Anda di halaman 1dari 22

Tugas Anti Korupsi

• Adhen Pramudianto
• Clara Siboro
• Desy Mulyawati
• Dimas Arie Pratama
• Gideon Lazuardi
• Paulinus Kakurung
Kerugian Negara : Tindak Pidana Korupsi yang dapat
merugikan keuangan negara
Kasus Proyek Hambalang
Pasal 2(1)

Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000.00 (dua ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Pasal 3
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
ataunsuatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
Penyuapan : kasus menerima sesuatu
atau jani, sedangkan pelaku mengetahui
atau patut dapat menduga bahwa
pemberian sesuatu itu dimaksudkan agar Anggota DPR Sukiman
ia berbuat suatu yang berlawanan dalam Kasus Suap Pejabat
dengan kewenangannya. Papua dalam kasus suap
pengurusan anggaran di
Kabupaten Pegunungan
Arfak, Papua Barat
Pasal 5 ayat 1-4
Pasal 5(1) : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00
(dua ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang" a. memberi atau
menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara
dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut
berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan
dengan kewajibannya; atau b. memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang
bertentangan dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam
jabatannya
Penggelapan dalam jabatan : Dengan sengaja atau melawan
hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada
dalam kekuasaannya bukan karena jabatan
Pasal 8 : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) dan paling
banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah), pegawai negeri atau orang selain
pegawai negeri yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk
sementara waktu, dengan sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan karena
jabatannya, atau membiarkan uang atau surat berharga tersebut diambil atau digelapkan oleh orang lain,
atau membantu dalam melakukan perbuatan tersebut.

Pasal 9 : Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri
yang diberi tugas menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara waktu,
dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus untuk pemeriksaan administrasi

kasus penggelapan jabatan dilakukan


politikus Hanura Sarifuddin Sudding
Perbuatan Pemerasan : perbuatan menggunakan kekerasan atau
ancaman kekerasan atau bahkan ancaman pencemaran baik
terhadap seseorang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain, agar orang tersebut memberikan barang miliknya, atau
juga agar menghapuskan piutang

 Pasal 12 E,F,G : Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). E=> pegawai negeri atau penyelenggara negara
yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum,
atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu
bagi dirinya sendiri, F =>pegawai negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu
menjalankan tugas, meminta, menerima, atau memotong pembayaran kepada pegawai
negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum, seolah-olah pegawai
negeri atau penyelenggara negara yang lain atau kas umum tersebut mempunyai utang
kepadanya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang; G=> pegawai
negeri atau penyelenggara negara yang pada waktu menjalankan tugas, meminta atau
menerima pekerjaan, atau penyerahan barang, seolah-olah merupakan utang kepada
dirinya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan utang

kasus tindak pidana pemerasan Bupati Buol, Amran Batalipu terhadap


pengusaha Siti Hartati Murdaya
kebohongan.

Pasal 7(1)
 Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan
 pidana denda paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratusjuta rupiah) dan paling banyak
 Rp350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah):
 a. pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat bangunan, atau penjual bahan bangunan
 yang pada waktu menyerahkan bahan bangunan, melakuakn perbuatan curang yang dapat
 membahayakan keamanan orang atau barang, atau keselamatan negara dlam keadaan perang;
 b. setiap orang yang bertugas mengawasi pembangunan atau penyerahan bahan bangunan,
 sengaja membiarkan perbuatan curang sebagaimana dimaksud dimaksud dlam huruf a;
 c. setiap orang yang pada waktu menyerahkan barang keperluanTentara Nasional Indonesia
 dan atau Kepolisisan Negara Republik Indonesia melakukan perbuatan curang yang dapat
 membahayakan keselamatan negaradalam keadaaan perang; atau
 d. setiap orang yang bertugas mengawasi penyerahan barang keperluanTentara Nasional
 Indonesia dan atau Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan sengaja membiarkan
 perbuatan curang sebagaimana dimaksud dalam huruf c.

Penggelembungan jumlah suara di Pemilu


seseorang yang memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang
dimilikinya (baik dengan sengaja maupun tdak sengaja) untuk
kepentingan pribadi, keluarga, atau golongannya sehingga tugas yang
diamanatkan tidak dapat dilaksanakan dengan obyektif dan berpotensi
menimbulkan kerugian.

