OLEH :
NIM : PO713261211049
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadiat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah PBAK ini.
Korupsi yang terjadi di indonnesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk luar
biasa pada hampir seluruh kehidupan. Korupsi telah menghancurkan seluruh sisitem dan tatanan social
kemasyarakatan. Upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum menunjukan hasil
yang optimal. Jika kondisi ini tetap kita biarkan berlangsung maka cepat atau lambat korupsi akan
menghancurkan negeri ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PBAK (Pendidikan
Budaya Anti Korupsi) yang disajikan sedemikian rupa sehingga dapat menambah pemahaman
pembaca.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam membantu saya menyusunan makalah ini dari awal sampai selesai.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………….2
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….……3
BAB I………………………………………………………………………………………………..4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………...4
1.3. Tujuan………………………………………………………………………….…..4
BAB II………………………………………………………………………………………………..5
KORUPSI……………………………………………………………………………………………5
BAB III………………………………………………………………………………………………11
PENUTUP………………………………………………………………………………………….11
5.1. Kesimpulan……………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………....11
BAB I
PENDAHULUAN
Kata korupsi mungkin tak asing lagi didengar dalam kehidupan sehari hari dan bahkan
hampir setiap kata dan menit kata korupsi selalu kita mendengarkannya baik secara media on
line, media cetak maupun lewat media elektronik/televise.
Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara Negara
menyebabkan terjadinya korupsi. Korupsi di negara negara di dunia, dewasa ini sudah
merupakan patologi social (penyakit sosial) yang sangat berbahaya yang mengancam
semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Korupsi telah mengakibatkan kerugian materil keuangan Negara yang sangat besar.
Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya perampasan dan pengurasan
keuangan negara yang dilakukan secara kolektif oleh kalangan anggota legislative dengan
dalil studi banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya diluar batas kewajaran.
Bentuk perampasan dan pengurasan keuangan negara demikian terjadi hampir diseluruh
wilayah tanah air. Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu,
sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan dan aji mumpung.
1.3 Tujuan
1.3.6. Untuk mengetahui apa saja peraturan perundang undangan tentag korupsi.
BAB II
KORUPSI
Korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” atau “corruptus” yakni berubah dari
kondii yang adil, benar dan jujur menjadi kondisi yang sebaiknya. Adapun kata “corruptio”
berasal dari kata “corrumpere”, suatu bahasa latin yang lebih tua, yang berarti busuk, rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok, orang yang dirusak, dipikat, atau disuap. Dari
bahasa latin tersebut kemudian dikenal istilah “corruption dan “corruptie/korruptie”. Dengan
demikian arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dan kesucian.
Menurut Subekti dan Tjitrosoedibjo dalam kamus hokum yang dimaksud “corruptie”
adalah korupsi, perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan, keuangan negara.
a. Korupsi ekstortif, berupa sogokan atau suap yang dilakukan pengusaha kepada
penguasa
b. Korupsi manipulatif, seperti permintaan seseorang yang memiliki kepentingan ekonomi
kepada eksekutif atau legislatif untuk membuat peraturan atau atau kebijakan yang
menguntungkan bagi usaha ekonominya
c. Korupsi nepotistik, terjadinya korupsi karena adanya ikatan kekeluargaan, pertemanan,
dan sebagainya
d. Korupsi subversif, mereka yang merampok kekayaan negara secara sewenang wenang
untuk dialihkan ke pihak asing dengan sejumlah keuntungan pribadi.
Bentuk korupsi yang diambil dari buku saku yang dikeluarkan oleh KPK yaitu :
Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya pendapatan atau gaji
tidak mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya instabilitas politik, kepentingan politis,
meraih dan mempertahankan kekuasaan, aspek managemen & organisasi yaitu ketiadaan
akuntabilitas dan transparansi, aspek hukum, terlihat dalam buruknya wujud perundag
undangan dan lemahnya penengakan hukum serta aspek social yaitu lingkungan atau
masyarakat yang kurang mendukung perilaku antikorupsi.
Korupsi tidak hanya berdampak dalam satu aspek kehidupan saja. Korupsi telah
menimbulkan efek domino yang meluas terhadap bangsa dan negara. Meluasnya praktik
korupsi suatu negara akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa, harga barang barang
menjadi mahal dengan kualitas yang buruk, akses rakyat terhadap pendidikan dan kesehatan
menjadi sulit, keamanan suatu negara terancam, lingkungan hidup yang rusakcitra pemerintah
yang buruk dimata interbasional akan menggoyahkan sendi sendi kepercayaan pemilik modal
asing, krisis ekonomi yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin terperosok dalam
kemiskinan.
1) Dampak ekonomi
Berikut ini adalah hasil dari dampak ekonomi yang akan terjadi, yaitu:
a. Lesuhnya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi
b. Penurunan Produktifitas
c. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa Bagi Publik
d. Menurunya Pendapatan Negara Dari Sektor Pajak
e. Meningkatnya Hutang Negara
2) Dampak Sosial dan Kemiskinan Masyarakat
a. Mahalnya Harga Jasa dan Pelayanan Publik
b. Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat
c. Terbatasnya Akses Bagi masyarakat Miskin
d. Meningkatnya Angka Kriminalitas
e. Solidaritas Sosial Semakin Langka dan Demoralisasi
3) Runtuhnya Otoritas Pemenrintah
a. Matinya etika social politik
b. Tidak efektifnya peraturan dan perundang undangan
c. Birokrasi tidak efisien
4) Dampak terhadap politik dan demokrasi
a. Munculnya kepemimpinan korup
b. Hilangnya kepercayaan public pada pemerintah
c. Menguatnya plutokrasi
d. Hancurnya kedaulatan rakyat
5) Dampak terhadap penegakan hukum
a. Fungsi pemerintahan mandul
b. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara
6) Dampak terhadap Pertahanan dan keamanan
a. Kerawanan hamkamnas karena lemahnya alutsista dan SDM
b. Lemahnya garis batas negara
c. Menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat
7) Dampak kerusakan Lingkungan
a. Menurunya kualitas lingkungan
b. Menurunya kualitas hidup manusia
8) Dampak terhadap ketahanan budaya dan religiusitas
a. Rusaknya cara berpikir logis
b. Memudarnya nilai budaya
c. Bergesernya nilai regiusitas masyarakat
PIDANA
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA