KERUGIAN
KEUANGAN NEGARA
BENTURAN
KEPENTINGAN (COI) TIPIKOR PENGGELAPAN
DALAM JABATAN
DALAM PENGADAAN
PERBUATAN PEMERASAN
CURANG
1. MERUGIKAN KEUANGAN
NEGARA
Seluruh kekayaan negara dalam bentuk apa pun, yang
dipisahkan atau yang tidak dipisahkan, termasuk di
dalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak
dan kewajiban yang timbul karena
a) Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
pertanggungjawaban pejabat lembaga negara, baik di
tingkat pusat maupun di daerah;
b) Berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
pertanggungjawaban Badan Usaha Milik Negara/Badan
Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum, dan
perusahaan yang menyertakan modal negara, atau
perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga
berdasarkan perjanjian dengan negara.”
Contoh kasus:
Seorang pegawai negeri mengikuti tugas belajar dan
dibiayai oleh pemerintah, setelah selesai tugas belajar ia
mangkir dari ikatan dinas dan bekerja di sektor swasta
dengan memanfaatkan ijazah hasil belajarnya
Seorang mahasiwa yang mengikuti pendidikan kedinasan
dan dibiayai oleh negara, tetapi kemudian yang
bersangkutan drop out serta tidak mengembalikan uang
yang dipakai selama pendidikan
Suatu proyek pembangunan gedung pekerjaan sudah
dilakukan oleh penyedia 90%, ternyata dibayarkan sebesar
100%.
2. Suap
Sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang memiliki kekuasaan atau jabatan
apapun untuk menyukseskan perkaranya dengan mengalahkan lawannya sesuai
dengan yang diinginkan atau memberikan peluang kepadanya (seperti tender) atau
menyingkirkan musuhnya
JENIS SUAP
MEMBERI MENERIMA
Penjara 1 – 15 tahun Penjara 1 – 15 Seumur hidup
Denda 50 – 250 jt Denda 50jt – 1M
Jenis suap
Memberi atau menjanjikan sesuatu
Memberi sesuatu dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya;
Memberi hadiah atau janji kepada Pegawai Negeri
menerima hadiah atau janji untuk menggerakan agar melakukan sesuatu atau tidak melakukan
sesuatu dalam jabatannya
menerima hadiah yang diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya
Dll,,,
Contoh Kasus
Seorang ibu mendatangi salah seorang panitia penerimaan mahasiswa baru di sebuah PTN dan
menyampaikan keinginannya agar anaknya bisa diterima menjadi mahasiswa di PTN tersebut. Ibu
tersebut menjanjikan suatu imbalan jika anaknya diterima.
Keluarga pasien memberikan sesuatu kepada petugas penerima pasien baru supaya
mendapatkan prioritas tempat rawat inap di ICU suatu rumah sakit di mana tempat tidur pasien
tersebut selalu penuh.
3. Penggelapan dalam jabatan.
Menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena jabatannya
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15
(lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima
puluh juta rupiah)
Memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan
adminstrasi;
Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah)
Menggelapkan, merusakkan atau membuat tidak dapat dipakai
barang, akta, surat atau daftar yang digunakan untuk meyakinkan
atau membuktikan di muka pejabat yang berwenang, yang dikuasai
karena jabatannya; (sebagai pelaku, pembiaran maupun
membantu)
Dll.