Pasal 12 (i)
 Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan
 sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau pengawasan yang pada saat
dilakukan
 perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau
mengawasinya.

Kasus Korupsi Ratu Atut Terkait Alkes di Banten


Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat
(discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di
luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
atau tanpa sarana elektronik.

Pasal 12B
 (1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggaran negara dianggap pemberian suap,
 apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya,
 dengan ketentuan sebagai berikut :
 a. yang nilainya Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi
 tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;
 b. yang nilainya kurang dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi
 tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.
 (2) Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggaran negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
 adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan
 paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp
 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Kasus Zumi Zola Terkait penerimaan gratifikasi terkait proyek di jambi.


SOAL
 Diskusikan Mengapa Kasus Suap Bupati Bogor jual beli lahan
Hutan Lindung ?
 Diskusikan Mengapa Kasus Korupsi Alat Kesehatan di Banten
dapat berdampak pada rendahnya pelayanan Kesehatan ?
 Diskusikan Mengapa Kasus Korupsi dana pembengunan
Infrastruktur sekolah dapat berdampak pada potensi anak
putus sekolah?
Diskusikan Mengapa Kasus Suap Bupati
Bogor jual beli lahan Hutan Lindung ?
Apa: Kasus Suap alih fungsi Hutan seluas 2,754 hektar PT
Bukit Jonggol Asri sebesar Rp 4,5 miliar yang menyebabkan
berkurangnya daerah serapan air hujan.

Siapa: Bupati Bogor (RahmatYasin), dan dua tersangka lainnya


yaitu Ka Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Bogor
(Muhammad Zairin) dan pegawai PT BJA FX Anak Usaha
Sentul City (YohanYhap)

Kapan: Mei tahun 2014


Dimana: Bogor, Jawa Barat. Penangkapan RahmatYasin ditangkap
di kediamannya yaitu di Yasmin. Zairin danYohan Thap ditangkap di
Sentul

Kenapa: Pengurusan izin alih fungsi lahan hutan lindung di Puncak


Bogor yang akan dijadikan kawasan hunian elite terpadu.

Bagaimana: untuk mendapatkan surat rekomendasi alih fungsi


hutan menjadi lahan perumahan komersial dari pemerintah
Kabupaten Bogor.
Bagaimana : Menurut peraturan menteri kehutanan RI No 41
tahun 2012 tentang tukar menukar kawasan hutan PT BJA
diharuskan menyiapkan lahan pengganti minimal dua kali luas lahan
yang akan dibebaskan, jadi PT BJA harus menyiapkan 5.508 hektar
di DAS yang sama atau Provinsi Jawa Barat untuk di pertukarkan
dengan lahan di kawasan Puncak sleuas 2.754 hektar
Bagaimana : Alih fungsi kawasan hutan seluas 2.754 hektar
meliputi Gunung Geulis, Puncak Hingga Cianjur.Kabupaten Bogor
sebagai hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan Cisadane,
merupakan kawasan penyangga Ibukota Jakarta.
Tersangka (RahmatYasin dan Zairin) melanggar pasal 12 a atau b
atau pasal 5 ayat 2 atau undang-undang no 31 tahun 1999 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 kitab
UU hukum pidana.
YohanYhap melanggar pasal 5 ayat 1a atau b pasal 13 UU
PemberantasanTindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1
KUHP.
Diskusikan Mengapa Kasus Korupsi dana
pembengunan Infrastruktur sekolah dapat
berdampak pada potensi anak putus sekolah?
Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan operasi
tangkap tangan tiga pelaku kasus dugaan korupsi pemotongan
Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Tahun 2014. Dari
tangan ketiganya, Kejaksaan menyita uang sebesar Rp
211.642.000.

