Anda di halaman 1dari 26

PENDIDIKAN BUDAYA

ANTI KORUPSI

Disampaikan oleh :
Akhmad Aniq Barlian, S.Farm, M.H.Kes
Kuliah : Investasi Masa Depan
Menghadapi Tantangan
Finansial
Bedanya Kuliah & Sekolah
Memperluas Wawasan AKTIVITAS PENDAHULUAN
PENDUKUNG
Menjaga Kesehatan

Menumbuhkan Motivasi

STRATEGI SUKSES DI
MANAGERIAL
KAMPUS SKILLS
Manajemen Waktu
COMMUNICATION
SKILLS
Teknik Menulis Manajemen Stres
LEARNING
Seni Presentasi SKILLS
Mengenal Cara Belajar
Strategi Menghadapi Ujian

Meningkatkan Daya Ingat Kiat Membaca Efektif

Menyimak & Membuat


Catatan Kuliah
PENYAKIT
MAHASISWA

1. CERDAS 2. MALAS
(NAMUN TIDAK (SELALU PUNYA
ALASAN UNTUK
PANDAI MENUNDA
BEKERJASAMA / MENDAHULUKAN HAL
DALAM TIM) YG KURANG PENTING)
MENDESAK TIDAK MENDESAK

PENTING • UJIAN BESOK • BELAJAR TERATUR


• KELUARGA / TEMAN SAKIT • OLAH RAGA
PARAH • REKREASI
• TUGAS YG HARUS SELESAI
HARI INI

TIDAK • DI PAKSA JALAN-JALAN • TERLALU BANYAK


PENTING TEMAN NONTON TV
• TLPN CURHAT • NGRUMPI
• MAEN GAMES
TERUS
STRATEGI BELAJAR KELOMPOK
PILIH TEMAN
YANG COCOK

SALING BANDINGKAN
CATATAN

TANYA JALAN
PENGERJAAN
BUKAN SEKEDAR
JAWABAN
LI
DE H A
KA N G T ,
KE TA AR
RJ KA ,
AK N
AN

DEN
TA
KA G AR
KA
BA
N
C
A

LIHAT PROSES
MENGINGAT
RATA – RATA MANUSIA
YUK BELAJAR
https://www.transparency.org/en/cpi/2021/index/idn
DATA KORUPSI DI INDONESIA
BAHAN KAJIAN
1. Peran mahasiswa sebagai agent of change
2. Konsep umum korupsi dan jenis-jenis korupsi, pola, penyebab, modus korupsi
3. Sejarah korupsi dan upaya pemberantasannya di Indonesia
4. Internalisasi nilai nilai dan prinsip antikorupsi
5. Tindak pidana korupsi dan pengendalian gratifikasi
6. Dampak dan bahaya korupsi.
7. Kebijakan pencegahan dan pemberantasan korupsi.
8. Upaya menumbuhkan semangat melawan korupsi.
9. Penyuluhan antikorupsi dan cara-cara pembuatan media penyuluhan.
10. Internalisasi tata kelola perguruan tinggi yang baik dan bersih.
11.Strategi dan rencana aksi pemberantasan korupsi
12. Penyusunan laporan kegiatan penyuluhan antikorupsi
DESKRIPSI MK

Mata kuliah ini mengajarkan mahasiswa untuk


kritis terhadap nilai-nilai anti korupsi. dalam
proses pembelajaran matakuliah ini tidak hanya
menjadi media transfer pengalihan pengetahuan
(kognitif) namun juga menekankan pada upaya
pembentukan karakter (afektif) dan kesadaran
moral dalam melakukan perlawanan (psikomotorik)
terhadap penyimpangan perilaku korupsi.
MANFAAT

Setelah mengikuti matakuliah PBAK


mahasiswa dapat ikut berperan aktif
dalam upaya pencegahan korupsi dengan
ikut membangun budaya anti korupsi dan
menjadi agen perubahan serta motor
penggerak gerakan anti korupsi di
masyarakat.
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI

TUJUAN : membangun karakter anti-korupsi.


kompetensi Mahasiswa :

Mencegah orang lain untuk


tidak korupsi

Mencegah diri sendiri untuk


tidak korupsi

Mampu mengenali dan


memahami korupsi
METODE

1. STUDI KASUS
2. SKENARIO PERBAIKAN SISTEM
3. ANALISIS FILM
4. PROTOTIPE
5. ANALISIS KEBIJAKAN
6. INVESTIGASI KASUS
7. POSTER
8. PENYULUHAN
DARURAT KORUPSI

Korupsi telah menjadi musuh semua negara sehingga menarik


perhatian PBB untuk mengadakan badan sendiri untuk
mengatasi kasus-kasus korupsi yang membelit banyak negara.
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC)—badan PBB
yang menangani tindak kriminal, termasuk kejahatan korupsi
yang berkantor di Vienna (Austria)
Beberapa negara juga telah menerapkan strategi sendiri dalam
pemberantasan korupsi, terutama meningkatkan hukuman
pelaku korupsi dalam proses penindakan.
Di Indonesia sendiri ada perdebatan antara para ahli hukum
tentang apakah korupsi dapat digolongkan sebagai kejahatan
luar biasa (extraordinary crime) atau hanya kejahatan biasa.
Kejahatan Luar Biasa
1. Berpotensi dilakukan oleh setiap orang.
2. Random target/victim.
3. Kerugiannya besar dan meluas.
4. Terorganisasi atau oleh organisasi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai
lembaga tinggi negara telah menyatakan korupsi
patut dinyatakan sebagai kejahatan luar biasa
sehingga memerlukan penanganan khusus dalam
hal pencegahan serta penindakannya.
Dari hal inilah KPK berpandangan bahwa korupsi
adalah kejahatan luar biasa yang perlu penanganan
dengan metode yang luar biasa pula.
KPK tidak ingin sekadar menjadi “pemadam
kebakaran” dalam fungsi penindakan, tetapi juga
hendak mencari penyebab atau akar korupsi
sehingga dapat dicarikan metode
pemberantasannya, termasuk pencegahannya
Korupsi kini telah berevolusi dan
bermetamorfosis. Jika dahulu korupsi
dilakukan oleh orang-orang berusia di
atas 40 tahun, kini korupsi dilakukan
orang-orang muda
Korupsi dianggap sebagai ‘wabah penyakit’ yang tidak
mudah dihilangkan/diberantas. Yang terbaik adalah
mencegah korupsi.

Prof. Romli Atmasasmita:


“Ada 2 (dua) alasan sulitnya pemberantasan tindak
pidana korupsi, yaitu pertama, karena alasan historis/
budaya, dan kedua, karena lemahnya perundang-
undangan.”
(Agent Of Change)
Mahasiswa adalah mereka yang masih berjiwa
bersih karena idealisme, semangat muda, dan
kemampuan intelektual yang tinggi.

Mahasiswa diharapkan dapat berperan sebagai


agen perubahan dan motor penggerak dalam
gerakan antikorupsi di lingkungan keluarga,
lingkungan kampus, serta lingkungan
masyarakat sekitar dan di tingkat lokal/nasional.
Keterlibatan mahasiswa sifatnya tidak pada upaya
penindakan yang merupakan kewenangan institusi
penegak hukum, tetapi mahasiswa berperan aktif
dalam upaya pencegahan dan membangun budaya
antikorupsi di masyarakat

Nilai-nilai yang dimaksud adalah kejujuran,


kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung
jawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan
keadilan.
Mahasiswa (Juga)
Bisa Ber-Aksi
(Berantas Korupsi)

Anda mungkin juga menyukai