. Akan tetapi,semua
itu tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak didukung oleh lingkungan masyarakat serta
lingkungan keluarga. Oleh karena itulah tugas kita sebagai mahasiswa untuk membangkitkan
lagi nilai-nilai serta prinsip-prinsip anti korupsi tersebut dalam kehidupan sehari-hari demi
kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
B. SARAN
Mahasiswa sebagai calon penerus bangsa ini sudah selayaknya lebih peka dan peduli
akan kondisi bangsa dan Negara. Pendidikan anti korupsi yang didapat dari bangku perkuliahan
harusnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.apabila sudah mengenali dan
memahami korupsi,alangkah baiknya kita dapat mencegahnya mulai dari diri kita sendiri
kemudian setelah itu baru mencegah orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen .tips/documents/materi-korupsi.html#