Banyak anak putus sekolah


PenguranganVolume Pekerjaan
Mengganggu Proses Belajar
Diskusikan Mengapa Kasus Korupsi Alat
Kesehatan di Banten dapat berdampak pada
rendahnya pelayanan Kesehatan ?
Apa: Kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alkes di
Lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Banten tahun
2011-2013

Siapa: Mantan Gubernur Prov Banten Ratu Atut Chosiyah dan


adiknya Tubagus ChaeriWardana

Kapan : Ratu atut dan adiknya Tubagus ChaeriWardana


ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi alkes tahun 2014

Dimana: Provinsi Banten


Kenapa:
Atut diduga mengatur pemenang lelang pengadaan alkes di Banten
dan menerima uang dari perusahaan yang memenangkannya.
Sedangkan wawan pemilik PT Bali Pasifik Pragama selaku
perusahaan pemenang lelang diduga menggelembungkan anggaran
proyek ini.

Bagaimana:
Atut diduga melanggar pasal 2 ayat 1 atau pasal 3 undang-undang no
31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan undang undang no
20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto
pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Kenapa Korupsi Alkes berdampak pada rendahnya
pelayanan Kesehatan ?
Karena anggaran untuk membangun sektor kesehatan
digunakan untuk memperkaya diri hak hak masyarakat untuk
mendapatkan alat kesehatan dan pelayanan kesehatan menjadi
kecil. Korupsi juga membuat Harga obat menjadi tinggi dan
rendahnya kualitas alat kesehatan serta sarana kesehatan lainnya
dan dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat.
 APA
Perkara pemerasan atau pemotongan penerimaan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidkan di Cianjur
 SIAPA
Kepala daerah yang diciduk adalah Bupati Cianjur Irvan Rivano
Muchtar.

 KAPAN
OperasiTangkap Tangan (OTT) pada 12 Desember 2018.
Aliran uang kepada bupati telah diterima sejak 30 Agustus 2018.
 DIMANA
Pukul 05.00 WIB, teridentifikasi terjadinya perpindahan uang dari mobil
milik Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Rosidin ke mobil milik Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Cecep Sobandi. Setelah itu, petugas
KPK menangkap Cecep dan sopir di halaman Masjid Agung Cianjur.
Kemudian, pada pukul 05.17 WIB, petugas KPK menangkap Rosidin di
kediamannya. Sekitar pukul 05.37 WIB, petugas KPK bergerak ke
kediaman Taufik Setiawan alias Opik yang merupakan bendahara majelis
kerja kepala sekolah (MKKS). Kemudian, ke kediaman Rudiansyah yang
merupakan Ketua MKKS.
Setelah keduanya ditangkap, sekitar pukul 06.30 WIB, petugas KPK
mendatangi pendopo bupati dan menangkap Bupati Irvan Rivano Muchtar.
Menurut Basaria, pada siang hari, sekitar pukul 12.05 WIB, tim KPK
menangkap Budiman selaku kepala seksi di sebuah hotel di Cipanas, Jawa
Barat. Dari OTT tersebut, KPK berhasil menemukan uang sebesar Rp 1,5
miliar. Uang tersebut diduga sebagai barang bukti suap untuk bupati.
 KENAPA
Irvan dan kepala dinas pendidikan serta dua orang lainnya diduga
memotong dana pendidikan untuk 140 sekolah menengah pertama
(SMP).

Dana alokasi khusus untuk pembangunan fasilitas pendidikan


dipangkas sejak awal dengan pihak-pihak tertentu. Sehingga yang
menjadi korban adalah para siswa di CianjurDalam kasus ini, Irvan
dan para pejabat di Dinas Pendidikan diduga menerima suap dari
pemotongan dana pendidikan tersebut. Sementara itu, Cepy, kakak
ipar Bupati Cianjur, diduga bertindak sebagai perantara transaksi dari
kepala sekolah kepada bupati.
 BAGAIMANA
Ketiga tersangka tersebut ditahan di tempat yang berbeda.
Bupati Cianjur Irvan ditahan di Rutan cabang KPK, yang
berlokasi di belakang Gedung KPK, Jakarta Selatan. Sementara
itu, Cecep Sobandi ditahan di rutan cabang KPK di Kantor KPK
Kavling C-1. Lalu, Rosidin ditahan di Rutan cabang KPK di
Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya, Guntur, Jakarta Selatan.
Untuk satu tersangka lainnya, Cepy yang merupakan kakak ipar
Bupati Cianjur, baru saja menyerahkan diri ke KPK
 DAMPAK
Kasus ini dapat berdampak pada potensi anak putus sekolah
karena telah menganggu pembangunan fasilitas yang layak untuk
anak menikmati pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai