Anda di halaman 1dari 2

1. Bahasa informal bersifat spontan, langsung dan personal pada batasan tertentu.

Bahasa
informal memiliki ciri yaitu menggunakan bahasa idiomatis, colloquialism, slangs, klise dan
adanya penyingkatan/pemangkasan kata, contohnya do dan not menjadi don’t.
Bahasa formal penting untuk menampakkan keahlian seseorang dalam suatu bidang.
Contohnya, ketika memberikan pidato, pembicara menggunakan bahasa formal untuk
meyakinkan para pendengar bahwa ia merupakan seorang yang ahli dalam bidang tersebut.
Bahasa formal sendiri lebih sering dipakai dalam situasi formal atau resmi. Seperti, interview
kerja, pertemuan bisnis, presentasi bisnis dan surat-surat bisnis.
Mempelajari bahasa formal dan informal ini sangat penting sekali karena ini memberikan
dampak bagaimana cara kita berbicara terhadap orang lain.

2. Perbedaan kalimat A dan B yaitu,


Kalimat A : “ Sorry, but we can’t meet this deadline.” Ini menggunakan tata bahasa informal.
Kalimat A masih menggunakan kalimat dengan kata penghubung dan masih kurang sopan
jika digunakan dalam acara resmi.
Kalimat B : “ We regret to inform you that we will not be able to meet this deadline.” Ini
menggunakan bahasa formal. Kalimat B sudah tidak ada kalimat dengan kata penghubung
dan sopan jika digunakan dalam acara resmi.
3. Slangs dapat diartikan sebagai bahasa informal yang biasanya digunakan dalam komunikasi
lisan, berbicara dengan teman dan biasanya digunakan dalam kelompok tertentu.
Contohnya, Cheesy (Cheap or tacky), Chuffed (pleased, happy), G’day (Good day), Toque
(Winter hats), 2nite (Tonight).
Colloquialisms yaitu kata informal atau ungkapan yang cocok dipakai dalam komunikasi lisan
dibandingkan komunikasi tertulis. Contohnya, “Are you busy today? I want to call you”
“Hello, let me introduce my self, my name is Aya. Nice to meet you”

1. Bahasa informal bersifat spontan, langsung dan personal pada batasan tertentu. Bahasa
informal memiliki ciri yaitu, menggunakan bahasa idiomatis, colloquialism, slangs, klise dan
adanya penyingkatan/pemangkasan kata contohnya, do dan not menjadi don't.
Bahasa formal penting untuk menampakkan keahlian seseorang dalam suatu bidang.
Contohnya, ketika memberikan pidato, pembicara menggunakan bahasa formal untuk
meyakinkan para pendengar bahwa ia merupakan seorang yang ahli dalam bidang tersebut.
Bahasa formal sendiri lebih sering dipakai dalam situasi formal atau resmi. Seperti interview
kerja, pertemuan bisnis, presentasi bisnis dan surat-surat bisnis.

Mempelajari bahasa formal dan informal sangat penting karena dapat memberikan dampak
bagaimana cara kita berbicara terhadap orang lain.

2. Perbedaan kalimat A dan B yaitu,


Kalimat A : " Sorry we can't meet this deadline." ini menggunakan bahasa informal. Kalimat
A masih menggunakan kalimat dengan kata penghubung dan masih kurang sopan jika
digunakan dalam acara resmi.
Kalimat B : "We regret to inform you that we will not be able to meet this deadline." ini
menggunakan bahasa formal. Kalimat B sudah tidak ada kalimat dengan kata penghubung
dan sopan jika digunakan dalam acara resmi.

3. Slangs dapat diartikan sebagai bahasa informal yang biasanya digunakan dalam
komunikasi lisan, berbicara dengan teman dan biasanya digunakan dalam kelompok
tertentu. Contohnya, Cheesy (Cheap or tacky), Chuffed (pleased, happy), G’day (Good day),
Toque (Winter hats), 2nite (Tonight).
Colloquialisms yaitu kata informal atau ungkapan yang cocok dipakai dalam komunikasi
lisan dibandingkan komunikasi tertulis. Contohnya, “Are you busy today? I want to call you”
“Hello, let me introduce my self, my name is Aya. Nice to meet you”.

Sumber Referensi :
BMP MKWI4201/MODUL 1
https://www.studocu.com/id/document/universitas-terbuka/bahasa-inggris/diskusi-1-
bahasa-inggris-mkwi4201/37577854

Anda mungkin juga menyukai